ISSN 0215 - 8250 116
PENDEKATAN ALAMJAH
DALAM PENGAJARAN BAHASA KEDUA
Oleh
I Nyoman Seloka Sudiara
Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Dan Daerah
ABSTRAK
Pendekatan atamiah merupakan salah satu pendekatan dalam pengajaran bahasa
yang bertujuan mengembangkan kemampuan pembelajaran dalam menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi. Secara teoritis, pendekatan ini diilhami oleh lima hipotesis
dalam Teori Monitor : hipotesis pemerolehan-pembelajaran, hipotesis urutan alamiah,
hipotesis monitor, hipotesis masukan, dan hipotesis saringan afeksi. Sebagai
pendekatan yang berorientasi pada penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi,
penerapan pendekatan ini lebih bertumpu pada proses pemerolehan; sementara itu,
proses pembelajaran berfungsi sebagai monitor. Teknik-teknik yang dapat digunakan
dalam pembelajaran bahasa kedua dengan pendekatan ini di antaranya adalah teknik
gerak, teknik demonstratif, dan teknik permainan bahasa.
Kata kunci: pemerolehan bahasa, pendekatan alamiah, dan pengajaran bahasa
ABSTRACT
Natural approach is one of the language teaching approches to develop leamers
ability in using language as a tool for communication. Theoretically, this approach is
grounded by five hypothesises in the Monitor Theory : the Acquistion-Learning
Hypothesis, the Natural Order Hypothesis, The Monitor Hypothesis, the Input
Hypothesis, and the Affective Filter Hypothesis. As an approach oriented to the used of
language as a tool for communication, the application of this approach more emphasises
on the acquistion process while the laerning process fuctions as the monitor. Some of
the tehniques which can be used in the second language teaching using this approach
include the movement thnique, the demonstration tehnique, and the games.
Key words : language acquistion. natural approach, and language teaching
PENDAHULUAN
Pendekatan alamiah merupakan salah satu pendekatan dalam pengajaran bahasa
yang bertujuan mengembangkan kemampuan pembelajaran dalam menggunanakan
bahasa sebagai alat komunikasi. Secara teoritis, pendekatan ini diilhami lima hipotesisi
Aria itp STREP Singarafa, NOL 4TH, 000 sult 1997ISSN 0215 - 8250 117
dalam teori Monitor. Sebagaimana diketahui, Teori Monitor adalah sebuah teori dalam
pemerolehan bahasa kedua. Dengan demikian, pembahasan dalam uraian ini dikaitkan
dengan pemerolehan bahasa kedua.
Yang dimaksud pemerolehan bahasa kedua adalah pemerolehan bahasa selain
bahasa pertama (bahasa ibu), Proses pemerolehan bahasa bahasa kedua dapat terjadi
dengan bermacam cara, pada usia berapa saja, untuk berbagai tujuan dan pada tingkat
kebahasaan tertentu. Menurut Utari Subyakto (1988 : 74), terdapat dua macam tipe
pemerolchan bahasa kedua, yaitu secara terpimpin dan secara alamiah. Pemerolehan
babasa kedua secara terpimpin adalah pemerolehan oleh pembelajar melalui proses
belajar-mengajar yang dipimpin oleh guru, sedangkan pemerolehan bahasa kedua secara
alamiah berlangsung tanpa melalui proses belajar-mengajar di kelas, tanpa bantuan guru.
Prinsip-prinsip Pendekatan Alamiah dalam Pengajaran Bahasa
Sebelum sampai pada prinsip-prinsip pendekatan alamiah itu sendiri, terlebih
dabulu akan dipaparkan mengenai asal usul pendekatan alamiah dan perkembangannya.
Pendekatan ini dirintis sejak tahun 1976 oleh Tracy D. Terrel, seorang linguis dari
Universitas California, Semula, pendekatan ini bersendar pada pendekatan lama, yakni
Direct Method, tetapi perkembangannya kemudian semakin jauh dari metode tersebut
sehingga nama Natural Approach (Pendekatan Alamiah) dianggap lebih cocok
(Dardjowidjojo, 1972 : 47).
Lebih jauh kemudian, istilah Pendekatan Alamiah didasarkan atas pandangan
bahwa penguasaan (mastery) suatu bahasa lebih banyek bertumpu pada pemerolehan
(acquisition) bahasa itu dalam konteks yang alamiah dan kurang pada pembelajaran
(learning) aturan-aturan yang secara sadar dipelajari satu per satu. Karena adanya kaitan
antara pemerolehan dan pembelajaran, logislah jika perkembangan terakhir Pendekatan
Alamiah ini bergandengan tangan dengan Teori Monitor yang diajukan oleh Stephen D.
Krashen pada tahun 1978. Kerja sama antara Terrel dan Krashen menghasilkan buku
pedoman yang lengkap untuk metode ini, yakni sebuah buku yang berjudul The Natural
Approach : Language Acquisition in the Classroom (1983).
Demikianlah, pada mulanya Pendekatan Alamiah bersandar pada Direct Method
(Metode Langsung), tetapi kemudian berpaling pada Teori Monitor yang dengan
sendirinya terkait erat dengan lima hipotesis yang dianut dalam Teori Monitor itu.
Berangkat dari pandangan bahwa tujuan pembelajaran bahasa adalah membuat
pembelajar dapat berkomunikasi, menurut Terrel (dalam Dardjowidjojo, 1992 : 48)
pembelajar harus didorong untuk memilih kompetensi komunikatif, yaita kemampuan
Aneka Widya STRIP Singreja, NO.A THLXKK li 1997ISSN 02/5 - 4250 118
untuk bisa memahami apa yang dikatakan oleh penutur asli tanpa melakukan keasalahan
yang mengganggu arti yang dimaksud dalam wacana itu. Berdasarkan pengertian
tentang kompetensi seperti itu, prinsip-prinsip Pendekatan Alamiah bisa dirumuskan
sebagai berikut,
(J) Pada tahap awal pembelajar bertindak sebagai pendengar. Oleh karena itu, ia tidak
diwajibkan menguasai semua kata dan gramatika yang diucapkan penutur asli.
Penutur asli adalah ‘msein’ yang mampu mengkreasikan segala macam wujud
bahasa selama wujud itu dimungkinkan di dalam sistem bahasa yang bersangkutan.
(2) Pada tahap berikutnya, pembelajar bertindak selaku pembiara, Sebagai pembicara,
pada mulanya si pembelajar juga tidak diharapkan menguasai, apalagi ‘secara
sempurna’, semua bentuk gramatika, lafal yang baik, kata-kata yang tepat, dan
Jain-lainnya,
(3) Banyaknya kesalahan dan ketidaktepatan yang dilakukan oleh pembelajar pada taraf
permualaan adalah hal yang wajar, sama halnya dengan anak kecil yang
memperoleh bahasa ibunya sendiri. Anak kecil dibarengi dengan pertumbuhan
biologisnya dan dirangsang oleh masukan-masukan kebahasaan yang datang dari
alam sekitarnya,
(4) Bahasantara (interlanguage) merupakan ragam yang pasti ada pada pembelajar yang
scdang belajar bahasa kedua. Oleh karena itu, keberadaannya tidak periu
Girisaukan. Implikasi dari sikap ini adalah bahwa koreksi terhadap kesalahan
pembelajar tidak dilakukan pada waktu proses belajar di kelas, melainkan di luar
Kelas pada waktu pelatihan-pelatihan atau pekerjaan rumah yang khusus
dimaksudkan untuk itu.
(5) Penekanan pada komunikasi mengharuskan Pendekatan Alamiah menyajikan
kosakata dalam jumlah yang banyak (Tarrel dalam Dardjowidjojo, 1992 : 49). Hal
ini diperlukan karena di dalam Pendekatan Alamiah, komprehensi dan produksi
benar-benar dibedakan. Selama pembelajar belum merasa siap untuk berbicara, ia
tidak diminta berbicara.
Pemerolehan Bahasa Kedua Menurut Pendekatan Alamiah
Proses pemerolehan bahasa kedua (bahasa asing) merupakan proses yang sangat
rumit karena adanya banyak faktor yang menjadi kendala, Akan tetapi, berkat usaha
para ahli psikolinguistik yang telah melakukan berbagai eksperimen dalam mencari
pemecahan kerumitan tersebut, telah dihasilkan berbagai teori dan hipotesis mengenai
pemerolehan bahasa kedua ataupun bahasa asing, Salah satu diantaranya adalah teori
Aneka Widsa STKIP Singaraia, NO. ¢ TH. XXX Ji 1997