Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS BUTIR SOAL

Analisis soal dilakukan untuk mengetahui berfungsi tidaknya sebuah soal. Analisis pada umumnya dilakukan melalui dua cara, yaitu analisis kualitatif (qualitative control) dan analisis kuantitatif (quantitative control). Analisis kualitatif sering pula dinamakan sebagai validitas logis (logical validity) yang dilakukan sebelum soal digunakan. Gunanya untuk melihat berfungsi tidaknya sebuah soal. Analisis soal secara kuantitatif sering pula dinamakan sebagai validitas empiris (empirical validity) yang dilakukan untuk melihat lebih berfungsi tidaknya sebuah soal setelah soal itu diujicobakan kepada sampel yang representatif. Salah satu tujuan dilakukannya analisis adalah untuk meningkatkan kualitas soal, yaitu apakah suatu soal (1) dapat diterima karena telah didukung oleh data statistic yang memadai, (2) diperbaiki, karena terbukti terdapat beberapa kelemahan, atau bahkan (3) tidak digunakan sama sekali karena terbukti secara empiris tidak berfungsi sama sekali. Analisis Kualitatif. Yaitu berupa penelaahan yang dimaksudkan untuk menganalisis soal ditinjau dari segi teknis, isi, dan editorial. Analisis secara teknis dimaksudkan sebagai penelaahan soal berdasarkan prinsip-prinsip pengukuran dan format penulisan soal. Analisis secara isi dimaksudkan sebagai penelaahan khusus yang berkaitan dengan kelayakan pengetahuan yang ditanyakan. Analisis secara editorial dimaksudkan sebagai penelaahan yang khususnya berkaitan dengan keseluruhan format dan keajegan editorial dari soal yang satu ke soal yang lainnya. Analisis kualitatif lainnya dapat juga dikategorikan dari segi materi, konstruksi, dan bahasa. Analisis materi dimaksudkan sebagai penelaahan yang berkaitan dengan substansi keilmuan yang ditanyakan dalam soal serta tingkat kemampuan yang sesuai dengan soal. Analisis konstruksi dimaksudkan sebagai penelaahan yang umumnya berkaitan dengan teknik penulisan soal. Analisis bahasa dimaksudkan sebagai penelaahan soal yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut EYD. Analisis Kuantitatif. Digunakan untuk mengetahui sejauh mana soal dapat membedakan antara peserta tes yang kemampuannya tinggi dalam hal yang didefinisikan oleh kriteria dengan peserta tes yang kemampuannya rendah (melalui analisis statistik). Analisis soal secara kuantitatif menekankan pada analisis karakteristik internal tes melalui data yang diperoleh secara empiris. Karakteristik internal secara kuantitatif dimaksudkan meliputi parameter soal tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Khusus soal-soal pilihan ganda, dua tambahan parameter yaitu dilihat dari peluang untuk menebak atau menjawab soal dengan benar dan berfungsi tidaknya pilihan jawaban, yaitu penyebaran semua alternatif jawaban dari subyek-subyek yang dites.

Tingkat Kesukaran. Ada beberapa alasan untuk menyatakan tingkat kesukaran soal. Bisa saja tingkat kesukaran soal ditentukan oleh kedalaman soal, kompleksitas, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kemampuan yang diukur oleh soal. Namun demikian, ketika kita mengkaji lebih mendalam terhadap tingkat kesukaran soal, akan sulit menentukan mengapa sebuah soal lebih sukar dibandingkan dengan soal yang lain. Secara umum, menurut teori klasik, tingkat kesukaran dapat dinyatakan melalui beberapa cara diantaranya (1) proporsi menjawab benar, (2) skala kesukaran linear, (3) indeks Davis, dan (4) skala bivariat. Proporsi jawaban benar (p), yaitu jumlah peserta tes yang menjawab benar pada butir soal yang dianalisis dibandingkan dengan jumlah peserta tes seluruhnya merupakan tingkat kesukaran yang paling umum digunakan. Intinya, bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar pertama-tama dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesukaran yang dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut. Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butirbutir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang atau cukup. Angka yang dapat memberikan petunjuk mengenai tingkat kesulitan item itu dikenal dengan istilah difficulty index (angka indeks kesukaran item), yang dalam dunia evaluasi hasil belajar umumnya dilambangkan dengan huruf P, yaitu singkatan dari kata proportion (proporsi = proporsa). Kategori Tingkat Kesukaran Nilai p P < 0.3 0.3 p 0.7 P > 0.7 Tindak Lanjut Hasil Analisis Interpretasi Item 1. 2. Sukar Tindak Lanjut butir item dibuang atau didrop dan tidak dikeluarkan lagi dalam tes-tes hasil belajar yang akan datang diteliti ulang, dilacak, dan ditelusuri sehingga dapat diketahui faktor yang menyebabkan butir item yang bersangkutan sulit dijawab oleh testee, apakah kalimat soalnya kurang jelas, apakah petunjuk cara mengerjakan soalnya sulit dipahami, ataukah dalam soal tersebut terdapat istilah-istilah yang tidak jelas, dsb. Setelah dilakukan perbaikan, butir-butir item Sukar Sedang Mudah Kategori

