Anda di halaman 1dari 1

BAB I PENDAHULUAN Ruang realitas kehidupan yang tidak bisa dipungkiri bahwa pengaruh lingkungan akan memberikan poin

nilai tersendiri bagi setiap individu maupun kelomok, dimana mereka akan menciptakan realitas sosialnya masing-masing. Sudah menjadi sebuah keniscayaan bila tuntutan hidup untuk berkarya dan menghasilkan sebuah nilai-nilai, entah positif ataupun negatif yang akan disandang, sebab itulah kehidupan tidak bisa menghindar dari ruang gerak arus sosial, dimana benturan kebudayaan akan selalu menyertainya.
Sejarah kehidupan pertama setiap manusia berawal saat dia bernafas pertama kalinya di bumi ini, dengan kesempatan memilih aneka ragam jalan kehidupan. Walaupun demikian, dia hanya dapat menggenggam satu jalan hidup saja. Oleh karenanya, Pengalaman hidup manusia adalah sumber utama dalam filsafat manusia. Menurut Comte, filsuf modern: Kondisi-kondisi sosial ternyata memodifikasi bekerjanya hukum-hukum fisiologis, maka fisika sosial harus menyelenggarakan observasi-observasinya sendiri (Cassirer, 1987: 100). Herakleitos berkomentar, bahwa ruang dan waktu adalah bingkai, dimana semua realitas kehidupan akan di hadapi. Manusia tidak bisa memahami benda-benda nyata apapun tanpa meletakkannya pada bingkai ruang waktu (Cassirer, 1987: 63). Sebab itulah lingkungan kehidupan sosial terbatas dan ruang itu ternyata penuh dengan hal-hal abstrak dan konkret yang ditemui dan dialami oleh manusia. Disamping itu, ada juga unsur dan wujud yang diwarisi serta dipelajari dari nenek moyang. Peradaban selalu dinamis dan mudah bereaksi terhadap gerak yang ada dalam lingkungan pada waktu tertentu. Kelompok manusia atau masyarakat dan individu pribadi menginterpretasikan suatu peristiwa berbeda dengan kelompok atau individu yang berlatar belakang lain maupun yang berpola pikir berbeda. Konkritnya, bahwa manusia hidup dalam suatu lingkungan yang membentuk kondisi sikap individu, kebudayaan masyarakat, dan lingkungan alam.

Produktifitas tinggi hasil olah pikir dan pola konsumtif kehidupan masyarakat yang berlebihan akan membuka ruang lebar tentang dunia percaturan di era global yang akan sangat memanas, dimana kepentingan dan pengetahuan hampir saja tidak ada garis pemisah. Semuanya akan mendapatkan posisi diruang realitasnya sendiri

Anda mungkin juga menyukai