Anda di halaman 1dari 9

dr. Erwin Santosa, Sp.

A 17 Februari 2011

Editor: Hippo 02 Efusi Pleura, Pleuritis I dr. Erwin Santosa, Sp. A a.k.a [DBK]

Efusi Pleura, Pleuritis


Assalamualaikum gan! Ketemu lagi ama ane, hippo 2, di kuliahnya pakDe Erwin. Kuliah ini berjumlah 39 slides, n berdurasi sekitar 45an menit. Ga banyak yang kan ane tambahin di sini. Panduan: baca editan ini aja boleh kuk, ga mesti liat slide aselinya coz ga banyak gambar yang tersedia. Yuk dimule yuk. Bismillah

Traktus Respiratorius Di bawah ini ialah bahan-bahan kuliah yang akan dibahas (kalo belum terbahas, bearti bakal dibahas di editan kuliah lain ): Perkembangan iptek Integrasi ilmu biomedik dengan ilmu klinik Infeksi saluran pernafasan atas Infesksi saluran pernafasan bawah Tuberkulosa Asma

Perkembangan IPTEK Teknik intubasi Teknik resusistasi kardio pulmonal Peralatan ventilasi mekanik Trakeostomi Punksi pleura/Water sealed drainage (WSD) Teknik fisioterapi Teknik inhalasi obat, oksigen, dll Spirometri Tindakan endoskopi (laringoskopi/bronkoskopi) Teknik radiologi (kontrast dan non kontrast)

Integrasi klinik-Biomedik Anatomi saluran nafas atas/bawah,alveoli dan pleura (bedakan antara anak dan dewasa) Fisiologi pernafasan, peran paru-paru-susunan saraf pusat darah (metabolisme PH 02 dan C02) Patologi anatomi (biopsi paru) Pathologi klinik (cairan pleura, gas darah) Mikrobiologi (sputum bta)

Infeksi Saluran Nafas Atas: nasofaringitis, faringitis, abces retropharynx/peritonsil, tonsilitis, otitis Bawah: laringitis, trakeitis, bronkitis, bronkiolitis, tuberkulosis Infeksi mula-mula bagian saluran nafas atas, lama-lama bisa ke bawah Infeksi saluran nafas atas juga bisa melibatkan organ ginjal/jantung ( streptokokkus haemolitikus)

Edited by : hippo 02 / [DBK]

Efusi Pleura, Pleuritis I dr. Erwin Santosa, Sp. A

Akut Nasopharynx = Common Cold Infeksi virus, mudah menular, gejala klinik pada anak berbeda dengan dewasa Predisposisi: kelelahan, kurang gizi, anemia, kedinginan, umur Gejala: panas, batuk pilek, nyeri, anoreksi Awas komplikasi infeksi bakteri patogen bisa ke atas/ke bawah Terapi: simptomatik, antibiotik tidak diperlukan (penyebabnya kan bukan kuman bakteri cuy), vaksin influenza boleh diberikan

Tonsilitis/Pharyngitis Akuta Etiologi: virus, streptococcus hemolitikus/non hemolitikus, streptococcus v Gejala: panas, sakit telan, serak ,batuk pilek, ulcus kecil, tonsil membesar merah, kadang ada eksudat o Differential Diagnosis: Difteri pharynx, segera bedakan klinisnya. Harus segera diberi antitoksin (ADS) Masa sakit kurang 5 hari , jumlah lekosit normal meningkat Antibiotika: penisilin, eritromisin, anti septik kumur Komplikasi bisa ke: jantung (Reumatic Heart Disease) & ginjal (Glomerulo Nephritis Acute) karena terjadi proses auto imun (umur 4 5 tahun)

Tonsilitis/Faringitis Kronik Sering terserang tonsilitis. Tonsil: Membesar/tetap kecil , kripta melebar , eksudat purulent Apusan tonsil terdapat kuman Dicoba dengan antibiotika , jika tidak memuaskan tonsiloadenoidektomi (operasi) Pada umur-umur tertentu, misal umur 12 tahun, biasanya sering terjadi pembesaran tonisil. Pembesaran tonsil tersebut bersifat fisiologis, sehingga tidak diperlukan tonsiloadenoidektomi kecuali pembesaran tonsil tersebut bersifat kronik (lama)

Abces (Peritonsiler) Uni/bilateral para pharyngeal abces mediastinitis, sepsis, meningitis Infeksi streptokokus haemolitikus, staphylokokus Gejala: demam, nyeri/sukar menelan, bisa trismus Insisi abces , antibiotika, antiseptik kumur, tonsilektomi (operasi)

Retropharyngeal abces Abces menyebabkan odem glotis, limfadenitis


Edited by : hippo 02 / [DBK]

