Anda di halaman 1dari 14

Posted on September 26, 2011 | Leave a comment

1. Profase : pada fase ini terjadi beberapa proses yaitu : - Kromosom menebal dan membentuk sister kromatid - Membtan inti menghilang - Sentromer bergerak menuju kutub-kutub sel - Terbentuk benang spindle / gelendong pembelahan

2. Metafase : pada fase ini, kromosom berjejer pada bidang equator. Kromosom-kromosom ini menempel pada benang spindel siap untuk ditarik ke ujung2 kutub pembelahan (kutub sel)

3. Anafase : pada fase ini benang-benang spindle menarik kromatid sehingga terjadi seperti gambar disamping.

4. Telofase : pada fase ini sel mulai membelah. Terbentuk cleavage. Benang-benang spindle mulai menghilang serta membran inti mulai terbentuk kembali. Selain itu sitoplasma telah terbagi menjadi dua.

5. Sitokinesis : sel benar-benar telah membelah dan membentuk 2 anakan yang identik dengan induknya. Leave a comment Posted in Uncategorized

Silahkan Download Modulnya teman-teman!!!! Genetics Now


Posted on September 25, 2011 | Leave a comment Modul Praktikum genetika UTS Leave a comment Posted in Uncategorized

Materi Genetik
Posted on September 25, 2011 | Leave a comment HUBUNGAN DNA-KROMOSOM-GEN

DNA (deoxyribonucleic acid) suatu materi genetik yang tersusun atas dua pita berpilin ganda (double helix). masing-masing pita dihubungkan oleh nukleotida yang terdiri atas 3 unit yaitu a) Gula deoxiribosa b) gugus fosfat c) satu dari keempat basa nitrogen yaitu kelompok purin : Adenin (A) dan Guanin (G) dan kelompok pirimidin timin (T) dan sitosin (S) Kromosom merupakan materi genetik yang tersusundari DNA dan protein. Protein kromosom disebut histon. Dalam hal ini histon berperan sebagai kumparan untuk DNA. Histon yang dikelilingi DNA disebut nukleosom. Struktur utama kromosom : Sentromer, telomer, dan lengan kromosom (kromatid) Gen merupakan satu seri triplet basa nitrogen yang terdapat pada pita DNA. . Gen terletak di dalam kromosom, dengan kata lain gen adalah fragmen DNA di dalam kromosom. Letak gen suatu gen pada kromosom disebut lokus. Letak gen-gen yang terdapat pada suatu kromosom disimbolkan dengan garis-garis pendek horizontal melewati garis panjang vertical. Alel berasal dari kata latin allelon yang berarti bentuk lain, adalah versi alternatif gen yang menjelaskan adanya variasi pada pewarisan suatu sifat

PEMBELAHAN SEL No. 1. 2. Mitosis Terjadi selama interfase Satu kali, Profase, Metafase, Anafase, dan Telofase Tidak terjadi Meiosis Terjadi dua kali Dua, masing-masing meliputi Meiosis I dan Meiosis II Terjadi selama profase I, karena kromosom homolog bergabung membentuk tetrad

Replikasi DNA Jumlah Pembelahan

3.

Sinapsis Kromosom homolog

4.

Jumlah sel anakan dan komposisi genetika

5.

Peran

6.

Tempat terjadi

(kelompok 4 kromosom) sinapsis dianggap sebagai crossing over antara nonsister kromatid Dua, masing-masing diploid Empat, masing-masing (2n) dan identik dengan sel haploid (n), mengandung induk separuh kromosom induk dan secara genetika tidak identik dengan induk Pembentkan sel-sel baru, Menghasilkan gamet, pertumbuhan, dan mereduksi jumlah perbaikan jaringan kromosom menjadi separuh dari induk Autosom (sel tubuh) Gonosom (Sel kelamin)

Leave a comment Posted in Uncategorized

Alat reproduksi pada Angiospermae


ALAT REPRODUKSI PADA GYMNOSPERMAE Semua Gymnospermae adalah heterostrop, artinya mempunyai dua macam spora, yaitu mikrospora dan megaspore. Mikrospora atau polen menghasilkan gametofit jantan, sedang megaspore yang tunggal menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit ini terbentuk arkegonia. Kedua macam spora yang dihasilkan di dalam sporangia yang terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobili. Sporofit yang menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia disebut mikrosporangiat atau strobilus jantan (staminate cones), sedangkan yang menghasilkan megasprofil dengan ovulum (bersama mengasporangia) disebut mengasporangiat atau strobili betina (pistillate cones). Mokrospora dan megaspore bersifat haploid, dan berkembang sebagai sebagai hasil pembel;ahan miosis sel induk spora. Ukuran dan letak strobili pada tanaman bervarasi. a. Ovulum dan gametotif betina Ovum telanjang dihasilkan pada megsprofil yang biasanya tersusun spiral pada aksis sentral. Ovulum terdiri dari masa sel yang parenkimatis yang disebut nuselus atau megasaporangium. Nukleus ini melindungi sel induk mengaspora yang diploid. Pada gymnospermae hanya terdapat satu integument yang terdiri dari 3 lapisan sel yaitu: 1). Sarkotesta : Lapisam luar yang merupakan lapisan berdaging. 2). Skierotesta: Lapisan tengah yang terdiri dari sel-sel batu (sel berdinding tebal). 3). Sarkotesta dalam : Susunanya sama seperti lapisan terluar. b. Mikrosfora dan gametofit jantan Mikropora atau butir polen adalah haploid, bentuk, ukran, serta ornamentasi dindingnya bervariasi. Gametofit jntan endosporik pertumbuhannya sebagian didalam mikrosporangium dan sebagian didalam ruang serbuk sari pada ovulum. Pada golongan Cycadophyta mukrogametofit mempunyai sel protalus jantan yang akan menghasilkan sel steril yang besar atau sel tangkaiyang diikuti oleh sel tubuh (sel spermatogen). Sel tubuh membelah menjadi 2 sel gamet yang berflagel banyak. c. Polinasi dan pembuahan Polinasi pada Gymnoispermae dilakukan oleh angin, dan mengantarkan gametofit yang endosporik pada mikrofil. Pada Coniferae dan Gymnospermae yang lain polen yang endosporik langsung mengadakan kontak dengan nuselus. Sperma kemudian berenang menuju keleher arkegonium dan salah satu dari sperma mengadakan fusi dengan telur membentuk zigot yang diploid. Fase awal perkembangan embrio ditandai dengan adanya priode inti bebas kemusdian mengalami diferensiasi. Embrio bersifat endoskopik poliembrioni merupakan keadaanm yang umum terjadi pada Gymnospermae. PERBANDINGHAN ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA ANGIOSPERMAE, GYMNOSPERMAE, PAKU FDAN LUMUT a. Angiospermae

Pada Angiospermae, waktu tumbuhan berbunga dihasilkan mikrospora dan megaspore. Mikropora berkembang menjadi gametofit jantan yang memancar sebagai serbuk sari, sedangkan maegaspora berkembang menjadi gametofit betina yang merupakan kantung embrio yang tetap berada dalam ovarium, dan merupakan bagian dari bakal biji. b. Gymnospermae Gymnospermae merupakan tumbuhan yang berbiji dimana spermae bakal biji tidak dilindungi oleh dinding ovarium sehingga dikatakan tumbuhan berbiji terbuka. Megaspora tetap erada dalam bakal biji, megasporangium dilindungi oleh beberapa integument, kecuali pada bagian ujung memiliki lubang kecil disebut mikrofil. c. Tumbuhan Paku Tumbuhan paku dapat bersifat heterospor atau homosapor. Gametotif dan sporofit hidup bebas. Alatreproduksi mungkimn terdapat pada satu talus yang sama(homothallic) atau terdapat pada talus yang berbeda (heterotallic). Alat kelamin berupa anteridium da arkegonium. Tumbuhan paku tidak berkembang secara seksual atau aseksual tetapi dengan spora. d. Tumbuhan Lumut Perbedaan yang mencolok antara tumbuhan paku dengan lumut yaitu pada lumut fase gametotif hidup lebih lama, sedang safrofit hidup menumpang pada gametofit. Sporofit berupa kapsu;l spora, dengan tangkai panjang atau pendek, tan[pa daun atau cabang. Gametofit pada lumut ada yang berdaun (lumut daun) dan berupa tallus yang pipih (lumut hati) danperkembangbiakan dapat secara seksual atau aseksual. 1. Alat reproduksi pada Angiospermae Alat reproduksinya terdiri atas alat reproduksi jantan yaitu serbuk sari yang nantinya akan menghasilkan gamet jantan. Sedangkan vsel telur yang merupakan gamet betina terdapat didalam bakal biji. 1.a. Sporogenesis dan mikrogametogenesis 1. Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis a). Mikrosporogenesis Benang sari terdiri dari kepala sari (antera) dan tangkai Sari (filamon). Kepala sari merupakan organ yang sangat penting karena di dalamnya terdapat mikrosporangia. Yang merupakan tempat berkembangnya gametofit jantan. Pada umumnya suatu antera trdiri dari 2 ruang sari (teka) dan masing-masing memiliki dua ruang lokuli. Lokuli berisi mikrospora disebut sporangium. Pada awal kepala sari muda didalam lokulomentum (yaitu dibawa epidermis) tersusun dari jarigan prenkimatis yang homogeny. Sebelum sel-sel induyk mikrospora menjadi mikrospora maka sel-sel ini akan mengalami pembelahan meosis. Pada pembelahan meosis I menghasilkan dua sel, dan [ada pembelahan ini terjadi reduksi jumlah kromosom yaitu terdiri dari 2n kromosom menjadi n kromosom untuk masing-masing sel yang dihasilkan yaiut butir polen. b). Mikrogametogenesis Mikrospora merupakan awal perkembangan gametofit jantan. Selama Gametogenesis inti serbuk sari membelah menghasilkan inti vegetative dan inti generative, yang tidak sama besar. Sel vegetative lebih besar dari sel generative. Inti sel generative membelah secara mitosis dan menghaslkan 2 sel sperma.

