Anda di halaman 1dari 21

SISTEM 3G Sistem komunikasi nirkabel generasi ketiga dikembangkan dari sistem-sistem yang ada di generasi kedua, yang sudah

matang teknologinya. Tujuan diciptakannya jaringan komunikasi generasi ketiga adalah menyediakan seperangkat standar tunggal yang dapat memenuhi aplikasiaplikasi nirkabel yang luas variasinya dan menyediakan akses yang sifatnya universaldi seluruh dunia. Di dalam sistem komunikasi generasi ketiga ini, perbedaan antara telepon nirkabel dan telepon seluler akan hilang, dan komunikator personal yang bersifat universal atau perangkat genggam personal akan mampu melakukan akses ke berbagai layanan komunikasi yang mencakup suara, data dan gambar. Ciri-ciri karakter yang dituju oleh 3G ini adalah: 1. memiliki standar yang bersifat global atau mendunia 2. memiliki kesesuaian atau kompatibilitas layanan dengan jaringan-jaringan kabel 3. memiliki kualitas tinggi baik suara, data dan gambarnya 4. memiliki pita frekuensi yang berlaku umum di seluruh dunia 5. memiliki bentuk komunikasi yang bersifat multimedia, baik layanannya maupun piranti penggunanya 6. memiliki spektrum yang benar-benar efisien 7. memiliki kemampuan yang mudah untuk berevolusi ke sistem nirkabel generasi berikutnya 8. memiliki laju data paket 2Mbps untuk terminal atau perangkat yang diam di tempat, 384 kbps untuk kecepatan orang berjalan dan 144 kbps untuk kecepatan orang berkendaraan Generasi ketiga menggunakan jaringan digital layanan terpadu berpita lebar untuk mengakses jaringan-jaringan informasi. Istilah-istilah yang muncul seperti Personal Communication Sistem (PCS) dan Personal Communication Network (PDN) digunakan untuk menyatakan secara tidak langsung munculnya sistem generasi ketiga bagi perangkat-perangkat genggamnya. Nama lain dari PCS ini termasuk Future Public Land Mobile Telecommunication Sistem (FPLMTS) untuk penggunaan di seluruh

dunia, yang juga dikenal dengan nama International Mobile Telecommunication 2000 (IMT 2000), dan Universal Mobile Telecommunication Sistem (UMTS).

ARSITEKTUR 3G

Pada gambar diatas dapat dilihat arsitektur dari 3G, dan berikut penjelasan komponen komponen di dalamnya [1] [2] [5]:

MSC adalah berfungsi untuk memindahkan panggilan dari PSTN ke mobile.

GMSC adalah MSC yang melakukan route dari panggilan luar ke jaringan mobile.

HLR merupakan database untuk jaringan mobile yang berisi identitas dari pelanggan dari jaringan mobile tersebut.

RNC merupakan perangkat yang berfungsi untuk mengontrol radio transmitter dan receiver di node Bs, dan melakukan akses radio dan link maintenance (seperti soft handoff).

Node B adalah Base station dari W-CDMA.

UMTS Terrestrial Radio Access Network (UTRAN) adalah fixed network infrastructure yang berisikan fasilitas untuk transmisi dari dan ke pengguna mobile.

Serving GPRS Support Node (SGSN) adalah komponen utama dari jaringan GPRS, yang mengatur packet switched data di dalam jaringan. Contohnya mobility management dan autentikasi dari pengguna pengguna.

Gateway GPRS Support Node (GGSN) adalah komponen utama dari jaringan GPRS. GGSN bertanggung jawab untuk internetworking antara jaringan GPRS dan packet switched network.

Base Station Controller (BSC) adalah pengontrol dari beberapa BTS.

Base Transceiver Station (BTS) adalah base station dalam bahasa GSM.

GSM EDGE Radio Access Network (GERAN) adalah arsitektur dari radio access network yang berdasarkan teknologi GSM/EDGE radio access. Geran secara keseluruhan terharmonisasi dengan UTRAN.

Generasi ketiga (3G) memiliki suatu system sebagai pendukung kemampuannya, yaitu berupa UTMS yang merupakan revolusi dari GSM. UMTS menggunakan teknologi akses WCDMA dengan system DS-WCDMA (Direct Seqence Wideband CDMA). Terdapat dua mode yang digunakan dalam WCDMA dimana yang pertama menggunakan FDD (Frequency Division Duplex) dan kedua dengan menggunakan TDD (Time Division Duplex). FDD dikembangkan di Eropa dan Amerika sedangkan TDD dikembangkan di Asia.

Pada WCDMA FDD, digunakan sepasang frekuensi pembawa 5 MHz pada uplink dan downlink dengan alokasi frekuensi untuk uplink yaitu 1945 MHz 1950 MHz dan untuk downlink yaitu 2135 MHz 2140 MHz. Perbandingan antara spreading rate (kecepatan chip tiap detik) terhadap user data rate (kecepatan simbol data user tiap detik) dikenal sebagai spreading factor. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi chip rate, maka semakin banyak user yang dapat ditampung. Pengertian lainnya adalah dalam menentukan jumlah user, semakin besar jumlah chip rate, maka semakin tinggi kecepatan data yang diperoleh masingmasing user. Dalam WCDMA, chip rate yang digunakan sebesar 3,84 Mbps. Sistem WCDMA UMTS Pada sistem generasi ketiga ini didesain untuk komunikasi multimedia untuk komunikasi person-to-person dapat disajikan dengan tingkat kualitas gambar dan video yang baik, dan akses terhadap informasi serta layanan-layanan pada public dan private network akan akan disajikan dengan data rate dan kemampuan sistem komunikasi pada generasi ketiga ini lebih fleksibel. Seiring dengan kemajuan evolusi dari sistem generasi kedua, akan menciptakan suatu kesempatan bisnis baru yang tidak hanya untuk kalangan para manufakturer dan operatoroperator, tetapi juga untuk beberapa content provider dan pengembang aplikasi yang menggunakan jaringan ini. Sistem ini merupakan evolusi dari sistem CDMA pada IMT-2000. Infrastrukturnya mampu mendukung user dengan data rate tinggi, mendukung operasi yang bersifat asinkron, bandwidthnya secara keseluruhan 5 MHz dan didesain untuk dapat berdampingan dengan sistem GSMSistem WCDMA mendukung variabel data rates user yang cukup besar.

Kelemahan 3G dibandingkan generasi-generasi sebelumnyan adalah memerlukan Kontrol Daya Ideal dan belum mencukupinya kecepatan transfer data dalam melayani layanan multimedia yang memerlukan kecepatan yang mumpuni.

SEJARAH PERKEMBANGAN TELEKOMUNIKASI

Teknologi bergerak (mobile technology) atau kadang disebut juga teknologi nirkabel (wireless technology) makin lama makin berkembang pesat saja. Awal-awalnya hanya 1G meski sebelumnya konon ada juga 0G yang hanya bisa dipakai untuk layanan telepon tanpa kabel saja. Selanjutnya masuk ke 2G yang disamping untuk telepon bisa juga untuk berkirim teks. 2G ini hingga sekarang masih yang paling populer digunakan di negeri kita ini. Perkembangan lebih lanjut dari 2G adalah 2.5G yang menggunakan teknologi GPRS, yang bisa mentransfer data jauh lebih cepat daripada koneksi GSM biasa. Selanjutnya teknologi GPRS dikembangkan lagi dan muncullah teknologi EDGE, yang kemampuan transfer datanya jauh lebih cepat daripada GPRS. Inilah teknologi 2.75G. Tidak lama sesudah 2.75G, muncul pula 3G yang sering disebut triji yang tentu saja kemampuan transfer datanya lebih cepat daripada 2.75G. Transfer data yang cepat pada 3G memungkinkan dilakukannya video call dengan baik. Namun pertanyaannya, seberapa butuh masyarakat kita terhadap layanan video call. Tidak bisa dipungkiri, kebanyakan dari kita sudah merasa cukup dengan audio call untuk berkomunikasi, tanpa perlu gambar maupun video. Video call juga diyakini bisa disalahgunakan oleh merekamereka yang lemah moralitasnya, misalnya untuk melakukan cybersex dan semacamnya. Ini tentu saja akan merusak moralitas masyarakat. Belum lagi 3G benar-benar settled, kini sudah marak pula teknologi 3.5G. Tentu saja kemampuan transfer datanya lebih dahsyat. Generasi Pertama (1G) Adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan teknologi-teknologi yang digunankan pada system komunikasi bergerak pada pertama kalinya. Sistem generasi pertama semuanya menggunakan teknologi analog yang pada umumnya lebih dikenal orang dengan AMPS atau TACS. Perlu dicatat bahwa pada teknologi system analog ini juga digunakan digital signaling. Kata-kata analog dalam hal ini lebih menuju pada metode yang digunakan untuk mengirimkan informasi dalam jaringan telekomunikasi mobile tersebut. Basic service yang ditawarkan pada technology generasi pertama ini masih berkisar pada suara.

System generasi pertama ini memiliki banyak kurangan seperti kapasitas system yang terbatas. Hal ini karena teknologi multiple accessnya masih menggunakan FDMA, dimana selama pembicaraan berlangsung, penggunaan suatu kanal akan diperuntukkan bagi satu subscriber saja. Walaupun subscriber itu tidak sedang mengirimkan informasi, maka kanal yang dia duduki tidak dapat digunakan oleh subscriber lain. Hal ini berlangsung terus sampai pembicaraan selesai. Teknologi yang berkembang tidak kompatibel satu dengan yang alinnya sehingga hal ini membatasi mobilitas subscriber yang hanya bias digunakan didalam areanya saja (tidak memungkinkan roaming ke dalam jaringan lain) Service yang ditawarkan hanya sebatas suara. Sistem keamanan yang sangat buruk karena menggunakan modulasi analog (FM). 2G (Generasi Kedua) Merupakan teknologi komunikasi mobile generasi kedua (2G) berkembang dan meluas penggunaannya pada era tahun 90-an, di mana system digital mulai booming dan digunakan di berbagai aspek teknologi menggantikan system analog. Teknologi 2G merupakan teknologi teleponi mobile yang menggunakan system digital, bukan lagi sistem analog seperti 1G. Bukan hanya booming di era 90-an, teknologi generasi kedua ini masih tetap bertahan sampai sekarang penggunaannya, meskipun tidak booming seperti dulu lagi. Teknologi komunikasi mobile yang dipadukan dengan teknologi digital tentu akan menambah banyak fasilitas, fitur, dan kemudahan bagi para penggunanya. Dengan teknologi digital, dampak yang paling dominan dari pembaruan ini adalah kapasitas yang lebih besar pada sebuah perangkat radio karena teknologi kompresi suara mulai bisa diterapkan disini.Selain itu, jaringan dengan konsep Intelligent Network dapat diterapkan di sini. Maksud dari jaringan Intelligent Network adalah jaringan yang dapat lebih diprediksi, lebih sulit untuk dimanipulasi dan dicurangi, dan lebih kebal terhadap gangguan. Tidak hanya itu saja, banyak servis baru yang dapat ditambahkan pada komunikasi mobile ini. Contoh yang paling umum dilihat adalah MMS (Multimedia Messaging Service) dan kemampuan tekoneksi ke Internet dengan GPRS. Penambahan fitur-fitur baru yang banyak berhubungan dengan data dan sistem packet switching merupakan era baru bagi dunia komunikasi mobile. Era ini juga sering disebut dengan era 2.5G. Teknologi-teknologi yang

termasuk dalam kategori teknologi 2G adalah sebagai berikut:- IS-54/IS-136 North America DAMPS/TDMA dan PDC. Kedua teknologi 2G ini dapat digolongkan sejenis karena memiliki karakteristik yang hampir mirip satu dengan yang lainnya. Pada kedua teknologi ini, semua percakapan yang masuk ke dalamnya dikodekan menjadi aliran sinyal-sinyal digital yang lebih mudah diatur dan diprediksi. Di dalam aliran digital ini percakapan yang berbentuk bit-bit biner ini dapat di kompresi sehingga menjadi lebih efisien dari segi kapasitasnya.Selain itu, bit-bit digital ini juga sangat mungkin untuk dilengkapi dengan mekanisme error correction dan error protection. 3G(generasi ketiga) Merupakan teknologi telekomunikasi radio 3G pun tidak berbeda dengan teknologiteknologi yang telah disebutkan di atas. Di dalam era 3G ini banyak juga standardisasi teknis yang beredar untuk mendukungnya. Namun sebenarnya, standardisasi internasional untuk 3G telah dibentuk oleh lembaga standardisasi internasional ITU (International Telecommunications nion). Standar baku yang satu ini diberi nama IMT-2000. Namun pada praktisnya, pengguna teknologi 3G tidak menggunakan standardisasi tersebut, karena mereka memilih untuk menggunakan teknologi-teknologi yang kini memang sedang berkembang di dunia telekomunikasi. Standar-standar teknis yang termasuk dalam kategori teknologi 3G yang ada di dunia saat ini adalah W-CDMA, CDMA2000, TDCDMA/TD-SCDMA, DECT, dan UWC-136 (EDGE).

Tabel perbedaaan 2 G dan 3 G

Dapat dilihat bahwa pada 3G yang menggunakan packet switching lebih unggul dari pada circuit switching dalam hal biaya. Dan untuk meningkatkan reliabilitas dari packet switching dapat digunakkan TCP untuk menjamin semua paket tiba seperti yang terjadi pada circuit switching. Selain itu 3G juga memiliki keunggulan dalam hal kecepatan transmisi. Aplikasi 3G Aplikasi dalam jaringan 3G:

Voice (suara) Messaging email, fax, etc. Medium-rate multimedia Internet access, educational High-rate multimedia file transfer, video High-rate interactive multimedia video teleconferencing, telemedicine, etc.

Karena jaringan 3G sudah mendukung kecepatan transmisi yang tinggi 3G sering kali digunakan untuk multimedia (video, gambar, dan suara). Selain itu 3G juga dapat digunakan untuk panggilan suara melalui Voice over IP (VoIP).

Berikut beberapa spesifikasi dari 3G:

1. Capability to support circuit and packet data at high bit rates :


144 kilobits/second or higher in high mobility (vehicular) traffic 384 kilobits/second for pedestrian traffic 2 Megabits/second or higher for indoor traffic

2. Interoperability and roaming

3. Common billing/user profiles :


Sharing of usage/rate information between service providers Standardized call detail recording Standardized user profiles

4. Capability to determine geographic position of mobiles and report it to both the network and the mobile terminal

5. Support of multimedia services/capabilities :


Fixed and variable rate bit traffic Bandwidth on demand Asymmetric data rates in the forward and reverse links Multimedia mail store and forward Broadband access up to 2 Megabits/second

3.5G dan HSDPA

Pada umunya 3G dengan kecepatan 7.2 Mbps ke atas sering disebut 3.5G. Dan HSDPA adalah perkembangan dari 3G yang memiliki kecepatan transmisi data yang tinggi. Karena HSDPA memiliki kecepatan transmisi data yang tinggi (1.8, 3.6, 7.2, dan 14.4) maka HSDPA sering disebut 3.5G [3] [4].

Gambar 3. Evolusi 3G

4G / 3G and Beyond (Generasi keempat) Merupakan bentuk teknologi yang mungkin akan berkembang selanjutya. Untuk teknologi 4G, setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled. Kecanggihan teknologi 4G salah satunya adalah nomor telepon +62 21 123 5678 hanyalah subset, bagian kecil daripada pengenalan atau identifikasi telepon. Sebagian besar identifikasi atau penomoran telepon akan dilakukan menggunakan URL seperti sip:onno@indo.net.id . Dengan bertumpu pada URL, dunia menjadi lebih menarik karena kita tidak perlu lagi tergantung pada nomor telepon yang di kuasasi pemerintah.

