Kalimat adalah bagian ujar/tulisan yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) dan intonasi finalnya menunjukkan bagian ujar/tulis itu sudah lengkap dengan makna. Unsur-unsur kalimat: a. Subjek, bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok, sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. b. Predikat, bagian kalimat yang memberi tahu melakukan tindakan/perbuatan, predikat juga menyatakan sifat atau keadaan. c. Objek, bagian kalimat yang melengkapi predikat. d. Pelengkap, bagian kalimat yang melengkapi predikat. Letak pelengkap di belakang predikat yang berupa verba. e. Keterangan, bagian kalimat yang menerangkan predikat dalam sebuag kalimat. Jenis-jenis kalimat:
1. Menurut Jumlah Klausanya
Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibedakan menjadi dua yakni, (1) Kalimat tunggal dan (2) kalimat majemuk.
a.
Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa. Hanya ada satu predikat di dalam satu kalimat.
b.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dua atau lebih kalimat tunggal. Kalimat majemuk terbagi menjadi dua yakni 1) kalimat majemuk setara dan 2) kalimat majemuk bertingkat. 1) Kalimat Majemuk setara memiliki ciri dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan tiap kalimat sejajar.
Fungsi
penjumlahan kegiatan, atau
keadaan,
Pertentangan
peristiwa, dan proses Menyatakan bahwa yang dinyatakan dalam klausa pertama bertentangan
Pemilihan perurutan
dengan klausa kedua Menyatakan pilihan di antara dua kemungkinan Menyatakan kejadian yang berurutan
2) Kalimat majemuk bertingkat klausa pembentuk pada kalimat majemuk bertingkat merupakan perluasan dari klausa pertama.
manakala. agar, supaya, untuk, biar walaupun, meskipun, sekalipun, biarpun, kendatipun, sungguhpun seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, alih-alih, ibarat sebab, karena sehingga, sampai-sampai, maka dengan, tanpa seolah-olah, seakan-akan.
kalimat
yang
dipakai
oleh
penutur/penulis untuk memberitakan sesuatu. Contoh: Pembagian beras dikampungku dilakukan kemarin pagi. b. Kalimat tanya adalah kalimat yang dipakai oleh penutur untuk
memperoleh informasi atau reaksi berupa jawaban yang diharapkan dari mitra komunikasinya. Contoh: Apa kabar? c. Kalimat perintah adalah kalimat yang dipakai penutur jika ingin
menyuruh atau melarang orang berbuat sesuatu. Contoh: tolong ambilkan buku itu! d. Kalimat seru adalah kalimat yang dipakai penutur untuk
mengungkapkan perasaan emosi yang kuat, termasuk kejadian yang tiba-tiba dan memerlukan reaksi spontan. Contoh: Aduh, gelang saya hilang! Wah besarnya rumahmu!
3. Jenis kalimat menurut kelengkapan unsurnya Kalimat yang tak ber predikat atau tak ber subjek. Biasanya terdapat dijawaban pada dialog Contohnya: Mila: Ada siapa di dalam? Maya: Ibu. Mila: Sedang apa adik di dapur?
Maya: masak. 4. Jenis kalimat menurut susunan subjek dan predikatnya Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjek sehingga terbentuk pola P-S. Contoh: Berlari adik mengejar layangan putus. Sepakat kami untuk membantu mereka.
direktur.
5. Muridnya kaya, tetapi ia sendiri miskin. 6. Yayan sudah menjadi direktur, tetapi Dedi masih tetap menjadi pemungut sampah. 7. Peserta seminar sudah berdatangan, sedangkan panitia belum siap menyambut mereka. 8. SEA GAMES XI sudah akan dimulai, sedangkan fasilitas olahraga belum selesai. 9. Engkau tinggal di sini, atau ikut dengan saya. 10. Pilih aku, atau dia. 11. Ia memarkir mobilnya di lantai 3, lalu naik lift ke lantai 7. 12. Dono selesai mencuci, lalu melanjutkan menggosok.
5. Aku memahaminya sebagaimana ia memahamiku. 6. Anita mejadi mahasiswa teladan karena tekun, cerdas, dan sopan. 7. Gempa itu sedemikian hebatnya sehingga meruntuhkan jembatan beton. 8. Petani berusaha meningkatkan hasil panen dengan menanam bibit unggul. 9. Ibunya diam saja seakan-akan tidak mengetahui perbuatan anaknya. 10. Temanku bisa mendeskripsikan kota Yogyakarta, padahal dia belum pernah kesana. 11. Saya perlu menjelaskan bahwa saya belum bertemu dengan dia.