Anda di halaman 1dari 4

1. jelaskan pengertian wirausaha dengan wiraswasta berdasarkan teori, di mana kesamaannya 2.

kiat-kiat menumbuhkan jiwa wirausaha dalam diri, dan bagaimana pengaplikasia wirausaha menurut sebuah teori berwirausahaan 3. bagaimana menurut anda melihat sistem pendidikan nasional, apakah sudah sesuai dengan UUD ,dihubungkan dengan dunia wirausaha 4. bagaimana mendidik wirausaha dengan perkembangan jiwa anak dalam keluarga, dan bagaimana sekolah mendidik siswanya pengetahuan ttg wiraswasta, sesuai dengan tingkatannya 5. bagaimana membentuk manusia wirausaha di masyarakat dan bagaimanamembentuk masyarakat sadar wirausaha 6. saat membangun usaha langkah apa yang harus ditempuh 7. apa yang dimaksud jiwa entrepreneur, dan apa yang akan dilakukan untuknya dan lingkungannya ketika menghadapi situasi tersebut 8. apakah menurut mu pemerintah telah mendayagunakan masyarakat untuk berwirausaha ( refff) 9. untuk membangun ekonomi kemasyarakatan/kerakyatan, bentuk usaha apa yang menurut anda cocok untuk membangun pondasi tersebut 10. buatlah proposal usaha yang akan dilakukan

Jawaban 1. Kata wiraswasta berasal dari kata wira yang berarti utama, gagah, luhur dan berani. Dan swa yang berarti sendiri, kata sta yang berarti berdiri dan kata swasta yang berarti berdiri diatas kaki sendiri. wirausaha dapat diartikan sebagai suatu keberanian untuk memulai usaha atas kekuatan diri sendiri. Jadi disini letak kesamaannya adalah dalam hal berani bertindak mandiri. Vernon A Musselman dan John H Jackson mengatakan bahwa wirausaha (wiraswasta) adalah menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Dalam definisi itu, ada kata mempertaruhkan uang, waktu dan usaha. Jadi dalam konsep wirausaha terdapat kemauan menanggung resiko dan keberanian memulai usaha Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/business-ideas-andopportunities/2101736-pengertian-wirausaha-dan-wirausahawan/#ixzz1fboigWBS 2. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya: a. Melalui pendidikan formal. Kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausahaan b. Melalui seminar-seminar kewirausahaan. Berbagai seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa kewirausahaan di diri kita c. Melalui pelatihan. Berbagai simulasi usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan outdoor). Melalui pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahan linghkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembabngkan d. Otodidak. Melalui berbagai media kita bisa menumbuhkan semangat berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (sucess story), media televisi, radio majalah koran dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha. 4. Mendidik Wirausaha Dalam Keluarga

Mendidik anak untuk memiliki mental wirausaha sejak dini dapat berbentuk seperti mengajari anak tidak boros, rajin menabung, dan perbuatan terpuji lainnya. Dengan begitu, apabila ini dilakukan secara continue, Secara bertahap akan membentuk karakter wirausaha yang kuat dalam diri anak. Beberapa langkah yang dapat diajarkan sejak anak balita sampai usia dini adalah pertama, membiasakan anak untuk mengungkapkan gejolak jiwanya dalam bentuk sesuatu yang tertulis baik berupa tulisan maupun gambar. Kedua, mendidik anak dengan kebaikan-kebaikan yang muncul dari dirinya sendiri sebagai hasil dari serapan anak terhadap lingkungan atau apa yang dilihat dari orang tua, guru dan teman-temannya. Ketiga, membiasakan perbuatan baik yang sudah dilakukan, Keempat, menjadikan kebiasaan itu menjadi karakter. Salah satu ciri menjadi karakter adalah jika perbuatan itu tidak dilakukan, maka anak akan merasa kehilangan dan atau mengingatkan akan kebiasaan yang Mendidik wirausahadalam sekolah . a. Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh Mata Pelajaran Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. b. Pendidikan Kewirausahaan yang Terpadu Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi ekstra kurikuler adalah (1) menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka; (2) menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok c. Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri Pengembangan diri secara khusus bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: bakat, minat, kreativitas, kompetensi, dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan kemandirian. Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak

terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. d. Perubahan Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan dari Teori ke Praktik Dengan cara ini, pembelajaran kewirausahaan diarahkan pada pencapaian tiga kompetansi yang meliputi penanaman karakter wirausaha, pemahaman konsep dan skill, dengan bobot yang lebih besar pada pencapaian kompetensi jiwa dan skill dibandingkan dengan pemahaman konsep. Dalam struktur kurikulum SMA, pada mata pelajaran ekonomi ada beberapa Kompetensi Dasar yang terkait langsung dengan pengembangan pendidikan kewirausahaan. e. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan ke dalam Bahan/Buku Ajar Penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan dapat dilakukan ke dalam bahan ajar baik dalam pemaparan materi, tugas maupun evaluasi. Bahan/buku ajar merupakan komponen pembelajaran yang paling berpengaruh terhadap apa yang sesungguhnya terjadi pada proses pembelajaran. f. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Kutur Sekolah Budaya/kultur sekolah adalah suasana kehidupan sekolah dimana peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya, dan antar anggota kelompok masyarakat sekolah. Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan kewirausahaan dalam budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi dengan peserta didik dan mengunakan fasilitas sekolah, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, komitmen dan budaya berwirausaha di lingkungan sekolah (seluruh warga sekolah melakukan aktivitas berwirausaha di lngkungan sekolah). g. Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Muatan Lokal Mata pelajaran ini memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan. Oleh karena itu mata pelajaran muatan lokal harus memuat karakteristik budaya lokal, keterampilan, nilai-nilai luhur budaya setempat dan mengangkat permasalahan sosial dan lingkungan yang pada akhirnya mampu membekali peserta didik dengan keterampilan dasar (life skill) sebagai bekal dalam kehidupan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Contoh anak yang berada di ingkungan sekitar pantai, harus bisa menangkap potensi lokal sebagai peluang untuk mengelola menjadi produk yang memiliki nilai tambah, yang kemudian diharapkan anak mampu menjual dalam rangka untuk memperoleh pendapatan. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/06/29/konsep-kewirausahaan-danpendidikan-kewirausahaan/ 5.

Anda mungkin juga menyukai