Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FILSAFAT ILMU Pengenalan

Filsafat

Oleh:

Kelompok 3 Layla Yusra (2010 / 19933) Lia Utami Safitri (2010 / 19934)

Dosen Pembimbing Mata Kuliah Prof. Jalius Jama, M.Ed, Ph.D

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

PENGENALAN FILSAFAT A. Pendahuluan Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti dunia dalam hal makna dan nilai-nilai. Tujuan dari filsafat itu ialah pemahaman dan kebijaksanaan. Oleh sebab itu filsafat merupakan pendekatan yang menyeluruh terhadap kehidupan. Filsafat berusaha untuk menyatukan hasilhasil ilmu dan pemahaman tentang moral, estetika, dan agama. B. Arti filsafat Filsafat termasuk ilmu pengetahuan yang sangat luas cakupannya, oleh karena itu titik tolak untuk memahami dan mengerti filsafat adalah meninjau dari segi etomologi. 1. Dari segi Etimolog Istilah filsafat bersumber pada sumber bahasa yunani yaitu philosophia. Filfafat berasal dari kata philien yang berarti mencintai, philos yang berarti teman dan sophos yang berarti bijaksana. Secara etimolog ada dua arti yang sedikit berbeda. pertama, jika

filsafat mengacu pada asal kata philen dan sophos maka artinya mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana. Kedua, apabila filsafat mengacu pada asal kata philos dan Sophia, maka artinya adalah teman bijaksana. 2. Filsafat sebagai suatu sikap Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan dan alam semesta. Bila seseorang dalam keadaan krisis atau menghadapi masalah yang sulit, maka dapat diajukan pertanyaan bagaimana anda menanggapi keadan semacam itu? Bentuk pertanyaan semacam itu membutuhkan jawaban secara filsafat. Problem-problem tersebut ditinjau secara luas, tenaga dan mendalam. Tanggapan semacam itu menumbuhkan sikap ketenangan, keseimbangan pribadi, mengendalikan diri, dan tidak emosional. Sikap dewasa secara filsafat adalah sikap menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran dan selalu bersedia menijau suatu problem dari semua sudut pandang. 3. Filsafat sebagai suatu metode

Filsafat suatu metode artinya sebagai cara berpikir berupa reflektif, penyelidikan yang menggunakan alas an berpikir secara hati-hati dan teliti. Filsafat berusaha untuk memikirkan seluruh pengalaman manusia secara mendalam dan jelas. Metode berpikir semacam ini bersifat inclusive (mencakup secara luas) dan synoptic(secara garis besar), oleh karena itu berbeda dengan metode pemikiran yang dilakukan oleh ilmu-ilmu khusus. 4. Filsafat sebagai kelompok persoalan Banyak persoalan abadi yang dihadapi manusia dari pada filsuf berusaha memikirkan dan menjawab. Pertanyaan-pertanyaan filsafat berbeda dengan pertanyaan-pertanyaan non filsafat. Misalnya pertanyaan berapa indeks prestasi yang anda capai dalam semester lalu? dimana anda tinggal? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu bukan merupakan pertanyaan filsafat, karena merupakan pertanyaan tentang fakta-fakta. Pertanyaanpertanyaan ke filsafatan misalnya : apakah kebenaran itu? Apakah perbedaan antara benar dan salah? Mengapa manusia ada di dunia? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu tidak mudah untuk dijawab, sebab akan menimbulkan pertanyaan susulan terus menerus. 5. Filsafat sebagai sekelompok teori atau system pemikiran Sejarah filsafat ditandai dengan pemunculan teori-teori atau sistim pemikiran yang terlekat pada nama-nama filsup seperti Socrates, plato dll. Teori atau system pemikiran filsafat itu dimunculkan oleh masing-masing filsuf untuk menjawab masalah-masalah seperti yang dikemukakan diatas. Besarnya kadar subjektifitas seorang filsuf dalam menjawab masalah-masalah itu menjadi sulit untuk menentukan teori pemikiran yang baku dalam filsafat. 6. Filsafat sebagai analisa logis tentang bahasa dan penjelasan makna istilah. Kebanyakan filsuf memakai metode analisis untuk menjelaskan arti suatu istilah dan pemakaian bahasa. Beberapa filsuf mengatakan bahwa analisis tentang arti bahasa merupakan tugas pokok filsafat dan tugas analisis konsep sebagai satu-satunya fungsi filsafat. Para filsuf analitika berpendapat bahwa tujuan filsafat adalah menyingkirkan kekaburan-kekaburan dengan cara menjelaskan arti istilah atau ungkapan yang dipakai dalam ilmu pengetahuan dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berpendirian bahwa bahasa merupakan laboratorium para filsuf yitu tempat menyemai dan mengembangkan ide-ide.

Menganalisis berarti menetapkan arti secara tepat dan memahami saling hubungan diantara arti-arti tersebut. Misalnya ada apabila dianalisis ternyata dapat mengandung nuansa arti. Dalam kaitannya dengan ilmu, maka silsafat mempelajari arti-arti dan menetukan hubungan-hubungan di antara konsep-konsep dasar yang dipakai setiap ilmu. 7. Filsafat merupakan usaha untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh. Filsafat mencoba mengabungkan kesimpulan-kesimpulan dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia menjadi suatu pandangan dunia yang konsisten. Menurut para ahli filsafat berspekulasim dengan tokohnyaC.D Broad, tujuan filsafat adalah mengambil alih hasil-hasil pengalaman manusia dalam bidang keagamaan, etika dan ilmu pengetahuan, kemudian hasil-hasil tersebut direnungkan secara menyeluruh. Dengan cara ini diharapkan dapat diperoleh beberapa kesimpulan umum tentang sifat-sifat dasar alam semesta, kedudukan manusia didalamnya serta pandangan-pandangan kedepan. Usaha filsafat semacam ini sebagai reaksi terhadap masa lampau dimana filsafat hanya terarah pada analisis pada bidang khusus. Usaha yang hanya mementingkan sebagian dari pengetahuan atau usaha hanya menitikberatkan pada sebagian kecil dari pengalaman manusia. Para filsuf seperti Plato, Aristoteles dll termasuk filsuf yang berusaha untuk memperoleh pandangan tentang hal-hal secara komprehensif. C. Objek material dan objek formal filsafat Ilmu adalah kumpulan pengetahuan. Naun tidak dapat dibalik bahwa kumpulan pengetahuan itu adalah ilmu. Syarat-syarat yang dimaksudkan adalah objek material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran, sesuatu hal yang diselidiki atau sesuatu hal yang dipelajari. Objek material mencakup apa saja, baik hal-hal kongkrit atau hal-hal abstrak. Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsipmyang digunakannya. Objek formal suatu ilmu tidak hanya memberikan keutuhan suatu ilmu, tetapi pada saat yang sama membedakannya dari bidang-bidang lain. Istilah objek material sering juga ditumbuhkan atau dianggap sama dengan pokok persoalan(subject matter). Pokok persoalan ini perlu dibedakan atas dua arti. Arti pertama. Pokok persoalan dapat dimaksudkan sebagai bidang khusus dari penyelidikan factual. Misalnya penelitian tentang atom termasuk bidang kimia, penelitian tentang kloropil termasuk bidang

botani atau biokimia. Arti kedua, pokok persoalan dimaksudkan sebagai suatu kumpulan pertanyaan pokok yang saling berhubungan. Anatomi dan fisiologi keduanya bertalian dengan struktur tubuh. Anatomi mempelajari strukturnya, sedangkan fiologi mempelajari fungsinya. Kedua ilmu tersebut dapat dikatakan memiliki pokok persoalan yang sama, namun dapat dikatakan berbeda. perbedaan ini dapat diketahui apabila dikaitkan dengan corak-corak pertanyaan yang diajukan dan aspek-aspek yang diselidiki dari tubuh tersebut. D. Hubungan ilmu dengan filsafat Pada mulanya ilmu yang pertama kali muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus menjadi bagian dari filsafat. Sehingga ada yang mengatakan filsafat sebagai induk atau ibu ilmu pengetahuan. Karena objek material filsafat sangat umum yaitu seluruh kenyataan, pada hal ilmu-ilmu membutuhkan objek material yang khusus hal ini berakibat berpisahnya ilmu dari filsafah. Tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu pengalaman kemanusiaan yang luas. Oleh karena itu filsafat merupakan salah satu bagian dari proses pendidikan secara alami dari mahluk yang berpikir. Adanya hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat. Banyak masalah filsafat yang memerlukan landasan pada pengetahuan ilmiah apabila pembahasanya tidak ingin dikatakan dangkal dan keliru. Interaksi antara filsafat dan ilmu-ilmu khusus juga menyangkut suatu tujuan yang lebih jauh dari filsafat. Filsafat berusaha untuk mengatur hasi-hasi dari berbagai ilmu-ilmu khusus ke dalam suatu pandangan hidup dan pandangan dunia yang bersatupadukan, komprehensif dan konsisten. Secara komprehensif artinya tidak ada suatu bidang yang berada di luar jangkauan filsafat. Secara konsiten artinya uraian kefilsafatan tidak menyusun pendapatpendapat yang saling berkontraksi.

Daftar Pustaka Jama, jalius. 2009. Bahan Kajian perkuliahan Filsafat Ilmu. Padang: UNP

Anda mungkin juga menyukai