Anda di halaman 1dari 98

PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET MAHASISWA S1

INSTITUT PERTANIAN BOGOR









ELFI KUSUMAARDHIATI















DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN INFORMASINYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi Perilaku Penggunaan
Internet Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor adalah karya saya
dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
Skripsi ini.



Bogor, Maret 2011



Elfi Kusumaardhiati
NIM I24051656
ABSTRACT

Elfi Kusumaardhiati. Internet Usage Behavior of Strata-1 Students Bogor
Agricultural Institute. Under the supervision: Ujang Sumarwan and MD
Djamaludin.

The research was conducted to analyze the internet usage behavior of
Strata-1 Students Bogor Agriculture Institute. Data was collected in May 2010.
The samples were 100 institute students. The objectives of study were analyzed
the internet usage behavior of men and woman respondences; analyzed the
correlation between demographics (gender, pocket money per month and
semester) and internal factors (subscribe of internet and ownership of computer,
laptop and cellular phone which connect to internet) with internet usage behavior
(intensity and duration access) of men and woman respondences; and analyzed
the influence of demographics (gender, pocket money per month and semester)
and internal factors (subscribe of internet and ownership of computer, laptop and
cellular phone which connect to internet) to internet usage behavior (intensity and
duration access) of men and woman respondences.The data were analyzed by
descriptive analysis method, crosstabs, chi-square correlation, multi linear
regression and dummy variables regression test. The result showed that intensity
of internet access per weeks had correlation with semester degree and subscribe
of internet per month. It also influenced by pocket money per month, subscribe of
internet and computer ownership. Duration internet access had correlation with
gender and subscribe of internet. It also influenced by gender and semester.
Intensity of web, personal website and email access had correlation with
semester. It also influenced by semester and gender. Intensity of social network
access had no correlation with and not influenced by gender, semester, pocket
money per month, subscribe of internet and ownership of notebook and cellular
phone which connect to internet. But it influenced by computer ownership.
Intensity of agriculture sites, lecture substance through internet, government
sites, corporate sites, foods sites, avocation sites and internet banking access
had no correlation with gender, semester, pocket money per month, subscribe of
internet, and ownership of notebook and cellular phone which connect to internet.
But it was influenced by gender.

Keywords: consumer behavior, motivation, lifestyle, internet usage, social web
network, intensity of internet access, duration internet access
RINGKASAN

ELFI KUSUMAARDHIATI. Perilaku Penggunaan Internet Mahasiswa Program
Strata-1 Institut Pertanian Bogor. Di bawah bimbingan: UJANG SUMARWAN
dan M. D. DJAMALUDIN.

Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mengindentifikasi faktor internal
(kepemilikan perangkat akses internet, kepemilikan website pribadi, jumlah
alamat e-mail, kepemilikan account situs jejaring sosial, berlangganan internet
dan biaya akses internet) mahasiswa/i S1 IPB, (2) mengidentifikasi faktor
eksternal (ketersediaan jaringan telepon di sekitar tempat tinggal, ketersediaan
jaringan internet di sekitar tempat tinggal, fasilitas internet di sekitar tempat
tinggal dan permintaan pihak lain untuk menggunakan internet) pada mahasiwa/i
S1 IPB, (3) mengidentifikasi perilaku penggunaan internet (intensitas akses
internet, durasi akses internet, tempat mengakses internet, motif penggunaan
internet dan pengaksesan website) pada mahasiswa/i S1 IPB, (4) menganalisis
hubungan antara karakteristik (jenis kelamin, uang saku dan semester) dan
faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan
komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat
mengakses internet) dengan perilaku penggunaan internet (intensitas akses
internet dan durasi akses internet) mahasiswa/i S1 IPB, serta (5) menganalisis
pengaruh karakteristik (jenis kelamin, uang saku, dan semester) dan faktor
internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC,
kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet)
terhadap perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi
akses internet) mahasiswa/i S1 IPB.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode
survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Kampus IPB
Dramaga pada Desember 2009 sampai dengan Januari 2011. Pengambilan data
dilakukan pada bulan Mei 2010. Jumlah contoh sebanyak 100 orang dari seluruh
fakultas. Adapun proporsi setiap fakultas adalah 13 orang contoh dari Fakultas
Pertanian, lima orang contoh dari Fakultas Kedokteran Hewan, 12 orang contoh
dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, tujuh orang contoh dari Fakultas
Peternakan, sebelas orang contoh dari Fakultas Kehutanan, 12 orang contoh dari
Fakultas Teknologi Pertanian, 20 orang contoh dari Fakultas Matematika dan
IPA, 12 orang contoh dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen, serta delapan
orang contoh dari Fakultas Ekologi Manusia. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis deskriptif, Crosstabs, uji korelasi Chi-Square, analisis regresi
linear berganda dan regresi variabel dummy.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari dua per tiga contoh
(68,0%) adalah perempuan. Hampir tiga per empat contoh (72,0%) berusia 20-21
tahun. Hampir seperempat contoh (20,0%) memiliki uang saku Rp 800.000,00
per bulan. Lebih dari separuh contoh (57,0%) telah menempuh perkuliahan
hingga semester enam. Lebih dari sepertiga contoh (36,0%) berasal dari Provinsi
Jawa Barat dan memiliki hobi membaca (40,0%).
Seperempat contoh (25,0%) perempuan dan kurang dari seperempat
contoh (15,0%) laki-laki memiliki komputer/PC. Lebih dari separuh contoh
(57,0%) perempuan dan kurang dari seperempat contoh laki-laki (20,0%)
memiliki laptop. Handphone yang dapat mengakses internet dimiliki oleh lebih
separuh contoh (56,0%) perempuan dan lebih dari seperempat contoh (27,0%)
laki-laki. Empat persen contoh perempuan dan lima persen contoh laki-laki
memiliki website pribadi. Lebih dari sepertiga contoh (38,0%) perempuan dan
8

delapan persen contoh laki-laki memiliki dua alamat e-mail. Lebih dari dua
pertiga contoh (68,0%) perempuan dan hampir sepertiga contoh (31,0%) laki-laki
memiliki account di situs jejaring sosial. Hampir separuh contoh (42,0%) berjenis
kelamin perempuan tidak berlangganan internet setiap bulannya. Speedy
merupakan layanan yang digunakan hampir separuh contoh (42,9%) untuk
berlangganan internet. Hampir dua pertiga contoh (65,7%) yang berjenis kelamin
perempuan mengeluarkan biaya sekitar Rp 8.400,00 hingga Rp 172.267,00 per
bulan. Seluruh contoh mengaku terdapat jaringan telepon di sekitar tempat
tinggalnya. Hampir seluruh contoh (98,0%) mengaku bahwa terdapat jaringan
internet di sekitar tempat tinggalnya. Lebih dari dua pertiga contoh (67,0%)
berjenis kelamin perempuan dan hampir sepertiga contoh (30,0%) laki-laki
mengaku terdapat fasilitas internet berupa warnet di sekitar tempat tinggalnya.
Kepentingan tugas kuliah merupakan permintaan pihak lain untuk mengakses
internet yang diungkapkan oleh hampir dua pertiga contoh (65,0%) perempuan
dan lebih dari seperempat contoh (27,0%) laki-laki.
Intensitas pada saat minggu perkuliahan hingga minggu tenang dan saat
liburan lebih tinggi daripada intensitas pada saat ujian semester berlangsung.
Hampir separuh contoh (45,0%) perempuan dan kurang dari seperempat contoh
(15,0%) laki-laki memakan waktu satu hingga dua jam dalam setiap akses
internet. Hampir seperempat contoh (24,0%) perempuan dan kurang dari
seperempat contoh (14,0%) laki-laki yang umumnya mengakses internet di
warnet. Sosial merupakan motif penggunaan internet yang dikemukakan oleh
lebih dari sepertiga contoh (37,0%) perempuan dan kurang dari seperempat
(15,0%) contoh laki-laki. Google sering diakses oleh sebanyak 33,0% contoh
berjenis kelamin perempuan dan delapan persen contoh berjenis kelamin laki-
laki. Hampir seluruh contoh (97,9%) mengaku telah memiliki account Facebook
dimana jumlah contoh dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada
laki-laki.
Berdasarkan uji korelasi Chi-Square, intensitas penggunaan internet
dalam satu minggu berhubungan dengan semester (p=0,018) dan berlangganan
internet setiap bulan (p=0,019). Durasi akses internet berhubungan dengan jenis
kelamin (p=0,017) dan berlangganan internet setiap bulan (p=0,033). Intensitas
akses website, website pribadi dan e-mail berhubungan dengan semester
(p=0,030).
Uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa uang saku berpengaruh
nyata dan positif terhadap intensitas penggunaan internet pada satu minggu
(p<0,05). Durasi akses internet serta intensitas akses website umum, website
pribadi dan e-mail dipengaruhi secara nyata positif oleh jenis kelamin (p<0,01)
dan semester (p<0,01). Intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan
kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs
perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan
hobi dan internet banking dipengaruhi secara nyata positif oleh jenis kelamin
(p<0.05). Uji regresi variabel dummy menunjukkan bahwa intensitas penggunaan
internet pada satu minggu dipengaruhi secara nyata dan positif oleh
berlangganan internet setiap bulan (p<0,01) serta dipengaruhi secara negatif
oleh kepemilikan komputer/PC (p<0,05). Intensitas akses situs jejaring sosial
dipengaruhi secara nyata dan positif oleh berlangganan internet setiap bulan
(p<0,05).

Kata kunci: perilaku konsumen, motivasi, gaya hidup, penggunaan internet, situs
jejaring sosial, intensitas akses internet, durasi akses internet



















Hak Cipta milik IPB, tahun 2011
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET MAHASISWA S1
INSTITUT PERTANIAN BOGOR







ELFI KUSUMAARDHIATI








Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen









DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
Judul : Perilaku Penggunaan Internet Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor
Nama : Elfi Kusumaardhiati
NIM : I24051656




Disetujui,
Dosen Pembimbing





Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.
Pembimbing I






Ir. M. D. Djamaludin, M. Sc
Pembimbing II



Diketahui,
Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen




Dr.Ir. Hartoyo, M.Sc.

Tanggal Ujian :16 Februari 2011 Tanggal Lulus:



RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kalibata, Jakarta Selatan pada tanggal 26 Januari
1987 dari pasangan Marwan Kussumarwoto dan Sriyati. Penulis merupakan
anak bungsu dari tiga bersaudara.
Penulis memulai pendidikan di TK Gembira pada tahun 1992, setelah itu
melanjutkan pendidikan di SD Negeri Kemang Raya, Pondok Gede, Bekasi pada
tahun 1993 dan lulus pada tahun 1999. Setelah penulis melanjutkan ke SMP
Negeri 255 Jakarta Timur pada tahun 1999 dan lulus pada tahun 2002, penulis
melanjutkan pendidikan ke SMU Negeri 71 Jakarta Timur sampai berhasil lulus
pada tahun 2005. Setelah lulus SMU, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor
(IPB) melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2005.
Setelah mengikuti Tahap Persiapan Bersama (TPB) selama satu tahun, penulis
diterima di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia,
Institut Pertanian Bogor.
Penulis menjadi Koordinator Divisi Creative Design Creakers 2006-2007,
Ketua English Club HIMAIKO 2007-2008, anggota Divisi PBOS BEM FEMA IPB
2007-2008. Selain itu penulis juga cukup aktif di berbagai kegiatan mahasiswa di
IPB. Pada tahun 2007 penulis menjadi anggota Divisi PDD Cookies IPB dan
anggota Divisi Acara FUTNAS 2007 yang diselenggarakan oleh BEM-KM IPB.
Pada bulan Agustus 2007 penulis menjadi Koordinator PDD MENTARI 43.
Kemudian di tahun 2008 penulis menjadi Koordinator Acara ESPENT serta
Koordinator PDD CRESO dan FAM NITE yang diselenggarakan oleh BEM FEMA
IPB. Pada November 2008 penulis menjadi Koordinator PDD FAMILY AND
CONSUMER EXPO 2008 yang diselenggarakan oleh HIMAIKO. Kemudian pada
Februari 2009 penulis menjadi anggota Divisi Acara SEROJA yang
diselenggarakan oleh Departemen IKK.


PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Perilaku
Penggunaan Internet Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor
dengan limpahan kemudahan dan nikmat-Nya. Satu hal yang disadari penulis,
bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan moril dan materiil
berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan dan Ir. M. D. Djamaludin selaku pembimbing
skripsi yang telah memberikan perhatian, motivasi, dan bantuan selama
menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Dwi Hastuti, M. Sc selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan perhatian, motivasi, dukungan, dan bantuan selama penulis
menempuh pendidikan di IPB.
3. Irni Rahmayani Johan, SP, MM selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran perbaikan skripsi.
4. Tin Herawati, SP, M.Si selaku dosen pemandu dalam seminar hasil
penelitian.
5. Seluruh dosen, staf, dan karyawan Departemen Ilmu Keluarga dan
Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor atas
kerjasama dan bantuannya selama melaksanakan penelitian dan menyusun
skripsi.
6. Seluruh mahasiswa Program Strara-1 IPB yang telah bersedia menjadi
responden dan secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
menyelesaikan penelitian ini.
7. Keluargaku tersayang (Ibu, Bapak, Mbak Een dan Mbak Ika), adik sepupuku
Dian, tante-tanteku (Bulik Tin, Bulik Anik, Uwe Yuli, Bulik Anik dan almh Uwe
Peni) atas doa, dukungan, motivasi, nasihat selama menyusun skripsi.
8. Dede, Lusi, Nisa, Radut, Equ dan Mpit yang selalu setia mendengar segala
cerita dan keluh-kesah selama ini. Feboy, Vina, Epoy, Dindut, Ary, dan
Endah yang sudah membantu dalam penelitian. Asro, Rani dan Ticeu yang
menjadi teman diskusi selama pengerjaan skripsi. Nisun dan Indri yang
sudah bersedia datang di seminar hasil penelitian. Serta teman-teman IKK42
lainnya (Openk, TMpus, Ina, Dayat, Esti, WL, Ane, Sri, Wulan, Dini, Dina,
xviii

Ana, Chiezt, Vivi, Riri, Suhe dan Nci) yang memberikan motivasi dan
semangat selama penelitian.
9. Teman-teman IKK angkatan 43-44 khususnya kepada Udin, Vivi, Suci dan
Fetty atas bantuannya selama pengerjaan skripsi serta Panda dan Tira atas
pemberian semangatnya.
10. Teman-teman asrama (Nodut, Mamsgit, Eka), The Soup (Ijup, Ditol, Iceu,
Fatman, Fichu, Nda, Aditse, Pramsky, Bray, Fuad, Konde), kost Zulfa (Ticil,
Okti, Tata, Iqi, Congki, Tata, Anind, Ipeh, Yuli, Gege, Mpeb, Euis, Rini, Wira,
Mba Ari, dll), Gizi 42, KPM 42 serta angkatan 42 lainnya atas dukungan,
semangat dan inspirasinya.
11. Teman-teman dekat lainnya (Ana, Siesie, Pie, Eno, Lita, Chacha) yang
selalu mendukung pengerjaan skripsi ini.
12. Seluruh pihak yang telah membantu secara langsung dan tidak langsung
kepada penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi, namun tidak bisa
disebutkan satu per satu. Semoga Allah Membalas kebaikan semuanya
dengan hal yang lebih baik lagi.
Dalam penyusunan penelitian ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan. Semoga hasil karya ini bermanfaat luas bagi masyarakat, institusi
pendidikan, dan dapat memberikan masukan kepada pemerintah. Amin.


Bogor, Maret 2011



Penulis


i

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang.................................................................................... 1
Perumusan Masalah ............................................................................. 2
Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku ................................................................................................. 7
Perilaku Konsumen .............................................................................. 7
Motivasi ................................................................................................ 8
Kebutuhan ............................................................................................ 8
Pola Penggunaan Internet .................................................................... 9
Motif Penggunaan Internet ......................................................... 6
Durasi ........................................................................................ 10
Frekuensi .................................................................................... 10
Internet ................................................................. ............................... 10
Penelitian Terdahulu Mengenai Penggunaan Internet ........................ 13
KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................................. 17
METODE PENELITIAN
Desain, Tempat, dan Waktu .............................................................. . 21
Cara Pengambilan Contoh ............................................................... .. 21
Jenis dan Cara Pengambilan Data ............................................. ........ 23
Pengolahan dan Analisis data ............................................................ 24
Definisi Operasional ........................................................................... 30
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Contoh ........................................................................... 33
Faktor Internal Contoh ........................................................................ 36
Faktor Eksternal Contoh ..................................................................... 45
Perilaku Contoh dalam Penggunaan Internet .................................... 47
Hubungan Antara Karakteristik dan Faktor Internal dengan Perilaku
Penggunaan Internet ......................................................................... 62
ii

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Internet Pada


Contoh ............................................................................................... 67
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 85

iii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
1. Jumlah pengguna internet dunia tahun 2000 dan 2009 ....................... 11
2. Jumlah pengguna internet Asia tahun 2000 dan 2009 ......................... 12
3. Jumlah contoh yang akan diambil berdasarkan persentase setiap
fakultas ................................................................................................. 21
4. Pengukuran penelitian .......................................................................... 23
5. Sebaran contoh berdasarkan usia ........................................................ 33
6. Sebaran contoh berdasarkan uang saku .............................................. 34
7. Sebaran contoh berdasarkan fakultas .................................................. 34
8. Sebaran contoh berdasarkan semester ................................................ 35
9. Sebaran contoh berdasarkan asal daerah ............................................ 35
10. Sebaran contoh berdasarkan hobi ........................................................ 36
11. Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan perangkat akses internet ... 38
12. Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan website pribadi .................. 38
13. Sebaran contoh berdasarkan jumlah alamat e-mail ............................. 39
14. Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan account situs jejaring
sosial ..................................................................................................... 40
15. Sebaran contoh berdasarkan jumlah situs jejaring sosial yang diikuti ... 40
16. Sebaran contoh berdasarkan perilaku berlangganan internet setiap
bulan ........................................................................................................ 41
17. Sebaran contoh berdasarkan produk berlangganan internet ............... 41
18. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan internet .................. 42
19. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Fastnet .................. 43
20. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Telkom Speedy ..... 43
21. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan hotspot di kost ....... 44
22. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Flexi, IM2, Smart,
Flash dan XL ........................................................................................ 44
23. Sebaran contoh berdasarkan biaya per akses (tidak berlangganan) ... 45
24. Sebaran contoh berdasarkan jaringan internet di sekitar tempat
tinggal ................................................................................................... 46
25. Sebaran contoh berdasarkan fasilitas internet di sekitar tempat
tinggalnya ............................................................................................... 46
iv

26. Sebaran contoh berdasarkan permintaan pihak lain untuk


menggunakan internet .......................................................................... 47
27. Sebaran contoh berdasarkan intensitas mengakses internet dalam
satu minggu .......................................................................................... 48
28. Sebaran contoh berdasarkan intensitas mengakses internet ............... 49
29. Sebaran contoh berdasarkan durasi setiap mengakses internet .......... 50
30. Sebaran contoh berdasarkan tempat mengakses internet ................... 51
31. Sebaran contoh berdasarkan motif penggunaan internet ..................... 51
32. Sebaran contoh berdasarkan website yang paling sering diakses ....... 52
33. Sebaran contoh berdasarkan tujuan mengakses situs google ............. 53
34. Sebaran contoh berdasarkan tujuan mengakses situs facebook ......... 54
35. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses website
pribadi ................................................................................................... 55
36. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses e-mail ........... 56
37. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs
pertanian ............................................................................................... 56
38. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs
pemerintah ............................................................................................ 57
39. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs
perusahaan ........................................................................................... 57
40. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs yang
berkaitan dengan makanan .................................................................. 58
41. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses internet
banking ................................................................................................. 59
42. Sebaran contoh berdasarkan situs jejaring sosial yang diikutinya ........ 60
43. Sebaran contoh berdasarkan situs jejaring sosial yang paling sering
diaksesnya ............................................................................................ 61
44. Sebaran contoh berdasarkan intensitas akses situs jejaring sosial ...... 61
45. Hubungan karakteristik dan faktor internal contoh dengan perilaku
penggunaan internet ............................................................................. 63
46. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap intensitas
penggunaan internet dalam satu minggu ............................................. 68
47. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap durasi akses
internet .................................................................................................. 69
v

48. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap intensitas


mengakses website umum, website pribadi dan e-mail ....................... 70
49. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap intensitas
akses situs jejaring sosial ..................................................................... 71
50. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap intensitas
mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang
berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan,
situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan
hobi dan internet banking ..................................................................... 72
51. Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas
mengakses internet dalam satu minggu ............................................... 74
52. Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap durasi akses
internet .................................................................................................. 75
53. Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas
mengakses website umum, website pribadi dan e-mail ....................... 76
54. Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas akses
situs jejaring sosial................................................................................. 77
55. Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas akses
mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang
berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan,
situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan
hobi dan internet banking ..................................................................... 78

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin berkembang dewasa ini.
Dengan memanfaatkan IPTEK yang semakin maju, manusia mulai membuat
inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi kehidupan. Umumnya inovasi-inovasi
yang diciptakan manusia digunakan untuk membantu pekerjaan sehari-hari.
Kepraktisan merupakan salah satu hal yang paling diinginkan masyarakat. Tidak
bisa dipungkiri bahwa setiap orang ingin melakukan suatu pekerjaan dengan
praktis, cepat dan mudah. Internet merupakan salah satu bentuk inovasi yang
diciptakan manusia.
Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung dalam beberapa
rangkaian dan menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol) sebagai protokol pertukaran paketnya. Pada sekitar tahun 1990-an
internet mulai marak digunakan di berbagai penjuru dunia (www.id.wikipedia.org).
Penggunaan internet di dunia mengalami peningkatan dari 153,5 juta pengguna
pada bulan Februari 1999 menjadi 248,6 juta pengguna pada awal tahun 2000.
Jumlah pengguna di Indonesia juga mengalami peningkatan dari satu juta
pengguna pada tahun 1999 menjadi 1,45 juta pengguna di tahun 2000 (Febrian
2001). Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
terdapat 27 juta pengguna internet di tahun 2007 (www.techno.okezone.com).
Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi negeri
(PTN) terbesar di Indonesia. Beberapa fasilitas yang terdapat di IPB telah
menggunakan internet, antara lain adanya pustaka online yang menyediakan
jurnal-jurnal penelitian dan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) dengan sistem
online yang dapat mempermudah mahasiswa untuk mengaksesnya. Selain itu
IPB juga memiliki fasilitas yang menyediakan jasa layanan internet bagi
mahasiswa, antara lain beberapa lokasi hotspot dengan penggunaan Wi-Fi dan
beberapa ruangan khusus mengakses internet yang lebih dikenal dengan Cyber.
Area hotspot tersebar di beberapa tempat di dalam kampus IPB Dramaga. Begitu
pula dengan Cyber di dalam kampus IPB Dramaga. Fasilitas-fasilitas tersebut
dapat dengan mudah membantu mahasiswa untuk melakukan pembelajaran,
antara lain mencari literatur terkait tugas kuliah ataupun penelitian, mengirim
tugas kuliah kepada dosen ataupun asisten dosen serta mengakses materi
perkuliahan.
2

Perumusan Masalah
Internet menjadi suatu kebutuhan di era modern seperti saat ini.
Pengguna dapat mencari berbagai informasi yang diinginkan dan dibutuhkan,
misalnya informasi seputar karir, informasi terkait dengan pemerintahan,
informasi perbankan, informasi mengenai kuliner, informasi terkait dengan hobi,
informasi terbaru tentang ilmu pengetahuan dan lain-lain. Tidak hanya pencarian
informasi, banyak hal yang dapat dilakukan dengan menggunakan internet
antara lain mengunduh gambar, video dan/atau lagu yang disukai, mengirimkan
pesan dalam bentuk e-mail, mengobrol dengan teman yang berbeda lokasi,
berbagi informasi dengan orang lain serta membuka peluang usaha. Dengan
semakin meningkatnya IPTEK juga dapat menambah kegiatan yang dapat
dilakukan di internet. Begitu pula dengan penggunaan internet di kalangan
mahasiswa. Penggunaan internet yang dapat dilakukan mahasiswa tidak hanya
untuk kepentingan akademik tetapi juga untuk bersosialisasi ataupun
berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan tidak jarang mahasiswa menggunakan
internet sebagai media hiburan, antara lain bermain games online serta
mengunduh lagu ataupun film yang disukainya.
Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi negeri
(PTN) terbesar di Indonesia. Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, bahwa
IPB memiliki fasilitas-fasilitas internet yang dapat membuat proses pembelajaran
menjadi lebih mudah. Adanya area hotspot dan Cyber yang tersebar di dalam
kampus IPB Dramaga mempermudah mahasiswa dalam mengakses internet. Di
luar kampus IPB Dramaga pun terdapat warung internet (warnet). Semakin
menjamurnya warung internet (warnet) di lingkungan sekitar kampus IPB
Dramaga dapat mengindikasikan bahwa tidak sedikit mahasiswa yang
mengakses internet setiap harinya. Berikut perumusan beberapa permasalahan
yang akan diteliti.
1) Bagaimana gambaran faktor internal contoh berjenis kelamin perempuan dan
laki-laki (kepemilikan perangkat akses internet, kepemilikan website pribadi,
jumlah alamat e-mail, kepemilikan account situs jejaring sosial, berlangganan
internet dan biaya akses internet)?
2) Bagaimana gambaran faktor eksternal contoh berjenis kelamin perempuan
dan laki-laki (ketersediaan jaringan telepon di sekitar tempat tinggal,
ketersediaan jaringan internet di sekitar tempat tinggal, fasilitas internet di
3

sekitar tempat tinggal dan permintaan pihak lain untuk menggunakan
internet)?
3) Bagaimana gambaran perilaku penggunaan internet oleh contoh berjenis
kelamin perempuan dan laki-laki (intensitas akses internet, durasi akses
internet, tempat mengakses internet, motif penggunaan internet dan
pengaksesan website)?
4) Apakah karakteristik contoh (jenis kelamin, uang saku dan semester) serta
faktor internal contoh (berlangganan internet, kepemilikan komputer/PC,
kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses
internet) berhubungan dengan perilaku penggunaan internet (intensitas akses
internet dan durasi akses internet)?
5) Apakah karakteristik contoh (jenis kelamin, uang saku dan semester) serta
faktor internal contoh (berlangganan internet, kepemilikan komputer/PC,
kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses
internet) berpengaruh terhadap perilaku penggunaan internet (intensitas
akses internet dan durasi akses internet)?

Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui perilaku penggunaan internet mahasiswa S1 Institut
Pertanian Bogor.

Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi faktor internal contoh berjenis kelamin perempuan dan
laki-laki (kepemilikan perangkat akses internet, kepemilikan website
pribadi, jumlah alamat e-mail, kepemilikan account situs jejaring sosial,
berlangganan internet dan biaya akses internet).
2. Mengidentifikasi faktor eksternal contoh berjenis kelamin perempuan dan
laki-laki (ketersediaan jaringan telepon di sekitar tempat tinggal,
ketersediaan jaringan internet di sekitar tempat tinggal, fasilitas internet di
sekitar tempat tinggal dan permintaan pihak lain untuk menggunakan
internet).
3. Menganalisis perilaku penggunaan internet oleh contoh berjenis kelamin
perempuan dan laki-laki (intensitas akses internet, durasi akses internet,
4

tempat mengakses internet, motif penggunaan internet dan pengaksesan


website).
4. Menganalisis hubungan antara karakteristik contoh (jenis kelamin, uang
saku dan semester) serta faktor internal contoh (berlangganan internet
setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan
kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet) dengan perilaku
penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet).
5. Menganalisis pengaruh karakteristik contoh (jenis kelamin, uang saku dan
semester) serta faktor internal contoh (berlangganan internet setiap
bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan
handphone yang dapat mengakses internet terhadap perilaku
penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet).


Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada beberapa
pihak mengenai penggunaan internet. Informasi ini diharapkan dapat berguna
antara lain bagi penulis, kelembagaan keilmuan, pemerintah, masyarakat dan
kalangan masyarakat pebisnis.
1. Bagi penulis penelitian ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan
kemampuan serta keterampilan berfikir logis dan sistematik, meningkatkan
kemampuan menganalisa suatu permasalahan sesuai dengan disiplin ilmu
yang dimiliki penulis, selain itu dapat memperkaya akan wawasan dan studi
kepustakaan mengenai internet.
2. Bagi kelembagaan keilmuan, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
literatur di bidang ilmu konsumen yang khususnya terkait dengan analisis
perilaku penggunaan internet dan dapat digunakan sebagai referensi literatur
untuk penelitian selanjutnya.
3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menginformasikan pada
pemerintah akan perkembangan IPTEK pada media elektronik khususnya
penggunaan internet di Indonesia yang nantinya dapat juga membantu
pemerintah dalam memperkenalkan dan mempublikasikan program-program
yang akan maupun yang sedang dilaksanakan.
4. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan
informasi akan pengguna internet pada mahasiswa IPB, Kampus IPB
5

Dramaga. Wawasan dan informasi tersebut diharapkan dapat dipergunakan
dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.
5. Bagi kalangan pebisnis, hasil penelitian ini dapat memberi informasi
mengenai pengguna internet dan dapat pula digunakan untuk memasarkan
produk (baik barang maupun jasa) yang mereka tawarkan.







































7

TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku
Perilaku menunjukkan tindakan atau reaksi sebuah objek atau organisme,
biasanya dalam kaitannya dengan lingkungan. Perilaku bisa dilakukan secara
sadar atau tidak sadar, secara jelas atau samar-samar, secara sukarela atau
terpaksa (Hadi 2006). Tingkat penerimaan sebuah perilaku dievaluasi menurut
norma sosial dan diatur melalui beberapa macam kontrol sosial. Menurut Davis &
Newstorm (1996) diacu dalam Hadi (2006), perilaku pada dasarnya berorientasi
pada tujuan, yaitu perilaku seseorang umumnya dimotivasi oleh keinginan
mendapatkan sesuatu. Satuan utama dari perilaku adalah aktivitas seseorang.
Davis & Newstorm menjelaskan bahwa penyebab akan perilaku dapat berkaitan
dengan kebutuhan seseorang dan/atau konsekuensi atas suatu tindakan. Dalam
hal kebutuhan, individu tidak termotivasi oleh hal-hal yang dianggap orang lain
sebagai hal yang harus ia miliki, tetapi ia termotivasi oleh hal-hal yang
diinginkannya.

Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk (barang dan jasa),
termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini. Perilaku konsumen memiliki beberapa kepentingan bagi mereka
yang berkeinginan mempengaruhi atau mengubah suatu perilaku, termasuk
kepentingan pemasaran, pendidikan dan perlindungan konsumen, serta
peraturan mengenai konsumen (Engel, Blackwell dan Winiard 1994). Sumarwan
(2004) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai keseluruhan tindakan atau
kegiatan konsumen ketika sebelum membeli, saat membeli, menggunakan
produk, menghabiskan produk (barang dan jasa) dan mengevaluasi produk.
Perilaku konsumen ini penting untuk dipelajari untuk kepentingan kepentingan
antara lain kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen (perusahaan),
pendidikan dan perlindungan bagi konsumen, serta bagi pembentukan akan
peraturan dan UU perlindungan konsumen. Schiffman dan Kanuk (1994)
mendefinisikan perilaku konsumen merupakan perilaku yang ditunjukkan oleh
konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta
menempatkan produk dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan mereka.
8

Sedangkan Kotler (2003) menyebutkan perilaku pembelian konsumen


dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, personal dan psikologi.

Motivasi
Motivasi merupakan bentuk perilaku yang diarahkan pada tujuan pokok
tertentu. Motivasi dapat diukur berdasarkan perbedaan perilaku dan kepentingan
seseorang (Bernard, Mills, Swenson & Walsh 2006). Menurut Widjaja (2009)
motivasi adalah dorongan individu dalam berperilaku dan berbelanja jasa untuk
pemenuhan kebutuhan termasuk kebutuhan psikologisnya. Menurut Robbin &
Judge (2007) motivasi merupakan hasil interaksi antara individu dengan situasi
dimana tingkat motivasi berbeda-beda antara setiap individu serta antara individu
dengan situasi. Tiga elemen utama definisi motivasi menurut Robin & Judge
adalah arah (upaya yang diarahkan ke suatu kondisi yang menguntungkan
organisasi), intensitas (seberapa giat seseorang berusaha) dan ketekunan
(seberapa lama seseorang bisa mempertahankan usahanya). Sedangkan
menurut Simamora (2008) motif adalah suatu kebutuhan yang cukup menekan
seseorang untuk mengejar kepuasan. Dalam bukunya Simamora memaparkan
dua teori motivasi Freud dan Maslow. Sigmund Freud menyatakan bahwa
motivasi merupakan kekuatan psikologis nyata yang membentuk perilaku dan
seseorang tidak dapat memahami motivasi tersebut secara pasti. Sedangkan
Abraham Maslow menyatakan bahwa motivasi seseorang dapat dihubungkan
dengan kebutuhannya (Simamora 2008).

Kebutuhan
Kebutuhan tidak terlepas dari motivasi. Motivasi diperlukan untuk
mendorong seseorang mencapai kebutuhannya. Maslow mengemukakan bahwa
kebutuhan manusia tersusun secara berjenjang dimana kebutuhan yang paling
penting dipenuhi terlebih dahulu baru kemudian kebutuhan berikutnya (Simamora
2009). Berdasarkan urutan kepentingannya, jenjang kebutuhan Maslow adalah
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan
penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri (Simamora 2009).
Teori kebutuhan McClelland berfokus pada kebutuhan akan pencapaian,
kekuatan dan hubungan (Robin & Judge 2007). Kebutuhan pencapaian (need for
achievement) terkait dengan dorongan untuk melebihi dan mencapai standar-
standar dalam hidup serta berusaha untuk berhasil dan sukses. Seseorang yang
9

memiliki kebutuhan ini akan senang menentukan tujuan-tujuan tertentu yang
mengharuskannya berjuang untuk berhasil mencapai tujuan tersebut. Kebutuhan
kekuatan (need for power) merupakan kebutuhan untuk memiliki pengaruh dan
mengendalikan orang lain dalam berperilaku. Seseorang dengan tingkat
kebutuhan kekuatan yang tinggi akan berusaha untuk mempengaruhi orang lain.
Sedangkan kebutuhan hubungan (need for affiliation) merupakan kebutuhan
untuk menjalin hubungan yang ramah dan akrab dengan orang lain dimana
seseorang lebih menyukai situasi kooperatif daripada situasi kompetitif.

Pola Penggunaan Internet
Perilaku dalam menggunakan internet dapat ditunjukkan dari aspek yang
mendukungnya. Djohari membagi aspek-aspek tersebut menjadi tiga, yaitu motif
yang menjadi latar belakang penggunaan, durasi penggunaan dan frekuensi
penggunaan (Andina 2006).

Motif Penggunaan Internet
Motif seseorang dalam menggunakan internet dibagi menjadi tiga yaitu
motif hiburan, sosial dan pengetahuan (Andina 2006). Motif hiburan
memungkinkan pengguna untuk mencari kesenangannya di dunia maya
misalnya mendengarkan musik dan melihat cuplikan (trailer) film layar lebar.
Motif sosial mengacu pada hubungan sosial. Pengguna dapat mengembangkan
pergaulannya tidak hanya dalam satu negara, bahkan di seluruh dunia dengan
menggunakan fasilitas e-mail dan chatting di internet. Menurut Hall & Parsons
(2001), individu menjadi kecanduan internet lebih kepada alasan sosial daripada
intelektual. Sedangkan motif pengetahuan mengacu pada kegiatan mencari
informasi untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan yang
diinginkan/dibutuhkan pengguna. Menurut Febrian (2001) dengan adanya search
engine (alat pencari halaman web) pengguna dapat mencari berbagai informasi
di halaman web manapun.
Internet digunakan tidak hanya sekedar mencari informasi dan ilmu
pengetahuan. Seseorang dapat menggunakan internet untuk mengkonsumsi
produk barang atau jasa maupun untuk kepentingan sosial. Cheung & Lee
(2005) mengatakan bahwa internet telah menguasai konsumen dalam
berperilaku. Konsumen dapat mencari suatu merek ataupun produk baru dengan
cepat melalui internet. Bahkan Cheung & Lee menyebutkan bahwa konsumen
10

yang sangat puas dalam berbelanja online, 80 persen di antaranya akan


berbelanja kembali dalam dua bulan dan 90 persen di antaranya akan
merekomendasikan penjual online tersebut pada orang lain. Teknologi informasi
baru, khususnya web, telah membantu konsumen mengurangi waktu dan biaya
dalam pencarian informasi, produk atau jasa (Guest 2002).

Durasi
Miyazaki and Fernandez (2001) menggunakan salah satu experiential
elements ini untuk mengevaluasi perilaku berbelanja online pada penelitiannya di
Amerika. Durasi penggunaan internet mengacu pada lamanya seseorang
menggunakan internet. Durasi diduga juga dipengaruhi oleh motif seseorang
dalam menggunakan internet, jaringan hubungan internet (internet network), dan
biaya penggunaan internet. Motif mengacu pada tujuan mengakses internet.
Apabila motif terpenuhi, maka durasi penggunaan internet pun akan lebih lama.
Jaringan internet mengacu pada lamanya proses pada internet untuk mengakses
informasi yang diinginkan/dibutuhkan pengguna. Dalam hal biaya, penggunaan
internet di rumah atau di warung internet (warnet) memerlukan biaya yang tidak
sedikit. Semakin besar durasi penggunaan, maka semakin besar pula biaya
penggunaan internet (Andina 2006).

Frekuensi
Salah satu variabel yang mempengaruhi akses internet adalah frekuensi
(Stylianou & Jackson 2007). Frekuensi mengacu pada pengertian seberapa
sering atau berapa kali seseorang menggunakan internet. Frekuensi terkait
dengan penggunaan internet dalam suatu periode tertentu. Tidak begitu berbeda
dengan durasi, frekuensi pun juga diduga dipengaruhi oleh motif menggunakan
internet, jaringan hubungan internet dan biaya penggunaan internet. Seperti
halnya durasi, frekuensi juga merupakan experiental elements dalam
penggunaan internet (Miyazaki and Fernandez 2001).

Internet
Secara harfiah, kata internet adalah kependekan dari interconnected-
networking yang berarti rangkaian komputer yang terhubung dalam beberapa
rangkaian dan menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol) sebagai protokol pertukaran paketnya. Protokol lain yang sering
11

digunakan adalah UDP (User Datagram Protocol), DNS (Domain Name System),
PPP (Point-to-Point Protocol), ICMP (Internet Control Message Protocol), POP3
(Post Office Protocol version 3), IMAP (Internet Message Access Protocol),
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), HTTP (Hypertext Transfer Protocol),
HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Save version), SSH (Secure Shell), Telnet
(Telecommunication network), FTP (File Transfer Protocol), LDAP (Lightweight
Directory Access Protocol), SSL (Secure Socket Layer) dan SLIP. Beberapa
layanan yang menggunakan protokol-protokol tersebut adalah e-mail (surat
elektronik), Usenet, Newsgroup, File Sharing, WWW, Ghoper, Session Access,
WAIS, finger, IRC (Internet Relay Chat), MUD dan MUSH. E-mail dan WWW
merupakan layanan yang paling sering digunakan (www.id.wikipedia.org).
Bentuk akses internet yang umumnya digunakan adalah dial-up dan
Broadband. Dial-up merupakan cara mengakses internet dengan menggunakan
jalur telepon. Broadband merupakan cara mengakses internet dengan
menggunakan transmisi data kecepatan tinggi. Ada dua macam Broadband, yaitu
DLS (Digital Subscriber Line) dan kabel modem. DLS adalah satu set perangkat
yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel dari jaringan telepon
setempat dan memiliki kecepatan download dari 128 kbit/d sampai 24000kbit/d.
Sedangkan kabel modem mampu mentransfer 512 kbps (www.id.wikipedia.org).
Pengguna internet sudah meluas di dunia. Tak sedikit orang telah
menggunakan internet untuk berbagai keperluan seperti mencari informasi,
memasang iklan, atau pun bisnis online yang marak belakangan ini. Berdasarkan
data NUA Survey, jumlah pengguna internet dunia pada bulan Februari 1999
mencapai 153.500.000 orang dan pada awal tahun 2000 mencapai 248.600.000
pengguna (Febrian 2001).

Tabel 1 Jumlah pengguna internet dunia tahun 2000 dan 2009
Wilayah
Desember 2000
(orang)
September 2009
(orang)
Peningkatan
(%)
Australia 7.620.480 20.970.490 175,2
Afrika 4.514.400 67.371.700 1.392,4
Asia 114.304.000 738.257.230 545,9
Eropa 105.096.093 418.029.796 297,8
Timur Tengah 3.284.800 57.425.046 1.648,2
Amerika Utara 108.096.800 252.908.000 134,0
Amerika Latin 18.068.919 179.031.479 890,8
Seluruh Dunia 360.985.492 1.733.993.741 380,3
Sumber : //www.internetworldstats.com/stats.htm
12

Penduduk Asia juga banyak yang menggunakan internet. Negara-negara


seperti Korea, Jepang, Taiwan, Malaysia dan Brunei Darrusalam telah mencapai
40 pengguna internet per 100 penduduk (www.tikometer.co.id). Pada tahun
2007, sebanyak 155 juta pengguna internet di Cina mengandalkan web untuk
membaca berita (www.bbc.co.uk). Pengguna internet terbesar di Asia berada di
negara Cina dan pertumbuhan yang paling besar ditempati oleh negara
Afganistan. Indonesia sendiri masih berada di bawah Korea Selatan, India dan
Jepang (www.internetworldstats.com). Jumlah pengguna internet di beberapa
negara di Asia dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Jumlah pengguna internet Asia tahun 2000 dan 2009
Wilayah
Desember 2000
(orang)
September 2009
(orang)
Peningkatan
(%)
Afganistan 1.000 500.000 49.900,0
Cina 22.500.000 360.000.000 1.500,0
Hongkong 2.283.000 4.878.713 113,7
India 5.000.000 81.000.000 1.520,0
Indonesia 2.000.000 30.000.000 1.150,0
Jepang 47.080.000 95.979.000 103,9
Korea Selatan 19.040.000 37.475.800 96,8
Malaysia 3.700.000 16.902.600 356,8
Filipina 2.000.000 24.000.000 1.100,0
Singapura 1.200.000 3.370.000 180,8
Taiwan 6.260.000 15.143.000 141,9
Thailand 2.300.000 16.100.000 600,0
Vietnam 200.000 21.963.117 10.881,6
Seluruh Asia 114.304.000 738.257.230 545,9
Sumber : //www.internetworldstats.com/stats.htm


Adapun jumlah pengguna internet di Indonesia berdasarkan data Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJIII) sebanyak 1.450.000 orang
(Febrian 2001). Shoulen (1999) diacu dalam Hadi (2006) membagi pengguna
internet di Indonesia menjadi empat kelompok, yaitu :
1. Sebagian besar pengguna internet berusia antara 25-40 tahun;
2. Sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria;
3. Sebagian besar pengguna internet berpendidikan tinggi, minimal menempuh
program Strata-1;
4. Pendapatan rata-rata per tahun dari pengguna internet cukup tinggi.
Sebagian besar golongan menengah ke atas yang mendominasi penggunaan
internet di Indonesia.

13

Dalam penggunaannya, internet menggunakan bahasa Inggris sebagai
keterangan petunjuk. Bahasa Inggris pada internet acap kali berbeda dengan
bahasa percakapan sehari-hari. Febrian (2001) mengartikan beberapa istilah
pada internet. Istilah-istilah tersebut antara lain:
a. Online = terhubung atau terkoneksi. Aktif dan siap untuk melakukan operasi;
dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer
b. E-mail = singkatan dari Electronic Mail. Pesan, berupa teks atau gambar
yang dikirimkan ke satu alamat ke alamat lain pada jaringan internet
c. Homepage = halaman depan dari sebuah situs web; halaman yang diatur
untuk sebuah browser
d. Hosting = layanan untuk penempatan beberapa informasi baik untuk
halaman-halaman web, penyimpanan e-mail, database dan lain-lain agar
selalu online
e. Browser = perangkat lunak agar dapat mengakses ke berbagai situs web
f. Web = sistem di internet yang memungkinkan pengguna untuk menyediakan
berbagai informasi. Informasi tersebut dapat diakses selama 24 jam dan
dikelola oleh mesin
g. Surfing = berselancar di dunia maya melalui halaman-halaman web dengan
menggunakan browser
h. E-commerce = perdagangan di internet; proses perdagangan dan transaksi
bisnis di internet
i. Network = jaringan antar komputer yang dapat menghubungkan satu
komputer dengan komputer lainnya
j. Account = identifikasi yang didaftarkan ke penyelenggara penyedia jasa
akses, atau yang sering dikenal dengan ISP (Internet Service Provider).
Dengan begitu maka pendaftar mendapatkan identitas untuk mengakses
internet melalui server yang disediakan.

Penelitian Terdahulu Mengenai Penggunaan Internet
Penelitian yang dilakukan oleh Hadi (2006) dengan judul Perilaku
Penggunaan Internet Sebagai Sumber Informasi Peternakan (Kasus pada
Mahasiswa S1 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor) bertujuan untuk
mengetahui keterdedahan mahasiswa terhadap internet, mengetahui hubungan
karakteristik dan lingkungan komunikasi mahasiswa dengan keterdedahannya
terhadap internet serta mengetahui hubungan keterdedahan mahasiswa
14

terhadap internet dengan perilaku penggunaannya sebagai sebagai informasi


peternakan. Responden dari penelitian ini adalah 89 mahasiswa S1 Fakultas
Peternakan Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini menggunakan analisis statistik
deskriptif dan korelasi untuk mengolah data. Uji Chi Square dan Uji Rank
Spearman digunakan untuk melihat korelasi antar variabel. Hasil penelitian
menunjukkan hal-hal berikut :
1. Lebih dari separuh (52,8%) responden menghabiskan 2,5 hingga tiga jam
setiap akses internet.
2. Lebih dari tiga per empat (87,6%) responden memiliki sikap positif terhadap
internet.
3. Adanya hubungan yang nyata antara keterdedahan terhadap internet dengan
variabel-variabel seperti lama studi, partisipasi dalam organisasi, pengalaman
penggunaan internet dan lingkungan komunikasi.
4. Adanya hubungan yang nyata antara keterdedahan terhadap internet dengan
perilaku penggunaan internet sebagai sumber informasi peternakan.
Penelitian yang dilakukan oleh Andina (2006) dengan judul Pola
Penggunaan Internet dan Dampaknya Terhadap Remaja (Kasus SMU Negeri 48,
Pinang Ranti, Jakarta Timur, DKI Jakarta) bertujuan untuk mengetahui pola
penggunaan internet oleh remaja, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
remaja dalam menggunakan internet dan dampak penggunaan internet pada diri
remaja. Responden dari penelitian ini adalah 60 siswa kelas II (30 siswa IPA dan
30 siswa IPS) SMU 48 Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal
berikut :
1. Hampir tiga per empat (71,9%) responden menghabiskan satu hingga dua
jam dalam mengakses internet.
2. Hampir dua per tiga (62,5%) responden menggunakan internet satu hingga
tiga kali dalam sebulan.
3. Hampir dua per tiga (60,9%) responden menggunakan internet dengan motif
untuk mendapatkan pengetahuan.
4. Variabel-variabel seperti penghasilan ayah, jarak ke internet, koneksi internet,
biaya mengakses internet, dan media masa lain memiliki hubungan nyata
dengan durasi (lamanya akses internet).
5. Variabel jenis kelamin memiliki hubungan nyata dengan frekuensi
(banyaknya penggunaan internet dalam satu bulan).
15

6. Variabel fasilitas warung internet (warnet) memiliki hubungan yang nyata
dengan durasi dan frekuensi.
Penelitian yang dilakukan oleh Sarita (2008) dengan judul Pola
Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian
Bogor (Kasus pada Mahasiswa Strata-1 Fakultas Ekologi Manusia Institut
Pertanian Bogor) bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan internet oleh
mahasiswa, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam
menggunakan internet, dan dampak penggunaan internet pada diri mahasiswa.
Responden dari penelitian ini adalah 120 mahasiswa S1 Fakultas Ekologi
Manusia Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitian antara lain :
1. Lebih dari dua per tiga (68,3%) responden menggunakan internet dengan
motif untuk mencari informasi akademik.
2. Lebih dari separuh (57,0%) responden mendapat dorongan menggunakan
internet dari teman.
3. Hampir seluruh (95,0%) responden mendapat dorongan menggunakan
internet dari dosen/asisten dosen.
4. Lebih dari separuh (52,5%) responden mengakses internet hanya satu atau
dua kali seminggu saat awal semester.
5. Hampir dua per tiga (65,8%) responden tidak mengakses internet saat
menghadapi ujian.
6. Hampir separuh (43,3%) responden mengakses internet hanya satu atau dua
kali seminggu saat liburan.
7. Lebih dari separuh (59,2%) responden menggunakan warung internet
(warnet).
Ketiga penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil
pengisian kuisioner oleh responden dan data sekunder yang diperoleh dari
beberapa literatur terkait dengan topik penelitian.






17

KERANGKA PEMIKIRAN
Perguruan tinggi merupakan salah satu tempat untuk menempuh
pendidikan. Tempat ini terdiri dari orang-orang intelektual dalam barbagai
aktivitas akademiknya. Mahasiswa adalah salah satu contoh orang-orang
intelektual di perguruan tinggi. Mahasiswa sudah tentu haus akan ilmu
pengetahuan dan informasi. Dengan jiwa muda yang dimiliki, mahasiswa akan
mencari segala informasi dan pengetahuan mengenai sesuatu yang dibutuhkan
dan diinginkan. Sejalan dengan meningkatnya peranan informasi dalam
pengetahuan dan teknologi, akses terhadap sumber dan jaringan informasi
menjadi semakin penting bagi para mahasiswa. Salah satu media untuk
mendapatkan informasi adalah internet. Internet adalah jaringan informasi
komputer mancanegara yang berkembang pesat dan pada saat ini dapat
dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia. Internet sudah tidak asing
lagi di kalangan civitas akademik khususnya mahasiswa. Tidak sedikit
mahasiswa yang menggunakan internet sebagai media informasi tanpa batas ini.
Berdasarkan penelitian Shoule, Shell & Kleen (2003), dari sekelompok orang
yang menghabiskan waktu lebih dari 40 jam per minggu untuk mengakses
internet 51,0 persen merupakan mahasiswa. Motif dari diri sendiri dan adanya
permintaan dari pihak lain untuk mengakses internet dapat menjadi alasan
menggunakan internet.
Untuk mengakses informasi yang tersedia di internet, seseorang harus
memiliki komputer atau laptop, modem (alat untuk mengubah sinyal digital dari
komputer menjadi sinyal analog untuk ditransmisikan ke jaringan telepon) dan
saluran telepon. Akses untuk menggunakan internet bagi mahasiswa tidaklah
sulit. Mahasiswa dapat menggunakan ponsel yang didukung oleh layanan GPRS
(General Packet Radio Service), menggunakan fasilitas umum seperti warung
internet (warnet) yang banyak terdapat di lingkungan sekitar kampus,
menggunakan fasilitas Wi-fi di beberapa titik area dalam kampus (umumnya lebih
dikenal dengan istilah hotspot), ataupun menggunakan modem baik nirkabel
ataupun wireless yang tersambung di komputer atau laptop yang dimiliki.
Beberapa provider telepon selular di Indonesia pun telah menyediakan layanan
internet bagi konsumennya, antara lain GPRS dan modem wireless (umumnya
berbentuk USB). Beberapa contoh modem wireless dari provider telepon selular
antara lain Smart (dari perusahaan provider kartu GSM Smart), IM2 (dari
perusahaan Indosat) dan Flash (dari perusahaan Telkomsel). Layanan akses
18

internet menggunakan modem nirkabel juga telah disediakan oleh beberapa


perusahaan antara lain yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Speedy dan
TelkomNet) serta PT First Media (FastNet).
Dalam penelitian ini, jaringan telepon, jaringan internet, fasilitas internet di
sekitar tempat tinggal dan adanya permintaan pihak lain untuk menggunakan
internet yang dikategorikan sebagai faktor eksternal yang akan mempengaruhi
perilaku penggunaan internet oleh mahasiswa. Sedangkan untuk faktor internal
terdiri dari kepemilikan alat untuk mengakses internet, berlangganan internet
setiap bulan, kepemilikan web pribadi, jumlah alamat e-mail yang dimiliki dan
kepemilikan account situs jejaring sosial. Karakteristik individu terdiri dari usia,
jenis kelamin, uang saku, fakultas/departemen, semester, asal daerah dan hobi.
Perilaku penggunaan internet oleh mahasiswa diduga akan dipengaruhi juga oleh
faktor-faktor internal tersebut. Dengan adanya variabel-variabel yang telah ditulis
sebelumnya, maka faktor eksternal dan internal akan berhubungan dengan
perilaku penggunaan internet oleh mahasiswa. Secara umum, penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui bagaimana perilaku penggunaan internet oleh
mahasiswa Program S-1 Institut Pertanian Bogor serta mengetahui hal-hal yang
mempengaruhi perilaku penggunaan internet tersebut. Kerangka pemikiran
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
















19

































Gambar 1. Kerangka Pemikiran Perilaku Penggunaan Internet Mahasiswa
Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor


Karakteristik:
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Uang saku
4. Fakultas
5. Semester
6. Asal daerah
7. Hobi
Faktor internal:
1. Kepemilikan alat
untuk mengakses
internet
2. Kepemilikan web
pribadi
3. Jumlah e-mail
yang dimiliki
4. Kepemilikan
account situs
jejaring sosial
5. Berlangganan
internet setiap
bulan
Faktor eksternal:
1. Jaringan telepon
di sekitar tempat
tinggal
2. Jaringan internet
di sekitar tempat
tinggal
3. Fasilitas internet
di sekitar tempat
tinggal
4. Permintaan
pihak lain untuk
menggunakan
internet
Perilaku penggunaan internet :
1. Intensitas akses internet dalam satu minggu
2. Durasi akses internet
3. Tempat mengakses internet
4. Motif penggunaan internet
5. Intensitas akses website umum
6. Intensitas akses website pribadi
7. Intensitas akses e-mail
8. Intensitas akses situs jejaring sosial
9. Intensitas akses internet untuk
mendapatkan bahan kuliah
10. Intensitas akses situs yang berkaitan
dengan pertanian
11. Intensitas akses situs pemerintah
12. Intensitas akses situs perusahaan
13. Intensitas akses situs yang berkaitan
dengan makanan
14. Intensitas akses situs yang berkaitan
dengan hobi
15. Intensitas akses internet banking
21

METODE PENELITIAN
Desain, Tempat dan Waktu
Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan
desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di
Institut Pertanian Bogor (IPB), Kampus IPB Dramaga. Lokasi penelitian dipilih
secara sengaja, berdasarkan pertimbangan akan keterbatasan biaya penelitian,
jarak peneliti dengan tempat penelitian dan kemudahan peneliti dalam
menjangkau contoh. Selain itu Insitut Pertanian Bogor merupakan salah satu
perguruan tinggi terbesar di Indonesia dengan jumlah mahasiswa yang tidak
sedikit yaitu 14.338 orang. Mahasiswa Intitut Pertanian Bogor banyak
menggunakan internet untuk mencari informasi sebagai bahan pengerjaan tugas
akademik. Terdapat beberapa tempat yang menyediakan fasilitas internet di
dalam dan sekitar kampus. Di dalam kampus terdapat hotspot di beberapa lokasi
yang menyediakan Wi-Fi (wireless fidelity) dengan menggunakan proxy tertentu
dan warnet resmi kampus (lebih dikenal dengan sebutan cyber) yang juga
tersebar di dalam kampus IPB. Di sekitar kampus banyak terdapat warnet. Selain
itu kost/kontrakan di sekitar kampus juga telah memiliki fasilitas internet. Waktu
penelitian termasuk persiapan, pencarian data sekunder, pengumpulan data
primer, pengolahan dan analisis data serta penulisan laporan dilaksanakan dari
bulan Desember 2009 hingga Januari 2011. Pengambilan data dilakukan pada
bulan Mei 2010.

Cara Pengambilan Contoh
Contoh adalah mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor
yang masih aktif baik tingkat I, II, III dan IV dari seluruh fakultas yang ada pada
saat penelitian berlangsung, yang terdiri dari Fakultas Pertanian, Fakultas
Kedokeran Hewan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan,
Fakultas Kehutanan, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Matematika dan
IPA, Fakultas Ekonomi dan Manajemen serta Fakultas Ekologi Manusia.
Populasi penelitian berjumlah 14.338 orang. Data tersebut diperoleh
berdasarkan data Akademik dan Jaminan Mutu (AJMP) IPB. Jumlah contoh yang
diambil untuk penelitian adalah 100 orang. Jumlah ini ditentukan dengan
menggunakan rumus Slovin. Pengambilan contoh disesuaikan dengan proporsi
dari masing-masing fakultas. Jumlah contoh dibagi menjadi sembilan kelompok
sesuai dengan jumlah contoh mahasiswa tiap fakultas. Berikut adalah rumus
22

Slovin (Umar 2003) yang digunakan untuk menentukan jumlah contoh.


Sedangkan jumlah contoh yang akan diambil dari masing-masing fakultas dapat
dilihat pada Tabel 3.





Perhitungan jumlah sampel dalam penelitian sebagai berkut:
n =
14.SS8
1 + 14.SS8(u,1)
2

n =
14.SS8
14,S9

n = 99,99SuS
n = 1uu

Tabel 3 Jumlah contoh yang diambil berdasarkan persentase setiap fakultas
No. Fakultas
Jumlah
Mahasiswa
(orang)
Persentase
(%)
Jumlah
Contoh
(orang)
1 Pertanian 1.888 13,2 13
2 Kedokteran Hewan 677 4,7 5
3 Perikanan dan Ilmu Kelautan 1.637 11,4 12
4 Peternakan 975 6,8 7
5 Kehutanan 1.632 11,4 11
6 Teknologi Pertanian 1.756 12,2 12
7 Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
2.864 20,0 20
8 Ekonomi dan Manajemen 1.768 12,3 12
9 Ekologi Manusia 1.141 8,0 8
Total 14.338 100,0 100

Metode pengambilan contoh dilakukan dengan non-probability sampling
berupa convenience sampling, yaitu dengan cara memilih responden yang
ditemui dan menanyakan kesediaannya untuk mengisi kuisioner. Responden
yang dijadikan contoh pada penelitian ini ditemui di beberapa lokasi dalam
lingkungan kampus IPB Dramaga, antara lain kantin GMSK, kantin Sapta, kantin
Blue Corner dan Gymnasium IPB. Selain itu responden juga ditemui di lokasi
kost sekitar kampus IPB Dramaga, antara lain Babakan Raya, Babakan Tengah,
Babakan Lebak dan Perwira.

n =
N
1 + Ne`

Keterangan :
n = Jumlah contoh yang diambil
N = Jumlah populasi
e = Taraf nyata 0,1
23

Jenis dan Cara Pengambilan Data
Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
alat bantu berupa kuisioner. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran
kuisioner kepada contoh yang merupakan mahasiswa Program S1 IPB yang
jumlahnya ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Secara rinci peubah, skala,
contoh, alat dan cara pengukuran penelitian disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Pengukuran penelitian
No Variabel Skala Alat dan Cara
Pengukuran
1 Demografi contoh
- Jenis kelamin Nominal Kuisioner/wawancara
- Usia Rasio Kuisioner/wawancara
- Uang saku (Rp/bulan) Rasio Kuisioner/wawancara
- Fakultas Nominal Kuisioner/wawancara
- Semester Rasio Kuisioner/wawancara
- Asal daerah Nominal Kuisioner/wawancara
- Hobi Nominal Kuisioner/wawancara
2 Kepemilikan alat untuk akses internet Rasio Kuisioner/wawancara
3 Berlangganan internet setiap bulan Nominal Kuisioner/wawancara
4 Kepemilikan web pribadi Rasio Kuisioner/wawancara
5 Jumlah e-mail yang dimiliki Rasio Kuisioner/wawancara
6 Kepemilikan account situs jejaring sosial Rasio Kuisioner/wawancara
7 Biaya akses internet Rasio Kuisioner/wawancara
8 Jaringan telepon di sekitar tempat tinggal Rasio Kuisioner/wawancara
9 Jaringan internet di sekitar tempat tinggal Rasio Kuisioner/wawancara
10 Fasilitas internet di sekitar tempat tinggal Rasio Kuisioner/wawancara
11 Permintaan pihak lain untuk
menggunakan internet
Rasio Kuisioner/wawancara
12 Intensitas mengakses internet dalam
satu minggu
Interval Kuisioner/wawancara
13 Durasi akses Rasio Kuisioner/wawancara
14 Tempat mengakses internet Nominal Kuisioner/wawancara
15 Motif penggunaan internet Nominal Kuisioner/wawancara
16 Intensitas akses website umum Interval Kuisioner/wawancara
17 Intensitas akses website pribadi Interval Kuisioner/wawancara
18 Intensitas akses e-mail Interval Kuisioner/wawancara
19 Intensitas akses situs jejaring sosial Interval Kuisioner/wawancara
20 Intensitas akses internet untuk
mendapatkan bahan kuliah
Interval Kuisioner/wawancara
21 Intensitas akses situs yang berkaitan
dengan pertanian
Interval Kuisioner/wawancara
22 Intensitas akses situs pemerintah Interval Kuisioner/wawancara
23 Intensitas akses situs perusahaan Interval Kuisioner/wawancara
24 Intensitas akses situs yang berkaitan
dengan makanan
Interval Kuisioner/wawancara
25 Intensitas akses situs yang berkaitan
dengan hobi
Interval Kuisioner/wawancara
26 Intensitas akses internet banking Interval Kuisioner/wawancara

24

Data primer digunakan untuk mengetahui beberapa informasi antara lain


demografi contoh, fasilitas internet di sekitar tempat tinggal contoh, kepemilikan
perangkat akses internet, kepemilikan account di beberapa situs web, serta
perilaku pengaksesan internet oleh contoh. Sedangkan data sekunder
merupakan pelengkap dari data primer yang diperoleh melalui artikel-artikel dan
jurnal-jurnal publikasi internet, serta studi pustaka dari berbagai literatur lain yang
terkait dengan penelitian ini. Pengumpulan data sekunder ini bertujuan untuk
lebih memahami permasalahan yang diteliti lebih mendalam.

Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh akan dilakukan editing terlebih dahulu, selanjutnya
dilakukan pemindahan dari daftar pertanyaan ke dalam lembar tabulasi.
Pengolahan data meliputi editing, coding, scoring, entrying, cleaning, serta
analyzing dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel dan SPSS
for Windows 16. Data variabel usia dan biaya pengeluaran akses internet
memiliki beberapa kategori dimana setiap kategori diperoleh dari perhitungan
rentang skala. Berikut rumus perhitungan rentang skala:




Untuk menganalisis data dalam peneltian ini akan digunakan beberapa
metode, yaitu sebagai berikut:
1. Deskriptif
Tujuan menggunakan analisis deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir 2003).
Informasi yang didapat kemudian dikelompokkan lalu diproses untuk melihat nilai
rata-rata, nilai terbesar dan nilai terkecilnya. Metode ini digunakan untuk melihat
sejumlah informasi mengenai demografi contoh, faktor internal, faktor eksternal,
dan perilaku penggunaan internet oleh contoh. Demografi contoh berupa jenis
kelamin, usia, uang saku, fakultas, semester, asal daerah dan hobi. Faktor
internal berupa kepemilikan alat untuk mengakses internet, berlangganan
internet setiap bulan, biaya akses internet, kepemilikan web pribadi, jumlah
alamat e-mail yang dimiliki dan kepemilikan account situs jejaring sosial. Faktor
Kelas interval =
banyak kelas
skor tertinggi skor terendah
25

eksternal berupa jaringan ketersediaan jaringan telepon dan internet di sekitar
tempat tinggal, fasilitas akses internet di sekitar tempat tinggal serta permintaan
pihak lain untuk menggunakan internet. Sedangkan informasi perilaku
penggunaan internet berupa intensitas akses, durasi akses, tempat mengakses,
motif penggunaan, serta perilaku menggunakan/mengakses web pribadi, e-mail,
account situs jejaring sosial, situs pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan,
situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan
pengaksesan internet banking.
2. Crosstabs
Crosstabs digunakan untuk menyajikan deskripsi data dalam bentuk tabel
silang (crosstab) yang terdiri atas baris dan kolom. Crosstab dapat menampilkan
hubungan antara dua atau lebih variabel serta menghitung ada-tidaknya
hubungan antara sebuah variabel dalam baris dengan sebuah variabel lain
dalam kolom. Ciri penggunaan crosstab adalah data input yang berupa nominal
dan ordinal (Santoso 2008). Variabel yang dianalisis hubungannya menggunakan
crosstabs adalah karakteristik (jenis kelamin, semester dan uang saku) dan
faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan
komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat
mengakses internet) dengan perilaku penggunaan internet. Variabel yang
diletakkan pada kolom crosstab adalah (variabel terikat). Setiap variabel terikat
( , , , , dan ) dihubungkan dengan seluruh variabel bebas ( , , ,
, , dan ).
Pada terdapat empat sub-variabel yaitu saat minggu perkuliahan, saat
minggu Ujian Tengah Semester, saat minggu Ujian Akhir Semester dan saat
liburan. Jawaban tidak mengakses diberi skor nol (0), satu sampai dua kali
diberi skor satu (1), tiga sampai empat kali diberi skor dua (2) dan lebih dari
empat kali diberi skor tiga (3). Dengan demikian skor terendah pada adalah
nol (0), sedangkan skor tertinggi adalah 12.
Pada (durasi) tidak terdapat sub-variabel. Jawaban kurang dari satu jam
diberi skor satu (1), satu sampai dua jam diberi skor dua (2) dan lebih dari dua
jam diberi skor tiga (3). Sehingga skor terendah pada adalah satu (1) dan
skor tertinggi adalah tiga (3).
Pada terdapat tiga sub-variabel yaitu mengakses website umum,
mengakses website pribadi dan mengakses e-mail. Jawaban tidak pernah
26

diberi skor nol (0), jarang diberi skor satu (1), kadang-kadang diberi skor dua
(2), sering diberi skor tiga (3) dan selalu diberi skor empat (4). Dengan
demikian nilai terendah pada adalah nol (0) dan nilai tertinggi adalah 12.
Nama sub-variabel pada adalah nama dari situs jejaring sosial yang diikuti
contoh. Peneliti hanya melihat jumlah sub-variabel saja tidak melihat nama sub-
variabel. Hal ini dikarenakan jawaban akan nama situs jejaring sosial yang diikuti
setiap contoh tidak selalu sama. Jumlah sub-variabel yang didapat dari hasil
penelitian adalah tiga. Jawaban akan intensitas mengakses situs jejaring sosial
sama seperti , yaitu tidak pernah (skor nol), jarang (skor satu), kadang-
kadang (skor dua), sering (skor tiga) dan selalu (skor empat). Dengan
demikian, nilai terendah pada adalah nol (0) dan nilai tertinggi adalah 12.
Adapun pada terdapat tujuh (7) sub-variabel, yaitu mengakses internet
untuk mendapatkan bahan kuliah, mengakses situs yang berkaitan dengan
pertanian, mengakses situs pemerintah, mengakses situs perusahaan,
mengakses situs yang berhubungan dengan makanan, mengakses situs yang
berkaitan dengan hobi dan mengakses internet banking. Jawaban pada pun
sama seperti , yaitu tidak pernah (skor nol), jarang (skor satu), kadang-
kadang (skor dua), sering (skor tiga) dan selalu (skor empat). Dengan
demikian, nilai terendah adalah nol (0) dan nilai tertinggi adalah 28.

3. Chi-Square
Uji korelasi Chi-Square dipergunakan untuk mengukur asosiasi antar tabel
dan kolom pada Crosstabs (Santoso 2008). Rumus untuk menghitung
besarnya nilai Chi-Square adalah sebagai berikut (Santosa & Hamdani
2007).




Keterangan:
= nilai Chi-Square
= frekuensi sesungguhnya pada kolom dan baris tertentu
= frekuensi yang diharapkan pada kolom dan tertentu

27

4. Regresi Linear Berganda
Regresi linear mengukur pengaruh satu variabel terhadap satu variabel
lainnya. Menurut Sarwono (2006), regresi linear memperkirakan besarnya
koefisien-koefisien yang dihasilkan dari persamaan linear, yang melibatkan satu
variabel bebas untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel
tergantung. Sarwono juga menyatakan bahwa syarat variabel bebas dan variabel
tergantung harus berskala interval. Analisis regresi ini akan digunakan untuk
melihat variabel-variabel karakteristik yang berpengaruh terhadap perilaku
penggunaan internet. Berikut adalah persamaan regresi linear berganda (Siregar
2004).

(regresi Y atas X)

Keterangan:
a, b = koefisien regresi yang nilainya ditentukan dari data
Persamaan regresi ditentukan berdasarkan nilai optimal dari varian regresi
yang terjadi. Berdasarkan matematika, nilai ini dicapai apabila turunan
pertama varian regresi teradap parameter yang ditaksir adalah nol (0). Varian
regresi didefinisikan dalam rumus berikut (Siregar 2004).





Keterangan:
y

= variabel terikat
y
1
= intensitas akses internet selama satu minggu
y
2
= durasi akses internet
y
3
= intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail
y
4
= intensitas akses account situs jejaring sosial
y
5
= intensitas akses internet untuk mendapat bahan kuliah, situs yang
berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan,
situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan
hobi dan internet banking
x

= variabel bebas

`
= o + b. X
S

2
=
(y

-y)`
(n - 2)

=
(y

- , -b. x

)`
(n - 2)

28

x
1
= jenis kelamin
x
2
= semester
x
3
= uang saku setiap bulan
a, b = koefisien regresi yang nilainya ditentukan dari data
n = jumlah sampel

Turunan S

2
terhadap parameter a, adalah (Siregar 2004):




Pertanyaan mengenai frekuensi akses internet dalam satu minggu
selama minggu perkuliahan sampai dengan minggu tenang memiliki empat
pilihan jawaban, yaitu lebih dari empat kali (diberi skor 3), tiga sampai empat kali
(diberi skor 2), satu sampai dua kali (diberi skor 1) dan tidak mengakses (diberi
skor 0). Begitu pula dengan pertanyaan mengenai frekuensi akses internet dalam
satu minggu selama Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan liburan.
Skor dari keempat pertanyaan tersebut dijumlahkan sehingga diperoleh nilai
variabel y
1
dengan ukuran skala interval. Variabel y
2
diperoleh dari skor jawaban
pertanyaan mengenai durasi mengakses internet. Pertanyaan tersebut memiliki
tiga pilihan jawaban yaitu lebih dari dua jam (diberi skor 3), satu sampai dua jam
(diberi skor 2) dan kurang dari satu jam (diberi skor 1).
Pertanyaan mengenai frekuensi mengakses website umum memiliki lima
pilihan jawaban yaitu tidak pernah (diberi skor 0), jarang (diberi skor 1), kadang-
kadang (diberi skor 2), sering (diberi skor 3) dan selalu (diberi skor 4). Begitu
pula dengan pertanyaan mengenai frekuensi mengakses website pribadi, e-mail,
situs jejaring sosial, bahan kuliah melalui internet, situs yang berkaitan dengan
pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan
makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking. Untuk variabel
y
3
, skor dari pertanyaan mengenai frekuensi mengakses website umum, website
pribadi dan e-mail dijumlahkan sehingga diperoleh ukuran skala interval. Untuk
variabel y
4
, skor jawaban dari masing-masing nama situs jejaring sosial yang
diungkapkan contoh kemudian dijumlahkan. Jenis pertanyaan nama situs jejaring
sosial yang diikuti contoh adalah pertanyaan terbuka dimana contoh dapat
menulis lebih dari satu nama situs jejaring sosial. Sedangkan variabel y
5
sama
JS

2
Jo
=
2 (y

- o - b. x

)(-1)
(n - 2)

29

seperti variabel y
3
. Skor dari pertanyaan mengenai frekuensi mengakses bahan
kuliah melalui internet, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah,
situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan
dengan hobi dan internet banking dijumlahkan sehingga diperoleh nilai variabel
y
5
dengan ukuran skala interval.

