Anda di halaman 1dari 4

PEMBACAAN PETA GEOLOGI DAERAH TAKALAR UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN 1.

Geomorfologi Berdasarkan pengamatan pada peta geologi daerah Takalar Utara Provinsi Sulawesi Selatan, dapat diketahui bahwa peta geologi ini terdiri dari satuan bentangalam pedataran karena dilihat dari konturnya yang sangat jarang. 2. Stratigrafi Berdasarkan peta geologi yang ada, maka satuan batuan dapat dibagi manjadi 4 satuan batuan, berikut akan diuraikan secara berurutan dari yang paling muda sampai yang tertua : Satuan Alluvial Satuan Basal Satuan Breksi Satuan Tufa Uraian dari tiap - tiap satuan batuan yang terdapat di daerah penelitian akan dimulai dari satuan tertua sampai yang termuda. Satuan Tufa Pada pengamatan peta yang ada, penyebaran satuan ini menempati sekitar 40% dari luas daerah penelitian. Hubungan stratigrafi antara satuan tufa dengan satuan batuan yang ada diatasnya adalah selaras, dimana satuan tufa berumur Miosen Tengah Miosen Akhir sedangkan satuan breksi berumur Miosen Pliosen. Satuan Breksi Pada pengamatan peta yang ada, penyebaran satuan ini menempati sekitar 15% dari luas daerah penelitian. Hubungan stratigrafi antara satuan breksi dengan satuan batuan basal yang mengintrusinya adalah selaras, dimana satuan breksi berumur Miosen - Pliosen sedangkan satuan intrusi basal berumur Miosen Plistosen. Satuan Basal Litologi yang menyusun satuan ini yaitu Basal, berdasarkan hal tersebut maka penamaan satuan ini yaitu satuan intrusi Basal. Penyebaran satuan ini menempati sekitar 10% dari luas keseluruhan daerah penelitian. Hubungan stratigrafi antara satuan

intrusi Basal dengan satuan tufa adalah kontak intrusi. Umur batuan ini adalah Miosen plistosen. Satuan Alluvial Pada pengamatan peta yang ada, penyebaran satuan ini menempati sekitar 40% dari luas daerah penelitian. Hubungan stratigrafi antara satuan alluvial dengan satuan batuan basal adalah selaras, dimana satuan alluvial berumur Holosen sedangkan satuan intrusi basal berumur Miosen Plistosen. 3. Struktur Berdasarkan pengamatan pada peta geologi derah Takalar Utara Provinsi Sulawesi Selatan, maka dapat diketahui bahwa pada daerah ini tidak ada struktur geologi yang terjadi. 4. Koreksi Peta Pada peta tidak tercantum nama pembuat. Tidak ada penampang sayatan. Tidak ada peta tunjuk lokasi. Kedudukan batuan ada pada etiket tetapi tidak ada di peta. Kekar ada pada etiket tetapi tidak ada di peta. Tidak ada titik ketinggian. Tidak ada pemikiman. 5. Cara Penentuan Batas Litologi Pemetaan geologi pada dasarnya adalah menarik batas-batas pada peta antara bermacam-macam batuan yang dikelompokkan menjadi satuan peta. Batas tersebut yang disebut batas litologi yang merupakan garis-garis atau lengkungan dalam peta yang akan memisahkan satuan yang satu terhadap yang lainnya bila satuan tersebut memiliki sifatsifat litologi yang berbeda. Batas-batas litologi dan tanda-tanda struktur dapat merupakan gejala geologi yang paling penting yang dipetakan dalam peta dasar. Karena kedua gejala geologi ini kita anggap sebagai bidang-bidang yang teratur maka bentuknya dalam peta akan berupa

garis-garis lurus atau lengkung yang ditentukan oleh : bentuk topografi, jurus dan kemiringan dari bidang-bidang tersebut. Sangat dianjurkan, dalam membuat peta hendaknya teliti dan hati-hati dalam menarik batas ini. Karena suatu batas yang dibuat secara sembarangan akan menyebabkan interpretasi yang salah terhadap peta tersebut. Untuk melukiskan batas-batas di dalam peta kita harus memperhatikan hukum V.

Gambar hukum V (Ragan, 1973) Selain dengan menggunakan hukum V dalam penarikan batas peta geologi, kita juga dapat melakukan hal lain, seperti : Menarik batas litologi berdasarkan pada peta dasarnya, Menarik batas litologi berdasarkan kondisi struktur yang terjadi,

Menarik batas litologi berdasarkan jurus dan kemiringan batuan, dan Menarik batas litologi berdasarkan kondisi kontur (topografinya).

Pola kontur yang seragam mengindikasikan kesamaan resistensi batuan: Pola kontur yang terisolasi dan lebih tinggi mengindikasikan adanya suatu tubuh batuan yang lebih resisten dibandingkan daerah sekelilingnya. Salah satu bentuk bentang alam yang sesuai adalah leher vulkanik (volcanic neck). Pola kontur yang memanjang dengan variasi kerapatannya mengindikasikan kemiringan satuan batuan yang dicerminkan oleh kemiringan morfologi. Pola kontur yang menyebar ke suatu arah mengindikasikan secara fisik adanya aliran jenis batuan tertentu dan arah akumulasinya.

Anda mungkin juga menyukai