Setelah pembelahan mitosis sel vegeratif melanjutkan pertumbuhan, organel sel bertambah jumlah dan ukurannya, Vakuola makin lama menghilang. Sel generative bentuknya speris, setelah lepas dari dinding sel. 2. Megasporogenesis dan Megagametogenesis a). Megasporogenesis Beberapa tumbuhan Angiospermae mempunyaimegasporofil (daun buah) yang berkembang ke dalam suatu pistilium. Pistilium biasanya mengalami diferensiasi menjadi tiga bagian, Yaitu : 1. Bagian basal menggelembung disebut ovarium (bakal buah) 2. Bagian yang memanjang disebut stilus (tangkai putik) 3. Bagian ujung stilus yang disebut stigma (kepala putik) Didalam ovarium terdapat 1, 2 atau lebih bakal biji. Tiap bakal biji terdiri dari nuselus, integument, khalasan, dan funikulus. Bakal biji yang dewasa digolongkan ke dalam 5 tipe tergantung aksis bakal biji tersebut, berdasarkan : 1. Orthotropus : Mikrofil menghadap ke atas terletak segaris dengan hilus 2. Anatropus : Mikropil duahilus letaknyta sangat berdekatan 3. Kampilotropus : Bakal biji berbentuk kurva 4. Hemiantropus : Apabila nuselus dan integument terletak kurang lebih disudut funikulus 5. Afitropus : Bakal biji berbentuk seperti sepatu kuda b). Megagametogenesis Organisasi kantong embrio yang dewasa terdiri atas 7 sel, yaitu sel sentral yang besar dengan dua inti kutub, di bagian mikropil 2 sel sinergid dan satu sel telur serta di bagian khalaza 3 sel antipoda. Perkembangan kantong embrio dimulai dengan memanjangnya inti megaspore yang berfungsi. 1.b. Penyerbukan (poinasi) Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik untuk tumbuhan biji tertutup, atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji untuk tumbuhan biji terbuka. Sedangkan pembuahan adalah terjadinya persatuan atau peleburan inti sel telur dengan inti sel sperma didalam kantung lembaga. 1.c. Pembuahan Pada Angiospermae gametofit betina terletak jauh disebelah dalam ruang ovarium, dan jauh dari stigma. Pada Angiospermae butir polen tertimbun pada stigma. Sel-sel stigma mengeluarkan cairan yang seperti lendir disebut eksulat. Pada umumnya hanya ada satu tabung polen pada butiran polen yang disebut monosifonous. Setelah tabung polen tumbuh, tabung polen tersebut akan melalui papilla stigma dan menembus jaringan stillus. Stillus dibagi menjadi 3 tipe yaitu : 1. Terbuka 2. Setengah tertutp