Pengertian Konvergensi Dalam ICT Konvergensi merupakan integrasi yang progresif dari beberapa platform atau layanan layanan yang berbeda yang disalurkan pada platform jaringan yang sama. Konvergensi adalah bersatunya layanan telekomunikasi, teknologi informasi, dan penyiaran. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi merupakan kegiatan penyediaan atau pelayanan jasa telekomunikasi yang memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi melalui media apa aja, termasuk TV, siaran, radio dan multimedia. Konvergensi ICT dapat didefinisikan sebagai kemampuan dari satu atau lebih jaringan untuk membawa berbagai macam layanan yang berbeda. Atau Menyatukan berbagai macam industri dalam area sistem komunikasi yang sebelumnya dipandang terpisah atau berbeda dari segi Komersil dan teknologi (Hellerstein, 2008)

Teknologi yang Memungkinkan Konvergensi Konvergensi voice, data & media Konvergensi jaringan fix, wireless, broadcast & internet Konvergensi informasi, komunikasi & entertainment Konvergensi komputer, terminal komunikasi & kebutuhan rumah tangga Konvergensi media & jasa, konten & transaksi, produk & jenis jasa Konvergensi terminal akses & interoperabilitas jaringan Konvergensi layanan Human to Human (e-mail, voice), Human to Machine (browsing internet, GPS), Machine to Machine (remote operation) Pengaruh Konvergensi Terhadap Aspek Operasional dan Layanan Pengaruh Konvergensi Aspek Operasional Jaringan yang konvergen akan

meningkatkan efisiensi. Satu jaringan dapat dimanfaatkan untuk semua kebutuhan baik komunikasi suara, data, maupun video. Dengan demikian, biaya operasional akan lebih murah. Pengaruh Konvergensi Aspek Layanan Membuka peluang untuk membangun layanan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Layanan akan lebih mudah dan murah karena telah terintegrasi. Layanan baru dapat dibawa ke pasar (time to market) lebih cepat dan lebih murah.

Contoh Konvergensi Dalam Aplikasinya Penyediaan akses Internet dan TV untuk ponsel dan layanan triple atau quad play yang ditawarkan oleh ISP atau Cable TV Operator. Comcast adalah penyedia layanan telepon terbesar ke-4, di belakang AT & T, Verizon, dan Qwest Wii tidak hanyauntuk game penghibur, tetapi juga menyediakan web browser dan alat untuk terhubung kepada social Networking Mobile Phones Digital Cameras, mp3 Players, Camcorders, Voice Recordes, dan lain - lain NGN ( NEXT GENERATION NETWORK ) Next Generation Network (NGN) atau jaringan telekomunikasi masa depan, menurut Garuda Sugardo (Wakil Direktur Utama Telkom) merupakan state of the art of technology, suatu model jaringan baru yang berbasis Internet Protocol (IP) untuk sebuah range produk dan layanan yang luas, mulai dari voice, multimedia, video dan sebagainya. Bagi operator seperti Telkom, trend teknologi NGN bisa dikatakan seperti buah simalakama. Di satu pihak, keterbatasan finansial sehingga pembelanjaan modal harus dilakukan secara hati-hati dalam melihat trend teknologi ini (yang belum terlalu matang secara teknologi, layanan yang ditawarkan, standar, maupun regulasi). Namun disisi lain, pamor circuit switch pada jaringan wireline (PSTN) sudah memudar yang berhadapan fenomena jaringan wireless dan voice over packet Karakteristik penting pada lingkungan NGN Komunikasi multimedia real-time, ada dimana-mana Sebuah harapan perkembangan yang dramatis, komunikasi personal, high speed access dan transport untuk berbagai media, kapanpun, dimanapun dan volume berapapun. Lebih personal intelligence terdistribusi ke seluruh jaringan Hal ini termasuk aplikasi yang dapat mengakses user dengan profil personal (misalnya informasi subscription dan preference personal), belajar dari pola sikap mereka, menampilkan fungsi spesifik mewakili mereka (misalnya agen intelligent yang memberitahu spesifik event atau search, memilah dan memfilter konten spesifik). Lebih network intelligence terdistribusi ke seluruh jaringan Hal ini

termasuk aplikasi yang memungkinkan akses, dan mengontrol jaringan layanan, konten, dan sumber daya. Ia dapat juga menampilkan fungsi spesifik sebagai wakil sebuah penyedia layanan atau jaringan (misalnya: agen management yang memonitor sumber daya jaringan, mengumpulkan usage data, menyediakan troubleshooting, atau broker layanan/konten baru). Lebih menampilkan kesederhanaan user Perlindungan pelanggan dari kompleksitas pengumpulan informasi, kastemisasi dan transportasi data. Hal ini memungkinkan akses yang lebih mudah dengan menggunakan layanan/aplikasi jaringan, termasuk interface pelanggan yang memungkinkan interaksi secara alami antara pelanggan dan jaringan. Kastemisasi dan manajemen layanan personal Hal ini melibatkan kemampuan pelanggan untuk mengatur profil personalnya, layanan provisioning jaringan sendiri, monitor usage dan informasi billing, kastemisasi interface pelanggannya dan menampilkan aplikasinya, serta membuat atau menetapkan aplikasi baru (seperti kalender, daftar kontak, dll). NGN memberi harapan untuk sebuah life style baru dengan variasi layanan yang inovatif dan interaktif sehingga akan membentuk suatu modern information society. Telkom sebagai operator fixed wireline dan fixed wireless sekaligus, sangat berpeluang mengkonvergenkan jaringan dan layanannya sehingga layananlayanan seperti diuraikan diatas dapat dinikmati oleh para pelanggan setia Telkom . Meskipun sulit untuk memprediksi apa layanan yang akan menjadi killer application, kita dapat menduga tipe karakteristik dan kapabilitas layanan yang penting pada lingkungan NGN dengan menguji layanan saat ini dihubungkan dengan trend industri. Tentunya kita bergerak dari TDM based, dari jaringancircuit switched menuju jaringan berbasis packet. Namun demikian, perubahan pada jaringan transport akan mendorong perubahan dramatis yang akan terlihat pada level layanan.

Arsitektur NGN

Trend teknologi IMS (IP Multimedia Subsystem) saat ini membawa perubahan pemikiran akan trend jaringan masa depan. Teknologi IMS diarahkan pada konvergensi jaringan wireless dan wireline dengan kemampuan layanan multimedia yang akan dideliver diatas keduanya Teknologi IMS lahir sebagai satu teknologi yang mengakomodasi teknologi wireless dan

wireline dengan tawaran layanan yang tidak hanya voice namun juga layanan data yang sangat beragam. IMS pada dasarnya dikhususkan untuk jaringan mobile dalam memberikan layanan telekomunikasi berbasis IP. Dengan IMS ini pula dimungkinkan untuk membangkitkan multi layanan dengan satu session, dimana hal ini akan lebih mengefisienkan proses komunikasi yang dibangun.

IMS merupakan suatu teknologi yang diciptakan untuk menjembatani antara teknologi operator telekomunikasi tradisional yang ada dan teknologi internet, teknologi telekomunikasi tradisional disini adalah seperti GSM/GPRS/EDGE, UMTS/3G, maupun tradisional PSTN. Dengan IMS ini teknologi seperti itu dapat berimigrasi dan memberikan layanan 4G.IMS muncul untuk melengakapi teknologi yang sebelumnya sudah ada yaitu NGN(Next Generation Network). NGN adalah pemisahan softswitch dari fungsi application server memungkinkan penggelaran layanan atau aplikasi dapat dilakukan tanpa mengubah konfigurasi layer transport maupun layer akses di bawahnya. Pada prinsipnya jaringan IMS adalah mengintegrasikan antara teknologi wireless dan wireline dengan berbagai layanan yang dapat ditangani, contohnya layanan suara dan layanan data. Pada awalnya IMS dispesifikasikan untuk jaringan bergerak, untuk mendukung layanan telekomunikasi berbasis IP. IMS diperkenalkan pertama kali oleh 3GPP. Dilain pihak sebuah framework IP multimedia lain juga diluncurkan oleh 3GPP2 yaitu the Multi Media Domain (MMD) untuk jaringan 3G CDMA2000. Pada akhirnya framework ini diharmonisasikan dengan IMS, jadilah IMS seperti saat ini. Standard IP Multimedia Subsystem (IMS) ini mendefinisikan sebuah arsitektur dasar jaringan yang mendukung Voice over IP (VoIP) dan layanan-layanan multimedia lainnya. Selanjutnya standard IMS dari 3GPP/3GPP2 ini diadopsi sepenuhnya oleh badan standard ETSI menjadi ETSI/TISPAN. Kini IMS memungkinkan layanan komunikasi dengan berbagai mode komunikasi, seperti suara, teks, gambar dan video, atau kombinasinya, dengan cara yang sangat personal dan terkontrol.

A. Arsitektur Utama 1. Lapisan Transport dan Endpoint Berfungsi untuk menginisiasi dan mengakhiri pensinyalan SIP untuk membangun session dan menyediakan layanan bearer seperti mengkonversi voice dari format analog atau digital menjadi paket IP menggunakan Realtime Transport Protocol (RTP). Pada layer ini disediakan media gateway untuk mengkonversi VoIP bearer stream menjadi format TDM PSTN. Media server menyediakan beberapa layanan media yang terlibat, termasuk conferencing , speech recognition, dan speech synthesis.

2. Lapisan Session Control Pada lapisan session control ini terdapat Call Session Control Function (CSCF) yang menyediakan registrasi dari endpoint dan proses routing dari pesan pensinyalan SIP menuju application server yang dituju. Interworking antara CSCF dengan lapisan transport dan endpoint dimaksudkan untuk menjamin QoS semua layanan yang melaluinya. Dalam lapisan ini termasuk juga informasi registrasi end user yang sedang melakukan komunikasi (contohnya IP address), informasi roaming, layanan telephony (contohnya informasi call forwarding), informasi layanan instant messaging, dan pilihan voice mail. Lapisan session control termasuk juga Media Gateway Control Function (MGCF), yang bekerjasama antara SIP signalling dengan signalling yang digunakan oleh media gateway (seperti H.248). MGCF mengatur distribusi dari session melalui multiple media gateways. Sedangkan Media Server Function Control (MSFC) menyediakan fungsi yang sama untuk media server. 3. Layer Application Server Dalam lapisan ini terdapat application server, yang menyediakan layanan end user logic. Pada arsitektur IMS dan pensinyalan SIP memiliki kemampuan yang cukup fleksibel untuk mendukung berbagai macam variasi dari application servers untuk komunikasi antara layanan telephony dan non telephony. Sebagai contohnya, standar SIP sudah dikembangkan untuk layanan telephony dan layanan IMS.

Protokol-protokol lain yang menjadi landasan IMS ini didalamnya: 1. SIP (Session Initiation Protocol) untuk keperluan kendali sesi, 2. Diameter untuk AAAA (Authentication, Authorization, and Accounting), serta 3. Protokol lainnya seperti SDP (Session Descriptian Protocol), RTP (Real Time Protocol), RTCP (Real-time Transport Control Protocol), MGCP (Media Gateway Control Protocol),dan sebagainya.

B. Komponen

1. Home Subsciber Server (HHS) : Komponen yang berfungsi sebagai media penyimpanan dan pengatur informasi dari subsciber 2. Proxy-Call Session Control Function (P-CSCF) sering digunakan pada awal pensinyalan sebagai Policy Control Function (PCF). 3. Serving-Call Session Control Function (S-CSCF), berfungsi untuk melakukan pengontrolan terhadap sesi layanan pada subscriber. 4. Interrogating-Call Session Control Function (I-CSCF), digunakan untuk menjaga sifat kerahasiaan jaringan dan mencegah jaringan lain (asing) untuk mendapatkan informasi mengenai infrastruktur jaringan. 5. Application Server (AS) 6. Media Resources. Pengiriman content multimedia melalui sebuah sesi dilakukan oleh Media Resource Function (MRF) baik MRFC ataupun MRFP. 7. Gateway Control Function bisa disebut juga Media Gateway(MGW) merupakan komponen yang berfungsi sebagai penghubung antara jaringan IP dan jaringan SS7 sehingga dapat melakukan interworking dengan PSTN. Media Gateway terdiri dari : Breakout Gateway Control Function (BGCF) berfungsi untuk menentukan jaringan yang akan dipakai untuk berkomunikasi dengan PSTN dalam kondisi tertentu. Media Gateway Control Function (MGCF) berfungsi sebagai pensinyalan selama berlangsungnya interworking.

C. Keuntungan Di bawah ini adalah beberapa keuntungan yang bisa didapatkan apabila menerapkan IMS.

1) Operator Benefits Mengurangi waktu yang kurang efektif karena penyedia layanan tidak harus terjun langsung ke pasar.

Biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan tentunya lebih sedikit. Memungkinkan operator untuk menentukan bagaimana memberi tarif kepada pengguna berdasarkan jenis layanan, yaitu mereka dapat memilih untuk biaya dengan jumlah byte yang ditransfer, dengan durasi sesi (berbasis waktu), atau melakukan jenis tarif lainnya

IMS menentukan pemberdayaan Kualitas Layanan dalam jaringan IP dan mengambil keuntungan dari mekanisme QoS (Quality of Service) untuk meningkatkan dan menjamin kualitas transmisi.

2) End-user benefits End-Users akan ditawarkan suatu variasi yang banyak dari jasa baru dengan seorang pemakai kaya pengalaman. Sebagian dari keuntungan-keuntungan jasa ini adalah: Integrated rich media: End-Users akan mempunyai kemampuan untuk menggunakan lebih dari satu jenis media: contoh: teks, audio atau video di (dalam) panggilan tunggal. Single public identity: Pemakai harus mengunakan hanya satu identitas eksternal untuk semua jasa yang ditawarkan oleh operator. Infrastruktur IMS bisa menyembunyikan pemakaian internal dari identitas aplikasi pribadi tertentu. Roaming: Arsitektur IMS mengalamatkan isu roaming, dengan begitu memungkinkan end-users untuk berpindah MNO dan bisa menggunakan semua jasa IMS, seolah-olah berada di jaringan lokalnya. IP services: End-Users akan mempunyai kesempatan untuk memilih satu dari sekian banyak jasa yang mereka akan bisa nikmati pada lingkungan wireless dan wireline. Inter-Working Mobile-Fixed: End-Users bisa dengan jelas berkomunikasi dengan end-users lain jika mereka ada di jaringan telekomunikasi IMS atau CS dan menggunakan layanan komunikasi tradisional CS dan IMS.

D. Layanan IMS 1. Push to Talk over Cellular (PoC) Jasa komunikasi di jaringan selular menjadi terkenal sebagai jasa komunikasi radio dua arah yang tersedia melalui telepon selular, dengan begitu meningkatkan jasa selular dan peluang bisnis baru membawa kepada daerah komunikasi suara yang real-time. Solusi PoS didasarkan pada teknologi half-duplex. Membangun layanan diatas jaringan GPRS dan EDGE yang ada sehingga memungkinkan layanan rollout yang cepat, mengurangi investasi yang diperlukan dan menyediakan suatu alur pertumbuhan ke arah lain radio mengakses teknologi seperti WCDMA.

2. Real Time Video Sharing Jasa video sharing yang real-time adalah suatu komunikasi peer-to-peer, jasa multimedia streaming yang dapat ditawarkan sepenuhanya sebagai sebuah packet-switched atau sebagai kombinasi kemampuan dari circuit switch dan IMS packet switch domain.

3. Interactive applications Interactive Gaming Pada April 2004, para pemakai device diseluruh dunia dapat mendownload game Java yang diperkirakan telah mencapai 14 juta user mendownload perbulannya. Shared folders & Content sharing memungkinkan para pemakai untuk berbagi file antar terminal.

4. Instant Messaging services Instant Messaging adalah suatu layanan komunikasi yang mengijinkan end-users untuk mengirimkan dan menerima pesan dengan segera. Instant Messaging dikenal dengan baik sekarang ini di masyarakat internet. Pesan dapat berisi tipe media apapun seperti teks, gambar, audio atau klip video, data aplikasi atau suatu kombinasi dari semuanya. Pesan dikirim melalui jaringan data paket kepada IP Multimedia Subsystem ( IMS), yang menempatkan terminating IP klien dan mengarahkan pesan kepada penerima.

5. Voice Messaging Voice Messaging adalah suatu format instant messaging tertentu yang isi pesannya berupa suatu file audio. Dengan menggunakan suatu aplikasi di terminal, para pemakai dapat merekam pesan dengan segera atau menggunakan file audio yang sudah ada yang disimpan pada folder terminal.

6. IMS enabled Voice and Video Telephony IMS memungkinkan panggilan suara dan video dibawa ke suatu jaringan inti paket (VoIP).

7. Video-conferencing Layanan Video-Conferencing IP Multimedia Subsystem (IMS) meluas dari panggilan video point-to-point ke layanan multi-point.

Anda mungkin juga menyukai