BAB V

KOMUNISME, DEMOKRASI MENURUT TERMINOLOGI KOMUNISME, DAN PERKEMBANGAN POSY-KOMUNISME

Ajaran Karl Marx

Karl Marx (1818-1883) dan Jerman juga banyak mengecam keadaan ekonomi dan soaial sekelilingnya, akan tetapi ia berpendapat bahwa masyarakat tidak dapat diperbaiki secara tambal sulam dan harus diubah secara radikal rnelaui pendobrakan sendi-sendinya.

Untuk membedakan ajarannya dari gagsan-gagsan Sosial Utopi ia menamakan ajarannya Sosialisme Ilmah (Scientitic Socialism). Sejak masa mahasiswa Maxr melakukan politik yang dianggap radikal. Sesudah diusir dari Jerman ia menetap di London, Inggris. Bekerja sama dengan Friedrich Engels, ia menerbitkan bermacam-macam karangan. diantaranya yang paling terkenal ialah Manifesto Komunis dan Das Kapital.

Banyak dari teori serta ramalan Marx telah dibuktikan ketidakbenarannya secara ilmiah, dan dalam dunia ilmiah hanya merupakan salah satu dari sekian banyak teori sosial yang telah timbul dalam sejarah perkembangan teori-teori sosial lainnya.

Marx tertarik oleh gagasan dialektik seperti dibentangkan oleh Hegel karena didalarnnya terdapat unsur kemajuan melalui konflik dan pertentangan. Dan unsur

inilah yang ia perlukan untuk menyusun teorinya mengenal perkembangan masyarakat rnelalui revolusi. Untuk melandasi teori sosal, ia merumuskan dulu teori mengenai materialisme dialektis (dialectical materialism), kemudian konsep-konsep itu dipakainya untuk menganalisa sejarah perkembangan masyarakat yang dinamakannya materialisme historis (historical materialism). Atis dasar analisa terakhir ia sampai pada kesimpulan bahwa menurut hukurn ilmiah, dunia kapitalis akan mengalami revolusi (yang olehnya disebut revolusi proletar) yang akan menghancurkan sendi-sendi masyarakat komunis. itu, dan akan meratakan jalan untuk timbulnya masyarakat

Materlalisme dialektis. Dari ajaran Hegel, Marx mengambil dua unsur, yaitu
gagasan mengenai terjadinya pertentangan antara segi-segi yang berlawanan dan gagasan bahwa semua berkembang terus. Dalam hal itu Marx menolak asas pokok dan aliran Idealisme bahwa hukum dialektik terjadi dalam dunia yang abtrak, yaitu dalam pikiran manusia. Marx menandaskan bahwa hukum dialekilk terjadi dalam dunia kebendaan (dunia materi) dan sesuai denqan pandangan itu, ia menamakan ajarannya Materialisme.