3. Tertutup Setelah tabung polen sampai pada bagian atas ovarium kemudian masuk kedalam gametofit betina. Berdasarkan cara masuknya tabung polen kedalam ovulum ada 3 macam pembuahan yaitu : a). Porogami : Tabung polen masuk melalui mikropil b). Khalasogami : Bulu masuk melalui Khalaza c). Mesogami : Bulu masuk melalui funikulus 1.d. Embriogenesis Telur yang sudah dibuahi disebut zigot, ini merupakan sel tunggal yang bersifat diploid. Pembelahan zigot yang pertama [ada kebanyakan Angiospermae adalah dengan dinding melintang, sehingga menghasilkan proembrio 2 sel. Dari proembrio sel ini : a). Sel bagian atas disebut sel terminal (sel apikal), merupakan sel yang jauh dari mikrofil. b). Sel bagian bwah disebut sel bawah, merupakan sel yang letaknya dekat dengan mikropil. Pembelahan zigot dengan dinding tegak lurus atau miring adalah jarang. Perkembangan awal proembrio pada monokotil dan dikotil adalah sams sampai stadium aktant (8 sel).

Diposkan oleh taura di 09:18

Mikrogametogenesis Mikrospora merupakan awal perkembangan gametofit jantan. SelamaGametogenesis inti serbuk sari membelah menghasilkan inti vegetative dan intigenerative, yang tidak sama besar. Sel vegetative lebih besar dari sel generative.Inti sel generative membelah secara mitosis dan menghaslkan 2 sel sperma.Setelah pembelahan mitosis sel vegeratif melanjutkan pertumbuhan, organel selbertambah jumlah dan ukurannya, Vakuola makin lama menghilang. Selgenerative bentuknya speris, setelah lepas dari dinding sel.Mikrogametogenesisadalahprosespembentukangametjantanyangterjadididalampollen muda. Intigeneratifpollen menjalanimitosistanpasitokinesis(karyokinese) menghasilkan2 anakintisperma.Intitabungtidakmenjalanipembelahan.Prosesmikrogametogenesis; didalampollen mudaintigeneratif(n)menjalanimitosis menghasilkan2 intisperma(n),tetapiintitabungtidakmengalamimitosis, sehinggapolendewasa(masak)mengandung2 intispermadan1 intitabung(Dari: Johnson, 1998).Serbukpollenmikrogametofit(n)mikrospora(n)IntiseltabungSelgeneratif

Alat reproduksi pada Angiospermae


ALAT REPRODUKSI PADA GYMNOSPERMAE Semua Gymnospermae adalah heterostrop, artinya mempunyai dua macam spora, yaitu mikrospora dan megaspore. Mikrospora atau polen menghasilkan gametofit jantan, sedang megaspore yang tunggal menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit ini terbentuk arkegonia. Kedua macam spora yang dihasilkan di dalam sporangia yang terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobili. Sporofit yang menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia disebut mikrosporangiat atau strobilus jantan (staminate cones), sedangkan yang menghasilkan megasprofil dengan ovulum (bersama mengasporangia) disebut mengasporangiat atau strobili betina (pistillate cones). Mokrospora dan megaspore bersifat haploid, dan berkembang sebagai sebagai hasil pembel;ahan miosis sel induk spora. Ukuran dan letak strobili pada tanaman bervarasi. a. Ovulum dan gametotif betina Ovum telanjang dihasilkan pada megsprofil yang biasanya tersusun spiral pada aksis sentral. Ovulum terdiri dari masa sel yang parenkimatis yang disebut nuselus atau megasaporangium. Nukleus ini melindungi sel induk mengaspora yang diploid. Pada gymnospermae hanya terdapat satu integument yang terdiri dari 3 lapisan sel yaitu: 1). Sarkotesta : Lapisam luar yang merupakan lapisan berdaging. 2). Skierotesta: Lapisan tengah yang terdiri dari sel-sel batu (sel berdinding tebal). 3). Sarkotesta dalam : Susunanya sama seperti lapisan terluar.

