Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN MATERI ETIKA PROFESI

SOFYAN TANDUNGAN D42108104

PROGRAM STUDI INFORMATIKA JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

Sofyan Tandungan D42108104 Teknik Informatika 1. Etika, Profesi, dan Etika Profesi Pengertian Etika Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Pengertian Profesi Profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang mengharuskan pelakunya harus memiliki pengetahuan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan formal dan ketramilan tertentu yang didapat melalui mengalaman kerja pad orang yang lebih dahulu menguasai ketrampilan tersebut dan terus memperbaharui ketrampilannya sesuai dengan perkembangan teknologi. Pengertian Etika Profesi Keiserdalam(SuhrawardiLubis,1994:6-7), etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. 2. Kebaikan, Kebajikan dan Kebahagiaan Kebaikan 1) Tidak semua kebaikan merupakan kebaikan akhlak. 2) Manusia menentukan tingkah lakunya untuk tujuan dan memilih jalan yang ditempuh. 3) Untuk tiap manusia, hanya terdapat satu tujuan akhir 4) Kesusilaan. Kebajikan 1) Kebiasaan (habit) merupakan kualitas kejiwaan, keadaan yang tetap, sehingga memudahkan pelaksanaan perbuatan. 2) Kebiasaan yang dari sudut kesusilaan baik dinamakan kebajikan (virtue), sedangkan yang jahat, buruk, dinamakan kejahatan (vice). 3) Kebajikan budi menyempurnakan akal menjadi alat yang baik untuk menerima pengetahuan. 4) Kebajikan pokok, adalah kebajikan susila yang terpenting, meliputi : a) Menuntut keputusan budi yag benar guna memilih alat-alat dengan tepat untuk tujuan yang bernilai (kebijaksanaan). b) Pengendalian keinginan kepada kepuasan badaniah (pertahanan/pengendalian hawa nafsu inderawi). c) Tidak menyingkir dari kesulitan (kekuatan). d) Memberikan hak kepada yang memilikinya (keadilan).

Kebahagiaan Kebahagian Subjektif : a. Kepuasan yang sadar , yang dirasakan seseorang karena keinginannya memiliki kebaikan sudak terlaksana, disebut kebahagiaan. b. Kebahagian merupakan dasar alasan, seluruh perbuatan manusia. Karena tiap orang berusaha memenuhi keinginannya. c. Beberapa jalan fikiran yang perlu dipertimbangkan, yang menganggap kebahagian sempurna itu dapat dicapai adalah: 1. Manusia mempunyai keinginan akan bahagia sempurna. 2. Keinginan tersebut merupakan bawaan kodrat manusia, yang merupakan dorongan pada alam rohaniah yang bukan sekedar efek sampingan. 3. Keinginan tersebut berasal dari sesuatu transenden. 4. Sifat bawaan tersebut dimaksudkan untuk mencapai kesempurnaan yang sesuai dengan harkat manusia. d. Pada manusia terdapat pula keinginan yang berasal dari nafsu serakahnya.

Kebahagian Objektif : a. Manusia berusaha melaksanakan dalam dirinya suasana kebahagiaan (sempurna) yang tetap. b. Pandangan tentang objek kebahagian: Apakah objek itu sejajar, lebih rendah atau lebih tinggi dari manusia ? (kebutuhan akan benda, kebutuhan jasmani, kebutuhan jiwa). c. Jika tidak ada Tuhan, kebahagian sempurna tidak akan mungkin, karena akal manusia menuju seluruh kebenaran dan keinginan menuju kearah kebaikan. d. Untuk pengertian yang benar orang harus memikirkan: 1. Kebahagian sempurna tidak berarti yang tidak terbatas , objek tak terhingga tidak dimiliki dengan cara yang tak terhingga. 2. Kodrat akal manusia terbatas, kekuatannya setiap saat juga terbatas. 3. Objek kebahagiaan yang tarafnya rendah turut serta mengalami kebahagiaan dari yang bertaraf lebih tinggi.

3. IQ, SQ dan EQ IQ (INTELLEGENCE QUOTIENT) Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif (Marten Pali, 1993). Konsep intellegensi yang awalnya dirintis oleh Alfred Bined 1964, mempercayai bahwa kecerdasan itu bersifat tunggal dan dapat diukur dalam satu angka. PENGUKURAN / KLASIFIKASI IQ : a. Very Superior : 130 b. Superior : 120 129 c. Brght normal : 110 119 d. Average : 90 109 e. Dull Normal : 80 89 f. Borderline : 70 79 g. Mental Defective : 69 and bellow CIRI KHAS IQ (INTELLEGENCE QUOTIEN) : a. Logis b. Rasional c. Linier d. Sistematis IQ Menjadi Fakultas Rasional Dalam Kepribadian Manusia. Dengan memiliki IQ yang baik dan terstandar maka masing-masing individu memiliki kemantapan pemahaman tentang potensi diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya sebagai pelaksana / pelaku profesi. Dulu orang mengira bahwa kecerdasan seseorang itu bersifat tunggal, yaitu dalam satuan IQ (intelligence quotient) seperti selama ini kita kenal. Dampak negative atas persepsi ini adalah individu yang rendah kecerdasan akademik tradisionalnya, yakni matematik dan verbal (kata-kata), seakan tidak dihargai di hadapan masyarakat luas. Kini tradisi yang telah berlangsung hampir seabad tersebut, telah dibongkar dan terkuaklah bahwa kecerdasan manusia itu banyak rumpunnya. Kercerdasan itu multidimensional, banyak cabangnya. Jadi TIDAK ADA MANUSIA YANG BODOH, setiap manusia punya rumpun kecerdasan.

EQ (EMOTIONAL QUOTIENT) PENGERTIAN EQ (Emotional Quotient) / kecerdasan emosi : Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan dengan orang lain (DANIEL GOLDMAN). Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (PETER SALOVELY & JOHN MAYER). Kemampuan mengindra, memahami dan dengan efektif menerapkan kekuatan, ketajaman, emosi sebagai sumber energi, informasi, dan pengaruh (COOPER & SAWAF). Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosial, dan adaptasi sosial (SEAGEL). Aspek Eq (Salovely & Goldman) Ada Lima : a. Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri). b. Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri). c. Kemampuan memotivasi diri. d. Kemampuan mengendalikan emosi orang lain. e. Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati). Prilaku Cerdas Emosi : a. Menghargai emosi negative orang lain. b. Sabar menghadapi emosi negative orang lain. c. Sadar dan menghargai emosi diri sendiri. d. Emosi negative untuk membina hubungan. e. Peka terhadap emosi orang lain. f. Tidak bingung menghadapi emosi orang lain. g. Tidak menganggap lucu emosi orang lain. h. Tidak memaksa apa yang harus dirasakan. i. Tidak harus membereskan emosi orang lain. j. Saat emosional adalah saat mendengatkan Eq Tinggi Adalah : a. Berempati. b. Mengungkapkan dan memahami perasaan. c. Mengendalikan amarah. d. Kemandirian. e. Kemampuan menyesuaikan diri. f. Disukai. g. Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi. h. Ketekunan. i. Kesetiakawanan. j. Keramahan. k. Sikap hormat.