tersebut dikeluarkan lagi dalam tes hasil belajar yang akan datang. 3. butir-butir yang terlalu sulit dapat digunakan kembali dalam tes (terutama tes seleksi) yang sifatnya sangat ketat. Sedang Butir item ini dapat dikeluarkan lagi dalam tes-tes hasil belajar pada waktu-waktu yang akan datang 1. 2. butir item dibuang atau didrop dan tidak dikeluarkan lagi dalam tes-tes hasil belajar yang akan datang diteliti ulang, dilacak, dan ditelusuri sehingga dapat diketahui faktor yang menyebabkan butir item yang bersangkutan sulit dijawab oleh testee, apakah kalimat soalnya Mudah kurang jelas, apakah petunjuk cara mengerjakan solnya sulit dipahami, ataukah dalam soal tersebut terdapat istilah-istilah yang tidak jelas, dsb. Setelah dilakukan perbaikan, butir-butir item tersebut dikeluarkan lagi dalam tes hasil belajar yang akan datang. 3. butir-butir yang terlalu sulit dapat digunakan kembali dalam tes (terutama tes seleksi) yang sifatnya longgar. Daya Pembeda. Salah satu tujuan analisis kuantitatif soal adalah untuk menentukan dapat tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan rendah adalah indeks daya pembeda (item discrimination). Indeks daya pembeda soal-soal yang ditetapkan dari selisih proporsi yang menjawab dari masing-masing kelompok. Indeks ini menunjukkan kesesuaian antara fungsi soal dengan fungsi tes secara keseluruhan. Dengan demikian validitas soal ini sama dengan daya pembeda soal yaitu daya dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda berkisar antara -1 sampai dengan +1. Tanda negatif menunjukkan bahwa peserta tes yang kemampuannya rendah dapat menjawab benar sedangkan peserta tes yang kemampuannya tinggi menjawab salah. Dengan demikian soal indeks daya pembedanya negatif menunjukkan terbaliknya kualitas peserta.

Indeks diskriminasi item umumnya diberi lambang dengan huruf D (singkatan dari discriminatory power). Indeks Dsikriminasi

Item (D)

Klasifikasi

Interpretasi Butir item yang bersangkutan daya

< 0,20

Poor

pembedanya yang baik

lemah

sekali

(jelek),

dianggap tidak memiliki daya pembeda Butir item yang bersangkutan telah

0,20 0,40

Satisfactory

memiliki daya pembeda yang cukup (sedang) Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik sekali Butir item yang bersangkutan daya pembedanya negative sekali (jelek sekali)

0,40 0,70 0,70 1,00 Bertanda negatif (-)

Good Excellent -

Fungsi Distraktor. Pada saat membicarakan tes objektif bentuk multiple choice item tersebut untuk setiap butir item yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar telah dilengkapi dengan beberapa kemungkinan jawab, atau yang sering dikenal dengan istilah option atau alternatif. Option atau alternatif itu jumlahnya berkisar antara 3 sampai dengan 5 buah, dan dari kemungkinan-kemungkinan jawaban yang terpasang pada setiap butir item itu, salah satu diantaranya adalah merupakan jawaban betul (kunci jawaban), sedangkan sisanya adalah merupakan jawaban salah. Jawaban-jawaban salah itulah yang biasa dikenal dengan istilah distractor (pengecoh). Menganalisis fungsi distraktor sering dikenal dengan istilah lain, yaitu : menganalisis pola penyebaran jawaban item. Adapun yang dimaksud dengan pola penyebaran jawaban item adalah suatu pola yang dapat menggambarkan bagaimana testee menentukan pilihan jawabnya terhadap kemungkinan-kemungkinan jawab yang telah dipasangkan pada setiap butir item. Suatu kemungkinan dapat terjadi, yaitu bahwa dari keseluruhan alternatif yang dipasang pada butir item tertentu, sama sekali tidak dipilih oleh testee. Dengan kata lain, testee menyatakan blangko. Pernyataan blangko ini sering dikenal dengan istilah omiet dan biasa diberi lambang dengan huruf O.

Distraktor dinyatakan telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila distraktor tersebut sekurang-kurangnya sudah dipilih oleh 5 % dari seluruh peserta tes. Sebagai tindak lanjut atas hasil penganalisaan terhadap fungsi distraktor tersebut maka distraktor yang sudah dapat menjalankan fungsinya dengan baik dapat dipakai lagi pada tes-tes yang akan datang, sedangkan distraktor yang belum dapat berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki atau diganti dengan distraktor yang lain. Reliabilitas. Keajegan dan ketidakajegan skor tes merupakan fokus dari pengkajian tentang reliabilitas. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi perolehan skor peserta didik (Thorndike) yang berakibat pada ketidakajegan terhadap skor. Faktor yang Mempengaruhi Reliabilitas Skor Karakteristik umum yang permanen peserta tes 1 a. c. a. kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam menghadapi tes kemampuan umum untuk memahami petunjuk tes kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan atribut yang diukur dalam sebuah tes b. pengetahuan dan kemampuan khusus yang berkaitan dengan soal 2 c. keajegan respon peserta didik terhadap pilihan jawaban (misalnya mereka cenderung memberi jawaban A dari 4 alternatif yang disediakan atau cenderung memilih B dari soal benar salah yang disajikan) Khusus yang berkaitan dengan soal a. pengetahuan khusus yang berkaitan dengan fakta atau konsep khusus b. pengetahuan dan kemampuan khusus yang berkaitan dengan soal Karakteristik umum yang temporer seperti : a. c. e. f. g. 4 kesehatan motivasi kemampuan umum dan teknik yang digunakan ketika mengambil tes pemahaman mekanisme tes faktor panas, cahaya, ventilasi, dan lain sebagainya b. kelelahan 3 d. gangguan emosi b. kemampuan umum dan teknik yang digunakan ketika mengambil tes Karakteristik khusus yang permanent peserta tes

Karakteristik khusus yang temporer seperti : Khusus yang berkaitan dengan tes secara keseluruhan

a. c.

pemahaman terhadap petunjuk tes pengalaman/latihan menghadapi tes terlebih lagi dalam tes psikomotor

b. trik atau teknik-teknik mengatasi tes d. kebiasaan menghadapi sebuah tes Khusus yang berkaitan dengan soal a. fluktuasi ingatan yang dimiliki peserta didik b. hal-hal yang berkaitan dengan perhatian dan keakuratan Faktor penyelenggaraan 5 a. c. 6 a. waktu, bebas dari gangguan, dan petunjuk yang jelas penskoran keberuntungan karena faktor menebak b. pengawasan Faktor yang tidak pernah diperhitungkan b. mengingat soal yang telah dilihatnya

*disarikan dari berbagai sumber Kata kunci: cyber class Sebelumnya: Kangennnn... Selanjutnya : Akukah sahabatmu ???
http://lussysf.multiply.com/journal/item/114