5. Regresi Variabel Dummy
Menurut Santoso (2006), dummy variabel adalah variabel adalah yang
digunakan untuk membuat kategori data yang bersifat kuantitatif (nominal).
Regresi variabel dummy menggunakan variabel bebas yang mempunyai skala
nominal dan digunakan untuk memprediksi variabel tergantung yang mempunyai
skala interval (Sarwono 2006). Analisis regresi variabel dummy ini akan
digunakan untuk melihat variabel-variabel faktor internal yang berpengaruh
terhadap perilaku penggunaan internet. Persamaan regresi variabel dummy pada
prinsipnya hanya menambah variabel dalam regresi linear (Asnawi & Wijaya
2005), yaitu :

(regresi y

atas x

)


y

= variabel terikat
y
1
= intensitas akses internet selama satu minggu
y
2
= durasi akses internet
y
3
= intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail
y
4
= intensitas akses account situs jejaring sosial
y
5
= intensitas akses internet untuk mendapat bahan kuliah, situs yang
berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan,
situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan
hobi dan internet banking
x

= variabel bebas
x
4
= berlangganan internet setiap bulan
x
5
= kepemilikan komputer/PC
x
6
= kepemilikan laptop
x
7
= kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet

y

=
0
+

+ i
30

Definisi Operasional
Contoh adalah mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor semester
ganjil tahun ajaran 2009/2010.
Jenis kelamin adalah ciri biologis dari contoh yang dikategorikan menjadi laki-
laki dan perempuan.
Usia adalah jumlah tahun yang sudah dilewati contoh dalam hidupnya.
Uang saku adalah jumlah nilai uang dalam satuan rupiah yang diterima contoh
per bulan yang bersumber dari orangtua, saudara, beasiswa dan/atau
bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai mahasiswa.
Semester adalah tingkat pendidikan yang sedang ditempuh contoh selama
penelitian ini berlangsung yang dihitung dari pertama kali contoh masuk
IPB.
Asal daerah adalah wilayah yang menjadi tempat tinggal tetap contoh.
Motif penggunaan adalah alasan dari diri sendiri yang mendorong contoh untuk
menggunakan internet.
Kepemilikan alat untuk mengakses internet adalah ketersediaan alat yang
dimiliki oleh contoh dalam menggunakan internet, dimana alat tersebut
terdiri dari komputer, laptop dan handphone yang dapat mengakses
internet.
Jaringan internet adalah ketersediaan jaringan internet di tempat tinggal contoh.
Jaringan telepon adalah ketersediaan jaringan telepon di tempat tinggal contoh.
Keberadaan warnet/hotspot adalah kemudahan jarak dan biaya pada contoh
dalam menjangkau warung internet ataupun hotspot di sekitar kampus
dan tempat tinggal contoh.
Permintaan pihak lain untuk menggunakan internet adalah adanya faktor
bukan dari diri contoh, yang menyebabkan contoh menggunakan internet.
Intensitas akses dalam waktu satu minggu adalah banyaknya jumlah
penggunaan internet oleh contoh dalam kurun waktu tujuh hari. Intensitas
dikategorikan menjadi empat yaitu tidak pernah, satu sampai dua kali, tiga
sampai empat kali dan lebih dari empat kali.
Intensitas akses internet adalah banyaknya jumlah penggunaan internet oleh
contoh untuk mengakses beberapa macam situs/web. Intensitas akses
internet ini dikategorikan menjadi lima yaitu tidak pernah, jarang, kadang-
kadang, sering dan selalu.
31

Durasi adalah lamanya contoh menggunakan internet per tiap akses dan
dibedakan menjadi tiga ketegori, yaitu kurang dari satu jam, satu sampai
dua jam dan lebih dari dua jam.
Tempat mengakses adalah lokasi yang biasanya digunakan contoh untuk
menggunakan internet, antara lain di kampus dengan menggunakan wi-fi,
di cyber kampus, di warnet dan di rumah/kost.
Web adalah halaman pada internet yang pernah diakses ataupun dimiliki oleh
contoh.
E-mail adalah salah satu layanan internet yang dimiliki contoh serta
memungkinkan untuk mengirimkan dan/atau menerima pesan dari/ke
pemilik e-mail lain berupa tulisan, gambar dan/atau video.
Situs jejaring sosial adalah sebuah layanan di internet yang diikuti oleh contoh
yang dapat memperluas pergaulan.
Situs pertanian adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang
berbagai informasi yang berkaitan dengan pertanian dan/atau produk
pertanian.
Situs pemerintah adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang
berbagai informasi yang berkaitan dengan pemerintah baik pemerintah
pusat, pemerintah daerah ataupun badan-badan yang dibentuk oleh
pemerintah.
Situs perusahaan adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang
berbagai informasi yang berkaitan dengan perusahaan-perusahaan
komersil baik perusahaan dalam negeri ataupun perusahaan luar negeri.
Situs makanan adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang
berbagai informasi yang berkaitan dengan kuliner dalam negeri maupun
luar negeri. Informasi yang tersampaikan antara lain proses pembuatan
makanan, bahan pembuat makanan, makanan olahan, asal wilayah dari
suatu makanan dan variasi makanan terbaru.
Situs yang berkaitan dengan hobi adalah sebuah layanan pada internet yang
berisi tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan kegemaran
responden.




33

HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Contoh
Jenis Kelamin
Manusia dibedakan menjadi dua berdasarkan jenis kelamin (seksual)
yaitu laki-laki dan perempuan. Jumlah contoh dengan jenis kelamin perempuan
dalam penelitian ini adalah 68 orang (68,0%) mahasiswi. Sedangkan selebihnya
(32,0%) berjenis kelamin laki-laki.

Usia
Penelitian ini menunjukkan bahwa hampir tiga per empat contoh (72,0%)
berusia antara 20 hingga 21 tahun. Sebaran contoh berdasarkan usia dapat
dilihat pada Tabel 5. Rentang usia contoh dalam penelitian ini dibedakan menjadi
tiga kategori, yaitu 1) 18 sampai 19 tahun; 2) 20 sampai 21 tahun; dan 3) 22
sampai dengan 23 tahun. Kategori diperoleh dari perhitungan rentang skala. Skor
umur terendah adalah 18 tahun dan skor umur tertinggi adalah 23 tahun.

Tabel 5 Sebaran contoh berdasarkan usia
No Kategori
Jumlah contoh
n %
1 18 19 tahun 16 16,0
2 20 21 tahun 72 72,0
3 22 23 tahun 12 12,0
Total 100 100,0

Uang saku
Uang saku contoh pada penelitian ini merupakan jumlah uang setiap
bulan yang diterima contoh baik dari orangtua, saudara, beasiswa maupun
keuntungan dalam berbisnis. Uang saku terkecil adalah Rp 235.000,00 (satu
persen) dan uang saku terbesar adalah Rp 1.800.000,00 (satu persen). Uang
saku Rp 800.000,00 merupakan uang saku yang paling banyak dimiliki contoh
(20,0%). Sebaran contoh berdasarkan uang saku ini dapat dilihat pada Tabel 6
berikut.





34

Tabel 6 Sebaran contoh berdasarkan uang saku


No Uang saku per bulan
Jumlah contoh
n %
1 Rp 235.000,00 1 1,0
2 Rp 250.000,00 1 1,0
3 Rp 300.000,00 3 3,0
4 Rp 400.000,00 4 4,0
5 Rp 500.000,00 14 14,0
6 Rp 600.000,00 12 12,0
7 Rp 675.000,00 1 1,0
8 Rp 690.000,00 1 1,0
9 Rp 700.000,00 9 9,0
10 Rp 750.000,00 2 2,0
11 Rp 800.000,00 20 20,0
12 Rp 850.000,00 1 1,0
13 Rp 900.000,00 6 6,0
14 Rp 950.000,00 3 3,0
15 Rp 1.000.000,00 14 14,0
16 Rp 1.110.000,00 1 1,0
17 Rp 1.150.000,00 1 1,0
18 Rp 1.200.000,00 1 1,0
19 Rp 1.250.000,00 1 1,0
20 Rp 1.260.000,00 1 1,0
21 Rp 1.500.000,00 2 2,0
22 Rp 1.800.000,00 1 1,0
Total 100 100.0

Fakultas
Jumlah contoh yang diambil untuk penelitian ini adalah 100 orang.
Perhitungan akan jumlah contoh menggunakan Rumus Slovin. Pengambilan
contoh disesuaikan dengan proporsi dari masing-masing fakultas. Institut
Pertanian Bogor memiliki sembilan fakultas. Jumlah contoh dibagi menjadi
sembilan kelompok sesuai dengan jumlah contoh mahasiswa tiap fakultas.
Sebaran contoh berdasarkan fakultas dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini.

Tabel 7 Sebaran contoh berdasarkan fakultas
No. Fakultas
Jumlah contoh
n %
1. Pertanian 13 13,0
2. Kedokteran Hewan 5 5,0
3. Perikanan dan Ilmu Kelautan 12 12,0
4. Peternakan 7 7,0
5. Kehutanan 11 11,0
6. Teknologi Pertanian 12 12,0
7. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 20 20,0
8. Ekonomi dan Manajemen 12 12,0
9. Ekologi Manusia 8 8,0
Total 100 100,0


35

Semester
Pengambilan data dilakukan pada saat semester genap. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lebih dari separuh contoh (57,0%) telah menempuh
pendidikan perkuliahan hingga semester enam. Contoh yang telah menempuh
perkuliahan hingga semester sepuluh hanya berjumlah tiga orang. Sebaran
contoh berdasarkan tingkat semester dapat dilihat pada Tabel 8 berikut.

Tabel 8 Sebaran contoh berdasarkan semester
No Keterangan
Jumlah contoh
n %
1. Semester 2 7 7,0
2. Semester 4 17 17,0
3. Semester 6 57 57,0
4. Semester 8 16 16,0
5. Semester 10 3 3,0
Total 100 100,0

Asal daerah
Contoh pada penelitian ini adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor.
Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan terbesar di Indonesia
dan memiliki mahasiswa dengan latar belakang yang beragam. Salah satunya
latar belakang akan daerah asal mahasiswa. Sebaran contoh berdasarkan asal
daerah dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini.

Tabel 9 Sebaran contoh berdasarkan asal daerah
No Wilayah
Jumlah contoh
n %
1 Nangroe Aceh Darussalam 5 5,0
2 Sumatera Utara 12 12,0
3 Sumatera Barat 7 7,0
4 Sumatera Selatan 1 1,0
5 Lampung 1 1,0
6 DKI Jakarta 12 12,0
7 Banten 5 5,0
8 Jawa Barat 36 36,0
9 Jawa Tengah 9 9,0
10 Jawa Timur 4 4,0
11 Sulawesi Selatan 1 1,0
12 Sulawesi Tengah 2 2,0
13 Jambi 2 2,0
14 Papua 1 1,0
15 Kalimantan Barat 1 1,0
16 Malaysia 1 1,0
Total 100 100,0

36

Pada penelitian ini, lebih dari sepertiga contoh (36,0%) berasal dari
Provinsi Jawa Barat. Asal daerah contoh yang termasuk Provinsi Jawa Barat
adalah Bandung, Bogor, Depok, Subang, Sukabumi, dan Tasikmalaya.
Walaupun hampir seluruh contoh (99,0%) berasal dari dalam negeri, tetapi ada
pula yang berasal dari luar negeri yaitu Malaysia. Tetapi hanya satu persen yang
berasal dari negara Malaysia.

Hobi
Salah satu keberagaman mahasiswa Institut Pertanian Bogor adalah hobi
mahasiswa. Penelitian ini menunjukkan terdapat 21 macam hobi mahasiswa.
Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa membaca adalah hobi yang paling
banyak digemari contoh. Sebanyak 40 contoh memiliki hobi baca. Hobi lain
beserta jumlah contohnya telah dijabarkan pada Tabel 10 berikut.

Tabel 10 Sebaran contoh berdasarkan hobi
No Hobi
Jumlah contoh
n %
1 Bisnis 1 1,0
2 Merancang busana 1 1,0
3 Berdiskusi 1 1,0
4 Belajar 3 3,0
5 Hangout 4 4,0
6 Menggambar 7 7,0
7 Menulis 9 9,0
8 Mengakses internet 14 14,0
9 Mendengarkan musik 18 18,0
10 Nonton 21 21,0
11 Olahraga 29 29,0
12 Membaca 40 40,0
13 Jalan-jalan 26 26,0
14 Kuliner 15 15,0
15 Bemusik 13 13,0
16 Berbelanja 7 7,0
17 Main games 3 3,0
18 Mengaji 1 1,0
19 Merenung 1 1,0
20 Beroraganisasi 1 1,0

Faktor Internal Contoh
Kepemilikan Perangkat Akses Internet
Komputer biasa digunakan untuk mengotomatiskan kumpulan data dan
mengerjakan tugas yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia, misalnya
memeliharan dan memperbaharui rekening. Komputer pun menjadi populer untuk
melakukan banyak tugas termasuk menyimpan buku, menulis dan mencetak
37

dokumen serta mengakses internet dengan bantuan modem nirkabel.
Departemen Pendidikan Nasional mencatat pengguna komputer di Indonesia
hingga 2009 mencapai 40 juta pengguna dan lebih dari separuhnya telah
terhubung dengan internet (Nawala 2009).
Seiring dengan meningkatnya teknologi, perangkat komputer yang cukup
besar dimodifikasi menjadi komputer jinjing yang bisa dibawa kemana pun.
Komputer jinjing atau yang lebih dikenal dengan laptop ini memiliki komponen
pendukung yang dirancang khusus untuk mengakomodasi sifat komputer jinjing
yang nirkabel. Laptop diperkenalkan pertama kali di pasaran pada tahun 1981
(Hermawan 2009). Laptop sudah muncul di awal tahun 2000-an di Indonesia
(Stephani 2010). Salah satu fungsi laptop adalah untuk mengakses internet
antara lain dengan menggunakan Wi-Fi (dengan mengaktifkan Wireless Network
Connection pada laptop), sambungan modem eksternal, jaringan telepon, serta
modem nirkabel (dengan menyambungkan ke port USB Universal Serial Bus)
seperti IM2, Flash, IVIO dan AHA.
Pengaksesan internet tidak hanya bisa dilakukan dengan menggunakan
perangkat komputer atau laptop. Telepon selular pun bisa digunakan sebagai
media untuk mengakses internet. Salah satu fitur layanan internet adalah GPRS
(General Packet Radio Service). Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer
data yang berkaitan dengan e-mail, data gambar atau MMS (Multimedia
Messaging Service), WAP (Wireless Application Protocol), dan WWW (World
Wide Web). Selain GPRS (2.5G), fitur layanan internet yang baru dan popular
adalah 3G. 3G (third-Generation technology) memiliki akses yang lebih cepat
dengan bandwidth sampai 384 kilobit per detik dibandingkan dengan GPRS yang
hanya 160 kilobit per detik. Kedua fitur tersebut dapat digunakan untuk
mengakses internet kapan pun dan dimana pun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya 40,0 persen contoh yang
memiliki komputer/PC. Dimana seperempat contoh (25,0%) perempuan dan
kurang dari seperempat contoh (15,0%) laki-laki memiliki komputer/PC. Lebih
dari separuh contoh (57,0%) perempuan dan kurang dari seperempat contoh
laki-laki (20,0%) memiliki laptop. Sedangkan handphone yang dapat mengakses
internet dimiliki oleh lebih separuh contoh (56,0%) perempuan dan lebih dari
seperempat contoh (27,0%) laki-laki. Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan
perangkat akses internet ini dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.

38

Tabel 11 Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan perangkat akses internet


Perangkat akses internet
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
Komputer Tidak memiliki 43 43,0 17 17,0 60 60,0
Memiliki 25 25,0 15 15,0 40 40,0
Total 68 68,0 32 32,0 100 100,0
Laptop Tidak memiliki 11 11,0 12 12,0 23 23,0
Memiliki 57 57,0 20 20,0 77 77,0
Total 68 68,0 32 32,0 100 100,0
Handphone yang dapat
mengakses internet
Tidak memiliki 12 12,0 5 5,0 17 17,0
Memiliki 56 56,0 27 27,0 83 83,0
Total 68 68,0 32 32,0 100 100

Kepemilikan Website Pribadi
Website merupakan kumpulan halaman situs yang memuat berbagai
informasi dan terangkum dalam sebuah domain atau sub-domain. Contoh nama
domain adalah wikipedia.org dan contoh nama sub-domain adalah
id.wikipedia.org. Setiap individu dapat membuat website sendiri. Informasi cara
membuat website dapat diperoleh di internet. Beberapa situs telah memberi
informasi tentang panduan membuat website. Hal mendasar dalam pembuatan
website adalah adanya kebutuhan akan hosting atau website hosting. Website
hosting ini digunakan untuk membeli domain. Ada beberapa website hosting
yang tidak dikenakan biaya atau lebih dikenal dengan free web hosting. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hanya empat persen contoh perempuan dan lima
persen contoh laki-laki yang memiliki website pribadi. Belum adanya keperluan
akan website pribadi diduga menjadi alasan mengapa sangat sedikit jumlah
mahasiswa yang memiliki website pribadi. Sebaran contoh mengenai
kepemilikan website pribadi berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel
12 berikut.

Tabel 12 Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan website pribadi
No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Memiliki website pribadi 4 4,0 5 5,0 9 9,0
2 Tidak memiliki website pribadi 64 64,0 27 27,0 91 91,0
Total 68 68,0 32 32,0 100 100,0




39

Kepemilikan E-mail
Pada penelitian ini contoh hanya dilihat jumlah alamat e-mail. Sedangkan
nama domain alamat e-mail contoh tidak ditanyakan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa seluruh contoh memiliki alamat e-mail dan 46,0 persen di
antaranya memiliki dua alamat e-mail. Hanya enam persen contoh perempuan
dan delapan persen contoh laki-laki yang memiliki tiga alamat e-mail. Jumlah
alamat e-mail yang dimiliki contoh dapat dilihat pada Tabel 13 berikut. Domain
alamat e-mail yang paling banyak digunakan di seluruh dunia pada tahun 2006
antara lain yahoo.com dan gmail.com (Kulzer 2007).

Tabel 13 Sebaran contoh berdasarkan jumlah alamat e-mail
No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Satu alamat e-mail 24 24,0 16 16,0 40 40,0
2 Dua alamat e-mail 38 38,0 8 8,0 46 46,0
3 Tiga alamat e-mail 6 6,0 8 8,0 14 14,0
Total 68 68,0 32 32,0 100 100,0

E-mail (electronic mail) atau surat elektronik pertama kali digunakan pada
tahun 1960-an. Lalu pada tahun 1980-an e-mail berkembang sehingga sebuah
pesan dapat dikirim ke komputer lain. Pada saat itu pula e-mail diperkenalkan
pada khalayak umum (www.id.wikipedia.org). Pengguna e-mail pada 2008
berjumlah 1,3 miliyar di seluruh dunia (www.royal.pingdom.com).

Kepemilikan Account Situs Jejaring Sosial
Menurut Boyd & Ellison (2007) Sixdegree.com merupakan situs sosial
pertama pada tahun 1997. Lalu berkembang situs jejaring sosial lainnya, antara
lain Friendster, Facebook dan Twitter. Berdasarkan data situs statistik tentang
Facebook Allfacebook.com pengguna Facebook di Indonesia tercatat sebanyak
1.048.334 orang hingga 2 Februari 2009. Lebih dari dua pertiga contoh (68,0%)
perempuan dan hampir sepertiga contoh (31,0%) laki-laki memiliki account di
situs jejaring sosial. Penelitian ini membuktikan bahwa situs jejaring sosial sangat
diminati oleh contoh. Sebaran contoh mengenai kepemilikan account situs
jejaring sosial berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 14 berikut.



40

Tabel 14 Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan account situs jejaring sosial


No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Memiliki account situs jejaring
sosial
68 68,0 31 31,0 99 99,0
2 Tidak memiliki account situs
jejaring sosial
0 0,0 1 1,0 1 1,0
Total 68 68,0 32 32,0 100 100,0

Hampir separuh contoh (43,0%) berjenis kelamin perempuan memiliki
satu sampai dua account situs jejaring sosial. Hanya sembilan persen contoh
berjenis kelamin laki-laki yang memiliki tiga sampai empat account. Jumlah
account yang dimiliki contoh dapat dilihat pada Tabel 15. Situs jejaring sosial
merupakan situs dimana pengguna dapat menambah atau menerima orang lain
sebagai teman di situs tersebut. Pengguna pun dapat mengubah-ubah foto profil,
tampilan halaman profil dan lain sebagainya tergantung aplikasi yang disediakan
domain situs tersebut.

Tabel 15 Sebaran contoh berdasarkan jumlah situs jejaring sosial yang diikuti
No Jumlah Situs
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 1 2 situs 43 43,0 22 22,0 65 65,0
2 3 4 situs 23 23,0 9 9,0 32 32,0
3 5 situs 2 2,0 0 0,0 2 2,0
Total 68 68,0 32 32,0 99 100,0

Berlangganan Internet
Menurut APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) jumlah
pengguna internet lebih besar daripada jumlah pelanggan internet. Berdasarkan
data APJII jumlah pengguna internet di tahun 2007 sebesar 25 juta pengguna,
sedangkan jumlah pelanggan internet hanya dua juta pelanggan
(www.apjii.or.id). Berdasarkan penelitian ini, hanya sembilan persen contoh
berjenis kelamin laki-laki yang berlangganan internet setiap bulan. Sedangkan
hampir separuh contoh (42,0%) berjenis kelamin perempuan tidak berlangganan
internet setiap bulannya. Sebaran contoh mengenai perilaku berlangganan
internet setiap bulan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 16
berikut.


41

Tabel 16 Sebaran contoh berdasarkan perilaku berlangganan internet setiap bulan
No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Berlangganan internet 26 26,0 9 9,0 35 35,0
2 Tidak berlangganan internet 42 42,0 23 23,0 65 65,0
Total 68 68,0 32 32,0 100 100,0

Layanan yang digunakan contoh untuk berlangganan internet dapat
dilihat pada Tabel 17 di bawah ini. Para pengguna internet dapat berlangganan
menggunakan beragam layanan penyedia internet. Penyedia jasa internet lebih
dikenal dengan sebutan ISP (Internet Service Provider). PT. Telekomunikasi
Indonesia dan PT. First Media merupakan perusahaan ISP langganan contoh
dalam mengakses internet. Speedy dan TelkomNet merupakan produk layanan
internet dari PT. Telekomunikasi Indonesia. Sedangkan produk layanan internet
dari PT. First Media adalah FastNet. Beberapa perusahaan provider kartu
telepon selular juga mengeluarkan produk layanan internet. Modem wireless dari
perusahaan kartu telepon selular yang digunakan contoh pada penelitian ini
adalah IVIO, IM2, Smart dan Flash. Sedangkan XL adalah jenis kartu telepon
selular yang memiliki layanan khusus untuk berlangganan internet. Dengan
adanya layanan tersebut pengguna dapat memilih jenis pulsa khusus untuk
mengakses internet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Speedy merupakan layanan yang
digunakan hampir separuh contoh (42,9%) untuk berlangganan internet. Dimana
seluruh pengguna Speedy berjenis kelamin perempuan. Selain itu pengguna
hotspot di kampus IPB Dramaga juga tidak ada yang berjenis kelamin laki-laki.
Sebaran contoh mengenai produk layanan berlangganan internet berdasarkan
jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 17 di bawah ini.

Tabel 17 Sebaran contoh berdasarkan produk berlangganan internet
No Produk
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 FastNet 1 2,9 1 2,9 2 5,7
2 Speedy 13 37,1 0 0,0 15 42,9
3 TelkomNet 0 0,0 1 2,9 1 2,9
4 Wi-fi IPB 1 2,9 0 0,0 1 2,9
5 Hotspot (kost) 2 5,7 2 5,7 4 11,3
6 IVIO, IM2, Smart, Flash, XL 9 25,7 5 14,3 12 34,3
Total 26 74,3 9 25,7 35 100,0

42

Biaya yang dikeluarkan setiap bulan dalam berlangganan internet pada


masing-masing contoh tidak selalu sama. Biaya berlangganan internet setiap
bulannya dibagi menjadi tiga macam kategori. Ketiga kategori ini diperoleh dari
perhitungan kelas interval dimana biaya berlangganan terbesar dikurangi biaya
berlangganan terkecil kemudian dibagi banyak kelas. Pada Tabel 18 dapat dilihat
bahwa dari keseluruhan contoh yang berlangganan internet hampir dua
pertiganya (65,7%) yang berjenis kelamin perempuan mengeluarkan biaya
sekitar Rp 8.400,00 hingga Rp 172.267,00 per bulan. Contoh yang berlangganan
internet menggunakan layanan hotspot di kampus IPB Dramaga mengeluarkan
biaya Rp 50.000,00 per semester. Biaya tersebut jika dikalkulasikan maka contoh
mengeluarkan biaya sekitar Rp 8.400,00 per bulannya.

Tabel 18 Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan internet
No Range biaya
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Rp 8.400,00 - Rp 172.267,00 23 65,7 7 20,0 30 85,7
2 Rp 172.268,00 - Rp 336.134,00 3 8,6 1 2,9 4 11,4
3 Rp 336.135,00 - Rp 500.002,00 0 0,0 1 2,9 1 2,9
Total 26 74,3 9 25,7 35 100,0

PT. First Media juga merupakan salah satu penyedia jasa layanan
internet di Indonesia. PT. FirstMedia didirikan pada tahun 1994 dengan nama PT.
Broadband Multimedia Tbk. Baru pada bulan Juni 2007, perusahaan ini
mengganti namanya menjadi PT. First Media. Salah satu produk PT. First Media
adalah jasa akses internet yang lebih dikenal dengan FastNet
(www.id.wikipedia.org).
Biaya berlangganan FastNet setiap bulannya juga dibagi menjadi tiga
macam kategori. Ketiga kategori ini diperoleh dari perhitungan kelas interval
dimana biaya berlangganan terbesar dikurangi biaya berlangganan terkecil
kemudian dibagi banyak kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh
contoh yang berlangganan FastNet mengeluarkan Rp 150.000,00 sampai Rp
200.000,00 per bulannya. Dimana separuh contoh yang berlangganan FastNet
berjenis kelamin perempuan dan separuhnya lagi berjenis kelamin laki-laki. Biaya
berlangganan internet setiap bulan menggunakan produk FastNet dapat dilihat
pada Tabel 19 berikut.


