Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS EKONOMI PEMELIHARAAN AYAM ARAB PETELUR DI FIELD LAB JURUSAN PETERNAKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH

Oleh : Nama NIM I. : Agus Saputra : 0705004010020 Pembimbing : Ir.Zulfan, M.Sc

Pendahuluan Ayam lokal yang dipelihara secara intensif memiliki produksi telur mencapai 150 butir per tahun. Jumlah produksi sebanyak ini sulit untuk dapat memenuhi kebutuhan telur di Provinsi Aceh yang mencapai 2 juta butir per hari. Oleh karena itu, diambil alternatif telur ayam arab yang memiliki produksi telur berkisar antara 270-290 butir per tahun sebagai pengganti telur ayam lokal. Tujuan Praktek Lapang ini adalah untuk menganalisis keuntungan dan kelayakan usaha ayam arab petelur di usaha peternakan Field Lab Jurusan Peternakan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. II. Tinjauan Pustaka Ayam Arab Petelur Menurut .Utomo dan Andoko (2003), sampai saat ini, ayam arab masih di perdebatkan, baik oleh para ahli unggas maupun peternak. Ada yang mengatakan sesuai dengan namanya, ayam arab berasal dari Arab Saudi. Terlepas dari perdebatan tentang dari mana negara asalnya, ayam ini mungkin bukan spesies asli ayam kampung karena tidak memiliki sifat mengeram. Kemungkinan besar ayam arab merupakan hasil persilangan dari ayam-ayam kelas Mediteranian seperti Leghorn, Minorca, atau Andalusian Modal Menurut Abdullah (2003) yang dikutip dari situs http://one.indoskripsi.com, modal adalah biaya yang harus disediakan dan merupakan faktor yang sangat penting dalam menggerakkan suatu usaha. Besar kecilnya modal akan sangat mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh. Jadi, modal merupakan sumber daya untuk suatu proses produksi. Pemasaran Menurut Kottler (1984), pemasaran artinya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Biaya dan Penerimaan Menurut pernyataan Annonimous (1993) yang dikutip dari situs web http://Edukasi-net (n.d), biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang. Penerimaan adalah biaya pendapatan dikurangi biaya produksi sehingga menghasilkan penerimaan.

III. Deskripsi Lokasi Tempat Field Lab ini merupakan kebun percobaan milik Universitas Syiah Kuala yang berlokasi di Desa Rukoh-Darussalam Banda Aceh. Laboratorium ini mulai diaktifkan Pada tahun 1998 dengan nama waktu itu Ex-farm. Untuk menjalankan aktifitas di Exfarm tersebut dibentuk suatu Usaha Bersama Mandiri (UMB) dengan anggota yang terdiri dari alumni Jurusan Peternakan, Mahasiswa aktif dan Peternak sekitar. Metode pelaksanaan Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan kepustakaan, pengamatan lapangan, Wawancara, dan informasi internet IV. Hasil dan Pembahasan
Lama Pemeliharaan atau Daya Tahan (Thn) 1 30 10 2 2

tinjauan

Tabel 1. Perhitungan Biaya Investasi dan Biaya Depresiasi (Biaya Tetap)


Taksiran Harga Jual/ Afkir (Rp) Depresiasi Per Tahun (Rp) Depresiasi Per Bulan (Rp)

No

Uraian

Volume

Harga

1 2 3 4 5

Bibit Ayam Dara Kandang Induk Kandang batery Tempat pakan & Minum Peralatan penunjang Total

100 ekor 1 unit 10 unit 3.3 M 1 unit

4,500,000 50,000,000 700,000 82,500 200,000 55,482,500

3,000,000 5,000,000 30,000 8,030,000

1,500,000 1,500,000 67,000 41,250 100,000 3,208,250

125,000 125,000 5,583 3,438 8,333 267,354

Dari Tabel 1 diketahui bahwa rata-rata biaya tetap yang merupakan biaya penyusutan kandang, alat dan ayam di Field Lab Jurusan Peternakan sebesar Rp 267.354 per bulan per 100 ekor ayam. Dari Tabel 2 terlihat bahwa berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa Total Penerimaan > Total Biaya yang berarti usaha tersebut menguntungkan Keuntungan diperoleh sebesar Rp 242.046 per bulan. Dari jumlah keuntungan yang diperoleh dari pemeliharaan 100 ekor ayam arab menunjukkan bahwa per ekor ayam arab bisa menghasilkan keuntungan sekitar Rp 2.420/ekor. Jika peternak mengusahakan sebanyak 1.000 ekor maka setiap bulan ditaksir mendapatkan keuntungan sebesar 2,42 juta rupiah. Jika 10.000 ekor maka keuntungan yang diperoleh ditaksir sebesar 24,2 juta per bulan. Analisis B/C ratio 1,12 ( > 1), menunjukkan bahwa usaha ayam arab di Field Lab Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Unsyiah layak untuk dikembangkan dan diteruskan.

Tabel 2.
No

Analisis Keutungan Usaha Ayam Arab Petelur di Field Lab (per bulan)
Uraian Volume Satuan Harga Satuan (Rp) 1,100

Unsyiah

Jumlah (Rp) 2.310.000 2.310.000 1.161.000 36.000 3.600 600.000 1.800.600 125,000 125,000 5,583 3,438 8,333 267,354 2.067.954 242.046 1,12*)

C D

Penerimaan Penjualan Telur Jumlah-A 1. Biaya Variabel Ransum Obat-obatan - Vita Stress Listrik Upah Tenaga Kerja Jumlah B1 2. Biaya Tetap Bibit Ayam Dara Kandang Induk Kandang batery Tempat pakan & Minum Peralatan penunjang Jumlah B2 Jumlah B1+B2 Keuntungan B/C Ratio

2,100 Butir

270 Kg 1 Kotak 9 Kwh 30 Jam

4,300 36,000 400 20,000

100 1 10 3.3 1

Ekor Unit Unit M Unit

125,000 5.58,3 104,18 8.333

*) B/C Ratio > 1 = Layak usaha

V. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Pengusahaan ayam arab di Field Lab Jurusan Peternakan menguntungkan karena penerimaan lebih besar dari biaya. Keuntungan dari pemeliharaan ayam arab di lokasi tersebut adalah rata-rata Rp 2.420/ekor/bulan. 2. Analisis B/C ratio diperoleh 1,12 (>1), yang berarti usaha tersebut layak dijalankan. 3. Berdasarkan analisis keuntungan yang dilakukan, maka usaha ayam arab sangat berpotensi dikembangkan di Aceh. Saran 1. Usaha ayam arab di Field Lab Jurusan Peternakan Unsyiah sebaiknya ditingkatkan skala pengusahaannya agar volume keuntungan yang diperoleh lebih besar. 2. Perlu dikembangkan usaha ayam arab petelur di masyarakat sebagai penghasil telur konsumsi ayam buras agar pendapatan masyarakat di pedesaan dapat meningkat. Daftar Pustaka Abdullah, 2003. Pentingnya Modal. http://one.indoskripsi.com Annonimous, 1993. Biaya Produksi. www.scribd.com. Kottler, P., 1984. Marketing Management, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Utomo dan Andoko, 2003. Asal Usul Ayam Arab, Penebar Swadaya, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai