Anda di halaman 1dari 24

Presentasi IPA SD 3

Dosen Pengajar : Drs. Radiansyah, M.Pd

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI S1-PGSD BANJARMASIN 2011

Oleh: kelompok 10 Kelas 3A


Novika Dyah Pratiwi Riza Aszhari Siti Rukayah Merdeka Putri Irnanda Akhmad Riyadi A1E310013 A1E310217 A1E310223 A1E310249 A1E310264

SESUATU DI BALIK MANFAAT DETERJEN

???

ZAT-ZAT YANG ADA DALAM KEHIDUPAN KITA SEHARI-HARI KEBANYAKAN TIDAK DALAM KEADAAN MURNI, MELAINKAN BERCAMPUR DENGAN DUA ATAU LEBIH ZAT LAINNYA.
Banyak ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pada presentasi ini kami hanya akan membahas tentang pembersih pakaian yaitu Deterjen.

POLUSI ATAU PENCEMARAN ADALAH KEADAAN DIMANA SUATU LINGKUNGAN SUDAH TIDAK ALAMI LAGI KARENA TELAH TERCEMAR OLEH POLUTAN.
Polutan adalah zat atau substansi yang mencemari lingkungan.

DAMPAK PENGGUNAAN DETERJEN PEMBERSIH PAKAIAN DALAM KEHIDUPAN

PENGERTIAN DETERJEN

Deterjen adalah pembersih sintetis campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahanbahan turunan minyak bumi. Yaitu senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH).

Deterjen mengandung zat aktif permukaan yang serupa dengan sabun, misalnya natrium benzensulfonat (Na-ABS)

CARA KERJA Deterjen

Molekul sabun terdiri atas dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan yang bersifat hidrofobik. Bagian hidrofilik adalah bagian yang menyukai air atau bersifat polar. Adapun bagian hidrofobik adalah bagian yang tidak suka air atau bersifat nonpolar. Kotoran yang bersifat polar biasanya larut dalam air, sehingga kotoran jenis ini tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan sabun. Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika hanya dibersihkan menggunakan air. Oleh karena itu,

CARA KERJA Deterjen

Ujung hidrofob Deterjen yang bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari bahan cucian. Ketika kamu menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau lemak menjadi butiran-butiran lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul Deterjen. Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu larut di air.

Deterjen menyerang minyak

butiran minyak terbentuk

butiran minyak terlepas dari kain

BAHAN-BAHAN Deterjen
Surfaktan Builder Zeolit Filler Bahan antiredeposisi Aditif

Surfaktan

Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak).

Builder

Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Bahan ini ditambahkan untuk menyingkirkan ion kalsium dan magnesium (kesadahan) dari air pencuci.

Zeolit
Zeolit (natrium aluminosilikat) digunakan sebagai penukar ion, terutama untuk ion kalsium.

Filler

Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.

Bahan antiredeposisi (antiedeposition agent) Bahan antiredeposisi ialah senyawa yang ditambahkan ke Deterjen pakaian untuk mencegah pengendapan kembali kotoran pada pakaian. Contoh yang paling lazim ialah selulosa eter atau ester.

Aditif

Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya Pemutih (bleach), Parfum, Pelembut kain (fabric sofiener), Enzim, dan Pencerah optis (optical brightener) Tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contoh : Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).

Jenis-Jenis Deterjen

Sebenarnya deterjen adalah senyawa organik, yang memiliki dua kutub dan bersifat non-polar karakteristik. Ada tiga jenis deterjen yaitu anionic, kationik, dan non-ionik. Ada dua jenis karakteristik Deterjen yang berbeda yaitu fosfat deterjen dan surfaktan deterjen. Berdasarkan bentuk fisiknya, deterjen dibedakan atas Deterjen Cair, Deterjen krim, dan Deterjen bubuk

Bahaya Deterjen

rusaknya keindahan lingkungan perairan

terancamnya kehidupan hewanhewan yang hidup di air; dan


merugikan kesehatan manusia.

Pencegahan Bahaya Deterjen

Memilih deterjen yang pada kemasannya mencantumkan penandaan nama dagang, isi / netto, nama bahan aktif, nama dan alamat pabrik, nomor ijin edar, nomor kode produksi, kegunaan dan petunjuk penggunaan, dan tanda peringatan serta cara penanggulangan bila terjadi kecelakaan.

Pencegahan Bahaya Deterjen

Selain itu dianjurkan bagi konsumen untuk memilih produk yang mencantumkan bahan aktif yang lebih aman dan ramah lingkungan. Informasi mengenai produk ramah lingkungan dapat dilihat pada label baik berupa logo hijau maupun klaim ramah lingkungan.

Pencegahan Bahaya Deterjen

Sebaiknya konsumen menggunakan takaran khusus untuk deterjen dan produsen menyediakan alat takar tersebut di dalam kemasan produknya. Memperhatikan cara penggunaan yang benar

Selain itu produsen sebaiknya memberikan informasi yang lebih lengkap mengenai produknya.

Pencegahan Bahaya Deterjen

kita sebaiknya memilih Deterjen yang limbahnya dapat diuraikan oleh mikrorganisme (biodegradable).

Gunakanlah Deterjen sebijaksana mungkin, jangan buang air cucian ke perairan yang banyak organisme yang hidup di dalamnya. Gunakanlah ilmu pengetahuan kita untuk menciptakan solusi masalah ini, misalnya Deterjen yang ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai