Anda di halaman 1dari 71

PENGUJIAN HIPOTESA

DR. IR. WAHYU WIDODO, MS


2
ASSALAAMU ALAIKUM
WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH

BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM
SILABI
Definisi Hipotesis
Macam Kekeliruan
Langkah-langkah Pengujian Hipotesis
- Alternatif Hipotesis dalam Menentukan Daerah Kritis
- Menguji Rata-rata (Uji Dua Pihak)
- Menguji Rata-rata (Uji Satu Pihak)
- Menguji Proporsi (Uji Dua Pihak)
- Menguji Proporsi (Uji Satu Pihak)
- Menguji Variasi (Uji Dua Pihak)
- Menguji Variasi (Uji Satu Pihak)
- Menguji Kesamaan Dua Rata-rata (Uji Dua Pihak)
- Menguji Kesamaan Dua rata-rata (Uji Satu Pihak)
- Menguji Perbedaan Proporsi (Uji Dua Pihak)
- Menguji Perbedaan Proporsi (Uji Satu Pihak)
- Menguji Kesamaan Dua Variasi (Uji Dua Pihak)
- Menguji Kesamaan Dua Variasi (Uji Satu Pihak)



3
HIPOTESIS
Perumusan sementara mengenai suatu hal
yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang
dituntut untuk melakukan pengecekannya
HIPOTESA STATISTIK
Jika perumusan atau pernyataan dikhususkan
mengenai populasi
PENGUJIAN HIPOTESIS
HIPOTESIS STATISTIK adalah suatu asumsi atau pernyataan
yg mana mungkin benar atau mungkin salah mengenai satu
atau lebih populasi

Ex .
pernyataan bahwa rata-rata pendapatan masyarakat kota A
sekitar Rp. 75.000/ bulan adalah suatu pernyataan yg
mungkin benar atau mungkin juga salah mengenai populasi
kota A.
dalam kasus di atas pernyataan mengenai rata-rata
pendapatan masyarakat kota A adalah suatu hipotesis.
untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis maka
dilakukan pengujian hipotesis
Ho: u = 75.000
H1: u 75.000
keputusan Ho benar Ho salah
Terima Ho Tepat Salah jenis II ()
Tolak Ho Salah jenis I () tepat
Kesalahan jenis I. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu menguji
hipotesis di mana kita menolak Ho pd hal sesungguhnya Ho itu benar.
Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg benar
Kesalahan jenis II. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu menguji
hipotesis di mana kita menerima Ho pd hal sesungguhnya Ho itu salah.
Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg salah
MACAM KEKELIRUAN
Kekeliruan macam I: adalah menolak hipotesis yang
seharusnya diterima, dinamakan kekeliruan o, o:
peluang membuat kekeliruan macam I disebut juga taraf
signifikan, taraf arti, taraf nyata (o = 0,01 atau o = 0,05 )
Membacanya:
o = 0.05 : taraf nyata 5%, artinya kira-kira 5 dari tiap 100
kesimpulan akan menolak hipotesis yang seharusnya
diterima. Atau kira-kira 95% yakin bahwa kesimpulan
yang dibuat benar. Peluang salahnya/kekeliruan sebesar
5%

Kekeliruan macam II: adalah menerima
hipotesis yang seharusnya ditolak, dinamakan
kekeliruan |,
| : peluang membuat kekeliruan macam II
PENGUJIAN HIPOTESA
Langkah atau
prosedur untuk
menentukan apakah
menerima atau
menolak hipotesis
LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS
RUMUSKAN Ho YG SESUAI
RUMUSKAN HIPOTESIS TANDINGANNYA (H1) YG SESUAI
PILIH TARAF NYATA PENGUJIAN SEBESAR
PILIH UJI STATISTIK YG SESUAI DAN TENTUKAN DAERAH KRITISNYA
HITUNG NILAI STATISTIK DR CONTOH ACAK BERUKURAN n
BUAT KEPUTUSAN: TOLAK Ho JIKA STATISTIK MEMPUNYAI NILAI DALAM
DAERAH KRITIS, SELAIN ITU TERIMA Ho
PENGUJIAN HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA
UNTUK MENGUJI HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA POPULASI,
MAKA DAPAT DIBUAT PERUMUSAN HIPOTESIS SEBAGAI BERIKUT:
Ho : u = uo
H1 : u uo

PENGUJIAN DWI ARAH
PENGUJIAN SATU ARAH
UNTUK MENGUJI HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA POPULASI
DENGAN MELIHAT SATU SISI SAJA

