Anda di halaman 1dari 5

SELEKSI BAHAN PUSTAKA Seleksi bahan pustaka adalah proses mengidentifikasi bahan pustaka yang akan ditambahkan pada

koleksi yang telah ada di perpustakaan. Seleksi bahan pustaka merupakan kegiatan penting yang perlu dilakukan karena berhubungan dengan mutu perpustakaan yang bersangkutan. Suatu perpustakaan tidak akan ada artinya bila koleksi yang tersedia tidak tersedia sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Semua bahan pustaka hendaknya dipilih secara cermat, disesuaikan dengan standar kebutuhan pemakai perpustakaan dalam suatu skala prioritas yang telah ditetapkan dan mencakup persyaratan antara lain:

Isi buku Bahasa yang digunakan Ciri fisik buku Otoritas pengarang/ penerbit

Setiap perpustakaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Ketentuan-ketentuan bagaimana melakukan seleksi dan siapa yang berhak melakukan seleksi tergantung dari tipe perpustakaan yang bersangkutan, dan struktur organisasi didalamnya. Pada dasarnya yang membedakan proses seleksi bahan pustaka disetiap perpustakaan adalah adalah adanya tugas dan tujuan yang berbeda dari setiap perpustakaanyang bersangkutan serta masyarakat yang dilayaninnya. Dalam pemilihan atau seleksi bahan pustaka perpustakaan harus berpedoman pada prinsip-prinsip seleksi. Prinsip seleksi merupakan salah satu acuan yang digunakan perpustakaan untuk mengisi koleksi perpustakaannya. Beberapa prinsip dasar dalam pemilihan koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut:

Semua bahan pustaka harus dipilih secara cermat, disesuaikan dengan keperluan pemakai dan menurut skala prioritas yang telah ditetapkan. Pengadaan bahan pustaka didasarkan atas peraturan tertulis yang merupakan kebijakan pengembangan koleksi yang disahkan oleh penenggung jawab lembaga dimana perpustakaan bernaung.

Untuk mendukung proses pemilihan bahan pustaka secara baik dan optimal perlu ditetapkan alat Bantu seleksi, antara lain: Daftar judul buku yang disahkan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah; katalog atau brosur penerbit; timbangan atau resensi buku; daftar terbitan berkala; dan usulan dari para pengguna. 2. PENYIANGAN BAHAN PUSTAKA Penyiangan bahan pustaka atau weeding yaitu upaya mengeluarkan koleksi dari susunan rak karena tidak diminati terlalu banyak eksemplarnya, telah ada edisi terbaru maupun koleksi itu tidak relevan. Koleksi yang dikeluarkan ini dapat diberikan ke perpustakaan lain , atau dihancurkan untuk dibuat kertas lagi. Koleksi perpustakaan secara berkala perlu disiangi agar bahan pustaka yang sudah tidak sesuai lagi dapat diganti dengan bahan pustaka yang baru . pemilihan bahan pustaka yang dikeluarkan dari koleksi sebaiknya dilakukan oleh petugas perpustakaan dan guru, kemudian untuk dipisahkan atau dipindahkan, dihibahkan atau dimusnahkan. Keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan kemuktakhiran, kesesuaian, dan kondisi fisik dokumen.

Adapun alasan dilakukannya bahan pustaka yang perlu dikeluarkan dari koleksi adalah sebagai berikut:

Bahan pustaka yang isinya sudah tidak sesuai lagi Edisi dan cetakan lama Bahan pustaka yang rusak dan tidak dapat diperbaiki Bahan pustaka yang isinya tidak lengkap Bahan pustaka yang jumlah copynya terlalu banyak

Dengan melakukan proses penyiangan bahan pustaka ini perpustakaan bertujuan untuk memelihara ke-up-date-an, keaktifan dan manfaat koleksi tersebut yang merupakan refleksi dari sasaran dan tujuan perpustakaan. Dan solusi dari bahan pustaka yang disiangi yaitu dengan cara menjualnya, pertukaran antar perpustakaan, atau memberikan hadiah kepada yang membutuhkannya. Adapun prosedurnya menurut sebagai berikut:

menentukan persyaratan koleksi yang akan disiangi misalnya atas dasar usia terbit, subjek, cakupan atau kandungan informasi Menentukan jenis koleksi yang ingin disiangi seperti buku, majalah, brosur, kaset rekaman, laporan tahunan. Mengeluarkan kartu buku, mencabut katalog dari semua jajaran katalog, dan menghapus data dari pangkalan data/ opac. Koleksi perpustakaan yang disiangi diberi cap yang berbunyi: dikeluarkan dari koleksi perpustakaan. Membuat berita acara tentang penyiangan koleksi untuk keperluan administrasi dengan dilampiri daftar bahan pustaka hasil penyiangan. Menyimpan koleksi hasil penyiangan tersebut digedung atau bisa ditawarkan ke perpustakaan lain yang membutuhkan.

3. EVALUASI BAHAN PUSTAKA Evaluasi merupakan penggunaan teknik penelitian untuk mengukur kebutuhan pemakai serta tujuan-tujuan yang dapat mencapai suatu program dalam proses mengoleksi, menganalisa, dan mengartikan informasi atau sebagai bentuk instruksi. Evaluasi merupakan bentuk riset, didalamnya menyatakan hipotesis dan obyeknya, memberi definisi obyek yang akan dikaji, mengumpulkan data, menganalisa data dan menarik kesimpulan. Adapun tujuan dari evaluasi diantaranya adalah untuk menentukan kualitas koleksi dan juga mengetahui apakah tujuan perpustakaan yang telah ditentukan telah tercapai. Ada beberapa cara untuk menilai koleksi perpustakaan yaitu:

Membandingkan koleksi perpustakaan dengan senarai standar yang diterbitkan. Membandingkan koleksi perpustakaan dengan koleksi perpustakaan sejenis yang besar. Melakukan kegiatan berapa banyak koleksi yang digunakan. Memeriksa koleksi dengan bantuan pakar pada subjek yang bersangkutan. Mengumpulkan pendapat pemakai.

Seleksi bahan pustaka adalah mensuplai bahan pustaka yang tepat kepada pengguna yang tepat dan dalam waktu yang tepat pula. Disini terkandung pengertian bahwa pihak perpustakaan harus dapat memilih bahan pustaka yang tepat dan cocok untuk pengguna yang tepat pula. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan informasi yang bersifat personal, yang berarti keperluan orang terhadap informasi mungkin tidak akan sama satu dengan yanglainnya, dengan demikian pustakawan harus mampu mensuplai informasi yang tepat, serta harus mampu menyeleksi koleksi yang cocok untuk menjadi koleksi perpustakaan. Dalam kegiatan seleksi bahan pustaka terlebih dahulu kita kemukakan pengertian dan jenis bahan pustaka itu sendiri. Dalam bukunya Pengantar Ilmu Perpustakaan Sulistyobasuki (1991) memberikan suatu pengertian bahan pustaka, yaitu : Karya cetak, yang meliputi buku, majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip (naskah), dll. Karya non cetak, yang meliputi : karya rekam seperti piringan hitam, rekaman audio, kaset, dan video. Bentuk mikro, seperti mikrofilm, mikrofis, microopaque Elektro seperti disket, pita magnetik (sekarang ada bentuk digital yaitu CD-ROM). 1. Jenis Bahan Pustaka Dalam kegiatan seleksi bahan pustaka kita harus tahu pengertian dari jenis bahan pustaka itu sendiri, seperti : Karya cetak, yang meliputi buku, majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip (naskah), dll. Karya non cetak, yang meliputi karya rekam seperti piringan hitam, rekaman audio kaset, dan video. Elektronik seperti disket, pita magnetik (sekarang sudah ada koleksi dalam bentuk digital yaitu CDROM). 2. Prinsip Seleksi Kegiatan seleksi bahan pustaka/informasi di perpustakaan ada beberapa prinsip seleksi yang harus diperhatikan. Banyak pakar yang mengemukaan pendapat tentang hal ini salah satunya adalah David Spiller (1991), yang mengemukakan pendapat, bahwa dalam melakukan seleksi bahan pustaka ada 5 pendekatan, yaitu : 1) Pendekatan menurut subyek Dalam memilih koleksi, harus dipertimbangkan mengenai subyek dan siapa penggunanya, serta dimana bahan pustaka tersebut bisa didapat. Pustakawan menentukan subyek-subyek yang akan dipilih disesuaikan dengan lembaga induknya, serta subyek yang menjadi prioritas. Dalam melakukan pengadaan bahan pustaka harus memenuhi standar klasifikasi 000 900 secara berimbang baik kuantitas maupun kualitasnya, sehingga bahan pustaka yang tersedia dapat digunakan oleh semua pihak secara optimal. Masing-masing perpustakaan mempunyai kekhasan dalam layanan maupun koleksinya. 2) Pendekatan menurut tingkat dan mutu koleksi Dalam melakukan seleksi bahan pustaka harus mengetahui dengan baik siapa yang menjadi pengguna perpustakaan sehingga dapat diketahui tingkat dan mutu koleksi disesuaikan dengan penggunanya dan kemampuan dana yang tersedia untuk perpustakaan. 3) Harga Buku Kegiatan seleksi bahan pustaka harus diperhatikan dan disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada. 4) Standar kualitas isi buku

Dalam melakukan seleksi bahan pustaka, maka perlu diperhatikan isi atau kualitas bahan pustaka tersebut. 5) Dapat dibaca dan menarik Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam kegiatan seleksi adalah faktor readibility atau derajat keterbacaan, cara penyajian, serta sistematika bahan pustaka tersebut, sehingga bahan pustaka tersebut selain dapat dibaca juga menarik untuk dibaca oleh pengguna perpustakaan. 3. Alat bantu seleksi Dalam melakukan seleksi bahan pustaka di perpustakaan dibutuhkan alat bantu seleksi yang diterbitkan tentang suatu subyek ataupun untuk mengetahui suatu bahan itu merupakan terbitan yang paling mutakhir jika dibandingkan dengan yang lain. Adapun pengelompokan alat bantu seleksi sbb : o Bibliografi (current, retrospective, local, nasional, universal) o Majalah-majalah profesional, book review/resensi buku dalam harian o Katalog penerbit, toko buku, dealer, serta lembaga-lembaga tertentu o Para ahli yang dapat dimintai pendapat atau rekomendasi 4. Tugas Pustakawan dalam Seleksi Bahan Pustaka Didalam melaksanakan kegiatan seleksi bahan pustaka ada beberapa tugas dari seorang pustakawan, yaitu sebagai berikut : a. Mengerahkan seluruh proses seleksi menurut arah yang tepat. b. Meyakinkan pimpinan akan perlunya tersedianya dana yang cukup untuk membina koleksi yang sesuai dengan lembaga yang menaunginya. c. Menggunakan dana dengan baik sehingga kebutuhan pengguna (dari berbagai kalangan) dapat terpenuhi. d. Menumbuhkan minat kerjasama dengan semua pihak, danmemberi informasi ketersediaan dana dari pihak-pihak terkait. e. Mengikuti secara teratur berbagai bibliografi, majalah, tinjauan buku, katalog penerbit, serta saran-saran dari para ahli mengenai buku/majalah yang layak dibeli. f. Menyediakan waktu untuk secara pribadi mengadakan seleksi. g. Menggugah minat pengguna akan koleksi perpustakaan. h. Meningkatkan kerjasama diantara staf perpustakaan Selanjutnya pustakawan sebagai orang yang bertanggungjawab dalam kegiatan seleksi bahan pustaka hendaknya perlu memakai pedoman dasar sebagai berikut : a. Mengetahui berbagai jenis bahan pustaka yang ada di pasaran. b. Mengetahui tujuan dan fungsi perpustakaan tempat ia bekerja. c. Mengenal kebutuhan masyarakat yang dilayani. d. Mengenal prinsip-prinsip seleksi. e. Mengenal dan mampu menggunakan alat-alat bantu seleksi. f. Memahami berbagai kendala yang ada. 5. Profil Penyeleksi Untuk menjadi penyeleksi yang baik bukanlah pekerjaan yang mudah, namun ada beberapa persyaratan, yaitu :

a. Informed b. Educated c. Akrab d. Impatial/netral e. Mengetahui semua koleksi yang dimiliki perpustakaan

Anda mungkin juga menyukai