43

Tabel 19 Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Fastnet
No Range biaya
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Rp 150.000,00 - Rp 166.667,00 1 50,0 0 0,0 1 50,0
2 Rp 166.668,00 - Rp 183.334,00 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 Rp 183.335,00 - Rp 200.002,00 0 0,0 1 50,0 1 50,0
Total 1 50,0 1 50,0 2 100,0

Speedy dan TelkomNet merupakan produk layanan internet yang
dikeluarkan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia. Biaya yang dikeluarkan contoh
dalam berlangganan TelkomNet adalah Rp 500.000,00 per bulan. Sedangkan
untuk produk Speedy, biaya berlangganan yang dikeluarkan contoh tiap
bulannya dapat dilihat pada Tabel 20. Biaya berlangganan Speedy setiap
bulannya juga dibagi menjadi tiga macam kategori. Ketiga kategori ini diperoleh
dari perhitungan kelas interval dimana biaya berlangganan terbesar dikurangi
biaya berlangganan terkecil kemudian dibagi banyak kelas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebanyak dua per tiga contoh pelanggan Speedy (66,7%)
mengeluarkan biaya Rp 92.668,00 hingga Rp 171.334,00 tiap bulan. Tidak ada
pengguna Speedy berjenis kelamin laki-laki yang mengeluarkan biaya per bulan
sekitar Rp 171.335,00 sampai dengan Rp 200.002,00.

Tabel 20 sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Telkom Speedy
No Range biaya
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Rp 14.000,00 - Rp 92.667,00 2 13,3 1 6,7 3 20,0
2 Rp 92.668,00 - Rp 171.334,00 9 60,0 1 6,7 10 66,7
3 Rp 171.335,00 - Rp 200.002,00 2 13,3 0 0,0 2 13,3
Total 13 86,7 2 13,3 15 100,0

Tidak berbeda dengan biaya berlangganan FastNet dan Speedy, biaya
berlangganan hotspot di kost setiap bulannya juga dibagi menjadi tiga macam
kategori. Ketiga kategori ini diperoleh dari perhitungan kelas interval dimana
biaya berlangganan terbesar dikurangi biaya berlangganan terkecil kemudian
dibagi banyak kelas. Dalam menggunakan layanan hotspot di kost, separuh
contoh (50,0%) mengeluarkan Rp 70.002,00 hingga Rp 90.002,00 per bulan.
Hanya seperempat contoh (25,0%) yang mengeluarkan Rp 30.000,00 sampai
dengan Rp 50.000,00 tiap bulannya dimana tidak ada contoh yang berjenis
kelamin perempuan. Biaya per bulan dari penggunaan hotspot ini dapat dilihat
pada Tabel 21.
44

Tabel 21 Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan hotspot di kost


No Range biaya
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Rp 30.000,00 - Rp 50.000,00 0 0,0 1 25,0 1 25,0
2 Rp 50.001,00 - Rp 70.001,00 1 25,0 0 0,0 1 25,0
3 Rp 70.002,00 - Rp 90.002,00 1 25,0 1 25,0 2 50,0
Total 2 50,0 2 50,0 4 100,0

Adapun untuk produk lainnya berupa modem wireless dan kartu telepon
selular, separuh contoh (50,0%) mengeluarkan Rp 20.000,00 hingga Rp
80.000,00. Biaya berlangganan sekitar Rp 140.002,00 hingga Rp 200.002,00 per
bulannya dikeluarkan oleh 16,7 persen contoh dimana semuanya berjenis
kelamin perempuan. Besarnya harga bulanan dari modem ini pun bervariasi
sesuai dengan biaya dari operator telepon selular yang digunakan. Biaya ini juga
dibagi menjadi tiga macam kategori. Ketiga kategori ini diperoleh dari
perhitungan kelas interval dimana biaya berlangganan terbesar dikurangi biaya
berlangganan terkecil kemudian dibagi banyak kelas. Rp 20.000 merupakan
biaya yang dikeluarkan pengguna kartu telepon selular XL untuk mengakses
internet selama satu bulan. Biaya yang dikeluarkan contoh dalam penggunaan
modem wireless dan kartu telepon selular dapat dilihat pada Tabel 22 berikut.

Tabel 22 Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Flexi, IM2, Smart, Flash, XL
No Range biaya
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Rp 20.000,00 - Rp 80.000,00 3 25,0 3 2,5 6 50,0
2 Rp 80.001,00 - Rp 140.001,00 4 13,3 0 0,0 4 33,3
3 Rp 140.002,00 - Rp 200.002,00 2 16,7 0 0,0 2 16,7
Total 9 75,0 3 25,0 12 100,0

Tidak seluruh contoh berlangganan internet tiap bulannya. Biaya paling
mahal yang dikeluarkan adalah Rp 9.000,00 untuk satu kali akses internet.
Contoh yang tidak mengeluarkan biaya akses merupakan pengguna fasilitas
hotspot di dalam lingkungan kampus IPB Dramaga yang menggunakan ID dan
password pengguna hotspot lainnya. Lebih dari sepertiga contoh (36,9%) yang
tidak berlangganan internet mengeluarkan biaya sekitar Rp 3.602,00 hingga Rp
5.402,00 untuk satu kali akses. Tidak ada contoh berjenis kelamin perempuan
yang mengeluarkan biaya sekitar Rp 7.204,00 sampai dengan Rp 9.004,00
setiap akses internet. Hasil penelitian mengenai biaya yang dikeluarkan dalam
satu akses dapat dilihat pada Tabel 23 berikut ini.
45

Tabel 23 Sebaran contoh berdasarkan biaya per akses (tidak berlangganan)
No Range biaya
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Rp 0,00 - Rp 1.800,00 9 13,9 6 9,2 15 23,1
2 Rp 1.801,00 - Rp 3.601,00 14 21,5 4 6,1 18 27,8
3 Rp 3.602,00 - Rp 5.402,00 15 23,1 9 13,9 24 36,9
4 Rp 5.403,00 - Rp 7.203,00 4 6,1 3 4,6 7 10,7
5 Rp 7.204,00 - Rp 9.004,00 0 0,0 1 1,5 1 1,5
Total 42 64,6 23 35,4 65 100,0

Faktor Eksternal Contoh
Jaringan Telepon
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh contoh mengaku terdapat
jaringan telepon di sekitar tempat tinggal. Bukti adanya jaringan telepon adalah
terdapat telepon di rumah/kost dan wartel (warung telepon) di dekat tempat
tinggal contoh. Jaringan telepon pada dasarnya terbagi menjadi dua macam yaitu
jaringan tetap dan jaringan bergerak. Jaringan tetap menggunakan kabel telepon
yang umum digunakan di rumah/kost, kantor dan tempat lain. Sedangkan
jaringan bergerak tidak menggunakan kabel, contohnya telepon selular. Jaringan
telepon yang dimaksud pada faktor eksternal ini adalah jaringan telepon tetap.

Jaringan Internet
Internet terdiri dari sekumpulan host (identitas komputer dalam satu
jaringan) yang terhubung antara jaringan link dan routers (Gao 2001). Link
merupakan acuan dalam dokumen ke dokumen lain pada halaman web yang
dibantu oleh adanya jaringan data serta sesuai dengan protokol akses internet
(www.id.wikipedia.org). Sedangkan routers merupakan alat pengirim paket data
melalui sebuah jaringan atau internet ke tujuan tertentu (www.id.wikipedia.org).
Penjelasan mengenai indikator internet sangat luas dan tidak sekedar adanya
infrastruktur yang menyokong jaringan internet (Paltridge 1998). Menurut
Paltridge (1998), indikator dari infrastruktur internet antara lain internet host,
server, alamat IP (Internet Protocol) dan kemampuan jaringan. Berdasarkan hasil
penelitian, hampir seluruh contoh (98,0%) mengaku bahwa terdapat jaringan
internet di sekitar tempat tinggalnya. Kesulitan untuk menemukan fasilitas akses
internet sebagai indikator ketersediaan jaringan internet dikemukakan oleh dua
persen contoh dimana separuhnya berjenis kelamin perempuan. Sebaran contoh
mengenai ketersediaan jaringan internet di sekitar tempat tinggal dapat dilihat
pada Tabel 24 berikut.
46

Tabel 24 Sebaran contoh berdasarkan jaringan internet di sekitar tempat tinggal


No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Tersedia 67 67,0 31 31,0 98 98,0
2 Tidak tersedia 1 1,0 1 1,0 1 2,0
Total 68 68,0 32 32,0 100 100,0

Indikasi tersedianya internet pada penelitian ini antara lain tersedianya
warnet (warung internet), hotspot atau Wi-Fi atau pun provider jasa penyedia
internet di sekitar tempat tinggal contoh. FastNet merupakan produk dari PT.
First Media. Sedangkan Speedy dan Telkomnet merupakan produk dari
perusahaan penyedia internet PT Telekomunikasi Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan lebih dari dua pertiga contoh (67,0%) berjenis kelamin perempuan
dan hampir sepertiga contoh (30,0%) laki-laki mengaku terdapat fasilitas internet
berupa warnet di sekitar tempat tinggalnya.

Tabel 25 Sebaran contoh berdasarkan fasilitas internet di sekitar tempat tinggalnya
No Sarana
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Warnet 67 67,0 30 30,0 97 97,0
2 Hotspot 16 16,0 31 31,0 31 31,0
3 FirstMedia 1 1,0 0 0,0 1 1,0
4 Speedy 31 31,0 42 42,0 42 42,0
5 Telkomnet 2 2,0 4 4,0 4 4,0

Permintaan Pihak Lain untuk Menggunakan Internet
Dorongan untuk mengakses internet tidak hanya dari diri sendiri, tetapi
dari pihak lain. Sarita (2008) membagi dorongan menggunakan internet menjadi
tiga, yaitu dorongan teman, kerabat, dan sendiri. Dosen atau asisten dosen juga
menjadi pihak yang mendorong seseorang dalam menggunakan internet.
Berdasarkan penelitian ini bentuk permintaan pihak lain untuk menggunakan
internet yang dikemukakan oleh hampir seluruh contoh (92,0%) adalah
kepentingan tugas kuliah. Namun, ada satu orang contoh laki-laki yang mengaku
tidak pernah mengakses internet karena adanya permintaan pihak lain. Tidak
ada contoh berjenis kelamin perempuan yang mengakses internet karena ada
permintaan pihak lain berupa pencarian informasi beasiswa dan pencarian tugas
dari perlombaan yang tengah diikuti. Permintaan pihak lain yang dikemukakan
oleh contoh dapat dilihat pada Tabel 26.
47

Tabel 26 Sebaran contoh berdasarkan permintaan pihak lain untuk menggunakan
internet
No Alasan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Kepentingan tugas kuliah 65 65,0 27 27,0 92 92,0
2 Kepentingan penelitian 4 4,0 1 1,0 5 5,0
3 Mendapatkan bahan kuliah 11 11,0 6 6,0 16 16,0
4 Cari informasi beasiswa 0 0,0 1 1,0 1 1,0
5 Cari tugas lomba 0 0,0 1 1,0 1 1,0
6 Cari lowongan kerja 3 3,0 0 0,0 3 3,0
7 Lihat pengumuman PKM 1 1,0 0 0,0 1 1,0
8 Tugas organisasi 3 3,0 3 3,0 6 6,0
9 Tidak ada 0 0,0 1 1,0 1 1,0

Perilaku Contoh dalam Penggunaan Internet
Intensitas Mengakses Internet dalam Satu Minggu
Intensitas penggunaan lebih umum dikenal dengan frekuensi
penggunaan. Frekuensi mengacu pada pengertian seberapa sering atau berapa
kali seseorang menggunakan internet (Andina 2006). Sedangkan menurut Sarita
(2008), frekuensi penggunaan internet adalah periode mengakses internet yang
dihitung berdasarkan jumlah mengakses internet per minggu. Intensitas ini
dihitung hanya berdasarkan jumlah akses internet per minggu, tidak termasuk
situs yang dikunjungi oleh contoh. Intensitas dibagi menjadi empat kategori
waktu, yaitu saat minggu perkuliahan sampai dengan minggu tenang, saat Ujian
Tengah Semester, saat Ujian Akhir Semester, dan saat liburan.
Pada Tabel 27 juga diketahui bahwa intensitas pada saat minggu
perkuliahan hingga minggu tenang dan saat liburan lebih tinggi daripada
intensitas pada saat ujian semester berlangsung. Pada saat minggu perkuliahan
hingga minggu tenang tidak ada contoh perempuan dan hanya satu persen
contoh laki-laki yang tidak mengakses internet selama satu minggu. Saat liburan
separuh contoh (50,0%) perempuan dan hampir seperempat contoh (20,0%) laki-
laki mengakses internet lebih dari empat kali selama satu minggu.
Saat Ujian Tengah Semester berlangsung lebih dari sepertiga contoh
(41,0%) mengakses internet sebanyak satu hingga dua kali dalam satu minggu.
Saat Ujian Akhir Semester hanya sembilan persen contoh laki-laki dan lebih dari
seperempat contoh perempuan mengakses internet sebanyak satu sampai dua
kali dalam satu minggu. Sebaran intensitas contoh dalam mengakses internet
dapat dilihat pada Tabel 27 berikut ini.

48

Tabel 27 Sebaran contoh berdasarkan intensitas mengakses internet dalam satu minggu
Keterangan
Saat minggu
perkuliahan
sampai dengan
minggu tenang
Saat UTS
berlangsung
Saat UAS
berlangsung
Saat
liburan
Tidak
mengakses
Perempuan 0,0 10,0 13,0 4,0
Laki-laki 1,0 10,0 14,0 1,0
Total 1,0 20,0 24,0 5,0
1 2 kali Perempuan 10,0 32,0 29,0 7,0
Laki-laki 8,0 9,0 9,0 6,0
Total 18,0 41,0 38,0 13,0
3 4 kali Perempuan 18,0 5,0 6,0 7,0
Laki-laki 6,0 7,0 3,0 5,0
Total 24,0 7,0 9,0 12,0
>4 kali Perempuan 40,0 21,0 20,0 50,0
Laki-laki 17,0 11,0 9,0 20,0
Total 57,0 32,0 29,0 70,0
Total 100,0 100,0 100,0 100,0

Intensitas Mengakses Internet
Intensitas ini mengacu pada seberapa sering kegiatan mengakses
beberapa situs internet yang dilakukan oleh contoh, seberapa sering mengakses
internet untuk mendapat bahan kuliah, serta seberapa sering mengakses karena
adanya permintaan pihak lain. Pada Tabel 28 dapat dilihat bahwa website pribadi
tidak pernah diakses oleh hampir seluruh contoh (91,0%). Hanya satu persen
contoh laki-laki yang sering mengakses website pribadinya. Internet banking
tidak pernah diakses oleh lebih dari tiga per empat contoh (87,0%). Hanya dua
persen contoh perempuan dan satu contoh laki-laki yang sering mengaksesnya.
Website umum sering diakses oleh lebih dari separuh contoh (57,0%). Dimana
tidak ada contoh perempuan maupun laki-laki yang tidak pernah mengaksesnya.
Dari seluruh contoh diketahui bahwa hanya tiga persen yang selalu
mengaksesnya dan tiga persen contoh tersebut berjenis kelamin laki-laki. Situs
pemerintah tidak pernah diakses oleh hampir separuh contoh (24,0%)
perempuan dan hanya sepuluh persen laki-laki. Situs perusahaan pernah
diakses oleh hampir dua pertiga contoh (61,0%). Hanya tiga persen contoh
perempuan dan tiga persen contoh laki-laki yang sering mengaksesnya. Situs
yang berkaitan dengan makanan tidak pernah diakses oleh hampir separuh
contoh (46,0%). Situs yang berkaitan dengan hobi sering diakses oleh lebih dari
sepertiga contoh (37,0%). Hampir separuh contoh mendapatkan bahan kuliah
melalui internet (48,0%) dan mengakses internet karena permintaan pihak lain
(47,0%). Sebaran contoh berdasarkan intensitas mengakses internet ini dapat
dilihat pada Tabel 28.
49

Tabel 28 Sebaran contoh berdasarkan intensitas mengakses internet
No Keterangan
Jumlah contoh (%)
Tidak
pernah
Jarang
Kadang-
kadang
Sering Selalu Total
1 Website umum
Perempuan 0,0 7,0 17,0 38,0 6,0 68,0
Laki-laki 0,0 2,0 6,0 19,0 5,0 32,0
Total 0,0 9,0 23,0 57,0 11,0 100,0
2 E-mail
Perempuan 2,0 15,0 16,0 29,0 6,0 68,0
Laki-laki 0,0 6,0 8,0 15,0 3,0 32,0
Total 2,0 21,0 24,0 44,0 9,0 100,0
3 Website pribadi
Perempuan 64,0 1,0 3,0 0,0 0,0 68,0
Laki-laki 27,0 2,0 2,0 1,0 0,0 32,0
Total 91,0 3,0 5,0 0,0 0,0 100,0
4 Mendapatkan bahan kuliah
Perempuan 2,0 8,0 18,0 35,0 5,0 68,0
Laki-laki 0,0 0,0 11,0 13,0 8,0 32,0
Total 2,0 8,0 29,0 48,0 13,0 100,0
5 Situs yang berkaitan dengan
pertanian

Perempuan 15,0 19,0 19,0 15,0 0,0 68,0
Laki-laki 9,0 6,0 10,0 7,0 0,0 32,0
Total 24,0 25,0 29,0 22,0 0,0 100,0
6 Situs pemerintah
Perempuan 24,0 26,0 14,0 4,0 0,0 68,0
Laki-laki 10,0 7,0 12,0 3,0 0,0 32,0
Total 34,0 33,0 26,0 7,0 0,0 100,0
7 Situs perusahaan
Perempuan 27,0 18,0 20,0 3,0 0,0 68,0
Laki-laki 12,0 7,0 10,0 3,0 0,0 32,0
Total 39,0 25,0 30,0 6,0 0,0 100,0
8 Situs yang berkaitan dengan
makanan

Perempuan 27,0 21,0 16,0 4,0 0,0 68,0
Laki-laki 19,0 3,0 9,0 1,0 0,0 32,0
Total 46,0 24,0 25,0 5,0 0,0 100,0
9 Situs yang berkaitan dengan
hobi

Perempuan 16,0 12,0 17,0 22,0 1,0 68,0
Laki-laki 5,0 1,0 9,0 15,0 2,0 32,0
Total 21,0 13,0 26,0 37,0 3,0 100,0
10 Internet banking
Perempuan 62,0 2,0 2,0 2,0 0,0 68,0
Laki-laki 25,0 5,0 1,0 1,0 0,0 32,0
Total 87,0 7,0 3,0 3,0 0,0 100,0
11 Mengakses karena
permintaan pihak lain

Perempuan 0,0 5,0 23,0 33,0 7,0 68,0
Laki-laki 1,0 3,0 10,0 14,0 4,0 32,0
Total 1,0 8,0 33,0 47,0 11,0 100,0

50

Perhitungan intensitas ini menggunakan skala Likert dimana tidak


pernah adalah skor terendah (0) dan selalu adalah skor tertinggi (4). Jenis
situs yang diakses adalah website umum, e-mail, website pribadi, situs yang
berkaitan dengan pertanian atau produk pertanian, situs pemerintah, situs
perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan
hobi dan situs bank (kegiatan internet banking). Selain itu pada penelitian ini juga
dilihat intensitas mengakses internet karena permintaan pihak lain. Akan tetapi
pada penelitian ini tidak dapat teridentifikasi alamat-alamat situs tersebut
dikarenakan hampir seluruh contoh tidak mengingatnya. Contoh mendapatkan
situs-situs tersebut dengan menggunakan search engine di internet.

Durasi Mengakses Internet
Durasi pemakaian internet mengacu pada lamanya waktu seseorang
dalam mengakses internet (Andina 2006). Perhitungan durasi pada penelitian ini
berdasarkan jumlah waktu yang digunakan setiap mengakses internet. Durasi
internet dibagi menjadi tiga kategori waktu, yaitu kurang dari satu jam, satu
hingga dua jam, dan lebih dari dua jam. Pada penelitian ini, contoh tidak diberi
pertanyaan akan hal-hal yang dilakukan ataupun situs-situs yang diakses selama
tiga kategori waktu tersebut. Contoh hanya memilih satu dari ketiga kategori
durasi waktu tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir dua per tiga
contoh (60,0%) memakan waktu satu hingga dua jam dalam setiap akses
internet. Tidak ada contoh laki-laki yang mengakses internet kurang dari satu
jam. Durasi penggunaan internet oleh contoh dapat dilihat pada Tabel 29 berikut
ini.


Tabel 29 Sebaran contoh berdasarkan durasi setiap mengakses internet
No Durasi
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 < 1 jam 5 5,0 0 0,0 5 5,0
2 1 2 jam 45 45,0 15 15,0 60 60,0
3 > 2 jam 18 18,0 17 17,0 35 35,0
Total 68 68,0 32,0 32,0 100 100,0

Tempat Mengakses Internet
Pada penelitian ini tempat akses internet yaitu warung internet, Cyber IPB
Dramaga, rumah/kos dan area hotspot di kampus IPB Dramaga. Setiap contoh
hanya memilih satu dari keempat tempat akses tersebut. Tempat akses yang
51

dipilih contoh bukan semua tempat yang pernah digunakan melainkan tempat
yang umumnya digunakan contoh untuk mengakses internet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga contoh (38,0%)
biasa mengakses internet di warnet (warung internet). Hanya satu persen contoh
perempuan yang umumnya mengakses di Cyber IPB. Lokasi yang biasa
digunakan contoh dalam mengakses internet dapat dilihat pada Tabel 30 berikut.

Tabel 30 Sebaran contoh berdasarkan tempat mengakses internet
No Tempat
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Warnet 24 24,0 14 14,0 38 38,0
2 Cyber IPB 1 1,0 3 3,0 4 4,0
3 Rumah/kost 29 29,0 5 5,0 34 34,0
4 Hotspot di kampus 14 14,0 10 10,0 24 24,0
Total 68 68,0 32,0 32,0 100 100,0

Motif Penggunaan Internet
Motif mengacu pada tujuan mengakses internet (Andina 2006). Motif
menggunakan internet adalah alasan yang berasal dari dalam diri responden
untuk menggunakan internet (Sarita 2008). Pada penelitian ini motif penggunaan
internet dibagi menjadi enam, yaitu hiburan, akademik, mengisi waktu, hobi,
menambah wawasan dan sosial. Pembagian motif ini berdasarkan hasil yang
didapat dari penyebaran kuisioner pada contoh. Menambah pengetahuan adalah
motif yang paling banyak digunakan contoh dalam mengakses internet. Sosial
merupakan motif penggunaan internet yang dikemukakan oleh lebih dari
sepertiga contoh (37,0%) perempuan dan kurang dari seperempat (15,0%)
contoh laki-laki. Motif yang termasuk ke dalam kategori sosial antara lain
menjalin pertemanan, berkomunikasi dengan teman dan berorganisasi. Sebaran
contoh berdasarkan motif penggunaan internet dapat dilihat pada Tabel 31.

Tabel 31 Sebaran contoh berdasarkan motif penggunaan internet
No Motif
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Hiburan 34 34,0 14 14,0 48 48,0
2 Akademik 50 50,0 15 15,0 65 65,0
3 Mengisi waktu 7 7,0 5 5,0 12 12,0
4 Hobi 13 13,0 5 5,0 18 18,0
5 Menambah wawasan 41 41,0 25 25,0 66 66,0
6 Sosial 37 37,0 15 15,0 52 52,0

52

Website yang Paling Sering Dikunjungi Contoh


Website merupakan kumpulan halaman situs yang memuat berbagai
informasi dan terangkum dalam sebuah domain (misalnya wikipedia.org) atau
sub-domain (misalnya id.wikipedia.org). Dengan banyaknya pengguna internet di
dunia, tak jarang bermunculan alamat-alamat website baru setiap tahunnya.
Nama alamat website pada Tabel 32 merupakan alamat website yang paling
sering diakses contoh dalam kurun waktu maksimal tiga bulan dari saat
penelitian berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alamat website
yang paling banyak diakses oleh contoh adalah google.com (41,0%). Dimana
Google sering diakses oleh sebanyak 33,0% contoh berjenis kelamin perempuan
dan delapan persen contoh berjenis kelamin laki-laki. Situs jejaring sosial
facebook.com diakses oleh seperempat contoh (25,0%). Sedangkan website
resmi IPB ipb.ac.id hanya sering diakses oleh sebagian kecil contoh (5,0%)
dimana tidak ada contoh laki-laki yang sering mengaksesnya. Sebaran contoh
berdasarkan alamat website yang sering diakses dapat dilihat pada Tabel 32
berikut.

Tabel 32 Sebaran contoh berdasarkan website yang paling sering diakses
No Website Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 4shared.com 2 2,0 0 0,0 2 2,0
2 beasiswa.com 0 0,0 1 1,0 1 1,0
3 bps.go.id 1 1,0 0 0,0 1 1,0
4 cinema3satu.com 0 0,0 1 1,0 1 1,0
5 detik.com 0 0,0 1 1,0 1 1,0
6 dikti.go.id 0 0,0 1 1,0 1 1,0
7 facebook.com 15 15,0 8 8,0 25 25,0
8 friendster.com 0 0,0 1 1,0 1 1,0
9 gemscool.com 0 0,0 1 1,0 1 1,0
10 google.com 33 33,0 8 8,0 41 41,0
11 gudanglagu.com 0 0,0 1 1,0 1 1,0
12 wikipedia.com 2 2,0 0 0,0 2 2,0
13 ipb.ac.id 5 5,0 0 0,0 5 5,0
14 kapanlagi.com 1 1,0 0 0,0 1 1,0
15 kaskus.us 2 2,0 4 4,0 6 6,0
16 kompas.com 1 1,0 0 0,0 1 1,0
17 mangafox.com 1 1,0 0 0,0 1 1,0
18 matchhighlight.com 0 0,0 1 1,0 1 1,0
19 mysoju.com 1 1,0 0 0,0 1 1,0
20 okezone.com 1 1,0 1 1,0 2 2,0
21 tvone.com 1 1,0 0 0,0 1 1,0
22 ultrajaya.com 1 1,0 0 0,0 1 1,0
23 yahoomail.com 1 1,0 0 0,0 1 1,0
24 youtube.com 0 0,0 1 1,0 0 0,0
Total 68 68,0 32 32,0 100 100,0
53

Setiap pengguna memiliki tujuan dalam mengakses internet yang tidak
selalu sama. Menurut Hasugian (2005) perbedaan tujuan dalam mengakses
internet dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kebutuhan informasi dan
komunikasi. Pada penelitian ini, tujuan mengakses internet dibedakan
berdasarkan alamat website atau situs yang sering dikunjungi oleh contoh.
Situs Google merupakan situs paling populer kedua di Indonesia dan
keempat di dunia (Agus 2010). Sedangkan pada Tabel 32 sebelumnya, diketahui
bahwa hampir separuh contoh (41,0%) sering mengakses google.com yang
berfungsi sebagai search engine. Search engine ini digunakan untuk mencari
berbagai macam informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan keyword
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pada Tabel 33 diketahui bahwa akademik
adalah tujuan yang dikemukakan oleh hampir dua per tiga contoh yang sering
mengakses Google (65,8%). Tujuan akademik ini antara lain mencari bahan
tugas kuliah dan mencari literatur penelitian. Tidak ada contoh perempuan yang
mengakses Google dengan tujuan aksesnya hiburan. Selain sebagai search
engine, Google juga menyediakan fasilitas e-mail yang bernama Gmail.

Tabel 33 Sebaran contoh berdasarkan tujuan mengakses situs google
No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Akademik 21 51,2 6 14,6 27 65,8
2 Cek e-mail 1 2,4 0 0,0 1 2,4
3 Hiburan 0 0,0 1 2,4 1 2,4
4 Mencari inspirasi 1 2,4 0 0,0 1 2,4
5 Mencari gambar 1 2,4 0 0,0 1 2,4
6 Mencari lirik lagu 1 2,4 0 0,0 1 2,4
7 Mengetahui informasi terbaru 17 41,5 5 12,2 22 53,6
8 Mengunduh file 1 2,4 0 0,0 1 2,4

Facebook mendapat peringkat pertama dalam jajaran situs popular di
Indonesia dan keenam di dunia (Agus 2010). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa situs jejaring sosial Facebook menduduki peringkat kedua (Tabel 32).
Tujuan akses yang paling banyak diungkapkan oleh contoh berjenis kelamin
perempuan adalah berinteraksi dengan teman. Salah satu kegiatan yang
termasuk berinteraksi dengan teman adalah chatting. Sedangkan tujuan akses
Facebook yang paling banyak diungkapkan oleh contoh berjenis kelamin laki-laki
adalah memperluas pertemanan. Beberapa tujuan contoh dalam mengakses
Facebook dapat dilihat pada Tabel 34 berikut.

54

Tabel 34 Sebaran contoh berdasarkan tujuan mengakses situs facebook


No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Memperluas pertemanan 0 0,0 4 16,0 4 16,0
2 Berinteraksi dengan teman 8 32,0 3 12,0 11 44,0
3 Hiburan 4 16,0 3 12,0 7 28,0
4 Kepentingan organisasi 1 4,0 1 4,0 2 8,0
5 Mengetahui informasi terbaru 2 8,0 1 4,0 3 12,0
6 Tukar info dengan teman 0 0,0 1 4,0 1 4,0

Alamat website lain yang sering dikunjungi oleh contoh dapat dilihat pada
Tabel 32. Dari keseluruhan contoh yang mengakses Kaskus 83,3 persen di
antaranya mencari informasi terbaru. Untuk website resmi Institut Pertanian
Bogor sebanyak 60,0 persen contoh mengakses untuk mengetahui informasi
terbaru mengenai IPB. Contoh yang sering mengakses Wikipedia hanya dua
orang (dua persen). Masing-masing memiliki tujuan yang tidak sama, yaitu
mencari informasi dan mencari bahan kuliah. Seluruh contoh yang sering
mengakses 4shared.com memiliki tujuan akses yang sama, yaitu untuk
mengunduh (download) lagu. Tidak begitu berbeda dengan 4shared.com,
website Okezone (okezone.com), keseluruhan contoh juga memiliki tujuan akses
yang sama yaitu untuk melihat informasi terbaru.
Website lain hanya sering diakses oleh satu orang contoh (Tabel 32).
Untuk beasiswa.com tujuan aksesnya adalah untuk mencari informasi
beasiswa. Tujuan contoh mengakses bps.go.id adalah untuk mencari data
terkait dengan penelitian. Tujuan mengakses cinema2satu.com adalah untuk
mengetahui film baru. Salah satu tujuan akses contoh yang sering mengakses
dikti.go.id adalah untuk mencari informasi. Tujuan mengakses situs jejaring
sosial Friendster oleh satu orang contoh adalah untuk melihat foto teman. Tujuan
yang diungkap oleh contoh yang sering mengakses gemscool.com adalah
untuk bermain games online. Pada alamat website gudanglagu.com, tujuan
akses contoh adalah menunduh (download) lagu. Tujuan mengakses
kapanlagi.com oleh contoh adalah untuk mencari informasi dan kabar seputar
dunia hiburan. Untuk kompas.com tujuan contoh mengaksesnya adalah untuk
mendapat peristiwa terkini. Tujuan contoh yang sering mengakses
mangafox.com adalah untuk membaca komik secara online. Alamat website
matchhighlight.com, detik.com dan okezone.com sering diakses dengan
tujuan untuk mencari informasi terbaru. Tujuan contoh mengakses mysoju.com
adalah untuk menyaksikan film Asia secara online. Tujuan contoh mengakses
55

tvone.com adalah untuk melihat berita. Tujuan contoh mengakses
yahoomail.com adalah untuk cek e-mail. Tujuan mengakses Youtube adalah
untuk menonton video tertentu. Sedangkan ultrajaya.com sering diakses contoh
untuk mencari info seputar perusahaan tersebut.

Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses Website Pribadi
Penggunaan website bisa beraneka kegiatan tergantung kebutuhan dan
keinginan pengguna. Begitu pula dengan kegiatan mengakses website pribadi.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa hanya sembilan persen yang
memiliki website pribadi. Dari seluruh contoh yang memiliki website pribadi lebih
dari tiga per empatnya (77,8%) melakukan pemeliharaan web selama
mengakses website pribadinya. Kegiatan yang termasuk pemeliharaan web
antara lain mengubah tampilan website, menambah konten dan memperbaharui
profil website. Sedangkan penerbitan informasi hanya dilakukan oleh satu orang
contoh berjenis kelamin perempuan (11,1%) dan sepertiga contoh berjenis
kelamin laki-laki (33,3%) yang memiliki website pribadi. Kegiatan yang termasuk
penerbitan informasi antara lain menulis kegiatan harian dan posting informasi
terbaru.

Tabel 35 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses website pribadi
No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Pemeliharaan web 4 44,4 3 33,3 7 77,8
2 Penerbitan informasi 1 11,1 3 33,3 4 44,4

Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses E-mail
Seluruh contoh dalam penelitian ini memiliki alamat e-mail. Akan tetapi
contoh tidak diberi pertanyaan akan nama domain e-mail mereka sehingga tidak
diketahui domain e-mail yang paling banyak digunakan contoh. Lebih dari tiga
per empat contoh (86,0%) melihat e-mail baru yang masuk selama mengakses,
walaupun tidak semua e-mail yang masuk dibuka dan dibaca secara lengkap.
Para pengguna e-mail, tidak sekadar membuka dan mengirim e-mail, tetapi juga
bisa melakukan chatting antar pengguna lain dalam satu domain dan
memperbaharui status profil e-mail miliknya. Tidak ada contoh laki-laki yang
berkomunikasi dengan teman dan memperbaharui status profil saat mengakses
e-mail. Tidak ada contoh dengan jenis kelamin perempuan yang melihat info
56

milis/grup dan mengubah gambar profil (lebih dikenal dengan nama avatar)
ketika mengakses e-mail. Kegiatan saat mengakses e-mail yang dilakukan
contoh dapat dilihat pada Tabel 36 berikut ini.

Tabel 36 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses e-mail
No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Berkomunikasi dengan teman 2 2,0 0 0,0 2 2,0
2 Lihat e-mail masuk 61 61,0 26 26,0 87 87,0
3 Melihat info milis/group 0 0,0 2 2,0 2 2,0
4 Menghapus e-mail tak penting 6 6,0 1 1,0 7 7,0
5 Mengirim e-mail 55 55,0 21 21,0 76 76,0
6 Mengubah-ubah avatar 0 0,0 1 1,0 1 1,0
7 Mengunduh lampiran file 11 11,0 4 4,0 14 14,0
8 Update status profil 1 1,0 0 0,0 1 1,0

Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses Situs yang Berkaitan Dengan
Pertanian
Dengan status contoh sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor, situs
yang berhubungan dengan pertanian dianggap cukup sering diakses. Walaupun
pada kenyataannya, hanya 22,0 persen contoh yang sering mengakses situs
tersebut (Tabel 28). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya (Tabel 28)
sebanyak 24,0 persen contoh tidak pernah mengakses situs yang berkaitan
dengan pertanian dan sisanya sebanyak 76,0 persen pernah mengakses.
Pencarian informasi dilakukan oleh lebih dari separuh contoh yang pernah
mengakses situs pertanian (55,3%). Pencarian bahan tugas-penelitian dan
penyimpanan info yang dibutuhkan hanya dilakukan oleh tiga persen contoh
yang berjenis kelamin laki-laki. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan selama
mengakses situs pertanian dapat dilihat pada Tabel 32 berikut ini.

Tabel 32 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs pertanian
No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Mencari informasi 29 38,2 15 19,7 44 57,9
2 Mencari bahan tugas-penelitian 19 25,0 3 3,9 22 28,9
3 Membaca artikel/berita 19 25,0 10 13,2 29 38,2
4 Menyimpan info yang dibutuhkan 8 10,5 3 3,9 11 14,5

Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses Situs Pemerintah
Seiring dengan teknologi yang semakin berkembang, pemerintah pun
membuat situs resmi terkait dengan pemerintahan agar masyarakat mudah
57

mengakses berbagai informasi mengenai pemerintahan. Tidak hanya pemerintah
pusat yang membuat situs resmi, tetapi pemerintah daerah pun melakukan hal
yang sama. Sebanyak 66,0 persen contoh mengaku pernah mengakses situs
pemerintah. Dimana hampir separuhnya (46,9%) melakukan pencarian informasi
selama mengakses situs pemerintah. Tidak ada contoh berjenis kelamin
perempuan yang memberi masukan pada pemerintah ketika mengakses situs
tersebut. Beberapa kegiatan lain yang dilakukan contoh selama mengakses situs
pemerintah dapat dilihat pada Tabel 38 berikut ini.

Tabel 38 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs pemerintah
No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Mencari informasi 20 30,3 11 16,7 31 46,9
2 Mencari bahan tugas-penelitian 12 18,2 3 4,5 14 21,2
3 Membaca artikel/berita 19 28,8 4 6,1 23 34,8
4 Menyimpan info yang dibutuhkan 3 4,5 1 1,5 4 6,1
5 Memberi masukan pada pemerintah 0 0,0 2 3,0 2 3,0

Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses Situs Perusahaan
Sebanyak 61,0 persen contoh pernah mengakses situs perusahaan.
Masing-masing contoh menyebutkan satu sampai dengan tiga kegiatan sebagai
jawabannya. Seluruh jawaban kegiatan tersebut kemudian dikelompokkan
menjadi delapan kategori. Delapan kategori beserta jumlah contoh dapat dilihat
pada Tabel 39.

Tabel 39 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs perusahaan
No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Mencari alamat & nomor kontak 9 14,7 2 3,3 11 18,0
2 Mencari keperluan akademik 3 4,9 0 0,0 3 4,9
3 Melihat info kegiatan 5 8,2 2 3,3 7 11,5
4 Melihat info lowongan kerja 6 9,8 6 9,8 12 19,7
5 Melihat info managemen 6 9,8 4 6,6 10 16,4
6 Melihat profil perusahaan 17 27,9 4 6,6 21 34,4
7 Melihat info produk 7 11,5 2 3,3 9 14,7
8 Sekedar melihat info terbaru 12 19,7 5 8,2 17 27,9

Kegiatan yang paling banyak dilakukan contoh adalah melihat profil
perusahaan. Lebih dari seperempat contoh dengan jenis kelamin perempuan
melakukannya. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam melihat profil
perusahaan antara lain melihat strukstur perusahaan, melihat visi-misi
58

perusahaan dan mencari informasi dasar seputar perusahaan. Tidak ada contoh
dengan jenis kelamin laki-laki yang mencari keperluan akademik selama
mengakses situs perusahaan tersebut. Sebaran contoh mengenai situs
perusahaan dapat dilihat pada Tabel 39.

Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses Situs yang Berkaitan Dengan
Makanan
Dari 54 contoh, sebanyak 33,3 persen di antaranya mencari info terbaru
selama mengakses situs yang berkaitan dengan makanan. Sedikit berbeda
dengan sekedar mencari info terbaru, kegiatan mencari resep makanan
dilakukan oleh 31,5 persen contoh yang pernah mengakses situs makanan
dimana jumlah contoh yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak
melakukannya daripada laki-laki. Kegiatan yang paling sedikit dilakukan oleh
contoh adalah mencari gambar makanan dimana tidak ada contoh berjenis
kelamin laki-laki yang melakukannya. Kegiatan contoh selama mengakses situs
yang berkaitan dengan makanan dapat dilihat pada Tabel 40 berikut ini.

Tabel 40 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs yang berkaitan
dengan makanan
No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Sekedar mencari info terbaru 12 22,2 6 11,1 18 33,3
2 Mencari resep makanan 15 27,8 2 3,7 17 31,5
3 Melihat info
perusahaan/produsen makanan
6 11,1 0 0,0 6 11,1
4 Mencari keperluan akademik 8 14,8 2 3,7 10 18,5
5 Melihat produk makanan 7 12,9 1 1,8 8 14,8
6 Mengetahui kandungan
makanan
6 11,1 0 0,0 6 11,1
7 Mencari gambar makanan 3 5,6 0 0,0 3 5,6
8 Mencari info tempat makan 3 5,6 5 9,3 8 14,8

Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses Internet Banking
Pada tahun 2001 Bank Indonesia melaporkan hanya enam bank besar
yang telah menerapkan internet banking (Harmadi & Hermana 2005). Pengguna
internet banking masih sedikit. Hal ini pun telah dijelaskan sebelumnya bahwa
hanya 13,0 persen contoh yang pernah menggunakan internet banking. Transfer
merupakan kegiatan yang dilakukan 76,9 persen di antaranya. Mengisi data yang
diperlukan merupakan jawaban dari contoh yang baru satu kali mengakses
internet banking selama pengambilan data penelitian berlangsung. Kegiatan
59

tersebut dilakukan oleh contoh berjenis kelamin perempuan. Sedangkan kegiatan
melihat perkembangan perbankan yang dimaksud oleh contoh adalah melihat
naik-turunnya kurs mata uang. Contoh yang melihat perkembangan perbankan
adalah laki-laki. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses internet
banking dapat dilihat pada Tabel 41 berikut.

Tabel 41 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses internet banking
No Keterangan
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Cek saldo 3 23,1 1 7,7 4 30,8
2 Isi data yang dibutuhkan 1 7,7 0 0,0 1 7,7
3 Lihat perkembangan perbankan 0 0,0 1 7,7 1 7,7
4 Transfer 5 38,5 5 38,5 10 76,9
5 Melakukan pembayaran 3 23,1 0 0,0 3 23,1

Situs Jejaring Sosial yang Diikuti Contoh
Pada penelitian ini, contoh diminta untuk mengungkapkan tentang situs
jejaring sosial, yaitu kepemilikan account, jumlah account (dua hal ini telah
dibahas sebelumnya), situs jejaring sosial apa saja yang diikuti, situs jejaring
sosial yang paling sering diakses, dan intensitas mengakses tiap situs jejaring
sosial yang diikuti. Contoh dapat menyebutkan lebih dari satu situs untuk
pertanyaan situs jejaring sosial yang diikuti. Sedangkan untuk situs jejaring sosial
yang paling sering diakses, contoh hanya menyebutkan satu situs saja.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa hampir seluruh contoh
(99,0%) memiliki account di situs jejaring sosial. Facebook merupakan situs
jejaring sosial yang paling banyak diikuti oleh contoh. Hampir seluruh contoh
(97,9%) mengaku telah memiliki account Facebook dimana jumlah contoh
dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Twitter
merupakan situs jejaring sosial kedua yang banyak diikuti contoh. Hampir
separuh contoh (43,4%) memiliki account di situs ini. Tidak berbeda dengan
Facebook, jumlah contoh pengguna Twitter dengan jenis kelamin perempuan
lebih banyak daripada laki-laki. Sedangkan Friendster yang sempat menjadi situs
jejaring sosial dengan jumlah account terbanyak di dunia sebelum kemunculan
Facebook, hanya menduduki peringkat ketiga setelah Twitter. Gemscool,
Sealindo dan VK merupakan situs jejaring sosial yang tidak diakses oleh contoh
dengan jenis kelamin laki-laki. Gemscool dan Sealindo merupakan situs game
online berbasis jejaring sosial dimana pengguna dapat mecari dan menambah
60

teman. Sedangkan VK merupakan situs jejaring sosial dimana tidak semua orang
dapat mengaksesnya kecuali mendapat undangan dari pengguna VK. Sejumlah
situs jejaring sosial yang diikuti oleh contoh dapat dilihat pada Tabel 42 di bawah
ini.

Tabel 42 Sebaran contoh berdasarkan situs jejaring sosial yang diikutinya
No Nama Situs
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Deviantart 1 1,0 0 0,0 1 1,0
2 Facebook 68 68,7 29 29,3 97 97,8
3 Fanbox 1 1,0 0 0,0 1 1,0
4 Friendster 27 27,3 9 9,1 36 36,4
5 Flixter 2 2,0 0 0,0 2 2,0
6 Gemscool 0 0,0 1 1,0 1 1,0
7 Hi5 2 2,0 1 1,0 3 3,0
8 Kaskus 1 1,0 2 2,0 3 3,0
9 Multiply 2 2,0 0 0,0 2 2,0
10 Myspace 1 1,0 1 1,0 2 2,0
11 Plurk 1 1,0 3 3,0 4 4,0
12 Sealindo 0 0,0 1 1,0 1 1,0
13 Twitter 34 34,3 9 9,1 43 43,4
14 VK 0 0,0 1 1,0 1 1,0
15 Wayn 1 1,0 0 0,0 1 1,0
16 Youtube 11 11,1 3 3,0 14 14,1

Situs Jejaring Sosial yang Paling Sering Diakses Contoh
Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa hampir seluruh contoh
(99,0%) memiliki account di situs jejaring sosial. Contoh pada penelitian ini diberi
pertanyaan akan situs jejaring sosial yang paling sering diakses. Pilihan jawaban
merupakan nama dari situs jejaring sosial, yaitu Facebook, MySpace, YouTube,
dan Twitter. Empat situs yang dijadikan pilihan jawaban pertanyaan tersebut
diperoleh dari daftar 20 Situs Jejaring Sosial Terpopuler menurut Hitwise.com.
Facebook merupakan situs yang paling sering diakses daripada situs jejaring
sosial lain yang diikuti oleh contoh. Tiga persen contoh memilih situs lain sebagai
situs jejaring sosial yang sering diakses. Situs lainnya adalah Friendster (dua
persen) dan Plurk (satu persen). Tabel 43 berikut menggambarkan situs jejaring
sosial yang paling sering diakses contoh.





61

Tabel 43 Sebaran contoh berdasarkan situs jejaring sosial yang paling sering diaksesnya
No Nama Situs
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
n % n % n %
1 Facebook 67 67,7 26 26,3 93 93,9
2 MySpace 0 0,0 0 0,0 0 0,0
3 YouTube 0 0,0 1 1,0 1 1,0
4 Twitter 1 1,0 1 1,0 2 2,0
5 Lainnya 0 0,0 3 3,0 3 3,0
Total 68 68,7 31 31,3 99,0 100

Intensitas Mengakses Situs Jejaring Sosial
Tidak semua situs jejaring sosial yang diikuti oleh contoh yang
digambarkan frekuensi aksesnya pada Tabel 44 berikut. Keempat situs dipilih
berdasarkan jumlah contoh yang mengikuti situs jejaring sosial tersebut lebih
banyak daripada situs jejaring sosial lainnya. Dari keseluruhan contoh pengguna
Facebook lebih dari separuhnya (55,7%) mengaku sering mengakses situs
tersebut. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa pengguna yang selalu
mengakses Facebook jumlah contoh perempuan lebih banyak daripada laki-laki.
Sedangkan dari seluruh contoh pengguna Twitter, hanya sebagian kecil (18,6%)
yang sering mengakses situs tersebut. Dimana tidak ada contoh laki-laki yang
sering mengaksesnya. Hampir tiga per empat contoh (72,2%) pengguna
Friendster jarang mengakses situs jejaring sosial tersebut.

Tabel 44 Sebaran contoh berdasarkan intensitas akses situs jejaring sosial
No Keterangan
Jumlah contoh
Tidak
pernah
Jarang
Kadang-
kadang
Sering Selalu Total
n % n % n % n % n % n %
1 Facebook
Perempuan 0 0,0 2 2,1 11 11,3 41 42,3 14 14,4 68 70,1
Laki-laki 0 0,0 0 0,0 9 9,3 13 13,4 7 7,2 29 29,9
Total 0 0,0 2 2,1 20 20,6 54 55,7 21 21,6 97 100,0
2 Twitter
Perempuan 0 0,0 13 30,2 12 27,9 8 18,6 1 2,3 34 79,1
Laki-laki 0 0,0 5 11,6 3 7,0 0 0,0 1 2,3 9 20,9
Total 0 0,0 18 41,9 15 34,9 8 18,6 2 5,6 43 100,0
3 Friendster
Perempuan 0 0,0 21 58,3 6 16,7 0 0,0 0 0,0 27 75,0
Laki-laki 0 0,0 5 13,9 2 5,6 2 5,6 0 0,0 9 25,0
Total 0 0,0 26 72,2 8 22,2 2 5,6 0 0,0 36 100,0
4 Youtube
Perempuan 0 0,0 1 7,1 5 35,7 5 35,7 0 0,0 11 78,6
Laki-laki 0 0,0 1 7,1 1 7,1 1 7,1 0 0,0 3 21,4
Total 0 0,0 2 14,2 6 42,9 6 42,9 0 0,0 14 100,00

62

Hubungan Antara Karakteristik dan Faktor Internal dengan Perilaku


Penggunaan Internet

Pada penelitian ini juga dianalisis hubungan antara karakteristik dan
faktor internal contoh dengan perilaku penggunaan internet. Perilaku
penggunaan internet ini selanjutnya disebut dengan variabel terikat ( ). Variabel
terikat yang digunakan kemudian dibedakan menjadi lima, yaitu (intensitas
akses internet selama satu minggu saat perkuliahan, Ujian Tengah Semester,
Ujian Akhir Semester dan liburan), (durasi akses internet), (intensitas
akses website umum, website pribadi dan e-mail), (intensitas akses account
situs jejaring sosial yang dimiliki contoh) dan (intensitas akses internet untuk
mendapat bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah,
situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan
hobi dan internet banking). Karakteristik dan faktor internal contoh disebut
dengan variabel bebas yang kemudian diberi simbol . Variabel bebas ini dibagi
menjadi tujuh yaitu (jenis kelamin), (semester), (uang saku setiap
bulan), (berlangganan internet setiap bulan), (kepemilikan komputer/PC),
(kepemilikan laptop) dan (kepemilikan handphone yang dapat mengakses
internet). Besarnya hubungan antara karakteristik dan faktor internal dengan
perilaku penggunaan internet dapat dilihat pada Tabel 45.
Berdasarkan uji korelasi untuk faktor karakteristik contoh, terlihat bahwa
(intensitas akses internet selama satu minggu) hanya memiliki hubungan
dengan (semester). Nilai korelasi antara dengan dapat dilihat pada
Tabel 45. Semakin tinggi tingkat semester yang ditempuh contoh maka semakin
tinggi pula intensitas mengakses internet dalam satu minggu. Padahal menurut
Andina (2006), banyaknya penggunaan internet memiliki hubungan nyata dengan
jenis kelamin. Peneliti menduga perbedaan ini juga dipengaruhi oleh karakteristik
responden dan jangka waktu penggunaan internet yang diteliti. Berbeda dengan
penelitian ini, penelitian yang dilakukan oleh Andina (2006) menggunakan remaja
sebagai respondennya dan menghitung banyaknya penggunaan internet dalam
satu bulan. Perbedaan inilah yang diduga menyebabkan perbedaan hasil korelasi
antara karakteristik dan intensitas mengakses internet. Hasil tabulasi silang pun
menunjukkan bahwa hampir seperempat contoh laki-laki (21,9%) dan
63

seperempat contoh perempuan (25,0%) berada pada nilai tertinggi yang
berarti intensitas kedua jenis kelamin tersebut sama tingginya.