b. Mikrosfora dan gametofit jantan Mikropora atau butir polen adalah haploid, bentuk, ukran, serta ornamentasi dindingnya bervariasi. Gametofit jntan endosporik pertumbuhannya sebagian didalam mikrosporangium dan sebagian didalam ruang serbuk sari pada ovulum. Pada golongan Cycadophyta mukrogametofit mempunyai sel protalus jantan yang akan menghasilkan sel steril yang besar atau sel tangkaiyang diikuti oleh sel tubuh (sel spermatogen). Sel tubuh membelah menjadi 2 sel gamet yang berflagel banyak. c. Polinasi dan pembuahan Polinasi pada Gymnoispermae dilakukan oleh angin, dan mengantarkan gametofit yang endosporik pada mikrofil. Pada Coniferae dan Gymnospermae yang lain polen yang endosporik langsung mengadakan kontak dengan nuselus. Sperma kemudian berenang menuju keleher arkegonium dan salah satu dari sperma mengadakan fusi dengan telur membentuk zigot yang diploid. Fase awal perkembangan embrio ditandai dengan adanya priode inti bebas kemusdian mengalami diferensiasi. Embrio bersifat endoskopik poliembrioni merupakan keadaanm yang umum terjadi pada Gymnospermae. PERBANDINGHAN ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA ANGIOSPERMAE, GYMNOSPERMAE, PAKU FDAN LUMUT a. Angiospermae Pada Angiospermae, waktu tumbuhan berbunga dihasilkan mikrospora dan megaspore. Mikropora berkembang menjadi gametofit jantan yang memancar sebagai serbuk sari, sedangkan maegaspora berkembang menjadi gametofit betina yang merupakan kantung embrio yang tetap berada dalam ovarium, dan merupakan bagian dari bakal biji. b. Gymnospermae Gymnospermae merupakan tumbuhan yang berbiji dimana spermae bakal biji tidak dilindungi oleh dinding ovarium sehingga dikatakan tumbuhan berbiji terbuka. Megaspora tetap erada dalam bakal biji, megasporangium dilindungi oleh beberapa integument, kecuali pada bagian ujung memiliki lubang kecil disebut mikrofil. c. Tumbuhan Paku Tumbuhan paku dapat bersifat heterospor atau homosapor. Gametotif dan sporofit hidup bebas. Alatreproduksi mungkimn terdapat pada satu talus yang sama(homothallic) atau terdapat pada talus yang berbeda (heterotallic). Alat kelamin berupa anteridium da arkegonium. Tumbuhan paku tidak berkembang secara seksual atau aseksual tetapi dengan spora. d. Tumbuhan Lumut Perbedaan yang mencolok antara tumbuhan paku dengan lumut yaitu pada lumut fase gametotif hidup lebih lama, sedang safrofit hidup menumpang pada gametofit. Sporofit berupa kapsu;l spora, dengan tangkai panjang atau pendek, tan[pa daun atau cabang. Gametofit pada lumut ada yang berdaun (lumut daun) dan berupa tallus yang pipih (lumut hati) danperkembangbiakan dapat secara seksual atau aseksual. 1. Alat reproduksi pada Angiospermae Alat reproduksinya terdiri atas alat reproduksi jantan yaitu serbuk sari yang nantinya akan menghasilkan gamet jantan. Sedangkan vsel telur yang merupakan gamet betina terdapat didalam bakal biji.

1.a. Sporogenesis dan mikrogametogenesis 1. Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis a). Mikrosporogenesis Benang sari terdiri dari kepala sari (antera) dan tangkai Sari (filamon). Kepala sari merupakan organ yang sangat penting karena di dalamnya terdapat mikrosporangia. Yang merupakan tempat berkembangnya gametofit jantan. Pada umumnya suatu antera trdiri dari 2 ruang sari (teka) dan masing-masing memiliki dua ruang lokuli. Lokuli berisi mikrospora disebut sporangium. Pada awal kepala sari muda didalam lokulomentum (yaitu dibawa epidermis) tersusun dari jarigan prenkimatis yang homogeny. Sebelum sel-sel induyk mikrospora menjadi mikrospora maka sel-sel ini akan mengalami pembelahan meosis. Pada pembelahan meosis I menghasilkan dua sel, dan [ada pembelahan ini terjadi reduksi jumlah kromosom yaitu terdiri dari 2n kromosom menjadi n kromosom untuk masing-masing sel yang dihasilkan yaiut butir polen. b). Mikrogametogenesis Mikrospora merupakan awal perkembangan gametofit jantan. Selama Gametogenesis inti serbuk sari membelah menghasilkan inti vegetative dan inti generative, yang tidak sama besar. Sel vegetative lebih besar dari sel generative. Inti sel generative membelah secara mitosis dan menghaslkan 2 sel sperma. Setelah pembelahan mitosis sel vegeratif melanjutkan pertumbuhan, organel sel bertambah jumlah dan ukurannya, Vakuola makin lama menghilang. Sel generative bentuknya speris, setelah lepas dari dinding sel. 2. Megasporogenesis dan Megagametogenesis a). Megasporogenesis Beberapa tumbuhan Angiospermae mempunyaimegasporofil (daun buah) yang berkembang ke dalam suatu pistilium. Pistilium biasanya mengalami diferensiasi menjadi tiga bagian, Yaitu : 1. Bagian basal menggelembung disebut ovarium (bakal buah) 2. Bagian yang memanjang disebut stilus (tangkai putik) 3. Bagian ujung stilus yang disebut stigma (kepala putik) Didalam ovarium terdapat 1, 2 atau lebih bakal biji. Tiap bakal biji terdiri dari nuselus, integument, khalasan, dan funikulus. Bakal biji yang dewasa digolongkan ke dalam 5 tipe tergantung aksis bakal biji tersebut, berdasarkan : 1. Orthotropus : Mikrofil menghadap ke atas terletak segaris dengan hilus 2. Anatropus : Mikropil duahilus letaknyta sangat berdekatan 3. Kampilotropus : Bakal biji berbentuk kurva 4. Hemiantropus : Apabila nuselus dan integument terletak kurang lebih disudut funikulus 5. Afitropus : Bakal biji berbentuk seperti sepatu kuda b). Megagametogenesis

Organisasi kantong embrio yang dewasa terdiri atas 7 sel, yaitu sel sentral yang besar dengan dua inti kutub, di bagian mikropil 2 sel sinergid dan satu sel telur serta di bagian khalaza 3 sel antipoda. Perkembangan kantong embrio dimulai dengan memanjangnya inti megaspore yang berfungsi. 1.b. Penyerbukan (poinasi) Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik untuk tumbuhan biji tertutup, atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji untuk tumbuhan biji terbuka. Sedangkan pembuahan adalah terjadinya persatuan atau peleburan inti sel telur dengan inti sel sperma didalam kantung lembaga. 1.c. Pembuahan Pada Angiospermae gametofit betina terletak jauh disebelah dalam ruang ovarium, dan jauh dari stigma. Pada Angiospermae butir polen tertimbun pada stigma. Sel-sel stigma mengeluarkan cairan yang seperti lendir disebut eksulat. Pada umumnya hanya ada satu tabung polen pada butiran polen yang disebut monosifonous. Setelah tabung polen tumbuh, tabung polen tersebut akan melalui papilla stigma dan menembus jaringan stillus. Stillus dibagi menjadi 3 tipe yaitu : 1. Terbuka 2. Setengah tertutp 3. Tertutup Setelah tabung polen sampai pada bagian atas ovarium kemudian masuk kedalam gametofit betina. Berdasarkan cara masuknya tabung polen kedalam ovulum ada 3 macam pembuahan yaitu : a). Porogami : Tabung polen masuk melalui mikropil b). Khalasogami : Bulu masuk melalui Khalaza c). Mesogami : Bulu masuk melalui funikulus 1.d. Embriogenesis Telur yang sudah dibuahi disebut zigot, ini merupakan sel tunggal yang bersifat diploid. Pembelahan zigot yang pertama [ada kebanyakan Angiospermae adalah dengan dinding melintang, sehingga menghasilkan proembrio 2 sel. Dari proembrio sel ini : a). Sel bagian atas disebut sel terminal (sel apikal), merupakan sel yang jauh dari mikrofil. b). Sel bagian bwah disebut sel bawah, merupakan sel yang letaknya dekat dengan mikropil. Pembelahan zigot dengan dinding tegak lurus atau miring adalah jarang. Perkembangan awal proembrio pada monokotil dan dikotil adalah sams sampai stadium aktant (8 sel).

Diposkan oleh taura di 09:18

Anda mungkin juga menyukai