Anda di halaman 1dari 6

BED SITE TEACHING Nama : Mariesta Kusumaningtyas NIM : 20050310079 Bagian: Ilmu Penyakit Syaraf Nama pasien : Bp.

N Jenis kelamin : laki- laki Umur Alamat A. PROBLEM Anamnesis Keluhan utama : geringgingen pada telapak tangan sebelah kanan Riwayat Penyakit Sekarang : nyeri (+), kesemutan (+), lemah (+), panas (+) kadang- kadang, kaku (+) Riwayat Penyakit Dahulu : trauma (-) Pemeriksaan fisik KU Kesadaran Vital sign TD N R T : 120/80 mmHg : 80 x/menit : 24 x/menit : 36,5 C : baik : compos mentis : 54 tahun : Mertoyudan

Pemeriksaan refleks fisiologis Refleks biceps (+/+) Refleks triceps (+/+) Refleks patella (+/+) Refleks achilles (+/+)

Pemeriksaan refleks patologis Refleks Babinski (-/-) Refleks Chaddok (-/-) Refleks Gordon (-/-) Refleks Openheim (-/-) Kaku kuduk (-/-)

Pemeriksaan nervus kranialis Komponen yang diperiksa Secara subjektif : membau sesuatu secara bergantian hidung ditutup - Tajam penglihatan - Lapang penglihatan - Bentuk dan ukuran pupil - Refleks terhadap sinar - Gerak mata : atas, bawah, medial - Gerak mata ke lateral bawah - Membuka mulut - Refleks kornea - Refleks bersin - Mengunyah - Gerak mata superior oblique - Diplopia - Mengerutkan dahi - Menutup mata - Memperlihatkan gigi - Sudut nasolabial - Detik arloji - Test rinne, weber - Perasaan lidah bagian belakang - Arcus faring - Bicara - Menelan - Nadi - Memalingkan kepala - Mengangkat bahu - Trofi otot bahu - Menjulurkan lidah - Artikulasi Kanan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan Kiri tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan

No Nama Nervus 1 I : Olfaktorius 2 3 II : Optikus III : Okulomotorius

4 5

IV : Thoklearis V : Trigeminus

6 7

VI : Abducens VII : Facialis

8 9

VIII :Akustikus IX :

Glossofaringeus - Refleks muntah 10 X : Vagus

11

XI : Accesorius

12

XII : Hipoglosus - Phalens test (+/-)

- Tinels sign (+/-) - Thenar wasting (-/-) - Pressure test (+/-) B. HYPOTHESIS Assesment Carpal Tunnel Syndrome Myalgia Kontraksi otot berulang & terus menerus Spasme tek. tendon Jaringan disekitar saraf bengkak Sirkulasi darah tidak lancar Tenosinovitis aliran darah epineural Transport aksional terganggu Tek. dalam endoneural Gejala Parestesi Rasa nyeri Kelemahan otot D. MORE INFO Gg. fungsi & gerak Keterbatasan gerak Jangka lama Otak Sendi menjadi tebal Penumpukan asam laktat & zat kimia (bradikinin, histamin) Merangsang ujung saraf nyeri Kecepatan hantar dalam serabut saraf terhambat Medula spinalis

C. MECHANISM Gerakan flexi- ekstensi berulang, terus, menerus pada pergelangan tangan & jari- jari Peradangan pada jaringan di sekitar saraf medianus (tendon & tenosynovium) dalam terowongan karpal

Menekan saraf medianus

1. Pemeriksaan laboratorium : darah rutin, kimia darah, urin 2. Pemeriksaan neurologis : pemeriksaan elektromiografi (EMG) dapat dinilai fungsi motoris dan sensoris suatu saraf E. DONT KNOW