Ho : u = uo

Ho : u > uo

Ho : u < uo

Ho : u = uo

lawan

lawan

Hipotesis lambangnya H atau Ho
Hipotesis tandingan lambangnya A atau H1
Pasangan H melawan A , menentukan kriteria
pengujian yang terdiri dari daerah penerimaan dan
daerah penolakan hipotesis
Daerah penolakan hipotesis disebut juga daeah kritis
Kalau yang diuji itu parameter (dalam
penggunaannya nanti dapat berarti rata-rata = ,
simpangan baku = , proporsi = dll) maka akan
terdapat hal-hal sbb:
PENGUJIAN PARAMETER
a. Hipotesis mengandung pengertian sama

1. H : =
0
2. H : =
0


A : =
1
A :
0

3. H : =
0
4. H : =
0
A : >
0
A : <
0
Dengan
0
dan
1
adalah dua harga yang
diketahui. Pasangan nomor 1 dinamakan
pengujian sederhana lawan sederhana,
sedangkan lainnya pengujian sederhana
lawan komposit
b. Hipotesis mengandung pengertian maksimum


H : 0
A : > 0

c. Hipotesis mengandung mengertian minimum


H : 0
A : < 0

Dinamakan pengujian komposit lawan komposit

Jika alternatif A mempunyai
perumusan tidak sama
Kriteria yang didapat : terima hipotesis H jika harga statistik yang dihitung
jatuh antara d1 dan d2, dalam hal lainnya H ditolak
Daerah penerimaan
H
d1 d2
Daerah penolakan H
(daerah kritis)
Daerah penolakan H
(daerah kritis)
Luas =

o
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat dua daerah
kritis masing-masing pada ujung distribusi. Luas daerah kritis pada
tiap ujung adalah o. Karena adanya dua daerah penolakan ini,
maka pengujian hipotesis dinamakan uji dua pihak
Jika alternatif A yang mempunyai perumusan
lebih besar
Kriteria yang didapat : tolak H jika statistik yang dihitung berdasarkan
sampel tidak kurang dari d dalam hal lainnya terima H
Daerah penolakan H
(daerah kritis)
Daerah penerimaan
H
d
Luas =

o
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah
yang letaknya diujung sebelah kanan. Luas daerah kritis adalah o.
Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis
dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kanan
Untuk alternatif A yang mempunyai perumusan
lebih kecil
Kriteria yang digunakan : terima H jika statistik yang dihitung
berdasarkan penelitian lebih besar dari d sedangkan dalam hal
lainnya ditolak
Daerah penerimaan
H
d
Daerah penolakan H
(daerah kritis)
o
Luas =
o
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah
yang letaknya diujung sebelah kiri. Luas daerah kritis adalah o.
Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis
dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kiri
1. DIKETAHUI
Untuk Hipotesis : H : =
0
A :
0

RUMUS :


Ho diterima jika z
1/2(1-)
< z < z
1/2(1-)

Ho ditolak dalam hal lainnya

n
o x
Z
o

=

Gambar kurva
H
diterima
d1= - Z (1-

) d2 = Z (1-

)
o o
Contoh
Pengusaha pakan menyatakan bahwa pakannya
tahan simpan sekitar 800 jam. Akhir-akhir ini timbul
dugaan bahwa masa simpan pakan tersebut telah
berubah. Untuk menentukan itu dilakukan
penelitian dengan jalan menguji 50 karung pakan.
Ternyata rata-ratanya 792. dari pengalaman,
diketahui bahwa simpangan baku masa simpan
pakan 60 jam. Selidiki dengan taraf nyata 0,025
apakah kualitas pakan sudah berubah atau belum
Penyelesaian
H : = 800 jam
A : 800 jam
= 60 jam
X = 792 jam
n = 50
Dari daftar normal baku untuk
uji dua pihak dengan = 0.025
yang memberikan z
0.025
= -1.96

94 . 0
50 / 60
800 792
=

= Z
Daerah penerimaan
H
d
-1.96
d
1.96
Daerah penolakan H
( daerah kritis )
Daerah penolakan H
( daerah kritis )
Luas = 0.025
?
Terima H jika z hitung terletak antara -1.96
dan 1.96. Dalam hal lainnya Ho ditolak
Dari penelitian sadah didapat z = -0.94 dan
terletak di daerah penerimaan H
Jadi H diterima, kesimpulan masa simpan
pakan belum berubah masih sekitar 800 jam

2. TIDAK DIKETAHUI
Untuk Hipotesis : H : =
0
A :
0

RUMUS :
n
s
o x
t

=
Contoh
Seperti soal sebelumnya, Dimisalkan
simpangan baku populasi tidak diketahui,
tetapi dari sampel diketahui simpangan baku s
= 55 jam
Jawab:
s = 55 jam
X = 792 jam
= 800 jam
n = 50

029 . 1
50 / 55
800 792
=

= t
Dari daftar distribusi student dengan =
0.025 dan dk = 49 untuk uji dua pihak
diperoleh t = 2.01.
Kriteria pengujian : Terima H jika t hitung
terletak antara -2.01 dan 2.01. Diluar itu H
ditolak
Dari penelitian didapat t = -1.029 dan terletak
di daerah penerimaan H
Jadi Ho diterima, kesimpulan masa simpan
pakan belum berubah masih sekitar 800 jam

Gambar kurva
Daerah penerimaan
H
- 2,01 2,01
0,025
0,025
Distribusi student
k = 49
A. UJI PIHAK KANAN
1. DIKETAHUI
RUMUS UMUM : H :
0
A : >
0


KRITERIA :Tolak H jika Z Z
0,05-

Terima H jika sebaliknya

Contoh:
Pada suatu pabrik pakan dihasilkan rata-rata 15.7 ton sekali
produksi. Hasil produksi mempunyai simpangan baku = 1.51
ton. Metode produksi baru, diusulkan untuk mengganti yang
lama, jika rata-rata per sekali produksi menghasilkan paling
sedikit 16 ton. Untuk menentukan apakah metode yang lama
diganti atau tidak, metode pemberian pakan yang baru dicoba
20 kali dan ternyata rata-rata per sekali produksi
menghasilkan 16.9 ton. Pemilik bermaksud mengambil resiko
5% untuk menggunakan metode baru apabila metode ini rata-
rata menghasilkan lebih dari 16 ton. Bagaimana
keputusannya
Penyelesaian
H : 16, berarti rata-rata hasil metode baru
paling tinggi 16 ton, maka metode lama
dipertahankan
A : 16, berarti rata-rata hasil metode baru
lebih dari 16 ton, maka metode lama dapat
diganti
X = 16.9 ton
N = 20
= 1.51
o = 16
Dari daftar normal standart dengan = 0.05
diperoleh z = 1.64
Kriteria pengujian : Tolak H jika z hitung lebih
besar atau sama dengan 1.64. Jika
sebaliknya H diterima
Dari penelitian didapat z = 2.65, maka H
ditolak
Kesimpulan metode baru dapat digunakan

65 . 2
20
1.51/
16 9 . 16
= =
z
Gambar kurva
Daerah penerimaan
H
1,64
0,05
DISTRIBUSI NORMAL
BAKU
2. TIDAK DIKETAHUI
RUMUS UMUM : H :
0
A : >
0


KRITERIA : Tolak H jika t t
0.05-


Terima H jika sebaliknya
Contoh:
Dengan suntikan hormon tertentu pada ayam/ikan akan
menambah berat badannya rata-rata 4.5 ton per kelompok.
Sampel acak yang terdiri atas 31 kelompok ayam/ikan yang
telah diberi suntikan hormon memberikan rata-rata 4.9 ton
dan simpangan baku = 0.8 ton. Apakah pernyataan tersebut
diterima? Bahwa pertambahan rata-rata paling sedikit 4.5 ton
Penyelesaian
H : 4.5, berarti penyuntikan hormon pada ayam/ikan
tidak menyebabkan bertambahnya rata-rata berat badan
dengan 4.5 ton
A : > 4.5, berarti penyuntikan hormon pada ayam/ikan
menyebabkan bertambahnya rata-rata berat badan paling
sedikit dengan 4.5
X = 4.9 ton
N = 31
S = 0.8 ton
o = 4.5 ton
78 . 2
31 / 8 . 0
5 . 4 9 . 4
=

= t
Dengan mengambil o = 0.01, dk = 30 didapat t =
2.46
Kriteria tolak hipotesis H jika t hitung lebih besar
atau sama dengan 2.46 dan terima H jika
sebaliknya
Penelitian memberi hasil t = 2.78
Hipotesis H ditolak
Kesimpulan : Penyuntikan hormon terhadap
ayam/ikan dapat menambah berat badan rata-
rata paling sedikit dengan 4.5 ton
78 . 2
31 / 8 . 0
5 . 4 9 . 4
=

= t
Gambar kurva
Daerah penerimaan
H
2,46
Distribusi student
k = 30
B. UJI PIHAK KIRI
1. DIKETAHUI
RUMUS UMUM : H :
0
A : <
0


KRITERIA : Tolak H jika Z - Z
0,05-

Terima H jika Z > - Z
0,05-

2. TIDAK DIKETAHUI
RUMUS UMUM : H :
0
A : >
0


KRITERIA : Tolak H jika t t
0.05-


Terima H jika sebaliknya
RUMUS UMUM : H : =
0
A :
0

RUMUS STATISTIK :


KRITERIA : Terima H jika Z
1/2(1- )
<Z<Z
1/2(1- )

