Anda di halaman 1dari 9

Al-Quran dan Hadist terdapat ajaran yang dapat membawa kepada timbulnya Tasawuf.

Dasar-dasar Tasawuf
sudah ada sejak datangnya agama Islam, hal ini dapat diketahui dari Nabi Muhammad SAW. Yang kemudian diteladani
dan diteruskan oleh para sahabat. Pada periode Makiyah, kesadaran spiritual Rasulullah SAW. adalah berdasarkan
pengalaman-pengalaman mistik yang jelas dan pasti, sebagaimana yang telah dilukiskan dalam Al Quran pada surat
berikut ini :

Surat An Najm ayat 11-13

4` =EOE 1-E^- 4` -O4O ^
+O4^NOE+ _O>4N 4` O4O4C ^g
;4 +-474O .uO4^ O4Ou=q ^@
Artinya :
11. hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. 12. Maka Apakah kaum (musyrik Mekah) hendak
membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? 13. dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam
rupanya yang asli) pada waktu yang lain,

Surat At Takwir ayat 22-23
4`4 7+:gO= pONL;E) ^gg
;4 +-474O -1) -)l+^-
^g@
Artinya :
22. dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. 23. dan Sesungguhnya Muhammad itu
melihat Jibril di ufuk yang terang.

Kemudian ayat-ayat yang menyangkut masalah moralitas dan asketisme, sebagai salah satu masalah prinsipil
dalam Tasawuf, dan para Sufi merujuk kapada Al Quran sebagai landasan utama, karena manusia memiliki sifat bak dan
jahat, sebagimana dijelaskan pada ayat berikut :

Surat Asy Syam ayat 8-9

E_EE E-4OO_q- E_.4O^>4 ^g
;~ EEU^ }4` E_-Ee ^_
Artinya :
8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. 9. Sesungguhnya
beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,

Berdasarkan ayat-ayat inilah serta ayat-ayat senada, maka di dalam Tasawuf dikonsepkanlah teori Tazkiyah an
Nafs atau penyucian jiwa.


Surat Yusuf ayat 53
.4`4 7e@O4q /O^4^ _ Ep)
"^EL- E4OE`V g7EOOO) ) 4`
=gO4O EO).4O _ Ep) O).4O EOOEN
7gOO ^)@
Artinya :
53. dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh
kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha
Penyanyang.

Dan khususnya bagi penganut ajaran Tasawuf Falsafi, surat An Nur ayat 35 dan surat Al Baqarah ayat 115
merupakan landasan naqli yang mereka kembangkan melalui berpikir spekulatif-falsafatif tentang trandensi dan
immanensi Tuhan.

Surat An Nur ayat 35
+.- +OO+^ V4OEOO-
^O-4 _ N14` jjOO+^
E_O;=gE OgOg NE4:g` W
E4:g^- O) OE_~E}Ne W
OE_~E}O- OgE+WE
_UEOE OjO1 ~ONC }g`
E4OEE- lO4O4:G` lO4^O+-uCEe
lOOg~uO= 4 lOE1)OEN 1~4C
Og+uCEe +7//NC O4
+OO=O;> EO4^ _ NOO-^ _O>4N OO+^
Ogg4 +.- jjOONLg }4`
+7.4=EC _ C)O;EC4 +.-
1^`- +EE4Ug +.-4
]7) 7/E* _1)U4 ^@)
Artinya :
35. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah
lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang
(yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang
tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) Hampir-hampir
menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya
siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.

Surat Al Baqarah ayat 115
*.4 7-@O;=O^- C@O^O^-4 _
E4LuC W-Oe4O> V +O;_4 *.- _
]) -.- 77c4 _1)U4 ^)
Artinya :
115. dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha mengetahui.

Dan masih banyak lagi sumber ajaran Tasawuf pada ayat-ayat yang senada dengan ayat-ayat di atas antara
lain sebagai berikut :
Surat Al Baqarah ayat 282

E_GC^4C -g~-.- W-EONL4`-47 -O)
7+L4C-E> ^E) -O) E_ O=OG`
+O+l+- _ U+-'4O^4 74LuO+
lUg> ;E^) _ 4 =4C RUg>~E
p =U+'4C E +OE^U4N +.- _
U+--:4OU )U;N1^4 Og~-.- gO^OU4N
O-E^- -+-4O^4 -.- +O+4O 4
ECl4C +OuLg` 6*^OE- _ p) 4p~E
Og~-.- gO^OU4N O-E^- _1gEc u
Og= u 7OgC4-OEC p EgNC
4O- )U;N1U +OGOg4 ;E^)
_ W-);=4c-4 ^EOjgE+ }g`
:g~E}jO W p) - 4^O74C
u-UN_4O N_4O p>=O-4 }Og`
4pO=O> =}g` g7.-EOgO- p E_>
E_.Eu) 4O]EO+ E_.Eu)
O4Ou=1- _ 4 =4C +7.-EOgO-
-O) 4` W-ONN1 _ 4 W-EO4*O> p
+O+l+'> -OO= u -OO)l -O)
g)-E_ _ 7gO 7O=O^~ ELgN *.-
N4O^~4 jEEOgOUg -OE+u14
W-EO+>O> W ) p ]O7> E4OEg>
LE4Og~4 E_4^NOCg> :E4uO4 "^1U
7^OU4 NE4LN_ E-O+l+'>
W-)_;-4 -O) +u4C4:> _ 4
O._NC _Ug>~E 4 /O)_E- _ p)4
W-OUE^> +O^^) -OOO :)
W-OE>-4 -.- W N:ggUENC4
+.- +.-4 ]:) 7/E* _1)U4
^ggg
Artinya :
282. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang
ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan
benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis,
dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada
Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah
akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan
dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang
lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa
Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil;
dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian
itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu.
(Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak
ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis
dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan
pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

Surat Al Kahfi ayat 65
-EE}4O -4:4N ;}g)` .4^g14:gN
+OE4uO>-47 LOE;O4O ;}g)` 4^gLgN
+OE4u^U44 }g` ^^-. VUgN ^g)
Artinya :
65. lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan
kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.

Surat Al Qaff ayat 16
;4 4L^UE= =}=Oee"- OUu4^4
4` +EOc4O> gO) +OOO^4^ W }^44
C4O^~ gO^O) ;}g` lEO gCjO4O^-
^g
Artinya :
16. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya,
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,

Surat Al Baqarah ayat 186
-O)4 ElEc Og14:gN /j_4N O)E+)
RUC@O~ W CUO_q E4O;NE1 ;v-O.- -O)
p4NE1 W W-O+:O4-O41U Oj
W-ONLg`uNO^4 O). _^UE
]7-O4C ^gg
Artinya :
186. dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku
adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran.

Surat Al Anfal ayat 17
U -OU+^> ;4 -.-
_U4-~ _ 4`4 =e^O4`4O ^O) =e^O4`4O
;4 -.- _O4-4O _ 4Oj>lN1g4
--gLg`u^- +OuLg` 7E4 L=OEO _
]) -.- 77OgEc _1)U4 ^_
Artinya :
17. Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh
mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat
demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan
kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Surat Al Jin ayat 16
O-4 W-O4c- O>4N
gOC@O-C- _E4^OcV 7.E`
+~EEN ^g
Artinya :
16. dan bahwasanya: Jikalau mereka tetap berjalan Lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami
akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezki yang banyak).

Surat Ali Imran ayat 191
4g~-.- 4pNO7'O4C -.- V41g~
-41ON~4 _O>4N4 )_)ONLN_
4pNOO:E4-4C4 O) -UE= g4O4OO-
^O-4 4L+4O 4` =e^UE= -EOE-
1EgC4 ElE4E:c E4 =-EO4N
jOEL- ^_
Artinya :
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan
ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

Surat Al Kahfi ayat 28
uO;-4 El=O^4^ E74` 4g~-.-
]ONN;4C +4O jE_E4^)
+]/E^-4 4pC@ONC +OE_;_4 W
4 u> E4L^14N gu+4N C@O>
OE4C)e jE_O41E^- 4Ou^O- W 4
;7gC> ;}4` 4LUE^N +O4lU~ }4N
4^@O^gO E74lE>-4 +O.4OE- ]~E4
+NO^` 1CNO ^gg
Artinya :
28. dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan
perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta
menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

Sumber tentang Tasawuf yang kedua adalah hadist, dalam hadist juga banyak dijumpai keterangan-keterangan
yang berbicara tentang kehidupan rohaniah manusia. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Hadist yang pertama :

Dari Abi Yahya Suhaib bin Sinan RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : sangat mengagumkan keadaan
seorang mukmin. Sesungguhnya segala keadaannya untuknya baik sekali, dan tidak mungkin terjadi demikian kecuali
bagi orang mukmin. Kalau mendapat kenikmatan, ia bersyukur, maka bersyukur itu lebih baik baginya. Dan kalau
menderita kesusahan ia sabar, maka kesabaran itu lebih baik baginya.
(HR. Muslim).

Hadist yang kedua :
Dari Umar bin Khattab ra., katanya : Aku mendengar Rasul Allah SAW bersabda :Semua amal perbuatan itu
hanyalah dinilai menurut masing-masing niatnya, dan setiap orang hanyalah menurut apa yang diniatkan. Maka barang
siapa yang hijrahnya itu kepada keridhaan Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan
barangsiapa yang hijrahnya untuk keduniaan atau wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu pun diberi penilaian
untuk tujuan apa ia hijrah tadi.
(H.R. Al-Bukhari).

Hadist yang ketiga :
Dari Ibnu Masud ra. Dari Rasul Allah, bersabda : sesungguhnya jujur itu mendorong untuk beramal saleh,
dan sesungguhnya amal saleh itu menunjukkan jalan ke surga. Dan seorang yang benar-benar/terus-menerus berbuat
jujur (sehingga menjiwai dan berbudi), ditetapkan disisi Allah sebagai ahli jujur. Dan sesungguhnya dusta itu
mendorong untuk berbuat keji dan perbuatan keji itu menyampaikan ke neraka. Dan seorang yang benar-benar/terus-
menerus berdusta, ditetapkan disisi Allah sebagai ahli dusta.
(Mutafaq Alaih).

Dalam Hadist Qudsi juga dijelaskan yaitu:
Tidaklah para hamba yang beribadah kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah
Aku fardhukan kepadanya. Dan hamba yang beribadah kepada-Ku dengan perbuatan-perbuatan sunat, maka Aku juga
mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku adalah pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar,
penglihatan yang ia gunakan untuk melihat, tangan yang ia pakai memegang dan kaki yang ia gunakan untuk berjalan.
Dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, maka Aku akan melindunginya.

Hadist ini menjelaskan bahwa sesungguhnya seorang hamba mampu meninggalkan syahwat dan tenggelam
dalam ketaatan, sehingga ia hanya menggunakan anggota badannya sesuai dengan tujuan penciptaannya, sebagai
taufik dan hidayah Allah SWT.
Hadist ini memberi pengertian, bahwa dasar kecintaan Allah kepada hamba-Nya adalah melalui perbuatan-
perbuatan yang sunat. Oleh karena itu, selama seorang hamba beribadah kepada-Nya melalui ibadah-ibadah sunat
hingga sampai pada tingkatan cinta kepada-Nya, maka pada saat itu dia mampu tenggelam dengan melihat kesucian
Allah, tidak melihat sesuatupun kecuali Allah berada di sisinya. Pengalaman semacam ini merupakan derajat terakhir bagi
orang-orang yang menuju akhirat dan jalan pertama bagi orang yang ingin sampai kepada Allah. Dengan mengikuti
sunah tercapailah marifat, dengan melakukan perbuatan fardhu tercapailah qurbah (dekat dengan Allah) dan dengan
selalu melaksanakan perbuatan sunat tercapailah mahabbah Allah.
Dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, juga terdapat petunjuk yang menggambarkan bahwa beliau adalah
sufi. Nabi Muhammad telah mengasingkan diri ke Gua Hira menjelang datangnya wahyu. Beliau menjauhi pola hidup
kebendaan yang pada waktu itu diagung-agungkan oleh orang Arab tengah tenggelam didalamnya, seperti dalam
peraktek perdagangan dengan prinsip menghalalkan segala cara.



Selain dari itu di dalam hadits Rasulullah banyak dijumpai keterangan yang berbicara tentang kehidupan
rohaniah manusia yang dapat difahami dengan pendekatan Tasawuf, seperti hadits;

Artinya:
Barangsiapa yang mengenal dirinya sendiri berarti ia mengenal tuhannya.






Artinya:
Senantiasa seorang hamba itu mendekatkan diri kepadaku dengan amalan-amalan sunnah sehingga aku
mencintainya. Maka tetkala mencintainya, jadilah aku pendengarnya yang dia pakai untuk melihat dan lidahnya yang dia
pakai untuk berbicara dan tangannya yang dia pakai untuk mengepal dan kakinya yang dia pakai untuk berusaha; maka
dengan-Ku-lah dia mendengar, melihat, berbicara, berfikir, meninjau dan berjalan.

Semua keterangan tersebut ada pada diri rasulullah yang oleh para sufi dijadikan sebagai sumber kedua dari
ilmu Tasawuf setelah Allah SWT.



















Tugas Ahlak Tasawuf
Sumbersumber Tasawuf


Oleh :
Agung CP
0955086
PBI VC







Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
STAIN Curup
2011

Anda mungkin juga menyukai