BLANKO PENILAIAN DAN ANALISIS BUTIR SOAL

Seorang guru dituntut agar profesional dalam menjalankan tugasnya. Standar keprofesionalan seorang guru saya yakin telah banyak bapak/ibu guru ketahui. Memang tidak mudah untuk menjadi guru yang profesional namun harus kita upayakan seideal mungkin. Seperti halnya tentara perang, Seorang guru harus memiliki senjata, rencana dan strategi dan peta untuk dapat memenangkan pertempuran. Senjata dari guru adalah media yang dapat digunakan sebagai alat bantu penyampaian materi pelajaran seperti halnya spidol/kapur/LCD/alat peraga yang lainnya sehingga materi dapat tersampaikan dan nilainilai positif juga dapat tersampaikan. Rencana dan strategi dari seorang guru yaitu memiliki administrasi pembelajaran yang digunakan untuk merencanakan, menganalisis, dan mengevaluasi, sehingga dapat dijadikan sebagai alat ukur diri mengkoreksi dan alat mencegah dari hal-hal yang potensial tejadi selama proses pembelajaran pada tahun berikutnya. Sedangkan petanya adalah karakter siswa, seorang guru harus mampu mengenali dan memahami karakter siswa agar apa yang kita sampaikan dapat diterima oleh siswa baik materi maupun nilai-nilai positif yang lain. Dari 3 poin diatas dalam kesempatan ini saya akan memberikan sebuah alat bantu untuk guru yang dapat digunakan untuk menganalisis nilai dan butir soal. Berikut ini link download ( klik disini ) yang berisi aplikasi excel untuk menganalisis nilai dan butir soal. Aplikasi ini saya buat sesederhana mungkin dengan tujuan agar dapat digunakan oleh sebagian besar guru meski ilmu komputernya minimal. Cara penggunaan aplikasi analisis nilai dan butir soal ini sebagai berikut : 1. Ganti daftar nama sesuai dengan daftar nama siswa Anda (kolom 2 sheet input) 2. Sesuaikan kelasnya (kolom 3 sheet input) 3. Kolom Nomor (kolom 1) disesuaikan dengan no absen siswa perkelas. Ganti kelas berarti nomor dimulai dari angka 1 kembali 4. Untuk soal objektif, kunci jawaban dituliskan telebih dahulu 5. Setelah langkah 1-4 selesai. Masukkan jawaban pilihan ganda (A,B,C,D atau E) dari siswa 6. Masukkan nilai jawaban soal essai 7. Keluaran dari input data berupa analisis soal objektif, daftar nilai siswa, dan daftar remidi per nomer. Bila diperlukan analisis penyebaran jawaban pilihan ganda siswa dapat dilihat di sheet ANALOBJ2 8. Untuk mengecek nilai per kelas dapat dilihat pada sheet cek per kelas. Tinggal diketikkan nama kelas pada kolom kelas 9. Jangan menghapus apapun selain yang berbackground hijau, terkecuali ingin mengganti rumus penilain sesuai kebutuhan
http://blog.pakhermawan.com/2010/12/07/blangko-penilaian-dan-analisis-butir-soal/

ANALISIS BUTIR SOAL MENGGUNAKAN EXCEL


5 Januari 2010 Budisastro Tinggalkan komentar Go to comments Kegiatan menganalisis butir soal merupakan salah satu kewajiban bagi setiap guru. Dikatakan kewajiban karena setiap guru pada akhirnya harus dapat memberikan informasi kepada lembaganya ataupun kepada siswa itu sendiri tentang bagaimana dan sejauhmana penguasaan dan kemampuan yang telah dicapai siswa terhadap materi dan keterampilanketerampilan mengenai mata pelajaran yang telah diberikan. Sejalan dengan pengertian di atas maka evaluasi berfungsi sebagai alat untuk mengetahui tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran, umpan balik bagi proses pembelajaran, sebagai dasar untuk menyusun laporan kemajuan belajar siswa, sebagai dasar merumuskan kriteria ketuntasan minimal dan untuk mengetahui sejauh mana kualitas butir soal yang disusun. Alat evaluasi yang berupa tes tertulis harus memiliki karakteristik atau syarat-syarat sebagai alat evaluasi yang baik, diantaranya harus memenuhi syarat validitas, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas serta sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan diukur. Adapun fungsi tes (Suharsimi, 1986:138) meliputi tiga hal, yaitu fungsi untuk kelas, fungsi untuk bimbingan dan fungsi untuk administrasi. Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa nilai-nilai yang diperoleh siswa dari hasil ulangan umum masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya nilai tersebut kemungkinan adalah kualitas alat evaluasinya. Oleh karena itu menganalisis butir soal harus merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang tidak dapat ditinggalkan. Pada postingan ini akan dibahas mengenai analisis butir soal menggunakan Excel. Dengan melakukan Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Menggunakan Ms. Excel ini, akan diperoleh informasi sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. validitas suatu butir soal; tingkat kesukaran suatu butir soal; daya beda suatu butir soal; tingkat kesulitan siswa pada suatu konsep tertentu dan reliabilitas (tingkat keajegan) naskah soal.

Mengapa Excel?.
Kok bukan SPSS, SPS, Microsta, Anabut, Anates atau aplikasi lainnya khan lebih permanen dan bisa dipercaya? Halah kok bahasanya ganik-ganik nrithik seperti mau ujian saja. Metode Analisis Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis ini meliputi : pengumpulan data / lembar jawaban, koreksi, pemarkahan dan mengurutkan data serta menggolongkan data sesuai keperluan analisis. Jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0, selanjutnya siswa/data diurutkan berdasarkan perolehan skor. Siswa yang memperoleh Skor tertinggi ditempatkan pada urutan paling atas, skor terendah ditempatkan paling bawah.

1. Validitas Butir Soal Soal yang valid harus dapat mengukur apa yang akan diukur. Untuk mengetahui Validitas butir soal digunakan rumus product momment, sebagai berikut:

keterangan: rxy = koefisien korelasi Pearson antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah responden X = skor nilai tes tiap-tiap butir Y = skor total Untuk mengerjakan hal ini excel dapat mengerjakan dengan cepat dan mudah. Rumus yang digunakan adalah =PEARSON (data_hasil_ jawaban_siswa_pada_soal_no, data_ jumlah_jawaban). Anda tidak perlu membuat tabel baru yang berisi kolom-kolom yang panjang dan banyak, cukup tabel hasil koreksi yang telah dibuat sebelumnya. Setelah didapat nilai (harga rxy), selanjutnya nilai tersebut kita bandingkan dengan konstanta/tetapan korelasi. Tetapan korelasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku serial statistik, atau dapat membuat sendiri tabel korelasi momen produk dengan excel.(pada postingan sebelum inired) Untuk penelitian sosial atau penelitian pendidikan, taraf signifikan yang digunakan adalah taraf signifikan 5%. Sedangkan pada penelitian ilmiah yang memerlukan validitas tinggi seperti ketepatan obat terhadap suatu penyakit, kandungan unsur-unsur dalam suatu zat menggunakan taraf signifikan 1%. Pada analisis ini menggunakan taraf signifikan 5%, artinya kebenaran atau dalam hal ini validitasnya mencapai 95%. Jika rxy rxy tabel maka soal tersebut tidak Valid dan jika rxy hitung rxy tabel, maka soal tersebut valid. 2. Tingkat Kesukaran Untuk menentukan tingkat kesukaran suatu tes (Suharsimi, 1986:198)dapat digunakan rumus:

keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar, JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Untuk mengiterpretasikan tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria sebagai berikut: P antara 0,00 0,30 soal sukar;

P antara 0,30 0,70 soal sedang; dan P antara 0,70 1,00 soal mudah. 3. Daya Beda Butir Soal Untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai, siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok atas 33%, kelompok bawah 33% dan sisanya adalah kelompok tengah. Rumus yang digunakan adalah :

keterangan: D = daya pembeda JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA = BA / JA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar JB = BB / JB = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar kriteria, jika D bernilai: 0,000,20 : soal jelek 0,200,40 : soal sedang/cukup 0,400,70 : soal baik 0,701,00 : soal baik sekali 4. Reliabilitas Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes dapat memberikan hasil yang tetap. Jadi pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan(keajegan) hasil. Rumus yang digunakan untuk menentukan reliabilitas pada tes obyektif adalah K-R.21

keterangan: r11 = koefisien reliabilitas tes secara keseluruhan n = banyaknya soal butir soal M = Mean atau rerata skor soal yang valid S = Simpangan baku Untuk menginterpretasikan besarnya r11 r11 : 0,81,0 reliabilitas sangat tinggi 0,60,8 reliabilitas tinggi 0,40,6 reliabilitas cukup 0,20,4 reliabilitas rendah 0,00,2 reliabilitas sangat jelek contoh hasil ulangan excel dapat diunduh di sini dan contoh pembuatan tabel produk momen dapat dilihat disini Postingan lain berkaitan dengan excel koreksi pilihan ganda dengan excel mencari hari lahir dan weton dengan excel ulangan harian mengirim jawaban ke hape guru diimpor/diekspor ke file excel persamaan parabola dengan excel mencetak ukuran kertas folio (33x 21,5 cm) di excel(setting printer) kartu perpustakaan dengan excel

http://budies.wordpress.com/2010/01/05/analisis-butir-soal-menggunakan-excel/

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN PROGRAM ITEMAN DAN ANASES

A. Pendahuluan Micro Computer Adaptive Test (MicroCat) menyediakan program Item analisis (Iteman) versi 3.50A, yaitu program analisis butir soal dengan komputer, yang edisi kelimanya dipublikasikan mulai tahun 1993. Program ini sangat sederhana, jika Anda mau mendalami sedikit saja, akan dapat menguasainya. Jika masih juga ada kesulitan, nara sumber dengan senang hati mau memberikan penjelasan kembali. Pekerjaan analisis butir soal merupakan salah satu jenis kegiatan guru/dosen yang sangat bermanfaat dalam menafsirkan hasil belajar peserta didik dan untuk mengetahui kualitas soal, tetapi sayangnya masih banyak guru/dosen belum dapat melakukannya. B. Langkah-langkah kerja Program Iteman Program ini hanya dapat menganalisis butir soal ragam pilihan ganda. Analisis butir soal dengan program ini relatif mudah, yang penting diperlukan ketelitian dalam memasukkan data (data entry), karena kesalahan memasukkan data akan berakibat tidak tepat hasil analisisnya. Langkah-langkah untuk memasukkan data (dengan file baru) adalah sebagai berikut. 1. Klik Star, pilih Program, pilih Accessories, pilih dan klik Notepad; 2. Simpan dengan klik file, pilih dan klik Save as, lalu tulis nama file data, misalnya : IPA-1 (jangan lupa, paling banyak 8 huruf/angka); 3. Pemasukan akan lebih cepat jika dilakukan oleh dua orang, seorang membaca jawaban siswa dan seorang menuliskan. Agar tidak keliru antara jawaban b dan d, maka pembacaannya: a untuk a, be untuk b, ce untuk c, del untuk d, dan e untuk e; 4. Jika dilakukan sendiri, letakkan jari tengah tangan kiri pada huruf A dan jari telunjuk pada huruf D; jari telunjuk tangan kanan pada huruf C dan jari tengah pada huruf B pada keyboard (papan ketik). Mata melihat jawaban peserta tes, hasilnya akan lebih cepat; 5. Agar data tidak hilang saat listrik mati, maka sebentar-sebentar disimpan dengan klik File dan klik Save; dan 6. Tampilan file data seperti terlihat pada halaman berikut. http://mustofaabihamid.blogspot.com/2011/05/analisis-butir-soal-dengan-program.html

MODUL/BLOCK ANALISIS BUTIR SOAL UNTUK MOODLE Berikut adalah source code dari fitur Analisis Butir Soal untuk Moodle (Learning Management System terpopuler saat ini). Fitur ini berupa blocks dan modul yang dikembangkan dari modul Quiz dan Question Engine milik Moodle. Beberapa kemampuan yang ditawarkan oleh fitur tambahan Moodle ini antara lain:

mengumpulkan dan melihat daftar kuis/paket soal yang ada untuk suatu course melihat daftar soal yang ada pada suatu paket soal/kuis melakukan analisis butir soal terhadap suatu paket soal/kuis dengan 3 poin analisis utama yaitu tingkat kesukaran, daya beda dan standar deviasi (distribusi jawaban). menyimpan hasil analisis butir soal pada basis data mandiri yang dapat diolah lebih lanjut untuk kepentingan statistik maupun diekspor sebagai bank data memperbarui data analisis butir soal pada basis data mandiri yang telah dibentuk tiap dilakukan analisis butir soal terhadap paket soal/kuis tersebut fasilitas unduh hasil analisis butir soal pada suatu paket soal/kuis dalam bentuk file spreadsheet (microsoft excel)

Fitur tambahan ini dibangun dengan PHP, MySQL dan membutuhkan Moodle dengan versi 1.7 ke atas dan belum mendukung arsitektur Moodle versi 2.0. Terimakasih kepada Martin Dougiamas, Jamesensei, tjhunt, nicolasconnault, sam_marshall dkk di tim pengembang Quiz Engine API Moodle serta seluruh tim Developer, Kontributor, Dokumentator, Translator dan Pengguna Moodle di seluruh dunia. Terimakasih sebesarbesarnya untuk dosen pembimbing saya, Dr. Djuniadi,MT dan Feddy Setio Pribadi, ST, MT, dan seluruh dosen/staff/mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang serta pihak-pihak yang membantu pengembangan fitur ini.
http://emka.web.id/sourcecode/moodle-analisissoal/

ANALISIS BUTIR SOAL

untuk melakukan analisis terhadap sebuah butir soal ada dua pendekatan yang bisa digunakan yaitu dengan teori tes klasik dan teori respon butir. selain itu, soal juga dapat di analisis dengan menggunakan analisis kualitatif (teoritis) dan kuantitatif (empiris). Insya Allah penulis akan sedikit membahas keempat hal tersebut. akan tetapi untuk saat ini, penulis akan membahas analisis soal dengan cara kualitatif atau teoritis. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan melakukan penelaahan terhadap setiap butir soal dari aspek materi, konstruksi dan bahasa. Aspek materi yang ditelaah berkaitan dengan substansi keilmuan yang ditanyakan dalam butir tes serta tingkat kemampuan yang sesuai dengan tes. Analisis konstruksi dimaksudkan untuk melihat hal-hal yang berkaitan dengan kaidah penulisan tes. Analisis bahasa dimaksudkan untuk menelaah tes berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Telaah secara kualitatif dilakukan oleh tiga orang yang memiliki kompetensi sesuai dengan aspek materi konstruksi dan bahasa. Setiap penelaah melakukan analisis terhadap setiap butir soal berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dengan menuliskan huruf Y jika butir sesuai dengan kriteria dan huruf T jika butir tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Hasil telaah kemudian dirangkum untuk selanjutnya ditentukan kualitas butir secara teoretis dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: a. Butir tes yang baik yaitu butir yang memenuhi semua kriteria yang telah ditentukan. b. Butir tes yang kurang baik yaitu butir yang hanya memenuhi sebanyak-banyaknya 3 kriteria aspek konstruksi serta 1 kriteria aspek materi dan bahasa. c. Butir tes yang tidak baik yaitu butir yang tidak memenuhi semua kriteria yang telah ditetapkan pada aspek materi 1 dan 3, atau lebih dari 3 untuk aspek konstruksi serta lebih dari 1 kriteria pada aspek bahasa. Dari rangkuman hasil telaah kualitatif selanjutnya dapat ditentukan butir mana yang sudah atau belum memenuhi kriteria pada aspek materi, konstruksi dan bahasa. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan tentang butir yang baik dan tidak baik. Berikut contoh check list analisis kualitatif: a. Materi 1. Tes sesuai indikator 2. Pilihan jawab homogen dan logis 3. Hanya ada satu kunci jawaban yang tepat b. Konstruksi 4. Pokok tes dirumuskun secara singkat dan jelas 5. Rumusan pokok tes dan pilihan jawaban 7. Pokok tes tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban 8. Pokok tes bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda 9. Gambar/grafik/table diagram dan sejenisnya jelas berfungsi 10.Panjang rumusan jawaban relatif 11.Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah" atau "semua jawaban di atas benar". 12.Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologis 13.Butir tes tidak tergantung pada jawaban sebelumnya c. Bahasa 14.tes menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia 15.tes menggunakan bahasa yang komunikatif 16.tes tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat 17.pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama yang bukan merupakan satu

kesatuan untuk analisis kuantitaf, akan saya posting Insya Allah di postingan berikutnya http://evaluasipendidikan.blogspot.com/2008/06/analisis-butir-soal.html

Panduan Analisis Butir Soal


Tagged with: analisis butir soal

Butir soal merupakan perangkat utama dalam sistem penilaian terhadap siswa di sekolah. Untuk itu sangat penting menentukan mana soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi penggunaannya. Pendidik perlu meningkatkan kualitas butir soal melalui analisis terhadap tiga komponen utama yang meliputi (1) tingkat kesukaran, (2) daya pembeda, dan (3) pengecoh soal. Kegiatan menganalisis butir soal merupakan proses pengumpulan, peringkasan dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian (Nitko, 1996). Tujuan analisis butir soal :

mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum digunakan. membantu meningkatkan kualitas tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif mengetahui informasi diagnostik pada siswa, sudahkan mereka memahami materi yang telah diajarkan

Manfaat analisis butir soal :


membantu para pengguna tes dalam evaluasi atas tes yang digunakan sangat relevan bagi penyusunan tes informal dan lokal (seperti tes yang disiapkan guru di kelas) mendukung penulisan butir soal yang efektif secara materi dapat memperbaiki tes di kelas meningkatkan validitas dan reliabilitas soal menentukan apakah suatu fungsi butir soal sesuai dengan yang diharapkan memberi masukan kepada siswa tentang kemampuan dan sebagian dasar untuk bahan diskusi di kelas memberi masukan kepada guru tentang kesulitan siswa memberi masukan pada aspek tertentu untuk pengembangan kurikulum

merevisi materi yang dinilai atau diukur meningkatkan keterampilan penulisan soal

Ada dua jenis analisis butir soal yang dapat pendidik laksanakan, yaitu : 1. Analisis secara kualitatif, prosedur peningkatan secara judgement, terkait dengan isi dan bentuk soal 2. Analisis secara kuantitatif, prosedur peningkatan secara empirik, terkait dengan ciriciri statistiknya

Analisis Secara Kualitatif Pengertian


Penelaahan ini biasanya dilakukan sebelum soal digunakan/diujikan (tes tertulis, perbuatan, dan sikap) Aspek yang ditelaah : segi materi, konstruksi, bahasa/budaya, dan kunci jawaban/pedoman penskorannya Bahan penunjang : bahan-bahan penunjang seperti: (1) kisi-kisi tes, (2) kurikulum yang digunakan, (3) buku sumber, dan (4) kamus bahasa Indonesia.

Teknik analisis 1. Teknik moderator merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat satu orang sebagai penengah. Berdasarkan teknik ini, setiap butir soal didiskusikan secara bersama-sama dengan beberapa ahli dan dimoderatori oleh satu orang. Kelebihan : Setiap butir soal dapat dituntaskan secara bersama-sama, perbaikannya seperti apa Kelemahan : Teknik ini adalah memerlukan waktu lama untuk rnendiskusikan setiap satu butir soal. 2. Teknik panel merupakan suatu teknik menelaah butir soal yang setiap butir soalnya ditelaah berdasarkan kaidah penulisan butir soal. Para penelaah dipersilakan memperbaiki

langsung pada teks soal dan memberikan komentarnya serta memberikan nilai pada setiap butir soalnya yang kriterianya adalah: baik, diperbaiki, atau diganti. Prosedur analisis Untuk mempermudah prosedur pelaksanaan dapat menggunakan format penelahaan soal yang digunakan sebagai dasar untuk menganalisis setiap butir soal. Model format penelaahan soal :

[Download not found] [Download not found] [Download not found] RPP-Penjas-X-11 (160)

Analisis Secara Kuantitatif Pengertian Penelaahan butir soal didasarkan pada data empirik dari butir soal terkait yang telah diujikan. Pendekatan analisis Klasik Analisis butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik. Kelebihan : mudah , murah, sederhana, familier digunakan guru-guru,dapat menggunakan data sampel kecil. Kelemahan : (1) Tingkat kemampuan dalam teori klasik adalah true score. Jika tes sulit artinya tingkat kemampuan peserta didik mudah. Jika tes mudah artinya tingkat kemampuan peserta didik tinggi. (2) Tingkat kesukaran soal didefinisikan sebagai proporsi peserta didik dalam grup yang menjawab benar soal. Mudah/sulitnya butir soal tergantung pada kemampuan peserta didik yang dites dan kemampuan tes yang diberikan. (3) Daya pembeda, reliabilitas, dan validitas soal/tes didefinisikan berdasarkan grup peserta didik. Modern Penelaahan butir soal dengan menggunakan Item Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal. Teori ini merupakan suatu teori yang menggunakan fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar suatu soal dengan kemampuan siswa.

IRT merupakan hubungan antara probabilitas jawaban suatu butir soal yang benar dan kemampuan siswa atau tingkatan/level prestasi siswa. Kelebihan : (1) asumsi banyak soal yang diukur pada trait yang sama, perkiraan tingkat kemampuan peserta didik adalah independen; (2) asumsi pada populasi tingkat kesukaran, daya pembeda merupakan independen sampel yang menggambarkan untuk tujuan kalibrasi soal; (3) statistik yang digunakan untuk menghitung tingkat kemampuan siswa diperkirakan dapat terlaksana Kelemahan : prosesnya cukup rumit dan sulit Penghitungan dalam penelaahan butir soal secara kuantitatif dapat menggunakan bantuan kalkulato scientific atau program komputer. Program yang sudah dikenal secara umum adalah EXCEL, SPSS (Statitistical Program for Social Science), atau program khusus seperti ITEMAN (analisis secara kiasik), RASCAL, ASCAL, BILOG (analisis secara item respon teori atau IRT), FACETS (analisis model Rasch untuk data kualitatif). Materi selengkapnya dapat didownload di [Download not found] Referensi : Panduan Analisis Butir Soal.http://www.bpgdisdikjabar.net/ktsp/%5BPENILAIAN%5D%20PANDUAN%20ANALISIS%20BUTIR%20SOAL ,%20270208.pdf Analisis Butir Ujian. http://www.docstoc.com/docs/1991857/25ANALISIS-BUTIR-SOALHASIL-UJIAN_-180208
http://gurupembaharu.com/home/?p=4917

Anda mungkin juga menyukai