Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN Eeksperimen Fisika

Driver Motor DC

Disusun oleh : Ganendrajati (3225081850) Jurusan : Fisika

I.Pendahuluan
Pengendali torsi motorlistrik dengan metode pwm adalah salah satu metode pengendalian motor DC secara digital, selain metode ini sangant praktirs juga sangat menghemat daya bila dibandingkan dgn metode pengendalian yang lainnya. metode ini juga sangat banyak di aplikasiakan pada kontroler peralatan industri

II. Kajian Teori

Motor LIstrik
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut "kuda kerja" nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum ditunjukkan oleh Gambar dibawah ini

Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004):

Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya

bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi

dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan). Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang

berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Motor DC
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama : Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet

akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan. Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi

elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo. Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah

untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo.Commutato rjuga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur: Tegangan dinamo meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan Arus medan menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC. Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam persamaan berikut: Gaya elektromagnetik: E = KN Torque: T = KIa Dimana: E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)

= flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit) T = torque electromagnetik Ia = arus dinamo K = konstanta persamaan

Pengendalian Kecepatan Motor DC


Kecepatan putar motor dc (N) dapat dirumuskan dengan persamaan di bawah ini :

VTM merupakan tegangan terminal, IA adalah arus jangkar motor, RA adalah hambatan jangkar motor, K adalah konstanta motor, dan merupakan fluks magnet yang terbentuk pada motor. Dalam kasus pengendalian kecepatan putar motor dc, tegangan terminal motor VTM adalah variabel yang diatur untuk mendapatkan kecepatan putar motor yang dikehendaki. Pengaturan tegangan terminal tersebut dapat dilakukan dengan teknik modulasi lebar pulsa (PWM), sehingga didapatkan rumusan :

Driver Motor
Dalam eksperimen kali ini kita menggunakan driver motor L293D yang bias di gunakan untuk menggerakan motor pada robot line folower, adapun arsitektur dan spesifikasi driver ini adalah :

Pin Conection L293D

III.Tujuan
Mengukur Tegangan Pada Motor DC Mengetahui Hubungan Duty Cycle Terhadap Perubahan Tegangan Pada Motor DC Membuat Esc Sederhana Mengaplikasikan Timer 0 Mikro AVR Pada Motor Driver

VI.Bahan Dan Alat


1. Satu Set Mikrokontroler ATMEGA 8535 2. IC Motor Driver L293D 3. Satu unit Laptop atau PC 4. Kabel atau Konector 5. Volt Meter Atau Multimeter 6. satu set Motor DC

V.Langkah Kerja
Merangkai Rangkaian Dibawah ini

Lalu Menginisialisasi Timer 0 Pada Mikro AVR

Kemudian Kita Set PWM Pada Frekuensi antara 1KHz hingga 5KHz (asumsikan perubahan Frekuensi tidak Mempengaruhi Teganagan pada Motor dc) Kemudian Kita Mengukur tegangan Pad Motor DC Sambil Mengubah Duty Cyclenya dari 0% hingga 100% dengan Interval 10% Isilah Tabel Pengamatannya Kemudian kita Plot grafik Duty Cycle VS Tegangan pada Motor DC

TABEL HASIL PENGAMATAN


NO Duty Cycle (%) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Tegangan Motor (Volt) Erorr(selisih teganga(V)) Out 0 0,5 1,15 1,7 2,4 3,1 3,5 4,1 4,8 5,4 6 Theory 0 0,6 1,2 1,8 2,4 3 3,6 4,2 4,8 5,4 6 0 0,1 0,05 0,1 0 0,1 0,1 0,1 0 0 0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Vmax 6

Gambar Motor Driver Dan Micro Controler

Volt
7 6 5 4 3 2 1 0 0 20 40 60 80 100 120 Pengukuran Theory

Grafik Duty Cycle VS Tegangan Output

0.12 0.1 0.08 0.06

Eror r

Garis erorr

Garis erorr 0.04 0.02 0 0 -0.02 20 40 60 80 100

Duty Cycle (%)


120

Grafik Erorr Vs Duty Cycle

Kesimpulan Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh duty cycle terhadap tegangan keluar ternyata mendekati linear, erorr yang terjadi kemungkinan karena karakteristik tegangan drop pada rangkaian drivernya, dan juga di mungkinkan karena daya pada rangkaian drivernya kurang

Anda mungkin juga menyukai