Efusi Pleura, Pleuritis I dr. Erwin Santosa, Sp. A

Demam, sakit telan/sukar menelan, sesak nafas/stridor oleh karena penonjolan di dinding belakang Rontgen foto lateral leher, insisi, antibiotika Indikasi tonsilektomi peritonsiler abses, retrotonsiler abses, rekuren tonsilitis

Komplikasi Akibat perluasan infeksi saluran pernafasan atas dapat ke jaringan sekitarnya ex: sinusitis, Otitis Media Acute Akibat abces di faring sumbatan perlu tindakan bedah/insisi pada abses maupun tonsilektomi pada tonsilitis kronis Deferensial diagnosa: Rhinitis allergica, faringitis difteri, tanda-tanda infeksi awal dari campak, pertussis, dll

Croup (Sindrom) Gejala: Stridor inspiratoar (kalo asma tuh stridor ekspiratoar), batuk, suara serak Etiologi: obstruksi karena odema dan spasme, meliputi: o Infeksi: epiglotitis akut, laringitis, difteri laring, laringotrakeitis, laringbronkitis, laringbronkopneumonia o Spasmodik croup o Mekanik (benda asing, trauma intubasi) o Allergi (edema angionerotik akut)

Epiglotitis Akut Gawat pernafasan (bahaya) Hemofilus influenza (HIB) Tindakan pertama kali/segera: membuat jalan nafas terbuka (intubasi endotrakheal) Antibiotika Kortikosteroid

Bronkitis Akut Dapat karena penjalaran (nasofaringitis) atau sistemik (morbili, tifus) Etiologi: Virus, bakteri (infeksi sekunder) Gejala: panas, batuk dahak (1 2 minggu), ronkhi basah di paru-paru Predisposisi: alergi, cuaca, polusi, infeksi kronik Terapi: mukolitik, antibiotika jika ada infeksi sekunder

Bronkitis kronis

Edited by : hippo 02 / [DBK]

Efusi Pleura, Pleuritis I dr. Erwin Santosa, Sp. A

BKB (Batuk Kronik dan atau Berulang). BKB pada dewasa cenderung TB, tapi pada anak cederung asma Batuk 2 minggu berturut-turut atau berulang minimal 3 kali dalam 3 bulan dengan/tidak sesak nafas Penyebab: asma, infeksi (virus, TBC, pertusis, mycoplasma, sinobronkitis, dll), iritasi (asap rokok, polusi udara) Terjadi inflamasi, edema, produksi mukus, brokospasmus (pada asma) batuk kronis Terapi: tergantung penyebabnya

Bronkiolitis Akuta Infeksi virus edema, mukus obstruksi bronkiolus emfisema/atelektase. Kalau pada asma, ada trias symptoms: bronchospasme, oedema epitel, sekresi kelenjar. Kalau pada bronkiolitis akuta, tidak ada bronchospasme Pada bayi dan anak kecil kurang 2 tahun (6 bulan) didahului infeksi traktus respiratorius bagian atas (suhu normal/sub febril) batuk, pilek mengi, retraksi, sesak nafas, bisa berat sampai meninggal (kapasitas fungsional residual menurun) Rontgen foto toraks: hiperareasi Terapi: o Oksigen o Antibiotika spektrum luas (jika ada o Ruangan dengan kelembaban tinggi infeksi sekunder) (tenda) o Steroid, ada yang pake ada yang engga o Cairan dan elektrolit o Bronkodilator (kontra indikasi)

Pneumonia/Bronkopneumonia Infeksi (bakteri, virus, jamur, benda asing) Bakteri yang sering: pneumococus, streptokokus, stapilokokus (gram +), haemofilus influenza, kleibsela, psedomonas Gejala: o Didahului infeksi traktus respiratorius atas selama beberapa hari, suhu cepat naik, sesak nafas, batuk mula-mula kering lalu produktif, sianosis o Predisposisi: malnutrisi, penyakit menahun, pengobatan antibiotika yang tidak sempurna o Sesak nafas, ronki basah halus sampai sedang redup, vesikuler diperkeras, terdengar suara bronkhial Rontgen foto torak: o Bercak-bercak infiltrat satu/beberapa lobus (bronkopneumonia) o Konsolidasi satu/beberapa lobus (pneumonia lobaris) o Bayi, anak kecil bronkopneumonia o Anak besar, dewasa pneumonia Terapi: o Oksigen: antibiotika polifragmasi (pensilin/ampisilin untuk gram (+) dan kloramfenicol untuk gram (-))

Edited by : hippo 02 / [DBK]

Efusi Pleura, Pleuritis I dr. Erwin Santosa, Sp. A

o Cairan: Bicnat (jika ada asidosis)

