Anda di halaman 1dari 16

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

BAB I MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PPL

A. Pendahuluan Universitas Pendidikan Indonesia dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, mempunyai tendensi kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dalam segala aspek pada kehidupan masyarakat kini. Dalam hal ini melalui Unit Pelaksana Teknis Program Pengalaman Lapangan (UPT PPL) berkepentingan mempersiapkan tenaga kependidikan yang profesional dan terampil dalam pembinaan mengajar sistematis dan pembinaan tugas-tugas kependidikan di luar mengajar secara terpadu. Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan sebuah kuliah yang disebut Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang memiliki dua tujuan yaitu secara umum dan khusus. Secara umum Program Pengalaman Lapangan bertujuan agar mahasiswa (praktikan) mendapatkan pengalaman pendidikan secara faktual di lapangan sebagai wahana untuk terbentuknya tenaga pendidikan professional. Pengalaman yang dimaksud meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik, serta mampu menerapkan dalam penyelenggaraan, baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan penuh tanggung jawab. Sedangkan secara khusus Progran

Pengalaman. Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Majalaya ini secara keseluruhan telah berjalan dengan baik. Tetapi banyak permasalahan yang dialami oleh praktikan selama pelaksanaan PPL berlangsung, namun permsalahan tersebut telah terselesaikan dengan baik. Adapun masalah yang dihadapi praktikan selama pelaksanaan PPL adalah sebagai berikut.

1
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

B. Penyusunan RPP Masalah-masalah kependidikan yang praktikan temui menyangkut penyusunan RPP selama praktikan melaksanakan PPL, adalah sebagai berikut: 1. RPP Ke-1 s.d Ke-4: Menentukan kegiatan inti dalam kegiatan pembelajaran terutama dengan pengalokasian waktu yang sedikit, mata pelajaran Menerapkan Sistem Mikrokontroler Berbantuan ATMega 8535 merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal produktif sehingga dibutuhkan keterampilan dalam teori maupun praktik bagi praktikan. Karena keterbatasan alat dan bahan untuk pelaksanaan praktikum di SMK Negeri 1 Majalaya, sehingga RPP ke-1 sampai dengan ke-4 disusun tanpa adanya pelaksanaan dari praktikum tersebut. Jadi selama proses belajar mengajar hanya melibatkan konsep maupun teori yang dimiliki praktikan yang telah disusun dalam sebuah modul/hand out ataupun lembar informasi yang telah dibagikan sebelumnya pada peserta didik dan juga untuk efektifitas dan keefisienan waktu, praktikan menggunakan media pembelajaran yang akan menarik perhatian siswa dalam belajar. 2. RPP Ke-5 s.d ke-8: Mencari bahan teori tentang materi bahasa pemograman, menentukan indikator pemahamannya, mencari simulasi program sederhana dalam pelaksanaan praktikum membuat program

sederhana dengan trainer mikrokontroler. Dalam pemahaman teori yang perlu dipelajari sebelum praktikan melaksanakan praktik, baik dari segi hardware serta bahasa pemogramannya. C. Proses Penampilan Masalah-masalah kependidikan yang praktikan temui menyangkut proses penampilan mengajar, adalah sebagai berikut: 1. Penampilan Mengajar Ke-1 s.d Ke-3: Penampilan mengajar praktikan pada minggu ke-1 sampai dengan ke-3 lebih berpusat pada tahap proses perkenalan antara siswa dengan praktikan. Karena RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang praktikan telah buat belum

dikonsultasikan dengan Dosen LB PPL, maka praktikan hanya meneruskan materi yang sebelumnya telah diajarkan oleh Dosen LB PPL

2
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

tersebut. Walaupun pada kenyataannya ada ketidaksesuaian antara materi yang diajarkan di kampus dengan di sekolah yang lebih menitikberatkan aplikasinya, akan tetapi setelah praktikan mempelajarinya lebih lanjut ternyata pada prinsipnya tetaplah sama. 2. Penampilan Mengajar Ke-4, 5, 6, 7, 8: Praktikan sudah mulai mengenal kondisi kelas dan satu-persatu siswa dengan sifat dan kepribadian mereka masing-masing. Praktikan pun sudah mulai menguasai dan memahami materi yang akan diajarkan selanjutnya pada peserta didik. Walaupun kadang praktikan masih menemukan kesulitan dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari siswa, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan aplikasi serta pemograman mikrokontroler. 3. Penampilan Mengajar Ke-9, 10, 11, 12: Praktikan mulai mengalami masalah dalam hal media pembelajaran yang digunakan terlalu monoton setiap minggu-nya, dan itu membuat siswa menjadi jenuh dan malas untuk belajar. Tidak memadainya sarana dan prasarana di sekolah menyebabkan praktikan harus berusaha lebih keras lagi untuk memotivasi siswa dalam belajar. Karena mata pelajaran ini adalah mata pelajaran praktik tentang pemograman mikrokontroler, praktikan pun sering mengalami kesulitan karena fasiltas trainer dan komputer terbatas. D. Bimbingan Belajar/Ekstrakulikuler Praktikan senantiasa melakukan bimbingan belajar di luar jam mengajar untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Kendala yang dihadapi oleh praktikan yaitu masing sedikitnya kesadaran dari siswa untuk belajar diluar jam pelajaran yaitu di perpustakaan dan bengkel elektronika, meskipun tidak seluruh siswa seperti itu. Kegiatan ekstrakulikuler di SMK N 1 ini banyak sekali, namun karena keterbatasan waktu, praktikan tidak dapat mengikuti seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di sekolah. Dan praktikan juga melihat hanya sebagian kecil siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Ekstrakulikuler yang praktikan ikuti yaitu: Karya Ilmiah Remaja (KIR) pada jurusan elektronika industry kegiatan KIR lebih mengarah dalam

3
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

bidang otomasi dan robotika. Masalah yang dihadapi praktikan dalam pembinaan ekstrakuriler adalah sebagai berikut: 1. Pembinaan ekstrakulikuler masih dirasakan kurang maksimal 2. Waktu kegiatan ekstralikuler belum terjadwal dengan baik 3. Pelaksanaan kegiatan tidak berkesinambungan 4. Minimnya perlengkapan dan komponen pendukung E. Partisipasi Dalam Kehidupan/Kegiatan Sekolah Sejalan dengan tujuan Program Pengalaman Lapangan(PPL) yaitu sebagai wahana untuk menarik pelajaran dari pengalaman pendidikan secara faktual di lapangan, sehingga peserta PPL dituntut untuk mampu bersikap, berpenampilan, dan bertindak layaknya seorang guru. Jadi segala hal yang biasa dilakukan seorang guru maka praktikan harus mampu melakukannya. Hal ini dimaksudkan agar kelak setelah peserta PPL selesai studinya dapat mengaplikasikan ilmunya untuk menjadi seorang guru yang profesional. Adapun kegiatan yang diikuti oleh praktikan adalah: 1. Mengikuti upacara bendera Kegiatan upacara bendera dilaksanakan secara rutin pada hari senin pagi dan pada hari-hari besar nasional lainnya. Adapun masalah yang timbul adalah: Masih ada sebagian siswa yang terlambat datang untuk mengikuti upacara bendera. Kelengkapan / atribut siswa yang masih belum lengkap untuk mengikuti upacara. Banyaknya siswa yang berbicara pada saat upacara berlangsung Suara yang diterima siswa dari alat pengeras suara kurang jelas, sehingga siswa kurang konsentrasi. Masih terdapat kesalahan-kesalahan yang mendasar dalam pelasanaan kegiatan upacara oleh petugas upacara.

4
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

2. Piket Pelayanan Bengkel Elektronika Bengkel merupakan sarana praktek bagi siswa elektronika indutri. Ditempat ini siswa difasilitasi untuk lebih mengembangkan kemampuan dalam aplikasi khususnya bidang elektronika. Mahasiswa praktikan dilibatkan dalam piket harian di bengkel elektronika. Tugas tugas yang dilaksanakan pada saat pelaksanaan piket pelayanan bengkel elektronika adalah sebagai berikut. Membantu siswa dalam kegiatan praktek KBM Membantu siswa dalam mengembangkan aplikasi elektronika di luar KBM Merawat dan memperbaiki sarana media pembelajaran eletronika. Adapun praktikan selama menjalankan piket ini ada sedikit kendala yang dihadapi yaitu: Tingkat kedisiplinan siswa yang masih rendah dalam menggunakan perlengkapan elektronika sehingga membuat alat-alat praktek menjadi rusak. Fasilitas praktek baik komponen maupun alat masih dirasakan kurang dilihat dari tingkat kebutuhan Sistem administrasi didalam bengkel belum terlaksana dengan baik. Ruangan bengkel yang belum sesuai F. Proses Bimbingan PPL bertujuan untuk mendapatkan pengalaman kependidikan secara faktual di lapangan sebagai wahana untuk menciptakan tenaga kependidikan yang profesional. Oleh karena itu mengajar dan mendidik merupakan pengalaman yang baru bagi praktikan. Sehingga bimbingan sangat diperlukan baik dari pihak institusi UPI maupun dari institusi sekolah sendiri. Hal ini bertujuan guna memperlancar dan mempermudah praktikan dalam

melaksanakan PPL sehingga pelaksanaannya berjalan lancar. 1. Bimbingan dengan Dosen Luar Biasa Selama melaksanakan praktek mengajar, praktikan tidak mengalami kesulitan dalam proses bimbingan dengan dosen luar biasa. Beliau senantiasa

5
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

membantu dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh praktikan. 2. Bimbingan dengan koordinator PPL Koordinator PPL adalah fasilitator yang bertugas membimbing dan membina praktikan dengan lembaga terkait, yaitu SMK Negeri 1 Majalaya dengan Divisi P2JK (Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian). Selain itu tugas Koordinator PPL adalah sebagai wakil dari Divisi P2JK untuk membina mahasiswa praktikan dalam pelaksanaan PPL. Untuk proses bimbingan dengan koordinator PPL, praktikan tidak menemukan masalah yang berarti pada saat melakukan bimbingan dengan koordinator PPL. 3. Bimbingan dengan Dosen Tetap Bimbingan dari Dosen Luar Biasa sangat berpengaruh bagi praktikan selama pelaksanaan PPL. Selain mendapatkan masukan dan petunjuk, praktikan juga mendapat masukan atas masalah masalah yang dihadapi selama pelaksanaan PPL, di antaranya adalah sebagai berikut. a. Konsultasi Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Konsultasi bahan ajar. c. Konsultasi pembuatan media pembelajaran. d. Konsultasi program KIR Selama melaksanakan bimbingan dengan dosen Luar biasa tidak mengalami masalah yang berarti.

6
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

BAB II FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI

A. Penyusunan RPP Faktor penyebab masalah-masalah kependidikan yang menyangkut penyusunan RPP seperti yang telah disebutkan pada bab 1 adalah sebagai berikut: 1. Rumusan tujuan pembelajaran kurang menggambarkan pencapaian aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. 2. Penjabaran indikator belum dirumuskan berdasarkan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, dan afektif). 3. Materi pembelajaran kurang disusun secara sistematis. 4. Skenario langkah-langkah pembelajaran belum mencerminkan komunikasi guru-siswa yang berorientasi berpusat pada siswa dan belum disusun berdasarkan alokasi waktu yang proporsional. 5. Media pembelajaran belum disesuaikan dengan kondisi kelas dan perkembangan potensi siswa. B. Proses Penampilan Faktor penyebab masalah-masalah kependidikan menyangkut proses penampilan, adalah sebagai berikut: 1. Kurang mencerminkan penguasaan materi ajar secara proporsional. 2. Kurang cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai dengan alokasi yang telah direncanakan. 3. Belum memperhatikan prinsip penggunaan jenis media sehingga dapat membantu kelancaran proses pembelajaran. 4. Pemyampaian materi yang terasa merupakan pengalaman baru membuat praktikan belum terbiasa dan seringkali canggung dalam menghadapi siswa, berdampak pada sulitnya praktikan menguasai kelas.

7
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

5. Terbatasnya fasiltas komputer dan trainer mikro sebagai media pembelajaran sehingga praktikan kesulitan dalam menyampaikan materi praktek. 6. Belum terlaksananya evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam RPP. C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler Faktor penyebab masalah-masalah yang muncul berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler, seperti: 1. Banyak siswa yang belum aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. 2. Waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang tidak menentu. 3. Beberapa anggota KIR merangkap anggota ekskul lainnya. 4. Terbatasnya kesedian alat dan komponen-komponen elektronika dijurusan. D. Partisipasi dalm Kehidupan Sekolah Pada kegiatan partisispasi dalam kehidupan keseharian di SMK Negeri 1 Majalaya beberapa permasalahan yang antara lain disebabkan oleh: 1. Kegiatan Upacara Bendera Sering terjadinya kemacetan di jalur menuju sekolah yang mengakibatkan mundurnya jadwal upacara. Ada beberapa siswa yang terlambat datang dikarenakan jauhnya rumah asal siswa. 2. Melaksanakan Piket Harian Ruangan dan fasilatas bengkel belum cukup baik Terkadang praktikan mengalami keterlambatan datang tepat pada waktu yang terjadwal. Tingkat kedisiplinan siswa yang masih rendah dalam menggunakan perlengkapan elektronika sehingga membuat alat-alat praktek menjadi rusak. Fasilitas praktek baik komponen maupun alat masih dirasakan kurang dilihat dari tingkat kebutuhan Sistem administrasi didalam bengkel belum terlaksana dengan baik.

8
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

3. Faktor Penyebab Masalah Dalam Proses Bimbingan Permasalahan yang muncul pada proses bimbingan disebabkan karena: Kurangnya pengetahuan praktikan tentang penyelesaian kasus-kasus yang terjadi di lapangan. Kesibukan dari dosen tetap PPL maupun dosen LB sehingga harus dapat mencari waktu yang tepat untuk dapat bertemu.

9
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

BAB IV UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

A. Penyusunan Rencana Program Pembelajaran Upaya penanggulangan masalah yang berkaitan dengan penyusunan RPP seperti yang telah disebutkan pada bab 1 dan bab 2 adalah sebagai berikut: 1. RPP Ke-1 s.d Ke-4: Penentuan alokasi waktu dalam kegiatan pembelajaran ditentukan berdasarkan bimbingan yang telah dilakukan dengan Dosen Luar Biasa PPL. Karena proses belajar mengajar hanya melibatkan konsep maupun teori yang dimiliki praktikan yang telah disusun dalam sebuah modul/hand out ataupun lembar informasi yang telah dibagikan sebelumnya pada peserta didik tanpa adanya pelaksanaan praktikum, untuk efektifitas dan keefisienan waktu maka praktikan menggunakan media pembelajaran yang akan menarik perhatian siswa dalam belajar 2. RPP Ke-5-8: Menambah jumlah trainer serta komponen pendukung modul berisi materi mikrokontoler dan bahasa pemograman serta contoh simulasi pemogramannya untuk pelaksanaan praktikum pemograman mikrokontroler ditentukan berdasarkan bimbingan yang telah dilakukan dengan Dosen Luar Biasa PPL baik dalam hardware maupun simulasi pemograman. Teori dan hal-hal yang berkaitan dengan pemograman mikrokontroler dengan bahasa C pada lembar informasi didapat dari sumber yang dimiliki oleh Dosen Luar Biasa PPL, modul Mikrokontroler Lab Elektro UPI. Pembuatan jobsheet (lembar kerja) untuk pelaksanaan

10
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

praktikum

Pemograman

Mikrokontroler

ditentukan

berdasarkan

bimbingan yang telah dilakukan dengan Dosen Luar Biasa PPL. B. Proses Penampilan Dalam rangka penguasaan kelas dan pencapaian tujuan pembelajaran yang efektif dan efisisen, praktikan melakukan usaha-usaha sebagai berikut: 1. Praktikan berusaha untuk tenang dan mengatur ritme dan intonasi dalam berbicara ketika sedang menyampaikan materi, dengan suara yang lugas sehingga memunculkan sikap percaya diri. 2. Praktikan mencoba membiasakan diri dan memperbanyak tampil di depan kelas sehingga dapat lebih mantap dan percaya diri saat tampil. 3. Praktikan mencoba mencari dan menggali untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan metode-metode penyampaian materi agar lebih menarik, sehingga materi dapat tersampaikan dan dimengerti oleh siswa. 4. Praktikan mencoba untuk berimprovisasi untuk melakukan intermezzo dalam mengajar sehingga peserta didik tidak merasa bosan. Terkadang untuk menarik perhatian siswa agar lebih berkonsentrasi praktikan menunjuk siswa yang sedang tidak memperhatikan untuk menjawab pertanyaan atau hanya sekedar mempersilakan mengemukakan pendapat seputar materi yang tengah dijelaskan. 5. Praktikan mengajak siswa secara persuasif mengetahui aplikasi dari materi yang diberikan, sehingga peserta didik benar-benar memahami aplikasinya di lapangan. Hal seperti itu dapat membuat suasana formal menjadi lebih santai, tanpa meninggalkan koridor pembahasan yang sedang dipelajari. 6. Praktikan membuka layanan bimbingan belajar diluar jam sekolah untuk lebih meningkatkan pemahaman dalam praktek C. Bimbingan Belajar/Kegiatan Ekstrakulikuler Upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan kegiatan ekstrakulikuler yang terkait dengan bimbingan dan konseling diantaranya: seperti yang telah disebutkan pada bab 1 dan bab 2 adalah: 1. Kegiatan ekstrakurikuler dibuat supaya tidak terlalu membebani siswa.

11
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

2. Mengkoordinasikan waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dengan penanggung jawab kegiatan tersebut. 3. Membuat rencana program kegiatan KIR bersama dengan Kaprodi elektronika industry. 4. Praktikan membuat contoh aplikasi produk elektronika yang bisa membuat siswa termotivasi mencotohnya, dalam hal ini praktikan telah membuat dua buah robot line follower dan satu robot dengan kontrol wireless. D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah Pada kegiatan partisiapasi dalam kehidupan keseharian di sekolah upaya menanggulangi permasalahan yang cukup signifikan terhadap pelaksanaan PPL, praktikan melakukan beberapa hal berikut: 1. Mengikuti Upacara Bendera Untuk mengantisipasi pelaksanaan upacara, praktikan tetap datang sebelum pukul 07.00 wib. Praktikan berbagi tugas dalam mengatasi kegaduhan dalam pelaksanaan upacara bendera, terutama yang dilakukan oleh siswa di barisan belakang. Sebagian praktikan menjaga ketertiban siswa di barisan belakang, ada pula yang bertugas menjaga gerbang pintu masuk guna menertibkan siswa yang datang terlambat. Memberi masukan dan saran kepada OSIS dan Paskibra sebagai penanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan upcara, yakni dalam hal latihan pelaksanaan upacara. 2. Melaksanakan Pelayanan Bengkel Elektronika Melakukan pembicaraan langsung kepada siswa dalam tata cara penggunaan alat. Memberi pengarahan kepada siswa akan pentingnya menjaga aset perlengkapan belajarnya Adanya koordinasai dengan pihak guru, agar ada kerjasama dalam menjalankan pelayanan bengkel.

12
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

Sistem admintrasi belum bisa berjalan dengan baik dikarenakan ruangan bengkel belum tertata dengan baik dikarenakan ruangan tersebut masih sementara. E. Proses Bimbingan Adapun upaya penanggulangan masalah-masalah yang dihadapi praktikan dalam proses bimbingan, sebagai berikut: 1. Dengan Dosen Luar Biasa PPL Praktikan melaksanakan bimbingan dengan Dosen LB PPL dalam penyusunan RPP serta berdiskusi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa. 2. Dengan Dosen Tetap PPL Praktikan selalu berkonsultasi hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan PPL dengan Dosen Tetap PPL

13
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

BAB IV KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil refleksi dari pengalaman saya selama mengikuti dan melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 1 Majalaya, maka dapat merumuskan beberapa kesimpulan, sebagai berikut: 1. Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan langkah yang sangat penting dalam membentuk pribadi guru yang profesional, sehingga para calon pendidik mendapat seperangkat pengetahuan, sikap serta tingkah laku yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan pendidikan. 2. Program Pengalaman Lapangan (PPL) berkontribusi besar terhadap usaha idealisasi kekurangan-kekurangan yang ada pada proses perkuliahan yang masih sangat teoritis. 3. Bimbingan dan pengarahan dosen tetap, dosen luar biasa, dan koordinator DLB memegang peranan yang penting bagi keberhasilan praktikan dalam setiap kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL). 4. Pendekatan yang bersifat kekeluargaan baik dari praktikan maupun dari pihak sekolah merupakan pendekatan yang sangat tepat dan menunjang dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL). 5. Program Pengalaman Lapangan (PPL) dapat membentuk soft skill dalam diri praktikan. Hal ini sangat penting, karena dalam PPL banyak kemampuan-kemampuan teknis yang berkaitan dengan organizational skill, communication skill, dan leader skill yang ditawarkan, yang nantinya dapat membentuk personal excellence. B. Saran Agar terciptanya sebuah kondisi yang lebih baik, dan demi kemajuan SMKN 1 Majalaya, maka saya selaku praktikan membuat saran sebagai refleksi dan masukan bagi guru-guru umumnya dan bagi civitas akademika SMKN 1 Majalaya khususnya, di antaranya sebagai berikut:

14
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

1. Tetap menjaga prestasi kerja serta mempertahankannya sebaik mungkin, karena mempertahankan prestasi kerja merupakan beban berat bagi suatu lembaga pendidikan formal yang cukup ternama. 2. Tetap berpedoman pada sikap terbuka dan bekerja sama dengan pihakpihak yang ingin menimba pengalaman atau mempelajari kemajuan yang telah dicapai hingga saat ini. 3. Sarana dan prasarana yang sudah ada harus dapat dikembangkan secara optimal guna menunjang KBM yang efektif dan kondusif bagi peserta didik. 4. Dengan tetap menjaga dan meningkatkan potensi yang dimiliki, serta dengan meningkatkan kedisiplinan secara universal sampai menyentuh kepada aspek-aspek yang terkecil dengan upaya pembenahan-pembenahan tentunya, diharapkan SMK Negeri 1 Majalaya bisa menjadi sekolah kejuruan percontohan bagi sekolah-sekolah kejuruan yang lain. 5. SMK Negeri 1 Majalaya, khususnya jurusan Elektronika Industri harus lebih dapat mengembangkan minat dan bakat yang telah ada pada siswa dengan optimal.

15
Nano Regent (0707181)

Laporan Individual Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Majalaya

DAFTAR PUSTAKA

Susilo, Herawati. (2007). Implementasi Tindakan Kelas. [online]. Tersedia www.wordpress.com [4 Febriari 2011]. Tim Penulis. (2011). Panduan Progran Pengalaman Lapangan (PPL). Tidak Diterbitkan. Bandung: Direkorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia. Makmun, A.S. (2003). Psikologi Kependidikan. Bandung : Rosda Karya. Redaktur. (2006). Refleksi terhadap Manajemen Kelas dan Pengajaran yang Efektif. EENET Asia Newsletter Edisi ketiga.

16
Nano Regent (0707181)

Anda mungkin juga menyukai