Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dita Febriana NIM : K2509016

PTM/ 5/ Kewarganegaraan

1. Uraikan pemahaman anda tentang DEMOKRASI dalam kehidupan sehari-hari. Betulkah kita belum saatnya berdemokrasi? Betulkah demokrasi di negara kita sudah kebablasan? Jawab : Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti memerintah. Abraham Lincoln mengatkan bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dalam sistem pemerintahan demokrasi, kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada di tangan rakyat. Akan tetapi, jenis demokrasi yang berlangsung di Indonesia merupakan praktek demokrasi tidak langsung di mana kekuasaan rakyat diwakilkan pada para wakil rakyat di dewan perwakilan rakyat. Akan tetapi, pada prakteknya, demokrasi di negara kita, bisa dibilang masih merupakan demokrasi yang belum baik pelaksanaannya. Hal yang paling jelas terlihat dari buruknya pelaksanaan demokrasi di negara kita adalah saat pemilu, azas luber jurdil masih belum bisa terlaksana dengan baik. Masih banyak praktek korupsi, kolusi maupun nepotisme yang masih berjalan di kehidupan demokrasi kita. Selain itu, pelaksanaan hukum di Indonesia bisa dibilang amat sangat buruk. Terlalu banyak ketidakadilan yang terjadi di negara kita ini. Secara teori, negara kita sudah siap untuk melaksanakan demokrasi. Hal ini bisa terlihat dari berbagai macam UUD maupun UU yang didalamnya termuat peraturan yang menjamin HAM. Akan tetapi, pelkasanaannya sudah jauh melenceng dari yang seharusnya. 2. Hak Asasi Manusia (HAM) bagi bangsa Indonesia lahir lebih dahulu dari pada Declaration of Human Right yang dikeluarkan oleh PBB. Jelaskan hal ini. Jawab :

Sebelum merdeka dan adanya penjajahan, masyarakat Indonesia yang duly terdiri dari berbagai macam Suku maupun adat telah menganut suatu jenis HAM yang masih sederhana yang mengakar dalam kehidupan masyarakatnya. Saat merdeka, Indonesia telah memiliki landasan idiil dan konstitusional yang berupa Pancasila dan UUD 1945. Di dalam kedua landasan tersebut, terutama UUD terkandung berbagai macam peraturan yang menitikberatkan pada hak-hak Azasi manusia, mulai dari kebebasan memilih agama, hak hidup, memiliki penghidupan layak, hak berserikat dan berkumpul, hak bela negara, dll. Sedangkan piagam PBB baru terlahir tanggal 28 Oktober 1945, jeda beberapa bulan dengan kemerdekaan Indonesia. Entah disengaja atau tidak, isi piagam PBB tersebut mirip bahkan memiliki inti yang sama dengan UUD 1945 yang dimiliki Indonesia. Karena hal inilah bisa dikatakan bahwa Indonesia telah meletakkan dasar HAM jauh sebelum terbentuknya PBB. 3. Lingkungan hidup yang kita tempati sekarang, merupakan pinjaman dari anak cucu kita. Uraikan maksud dari pernyataan ini dan konsekuensi logis yang terkandung didalamnya. Jawab : Bahwa apa yang sekarang kita nikmati suatu saat akan dinikmati pula oleh anak cucu kita. Apa yang sekarang kita rasa kita miliki sebenarnya adalah milik anak cucu kita yang kelak juga akan menikmati kekayaan alam ini. Oleh sebab itu, kita tidak boleh gegabah dan serakah dalam mengelola lingkungan yang ada sekarang ini. Lingkungan yang ada sekarang ini merupakan titipan, dimana kita dituntut untuk bisa mengelolanya dengan baik, dan kemudian anak cucu kita nanti akan bisa mengelola-nya dengan lebih baik untuk kemudian diwariskan kepada anak cucu mereka nanti. Siklus ini akan terus berlangsung dengan sendirinya dan manusia yang hidup di dunia ini akan dituntut untuk melakukan hal yang sama. Hal ini dikarenakan agar manusia tidak merusak lingkungan alam yang ada, agar kelak anak cucu kita masih bisa menikmati kekayaan lingkungan kita. Jika manusia sekarang masih egois dan terus menguras kekayaan alam tanpa henti, bisa dipastikan kelak anak cucu kita tidak bisa menikmati kekayaan alam yang ada sekarang ini. Contoh nyata yang ada sekarang adalah, punahnya harimau Bali,