Tolak H jika sebaliknya


n
n
x
Z
) 1 ( o o
o
H H
H
=
A. UJI PIHAK KANAN
RUMUS UMUM : H :
0
A : >
0

KRITERIA : Tolak H jika Z Z
0,5-

Terima H jika Z < Z
0,5-


B. UJI PIHAK KIRI
RUMUS UMUM : H :
0
A : <
0

KRITERIA : Tolak H jika Z - Z
0,5-

Terima H jika Z > - Z
0,5-
RUMUS UMUM : H :
2
=
0
2

A :
2

0
2


RUMUS STATISTIK :


KRITERIA : Terima H jika X
2
1/2
< X
2
< X
2
1-1/2

Tolak H jika sebaliknya

2
0
2
2
) 1 (
o
s n
X

=
A. UJI PIHAK KANAN
RUMUS UMUM : H :
2

0
2

A :
2
>
0
2


KRITERIA : Tolak H jika X
2
X
2
1-
Terima H jika X
2
< X
2
1-


B. UJI PIHAK KIRI
RUMUS UMUM : H :
2

0
2

A :
2
<
0
2

KRITERIA : Tolak H jika X
2
X
2


Terima H jika X
2
> X
2


RUMUS UMUM : H :
1
=
2
A :
1

2

A. 1 = 2 = dan diketahui
RUMUS STATISTIK :


KRITERIA : Terima H jika Z
1/2(1- )
<Z<Z
1/2(1- )

Tolak H jika sebaliknya

2 1
2 1
1 1
n n
x x
Z
+

=
o
B. 1 = 2 = tetapi tidak diketahui
RUMUS STATISTIK :


KRITERIA : Terima H jika - t
1-1/2
< t

< t
1-1/2



Tolak H jika sebaliknya
2 1
2 1
1 1
n n
s
x x
t
+

=
C. 1 2 dan kedua-duanya tidak diketahui
RUMUS STATISTIK :


KRITERIA : Terima H jika


Tolak H jika sebaliknya
) ( ) (
2
2
2
1
2
1
2 1
1
n
s
n
s
x x
t
+

=
2 1
2 2 1 1 1
2 1
2 2 1 1
w w
t w t w
t
w w
t w t w +
( (
+
+

d. Observasi berpasangan
RUMUS UMUM : H :
B
= 0

A :
B
0



RUMUS STATISTIK :


KRITERIA : Terima H jika - t
1-1/2
< t

< t
1-1/2

Tolak H jika sebaliknya

n
S
B
t
B
=
a. Rumus umum untuk UJI PIHAK KANAN
Bila 1 = 2, maka
rumus H :
1
=
2
A :
1

2

Kriteria terima H jika t

< t
1-

tolak H jika t

t
1-

Bila 1 2, maka
Kriteria tolak H jika
terima H jika sebaliknya
2 1
2 2 1 1 1
w w
t w t w
t
+
+
)
b. Rumus umum untuk UJI PIHAK
KIRI
Bila 1 = 2, maka
rumus H :
1

2
A :
1
<
2

Kriteria tolak H jika t

- t
1-

terima H jika t

> - t
1-

Bila 1 2, maka
Kriteria tolak H jika
terima H jika sebaliknya
2 1
2 2 1 1 1
) (
w w
t w t w
t
+
+
(
A. UJI PIHAK KANAN
RUMUS UMUM : H :
1

2
A :
1
>
2

KRITERIA : Tolak H jika Z Z
0,5-

Terima H jika Z < Z
0,5-


B. UJI PIHAK KIRI
RUMUS UMUM : H :
1

2
A :
1
<
2

KRITERIA : Tolak H jika Z - Z
0,05-

Terima H jika Z > - Z
0,05-
RUMUS UMUM : H :
1
2
=
2
2

A :
1
2

2
2


RUMUS STATISTIK :


KRITERIA :
Terima H jika
Tolak H jika sebaliknya

BY SINCHAN
2
2
2
1
S
S
F =
) 1 , 1 )(
2
1
1 ( ) 2 , 1 )(
2
1
1 (
2 1 2 1
( ( n n F F n n F o o
A. UJI PIHAK KANAN
RUMUS UMUM : H :
1
2

2
2

A :
1
2
>
2
2

KRITERIA : tolak H jika F F (n
1
-1)(n
2
-1)
terima H jika F < F (n
1
-1)(n
2
-1)
B. UJI PIHAK KIRI
RUMUS UMUM : H :
1
2

2
2

A :
1
2
<
2
2



KRITERIA : tolak H jika F F(1-) (n
1
-1)(n
2
-1)
terima H jika F> F(1-) (n
1
-1)(n
2
-1)

71
TERIMA KASIH

WASSALAAMU ALAIKUM
WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH

Anda mungkin juga menyukai