1. Klasifikasi Carpal Tunnel Syndrome 2. Manifestasi klinis dari penderita Carpal Tunnel Syndrome 3. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis 4. Bagaimana terapi pada pasien Carpal Tunnel Syndrome F. LEARNING ISSUES 1. Klasifikasi Carpal Tunnel Syndrome a. Derajat 0 : asimptomatik 1. Tidak ada gejala dan tanda CTS. 2. Pemeriksaan konduksi saraf sensorik dan motorik mungkin ditemukan kelainan pada sekitar 20% populasi. 3. Tidak memerlukan terapi. b. Derajat 1 : simtomatik intermite 1. Parastesia tangan intermiten 2. Tidak ada defisit neurologis 3. Salah satu tes provokasi mungkin positif 4. Pemeriksaan konduksi saraf sensorik dan motorik mungkin tidak normal 5. Terapi konservatif c. Derajat 2 : simptomatik persisten 1. Defisit neurologis sesuai dengan distribusi saraf medianus 2. Tes provokasi positif 3. Pemeriksaan konduksi saraf sensorik dan motorik tidak normal 4. Terapi konservatif atau operatif d. Derajat 3 : berat 1. Atrofi otot thenar 2. Pemeriksaan elektromiografis : fibrilasi atau neuropati unit motorik 3. Terapi operatif 2. Manifestasi klinis dari penderita Carpal Tunnel Syndrome Rasa nyeri di tangan pada malam atau pagi hari Rasa kebas, kesemutan, baal atau seperti terkena aliran listrik pada jari-

jari. Biasanya pada jari jempol, telunjuk, tengah dan sebagian jari manis

Rasa nyeri kadang dapat terasa sampai ke lengan atas bahkan leher,

tetapi rasa kebas, kesemutan dan baal hanya terbatas pada daerah distal pergelangan tangan saja Bengkak, sembab dan kaku pada jari-jari, tangan dan pergelangan Gerakan jari - jemari kurang trampil Otot telapak tangan mengecil (atropi) terutama pada pagi hari dan terdapat perbaikan setelah beraktifitas

3. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis a. Tes Phalen (Phalens test) b. Tanda dari Tinel (Tinels sign) c. Tanda mengibaskan tangan (Flick sign) d. Atrofi otot thenar (Thenar wasting) e. Paresis otot (kekuatan, ketrampilan, ketepatan) f. Tes ekstensi pergelangan (Wrist extension test) g. Tes Tekanan (Pressure test) h. Torniquet test i. Luthys sign (Bottles sign) j. Pemeriksaan neurofisiologi 4. Bagaimana terapi pada pasien Carpal Tunnel Syndrome a. Pemasangan Bidai Bidai pergelangan tangan untuk pasien dengan gejala ringan- sedang. Bidai dipasang pada malam hari selama 2 - 6 minggu. b. Anti inflamasi non steroid atau steroid Obat - obatan anti inflamasi baik steroid maupun non steroid akan mengurangi nyeri dan edema di dalam terowongan karpal. Contoh: ibuprofen, ketoprofen, naproxen. c. Penyuntikan steroid ke dalam terowongan karpal Deksametason sebanyak 1 mg atau steroid lain disuntikkan dengan jarum no. 25 langsung ke dalam terowongan karpal lebih kurang 1 cm proksimal dari lipat pergelangan medial tendo otot palmaris longus dan medial

n.Medianus yang terletak tepat di bawah tendo ini dengan arah 60. Jaga suntikan steroid ini jangan langsung mengenai n. Medianus. d. Vitamin Neurotropik Dosis pyridoxin yang dianjurkan adalah 100-300 mg/hari selama 3 bulan. e. Fisioterapi untuk memperbaiki vaskularisasi pergelangan tangan f. Operatif Tindakan operatif dilakukan bila:
o o o o o

keluhan keluhan yang berat sehingga sangat mengganggu penderita. atrofi otot-otot thenar. pemeriksaan EMG yang jelek (Sindroma Terowongan Karpal berat). terapi konservatif tanpa ada perbaikan. Sindroma Terowongan Karpal akut dengan gejala yang hebat/berat.

G. PROBLEM SOLVING Decision Making Carpal Tunnel Syndrome Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome Dextra Treatment 1) 2) 3) Anti inflamasi non steroid atau steroid Vitamin Neurotropik (Pyridoxin dosis 100-300 mg/hari selama 3 bulan) Fisioterapi untuk memperbaiki vaskularisasi pergelangan tangan

Anda mungkin juga menyukai