Emotional Quotient (EQ) mempunyai peranan penting dalam meraih esuksesan pribadi dan profesional. EQ dianggap sebagai persyaratan bagi kesuksesan pribadi. Alasan utamanya adalah masyarakat percaya bahwa emosi-emosi sebagai masalah pribadi dan tidak memiliki tempat di luar inti batin seseorang juga batas-batas keluarga. Penting bahwa kita perlu memahami apa yang diperlukan untuk membantu kita membangun kehidupan yang positif dan memuaskan, karena ini akan mendorong mencapai tujuan-tujuan PROFESIONAL kita. Dr. DANIEL GOLEMAN memberikan satu asumsi betapa pentingnya peran EQ dalam kesuksesan pribadi dan profesional : a. 90% prestasi kerja ditentukan oleh EQ. b. Pengetahuan dan teknis hanya berkontribusi 4%. Dari banyak penelitian didapatkan hasil atau pendapat bahwa individu yang mempunyai IQ tinggi menunjukkan kinerja buruk dalam pekerjaan, sementara yang ber-IQ rendah justru sangat perprestasi. Hal ini dikarenakan individu yang mempunyai IQ tinggi seringkali memiliki sifat-sifat menyesatkan sebagai berikut : a. Yakin tahu semua hal. b. Sering menggunakan fikiran untuk menalar bukan untuk merasakan. c. Meyakini bahwa IQ lebih penting dari EQ. d. Sering membuat prioritas-prioritas yang merusak kesehatan kita sendiri. Kemampuan akademik, nilai raport, predikat kelulusan perguruan tinggi tidak bias menjadi tolak ukur seberapa baik kinerja seseorang sesudah bekerja atau seberapa tinggi sukses yang akan dicapai. Menurut MICK CLELLAND tahun 1973 TESTING FOR COMPETENCE, bahwa seperangkat percakapan khusus seperti empati, disiplin diri, dan inisiatif akan menghasilkan ORANG-ORANG YANG SUKSES DAN BINTANG-BINTANG KINERJA.

SQ (SPIRITUAL QUOTIENT)

PAUL EDWAR; SQ adalah bukti ilmiah. Ini adalah benar ketika anda merasakan keamanan (SECURE), kedamaian (PEACE), penuh cinta (LOVED), dan bahagia (HAPPY). Ketika dibedakan dengan suatu kondisi dimana anda merasakan ketidak amanan, ketidak bahagian, dan ketidak cintaan. VICTOR FRANK (PSIKOLOG); Pencarian manusia akan makna hidup merupakan motivasi utamanya dalam hidup ini. Kearifan spiritual; adalah sikap hidup arif dan bijak secara spiritual, yang cenderung lebih bermakna dan bijak, bisa menyikapi segala sesuatu secara lebih jernih dan benar sesuai hati nurani kita, kecerdasan spiritual SQ. SQ DALAM PENELITIAN Neurolog V.S. Ramachandran bersama timnya di Universitas California dalam penelitiannya menemukan adanya Titik Tuhan (God Spot) di dalam otak manusia. Pusat spiritual tersebut bersinar (bergetar) ketika seseorang terlibat dalam pembicaraan tentang topik-topik spiritual dan agama. Dalam buku yang berjudul Seratus Tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah, si penulisnya Michael H. Hart membuat peringkat enam teratas adalah : 1) Nabi Muhammad SAW; 2) Isaac Newton; 3) Nabi Isa (Yesus); 4) Budha (Sidharta Gautama); 5) Kong Hu Chu; 6) St Paul. Hampir semua tokoh tersebut ternyata adalah tokohtokoh agama, pemimpin/penggerak spiritual. Jadi manusia yang menentukan arah sejarah adalah mereka yang memiliki kualitas spiritual. CIRI-CIRI SQ TINGGI Menurut Dimitri Mahayana (Agus Nggermanto, 2001), ciri-ciri orang yang ber-SQ tinggi adalah : a. Memiliki prinsip dan visi yang kuat. b. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman. c. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan. d. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.

4. Pengertian potensi diri, Membangun potensi diri dan Mengenali potensi diri Pengertian Potensi Diri Potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental yang dimiliki seseorang dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik, sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik,prilaku dan psikologis yang dimiliki. Kekhasan potensi diri yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh besar pada pembentukan pemahaman diri dan konsep diri. Ini juga terkait erat dengan prestasi yang hendak diraih didalam hidupnya kelak. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam konstek potensi diri adalah jika terolah dengan baik akan memperkembangkan baik secara fisik maaupun mental. Aspek diri yang dimiliki seseorang yang patut untuk diperkembangkan antara lain: 1. Diri fisik : meliputi tubuh dan anggotanya beserta prosesnya. 2. Proses diri : merupakan alur atau arus pikiran, emosi dan tingkah laku yang konstan. 3. Diri sosial : adalah bentuk fikiran dan perilaku yang diadopsi saat merespon orang lain dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh. 4. Konsep diri : adalah gambaran mental atau keseluruhan pandangan seseorang tentang dirinya. Membangun Potensi Diri Mengembangkan potensi diri berarti mengelola potensi yang sudah ditemukan. Mengembangkan adalah mengupayakan agar tumbuhan berbatang, berdahan, beranting, berdaun, dan berbuah. Mengembangkan potensi diri adalah berusaha mengubahnya dari sebuah biji agar tumbuh dan membesar. Mengembangkan potensi diri berarti menjadikan ia lebih besar dari potensi asalnya. Tugas kita adalah melatih potensi itu. Mengenali Potensi Diri Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Nah kalo pengin tau potensi diri anda, coba deh ikuti tipsnya: Kenali diri sendiri Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat anda bahagia; apa yang anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan anda; dan apa saja kelemahan anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan anda. Tentukan tujuan hidup Tentukan tujuan hidup anda baik itu tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara

realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya. Kenali motivasi hidup Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup anda, apa yang bisa melecut semangat anda untuk menghasilkan karya terbaik, dll. Sehingga anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri untuk menghasilkan yang terbaik. Hilangkan negative thinking Enyahkan pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah anda mencapai tujuan. Setiap kali anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika anda telah menemukan jalan yang mantap. Jangan mengadili diri sendiri Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan anda, jangan menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju.

5. Manajemen waktu, Keterampilan bernegosiasi dan Penyelesaian masalah Manajemen waktu Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua makna,yaitu: makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan input. Tampak dan dirasakan seperti membuang-buang waktu dengan mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu. Merencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu. Dari tinjauan secara komprehensif pekerjaan yang hendak dikerjakan dan rumusan tertulis sebuah rencana dapat diketahui prioritas hubungan antar aktifitas yang akan dikerjakan sendiri serta didelegasikan. Jebakan yang sering muncul disini adalah rasa percaya diri dapat cepat bila dikerjakan sendiri dimana itu perasaan yang kurang tepat. Setelah pengorganisasian terjadi maka penggerakan pun dilakukan yang mencakup pelaksanaan sendiri dan pemberian motivasi kepada pemegang delegasi. Satu hal yang penting ialah komitmen kuat untuk konsisten pada rencana dan mengeliminasi gangguan-gangguan termasuk permintaan bantuian dari atasan maupun bawahan dengan cara berani mengatakan TIDAK.

Keterampilan bernegosiasi Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak - pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi formal. Dalam buku Teach Yourself Negotiating, karangan Phil Baguley, dijelaskan tentang definisi negosiasi yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang. Sedangkan negosiasi memiliki sejumlah karakteristik utama, yaitu: 1. senantiasa melibatkan orang baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok; 2. memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi; 3. menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu baik berupa tawar menawar (bargain) atau tukar menukar (barter); 4. hampir selalu berbentuk tatap-muka yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah; 5. negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi;

6. ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.

Penyelesaian Masalah Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah. Problem solving merupakan suatu pendekatan Dalam menghadapi suatu masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus yang di ikuti dalam memecahkan sebuah masalah yang di hadapi sesorang sebagai perorangan atau seseorang bagai pemimpin organisasi atau anggota organisasi. APA ITU MASALAH ? Pengertian masalah atau problem yang di hadapi seseorang berbeda dengan orang lain. Pengertian masalah yang dihadapi seorang pemimpin berbeda dengan yang di hadapi oleh seorang pelajar atau mahasiswa. Berbeda pula oleh seseorang sebagai pribadi dengan seseorang sebagai pemimpin / anggota suatu organisasi. Masalah dapat di gambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat atau tidak terlihat) dimana antara yang di harapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Bagaimana menyikapi masalah ? Setiap orang tidak mungkin dapat menyikapi masalahnya dengan tepat apabila ia tidak atau belum mengalami masalah itu. Disamping itu ia harus mengenali Sumber masalah yang dialami. Pada umumnya masalah yang dialami seseorang bersumber dari dirinya sendiri (internal) dan dapat juga bersumber dari luar diri (eksternal).

Anda mungkin juga menyukai