Anda di halaman 1dari 15

1 I. PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Pengembangan pertanian memiliki arti yang sangat penting dalam menggerakkan dan memajukan pembangunan Nasional Indonesia. Sektor ini selain menyerap lebih dari 50 % tenaga kerja, tidak dapat disangkal pula bahwa semua orang sangat bergantung pada sektor ini sebagai ujung tombak pemenuhan kebutuhan pangan. Kemajuan sektor pertanian bukan saja terkait dengan persoalan ekonomi semata, tetapi juga berkaitan langsung dengan kondisi sosial politik dan sektor-sektor lainnya. Salah satu pengembangan sektor pertanian adalah usahausaha perluasan dan pengembangan sistem produksi dan

pemasaran. Usaha disektor pertanian sudah sejak lama menjadi salah satu tulang punggung perekonomian yang mantap. Sebagai tulang punggung perekonomian, sub sektor pertanian memberikan andil yang cukup besar dalam mendatangkan devisa, sumber bahan kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri penyediaan lapangan dan kesempatan kerja yang dapat memberikan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidup.

2 Di Indonesia bawang merah menjadi komoditas cukup penting sebagai sumber penghasilan petani dan pendapatan negara. Selama beberapa tahun terakhir ini, bawang merah termasuk komoditas sayuran komersial yang diekspor Indonesia bersama sama dengan kubis, bunga, cabai, tomat, dan kentang. Salah satu permasalahan pemasaran pertanian yang sering kita temui dilapangan adalah harga dari produk pertanian antar tempat/daerah. Seringkali apabila harga di suatu tempat tinggi sedangkan ditempat lain rendah, maka produk yang harganya rendah disatu tempat akan mengalir ketempat dengan harga yang lebih tinggi. Tetapi, kenyataan yang terjadi harga disuatu tempat yang jauh lebih rendahsulit untuk mengikuti perkembangan harga ditempat lain karena adanya keterbatasan seperti sulitnya

transportasi, rendahnya informasi harga dan lain-lain. Pembangunan sektor pertanian membutuhkan perbaikan keseimbangan dalam produksi dan pemasaran. Pembangunan pertanian tidak akan efektif apabila hanya memperbaiki sistem produksi dan mengabaikan sistem pamasaran karena perbaikan pendapatan petani tergantung juga pada perbaikan sistem

pemasaran. Dari sisi petani, suatu sistem tataniaga yang efektif dan efisien merupakan salah satu yang mendorong peningkatan

3 produksi pertanian, seperti kapan petani menjual akan

meningkatkan penerimaan petani. Usaha peningkatan efisiensi sistem pemasaran merupakan masalah penting dewasa ini. Setiap produk yang dihasilkan sedapat mungkin melalui berbagai kegiatan pemasaran dengan biaya paling rendah. Namun pembangunan sistem tata niaga di Indonesia yang efektif dan efisien sering kali dihambat oleh masalah-masalah seperti; lemahnya infrastruktur yang menghubungkan Rendahnya antara arus produsen dengan dan pasar dan

konsumen,

informasi

pasar,

kurangnya

pengetahuan yang perlu dimiliki petani. Kelurahan Baruga Dhua adalah salah satu wilayah pertanian dikabupaten Majene yang mempunyai produktifitas bawang merah yang cukup tinggi setiap tahunnya. Namun demikian, tingkat kesejahteraan petani bawang merah yang ada di Kelurahan baruga dhua sebagian besar belum bisa dikatakan sejahtera. Hal ini disebabkan oleh karena rendahnya pengetahuan petani dalam membaca dan menyikapi harga pasar. Kelurahan Baruga Dhua tujuh tahun terakhir ini produksi bawang merah terus meningkat sedangkan harga bawang merah harganya relatif tidak stabil, dengan harga bawang merah yang seperti itu bukan tidak mungkin petani yang ada didaerah ini akan

4 merasa jenuh, bosan dan akan beralih profesi dan mengakibatkan produksi bawang merah menjadi menurun. Dengan dasar inilah yang mendorong penulis untuk meneliti mengenai Dampak Produksi Bawang Merah Terhadap Harga Bawang Merah Di Kelurahan Baruga Dhua Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene

1.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah : 1. bagaimana dampak produksi bawang merah terhadap harga pasaran di Kelurahan Baruga Dhua Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene ?

1.3. Tujuan penelitian : 1.

Tujuan dan Kegunaan

Mengetahui seberapa besar kemampuan petani dalam membaca dan menyikapi harga pasaran bawang merah.

2.

Mengetahui sejauh mana dampak produksi bawang merah terhadap harga pasaran bawang merah.

Kegunaan dari penelitian : 1. Merupakan masukan bagi petani untuk lebih cermat dalam membaca harga pasar 2. Sebagai pendorong kepada petani untuk mengembangkan bawang merah 3. Sebagai bahan informasi bagi petani dalam mengembangkan tanaman bawang merah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bawang Merah

6 Bawang merah termasuk keluarga Liliaceae yang mempunyai ciri berumbi lapis, berakar serabut, dan bentuk daun silindris.umbi lapis tersebut berasal dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk fungsinya. Bawang merah termasuk ke dalam genus Allium. Lebih dari 500 species yang merupakan anggota Allium, akan tetapi yang telah dibudidayakan dapat dibagi menjadi 7 batang-batang semu serta berubah bentuk dan

kelompok(Rismunandar, 2001). sebagai berikut : 1. Allium cepa L : Kelompok ini meliputi bawang biasa seperti bawang bombai dan bawang merah. 2. Allium sativum L : Kelompok ini adalah kelompok bawang putih. Jenis ini mempunyai bentuk daun seperti pita. 3. Allium ampeloprasum L. atau Allium parrum L. : Kelompok ini mempunyai bentuk batang yang besar dan bentuk daun seperti pipa. Jenisnya meliputi bawang prei, bawang timur atau leek dan kurrat. 4. Allium fistulosum L : Kelompok ini meliputi bawang bakung dan welsh atau sibol. Jenis ini mempunyai bentuk daun seperti pipa.

7 5. Allium schoenoprasum : Kelompok ini meliputi bawang kucai atau chive. Jenis ini memiliki bentuk daun jarum. 6. Allium chinense G. Don : Bawang ini disebut juga bawang rakkyo. 7. Allium tuberosum Rottler ex Sprengel : bawang ini disebut juga bawang prei cina.

2.2.

Konsep Pemasaran

Filsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan kebutuhan pembeli/konsumen seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran tersebut. Konsep pemasaran adalah suatu filsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalm usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Iskandar,2002). 2.3. Bentuk Pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi kebutuhan

8 Dalam melakukan penjualan hasil panen petani bawang merah melakukan penjualan dengan beberapa bentuk

diantaranya yaitu dijual dalam bentuk umbi basah, umbi kering, dan bibit (Rahayu, 2005). 1. Umbi basah Dalam bentuk umbi basah, bawang merah dijual setelah panen yaitu diambil di lokasi pertanian atau 1-2 hari setelah panen, dengan keadaan daun dan umbi yang masih segar dan umbi berwarna merah muda. 2. Umbi kering Penjualan dalam bentuk umbi kering banyak dilakukan oleh petani karena dalam bentuk penjualan ini sangat

menguntungkan bagi petani itu sendiri. Dalam bentuk ini, umbi bawang sudah kelihatan kering, berwarna merah, daunnya kering menguning. Untuk mencapai tingkat tersebut, para petani biasanya melakukan penjemuran dalam waktu 4-5 hari. Kemudian umbi diikat dan disimpan digudang yang kering sambil menunggu saat yang paling tepat untuk dijual. 3. Bibit Untuk keperluan bibit, bawang merah dipanen lebih tua, sekitar 10 hari dari waktu panen biasa yaitu pada umur 70-90

9 hari setelah tanam. Umbi untuk bibit perlu dijemur sampai kering yaitu 4-5 hari. Kemudian umbi diikat dan disimpan di para-para dalam gudang selam 3 bulan setelah itu baru dijual. 2.4. Harga

Harga merupakan factor yang sangat berpengaruh dalam keputusan pembelian, dan sangat erat kaitannya dengan kuantitas pesanan dan mutu bahan. Dalam menetapkan harga suatu barang harus sesuai dengan pensyratan harga yaitu

kualitas dari produk yang akan ditetapkan harganya jangan sampai produk yang ditetapkan tidak terjual atau malah produk tersebut menjadi berpengaruh terhadap biaya produksi

(mengalami kerugian) (Bahri. 2003).

2.5.

Permintaan, penawaran dan elastisitas penawaran harga Konsep hukum permintaan menyatakan :

Apabila harga suatu barang naik, permintaan barang tersebut akan turun. Apabila harga suatu barang turun, permintaan barang tersebut akan naik, ceteris paribus. Sedangkan Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan penjual dalam suatu pasar dalam tingkat harga tertentu dan dalam periode tertentu. Konsep hukum penawaran berbunyi :

10 Apabila harga suatu barang naik, penawaran barang tersebut akan naik. Apabila harga barang turun, penawaran barang tersebut akan turun, ceteris paribus. Elastisitas penawaran adalah derajat kepekaan atas perubahan jumlah barang yang ditawarkan (Es) terhadap mengukur yang perubahan persentase yang

harga.elastisitas perubahan dalam

penawaran jumlah

barang

ditawarkan

diakibatkan besarnya perubahan harga.

2.2

Hipotesis

Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah maka dapat ditarik hipotesis yaitu : a. Dampak produksi bawang merah terhadap harga pasaran bawang merah sangat rendah karena kurangnya pengetahuan dalam sistem tata niaga dan dan permintaan bawang merah sering menurun setiap waktu panen tiba.

III. METODE PENILITIAN

3.1

Waktu dan Tempat

11 Penilitian ini di laksanakan pada bulan Oktober sampai November 2011, di Kelurahan Baruga Dhua, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene.

3.2

Populasi dan sampel

Populasi yang menjadi objek penelitian adalah masyarakat petani bawang merah yang ada di kelurahan baruga dhua kecamatan banggae timur kabupaten majene yang berjumlah 304 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana agar semua populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai sample yakni sebesar 20% dari jumlah populasi, karena pada lokasi penelitian terdapat 304 orang petani bawang merah, maka jumlah petani yang menjadi responden sebanyak 60 0rang

3.3

Jenis dan sumber data

Metode pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 3.3.1 Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu

pengumpulan data yang dilakukan berdasarkan literatur yang mempunyai keterkaitan dengan obyek penelitian. Hal ini dapat berupa pendapat pendapat para ahli, batasan-batasan

12 pengertian serta hal-hal yang turut mendukung dan melengkapi segala uraian yang dijadikan dasar dalam penelitian skripsi adalah sebagai berikut : 1) Kutipan langsung, yaitu penulis mengutip dari bahan referensi yang berkaitan dengan pembahasan skripsi tanpa merubah redaksi beserta isi kandungannya. 2) Kutipan tidak langsung, yaitu penulis mengutip ide dan karangan kemudian menuangkannya dalam redaksi

kutipan yang terkait dengan redaksi yang ada dalam sumber tesebut.

3.3.2

Penelitian

lapangan,

pengumpulan

data

dengan

melakukan penelitian langsung kelapangan yang menggunakan metode-metode sebagai berikut : 1. Metode observasi, yaitu metode pengumpulan data

bersifat observasi dengan terjun langsung kelapangan guna memperoleh data yang diperlukan. 2. Metode interview, yaitu metode penelitian dengan cara wawancara langsung kepada responden.

13 3.4 Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian diolah sesuai dengan variabel yang diamati, yaitu : jumlah produksi bawang merah, jumlah

permintaan, penawaran dan elastisitas bawang merah dan harga pasaran bawang merah. Dimana elastisitas harga penawaran adalah

Dimana : Es = Elastisitas penawaran Q = Perubahan jumlah penawaran P = Jumlah penawaran semula P = Perubahan harga Q = Harga semula

14 3.5 Defenisi Operasional

1. Bawang merah adalah tanaman sayuran keluarga liliaceae yang mempunyai ciri-ciri umbi lapis, berakar serabut, dan bentuk daun silindris. 2. Pemasaran adalah Suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menyalurkan komoditi pertanian dari petani produsen ke konsumen. 3. Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menghasilkan komoditi pertanian. 4. Dampak Produksi yang dimaksud yang dimaksud adalah sejauh mana pengaruhnya produksi terhadap harga

komoditi. 5. Permintaan adalah jumlah komoditi yang diminta pada suatu pasar dengan tingkat harga tertentu dan dalam periode tertentu. 6. Penawaran adalah jumlah komoditi yang ditawarkan pada suatu pasar dengan tingkat harga tertentu dan dalam periode tertentu. 7. Harga Pasaran adalah harga yang ditentukan oleh suatu pasar untuk komoditas tertentu dan dalam periode

tertentu.

15 8. Elastisitas perubahan penawaran jumlah adalah derajat kepekaan atas

barang yang ditawarkan terhadap

perubahan harga.

DAFTAR PUSTAKA 1. Anindita,Ratya, 2002. Pemasaran Hasil Pertanian. Genesindo. Bandung. 2. Bahri. 2003. Teori Mikroekonomi. Erlangga. Jakarta. 3. Rahayu. 2005. Tataniaga Pertanian. Armico. Bandung. 4. Rismunandar. 2001. Bawang Merah. Membudidayakan Tujuh Jenis Bawang. Sinar Baru. Bandung. 5. Sariono, Endro. 2007. Manusia dan Perilaku Ekonomi. Ganeca exact. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai