Anda di halaman 1dari 2

PERBANDINGAN KINERJA METODE DETEKSI TEPI PADA CITRA WAJAH 1 Dewi Agushinta R.

2 Alina Diyanti 1 Jurusan Ilmu Komputer/Teknologi InformasiUniversitas GunadarmaJl. Margonda Raya 100 Pondok Cina, Depok 16424dewiar@staff.gunadarma.ac.id 2 Jurusan InformatikaUniversitas GunadarmaJl. Margonda Raya 100 Pondok Cina, Depok 16424 ABSTRAK Terdapat empat metode deteksi tepi yang dibandingkan dalam penelitian ini yaitusobel, prewitt, canny dan roberts. Pembuatan aplikasi perbandingan metode-metodeini berdasarkan algoritma pendeteksian tepi skala keabu-abuan berdasarkan jurnal penelitian dari MATLAB 6.5 Help dan Metode Otsu yang telah disesuaikan dengankeadaan citra uji coba yang akan digunakan. Berdasarkan perbandingan yangdilakukan untuk kinerja, metode deteksi tepi canny merupakan metode deteksi yang paling akurat dengan tingkat keberhasilan 90%. Metode deteksi tepi robertsmerupakan metode yang paling cepat untuk waktu proses dengan tingkat keberhasilan 70%.Kata kunci : metode deteksi tepi, kinerja, waktu proses PENDAHULUAN Pengolahan citra bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi olehmanusia atau mesin (dalam hal ini komputer). Pengolahan citra telah menggunakansistem komputer yang diaplikasikan pada sejumlah bidang, seperti pada bidangkedokteran, biologi, hukum, dan keamanan.Teknik pengolahan citra mentransformasikan citra menjadi citra lain. Jadi,masukannya adalah citra dan keluarannya juga citra, tetapi citra keluarannya harusmempunyai kualitas lebih baik daripada citra masukan. Operasi pengolahan citradapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis yaitu perbaikan kualitas citra, pemugarancitra, segmentasi citra, analisis citra, dan rekonstruksi citra.Peningkatan kualitas citra bertujuan menghasilkan citra dengan kualitas yang lebihbaik dibandingkan dengan citra semula. Analisis citra bertujuan mengidentifikasiparameter yang diasosiasikan dengan ciri dari objek dalam citra, untuk selanjutnyaparameter tersebut digunakan dalam menginterpretasi citra. Analisis citra padadasarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu ekstraksi ciri, segmentasi, dan klasifikasi.Faktor kunci dalam mengekstraksi ciri adalah kemampuan mendeteksi keberadaantepi di dalam citra. Ada beberapa metode deteksi tepi. Penggunaan metode deteksitepi yang tidak tepat, akan menghasilkan pendeteksian yang gagal. Pendeteksian

tepimerupakan tahapan untuk melingkupi informasi di dalam citra. Tepi mencirikan batasobjek dan karena itu tepi berguna untuk proses segmentasi dan identifikasi objek didalam citra (Munir, 2004). Dalam penelitian ini citra yang akan digunakan sebagai uji coba adalah suatu citradiam berwarna dengan bentuk 2D (frontal) dengan format JPEG/JPG. Citra tersebutdiasumsikan telah melalui tahap awal dalam sistem pengenalan wajah, yaitu tahapdeteksi wajah secara otomatis menggunakan metode deteksi kulit. Tujuan daripenelitian ini adalah membandingkan beberapa metode deteksi tepi pada citra wajah.TINJAUAN PUSTAKA Konsep Deteksi Tepi Tepi adalah perubahan nilai intensitas derajat keabuan yang mendadak (besar) dalam jarak yang singkat. Perbedaan intensitas inilah yang memperlihatkan rincian padagambar. Tepi dapat diorientasikan dengan suatu arah, dan arah ini berbeda-beda,tergantung pada perubahan intensitas.Deteksi tepi merupakan langkah pertama untuk melingkupi informasi di dalam citra.Tepi mencirikan batas-batas objek dan karena itu tepi berguna untuk prosessegmentasi dan identifikasi objek di dalam citra. Tujuan operasi deteksi tepi adalahuntuk meningkatkan penampakan garis batas suatu daerah atau objek di dalam citra(Munir, 2004). Gambar 1. Model Tepi satu-Matra Ada tiga macam tepi yang terdapat di dalam citra digital. Ketiganya adalah tepicuram, tepi landai, dan tepi yang mengandung derau. Gambar 2. Jenis-jenis Tepi (Munir, 2004) Teknik Deteksi Tepi Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk mendeteksi tepi, antara lain (Munir,2004) :1. Operator gradien pertama, contoh beberapa gradien pertama yang dapat digunakanuntuk mendeteksi tepi di dalam citra, yaitu operator gradien selisih-terpusat,operator Sobel , operator Prewitt , operator Roberts , operator Canny .2. Operator turunan kedua, disebut juga operator Laplace. Operator Laplace mendeteksi lokasi tepi khususnya pada citra tepi yang curam. Pada tepi yangcuram, turunan keduanya mempunyai persilangan nol, yaitu titik di mana terdapat

Anda mungkin juga menyukai