Pokok Bahasan
secara konseptual . Mampu menerapkannya dalam kancah penelitian yang sebenarnya. Adanya perubahan kognitif dari peserta didik dalam menganalisis, menyintesis, dan mengevaluasi kegiatan penelitian baik yang dilakukannya sendiri maupun yang dilaksanakan oleh orang lain.
Pengetahuan ?
Ilmu?
Metode Ilmiah
Komponen Ilmu
Seperangkat konsep, definisi, dan proposisiproposisi yang berhubungan satu sama lain, menunjukkan fenomena secara sistematis untuk menjelaskan (explanation) dan meramalkan (prediction) fenomena.
Suatu peristiwa yang ditangkap oleh indra manusia dan dapat dijelaskan secara ilmiah.
Abstraksi dari fenomena yang disusun berdasarkan generalisasi atas ide-ide, simbolsimbol karekteristik suatu peristiwa dengan nama yang diambil dari bahasa Hubungan sehari-hari. kausalitas yang berlaku umum di antara dua variabel atau lebih.
Induktifgeneralisasi berarti menguji kebenaran hasil pemikiran deduktif yang sifatnya rasional dengan data empiris (sesuaikah atau tidak ?)
Segala kegiatan yang dilakukan untuk menemukan kebenaran harus didukung dengan fakta.
Deduktif-hipotetik berarti penjelasan fenomena didasarkan pada teori-teori terdahulu yang sudah ada daripada dapat diturunkan HIPOTESIS melalui cara berpikir deduktif.
Prinsip: Segala yang dipandang benar pada semua peristiwa dalam satu kelas/jenis, berlaku pula sebagai hal yang benar pada semua peristiwa yang terjadi pada hal khusus, asal yang khusus itu benar-benar bagian dari yang umum.
A PULASI
PO
Sejumlah besar A (SAMPEL) diamati mempunyai sifat B sehingga semua A termasuk yang tidak diamati juga mempunyai sifat B .
nj Pe
if n kt la du m a De era n ra n P la da na Pe san a
el
Pengujian hipotesis
HIPOTESI S
peneliti. Oleh karena itu, perlu disusun terlebih dahulu sebelum penelitian dilaksanakan. Desain penelitian dapat memberikan petunjuk atau arahan yang sistematis kepada peneliti tentang kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan, kapan akan dilakukan, dan bagaimana cara melakukannya. Kategori: desain penelitian deskriptif, desain penelitian kausalitas, desain penelitian korelasional, desain penelitian tindakan, desain penelitian eksperimental , desain penelitian Grounded.
10
desain penelitian yang disusun untuk memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian.
11
teori yang relevan. Menentukan sampel yang representatif. Menyusun instrumen penelitian. Mengumpulkan data. Menganalisis data. Menarik kesimpulan.
12
DESAIN PENELITIAN KAUSALITAS Desain penelitian kausalitas adalah desain penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebabakibat antarvariabel.
13
8. 9.
penelitian terdahulu yang relevan. Merumuskan hipotesis penelitian. Menentukan ukuran sampel. Mengklasifikasi dan mendefinisikan variabel penelitian Menyusun instrumen penelitian, sekaligus melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Menentukan metode pengumpulan data. Melakukan pengujian hipotesis.
14
adalah desain penelitian yang dibuat untuk meneliti bagaimana kemungkinan hubungan yang terjadi antarvariabel dengan memperhatikan besaran koefisien korelasi. Langkah-langkah penelitian korelasional tidak berbeda jauh dengan desain penelitian kausalitas karena penelitian korelasional pada
15
desain penelitian yang disusun untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya. Penelitian tindakan pada umumnya mengevaluasi pendekatan atau metode yang sudah diterapkan, kemudian berupaya mengembangkan menjadi pendekatan atau metode
16
3. 4. 5.
6. 7.
metode atau pendekatan yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian. Jika diperlukan, rumuskan hipotesis penelitian. Membuat desain penelitian yang cocok dengan kondisi lapangan. Menentukan kriteria-kriteria evaluasi atau teknik analis data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian. Mengumpulkan data, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil. Menyusun laporan penelitian.
17
sebenarnya adalah desain penelitian yang disusun untuk meneliti adanya hubungan kausalitas mengenai sikap tertentu antara kelompok yang diberi perlakuan dengan kelompok lain yang tidak dikenai perlakuan. RAGAM:
Pretest-Posttest Control Group Posttest- Only Control Group
18
adalah desain penelitian yang disusun untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh melalui eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk memanipulasikan semua variabel yang relevan. RAGAM:
One-Shot Case Study One-Group Pretest-Posttest Static Group Comparison
19
desain penelitian yang disusun untuk membuat generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, serta membuktikan dan mengembangkan teori.
20
semua fakta dicatat secara holistis dan bersifat alamiah (naturalistik). Melakukan interpretasi fakta, membuat deskripsi tentang fenomena yang diamati. Merumuskan generalisasi bersifat teoretis dengan menyusun proposisi, konsep, dan teori. Menyusun laporan penelitian.
21
1 MENETAPKAN MASALAH
Menyimpulkan Rekomendasi
5 MENARIK KESIMPULAN 2 MENGKAJI TEORI
Variabel penelitian Sumber data Instrumen Populasi & Sampling Pengumpulan data Analisis data
4 UJI HIPOTESIS
3 MENYUSUN HIPOTESIS
Merumuskan Hipotesis
22
23
Menemukan Masalah
Masalah penelitian dapat ditemukan dari berbagai sumber: Referensi atau literatur Pertemuan Ilmiah Pendapat Otorita Pengamatan Sepintas Pengalaman Pribadi Intuisi
24
Memilih masalah
Arah masalahnya
Aktualitas Orisinalitas Relevan Besarnya sumbangan terhadap ilmu Biaya Waktu Alat/perlengkapan yang tersedia Bekal kemampuan teoretis Penguasaan metode yang diperlukan
25
Merumuskan masalah
Dirumuskan dengan kalimat
pertanyaan (apakah, sejauh mana, bagaimana, dst.). Dirumuskan dengan jelas dan padat. Memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data.
26
ekonomi,nilai tukar, ekspor, dan tingkat suku bunga domestik terhadap Investasi Asing Langsung di Indonesia? dan lingkungan sosial budaya terhadap psikologi konsumen dalam keputusan pembelian barang X?
terhadap Return Saham Perusahaan Food and Beverages yang listing di Bursa Efek Surabaya?
27
28
komprehensif tentang permasalahan yang dicari jawabnya melalui peneltian. Menunjukkan posisi penelitian yang akan dilakukan dibanding penelitian yang sudah dilakukan sehingga tampak persamaan dan perbedaannya.
29
spesifik yang bersifat prediksi dari hubungan antara dua atau lebih variabel. Dugaan sementara yang kebenarannya perlu diuji. Mendeskripsikan secara konkret apa yang ingin dicapai/diharapkan terjadi dalam penelitian.
30
Apakah semua penelitian ilmiah perlu membuat hipotesis? Ya, jika berkenaan dengan
verifikasi suatu teori atau masalah. Tidak, jika penelitian masih bersifat eksploratif dan deskriptif.
31
Kegunaan Hipotesis
Memberikan batasan serta memperkecil
jangkauan penelitian dan kerja penelitian. Alat yang sederhana untuk memfokuskan fakta yang bercerai-berai ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antarfakta.
32
spesifik. Dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan. Menyatakan hubungan antardua atau lebih variabel. Dapat diuji. Konstruksi dari gagasan yang didukung teori, bukan gagasan liar. Terkait dengan populasi.
33
JENIS HIPOTESIS
Hipotesis korelasional adalah hipotesis
yang menyatakan bahwa variabelvariabel berhubungan secara bersamaan tanpa dinyatakan bahwa variabel yang satu memengaruhi variabel lain. Hipotesis kausalitas adalah hipotesis yang menyatakan hubungan sebabakibat antarvariabel. Hipotesis komparatif adalah hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan antara satu kelompok dengan kelompok lain.
34
Hypothesis) Hipotesis yang mendukung prediksi. Diterima jika hasil penelitian mendukung hipotesis. Dinyatakan dengan H1. Hipotesis Nul (Null Hypothesis) Hipotesis yang mendeskripsikan keluaran, selain dari hipotesis alternatif. Biasanya mendeskripsikan tidak ada hubungan/pengaruh
35
36
spiritual berhubungan erat secara signifikan dengan motivasi karyawan (korelasional). Semakin tinggi motivasi dan kemampuan manajerial, semakin tinggi pula kinerja usaha pedagang kaki lima (kausalitas). Terdapat perbedaan kinerja yang signifikan antara karyawan yang telah mengikuti pelatihan administratif dibanding dengan
37
One-Tailed Hypothesis
Mendeskripsikan hipotesis
yang berarah (direction) secara spesifik. Hipotesis nul adalah tidak ada perbedaan antara variabel, dan diprediksikan ke arah yang berlawanan.
38
39
Two-Tailed Hypothesis
Prediksi yang tidak
berarah. Hipotesis nul adalah tidak ada perbedaan/pengaruh/hubu ngan antara variabel.
40
41
42
Komponen Ilmu
Seperangkat konsep, definisi, dan proposisiproposisi yang berhubungan satu sama lain, menunjukkan fenomena secara sistematis untuk menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction) fenomena.
Suatu peristiwa yang ditangkap oleh indra manusia dan dapat dijelaskan secara ilmiah.
Abstraksi dari fenomena yang disusun berdasarkan generalisasi atas ide-ide, simbolsimbol karekteristik suatu peristiwa dengan nama yang diambil dari bahasa Hubungan sehari-hari. kausalitas yang berlaku umum antara dua variabel atau lebih.
VARIABEL
43
VARIABEL Macam-macam Variabel: Variabel tergantung/terikat Variabel bebas Variabel moderator Variabel antara Variabel laten dan manifest Variabel endogen dan eksogen
44
HUBUNGAN ANTARA VARIABEL BEBAS DENGAN VARIABEL BERGANTUNG PADA BIDANG SDM VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT
Intelegensi (X1) Kematangan Emosi (X2) Kematangan Sosial (X3) Kualitas Pelayanan Jasa (Y)
45
Independent variable
Dependet Variable
47
48
VARIABEL ANTARA
KINERJA ---------------------Variabel Terikat
49
VARIABEL LATEN: variabel yang tidak dapat diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikator sebagai proksinya. VARIABEL MANIFEST: variabel yang dapat diukur secara langsung oleh peneliti. PERHATIKAN POSISI VARIABEL LATEN & MANIFEST BERIKUT INI. KEPUTUSAN MEMBELI
Spesifika si Produk Jenis Produk Cara Pembaya ran Waktu Pembelia n
Merek
Distribut or
Jumlah Produk
= =
VARIABEL ENDOGEN: variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, sedangkan VARIABEL EKSOGEN adalah variabel yang memengaruhi variabel lain.
Periklana n Hubunga n Masyarak at variabel
independen
Penjuala n Pribadi
BAURAN PROMOSI
Hubungan Kausalitas
Promosi Penjuala n
variabel eksogen
variabel dependen
KEPUTUSAN MEMBELI
variabel endogen
Merek
Distribut or
MOTIVASI (MOT) X1 = X2 =
Kebutuhan akan rasa aman (SECU) KINERJA (KIN) X3 = Kebutuhan sosial dan TRIDHARMA PERTI DAN rasa memiliki (SOCI) UNSUR PENUNJANG X4 = Kebutuhan akan Y1 = Pendidikan dan penghargaan (ESTE) pengajaran (DIKJAR) X5 = Kebutuhan akan Y2 = Penelitian (LIT) aktualisasi diri (ACTU) Y3 = Pengab. kpd. KARIER Masyarakat (PKM) FUNGSI KEPEMIMPINAN Y13 Y4 = Unsur penunjang (PIM) Y14 (JANG) X6 = Penentu arah (TUAR) Y15 X7 = Wakil organisasi DP3 (KILO) Y5 = Kesetiaan (TIA) X8 = KomunikatorY(KOMU) = Prestasi kerja 6 X9 = Mediator (METOR) (PRESJA) Y7 = Tanggung jawab (GUNGWAB) LINGKUNGAN KERJA (LKER) Y8 = Ketaatan (TAAT) X10 = Lingkungan fisik Y9 = Kejujuran (JUJUR) (KUNGFI) Y10 = Kerja sama (JASMA) X11 = Dukungan kondisi Y11 = Prakarsa (KARSA) pekerjaan (WORKC) Y12 = Kepemimpinan X12 = Dukungan kolegial (PIMP) (COLLS) X13 = Kualitas dan teknik supervisi (SUPVS) X14 = Dukungan atasan/ pemimpin (LEADR)
HUBUNGAN ANTARVARIABEL YANG LEBIH Kebutuhan fisiologis RUMIT DALAM KERANGKA KONSEP UNTUK (PHYS) PENELITIAN SETINGKAT S-3.
= = =
Y1
Y2
52
HUBUNGAN ANTARVARIABEL YANG LEBIH RUMIT DALAM STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM)
53
mempunyai dimensi deskrit (terpisah), hakikatnya tidak dapat diberi nilai berdasarkan dimensi itu. Fenomena itu disebut fenomena nominal, variabelnya disebut variabel nominal. Kategori dimensi variabel nominal adalah:
Jenis kelamin: Laki-laki - Perempuan Kota kelahiran: Bandung, Malang, Surabaya, Padang Status perkawinan: Menikah - Belum menikah - Duda -
75 40 65 60 240
CATATAN: Dimensinya bersifat terpisah (tidak bertingkat sehingga tidak dapat diberi nilai). Angka dalam kolom bukan nilai atas dimensi, tetapi merupakan hitungan terhadap subjek yang mendukung dimensi atau variabel itu.
55
SKALA ORDINAL
SKALA PENGUKURAN YANG MENYATAKAN
SESUATU LEBIH DARI YANG LAIN. MEMBERIKAN NILAI PERINGKAT TERHADAP DIMENSI VARIABEL YANG DIUKUR SEHINGGA MENUNJUKKAN SUATU URUTAN PENILAIAN ATAU TINGKAT PREFERENSI. CONTOH: Sebutkan peringkat pilihan saudara terhadap wilayah pemasaran jasa di Jawa Timur. Pasuruan Gresik Madiun Lumajang Malang Situbondo Kediri Surabaya Sumenep
56
SKALA INTERVAL
Menyatakan peringkat dan jarak dari
konstruks/variabel yang diukur. Mencakup konsep kesamaan jarak sehingga jarak antara 9 dan 10 sama dengan jarak 15 dan 16. Nilai dalam skala interval bukan angka nol mutlak. Contoh: skala Likert 5 titik
Menurut saya, sistem pengembangan karier di perusahaan ini sudah sesuai dengan yang saya harapkan. Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
57
SKALA RATIO
Menunjukkan peringkat, jarak, dan
perbandingan konstruk/variabel yang diukur. Nilai pada skala rasio adalah angka nol mutlak ( 10 adalah 2 kali lebih besar dari 5 ). Kesimpulan:
Skala Rasio menyatakan sesuatu sekian kali besarnya dari yang lain, Skala Interval menyatakan sesuatu lebihnya sekian dari yang lain, sedangkan Skala Ordinal menyatakan sesuatu lebih dari yang lain. Skala Nominal menyatakan kategori saja. 58
Instrumen Alat yang digunakan oleh peneliti Penelitian untuk mengukur fenomena alam dan sosial.
URUTAN MENYUSUN INSTRUMEN PENELITIAN TEORI KONSEP ATAU KONSTRUK VARIABEL
DIMENSI VARIABEL
INDIKATORINDIKATOR
INSTRUMEN PENELITIAN
59
dalam rumusan masalah penelitian. Definisikan variabel tersebut dengan mengacu pada pendapat ahli sebagaimana dinyatakan dalam teori. Cari dimensinya. Cari indikator-indikatornya. Formulasikan indikator itu ke dalam bentuk daftar kalimat pertanyaan atau pernyataan (sebagai instrumen berupa kuesioner).
60
melakukan sesuatu karena ada rangsangan yang bisa jadi merupakan pemenuhan kebutuhan. Kita hubungkan dengan teori Maslow tentang Teori Hierarki kebutuhan yang terdiri atas 5 tingkat kebutuhan, yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan dan rasa aman, kebutuhan sosial, harga diri, dan aktualisasi diri. Kelima tingkat kebutuhan ini sebagai dimensi dari motivasi. Dari setiap dimensi itu, cari indikator-indikatornya 61 (perhatikan tabel berikut).
VARIABEL MOTIVASI
DIMENSI 1. Kebutuhan fisiologis a. b. c. d. e. f. g. h. i. Pemenuhan Pemenuhan Pemenuhan Pemenuhan Pemenuhan Rasa Rasa Rasa Rasa aman aman aman aman
INSTRUMEN
1 s.d. 5
dari pemutusan hubungan kerja terhadap kecelakaan kerja karier dan masa depan dari pemutusan hubungan kerja
6 s.d. 9
3. Kebutuhan sosial
j. Diterima dengan baik oleh sesama k. Rasa memiliki terhadap perusahaan l. Hubungan kerja yang harmonis antartingkatan manajemen m. Interaksi yang dinamis dan persahabatan antarsesama n. Penghargaan atas prestasi o. Kesesuaian penghargaan dengan prestasi p. Delegasi wewenang sesuai dengan kompetensi karyawan q. Perhatian atasan/pemimpin r. s. t. Kesempatan pengembangan diri Kesempatan promosi jabatan Kebijakan pendukung untuk kerja secara optimal
10 s.d. 13
14 s.d. 17
18 s.d. 20
62
INSTRUMEN BERUPA KUESIONER (DAFTAR PERNYATAAN DENGAN SKALA LIKERT) 1. Gaji yang saya terima dapat memenuhi kebutuhan pangan.
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
4. Gaji yang saya terima dapat memenuhi kebutuhan untuk pendidikan anakanak.
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5. Gaji yang saya terima dapat memenuhi kebutuhan kesehatan dan rekreasi keluarga. Netral Sangat
Setuju Setuju Tidak Setuju
6. Saya merasa di perusahaan ini tidak akan terjadi pemutusan hubungan kerja. Netral
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
63
7. Jenis pekerjaan yang rawan terjadi kecelakaan kerja sudah dilengkapi dengan peralatan untuk keselamatan kerja.
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
8. Saya merasa aman dengan karier dan masa depan saya di perusahaan ini.
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
11. Saya merasa memiliki perusahaan ini karena saya sadar bahwa di samping menjadi wadah bagi saya untuk bersosialisasi, perusahaan ini juga merupakan tempat menggantungkan hidup.
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
64
12. Hubungan saya dengan atasan, bawahan serta dengan sesama terjalin harmonis.
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
13. Saya dapat berinteraksi dengan rekan-rekan sesama karyawan dengan penuh persahabatan. Netral Sangat Setuju Tidak Sangat Tidak
Setuju Setuju Setuju
14. Jika saya berprestasi, pimpinan memberikan penghargaan kepada Sangat Tidak saya. Netral Sangat Setuju Tidak
Setuju Setuju Setuju
15. Penghargaan yangSetuju terima sesuai dengan prestasi yang saya berikan. saya Netral Sangat Tidak Sangat Tidak
Setuju Setuju Setuju
16. Pemimpin (perusahaan) memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi yang saya miliki. Netral Sangat
Setuju Setuju Tidak Setuju
65
18. Saya memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan diri saya melalui pendidikan dan pelatihan.
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
19. Saya memperoleh kesempatan yang luas untuk dipromosikan sesuai dengan potensi yang saya miliki.
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
20. Di perusahaan ini, terdapat kebijakan yang mendukung bagi karyawan untuk unjuk kerja secara optimal.
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
66
4 s.d. 5
6 s.d. 7
4. Penguasaan tugas
8 s.d. 11
5. Keandalan
Andal dalam menuntaskan tugas secara mandiri m. Mampu merampungkan tugas tepat waktu dengan pengawasan minimum n. Kedatangan tepat waktu o. Istirahat tepat waktu p. Pulang kerja tepat waktu
12 s.d. 13
6. Kehadiran kerja
14 s.d. 16
67
68
7. Saya selalu siap untuk bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang lebih besar.
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
10. Saya mampu menerapkan teknik-teknik yang saya kuasai dalam menyelesaikan pekerjaan. Netral Sangat Setuju Tidak
Setuju Setuju
11. Saya mampu memanfaatkan perangkat yang disediakan sesuai dengan Netral Sangat Setuju Tidak Sangat Tidak peruntukannya. Setuju Setuju Setuju
12. Saya andal dalam menuntaskan tugas-tugas atas prakarsa sendiri. Setuju Setuju
Sangat
Setuju
Netral
Tidak
69
13. Saya andal dalam merampungkan tugas tepat waktu dengan sedikit pengawasan.
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
16. Saya pulang tepat waktu sesuai dengan peraturan perusahaan atau instansi.
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
70
UKUR (INSTRUMEN) DALAM MENGUKUR APA YANG HENDAK DIUKUR. VALIDITAS INSTRUMEN DITENTUKAN DENGAN MENGORELASIKAN ANTARA SKOR YANG DIPEROLEH SETIAP BUTIR PERTANYAAN DENGAN SKOR TOTALNYA.
71
N (XY) (X Y)
[ N X2 (X)2 ] [ N Y2 (Y)2 ]
koefisien korelasi skor butir skor total butir jumlah sampel (responden)
Selanjutnya, nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel menggunakan derajat bebas (n 2). Jika nilai r hasil perhitungan lebih besar daripada nilai r dalam tabel pada alfa tertentu maka berarti signifikan sehingga disimpulkan bahwa butir pertanyaan atau pernyataan itu valid.
72
CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS Tabel: Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Variabel Prestasi Kerja Responden Skor Butir Kuesioner Skor Total
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 4 3 4 3 4 5 2 4 3 4 3 3 4 4 5 3 5 3 3 5 3 2 4 2 4 4 4 4 3 4 3 5 3 3 4 5 5 4 5 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 5 3 4 3 4 3 3 4 4 5 4 5 3 3 4 3 4 4 2 4 3 4 5 3 4 3 5 3 3 4 4 5 4 5 3 3 4 3 5 4 3 5 4 3 5 2 4 3 5 3 3 4 4 5 4 5 3 3 4 3 6 4 3 5 4 3 5 2 4 3 5 3 3 4 5 5 4 5 3 3 5 4 7 5 3 5 4 3 5 2 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 8 5 3 5 4 3 5 3 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 9 5 3 5 4 3 5 3 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 10 5 3 5 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 11 5 3 5 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 12 5 4 5 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 13 5 3 5 4 3 4 3 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 14 5 3 5 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 15 5 4 5 4 3 5 2 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 16 5 3 5 4 3 5 2 5 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 74 47 76 62 52 74 42 72 58 78 54 58 64 69 80 69 80 58 56 66 59 (bersambung) 73
Tabel: (lanjutan) Rekapitulasi Jawaban Responden terhadap Variabel Prestasi Kerja Responden Skor Butir Kuesioner
1 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 4 3 5 4 5 4 3 5 4 3 4 5 4 4 2 5 4 5 5 5 4 3 5 4 3 4 5 4 5 3 5 5 5 4 5 3 3 5 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5 4 3 4 5 4 4 6 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 5 5 4 5 7 5 4 4 4 5 4 4 5 4 2 5 5 4 5 8 5 4 4 5 5 3 4 5 4 2 5 5 4 5 9 4 4 4 5 5 3 4 5 4 2 5 5 4 4 10 4 4 3 5 5 3 4 5 4 2 5 5 4 4 11 4 4 3 5 5 3 4 5 5 2 4 5 4 4 12 4 4 3 5 5 4 3 5 5 2 5 5 4 4 13 5 4 3 5 5 4 3 5 5 2 4 4 4 4 14 5 4 3 5 5 4 3 5 5 2 5 4 4 5 15 4 4 3 4 5 4 3 5 5 2 4 4 4 5 16 5 4 3 5 5 4 3 5 5 2 5 4 4 4
Skor Total 74 64 60 73 80 59 53 79 70 38 72 76 64 70
74
Tabel: Perhitungan Validitas Pertanyaan Butir ke-1 dengan Skor Total Responden X Y X2 Y2 XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 4 3 4 3 4 5 2 4 3 4 3 3 4 4 5 3 5 3 3 5 3 4 74 47 76 62 52 74 42 72 58 78 54 58 64 69 80 69 80 58 56 66 59 74 16 9 16 9 16 25 4 16 9 16 9 9 16 16 25 9 25 9 9 25 9 16 5.476 2.209 5.776 3.844 2.704 5.476 1.764 5.184 3.364 6.084 2.916 3.364 4.096 4.761 6.400 4.761 6.400 3.364 3.136 4.356 3.481 5.476 296 141 304 186 208 370 84 288 174 312 162 174 256 276 400 207 400 174 168 330 177 296 (bersambung) 75
Tabel: (lanjutan) Perhitungan Validitas Pertanyaan Butir ke-1 dengan Skor Total X Responden Y X2 Y2 XY
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Jumlah 3 5 4 5 4 3 5 4 3 4 5 4 4 134 64 60 73 80 59 53 79 70 38 72 76 64 70 2.280 9 25 16 25 16 9 25 16 9 16 25 16 16 536 4.096 3.600 5.329 6.400 3.481 2.809 6.241 4.900 1.444 5.184 5.776 4.096 4.900 152.648 192 300 292 400 236 159 395 280 114 288 380 256 280 8.955
313.425 305.520
7.905
116.001.120
76
77
Selanjutnya, dikonsultasikan (dibandingkan) dengan nilai korelasi yang terdapat pada tabel. Pada alfa 1% dan derajat bebas (n 2), diketahui bahwa nilai r (pada tabel) adalah 0,442. Dengan demikian, karena nilai r hasil perhitungan lebih besar daripada nilai r tabel (0,734 > 0,442) maka signifikan dan memberikan alasan untuk menyimpulkan bahwa butir pertanyaan nomor 1 valid (dapat digunakan sebagai instrumen penelitian). Cara yang sama dapat digunakan untuk memperoleh nilai koefisien korelasi untuk pertanyaan butir nomor 2 sampai dengan
78
RELIABILITAS INSTRUMEN
Menunjukkan konsistensi hasil
pengukuran sekiranya alat pengukur itu digunakan oleh orang yang berlainan pada waktu bersamaan atau digunakan oleh orang yang sama pada waktu berlainan. Jadi, secara implisit, mengandung OBJEKTIVITAS.
79
pada waktu berbeda. Skor total yang diperoleh pada pengukuran pertama dikorelasikan dengan skor total dengan pengukuran kedua. Rumus korelasi yang digunakan berikut prosedurnya sama dengan menghitung validitas.
dan nomor ganjil. Skor total dari setiap belahan dikorelasikan dengan rumus korelasi product moment. Hasilnya dikonversi dalam rumus SPEARMAN-BROWN: 2. r (pm) r (sb) = nilai r (pm) = nilai
80
CONTOH CARA PENGUKURAN ULANG Tabel: Perhitungan Reliabilitas dengan Cara Pengukuran Ulang
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 X 74 47 76 62 52 74 42 72 58 78 54 58 64 69 80 69 80 58 56 66 59 74 Y 70 50 78 65 54 78 45 70 59 78 52 60 69 70 78 64 79 60 60 60 60 70 X2 5.476 2.209 5.776 3.844 2.704 5.476 1.764 5.184 3.364 6.084 2.916 3.364 4.096 4.761 6.400 4.761 6.400 3.364 3.136 4.356 3.481 5.476 Y2 4.900 2.500 6.084 4.225 2.916 6.084 2.025 4.900 3.481 6.084 2.704 3.600 4.761 4.900 6.084 4.096 6.241 3.600 3.600 3.600 3.600 4.900 XY 5.180 2.350 5.928 4.030 2.808 5.772 1.890 5.040 3.422 6.084 2.808 3.480 4.416 4.830 6.240 4.416 6.320 3.480 3.360 3.960 3.540 5.180 (bersambung) 81
5.364.660 5.241.720
122.940
16.439.840.320
82
Nilai koefisien korelasi dibandingkan dengan nilai r dalam tabel. Pada alfa 1% dan derajat bebas (n 2), diketahui bahwa nilai r (pada tabel) adalah 0,442. Dengan demikian, nilai koefisien korelasi hasil perhitungan lebih besar daripada nilai r tabel (0,9588 > 0,442); uji reliabilitas signifikan. Dengan kata lain, instrumen penelitian reliabel.*
* Perhitungan dengan cara belah dua dapat dilihat pada buku penulis [Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Penerbit Salemba, 2011 ) atau referensi lain yang membahas mengenai pengukuran instrumen.]
83
84
85
CONTOH CARA BELAH DUA Tabel: Perhitungan Reliabilitas Cara Belah Dua
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Jumlah X 37 24 38 31 26 38 20 36 29 38 27 29 32 34 40 34 40 29 28 33 29 36 32 31 35 40 29 27 40 35 19 34 38 32 34 1.134 Y 37 23 38 31 26 36 22 36 29 40 27 29 32 35 40 35 40 29 28 33 30 38 32 29 38 40 30 26 39 35 19 38 38 32 36 1.146 X2 1.369 576 1.444 961 676 1.444 400 1.296 841 1.444 729 841 1.024 1.156 1.600 1.156 1.600 841 784 1.089 841 1.296 1.024 961 1.225 1.600 841 729 1.600 1.225 361 1.156 1.444 1.024 1.156 37.754 Y2 1.369 529 1.444 961 676 1.296 484 1.296 841 1.600 729 841 1.024 1.225 1.600 1.225 1.600 841 784 1.089 900 1.444 1.024 841 1.444 1.600 900 676 1.521 1.225 361 1.444 1.444 1.024 1.296 38.598 XY 1.369 552 1.444 961 676 1.368 440 1.296 841 1.520 729 841 1.024 1.190 1.600 1.190 1.600 841 784 1.089 870 1.368 1.024 899 1.330 1.600 870 702 1.560 1.225 361 1.292 1.444 1.024 1.224 38.148
86
= rpm =
rsb
= =
Nilai koefisien korelasi perhitungan ini dibandingkan dengan nilai r pada tabel. Pada alfa 1% dan derajat bebas (n 2), diketahui bahwa nilai r (pada tabel) adalah 0,442. Dengan demikian, nilai r hasil perhitungan lebih besar daripada nilai r tabel (0,9875 > 0,442); uji reliabilitas signifikan. Dengan kata lain, instrumen penelitian reliabel.
87
88
RANDOM
SIMPLE RANDOM SAMPLING SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING STRATIFIED RANDOM SAMPLING CLUSTER RANDOM SAMPLING
1.
NON-RANDOM
SNOWBALL SAMPLING KUOTA SAMPLING CONVENIENCE SAMPLING PURPOSIVE SAMPLING DLL.
89
PENGERTIAN
Simple random sampling adalah proses memilih satuan sampling sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih dalam sampel.
90
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
97446 15453 69995 69726 23604 13640 90799 71068 55019 20879
30328 75591 77086 58696 31948 17233 09199 19459 79001 50235
05262 60540 55217 27272 16926 58650 51169 21339 34442 17389
77371 77137 53721 38148 26360 47819 94892 10124 16335 25260
48190 09485 85713 76957 34039 98529 55111 87347 35062 96941
73486 58922 16056 25448 95385 93141 97885 58565 44204 45923
63781 81873 44954 58922 16056 68607 25488 95387 22078 93141
15262 87347 01398 69697 68861 28028 64178 26373 10083 11683
39324 07945 43989 09165 25972 23376 55835 07834 42112 32131
Catatan: Angka acak (random) bisa juga diperoleh dengan menggunakan kalkulator. (Tekan Shift Run pada kalkulator.)
91
cara pengambilan sampel di mana hanya anggota sampel pertama yang dipilih secara random, sedangkan anggota sampel berikutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu
92
Sp
Sp + K ; 5 + 10 = 15 Sp + 2K ; 5 + 20 = 25 Sp + 3K ; 5 + 30 = 35 Sp + 4K ; 5 + 40 = 45 Sp + 5K ; 5 + 50 = 55 Sp + 6K ; 5 + 60 = 65 Sp + 7K ; 5 + 70 = 75
93
cara pengambilan sampel di mana populasi distratifikasi menjadi beberapa lapisan berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria dimaksud dapat berupa variabel penelitian, bisa juga variabel yang dekat dengan variabel penelitian.
94
1.500 (POPULASI) 775 Strata I 525 Strata II 200 Strata III Misalkan, ukuran sampel yang diinginkan sebesar 450. Jadi, alokasi sampel per strata: Dari strata I (775/1.500 ) 450 = 232 Dari strata II (525/1.500) 450 = 158 Dari strata III (200/1.500) 450 = 60 ---------------450
95
Cluster random sampling adalah pengambilan sampel di mana randomisasi dilakukan terhadap kelompok, bukan pada anggota populasi.
POPULA SI 1 M1 2 M2 cluster terpilih 3 M3 4 M4 cluster terpilih 5 M5 6 M6 7 M7 cluster terpilih 8 M8
N=8 banyak cluster n=3 banyak cluster terpilih m=2 banyak satuan sampling
satuan pengamata n
diteliti semuanya
96
sampel yang pada awalnya menggunakan responden terbatas, kemudian terus meningkat berdasarkan informasi dari responden pertama. Quota sampling adalah cara pengambilan sampel di mana jumlah responden yang akan diteliti ditetapkan terlebih dahulu, baru kemudian siapa yang akan dipilih menjadi anggota sampel terserah peneliti. Convenience sampling adalah cara pengambilan sampel berdasarkan kemudahan. Purposive sampling adalah cara pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan tertentu, terutama pertimbangan yang diberikan 97 oleh sekelompok pakar.
98
PERHITUNGAN:
RUMUS SLOVIN
n = N 1+ N2
di manan = ukuran sampel N = ukuran populasi = toleransi ketidaktelitian (dalam persen) Contoh: Misalkan, diketahui jumlah populasi penelitian adalah 1.200 orang. Sementara, ketidaktelitian yang dikehendaki adalah 5%. Dengan demikian, jumlah atau ukuran sampel yang diperlukan untuk diteliti adalah sebesar 300 orang.
99
PERHITUNGAN:
di manan N P d X2
= = = = =
d2 (N 1) + X2 P (1 P) ukuran sampel ukuran populasi proporsi populasi (0,5) derajat ketelitian (0,05) nilai tabel X2 = 3,84
Jika ukuran populasi adalah 1.200 maka ukuran sampel yang diperlukan: (3,84) (1.200) 0,5 (1 0,5) n (0,05)2 (1.200 1) + (3,84) = 1.152 0,5 (1 0,5) = 3,95 75 = 291, 1 291
100
KUESIONER
TEKNIK SURVEI
WAWANCARA
B I A S
SECARA LANGSUNG
TEKNIK OBSERVASI
D A T A
BANTUAN ALAT
101
102
Analisis regresi
Manfaat: Untuk menentukan hubungan kausalitas atau sebab-akibat antara satu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Misal: penelitian tentang pengaruh motivasi karyawan , perilaku pemimpin, dan kesempatan pengembangan karier terhadap kinerja karyawan (satu variabel terikat dan tiga variabel bebas).
103
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3+ e di mana Y = kinerja X1=motivasi X2=perilaku pemimpin X3=kesempatan pengembangan karier a =konstanta b1, b2, b3 = koefisien regresi e =variabel pengganggu
Data hasil penelitian terhadap 59 responden sebagai sampel dinyatakan pada tabel berikut ini.
104
DATA APLIKASI CONTOH ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Tabel: Hasil Tabulasi Data Skor Rata-rata untuk Variabel Tergantung dan Variabel Bebas M ot iva si Re sponden Pe rila ku Pe mimpin Kes emp. Kinerja
(X 1 ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3,80 4,20 4,33 3,63 4,55 4,10 4,20 4,45 4,35 4,00 3,80 4,00 3,90 4,00 3,90 4,25 3,78 4,25 4,13 3,83 4,55 4,10 3,88 3,88 4,23 3,78 3,88 4,00 4,33 2,23 ( X 2) 3,70 4,20 4,00 3,00 4,10 3,80 3,60 3,90 4,50 4,00 4,00 4,00 3,70 4,00 4,50 4,30 3,40 3,80 3,80 3,90 4,30 4,70 3,70 3,80 3,50 3,90 3,80 4,00 4,10 3,00 Penge mb. Ka rier ( X 3 ) 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 3 5 5 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 (Y) 3,83 4,17 4,00 3,50 3,83 3,67 4,17 3,67 4,17 4,00 3,67 4,00 3,67 3,67 4,00 3,67 3,33 3,67 3,83 3,33 3,67 4,00 3,67 3,50 3,50 3,83 3,50 4,00 3,83 3,00 (bersambung)
105
Tabel: (lanjutan) Hasil Tabulasi Data Skor Rata-rata untuk Variabel Tergantung dan Variabel Bebas iva si Res ponden M ot Perila ku Pemimpin Kese mp. Kinerja
( X 1) 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 4,00 3,60 4,35 4,35 4,13 3,25 4,45 2,20 4,15 3,85 4,00 2,43 4,10 4,48 4,00 4,13 4,00 4,00 3,88 4,00 3,25 4,00 4,00 3,90 4,25 3,78 2,43 4,10 2,43 (X 2 ) 4,00 3,70 4,10 4,30 3,70 3,10 4,90 3,00 3,80 3,60 4,30 3,00 3,70 4,40 3,80 3,40 4,00 4,00 3,40 4,00 3,00 4,00 4,00 4,50 4,30 3,40 3,00 3,70 3,00 Pe ngemb. Ka rier ( X 3 ) 4 3 5 5 4 3 5 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 5 5 5 (Y) 3,67 3,33 4,17 4,33 3,17 3,00 4,33 2,83 3,50 3,67 3,67 3,00 3,67 4,00 3,67 4,33 4,00 4,00 3,67 4,00 3,00 4,00 4,00 4,00 3,67 3,33 3,00 3,67 3,00
Ca t a t a n: Variabel X1 memiliki 2 indikator 9 butir pernyataan; X2 memiliki 2 indikator 10 butir pernyataan; X3 memiliki 3 indikator 4 butir pernyataan; dan Y memiliki 3 indikator 6 butir pernyataan.
106
Model
Std. Error
Beta
Sig.
Zero-order
Partial
1 (Constant)
.672
.264
2.540
.014
X1 X2 X3
a. Dependent Variable: Y
Nilai koefisien determinasi (adjusted R square) digunakan untuk menunjukkan variasi nilai variabel tergantung yang dijelaskan oleh variabel bebas. Dari tabel output program ini, disimpulkan bahwa kinerja karyawan dijelaskan oleh motivasi karyawan, perilaku pemimpin, dan pengembangan karier sebesar 70,7%. Sementara itu, sisanya (sebesar 29,3%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam model.
108
Dari tabel output ini, disimpulkan bahwa jika alfa yang dipilih sebesar 1% maka variabel kinerja karyawan secara serempak signifikan (nyata) dijelaskan oleh variabel motivasi karyawan, perilaku pemimpin, dan pengembangan karier.