Tabel 45 Hubungan antara karakteristik dan faktor internal dengan perilaku penggunaan
internet
Variabel
Karakteristik
Jenis kelamin 0,282 0,017* 0,638 0,223 0,534
Semester 0,018* 0,151 0,030* 0,866 0,657
Uang saku 0,657 0,073 0,749 0,993 0,771
Faktor internal
Berlangganan internet tiap
bulan
0,019* 0,033* 0,468 0,171 0,566
Kepemilikan komputer/PC 0,302 0,336 0,867 0,130 0,659
Kepemilikan laptop 0,180 0,844 0,770 0,116 0,938
Kepemilikan handphone yang
dapat mengakses internet
0,404 0,553 0,268 0,355 1,000
Keterangan :
*) nyata pada p<0.05
**) nyata pada p<0.01
= intensitas akses internet selama satu minggu saat perkuliahan, Ujian Tengah
Semester, Ujian Akhir Semester dan liburan
= durasi akses internet
= intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail
= intensitas akses account situs jejaring sosial yang dimiliki contoh
= intensitas akses internet untuk mendapat bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan
pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan
makanan, situs yang berkaitan hobi, dan internet banking

Pada Tabel 45 pun terlihat adanya hubungan antara intensitas akses
internet selama satu minggu dengan faktor internal yaitu berlangganan internet
setiap bulan ( ). Contoh yang berlangganan internet tiap bulannya memiliki
intensitas akses internet yang lebih tinggi daripada yang tidak berlangganan.
Peneliti menduga bahwa dengan berlangganan internet setiap bulan contoh
dapat dengan mudah mengakses internet sehingga intensitas akses selama satu
minggu juga lebih tinggi daripada tidak berlangganan internet. Faktor internal
lainnya yaitu kepemilikan komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat
mengakses internet tidak memiliki hubungan dengan intensitas akses internet
selama satu minggu. Peneliti menduga kondisi ini terkait juga dengan adanya
warnet di sekitar tempat tinggal. Jika seseorang ingin mengakses internet cukup
sering setiap minggunya tidak perlu memiliki komputer/PC, laptop maupun
handphone yang dapat mengakses internet.
64

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa (durasi akses internet)


memiliki hubungan dengan karakteristik contoh yaitu (jenis kelamin).
Perempuan memiliki durasi akses yang lebih tinggi daripada laki-laki. Hal ini
terlihat dari tidak adanya contoh berjenis kelamin laki-laki yang menghabiskan
waktu lebih dari dua jam setiap mengakses internet. Peneliti menduga bahwa
laki-laki lebih menyukai hal yang berkaitan dengan teknologi sehingga dapat
menghabiskan waktu lama untuk mengakses internet. Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang dilakukan Andina pada tahun 2006. Menurut
Andina (2006), durasi akses internet tidak memiliki hubungan yang nyata dengan
jenis kelamin. Peneliti menduga bahwa ketidaksesuaian tersebut berkaitan
dengan perbedaan umur respondennya. Responden siswa SMA, baik laki-laki
maupun perempuan cenderung mengikuti trend yang sedang berkembang. Salah
satunya adalah trend dalam menggunakan internet sebagai media pergaulan.
Hasil tabulasi silang pun menunjukkan tidak adanya hubungan antara dengan
tingkat semester dan besarnya uang saku per bulan. Contoh dengan tingkat
pendidikan pada semester dua, empat, enam, delapan dan sepuluh memiliki
waktu durasi akses yang sama.
Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa durasi akses internet ( )
memiliki hubungan dengan faktor internal contoh yaitu berlangganan internet
setiap bulannya. Contoh yang berlangganan internet tiap bulannya memiliki
durasi akses lebih tinggi daripada yang tidak berlangganan. Hasil tabulasi silang
pun menunjukkan bahwa contoh yang berlangganan internet paling banyak
menghabiskan waktu lebih dari dua jam setiap akses internet. Sedangkan contoh
yang tidak berlangganan paling banyak menghabiskan waktu kurang dari satu
jam setiap akses internet. Faktor internal lainnya yaitu kepemilikan komputer/PC,
laptop dan handphone yang dapat mengakses internet tidak berhubungan
dengan durasi akses internet. Tidak berbeda dengan intensitas akses selama
satu minggu, peneliti pun menduga kondisi ini terkait dengan adanya fasilitas
internet di sekitar tempat tinggal contoh. Untuk memakan waktu yang lama
selama mengakses internet di warnet, seseorang tidak perlu memiliki
komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet.
Uji korelasi menunjukkan bahwa (intensitas akses website umum,
website pribadi dan e-mail) berhubungan dengan karakteristik contoh yaitu
(semester). Besarnya nilai korelasi pada keduanya dapat dilihat pada Tabel 45.
65

Tabulasi silang antara dan karakteristik ( , dan ) pun menunjukkan
semakin tinggi tingkat semester yang dijalani contoh maka semakin tinggi pula
intensitas mengakses website umum, website pribadi (bagi contoh yang memiliki
website pribadi) dan e-mail. Peneliti menduga bahwa semakin tinggi tingkat
semester, maka semakin tinggi pula tingkat kebutuhan akan informasi. Dugaan
akan meningkatnya kebutuhan informasi itulah yang menyebabkan contoh
semester tinggi lebih sering mengakses website dan e-mail. Dalam beberapa hal,
contoh dapat berlangganan suatu informasi tertentu seperti lowongan kerja
terbaru yang langsung terkirim ke alamat e-mail miliknya. Untuk akses website
pribadi, contoh dengan tingkat semester atas lebih sering mengakses daripada
semester bawah. Peneliti menduga bahwa contoh pada semester atas lebih
paham dan mengerti akan teknologi, khususnya internet sehingga timbul
dorongan untuk meningkatkan kualitas website pribadinya. Dorongan inilah yang
akan menyebabkan contoh semester atas lebih sering mengakses daripada
contoh semester bawah.
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara
intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail ( ) dengan faktor
internal (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC,
kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet).
Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa contoh yang berlangganan dan tidak
berlangganan internet tiap bulannya paling banyak memiliki nilai intensitas yang
sama yaitu empat sampai enam. Seperti yang telah dijelaskan pada Bab Metode
Penelitian, intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail memiliki
nilai yang berkisar dari nol (0) sampai dengan duabelas (12). Begitu pula dengan
contoh yang memiliki maupun yang tidak memiliki komputer/PC, laptop dan
handphone berfasilitas internet. Peneliti menduga tidak adanya hubungan ini
terkait juga dengan adanya warnet di sekitar tempat tinggal contoh. Untuk
mengakses website umum, website pribadi dan email dengan intensitas tinggi di
warnet, seseorang tidak perlu berlangganan internet setiap bulannya serta
memiliki komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet.
Hasil uji korelasi menunjukkan tidak adanya hubungan antara
karakteristik ( , dan ) dengan (intensitas akses situs jejaring sosial).
Pada contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, tidak terdapat perbedaan
besar dalam intensitas mengaksesnya. Intensitas akses situs jejaring sosial yang
dilakukan contoh semester dua lebih rendah daripada contoh semester tiga
66

sekaligus lebih tinggi dari contoh semester sepuluh. Contoh dengan uang saku
sedang memiliki intensitas yang lebih rendah dari contoh dengan uang saku
tinggi dan rendah. Situs jejaring sosial sedang menjadi trend saat ini dimana
setiap orang perlu bersosialisasi dengan orang lain. Persamaan akan kebutuhan
bersosialisasi pada contoh berjenis kelamin perempuan maupun laki-laki, tingkat
semester tinggi ataupun rendah, serta uang saku tinggi ataupun rendah diduga
menjadi alasan tidak adanya hubungan antara intensitas akses situs jejaring
sosial dengan jenis kelamin, semester, dan uang saku.
Hasil korelasi pun menunjukkan tidak adanya hubungan antara intensitas
akses situs jejaring sosial ( ) dengan faktor internal. Hasil tabulasi silang
menunjukkan bahwa contoh yang berlangganan dan tidak berlangganan internet
tiap bulannya paling banyak memiliki nilai intensitas yang sama yaitu tiga sampai
enam. Mayoritas contoh yang mempunyai (62,5%) maupun tidak mempunyai
komputer/PC (66,7%) juga memiliki nilai intensitas yang sama yaitu dua sampai
enam. Paling banyak contoh yang mempunyai maupun tidak mempunyai laptop
pun memiliki intensitas yang sama. Contoh yang mempunyai maupun tidak
mempunyai handphone yang dapat mengakses internet paling banyak memiliki
nilai intensitas situs jejaring sosial yang sama yaitu tiga sampai lima. Seperti
yang telah dijelaskan pada Bab Metode Penelitian, intensitas situs jejaring sosial
memiliki nilai yang berkisar dari nol (0) sampai dengan duabelas (12). Peneliti
menduga tidak adanya hubungan ini terkait juga dengan adanya warnet di sekitar
tempat tinggal contoh. Untuk mengakses situs jejaring sosial dengan intensitas
tinggi di warnet, seseorang tidak perlu berlangganan internet setiap bulannya
serta memiliki komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses
internet.
Tidak adanya hubungan juga ditemukan antara karakteristik ( , , dan
) dengan (intensitas mengakses situs pertanian, situs pemerintah, situs
perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan
hobi, dan internet banking) . Pada contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-
laki, tidak terdapat perbedaan besar dalam intensitas mengaksesnya. Contoh
semester dua pun memiliki intensitas yang lebih rendah daripada contoh
semester empat sekaligus lebih tinggi dari contoh semester delapan. Sedangkan
contoh dengan uang saku tinggi memiliki intensitas akses lebih rendah dari
contoh dengan uang saku rendah sekaligus lebih tinggi daripada contoh dengan
uang saku sedang. Peneliti menduga bahwa intensitas mengakses situs
67

pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan
makanan, situs yang berkaitan dengan hobi, dan internet banking lebih
berdasarkan kebutuhan contoh akan situs-situs tersebut, bukan pada jenis
kelamin, semester serta uang saku contoh.
Hasil korelasi pun menunjukkan tidak ada hubungan antara dengan
faktor internal. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa contoh yang
berlangganan dan tidak berlangganan internet tiap bulannya paling banyak
memiliki nilai intensitas yang sama yaitu sepuluh (10). Contoh yang mempunyai
dan tidak mempunyai komputer/PC paling banyak memiliki nilai intensitas yang
sama yaitu sepuluh (10). Contoh yang mempunyai dan tidak mempunyai laptop
paling banyak memiliki nilai intensitas yang sama yaitu delapan sampai sepuluh.
Mayoritas contoh yang mempunyai (57,7%) maupun tidak mempunyai
handphone yang dapat mengakses internet (69,9%) juga memiliki nilai intensitas
yang sama yaitu lima sampai sepuluh. Seperti yang telah dijelaskan pada Bab
Metode Penelitian, intensitas situs jejaring sosial memiliki nilai yang berkisar dari
nol (0) sampai dengan duabelas (12). Peneliti menduga tidak adanya hubungan
ini terkait juga dengan adanya warnet di sekitar tempat tinggal contoh. Untuk
mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan
dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan
dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi, serta internet banking
dengan intensitas tinggi di warnet, seseorang tidak perlu berlangganan internet
setiap bulannya serta memiliki komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat
mengakses internet.


Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Internet pada Contoh
Pengaruh Karakteristik Terhadap Intensitas Penggunaan Internet dalam
Satu Minggu
Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear
pada Tabel 46 ialah sebesar 0,107. Hal ini berarti sebesar 10,7 persen
variabilitas (intensitas penggunaan internet dalam satu minggu) dapat
dijelaskan dengan menggunakan variabel jenis kelamin, semester, dan uang
saku. Adapun sisanya yaitu 89,3 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor
lainnya. Variabel yang signifikan terhadap (intensitas penggunaan internet
dalam satu minggu) adalah uang saku. Uang saku juga memiliki nilai Beta paling
68

besar yaitu 0,282. Nilai ini memperlihatkan bahwa variabel yang paling berperan
adalah uang saku.

Tabel 46 Analisis regresi pengaruh karakteristik terhadap intensitas penggunaan internet
dalam satu minggu
Model
Unstandardized
coefficients
Standardized
coefficients Sig.
B Beta
(Constant) 4,419 0,003
Jenis kelamin 0,087 0,013 0,907
Semester 0,475 0,125 0,249
Uang saku 0,195 0,282 0,005*
R 0,107
Keterangan : *) nyata pada p<0.05
**) nyata pada p<0.01

Uang saku memiliki pengaruh positif nyata dengan intensitas penggunaan
internet dalam satu minggu. Koefisien regresi variabel uang saku bernilai 0,195
yang berarti jika variabel independen lainnya tetap maka intensitas penggunaan
internet dalam satu minggu akan mengalami kenaikan sebesar 0,195. Koefisien
regresi bernilai positif artinya terdapat pengaruh yang positif antara uang saku
dengan intensitas penggunaan internet dalam satu minggu. Semakin besar uang
saku maka semakin tinggi intensitas penggunaan internet dalam satu minggu.
Kondisi ini diduga karena semakin besar uang saku tiap bulan maka semakin
besar pula pembelian pulsa telepon selular sehingga dapat mengakses internet
sesering mungkin melalui handphone. Besarnya pengaruh variabel karakteristik
terhadap intensitas penggunaan internet dalam satu minggu ( ) dapat dilihat
pada Tabel 46.

Pengaruh Karakteristik Terhadap Durasi Akses
Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear
pada Tabel 47 ialah sebesar 0,164. Hal ini berarti sebesar 16,4 persen
variabilitas (durasi akses internet) dapat dijelaskan dengan menggunakan
variabel jenis kelamin, semester dan uang saku. Adapun sisanya yaitu 83,6
persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Variabel yang signifikan
terhadap (durasi akses internet) adalah jenis kelamin dan semester. Jenis
kelamin juga memiliki nilai Beta paling besar yaitu 0,427. Nilai ini memperlihatkan
bahwa variabel yang paling berperan adalah jenis kelamin.
69

Jenis kelamin memiliki pengaruh positif nyata dengan durasi akses
internet. Koefisien regresi variabel jenis kelamin bernilai 0,509 yang berarti jika
variabel independen lainnya tetap maka durasi akses internet akan mengalami
kenaikan sebesar 0,509. Koefisien regresi bernilai positif artinya terdapat
pengaruh yang positif antara jenis kelamin dengan durasi akses internet. Contoh
dengan jenis kelamin perempuan memiliki durasi akses yang lebih rendah
daripada laki-laki. Kondisi ini diduga karena laki-laki lebih menyukai hal-hal yang
berhubungan dengan teknologi daripada perempuan, sehingga laki-laki dapat
menghabiskan waktu lebih lama saat mengakses internet daripada perempuan.
Semester memiliki pengaruh positif nyata dengan durasi akses internet.
Koefisien regresi variabel semester bernilai 0,186 yang berarti jika variabel
independen lainnya tetap durasi akses internet akan mengalami kenaikan
sebesar 0,186. Koefisien regresi bernilai positif artinya terdapat pengaruh yang
positif antara semester dengan durasi akses internet. Semakin tinggi jenjang
semester maka semakin lama durasi akses internet. Kondisi ini diduga karena
semakin tinggi jenjang semester maka semakin besar kebutuhan mengakses
internetnya sehingga memakan durasi yang lebih lama daripada semester
rendah. Besarnya pengaruh variabel karakteristik terhadap durasi akses internet
( ) dapat dilihat pada Tabel 47 berikut.

Tabel 47 Analisis regresi pengaruh karakteristik terhadap durasi akses internet
Model
Unstandardized
coefficients
Standardized
coefficients Sig.
B Beta
(Constant) 1,471 0,000
Jenis kelamin 0,509 0,427 0,000**
Semester 0,186 0,284 0,008**
Uang saku 0,012 0,104 0,282
R 0,164
Keterangan : *) nyata pada p<0.05
**) nyata pada p<0.01

Pengaruh Karakteristik Terhadap Intensitas Mengakses Website, Website
Pribadi, dan E-mail
Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear
pada Tabel 48 ialah sebesar 0,202. Hal ini berarti sebesar 20,2 persen
variabilitas (intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail)
dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel jenis kelamin, semester dan
uang saku. Adapun sisanya yaitu 79,8 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor
70

lainnya. Variabel yang signifikan terhadap adalah jenis kelamin dan semester.
Semester juga memiliki nilai Beta paling besar yaitu 0,458. Nilai ini
memperlihatkan bahwa variabel yang paling berperan adalah semester.
Jenis kelamin memiliki pengaruh positif nyata dengan intensitas
mengakses website umum, website pribadi dan e-mail. Koefisien regresi variabel
jenis kelamin bernilai 1,108 yang berarti jika variabel independen lainnya tetap
maka intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail akan
mengalami kenaikan sebesar 1,108. Koefisien regresi bernilai positif artinya
terdapat pengaruh yang positif antara jenis kelamin dengan intensitas
mengakses website, website pribadi, dan e-mail. Contoh dengan jenis kelamin
laki-laki memiliki intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail
yang lebih tinggi daripada perempuan. Kondisi ini diduga karena laki-laki lebih
menyukai hal-hal yang berhubungan dengan teknologi daripada perempuan,
sehingga laki-laki lebih sering mengakses internet daripada perempuan.
Semester memiliki pengaruh positif nyata dengan intensitas mengakses
website umum, website pribadi dan e-mail. Koefisien regresi variabel semester
bernilai 0,845 yang berarti jika variabel independen lainnya tetap maka intensitas
mengakses website umum, website pribadi dan e-mail akan mengalami kenaikan
sebesar 0,845. Koefisien regresi bernilai positif artinya terdapat pengaruh yang
positif antara semester dengan intensitas mengakses website, website pribadi,
dan e-mail. Semakin tinggi jenjang semester maka semakin lama intensitas
mengakses website umum, website pribadi dan e-mail. Kondisi ini diduga karena
semakin tinggi jenjang semester maka semakin besar kebutuhan akan informasi
dan ilmu pengetahuan terbaru sehingga mengakses internetnya lebih sering
daripada semester rendah.

Tabel 48 Pengaruh karakteristik terhadap intensitas mengakses website, website pribadi,
dan e-mail
Model
Unstandardized
coefficients
Standardized
coefficients Sig.
B Beta
(Constant) 2,923 0,000
Jenis kelamin 1,108 0,330 0,002**
Semester 0,845 0,458 0,000**
Uang saku -0,050 -0,151 0,111
R 0,202
Keterangan : *) nyata pada p<0.05
**) nyata pada p<0.01


71

Pengaruh Karakteristik Terhadap Intensitas Mengakses Situs Jejaring
Sosial
Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear
pada Tabel 49 ialah sebesar 0,036. Hal ini berarti sebesar 3,6 persen variabilitas
(intensitas akses situs jejaring sosial) dapat dijelaskan dengan menggunakan
variabel jenis kelamin, semester dan uang saku. Adapun sisanya yaitu 96,4
persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Tidak ada variabel yang
signifikan terhadap intensitas akses situs jejaring sosial. Kondisi ini diduga
karena tinggi atau rendahnya intensitas aksesnya lebih dipengaruhi oleh
keinginan dan kebutuhan pengguna untuk berkomunikasi serta bersosialisasi
dengan orang lain.
Tabel 49 Analisis regresi pengaruh karakteristik terhadap intensitas akses situs jejaring
sosial
Model
Unstandardized
coefficients
Standardized
coefficients Sig.
B Beta
(Constant) 4,343 0,003
Jenis kelamin -0,518 -0,099 0,377
Semester -0,029 -0,010 0,928
Uang saku 0,078 0,149 0,150
R 0,036
Keterangan : *) nyata pada p<0.05
**) nyata pada p<0.01


Pengaruh Karakteristik Terhadap Intensitas Mengakses Internet untuk
Mendapatkan Bahan Kuliah, Situs yang Berkaitan dengan Pertanian, Situs
Pemerintah, Situs Perusahaan, Situs yang Berkaitan dengan Makanan,
Situs yang Berkaitan dengan Hobi dan Internet Banking
Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear
pada Tabel 50 ialah sebesar 0,071. Hal ini berarti sebesar 7,1 persen variabilitas
(intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang
berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang
berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet
banking) dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel jenis kelamin,
semester, dan uang saku. Adapun sisanya yaitu 92,9 persen harus dijelaskan
oleh faktor-faktor lainnya. Variabel yang signifikan terhadap adalah jenis
kelamin. Jenis kelamin juga memiliki nilai Beta paling besar yaitu 0,275. Nilai ini
memperlihatkan bahwa variabel yang paling berperan adalah jenis kelamin.
Jenis kelamin memiliki pengaruh positif nyata dengan intensitas
mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan
72

dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan


dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking.
Koefisien regresi variabel jenis kelamin bernilai 2,007 yang berarti jika variabel
independen lainnya tetap maka intensitas mengakses internet untuk
mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs
pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang
berkaitan dengan hobi dan internet banking akan mengalami kenaikan sebesar
2,007. Koefisien regresi bernilai positif artinya terdapat pengaruh yang positif
antara jenis kelamin dengan intensitas mengakses internet untuk mendapatkan
bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs
perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan
hobi, dan internet banking. Contoh dengan jenis kelamin laki-laki memiliki
intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang
berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang
berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet
banking yang lebih tinggi daripada perempuan. Peneliti menduga hal ini terjadi
karena laki-laki lebih menyukai teknologi daripada perempuan, sehingga
intensitas mengakses pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan.

Tabel 50 Analisis regresi pengaruh karakteristik terhadap intensitas mengakses internet
untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs
pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs
yang berkaitan dengan hobi dan internet banking
Model
Unstandardized
coefficients
Standardized
coefficients Sig.
B Beta
(Constant) 5,783 0,000
Jenis kelamin 2,007 0,275 0,014*
Semester 0,859 0,214 0,055
Uang saku 0,026 0,036 0,719
R 0,071
Keterangan : *) nyata pada p<0.05
**) nyata pada p<0.01

Pengaruh Faktor Internal Terhadap Intensitas Penggunaan Internet dalam
Satu Minggu
Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear
pada Tabel 51 ialah sebesar 0,184. Hal ini berarti sebesar 18,4 persen
variabilitas (intensitas penggunaan internet dalam satu minggu) dapat
dijelaskan dengan menggunakan variabel berlangganan internet setiap bulan,
73

kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang
dapat mengakses internet. Adapun sisanya yaitu 81,6 persen harus dijelaskan
oleh faktor-faktor lainnya. Variabel yang signifikan terhadap (intensitas
penggunaan internet dalam satu minggu) adalah berlangganan internet setiap
bulan dan kepemilikan komputer/PC. Berlangganan internet setiap bulan juga
memiliki nilai Beta paling besar yaitu 0,317. Nilai ini memperlihatkan bahwa
variabel yang paling berperan adalah berlangganan internet setiap bulan.
Berlangganan internet setiap bulan memiliki pengaruh positif nyata
dengan intensitas penggunaan internet dalam satu minggu. Koefisien regresi
variabel berlangganan internet setiap bulan bernilai 2,147 yang berarti jika
variabel independen lainnya tetap maka intensitas penggunaan internet dalam
satu minggu akan mengalami kenaikan sebesar 2,147. Koefisien regresi bernilai
positif artinya terdapat pengaruh yang positif antara berlangganan internet setiap
bulan dengan intensitas penggunaan internet dalam satu minggu. Contoh yang
berlangganan internet setiap bulannya memiliki intensitas penggunaan internet
dalam satu minggu yang lebih tinggi daripada yang tidak berlangganan. Kondisi
ini diduga karena dengan adanya fasilitas internet setiap bulannya dapat
mempermudah pengaksesan internet sehingga intensitas mengaksesnya pun
semakin tinggi.
Kepemilikan komputer/PC memiliki pengaruh negatif nyata dengan
intensitas penggunaan internet dalam satu minggu. Koefisien regresi variabel
berlangganan internet setiap bulan bernilai -1,372 yang berarti jika variabel
independen lainnya tetap maka intensitas penggunaan internet dalam satu
minggu akan mengalami penurunan sebesar -1,372. Koefisien regresi bernilai
negatif artinya terdapat pengaruh yang negatif antara kepemilikan komputer/PC
dengan intensitas penggunaan internet dalam satu minggu. Contoh yang
mempunyai komputer/PC memiliki intensitas penggunaan internet dalam satu
minggu yang lebih rendah daripada yang tidak mempunyai komputer/PC. Kondisi
ini diduga ada kaitannya dengan fakta bahwa lebih dari sepertiga contoh
mengakses internet di warnet. Sebaran contoh berdasarkan tempat akses
internet dapat dilihat pada Tabel 26 di sub-bab Karakteristik Contoh sebelumnya.
Besarnya pengaruh variabel faktor internal terhadap intensitas penggunaan
internet dalam satu minggu ( ) dapat dilihat pada Tabel 51 berikut.


74

Tabel 51 Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas mengakses internet
dalam satu minggu
Model
Unstandardized
coefficients
Standardized
coefficients Sig.
B Beta
(Constant) 6,084 0,000
Berlangganan internet setiap bulan 2,147 0,317 0,001**
Kepemilikan komputer -1,372 -0,208 0,042*
Kepemilikan laptop 0,352 0,046 0,652
Kepemilikan handphone yang dapat
mengakses internet
1,473 0,172 0,070
R 0,184
Keterangan : *) nyata pada p<0.05
**) nyata pada p<0.01

Pengaruh Faktor Internal Terhadap Durasi Akses
Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear
pada Tabel 52 ialah sebesar 0,070. Hal ini berarti sebesar 7,0 persen variabilitas
(durasi akses internet) dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel
berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan
laptop, dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet. Adapun
sisanya yaitu 93,0 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Tidak ada
variabel faktor internal yang signifikan terhadap durasi akses internet.
Berlangganan internet setiap bulan tidak mempengaruhi durasi. Diduga
tanpa berlangganan pun tetap dapat mengakses internet dengan durasi yang
tidak sebentar. Kondisi ini diduga juga terkait perilaku contoh yang dapat
mengakses internet tanpa mengeluarkan biaya (Tabel 20). Kepemilikan
komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet juga tidak
mempengaruhi durasi akses internet. Kondisi ini dapat mengindikasikan bahwa
tanpa memiliki ketiga fasilitas tersebut, contoh dapat mengakses internet dengan
waktu yang tidak sebentar. Peneliti menduga bahwa kondisi tersebut berkaitan
dengan adanya warnet di sekitar tempat tinggal contoh. Warnet di sekitar tempat
tinggal dapat mempermudah dalam mengakses internet bagi penggunanya yang
tidak memiliki komputer/PC, laptop dan handphone berfasilitas internet. Besarnya
pengaruh variabel faktor internal terhadap durasi akses internet ( ) dapat dilihat
pada Tabel 52 berikut.



75

Tabel 52 Pengaruh faktor internal terhadap durasi akses internet
Model
Unstandardized
coefficients
Standardized
coefficients Sig.
B Beta
(Constant) 1,995 0,000
Berlangganan internet setiap bulan 0,208 0,179 0,080
Kepemilikan komputer 0,178 0,157 0,151
Kepemilikan laptop 0,099 0,075 0,493
Kepemilikan handphone yang dapat
mengakses internet
0,102 0,069 0,491
R 0,070
Keterangan : *) nyata pada p<0.05
**) nyata pada p<0.01

Pengaruh Faktor Internal Terhadap Intensitas Mengakses Website, Website
Pribadi, dan E-mail
Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear
pada Tabel 53 ialah sebesar 0,053. Hal ini berarti sebesar 5,3 persen variabilitas
(intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail) dapat
dijelaskan dengan menggunakan variabel berlangganan internet setiap bulan,
kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang
dapat mengakses internet. Adapun sisanya yaitu 94,7 persen harus dijelaskan
oleh faktor-faktor lainnya. Tidak ada variabel faktor internal yang signifikan
terhadap intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail.
Berlangganan internet setiap bulan tidak mempengaruhi intensitas
mengakses website umum, website pribadi dan e-mail. Peneliti menduga tanpa
berlangganan pun tetap dapat mengakses website umum, website pribadi dan e-
mail. Kondisi ini diduga juga terkait perilaku contoh yang dapat mengakses
internet tanpa mengeluarkan biaya (Tabel 20). Kepemilikan komputer/PC, laptop,
dan handphone yang dapat mengakses internet juga tidak mempengaruhi
intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail. Kondisi ini juga
dapat mengindikasikan bahwa tanpa memiliki ketiga fasilitas tersebut, contoh
dapat mengakses website umum, website pribadi dan e-mail. Peneliti menduga
bahwa kondisi tersebut berkaitan dengan adanya warnet di sekitar tempat tinggal
contoh. Warnet di sekitar tempat tinggal dapat mempermudah dalam mengakses
internet bagi penggunanya yang tidak memiliki komputer/PC, laptop dan
handphone berfasilitas internet. Besarnya pengaruh variabel faktor internal
terhadap intensitas mengakses website, website pribadi, dan e-mail ( ) dapat
dilihat pada Tabel 53 berikut.

76

Tabel 53 Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas mengakses website
umum, website pribadi dan e-mail
Model
Unstandardized
coefficients
Standardized
coefficients Sig.
B Beta
(Constant) 5,335 0,000
Berlangganan internet setiap bulan 0,598 0,182 0,077
Kepemilikan komputer 0,035 0,011 0,919
Kepemilikan laptop 0,226 0,061 0,581
Kepemilikan handphone yang dapat
mengakses internet
-0,605 -0,145 0,154
R 0,053
Keterangan : *) nyata pada p<0.05
**) nyata pada p<0.01

Pengaruh Faktor Internal Terhadap Intensitas Mengakses Situs Jejaring
Sosial
Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear
pada Tabel 54 ialah sebesar 0,091. Hal ini berarti sebesar 9,1 persen variabilitas
(intensitas akses situs jejaring sosial) dapat dijelaskan dengan menggunakan
variabel berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC,
kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet.
Adapun sisanya yaitu 90,9 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya.
Variabel yang signifikan terhadap (intensitas akses situs jejaring sosial) adalah
berlangganan internet setiap bulan. Berlangganan internet setiap bulan juga
memiliki nilai Beta paling besar yaitu 0,259. Nilai ini memperlihatkan bahwa
variabel yang paling berperan adalah berlangganan internet setiap bulan.
Berlangganan internet setiap bulan memiliki pengaruh positif nyata
dengan intensitas akses situs jejaring sosial. Koefisien regresi variabel
berlangganan internet setiap bulan bernilai 1,318 yang berarti jika variabel
independen lainnya tetap maka intensitas penggunaan internet dalam satu
minggu akan mengalami kenaikan sebesar 1,318. Koefisien regresi bernilai
positif artinya terdapat pengaruh yang positif antara berlangganan internet setiap
bulan dengan intensitas akses situs jejaring sosial. Contoh yang berlangganan
internet setiap bulannya memiliki intensitas akses situs jejaring sosial yang lebih
tinggi daripada yang tidak berlangganan. Kondisi ini diduga karena dengan
adanya fasilitas internet setiap bulannya dapat mempermudah pengaksesan
internet sehingga intensitas mengaksesnya pun semakin tinggi. Besarnya
pengaruh variabel faktor internal terhadap intensitas akses situs jejaring sosial
dapat dilihat pada Tabel 54 berikut.
77

Tabel 54 Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas akses situs jejaring
sosial
Model
Unstandardized
coefficients
Standardized
coefficients Sig.
B Beta
(Constant) 3,908 0,000
Berlangganan internet setiap bulan 1,318 0,259 0,011*
Kepemilikan komputer 0,405 0,082 0,447
Kepemilikan laptop -0,178 -0,031 0,774
Kepemilikan handphone yang dapat
mengakses internet
0,573 0,089 0,372
R 0,091
Keterangan : *) nyata pada p<0.05
**) nyata pada p<0.01

Pengaruh Faktor Internal Terhadap Intensitas Mengakses Internet untuk
Mendapatkan Bahan Kuliah, Situs yang Berkaitan dengan Pertanian, Situs
Pemerintah, Situs Perusahaan, Situs yang Berkaitan dengan Makanan,
Situs yang Berkaitan dengan Hobi dan Internet Banking
Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear
pada Tabel 55 ialah sebesar 0,017. Hal ini berarti sebesar 1,7 persen variabilitas
(intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang
berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang
berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet
banking) dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel berlangganan internet
setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan
handphone yang dapat mengakses internet. Adapun sisanya yaitu 98,3 persen
harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Tidak ada variabel faktor internal yang
signifikan terhadap intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan
kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs
perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan
hobi dan internet banking.
Berlangganan internet setiap bulan tidak mempengaruhi intensitas
mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan
dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan
dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking.
Peneliti menduga tanpa berlangganan pun tetap dapat mengakses situs-situs
tersebut. Kondisi ini diduga juga terkait perilaku contoh yang dapat mengakses
internet tanpa mengeluarkan biaya (Tabel 20). Kepemilikan komputer/PC, laptop
dan handphone yang dapat mengakses internet juga tidak mempengaruhi
intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang
78

berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang


berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet
banking. Kondisi ini juga dapat mengindikasikan bahwa tanpa memiliki
komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet, contoh
dapat mengakses situs-situs tersebut. Peneliti menduga bahwa kondisi tersebut
berkaitan dengan adanya warnet di sekitar tempat tinggal contoh. Warnet di
sekitar tempat tinggal dapat mempermudah dalam mengakses internet bagi
penggunanya yang tidak memiliki komputer/PC, laptop dan handphone
berfasilitas internet. Besarnya pengaruh variabel faktor internal terhadap
intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang
berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang
berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet
banking ( ) dapat dilihat pada Tabel 55 berikut.

Tabel 55 Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas mengakses internet
untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs
pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs
yang berkaitan dengan hobi dan internet banking
Model
Unstandardized
coefficients
Standardized
coefficients Sig.
B Beta
(Constant) 8,157 0,000
Berlangganan internet setiap bulan -0,449 -0,063 0,546
Kepemilikan komputer 0,499 0,072 0,520
Kepemilikan laptop 1,011 0,125 0,265
Kepemilikan handphone yang dapat
mengakses internet
0,255 0,028 0,785
R 0,017

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu pada variabel asal
daerah, variabel fakultas, tujuan umum penelitian, contoh penelitian dan
pertanyaan yang diajukan pada contoh. Variabel asal daerah pada penelitian ini
hanya dikelompokkan berdasarkan provinsi sehingga tidak dapat dikaji lebih
mendalam. Dengan perubahan coding, variabel asal daerah dapat dikaji lebih
dalam. Misalnya asal daerah dirutkan dari yang paling dekat sampai paling jauh
dengan ibukota Negara. Variabel fakultas pada penelitian ini hanya
dikelompokkan berdasarkan nama fakultas yang terdapat pada lokasi penelitian.
Sama halnya dengan variabel asal daerah, dengan adanya perubahan coding
variabel ini dapat dikaji lebih dalam. Misalnya dikelompokkan menjadi fakultas
bidang pertanian dan non-pertanian sehingga variabel independent yang
79

dianalisis dapat bertambah. Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini adalah
untuk mengetahui perilaku penggunaan internet. Perilaku penggunaan pada
penelitian ini merujuk pada akses website umum, website pribadi, e-mail, situs
jejaring sosial, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs
perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan
hobi dan internet banking. Tujuan penelitian ini bisa lebih dipersempit agar
pembahasan bisa lebih mendalam. Contoh pada penelitian ini adalah mahasiswa
program Strata-1 dengan umur antara 19 sampai 24 tahun. Rentang kelas pada
umur contoh tidak begitu berbeda jauh sehingga kurang relevan untuk dianalisis
lebih mendalam. Jika contoh diperluas hingga jenjang program Pasca Sarjana
(S-2) bisa diperoleh umur contoh dengan rentang kelas yang lebih jauh berbeda
sehingga variabel umur dapat dikaji lebih lanjut. Sedangkan untuk pertanyaan
yang diajukan pada contoh, pertanyaan mengenai e-mail contoh adalah punya-
tidaknya e-mail, jumlah alamat e-mail yang dimiliki, frekuensi akses dan hal-hal
yang dilakukan selama mengaksesnya. Akan tetapi tidak ada pertanyaan
mengenai nama domain alamat e-mail contoh sehingga tidak diperoleh
gambaran nama domain e-mail yang paling banyak digunakan contoh.


















81

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Intensitas penggunaan internet dalam satu minggu berkorelasi dengan
karakteristik contoh (semester) dan faktor internal contoh (berlangganan internet
setiap bulan). Intensitas penggunaan internet dipengaruhi secara signifikan oleh
uang saku per bulan (positif), berlangganan internet setiap bulan (positif) dan
kepemilikan komputer/PC (negatif). Semakin tinggi uang saku per bulan maka
semakin tinggi intensitas akses internet selama satu minggu. Contoh yang tidak
berlangganan internet setiap bulan dan mempunyai komputer/PC memiliki
intensitas akses internet yang lebih rendah selama satu minggu daripada contoh
yang berlangganan dan tidak memiliki komputer/PC.
Durasi akses internet berkorelasi dengan karakteristik contoh (jenis
kelamin) dan faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan). Durasi
akses dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh jenis kelamin dan semester.
Jenis kelamin perempuan memiliki durasi akses yang lebih rendah daripada laki-
laki. Semakin tinggi tingkat semester yang ditempuh maka semakin lama durasi
akses internetnya.
Intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail hanya
berkorelasi dengan karakteristik contoh (semester). Intensitas akses website
umum, website pribadi dan e-mail dipengaruhi secara nyata dan positif oleh jenis
kelamin dan semester. Jenis kelamin perempuan memiliki intensitas akses
website umum, website pribadi dan e-mail yang lebih rendah daripada laki-laki.
Semakin tinggi tingkat semester yang ditempuh maka semakin tinggi Intensitas
akses website umum, website pribadi dan e-mail.
Intensitas akses situs jejaring sosial tidak berkorelasi dengan karakteristik
contoh (jenis kelamin, semester dan uang saku) serta faktor internal contoh
(berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan
laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet). Akan tetapi
intensitas akses situs jejaring sosial dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh
kepemilikan komputer/PC. Contoh yang mempunyai komputer/PC memiliki
intensitas akses situs jejaring sosial lebih tinggi daripada contoh yang tidak
mempunyai komputer/PC.
Intensitas akses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang
berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang
berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet
82

banking tidak berkorelasi dengan karakteristik contoh (jenis kelamin, semester


dan uang saku) serta faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan,
kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang
dapat mengakses internet). Intensitas akses internet untuk mendapatkan bahan
kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs
perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan
hobi dan internet banking dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh jenis
kelamin. Jenis kelamin laki-laki memiliki intensitas yang lebih tinggi daripada
perempuan.

Saran
Hasil penelitian menunjukkan masih sangat sedikit pengguna internet
yang memiliki website pribadi. Keterbatasan informasi dan perlunya biaya dalam
pembuatan website diduga menjadi penyebabnya. Berdasarkan hasil penelitian
ini disarankan kepada pemerintah dan lembaga masyarakat yang bergerak di
bidang teknologi informasi dapat memberikan informasi panduan dalam
membuat website. Selain itu pemerintah dan lembaga masyarakat yang bergerak
di bidang teknologi informasi juga dapat membantu dalam menyediakan domain
dengan harga yang terjangkau. Hal ini dilakukan agar semakin banyak warga
yang membuat website sehingga hasil karya Indonesia dapat diperkenalkan ke
seluruh dunia.
Hasil penelitian menunjukkan banyaknya pengguna situs jejaring sosial.
Hampir seluruh contoh memiliki account situs jejaring sosial. Disarankan kepada
orangtua agar lebih mengawasi pengaksesan situs jejaring sosial supaya tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu disarankan juga kepada
pemerintah untuk mengatur situs-situs jejaring sosial apa saja yang dapat
diakses oleh warga Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan masih sedikitnya mahasiswa yang sering
mengakses situs resmi IPB. Hanya lima persen contoh yang mengatakan bahwa
ipb.ac.id merupakan situs yang paling sering diakses. Kurang berminatnya
mahasiswa untuk sering mengakses menjadi penyebabnya. Berdasarkan hasil
penelitian ini disarankan kepada pihak IPB khususnya Direktorat Komunikasi dan
Sistem Informasi agar membuat tampilan situs IPB yang lebih atraktif sehingga
pengunjung situs bertambah khususnya mahasiswa IPB. Selain itu diperlukan
83

content akan informasi yang menarik sehingga motivasi untuk mengakses situs
IPB juga meningkat.
Penelitian-penelitian lanjutan mengenai perilaku penggunaan internet juga
dibutuhkan. Hal ini dilakukan untuk melihat variabel-variabel lain yang
berpengaruh dan berhubungan dengan penggunaan internet. Mengingat
penggunaan internet sangat luas, disarankan agar penelitian selanjutnya lebih
membahas hal-hal yang lebih spesifik.




























85

DAFTAR PUSTAKA

Agus M. 2010. 2500 Situs Paling Populer di Indonesia dan Dunia. Jakarta: Dunia
Komputer.
Andina HP. 2006. Pola Penggunaan Internet dan Dampaknya Terhadap Remaja
[skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Anonimous. 2007. Statistik APJII. Updates Desember 2007 [terhubung berkala].
http://www.apjii.or.id/dokumentasi/statistik.php [24 Agustus 2010].
_________. 2008a. Apa dan Bagaimana Sejarah Blog. [terhubung berkala].
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Apa%20dan%20Bagaimana
%20Sejarah%20Blog&&nomorurut_artikel=145 [23 Agustus 2010].
_________. 2008b. Densitas Pengguna Internet Asia Pasifik. [terhubung
berkala].
http://tikometer.or.id/index.php?option=com_content&task=category&sectio
nid=1&id=13&Itemed=46 [22 Desember 2009].
_________. 2009a. Active Users. [terhubung berkala].
http://statistics.allfacebook.com/page [13 November 2009].
_________. 2009b. Asia Internet Usage and Population. [terhubung berkala].
http://www.internetworldstats.com/stats3.htm#asia [22 Desember 2009].
_________. 2009c. FirstMedia. [terhubung berkala].
http://id.wikipedia.org/wiki/First_Media [Desember 2010].
_________. 2009d. Global Audience: 316,406,480. [terhubung berkala].
www.checkfacebook.com 23 November 2009].
_________. 2009e. InGO! Bidik 25 Juta Pengguna Internet Indonesia. [terhubung
berkala]. http://techno.okezone.com/ingo-bidik-25-juta-pengguna-internet-
indonesia.htm [12 November 2009].
_________. 2009f. Internet. [terhubung berkala].
http://id.wikipedia.org/wiki/Internet [12 November 2009].
_________. 2009g. Internet 2008 in Numbers. [terhubung berkala].
http://royal.pingdom.com/2009/01/22/internet-2008-in-numbers/ [23 Agustus
2010].
_________. 2009h. Jalurlebar. [terhubung berkala].
http://id.wikipedia.org/wiki/Jalurlebar [12 November 2009].
86

_________. 2009i. Sejarah Internet/Pengertian Internet/Manfaat Internet.


[terhubung berkala]. http://www.sejarah-internet.com/htm [12 November
2009].
_________. 2009j. Surat Elektronik. [terhubung berkala].
http://id.wikipedia.org/wiki/E-mail [02 Januari 2011].
_________. 2009k. Surge of Internet Users in China. [terhubung berkala].
http://news.bbc.co.uk/page [22 Desember 2009].
_________. 2009l. Top 20 Sites and Engines. [terhubung berkala].
http://www.hitwise.com/us/datacenter/main/dashboard-10133.html [25
November 2009].
Asnawi SK, Wijaya C. 2005. Riset Keuangan: Pengujian-pengujian Empiris.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Bernard LC, Mills M, Swenson L, Walsh RP. 2006. An evolutionary theory of
human motivation. Genetic, Social and General Psychology Monograf.
131(2): 129-184.
Boyd DM, Ellison NB. Social network sites: Definition, history, and scholarship.
Journal of Computer-Mediated Communication. 13(1).
Cheung C.M.K., Lee M.K.O. 2005. Research Framework for Consumer
Satisfaction with Internet Shopping. City University of Hong Kong: China .
Sprouts:Working Papers on Information Systems, 5(26).
Febrian J. 2001. Menggunakan Internet: Dilengkapi Situs yang Menarik untuk
Dikunjungi. Bandung: Informatika Bandung.
Firman M, Adiati HF . 2009. 58% Pengguna Jejaring Sosial Pilih Facebook.
[terhubung berkala]. http://teknologi.vivanews.com/read/97112-
58__pengguna_jejaring_sosial_pilih_facebook.htm [23 November 2009].
Gao L. 2001. On inferring autonomous system relationships in the internet.
IEEE/ACM Transactions on Networking, 9(6):733.
Guest J. 2002. Consumers and consumerism in America today. Journal of
Consumer Affairs. 36:139-149.
Hadi S. 2006. Perilaku Penggunaan Internet Sebagai Sumber Informasi
Peternakan (Kasus pada Mahasiswa S1 Fakultas Peternakan Institut
Pertanian Bogor) [skripsi]. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Hall AS, Parsons J. 2001. Internet addiction: college student case study using
best practices in cognitive behaviour therapy. Journal of Mental Health
Counselling 23(4):312-327.
87

Harmadi A, Hermana B. 2005. Analisis Karakteristik Individu dan Perilaku
Pengguana Internet Banking: Reliabilitas dan Validitas Instrumen
Pengukuran. Magister Manajemen, Universitas Gunadarma.
Hasugian J. 2005. Pola pemanfaatan internet. Studi kasus tentang pola, manfaat
dan tujuan penggunaan internet oleh mahasiswa pada perpustakaan
universitas sumatera utara. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi.
1(1):15.
Hermawan L. 2009. Sejarah Laptop Komputer. [terhubung berkala].
http://gugling.com/sejarah-laptop-komputer.html [23 Agustus 2010]
Indra D. 2009. Mbah Surip Mangkat, Trafik Twitter Meningkat. [terhubung
berkala]. http://teknologi.vivanews.com/news/read/80314-
mbah_surip_mangkat__trafik_twitter_meningkat [23 November 2009].
Kotler P. 2003. Marketing Management. Analysis, Planning, Implementation, and
Control. 11
th
Edition. New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Kulzer T. 2007. 10 Ten Email Domains of 2006. [terhubung berkala]
http://www.aweber.com/blog/email-deliverability/top-10-email-domains-of-
2006.htm [23 Agustus 2010]
Miyazaki AD, Fernandez A. 2001. Consumer perceptions of privacy and security
risks for online shopping. The Journal of Consumer Affairs 35(1):1-7.
Nawala. 2009. Kutipan Taksiran Jumlah Pengguna PC dan Pengguna yang
Terhubung ke Internet di Indonesia. [terhubung berkala].
http://osdir.com/ml/kpli-bogor/2009-11/msg00178.html [20 Oktober 2010].
Robin SP, Judge TA. 2007. Organizational Behavior. 12
th
Ed. New Jersey:
Pearson Education Inc.
Santoso S. 2006. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Menggunakan SPSS untuk
Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Santoso S. 2008. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 16. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Santosa PB, Hamdani M. 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan
Niaga. Surabaya : Penerbit Erlangga.
Sarita S. 2008. Pola Penggunaan dan Dampak Internet Di Kalangan Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor (Kasus pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekologi
Manusia) [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Sarwono J. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: C.V
Andi Offset.
88

Schiffman L.G, Kanuk LL. 1994. Consumer Behaviour. Ed ke-5. New Jersey:
Prentice Hall.
Sifry D. 2006. State of the Blogosphere, April 2006 Part 1: On Blogosphere
Growth. http://www.sifry.com/alerts/archives/000432.html [23 Agustus 2010]
Simamora B. 2000. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Siregar S. 2004. Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Soule LC, Shell LW, Kleen BA. 2003. Exploring internet addiction: demographic
characteristics and stereotypes of heavy internet users. Journal of
Computer Information Systems. 44(1):64-73.
Stephani N. 2010. Karakteristik Pengguna Laptop sebagai Aplikasi Teknologi
Komunikasi Modern. http://www.waena.org [23 Agustus 2010]
Stylianou AC, Jackson PJ. 2007. A comparative examination of individual
differences and beliefs on technology usage: gauging the role of it. Journal
of Computer Information Systems. 47(4):11-18.
Sumarwan U. 2004. Perilaku Konsumen. Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Widjaja BT. 2009. Lifestyle Marketing. Servlist: Paradigma Baru Pemasaran
Bisnis Jasa dan Lifestyle. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai