Anda di halaman 1dari 17

PEMBELAJARAN MEMBACA BACAAN ENSIKLOPEDI DENGAN TEKNIK SKIPPING

PEMBELAJARAN MEMBACA BACAAN ENSIKLOPEDI DENGAN TEKNIK SKIPPING Oleh: Manan Kuat Sagoro ABSTRAK Tujuan membaca seseorang akan menentukan kecepatan bacanya. Berbicara tentang hubungan kecepatan membaca dengan tujuan yang dikehendaki dari kegiatan membacanya itu, akan terjadilah apa yang dinamakan fleksibilitas kecepatan baca. Yang dimaksud fleksibilitas kecepatan baca adalah kelenturan tempo baca pada saat membaca sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan membacanya tersebut. Faktor tingkat keterbacaan yakni tingkat mudah-sukarnya bacaan bagi peringkat pembaca tertentu juga mempengaruhi kecepatan baca seseorang. Bahan bacaan yang tidak sesuai dengan peringkat pembacanya dianggap mempunyai tingkat keterbacaan yang rendah. Bahan bacaan yang demikian tentu saja tidak dapat dicerna dengan mudah dalam waktu yang relatif cepat. Pembaca membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mencerna bahan bacaan seperti itu. Sebaliknya, bahan bacaan yang memiliki tingkat keterbacaan yang layak dengan pembacanya, atau bahkan cenderung di bawah kemampuan pembacanya, akan dilahapnya dalam waktu yang relatif cepat. Dalam artikel ini akan dibahassecara berurutan mengenai hakikat membaca, teknik skipping,hakikat ensiklopedia, langkah-langkah pembelajaran teknik skipping.Terdapat beberapa langkah-langkah dalam pembelajaran membaca dengan teknik skipping di antaranya, yaitu memberikan bacaan, membaca dalam hati, mencari hal-hal penting (tujuan membaca bacaan), membaca secara meloncat-loncat dari kalimat/ paragraf satu ke kalimat/ paragraf lainnya. Dengan teknik skipping maka dalam membaca siswa dapat menangkap dengan cepat bagian-bagian pokok dari bacaan ensiklopedia. Kata kunci : Membaca, teknik skipping, ensiklopedia PENDAHULUAN Membaca merupakan kewajiban seorang pelajar. Dengan membaca maka akan diperoleh informasi-informasi yang berguna dalam studinya. Kegiatan membaca akan menyenangkan apabila informasi yang dibutuhkan dapat ditemukan. Tapi bagaimana apabila dalam membaca kita mengalami kesulitan untuk menemukan informasi yang kita inginkan itu. Ataukah kita harus membaca berkali-kali hanya untuk menemukan isi sebuah bacaan. Masalah seperti ini kerap dialami siswa. Hanya untuk menemukan isi dari bahan bacaan yang ada dalam lembar soal ujian, ia telah menyita banyak waktu. Sementara, soal yang lain belum dikerjakan, waktu ujian pun telah usai. Kebiasan membaca sang at mempengaruhi kualitas

kecepatan dan pemahaman terhadap isi bacaan.Dari hasil studi yang dilakukan oleh Book and Reading Development pada tahun1992 yang dilaporkan oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa kebiasaan membaca belum terjadi pada siswa SD dan SLTP. Hasil studi tersebut juga menunjukkan adanya korelasi antara mutu pendidikan secara keseluruhan dengan waktu yang tersedia untuk membaca dan ketersediaan bahan bacaan. Selanjutnya hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa belum dimilikinya kebiasan membaca oleh siswa cenderung memberikan dampak negatif terhadap mutu pendidikan SD dan SLTP secara nasional (www.duniaguru.com/index.php? option=com_content&task=view&id=889&Itemid=88/2008//02/24) Kegiatan membaca adalah suatu kegiatan yang sangat penting. Kegiatan membaca membuktikan fungsinya sebagai suatu keterampilan dasar dalam kehidupan masyarakat. Membaca merupakan batu loncatan bagi keberhasilan anak di sekolah dan dalam kehidupan selanjutnya kelak dalam masyarakat.tanpa kemampuan membaca yang layak, ekselensi di sekolah lanjutan dan di perguruan tinggi tidak mungkin mungkin menjadi kenyataan bagi anak (www.cbe-indonesia.org/rujukan/2008//02/24). Dalam materi pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam bentuk-bentuk soal yang diujikan, bacaan ensiklopedi atau cerita sering ditemukan. Kalau kita perhatikan secara teliti, bahan bacaan seperti ini sangatlah tepat digunakan. Mengapa demikian? Karena dalam bacaan mengandung beberapa soal yang memungkinkan siswa minimal mengunakan dua keterampilan berbahasanya secara bergantian. Setelah membaca perintah siswa membaca bacaan dan pertanyaan yang diajukan dalam soal atau sebaliknya. Kemudian siswa mulai menulis jawaban dan seterusnya. Bila kita lihat kelihatannya sangat mudah, karena jawaban sudah tentu berada dalam bacaan. Tapi bagi siswa kegiatan tersebut kerap menjadi kegiatan yang tidak menyenangkan. Perlu ditekankan kembali, bahwa kita harus mencari jalan yang terbaik untuk memecahkan masalah yang dialami siswa ini. Maka diperlukan cara baru dalam membelajarkan membaca pada siswa. Pada kesempatan ini penulis memberikan alternatif untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa. Sebagai bahan bacaan, sengaja dipilih biografi tokoh dengan

pertimbangan permasalahan-permasalahan yang telah disampaikan diatas tadi. Selanjutnya usaha untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa digunakan teknik Skipping. Teknik Skipping adalah teknik membaca secara sekilas untuk menemukan pokok atau informasi yang diperlukan dari bacaan. Diharapkan dengan teknik Skipping ini siswa kemampuan membaca siswa dapat meningkat yang akhirnya dapat meningkatkan pula hasil belajarnya. HAKIKAT MEMBACA Pengertian Membaca Menurut Hodgson, membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Dari segi linguistik, membaca dapat diartikan sebagai suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi, yaitu menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan/ cetakan menjadi bunyi yang bermakna (dalam Tarigan 1979:7) Di samping pengertian atau batasan yang diutarakan di atas maka membaca pun dapat pula diartikan sebagai suatu metode yang kita perlukan untuk berkomonikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain- yaitu mengomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis(Tarigan 1979:8). Membaca adalah proses aktif dari pikiran yang dilakukan melalui mataterhadap bacaan. Dalam kegiatan membaca, pembaca memroses informasi dariteks yang dibaca untuk memperoleh makna. Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, karena membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi berfungsi sebagai alat untukmemperluas pengetahuan bahasa seseorang (http://www.ksdpum.web.id/jurnal/srinuryati.pdf 23 Feb.2008). Istilah membaca mempunyai pengertian sebagai suatu proses yang bertujuan memahami makna atu gabungan dari keseluruhan kata atau kalimat yang terdapat dalam teks yang dibaca (www.idp-europe.org/indonesia/buku-inklusi/index.php/2008/

/03/01). Dari pelbagai pengertian di atas, batasan pengertian membaca bertolok pada segi media yang digunakan, yaitu tulisan dan pemberian makna. Membaca dipandang sebagai suatu usaha untuk memberikan makna pada kata-kata yang tertulis guna menemukan informasi yang diperlukan. Pengertian tersebut sejalan dengan pendapat Finochiaro dan Bonomo, bahwa membaca merupakan kegiatan memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulisan. Dari beberapa pandangan mengenai pengertian membaca di atas maka dapat disimpulkan, bahwa membaca adalah suatu kegiatan berbahasa yang dilakukan oleh seseorang melalui pemahaman dan pemberian makna pada tulisan dengan tujuan untuk menemukan informasi. Tujuan Membaca Menurut Anderson, tujuan utama membaca adalah untuk mencari seerta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalm membaca. Secara garis besar dikemukakan rincian sebagai berikut a. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh sang tokoh; apa yang terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh sang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta. b. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam ceritaMembaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama. c. Membaca untuk menemukan atau mengetahi apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula dan seterusnyaMembaca seperti ini disebut membaca untuk menetahui urutan atau susunan, organisasi cerita.

d. Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh pengarang kepada para pembaca.Membaca seperti ini disebut membaca untuk menyimpulkan,membaca inferensi. e. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tak biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengkalasifikasikan. f. Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita akan berbuat seperti yang diperbuat oleh sang tokoh.Ini disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi. g. Membaca untuk menemukan bagaimanacaranya sang tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupannya yang kita kenal.Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan. (dalam Tarigan 1979:10) Di samping tujuan membaca yang telah dikemukakan oleh Anderson, terdapat variasi tujuan membaca yang lain, yang dirinci sebagai berikut. a. Memahami secara detail dan menyeluruh isi buku. b. Menanggap ide pokok/gagasan utama buku secara cepat (waktu terbatas). c. Mendapatkan informasi tentang sesuatu (misalnya, kebudayaan suku Indian). d. Mengenali makna kata-kata (istilah) sulit. e. Ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di seluruh dunia. f. Ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di masyarakat sekitar. g. Ingin memperoleh kenikmatan dari karya fiksi (Nurhadi 1989:11-14). Apa yang diketahui orang melalui kegiatan membaca pada hakekatnya adalah informasi. Artinya dengan membaca ia mendapatkan sejumlah informasi yang dalam kadar tertentu bisa

mempengaruhi sikap dan pandangan-pandangannya tentang perilaku kehidupannya. Sikap bisa berubah karena adanya terpaan informasi. Demikian pula kata Dwyer, bahwa perilaku manusia bisa berubah karena membaca, meskipun membaca sebenarnya bukan satu-satunya faktor yang turut mempengaruhi sikap seseorang. Masih banyak faktor lain yang juga turut mempengaruhi sikap hidupnya seperti kepercayaannya, lingkungan sosialnya, pendidikannya, dan juga status sosialnya (www.fikom.unpad.ac.id/arrtikel/detailartikel.php?id/2008//02/24). Berdasarkan variasi tujuan membaca di atas maka dapat disimpulkan tujuan membaca sebagai berikut. a. Tujuan utama adalah untuk menemukan informasi yang terkandung di dalam suatu bacaan. b. Variasi dari tujuan utama adalah untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta, membaca untuk memperoleh ide-ide utama, membaca untuk kenikmatan dari karya fiksi, Ingin menilai kebenaran gagasan pengarang/penulis. Variasi membaca Ada banyak variasi membaca yang terjadi di masyarakat. Hal ini terutama disebabkan oleh perbedaan-perbedaan yang ada dalam sosiodemografi dan tingkat kebutuhannya. Oleh karena itu perbuatan membaca yang pada gilirannya menjadi pola kebiasaan membaca termasuk juga minat membaca pada masyarakat, banyak yang mempengaruhinya. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Susanto (1982:127-169) bahwa selain usia dan tingkat pendidikan, juga jenis pekerjaannya, serta faktor-faktor lainnya akan mempengaruhi tingkat keterbacaan seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa membaca merupakan masalah yang cukup kompleks, misalnya membaca yang hanya sekadar membunyikan huruf, membaca kalimat, membaca paragraf, membaca untuk menggali informasi dalam bacaannya, dan membaca yang bersifat fungsional, yakni membaca dalam kategori untuk memecahkan masalah (diunduh dari pawitmy@bdg.centrin.net.id.2008//03/03). Beberapa teknik pembelajaran membaca yang populer diterapkan dapat disebutkan berikut ini.

a. Membaca cepat: teknik yang mengajak siswa membaca sebuah bacaan dalam waktu tertentu yang harus diselesaikan. Dengan teknik ini siswa diharapkan termotivasi untuk gemar membaca, mengatasi repitisi, dapat menggunakan cara baca sistem lompat kodok, dan dapat menggunakan suatu petunjuk sebagai penentu kecepatan. b. Membaca bergantian: yakni mengajak siswa membaca dengan suara, intonasi, dan pelafalanya sendiri dengan tepat secara bergantian dengan pasangannya. c. Presenter: teknik ini bertujuan agar siswa dapat melisankan teks layaknya presenter atau MC dengan lafal, intonasi, dan tanda baca yang terukur. d. Membaca teks pidato: mengajak siswa untuk mempresentaskan teks pidato dengan cara membacanya. e. Membaca berita: siswa diajak menyampaikan informasi dengan intonasi dan nada yang sesuai. f. Membaca intensif: siswa dapat memahami bacaan secara intensif, tanpa bersuara, dan tuntas. g. Membaca ekstensif: siswa diajak untuk mengintegrasikan isi berbagai bacaan dengan topik serupa dan dapat menjelaskan inti bacaan tersebut. h. Membaca kritis: siswa diajak memberikan komentar mengenai apa yang mereka baca. i. Membaca memindai: teknik ini mengajak siswa menemukan secara cepat kata-kata tertentu yang dianggap penting dalam bacaan. j. Memberi catatan bacaan: siswa diharapkan dapat membuat catatan dengan memberikan kalimat kunci dalam bacaan. k. Mengubah bacaan ke dalam gambar: teknik ini mengajak siswa untuk memaknai bacaan dengan cara membuat gambar menurut persepsinya.
(http://kamalinev.wordpress.com/2007/05/17/teknik-pembelajaran-membaca-adakah-

alternatif-lain/2008//02/22).

Teknik skipping merupakan teknk membaca tingkat lanjutan. Teknik skipping adalah varian dari membaca skimming. Adapun cara pembelajaran dengan teknik ini sama halnya dengan pembelajaran dalam teknik skimming. Teknik baca-layap atau skimming atau dikenal dengan istilah membaca sekilas, yaitu membaca dengan cepat atau menjelajah untuk memperoleh gambaran umum isi buku atau bacaan lainnya secara menyeluruh. Selain itu, teknik ini juga dapat dipergunakan sebagai dasar memprediksi (menduga), apakah suatu bacaan atau bagian-bagian tertentu dari bacaannya itu berisi informasi tertentu. Seorang pembaca yang menggunakan teknik skimming hanya memetik ide-ide pokok bacaan atau hal-hal penting atau intisari suatu bacaan. Teknik ini dipergunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan berikut: a. Mengenali topik bacaan; misalnya mengenali kesan umum suatu buku untuk melihat relevansi isi bacaan dengan keperluan pembacanya atau memilih suatu artikel dari majalah/surat kabar untuk kliping. b. Mengetahui pendapat orang (opini). Setelah pembaca mengetahui topik yang dibahas, dia juga ingin mengetahui pendapat penulisnya terhadap masalah tersebut. Suatu kesimpulan itu biasanya diletakkan pada bagian akhir bacaan. c. Mengetahui bagian penting tanpa harus membaca seluruh bacaan. Pembaca hanya melihat seluruh bacaan itu untuk memilih ide-ide yang dianggapnya penting dan baik, tetapi tidak membacanya secara lengkap. d. Mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok, hubungan antar bagian guna mencari atau memilih bahan yang perlu dipelajari atau prlu diingat. e. Menyegarkan apa yang pernah dibaca, misalnya dalam mempersiapkan ujian atau ceramah (www.geocities.com/daudp65/e-book/part1/succes4c.html/2000// 02/23). Pada tujuan membaca skimming diatas, poin ketiga disebutkan bahwa tujuan membaca adalah untuk mengetahui bagian penting tanpa harus membaca seluruh bacaan. Pembaca hanya melihat seluruh bacaan itu untuk memilih ide-ide yang dianggapnya penting dan tidak, tetapi

tidak membacanya ssecara lengkap. Demikian pula dalam teknik skipping, bagian bacaan yang menjadi perhatian utama adalah hal yang penting-penting saja. Pada poin kelima diatas juga masuk dalam tujuan membaca skipping. Siswa dapat memanfaatkan teknik ini untuk menyegarkan kembali apa yang pernah dibaca. Misalnya, dalam mempersiapkan ujian atau presentasi latihan pidato atau ceramah di sekolah. TEKNIK SKIPPING Teknik sekipping merupakan teknik membaca tingkat lanjutan yang juga termasuk pada varian membaca skimming. Skipping diartikan sabagai teknik baca lompat, yaitu membaca dengan loncatan-loncatan. Maksudnya adalah membaca melompat-lompat dari bagian yang penting, pokok, yang dicari atau dibutuhkan ke bagian yang penting berikutnya. Bacaan yang tidak penting dilompati atau tidak dihiraukan. Skipping digunakan pembaca untuk menangkap atau memahami ide-ide pokok atau informasi yang penting saja (Haryadi 2007). Teknik baca-lompat atau skipping, yaitu membaca dengan loncatan-loncatan. Maksudnya, bagian-bagian bacaan yang dianggap tidak relevan dengan keperluannya atau bagian-bagian bacaan yang sudah dikenalnya/dipahaminya tidak dihiraukan. Bagian bacaan yang demikian dilompati untuk mencapai efektivitas dan efisiensi membaca (www.geocities.com/daudp65/ebook/part1/succes4c.html/ 2008// 02/23). Berdasarkan pada pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa teknik skipping adalah teknik membaca dengan melompati dari bagian penting yang satu ke bagian penting lainnya. Dalam teknik ini, hal-hal yang tidak penting dilompatai atau tidak mendapatkan perhatian yang lebih dari pembaca. Pembaca yang menggunakan teknik ini berarti melakukan ayunan mata dari bagian yang penting kebagian bacaan yang lain. Ayunan mata tidak memakai irama yang sama. Hal tersebut bergantung pada letak atau jarak bagian yang penting dengan bagian penting lainnya. Jika dalam suatu paragraf hal yang penting terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir, pembacamengayunkan matanya dari kalimat pertama ke kalimat terakhir. Kemungkinan lain

dalam membaca dengan teknik skipping adalah pembaca mengayunkan matanya dari kalimat pertama ke kaimat pertama pada paragraf berikutnya, dari kalimat akhir ke kalimat akhir pada paragraf berikutnya, dari kalimat awal ke kalimat akkhir pada sebuah halaman, dari kalimat awal ke kalimat awal pada halaman berikutnya, dan seterusnya. ENSIKLOPEDIA Kata "ensiklopedia" diambil dari bahasa Yunani enkyklios paideia ( ) yang berarti sebuah lingkaran atau pengajaran yang lengkap. Maksudnya ensiklopedia itu sebuah pendidikan paripurna yang mencakup semua lingkaran ilmu pengetahuan. Seringkali ensiklopedia dicampurbaurkan dengan kamus dan ensiklopedia-ensiklopedia awal memang berkembang dari kamus. Perbedaan utama antara kamus dan ensiklopedia ialah bahwa sebuah kamus hanya memberikan definisi setiap entri atau lemma dilihat dari sudut pandang linguistik atau hanya memberikan kata-kata sinonim saja, sedangkan sebuah ensiklopedia memberikan penjelasan secara lebih mendalam dari yang kita cari. Sebuah ensiklopedia mencoba menjelaskan setiap artikel sebagai sebuah fenomena. Atau lebih singkat: kamus adalah daftar kata-kata yang dijelaskan dengan kata-kata lainnya sedangkan sebuah ensiklopedia adalah sebuah daftar hal-hal yang kadang kala dilengkapi dengan gambar untuk lebih menjelaskan http://pusatbahasa.diknas.go.id/laman/nawala.php?info=artikel&infocmd =show&infoid=38&row=1/2008//03/02). Kata Ensiklopedia berasal dari bahasa Yunani, terutama bahasa Yunani kuna. Walaupun begitu, ensiklopedia tertua bukanlah berasal dari Yunani tetapi dari Kekaisaran Romawi yang ditulis oleh Marcus Porcius Cato dan hidup pada abad ke-3 sampai 2 sebelum Masehi. Bentuk ensiklopedia yang masih ada sampai sekarang dan tertua ditulis oleh Caius Plinius Secundus pada abad pertama Masehi. Ensiklopedia Plinius ini terdiri dari 38 jilid. Pada era modern kata ensiklopedia secara pertama kali dipakai oleh Paul Scalich, seorang penulis Jerman pada tahun 1559. Lalu filsuf Inggris Francis Bacon pada awal abad ke-17 memakai kata ini pada arti modern. Tetapi makna kata ensiklopedia baru dipakai dalam artinya seperti hari ini setelah Denis Diderot, seorang penulis dan filsuf Perancis juga memakai kata ini untuk memberi nama proyek yang sedang dikerjannya. Proyeknya yang juga dikatakan proyek abad ke-18 ini berlangsung

selama 30 tahun, dari tahun 1750 1780. Tujuan proyeknya ini untuk menulis secara sistematis semua pengetahuan yang diketahui oleh umat manusia. Dalam bahasa Perancis ensiklopedia Diderot ini disebutnya: Encyclopdie ou Dictionnaire raisonn des sciences, des arts et des mtiers. Artinya dalam bahasa Indonesia ialah Ensiklopedia atau Kamus Beranotasi tentang Ilmu Pengetahuan, Seni dan Pekerjaan. Ensiklopedia tertua di Indonesia berasal dari pulau Jawa dari budaya Jawa-Hindu dan ditulis dalam bahasa Jawa Kuna. Ensiklopedia ini disebut Cantaka Parwa dan berisi segala macam ilmu pengetahun dan cerita-cerita mitologi dan wiracarita. Kemungkinan besar kitab Cantaka Parwa ini ditulis pada abad ke-9 Masehi. Selain Cantaka Parwa, kitab Canda Kirana yang kurang lebih berasal dari masa yang sama pula pantas disebut pula. Tetapi Canda Kirana sebenarnya lebih menampakkan ciri-ciri khas kamus daripada ensiklopedia. Lalu pada masa pasca-Hindu atau masa Islam Jawa, antara abad ke-16 sampai abad ke-18, muncul karya-karya sastra yang sebenarnya bukan dimaksudkan sebagai ensiklopedia, tetapi bersifat ensiklopedis. Kitab-kitab yang dimaksud ini adalah Serat Centhini dan Serat Cabolang. Kitab-kitab ini berisikan cerita siswa yang mengembara dan belajar di mana-mana. Di setiap tempat di mana ia singgah, di situ ia belajar hal baru. Kitab-kitab ini yang tidak jarang tebalnya berjilid-jilid, pada mulanya memang diperkirakan memang kumpulan karya-karya mengenai segala macam ilmu pengetahuan yang dirangkai menjadi satu (http://id.wikipedia.org/wiki/ ensiklopedia#etimologi/2008//03/3). Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan; ensiklopedia adalah sejumlah buku yang berisi penjelasan mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat. PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN TEKNIK SKIPPNG Membaca, terutama membaca pemahaman bukanlah sebuah kegiatan yang pasif. Sebenarnya, pada peringkat yang lebih tinggi, membaca itu, bukan sekedar memahami lambang-lambang tertulis, melainkan pula memahami, menerima, menolak, membandingkan dan meyakini

pendapat-pendapat yang ada dalam bacaan. Membaca pemahaman inilah yang dibina dan dikembangkan secara bertahap pada sekolah (Tarigan 1987) Latar pengetahuan pembaca bisa mempengaruhi pemahaman siswa dalam membaca. Latar pengetahuan ini meliputi semua pengalaman yang ia bawa ke sebuah teks, misalnya, pengalaman hidup, pendidikan, pengetahuan mengenai bagaimana teks bisa diatur secara retorikal, pengetahuan bagaimana bahasa pertama atau kedua itu bekerja, serta latar belakang budaya. Pemahaman membaca dapat lebih ditingkatkan jika latar pengetahuannya itu diaktifkan melalui tujuan, pertanyaan, prediksi, struktur teks, dan sebagainya. Jika siswa membaca sebuah topik yang tidak familiar, maka guru perlu memulai proses bacaan dengan membangun latar pengetahuan( http://mahirkb.tripod.com/olehbaca.htm#Teknik/2008/02/23). Guru dalam membelajarkan membaca di sekolah sering mengalami kendala. Kendala itu terlihat pada bagaimana membelajarkan membaca agar siswa dapat dengan cepat dan tepat dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan setelah ia membaca suatu bacaan (ensiklopedia). Karena tujuan membaca sudah ditentukan, yaitu menemukan pokok-pokok isi bacaan, maka dengan teknik skipping masalah siswa dalam menemukan pokok-pokok isi bacaan tersebut akan dapat terselesaikan. Pembaca yang menggunakan teknik ini berarti melakukan ayunan mata dari bagian yang penting kebagian bacaan yang lain. Ayunan mata tidak memakai irama yang sama. Hal tersebut bergantung pada letak atau jarak bagian yang penting dengan bagian penting lainnya. Jika dalam suatu paragraf hal yang penting terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir, pembacamengayunkan matanya dari kalimat pertama ke kalimat terakhir. Kemungkinan lain dalam membaca dengan teknik skipping adalah pembaca mengayunkan matanya dari kalimat pertama ke kaimat pertama pada paragraf berikutnya, dari kalimat akhir ke kalimat akhir pada paragraf berikutnya, dari kalimat awal ke kalimat akkhir pada sebuah halaman, dari kalimat awal ke kalimat awal pada halaman berikutnya, dan seterusnya. Langkah-langkah membaca skipping sebagai beerikut. a. Tentukan telebih dahulu tujuan yang ingin dicapai (misalkan, mencari kapan penemuan itu dipeoleh, sesuatu itu diciptakan, siapa penemunya, tahun berapa penemu itu dilahirkan, dst.).

b. Bacalah menjelajah, dari kalimat/paragraf awal, tengah, akhir dan ulangi kembali untuk memastikan itulah informasi yang kita perlukan. Ingat mengulang dalam hal ini tidak sama kedudukannya dengan membaca keseluruhan kalimat, tapi bagian yang dipentingkan saja. c. Pandangan mata tidak hanya pada satu arah atau dua arah; dari kiri-kanan atau bawah-atas maupun sebaliknya,tapi menyeluruh. d. Bila ada kata sukar yang membuat kamu berkonsentrasi pada kata itu, ingatlah dengan tujuan awalmu. e. Catatlah hasil temuanmu itu dengan ringkas. Dengan melakukan langkah-langkah di atas, siswa akan lebih cepat dan tepat menemukan informasi yang diinginkan. PENUTUP Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dipaparkan di atas maka dapat diperoleh kesimpulan mengenai penerapan teknik skipping dalam pembelajaran membaca bacaan ensiklopedia pada siswa sebagai berikut. 1. Dengan pemanfaatan teknik skipping dalam membaca, siswa/ pembaca akan dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan. 2. Melalui membaca dengan teknik skipping maka membaca lebih efektif, yaitu dengan cepat dan tepat. Cepat dalam arti, waktu yang digunakan ketika membaca tidak terbuang sia-sia dengan membaca keseluruhan bacaan, tapi hanya membaca pada bagian-bagian yang dianggap penting saja. Tepat dalam arti, tujuan sebbelum kita memulai membaca sudah ditentukan telebih dahulu, sehingga fokus ketika membaca hanya pada hal yang kita butuhkan saja, sesuai dengan maksud dan tujuan yang sudah kita tentukan sebelumnya.
DAFTAR PUSRAKA

Ensiklopedia Indonesia.http://pusatbahasa.diknas.go.id/laman/nawala.php?infocmd= show&infoid=38&row=1(2 Maret 2008). Ensiklopedia.http//www.id.wikipedia.org/wiki/ensiklopedia#Etimologi (23 Feb.2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan book/part1/succes4c.html (23 Feb.2008). Baca. geocities.com/daudp65/e-

Haryadi. 2007. Retorika Membaca; Model, Metode, dan Teknik. Semarang: Rumah Indonesia. Kamalinev.2007.Teknik Pembelajaran Membaca Lain?.http://kamalinev.wordpress.com(24 Feb.2008). Adakah Alternative

.Kemahiran Membaca.http://mahirkb.tripod.com/olehbaca.htm#Teknik(23Mart.2008). Lyster, Solveig-Alma H. Bahasa dan Membaca: Perkembangan dan Kesulitannya . http//www.cbe-indonesia.org/rujukan (24 Feb.2008). Mengukur Prilaku Membaca Berdasarkan Perspektif http//www.fikom.unpat.ac.id/artkel/detail artikel.php?id=97 (24 Feb.2008). Nurhadi.1989. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca?. Malang: Sinar Baru Algensindo. Pembelajaran Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa di kelas Awal Sekolah Dasar .http://www.ksdpum.web.id/jurnal/srinuryati.pdf (23 Feb.2008). Rusyana, Yus.2005. Penggunaan Model Respons Siswa untuk Mengefektifkan Pengajaran Membaca Cerita di Sekolah Dasar. www.idp-europe.org/indonesia/bukuinklusi/index.php3 Mart.2008). Sarwono, Snider, Muhammad.2008. Peningkatan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dengan Teknik Tri Fokus Steve Anider.www.duniaguru. com/index.php?option=com_ content&task=view&id=889&Itemid=88 (24 Feb.2008). Susanto, Astrid S. 1985. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Binacipta, Bandung. Tarigan, Henry, Guntur.1979. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Sosiobudaya.

-------------------------------1987. Pengajaran membaca. Bandung: Ganesa. Yusuf, Pawit, M. 2007. Meningkatkan Kemampuan Membaca. pawitmy@bdg.centrin.net.id (3 Mart.2008).

1) Preview Baca artikel begini, mula-mula baca 2 perenggan pertama dalam artikel tu, kemudian baca 2 perenggan akhir, dengan ini anda akan mendapat gambaran menyeluruh tentang apa yang penulis itu ingin sampaikan. Dan untuk perenggan-perenggan lain dalam artikel itu, anda baca ayat pertama. Ini kerana, overall idea penulis biasanya berada di bahagian itulah. Jimat masa bukan? 2) Skimming go through every line very fast. Baca setiap baris dengan cepat. Cepat di sini maksudnya 3-4 patah perkataan sekali pandang. Ini kerana, pandangan mata anda mampu malihat beberapa patah perkataan sekaligus. 3) Scanning Lihat pada soalan dan spesific information daripada text. Lihat pada maklumat yang specific. Contohnya, jika anda membaca artikel berkaitan harga minya, anda ingin tahu tentang punca kenaikan harga minya, jadi fokus mata anda kepada perkataan seperti antara faktor/punca/sebab/dipengaruhi oleh/kesan daripada/ dsb. 4) Jangan membaca dengan mulut tak payah keluar suara. Memenatkan je, sebab anda baca tak buka mulut anda faham juga. 5) Jangan guna jari untuk menunjuk perkataan yang anda baca ini juga antara faktor yang melambatkan pembacaan. Inilah cara membaca secara professional untuk mendapatkan maklumat dengan cepat dan berkesan. p/s Jika anda masih tidak faham apa yang anda baca, dapatkan bantuan daripada orang lain yang arif, biasanya mereka boleh terangkan dengan bahasa yang mudah untuk anda fahami. Tapi bukan senanga nak dapat. Membaca Dengan Berkesan: Panduan Umum Fokuskan Kepada Isu Yang Anda Baca Semasa membaca, tumpukan sepenuh perhatian dan fikiran anda kepada TOPIK yang anda sedang baca. Fahami Dahulu Baru Hafal

Tumpukan perhatian kepada MEMAHAMI dan mendapat idea-idea atau fakta-fakta utama bacaan anda. Jangan hiraukan tahap kelajuan membaca anda. Yang penting ialah anda faham apa yang anda sedang baca. Anda akan lebih mudah mengingati fakta-fakta atau isi-isi utama / bahan-bahan yang anda baca jika anda memahami apa yang anda baca. Menghafal tanpa memahami apa yang anda baca boleh menyebabkan anda cepat bosan belajar. Jika anda faham apa yang anda baca, minat anda akan meningkat untuk membaca seterusnya. Di samping itu, anda pula akan lebih mudah membuat nota daripada bacaan anda. Perkataan yang Anda Tidak Mengerti Sekiranya terdapat perkataan-perkataan yang anda tidak tahu ertinya semasa anda membaca, anda tidak harus serta-merta membuka kamus jika perkataan itu tidak begitu penting. Memberhentikan bacaan untuk mendapat pengertiannya akan mengganggu proses pembacaan anda. Anda hendaklah tandakan dengan pensil perkataan yang anda tidak fahami itu. Apabila selesai bacaan, barulah anda cari pengertiannya. Perbendaharaan Kata Setiap perkataan baru yang terdapat dalam bahan bacaan, hendaklah anda kumpulkan ke dalam sebuah buku khas. Di samping perkataan itu, catatkan pengertiannya serta ayat yang sesuai bagi perkataan tersebut. Cuba gunakan perkataan-perkataan itu dalam karangan dan percakapan anda sehari-hari. Dengan cara ini anda akan dapat memperluaskan pengetahuan anda tentang perkataan-perkataan, baik dari segi pengertian mahupun kegunaannya. Dengan adanya perbendaharaan kata yang luas, bukan saja bacaan anda menjadi lancar, bahkan anda akan lebih mudah memahami semua yang terkandung dalam buku itu. Gambar Rajah Anda hendaklah memberi perhatian kepada gambar-gambar atau rajah-rajah di dalam buku. Biasanya, gambar atau rajah mengandungi maksud yang menerangkan sesuatu dengan lebih jelas. Ini membolehkan anda memahami huraian buku tersebut dengan lebih mudah. Ingat peribahasa Cina ini: A picture is worth a thousand words. KUALITI-KUALITI PEMBACAAN YANG BAIK Pembaca yang baik adalah yang: Memahami hakikat keharusan atau kepentingan membaca. Memastikan semua bacaan yang dibacanya, difahami dengan sepenuhnya. Boleh mengulas kembali buku yang dibaca dengan terperinci dan mampu merealisasikan apa yang difahami ke dalam kehidupan sehariannya. atau boleh guna teknik PQRST

Preview, Question, Read, self recitation, test


http://cpintrass.com/blog/tag/cara-baca-buku

Anda mungkin juga menyukai