Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SDR.

A DENGAN DIAGNOSA MEDIS THALASEMIA DI RUMAH SAKIT SILOAM HOSPITALS SURABAYA

Disusun Oleh : Ponco Indah Pratiwi M. Cinthia D. N. Eka P.

Siloam Hospitals Surabaya 2011

LAPORAN KASUS
PENGKAJIAN
Nama Usia Jenis kelamin Pekerjaan Agama Alamat MRS tanggal Dokter : Sdr. A : 19 tahun : Laki_laki : Mahasiswa : Islam : Sidoarjo : 2 Desember 2011 : Prof.B

1. Keluhan Utama Badan lemas. 2. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mangungkapkan badan terasa lemas, tidak pusing, batuk, tidak pilek, di rumah nafas sedikit sesak, post MRS Bulan November di Siloam hospitals Lantai 3, ibu pasien mengatakan pasien MRS untuk tranfusi. Pasien MRS lewat ETC, di ETC pasien terpasang venflon no 20 di vena radialis sinistra tanpa infus, dan diambil darah untuk pemeriksaan DL, SGOT/PT. 3. Riwayat Penyakit Dahulu Thalasemia 4. Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan kedua orangtuanya tidak ada yang menderita Thalasemia. 5. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi : Pasien mengatakan di rumah nafsu makan menurun, makanan sering tidak dihabiskan. 6. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum lemah, kepala tamapak membesar, jarak mata lebar, tulang dahi terlihat lebar. Konjungtiva anemis dan sclera icterus, kelopak mata, mulut dan bibir tampak kehitaman. Rambut tipis dan jarang. Pada inspeksi terlihat dada simetris, ronchi (-), wheezing (-), pernafasan vesikuler. Perut saat dipalpasi ada pembesaran limpa dan hati (hepatospeknomegali). Berat badan 36 kg, tinggi badan 150 cm. Warna kulit terlihat icterus, observasi TTV : TD 100/60 mmHg, Suhu 366 0C, Nadi 98 x/menit, RR 18 x/menit, SpO2 96%.

7. Pemeriksaan Penunjang Medis Hasil lab. Tanggal 2/12/2011 Hematologi Lengkap Hb 3.1 g/dL Eritrosit 1.31 10^6/uL PCV 9.9% MCV 75.6 fL MCH 23.7 pg MCHC 31.3 g/dL RDW-SD 60.7 fL RDW-CV 24.3 % Lekosit 2.91 10^3/uL Hitung jenis Eosinofil 1.0 % Basofil 1.7 % Neutrofil 42.3 % Limfosit 50.5 % Monosit 4.5% Trombosit 149 10^3/uL LED 120 mm Faal Hati SGOT 133 U/L SGPT 62 U/L 8. Penatalaksanaan Medis Terapi obat : TF 3x1 (PO) Urdafalk 2x1 (PO) Caps. Campuran (Aloris tab, ventolin tab, trifed tab,vectrin 1tab, asvex 1tab) 3x1 (PO) Disferal 500mg dalam infuse D5% 500 ml/10 jam selang seling dengan tranfusi WE 1 bag/2 jam (pemberian samapai dengan 4 kali).

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan berkurangnya komponen seluler yang penting untuk menghantarkan oksigen / zat nutrisi ke sel. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam perfusi jaringan klien adekuat dengan criteria hasil :

- Membrane mukosa merah muda - Konjungtiva tidak anemis - Akral hangat - Ttv dalam batas normal 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan kebutuhan pemakaian dan suplai oksigen. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien toleran terhadap aktivitas dengan criteria hasil : - Kebutuhan ADL terpenuhi tanpa rasa pusing, sesak

INTERVENSI
1. Perubahan perfusi jaringan - Monitor TTv, pengisian kapiler, warna kulit, dan membrane mukosa. - Tinggikian posisi kepala tempat tidur - Periksa adanya keluhan nyeri - Catat Keluhan rasa dingin - Pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat - Beri oksigen sesuai kebutuhan - Kolaborasi dalam pemeriksaan lab : DL, SGOT/SGPT - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat desferal dan tranfusi WE 2. Intoleransi aktivitas - Kaji kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas/pemenuhan ADL - Monitor TTV, respon fisiologis dalam melakukan aktivitas - Beri informasi pada pasien atau keluarga untuk berhenti melakukan aktivitas biala terjadi peningkatan TTV atau pusing - Bantu pasien dalam beraktivitas

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 3/12/2011 S : Badan lemas B : Diagnosa Thalasemia, dirawat oleh Prof B. Hari rawat ke-2. Nafas spontan, tidak sesak, batuk, ronchi(-), wheezing (-), akral hangat, pasien mengungkapkan badan terasa lemas, wajah tampak anemis, kelopak mata kehitaman, GCS E4V5M6, CRT

<2 detik, warna kulit icterus, tidak pusing, mukosa bibir lembab, turgor kulit elastic, splenomegali (-), hasil lab (2/12/11): Hb 3.1 g/dL, SGOT 133U/L, SGPT 62 U/L. Terpasang infuse D5% 500ml+Desferal 500 mg / 10 jam. Terapi urdafalk 2x1 (PO), TF 3x1 (PO), caps batuk 3x1 (PO). Obsevasi TTV 94/54mmHg, Suhu 36 0C, nadi 96 x/menit, RR 20 x/menit, SPO2 100%, PIVAS 0, skala nyeri 0/0. Diet nasi TKTP, mobilisasi dibantu. A: - Perubahan perfusi jaringan - Intoleransi aktivitas R: - Observasi TTV, Intake- output, keluhan - Bila infuse D5% 500ml+Desferal 500 mg / 10 jam habis lanjut tranfusi WE 1bag/2jam yg pertama (pemberian infuse D5% 500ml+Desferal 500 mg / 10 jam dan WE 1 bag /2jam selang-seling sampai dengan 4 kali lalu stop). - usul cek lab DL post tranfusi

Tanggal 4/12/2011 S : Badan lebih segar B : Diagnosa Thalasemia, dirawat oleh Prof.B hari rawat ke-2. Nafas spontan, tidak sesak, batuk berkurang, tidak ada slem, ronchi (-0, wheezing (-), pasien mobilisasi jalan, nafsu makan baik, makanan yang disajikan selalu dihabiskan, wajah masih tampak anemis, akral hangat, pasien mengatakan badan lebih segar/enakan, tidak pusing, mukosa bibir lembab, turgor kulit elastic, warna kulit icterus, sedang jalan WE 1 bag /2jam yang ke-3, observasi TTV : TD 95/63, suhu 360C, Nadi 91x/menit, RR 18 x/menit, SPO2 99%, PIVAS 0, skala nyeri 0/0, mobilisasi dibantu. A: Perubahan pefusi jaringan Intoleransi aktivitas R : - Observasi TTV, Intake-output, keluhan Post WE yang ke-3 lanjut infuse infuse D5% 500ml+Desferal 500 mg yang ke4 selama 8 jam, jam 20.00 jalan tranfusi WE 1bag/2jam yang ke-4 lalu pasien KRS tidak perlu cek lab(advis prof. B), resume (+).

Anda mungkin juga menyukai