Pleuritis eksudativa Cairan di ruang pleura bisa transudat atau eksudat Transudat oleh karena permeabilitas kapiler naik, tekanan hidrostatik naik, tekanan koloid plasma turun Eksudat oleh karena peradangan: o kering/plastis/serofibrinosa = TBC o purulenta = empyema/pneumonia pneuomococcus Eksudat TBC: o Warna cairan biasanya kuning atau kuning kehijauan kadang-kadang bercampur sedikit darah o Berat jenis dan protein biasanya meningkat o Glukosa normal/menurun o Jumlah lekosit meningkat terutama limfosit o Apusan basil TBC di cairan pleura biasanya negatif (karena mekanisme disebabkan hanya oleh reaksi hipersensivitas), sedang biopsi pleura terdapat tuberkel atau kuman TBC

Empyema Terkumpulnya nanah/pus dalam rongga pleura, yang dapat setempat (encapsulated) atau mengisi seluruh rongga pleura lakukan punksi, WSD = water sealed drainage Komplikasi dari pneumonia atau bronkopneumonia oleh karena staphylococcus Tanda efusi (klinis) Rontgen foto AP-Lateral Antibiotika polifragmasi sembuh, resolusi sempurna

Pneumothoraks Terdapatnya udara di dalam rongga paru oleh karena: TBC paru, pneumonia/bronkopneumonia, pasien asma dengan intubasi/ventilasi Tanda klinis: nyeri, batuk, sianosis, sesak nafas, tekanan darah turun Paru: hipersonor, timfani, vesiculer lemah (karena udara bukan penghantar yang baik) Rontgen foto thoraks: jantung bergeser Terapi: konservatif, punksi, WSD

Atelektase Pengembangan tak sempurna atau kempisnya (kolaps) bagian paru yang seharusnya mengandung udara sesak nafas Sebab:

Edited by : hippo 02 / [DBK]

Efusi Pleura, Pleuritis I dr. Erwin Santosa, Sp. A

o Sumbatan di dalam bronkus/ bronkiolus oleh mukus, benda asing, asma, bronkitis menahun, bronko pneumonia, jaringan granulomateus (pada TBC) udara terjebak, diserap kolaps paru o Tekanan intrapleural meningkat (eksudat, udara) kolaps paru o Surfaktant kurang kolaps alveoli (pada Bayi Baru Lahir) Pemeriksaan fisik: redup, vesiculer lemah/tak terdengar, ketinggalan gerak Ro foto thorak: atelektase, jantung tertarik ke daerah yang terlibat Terapi: o Oksigen, keluarkan lendir o Kortikosteroid o Bronkoskopi (karena benda asing) o Antibiotika/anti TBC o Bronkodilator o Prognose: baik (unilateral)

Tuberkulosa Yang akan dibahas pada kuliah ini antara lain: Epidemiologi penyakit Sifat bakteri TBC dan perjalanan penyakit Time table Wallgreen Tanda-tanda: tuberkulose (miliair, bronkus, pleuritis, limfadenitis, meningitis, tulang/sendi, abdomen, jantung) Tanda-tanda Primer Komplek Tuberkulose (PKTB) Program DOTS (Direct, Observed, Tuberkulosa, Strategy)

Epidemiologi Tuberkulin index (mantoux test) 1 6th: 23,6%; 7 14th: 42 %; semua umur: 60% Prevalensi BTA (+): 0,5 0,8% Radiologi: 3,3% Angka penularan: 1 6th 1 : 8 Bahaya penularan: 7 14th 1 : 10

Bakteri TBC Mycobacterium tuberculosis dan bovis Dapat hidup dan tetap virulen beberapa minggu dalam keadaan kering Proteinnya menyebabkan nekrosis, lemaknya tahan asam (tuberkel) Penularan: udara, minum susu, kontak kulit, kongenital

Primer TB (TBC anak) Mycobacterium tuberculosis dan bovis Dapat: o sembuh sendiri (resolusi, fibrosis kalsifikasi) o Bakteri datang melalui parenkim paru terutama pada daerah apex o Jarang infeksius
Edited by : hippo 02 / [DBK]

Efusi Pleura, Pleuritis I dr. Erwin Santosa, Sp. A

o komplikasi menjadi TBC sub primer (lihat time table wallgren) cacat atau meninggal o Reinfeksi (TBC post primer/TBC dewasa) TB anak tidak menular, sedangkan TB dewasa bersifat menular

Di dalam Paru TBC anak o Fokus primer di paru-paru (dekat pleura) = Ghon kelenjar getah bening regional (keduanya disebut = kompleks primer) o Pada TBC dewasa cavitas o Kelenjar mengalami kalsifikasi o Menekan bronkus atelektase o Pecah penyebaran bronkogen bronkitis , bronkopneumonia TBC

Time Table Wallgren Bila terkena TB pada umur 3 bulan dan daya tahan tubuh rendah, TB kan menyebar secara hematogen. Contohnya: TBC milier (seluruh sisi paru-paru terinfeksi. Ciri khas: bola salju, eh, badai salju dink ), meningitis (infeksi selaput otak). Bila terkena TB pada umur 6 bulan dan terjadi cavitas (pecah), TB kan tersebar secara bronkogen. Ex: Pleuritis, bronchitis, limfadenitis. Dari umur 3 bulan 5 tahun, TB digolongkan sebagai TB subprimer, sedangkan TB karena reinfeksi digolongkan sebagai TB post primer.

Diagnosis Primer TBC Klinis sulit diketahui, Panas nglemeng 1 2 mg, Anoreksia, BB turun, Keringat malam,kadang batuk-pilek Pembesaran kelenjar limfe regional Kontak TB (+), Pemeriksaan fisik paru: normal (ronkhi -) BTA lambung bisa positif (tertelan) Tidak infeksius (sputum bta -)

Mantoux Test Reaksi hipersensivitas terhadap tuberkuloprotein (uji tuberkulin) 0,1 ml PPD 2 TU atau 5 TU intrakutan dilihat 48 72 jam: o 0 4 mm: negatif o 5 9 mm: meragukan /infeksi mikobakterium atipik
Edited by : hippo 02 / [DBK]

Efusi Pleura, Pleuritis I dr. Erwin Santosa, Sp. A

o Lebih 10 mm: positif o Negatif sementara pada: malnutrisi, TBC berat, morbili, variela, difteri, pertusis, tifus, pemberian kortikosteroid yang lama

Rontgen Paru Ro PKTB: pembesaran lnn hilus (khas), bisa terlihat bayangan parenkhim bervariasi, lesi segmental, kalsifikasi (tidak ada kavitas) Pembesaran kelenjar paratrakeal Penyebaran milier Penyebaran bronkogen Atelektase Pleuritis dengan efusi

BCG Test, PA, Serologis Dilihat setelah 7 hari penyuntikan, berupa reaksi lokal (indurasi) Baik terhadap anak yang anergi terhadap tuberkulin (misal malnutrisi) PA pada kelenjar getah bening terlihat tuberkel dan BTA Serologis: titer PAP TB

Tanda-tanda di Tempat Lain TBC milier ro foto: gambaran miliar, ada hepatosplenomegali TBC bronkhus: o Mekanik atelektase, bronkiektasi, emifis o Perforasi bronkopneumonia, pneumonia Pleuritis TBC efusi serosa (bedakan dengan pleuritis eksudativa) Limfadenitis TBC lnn cervicalis membesar Meningtis TBC: kesadaran, kejang, lumpuh TBC tulang/sendi (spondilitis, coxigenusitis)

DOTS Direct Observed Tuberkulosa Strategi PMO (Pengawas Minum Obat) Terapi: rifampisin (10 15 mg/kg BB/hr) + INH (10 20 mg/kg BB/hr) selama 6 bulan dengan atau tanpa pyrazinamide Jika tidak ada tanda klinis, tuberkulin positif, cukup 3 bulan Kortikosteroid hanya diberikan pada meningitis TBC, pleuritis, TBC milier (jangan pada anak kurang 6 bulan), bronkhogen, atelektase, TBC berat Untuk penderitan remaja INH + B6 10 mg setiap INH 100 mg (mencegah neuritis perifer) Efek INH: terutama pada hati Dosis tunggal

Edited by : hippo 02 / [DBK]

Efusi Pleura, Pleuritis I dr. Erwin Santosa, Sp. A

Pencegahan Vaksinasi BCG Kemoprofilaksis: INH 10 mg/kg BB/hari, 1 tahun Primer: anak dengan kontak tb; Sekunder: o Anak kurang 5 tahun uji tuberkulin positif tanpa kelainan radiologis o Anak dengan uji tuberkulin positif, tanpa kelainan radiologis yang mendapat kortikosteroid lama, morbili, pertusis, masa akil balik o Konversi uji tuberkulin negatif menjadi positif dalam 12 bulan terakhir

NIh ada pekerjaan rumah dari pakDe Erwin : 1. 2. 3. 4. Kapan pemberian antibiotika dimulai pada kasus ISPA? Bedakan secara klinis terapi antara bronkopneumonia, bronkiolitis, dan asma! Apa perbedaan tansudat & eksudat? (laboratoris) Apa perbedaan eksudat TBC & non TBC? (klinis/laboratoris)

Rampung gan.. Nyonto Soal ane taruh di editan terakhir.. Kunjungi untuk info lebih lanjut: doctorsick.wordpress.com Sekian & terima kasih Wassalam

Edited by : hippo 02 / [DBK]

Anda mungkin juga menyukai