109
1 (Constant)
.672
.264
2.540
.014
X1 X2 X3
Tabel output ini menunjukkan bahwa untuk alfa 5% semua nilai a. Dependent Variable: Y Sig. lebih kecil. Dengan demikian, semua variabel bebas (motivasi karyawan, perilaku pemimpin, dan pengembangan karier) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan secara parsial.
110
besar dalam persamaan itu. Perhatikan signifikansi setiap koefisien tersebut pada setiap variabel. Jika nilai koefisien regresi suatu variabel paling besar di antara yang lain dan signifikan untuk alpha tertentu maka: variabel itu mempunyai pengaruh yang dominan jika dibandingkan dengan variabel lain terhadap variabel terikat.
111
menjelaskan akibat/pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat variabel bebas dengan seperangkat variabel terikat. Pada analisis jalur, terlebih dahulu harus menggambarkan secara diagramatik struktur hubungan kausalitas antara variabel bebas dengan variabel terikat. Diagram ini
112
Diagram berikut ini menunjukkan hubungan kausal antara X1 dengan X4, X2 dengan X4, dan X3 dengan X4. Sementara, hubungan antara X1 dengan X2, X1 dengan X3, dan X2 dengan X3 masing-masing adalah hubungan korelasional. Perhatikan bahwa panah dua arah menyatakan hubungan korelasional. Pada diagram jalur, terdapat tiga variabel eksogen (X1, X2 , X3) dan satu variabelXendogen (X4).
1
X2
X4
X3
113
Koefisien Jalur
Besarnya pengaruh dari suatu variabel eksogen ke variabel endogen tertentu dinyatakan oleh besarnya bilangan koefisien jalur (path coefficient).
X1
X3X1 X3 X3X2
r X1X2
X2
X3
114
kancah penelitian yang sesungguhnya, dapat dipelajari pada buku penulis [Anwar Sanusi,
Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Penerbit Salemba, 2011 )]; Bab 10 Analisis Data pada
subbab Analisis Jalur (Path Analysis).
115
pengembangan lebih lanjut dari path analysis. Pada model persamaan struktural (SEM), hubungan kausalitas antarvariabel eksogen dengan endogen dapat ditentukan secara lebih lengkap. Dengan menggunakan SEM, tidak hanya hubungan kausalitas (langsung dan tidak langsung) pada variabel atau konstruk yang diamati dapat terdeteksi, tetapi komponen-komponen yang berkontribusi terhadap pembentukan konstruk tersebut dapat ditentukan (hal ini tidak tertampung dalam analisis jalur).
116
model pengukuran dan model struktural. Model pengukuran digambarkan dengan konfirmasi indikator-indikator empiris terhadap konstruk yang dibangun oleh indikator itu, sedangkan model struktural menjelaskan struktur hubungan kausalitas antarvariabel.
118
119
120
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL (KETRANS) X5 = Stimulasi intelektual X6 = Pengaruh individu X7 = Motivasi inspiratif X8 = Pertimbangan individual
PENGEMBANGAN KARIER (PEKAR) X9 = Jalur individu X10 = Jalur organisasi X11 = Jalur mentor
KINERJA ORGANISASI (KINOR) Y4 = Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran Y5 = Perspektif bisnis internal Y6 = Perspektif pelanggan Y7 = Perspektif finansial
Contoh hasil pengembangan model berbasis teori: Hubungan antara budaya organisasi, kepemimpinan transformasional, pengembangan karier dengan komitmen organisasional dan kinerja organisasi.
121
berdasarkan pijakan teori yang kuat, model itu selanjutnya diterjemahkan ke dalam diagram jalur (path diagram) agar dapat menentukan hubungan kausalitas atau korelasional antarkonstruk atau variabel dengan mudah.
122
Contoh: Diagram jalur hubungan budaya organisasi, kepemimpinan transformasional, dan pengembangan karier dengan komitmen organisasional dan kinerja organisasi.
123
Contoh Persamaan Model Struktural: 1.Persamaan struktural yang menjelaskan pengaruh langsung variabel budaya organisasi, kepemimpinan transformasional, dan pengembangan karier terhadap komitmen organisasional KOMOR = 1 BUDOR + 2 KETRANS + 3 PEKAR + Z1
124
digunakan sebagai input adalah matriks varians/kovarians atau matriks korelasi. (Perhatikan pembahasan pada bagian analisis jalur/path analysis.)
125
Dalam analisis SEM, sering kali muncul persoalan identifikasi, baik yang berupa unidentified maupun overidentified. Sebagai akibatnya, model tidak mampu menghasilkan estimasi atau pendugaan yang seharusnya. Ciri-ciri terjadinya masalah identifikasi, antara lain: standard error untuk satu atau beberapa koefisien sangat besar, terjadi korelasi yang berlebihan antarkoefisien estimasi yang diperoleh dari model yang dimaksud.
126
128
Interpretasi dan Modifikasi Model terakhir dalam analisis SEM adalah Langkah
melakukan interpretasi terhadap model yang sudah memenuhi persyaratan dengan berpedoman pada kriteria-kriteria goodness-of-fit. Jika model ternyata belum memenuhi kriteria ini maka disarankan untuk dilakukan modifikasi.
Aplikasi SEM dalam kancah penelitian yang sesungguhnya, dapat dipelajari pada buku penulis [Anwar Sanusi, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Penerbit Salemba, 2011 )]; Bab 10 Analisis Data pada subbab Structural Equation Modeling (SEM).
129
yang akan memanfaatkan (atau membaca) laporan penelitian itu. 3.Ketajaman dalam menyampaikan informasi hasil penelitian. 4.Sistematika penulisan laporan (untuk setiap jenjang pendidikan, sistematika penulisan akan memiliki perbedaan walaupun substansinya sama).
130
132