yang dikarenakan ulamh orang-orang zaman dulu dan sekarang yang memburunya sehingga sekarang kita, apalagi anak cucu kita tidak akan bisa melihat eloknya harimau Bali. 4. Alangkah indahnya hidup di negara yang tanpa korupsi (i.e. Jepang). Apakah upaya yang dapat Saudara: usulkan dan lakukan dengan hal ini, agar kedepan Indonesia bisa bebas dari korupsi yang sudah secara sistematis merasuki alam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Data tidak resmi menyatakan bahwa 80 % bangsa Indonesia sekarang ini telah pernah melakukan korupsi. Jawab : Upaya yang bisa saya lakukan guna menjadikan Indonesia bebas korupsi antara lain: Melaporkan tindakan korupsi sekecil apapun pada pihak yang berwajib. Mengusulkan pada pemerintah untuk menghukum mati koruptor kelas kakap yang telah merugikan negara dan rakyat kecil.

Mengkampanyekan gerakan anti korupsi mulai dari tingkat SD. Mendukung dan mengawasi jalannya persidangan korupsi agar senantiasa berjalan secara adil.

Mendukung dan meyokong pergerakan KPK, selama KPK masih independent dan tidak terpengaruh organisasi lain yang ingin mengintervensi pergerakan KPK.

Menuntut mundur wakil rakyat yang terbukti melakukan korupsi.

5. Clean government , good governance, dan jargon positip lain, jangan-jangan hanya jadi slogan angin lalu saja bagi bangsa Indonesia. Bagaimana peran yang dapat Saudara lakukan untuk mengawal hal ini agar bisa menjadi kenyataan?. Jawab :

Selalu meng-up date informasi tentang pemerintahan sehingga bisa langsung mengoreksi ketika terjadi kejanggalan yang tidak sesuai dengan hati nurani rakyat.

Jeli dalam memilih pemimpin bangsa dan ikut menyukseskan pemilihan umum.

Memberi masukan pada pemerintah agar pemerintah tetap memikirkan rakyatnya dan tidak menyimpang dari amanah yang telah dibebankan.

6. Indonesia adalah bangsa yang besar. Tapi dengan Singapura dan Malaysia saja kita takut. Betulkah pernyataan ini? Uraikan. Jawab : Menurut saya hal ini tidak sepenuhnya benar. Kita tidak takut dengan malaysia-nya, tapi kita jadi agak ragu begitu mengetahui siapa yang ada di balik punggung malaysia. Jika saya tidak salah, malaysia merupakan negara persemakmura Inggris dimana Inggris akan selalu mendukung negara persemakmuran mereka. Jika di balik mereka ada Inggris, tentu saja ada Amerika. Kita tidak mungkin menang (dalam konteks militer) dari malaysia jika kedua negara itu masih ada di belakang mereka. Sedangkan dengan Singapura, masalah yang sering terjadi adalah penambahan wilayah Singapura yang merugikan Indonesia yang akhirnya membuat kita geram, tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak ada yang mendukung kita. Malah jika saya lihat, kita bukan takut pada kedua negara tersebut, tapi kita lebih sering diremehkan oleh mereka. Hal ini terbukti dengan berbagai pelanggaran wilayah yang dilakukan kedua negara terutama malaysia. Terlalu banyaknya TKI yang bekerja di malaysia juga membuat malaysia menganggap semua manusia Indonesia adalah bangsa yang remeh sehingga mereka sering menginjak-injak harga diri kita. Lemahnya figur pemerintah sepeninggal bapak Soekarno dan Soeharto saya yakin juga merupakan salah satu penyebab diremehkannya bangsa kita oleh kedua negara tersebut. 7. Masyarakat madani adalah cita-cita luhur bagi bangsa Indonesia. Bagaimana untuk mewujudkan cita-cita ini? Jawab : Bangsa Indonesia berusaha untuk mencari bentuk masyarakat madani yang pada dasarnya adalah masyarakat sipil yang demokrasi dan agamis/religius. Dalam

kaitannya pembentukan masyarakat madani di Indonesia, maka untuk mewujudkan cita-cita ini antara lain: warga negara Indonesia perlu dikembangkan untuk menjadi warga negara yang cerdas, demokratis, dan religius dengan bercirikan imtak, kritis argumentatif, dan kreatif, berfikir dan berperasaan secara jernih sesuai dengan aturan, menerima semangat Bhineka Tunggal Ika Berorganisasi secara sadar dan bertanggung jawab, memilih calon pemimpin secara jujur-adil, menyikapi mass media secara kritis dan objektif, berani tampil dan kemasyarakatan secara profesionalis, berani dan mampu menjadi saksi

Memiliki pengertian kesejagatan Mampu dan mau silih asah-asih-asuh antara sejawat Memahami daerah Indonesia saat ini dan mengenal cita-cita Indonesia di masa mendatang dan sebagainya.

8. Ibaratnya sebuah badan manusia, bila ujung jari atau gigi sakit, maka seluruh badan akan ikut merasakan sakit. Pernyataan ini adalah Konsepsi Wawasan Nusantara. Kirakira, menurut Saudara bagaimanakah penjelasan hal ini? Jawab : Menurut saya, Konsepsi Wawasan Nusantara ini menggambarkan bagaimana seluruh bangsa Indonesia ini yang meskipun berbeda sukau, agama, ras mapun golongan merupakan satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia. Sesuai dengan pengandaian di atas, bisa dikatakan bahwa penderitaan atau masalah yang dihadapi salah satu daerah di Indonesia ini merupakan masalah seluruh bangsa yang harus ditanggung bersama dan secara bersama-sama pula dicarikan pemecahannya.
9. Masyarakat dan rakyat Indonesia sekarang sudah tahan banting. Kena isu apapun, kita

tidak akan mudah terprofokasi. Apakah kaitan pernyataan ini dengan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia menurut versi Saudara? Jawab :

Menurut saya, hal ini bisa biiisa menimbulkan efek negatif dan positif jika masyarakat Indonesia tidak mudah terpengaruh oleh isu dari luar. Efek positifnya adalah masyarkat Indonesia bisa hidup dengan tenang karena tidak mudah terprovokasi sehingga menimbulkan kericuhan yang tidak perlu. Sisi negatifnya, masayarakat Indonesia akan menjadi pasif jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan yang menyangkut dengan Ketahanan Nasional kita. Kita menjadi terlalu terbuai dengan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dipikirkan dengan serius. Akibatnya muncul banyak sekali celah yang dapat dimanfaatkan negara lain untuk melemahkan perthanan negara kita, dan tidak mungkin kita bisa kembali terjajah dengan cara penjajahan yang lain. 10. Secara individu ABRI kita (KOPASSUS) menempati ranking ke 3 dunia. Diatas Amerika dan Inggris. Tapi kita tidak punya alat tempur yang memadai sehingga lemah. Bagaimana comment Saudara tentang hal ini. Jawab: Menurut saya hal ini dikarenakan dalam bidang alutsista, bangsa kita masih termasuk bangsa yang konsumtif. Kita tahu bahwa harga alutsista sangat mahal, dan negara kita hanya mampu membeli barang bekas negara lain, semisal dari Rusia. Kita tidak mampu membuat sendiri perlengkapan alutsista, sehingga selalu kekurangan dan keting- galan dari negara-negara tetangga kita. Maka dari itu kita tidak bisa berbuat banyak jika kita harus bersaing dengan negara lain dalam bidang kemiliteran. Ketidakmampuan negara kita dalam memproduksi alutsista tersebut dikarenakan negara kita kurang, bahkan sangat tidak menghargai cendekiawan dan orang-orang jenius di bidangnya. Karena tidak adanya jaminan masa depan di negeri sendiri, banyak akhirnya kaum cendekiawan tersebut akhirnya berpindah kewarganegaraan ke negara yang lebih menghargai kemampuan mereka. Saran saya dalam memperkuat alutsista negeri kita adalah: Indonesia jangan hanya menjadi negara yang konsumtif, tapi usahakan agar mampu membuat sendiri senjata, pesawat tempur dan perlengkapan militer yang lain. Negara kita tidak kekurangan sumberdaya sedikitpun. Kita memiliki SDA dan SDM yang lebih dari cukup untuk memajukan bangsa kita. Hal ini bisa dicapai jika kita mampu mengelola kedua jenis sumber daya tersebut dengan optimal.

Anda mungkin juga menyukai