Anda di halaman 1dari 10

PSIKOLOGI KESEHATAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Kesehatan Semester I Dosen Pengampu: Aniq Hudiyah Bil Haq, S. Psi.

Oleh: Arina Sabila Rohmani J310110045

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011

Definisi Sikap

1.

Berorientasi kepada respon sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu perasaan mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung (Unfavourable) pada suatu objek

2.

Berorientasi kepada kesiapan respon sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu, apabila dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon suatu pola perilaku, tendenasi atau kesiapan antisipatif untuk menyesuaikan diri dari situasi sosial yang telah terkondisikan.

3.

Berorientasi kepada skema triadik sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek di lingkungan sekitarnya.

Secara sederhana sikap didefinisikan : Ekspresi sederhana dari bagaimana kita suka atau tidak suka terhadap beberapa hal. Definisi sikap menurut para ahli: 1. Ahli psikologi W.J Thomas (dalam Ahmadi, 1999) yang memberikan batasan sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif maupun negatif, yang berhubungan dengan obyek psikologi. Obyek psikologi di sini meliputi : simbol, katakata, slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya. 2. Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif (ravorably) atau secara negatif (untavorably) terhadap obyek obyek tertentu. 3. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu. 4. Sedangkan La Pierre (dalam Azwar, 2003) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.

5. Sedangkan menurut Soetarno (1994), sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.

Dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu isyarat yang dipancarkan kepada orang lain, untuk menunjukkan bagaimana kita mengelola diri, orang lain, pekerjaan, waktu, masalah, situasi yang dapat dilihat dan dibaca orang lain melalui tindakan, ucapan, perbuatan atau perilaku kita sehari-hari. Dengan demikian sikap kita mewakili kepribadian kita yang sesungguhnya. Oleh karena itu, sikap kita yang positip akan sangat menjadi faktor penentu keberhasilan yang tengah kita perjuangkan. Bilamana sikap kita positip, maka kitapun akan memancarkan tindakan yang positip pula. Demikian pula sebaliknya, bilamana sikap kita negatip maka yang terpancar lewat perilaku kita juga akan negatip. Dan tentunya kondisi negatip demikian ini akan sangat merugikan diri kita sendiri!

Komponen Sikap Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu.Dapat diartikan juga sikap adalah kecenderungan bertindak, berpikir, berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.Sikap bukanlah perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap.Sikaprelatif lebih menetap atau jarang mengalami perubahan. Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu : a. Kognitif (cognitive). Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu. b. Afektif (affective) Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu. c. Konatif (conative) Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997).

Pengembangan Sikap Pengembang sikap menurut bagian kecil namun penting untuk dilakukan oleh mereka yang sedang berburu keberhasilan. Sebab sebuah keberhasilan tidak pernah datang dengan sendirinya. Akan tetapi dilatar belakangi oleh paling tidak tiga faktor utama, yang diantara lain adalah : sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena sikap memegang peranan yang sangat menentukan dalam menggapai keberhasilan. Maka tidak berlebihan jikalau sejenak kita harus memusatkan perhatian kita pada sikap. Dengan harapan agar kita dapat mengembangkan sikap kearah yang jauh lebih baik lagi, supaya dengan sikap yang unggul keberhasilan boleh menjadi milik kita ! oleh karena attitude development(pengembangan sikap)agar dapat membangunsikap positifyang ada pada diri kita. Pengembangan sikap : 1. Sikap adalah milik yang paling berharga 2. Sikap kita akan dibaca dan dilihat orang lain. Demikian juga sebaliknya, kita pun akan membaca karakter/kepribadian orang lain melalui penampilannya 3. Sikap tidak dapat ditutup-tutupi,pasti kelihatan 4. Perhatian orang lebih terpusat pada sikap. Bukan terhadap ucapan kita 5. Sikap positif dengan bahasa indah dan sopan akan menghasilkan hubungan positif dan selanjutnya akan menghasilkn komunikasi yang efektif 6. Semua aktivitas sehari-hari dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan, kita lakukan berdasarkan sikap kita terhadap orang lain, pekerjaan, situasi tertentu. Keberhasilan atau kegagalan kita berdasarkan/ditentukan oleh sikap kita

Fungsi-Fungsi Sikap Daniel Katz membagi fungsi sikap dalam empat kategori sebagai berikut :

Fungsi Utilitarian

Melalui instrument suka dan tidak suka, sikap positif atau kepuasan dan menolak produk yang memberikan hasil positif atau kepuasan. Jadi, jika seseorang membutuhkan zat penghilang noda pada baju, lalu dia mendapatkan produk dengan merek C, dan setelah di konsumsikan ternyata zat dengan merek C itu dapat benar benar menghilangkan noda, maka dia akan membentuk sikap positif terhadap merk C tersebut.

Fungsi Ego Defensive

Orang cenderung mengembangkan sikap tertentu untuk melindungi egonya dari abrasi psikologis. Abrasi psikologis bisa timbul dari lingkungan yang kecanduan kerja. Untuk melarikan diri dari lingkungan yang tidak menyenangkan ini, orang tersebut mebuat rasionalisasi (dengan demikian menghindar dari anxiety dan citra yang negative) dengan mengembangkan sikap positif terhadap gaya hidup yang santai.

Fungsi value expensive

( Mengekpresikan nilai nilai yang di anut ) fungsi itu memungkinkan konsumen untuk mengekpresikan secara jelas citra dirinya dan juga nilai nilai inti yang di anutnya. Misalnya : Mobil BMW mendukung mengekspresikan dirinya sebagai eksekutif yang sukses.

Fungsi Knowledge organization

Karena terbatasnya kapasitas otak manusia dalam memproses informasi, maka orang cenderung untuk bergantung pada pengetahuan yang di dapat dari pengalaman dan informasi dari lingkungan.

Hubungan Antara Sikap dan Kepercayaan Suatu kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang akan dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Hubungan sikap dan kepercayaan oleh beberapa teori, antara lain: 1. Teori keseimbangan yang dikemukakan oleh heider. Dalam teori ini, manusia dianngap selalu menjaga keseimbangan antara kepercayaan yang ada pada dirinya dengan evaluasi. Artinya orang akan mencari keseimbangan jika misalnya informasi baru yang diterimanya tidak sesuai dengan kepercayaan yang selama ini diyakininya. Dalam teori ini ada 3 elemen yang harus ada agar proses keseimbangan bisa tercapai. Tiga elemen tersebut adalah orang yang merasakan, sikap terhadap objek, dan objek lain yang berhubungan dengan objek pertama. 2. Teori ekspentasi nilai yang dikemukakan oleh rosenberg. Dalam teori rosenberg, pengahrapan nilai didasarkan pada keseimbangan antara kepercayaan dan evaluasi. Menurut rosenberg ketika evaluasi dan kepercayaan tidak seimbang, seperti terjadinya inkonsistensi afektif-kognitif , ketidak konsistenan itu akan dikurangi atau dihilangkan melalui penantaan kembali (reorganisasi) sikap secara keseluruhan. 3. Teori multi atribut yang dikemukakan oleh Fishbein. Teori Fishbein lebih dapat diaplikasikan dibandingkan dengan teori rosenberg, karena fishbein menjelaskan pembentukan sikap sebagai tanggapan atas atribut-atribut. Sedangkan Rosenberg menjelaskan pembentukan sikap sebagai tanggapan atas nilainilai. Atribut bersifat lebih operasional,sedangkan nilai bersifat abstrak dan susah diderivasi kedalam bentuk yang lebih konkret.

Hubungan Antara Sikap dan Perilaku

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial untuk bereaksiyang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif dan konatif yangsaling bereaksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek. Perilaku adalah respon individu atau kelompok terhadap lingkungan. Dalam fisiologi,perilaku manusia merupakan bagian penting dari perubahan fisik yang menitikberatkan padasifat dan karakteristik yang khas dari organ-organ atau sel-sel yang ada dalam tubuh. Dalamkacamata ilmu sosial, perilaku atau perbuatan manusia merupakan manifestasi terhadap pola-pola hubungan, dinamika, perubahan dan interaksi yang menitikberatkan pada masyarakatd a n kelompok sosial sebagai satu

k e s a t u a n , s e r t a m e l i h a t i n d i v i d u s e b a g a i b a g i a n d a r i kelompok masyarakat (keluarga, kelompok sosial, kerabat, klien, suku, ras, bangsa). Diantara dua kelompok ilmu pengetahuan ini berdiri psikologi, yang membidangi individudengan segala bentuk aktivitasnya, perbuatan, perilaku dan kerja selama hidupnya. Kerangkaanalisis fisiologi memberikan penjelasan mengenai macam -macam tingkah laku

lahirah,yang sifatnya jasmani. Sedangkan manusia merupakan satu totalitas jasmanirohani. Psikologi mempelajari bentuk tingkah laku (perbuatan, aktivitas) Individu dalam relasinyadengan lingkungannya

sikap dan perilaku itu tidak berkorelasi, ataupun bila berkorelasi maka tidak menunjukan arah yang berhubungan kausalitas. Sebagai penyebabnya karena sikap itu memiliki tiga komponen. Menurut pandangan ini, (Rosenberg dan hovland, 1960) sikap itu merupakan predisposisi untuk merespon sejumlah stimulus dengan sejumlah tertentu. Ketiga respon tersebut antara lain efektif (perasaan evaluatif dan preferensi) kognitif (opini dan belief), dan behavior atau konasi (over acion dan pernyataan tentang kecenderungan).

Hubungan Antara Sikap dan Kepribadian Konsep kepribadian (personality) dibahas secara teoretis oleh para pakar melalui berbagai sudut pandang yang beraneka ragam, diantaranya menekankan pembahasan kepribadian pada pengaruh sosial dan lingkungan terhadap pembentukan kepribadian secara kontinu dari waktu ke waktu, serta menekankan pada pengaruh faktor keturunan dan pengalaman di awal masa kecil terhadap pembentukan kepribadian. Tiga karakteristik yang perlu dibahas dalam pembahasan mengenai kepribadian adalah kepribadian mencerminkan perbedaan antarindividu, kepribadian bersifat konsisten dan berkelanjutan, dan kepribadian dapat mengalami perubahan. Dalam mempelajari kaitan antara kepribadian dan perilaku konsumen, 3 teori kepribadian yang sering digunakan sebagai acuan adalah teori Freudian, Neo Freudian dan teori traits. Teori Freudian yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud, mengungkapkan teori psychoanalytic dari kepribadian yang menjadi landasan dalam ilmu psikologi. Berdasarkan teori Freud, kepribadian manusia terdiri dari 3 bagian atau sistem yang saling berinteraksi satu sama lain. Ketiga bagian tersebut adalah id, superego dan ego. Teori kepribadian NeoFreudian mengemukakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pembentukan kepribadian manusia bukan dari dirinya sendiri, tetapi dari hubungan sosial. Berdasarkan teori trait, kepribadian diukur melalui beberapa karakteristik psikologis yang bersifat spesifik yang disebut dengan trait. Salah satu tes yang dikenal adalah selected single- trait personality.

Referensi: 1. http://bembyagus.blogspot.com/2010/11/sikap-dan-kepribadian-dalamhubungannya.html 2. http://www.scribd.com/document_downloads/direct/23729385?extension= pdf&ft=1324289598&lt=1324293208&uahk=GUzwOQ2a0pmUgaFHvva SYXmAuBg 3. http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2009/09/01/apa-itu-sikap/ 4. http://nurul_q.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9095/bab1-sikap1.pdf 5. http://edukasi.kompasiana.com/2010/05/17/pengembangan-sikap/ 6. http://ocw.usu.ac.id/course/download/1270000054-penyusunan-skalapsikologi/psp_162_slide_struktur_dan_pembentukan_sikap.pdf 7. http://ocw.usu.ac.id/course/download/5140000048-perilakukeorganisasian/3_dasar-dasar_perilaku_individu.pdf

Anda mungkin juga menyukai