Anda di halaman 1dari 18

SISTEM

SISTEM PEMERINTAHAN

PEMERINTAHAN

Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi dalam mencapai tujuan dan fungsi pemerintahan.

Dalam sistem pemerintahan ini diambil hal-hal yang terbaik dari sistem pemerintahan presidensial dan sistem pemerintahan parlemen. Selain memiliki presiden sebagai kepala Negara, juga memiliki perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Contoh Negara: Perancis.

Merupakan sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif). Contoh Negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia.

Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem parlementer. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.

Merupakan

suatu sistem pemerintahan di mana pemerintah (eksekutif) bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif). Contoh Negara: Kerajaan Inggris, Belanda, India, Australia, Malaysia.

Raja atau presiden adalah kepala negara Kepala negara kepala pemerintahan Badan legislatif adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan pemiihan umum. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri sebagai pemimpin kabinet. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau raja atas saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen

Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktuwaktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.

1945-1949 SISTEM KABINET PRESIDENSIIL MENJADI PARLEMENTER


1949-1950 Berdasarkan UUD RIS memakai Sistem parlementer Kabinet Semu

1950-1959 Sistem Parlementer


1959-1966 Masa Demokrasi Terpimpin, presiden berkuasa mutlak 1966-1998 Orde baru pimpinan Soeharto lahir dengan tekad untuk melakukan koreksi terpimpin pada era orde lama 1998- sekarang SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL

Kekuasaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR. DPR sebagai pembuat UU. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan yang tertinggi menurut UUD DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan. MA sebagai lembaga pengadilan dan penguji aturan. BPK pengaudit keuangan.

MPR masih menjadi lembaga tertinggi negara Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang dipilih oleh rakyat. Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat. Presiden tidak dapat membubarkan DPR. Kekuasaan Legislatif lebih dominan.

Jabatan presiden tidak dapat dijatuhkan oleh DPR, begitu pula sebaliknya Jalannya pemerintahan cenderung stabil Ada kepastian hukum dan supremasi hukum dalam penyelanggaraan pemerintahan

Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh Jika para menteri bukan orang baik, maka banyak terjadi penyelewengan

Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif presiden

Anda mungkin juga menyukai