Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran pada hakekatnya mengandung inti dari aktivitas belajar mengajar yang dilaksanakan oleh peserta didik dan guru yang kemudian akan bermuara pada pencapaian dari proses pembelajaran itu sendiri. Jadi jika kita ingin mendapatkan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien, maka proses pembelajaran tersebut harus dilaksanakan secara sadar, sengaja, dan terorganisasi secara baik (Hamalik, 2001). Sehingga pada akhirnya dapat diperoleh interaksi edukatif dengan peran dan fungsi masing-masing antara guru selaku pengarah, dan siswa selaku subyek belajar yang seharusnya dibina dan diarahkan supaya mereka mau dan dapat belajar dengan baik. Siswa adalah subyek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar tersebut siswa mengalami yang namanya tindak belajar, dan menjawab dengan tindak belajar pula (Tohri, dkk, 2007: 11). Mereka bisa belajar menyimak dan menjawab langsung apa yang disampaikan oleh guru melalui tindak belajar tersebut. Akan tetapi, pada umumnya siswa jarang yang mau menyadari akan arti pentingnya belajar, mereka kebanyakan menghabiskan waktunya hanya untuk bermain-main daripada serius menanggapi apa yang disampaikan oleh gurunya. Namun dengan adanya informasi dan metode yang digunakan oleh guru ketika dalam proses belajar mengajar dalam kelas,

tentang sasaran belajar, maka sedikit tidak siswa sedikit demi sedikit akan mulai menyadari apa arti bahan belajar baginya. Selain itu juga dalam proses belajar mengajar, siswa juga dituntut kemampuannya untuk belajar mengemukakan pendapat, ide, dan gagasannya secara lisan. Misalnya bertanya dalam kelas, atau berdiskusi memecahkan masalah yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang sedang dipelajarinya. Guru dan cara mengajarnya merupakan faktor penting untuk menimbulkan motivasi belajar siswa terutama dalam belajar di sekolah. Sebagaimana sikap, dan kepribadian, tinggi rendahnya ilmu pengetahuan itu kepada anak didik turut menentukan hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa (Purwanto, 1990). Penerapan berbagai metode dalam proses belajar mengajar banyak menuntut kemampuan atau ketermapilan berbicara. Metode tanya jawab yang merupakan suatu cara penyampaian materi pelajaran melalui sarana pertukaran pikiran untuk memecahkan masalah merupakan salah satu contoh dalam proses belajar mengajar. Tanya jawab dapat dilaksanakan antara guru dengan seluruh siswa, antara guru dengan sekelompok siswa, atau antara siswa dengan siswa dalam satu kelas. Penggunaan metode tanya jawab ini dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi, dan juga dapat mengarahkan siswa untuk mampu berpikir dan memecahkan masalah. Dengan demikian, siswa pun seolah-olah sudah terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah sendiri, karena mereka sudah terbiasa berperan aktif dalam proses belajar mengajar tersebut. Selain itu juga guru pun akan memperoleh umpan balik dari siswa tentang sejauhmana tingkat keberhasilannya dalam mengajar, dan seberapa jauh siswa mampu menyerap materi yang disampaikan oleh guru tersebut.

Berdasarkan gejala-gejala di atas, dapat disimpulkan bahwa pemakaian metode tanya jawab adalah suatu cara atau jalan untuk melatih keterampilan siswa dalam berkomunikasi dengan sesamanya, dimana komunikasi itu berfungsi untuk mengungkapkan ide, perasaan, dan buah pikirannya secara baik. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini sebagaimana yang tercermin dalam pengupasan latar belakang masalah dapat dirumuskan secara sederhana sebagai berikut: 1. Bagaimanakah tingkat kemampuan siswa menjawab pertanyaan guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa kelas VIII MTs. NW 02 Kembang Kerang tahun pelajaran 2008/2009 setelah diberikan pembelajaran menggunakan metode tanya jawab? 2. Apakah ada pengaruh penggunaan metode tanya jawab terhadap kemampuan menjawab pertanyaan guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa kelas VIII MTs. NW 02 Kembang Kerang tahun pelajaran 2008/2009?

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa menjawab pertanyaan guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa kelas VIII MTs. NW 02 Kembang Kerang tahun pelajaran 2008/2009 setelah diberikan pembelajaran menggunakan metode tanya jawab. 2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode tanya jawab terhadap kemampuan menjawab pertanyaan guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa kelas VIII MTs. NW 02 Kembang Kerang tahun pelajaran 2008/2009. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis adalah dapat memberikan gambaran tentang pengaruh penggunaan metode tanya jawab terhadap kemampuan menjawab pertanyaan guru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu juga penelitian ini dapat menambah pengtahuan bagi orang lain atau peneliti selanjutnya. Adapun manfaat praktis penelitian ini antara lain : 1. Bagi Guru Dengan digunakannya metode pembelajaran di kelas, sedikit demi sedikit guru akan dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh siswanya. Di samping itu guru juga akan terbiasa mengadakan penelitian meskipun lewat proses belajar mengajar yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi perbaikan pembelajaran serta karir guru itu sendiri. 2. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa untuk mengetahui sejauhmana mereka mampu menanggapi materi-materi pelajaran yang disampaikan, maupun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh gurunya di dalam kelas. 3. Bagi Sekolah Penelitian ini nantinya akan banyak memberikan pelajaran, pengetahuan, keterampilan, motivasi serta perbaikan dalam proses belajar mengajar, serta mampu

mengaplikasikannya dari metode-metode mengajar yang sudah digunakan di sekolah. Penerapan dari metode pengajaran tersebut sesuai dengan kemampuan siswa sehingga tujuan dari proses belajar mengajar dapat dicapai dengan optimal.

Anda mungkin juga menyukai