ABSTRAK PENGARUH GENETIK PADA KEJADIAN SKIZOFRENIA DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM

Visi pembangunan kesehatan adalah Indonesia sehat 2010. Tubuh yang sehat dan ideal dari segi kesehatanmeliputi aspek fisik, mental dan social dan tidak hanya terbebas dari penyakit. Kesehatan , pendidikan dan pendapatan merupakan tiga factor utama yang sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan. Gangguan kesehatan merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama dinegara Negara maju, modern dan industri dimana salah satu bentuk gangguan jiwa yang terdapat diseluruh dunia adalah gangguan skizofrenia. Tujuan umum skripsi ini adalah untuk memahami pengaruh genetic terhadap kejadian skizofrenia ditinjau dari kedokteran dan islam. Secara khusus skripsi ini bertujuan untuk memahami etiologi, genetika, dan penatalaksanaan menurut pandangan kedokteran dan islam pada penderita skizofrenia. Prevalensi penduduk dunia menderita skizofrenia sekitar 1%, dengan risiko kematian terbesar adalah bunuh diri. Etiologi gangguan skizofrenia belum dapat dipastikan dan masih banyak teori yang menerangkan mengenai penyebab skizofrenia. Genetika gangguan skizofrenia sangat kuat, Seseorang kemungkinan mederita skizofrenia jika anggota keluarga lainnya juga menderita skizofrenia dan kemungkinan seseorang menderita skizofrenia adalah berhubungan dengan dekatnya hubungan persaudaraan tersebut. Menurut pandangan islam penderita skizofrenia, sebagian kompleks kejiwaan tercipta pada saat janin masih berada di perut ibu, atau bahkan pada saat hubungan seks (pertemuan sperma dan ovum), demikian juga ketika bayi masih dalam buaian. Kedokteran dan islam menyepakati beberapa hal mengenai aspek penyebab terjadi skizofrenia baik dari segi genetika dan lingkungan, begitu juga dalam hal terapi dimana religi tidak dapat dipisahkan dengan terapi secara medis. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama kepada penderita gangguan skizofrenia untuk tetap bersabar dalam menghadapi cobaan, untuk keluarga, kerabat atau teman penderita skizofrenia agar tidak mengucilkan orang tersebut dan memperlakukannya sebagaimana layaknya manusia biasa dan untuk ulama hendaknya member dukungan dan nasehat keagamaan untuk selalu tawakkal dan juga berikhtiar untuk berobat.