Anda di halaman 1dari 17

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun Oleh : Retno Irmawati ( 1003040120 ) Rosita ( 1003040134 ) Listiya Febriana ( 1003040

TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2010/2011

A. Hidup menurut Islam Dalam surah 67 (Al Mulk), ayat 1&2 dijelaskan :


Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Dari ayat tersebut dapat ditarik pengetian bahwa MATI dan HIDUP adalah makhluk / ciptaan Allah juga. DUA KALI MATI DAN DUA KALI HIDUP Surat Al Baqarah ayat 28 menjelaskan :


Mengapa kamu kafir kepada Allah, Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkanNya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? Ayat tersebut melukiskan bahwa sebelum masa konsepsi (pembuahan dalam rahim) manusia adalah benda mati kemudian dihidupkan (diberi hayat) oleh Allah lahir kedunia sampai ajalnya mati lagi seperti keadaan sebelum konsepsi kemudian di hidupkan kembali untuk kedua kalinya. Meskipun mengalami dua kali mati dan dua kali hidup tetapi kematian atau mati yang kedua. Demikian pula kehidupan atau hayatnya yang pertama tidak sama sengan kehidupan atau hayatnya yang kedua.

Hal ini dapat dipahami dari ayat 64 dari Surah Al Ankabut :


Dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. Kemudian ayat 77 dari surah Al Qashash


akhirat,


dan janganlah kamu melupakan

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Kemudian ayat 56 dari surah Al Dzariyat :


Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Dari ayat-ayat tersbut dapat dipahami bahwa hidup manusia di dunia ini.hanyalah untuk beribadah atau mengabdi kepada Allah semata. Dan pengabdian manusia di dunia ini laksana senda gurau yang akan diakhiri dengan kematiannya yang kedua untuk hidup kekal selamanya. Dimana mutu atau kualitas kehidupan di akhirat itu sangat erat hubungannya denagn mutu atau kualitas kehidupan di dunia ini. B. HIDUP YANG BAIK DAN BENAR MENURUT ISLAM MENJALANI HIDUP PENUH MAKNA Dalam menjalani kehidupan ini, manusia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain yakni kebebasan hati untuk memilih kehidupannya. Apakah akan memilih mengikuti daya tarik positif atau tarikan negative. Mengikuti daya tarik spiritual yang mengantarkannya pada kehidupan penuh makna dan keagungan atau daya tarik materialisme duniawi semata yang dapat membawanya pada kegagalan. Amanat agung yang dipikul manusia dalam hidup ini, hanya dapat ditunaikan andaikata kita dapat memahami secara utuh dan benar hakekat penciptaan diri kita. Sehingga manusia dapat menggunakan potensi dirinya untuk menjalani kehidupan ini penuh makna dan berdayaguna. Banyak memberikan manfaat bagi orang lain dan alam semesta. Menghasilkan karya dan kinerja yang bermanfaat bagi orang lain dan alam semesta. Bagaimana agar dapat menjalani kehidupan ini penuh makna dan berdayaguna ? Setiap individu pasti memiliki jawaban masing-masing, namun disini saya memberikan beberapa tips berikut ini: Mengubah Orientasi Hidup, Memikirkan Orang Lain Apakah Anda lebih sering memikirkan diri sendiri dibandingkan orang lain ? Misalnya berpikir bagaimana memenuhi keinginan sendiri, ingin pekerjaan lebih baik,

penghasilan lebih tinggi, rumah lebih mewah, mobil baru, bisnis lebih besar, lebih kaya dan ingin-ingin lainnya. Kalau hal itu yang selalu ada dalam pikiran kita, artinya kita lebih sering memikirkan diri sendiri. Artinya kita hanya berpusat pada diri sendiri dan mementingkan diri sendiri. Mulailah mengubah pusat hidup kita lebih banyak memikirkan orang lain. Misalnya memikirkan bagaimana membantu anak-anak yatim bisa bersekolah, membantu fakir miskin yang kesulitan sembako, memikirkan pekerjaan bagi pengangguran, membantu orang tak berdaya, orang yang kurang rejeki, orang yang tidak pernah dibantu hidupnya. Itu artinya kita sudah mulai memikirikan orang lain. Inilah yang akan membawa kita lebih dekat dengan kemudahan, kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup. Meningkatkan empati kepada orang lain. Bersikap empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai HIDUP kita. Bersikap empati lebih menekankan pada mengerti orang lain, memahami kondisi orang lain secara emosional dan intelektual. Artinya kita menggunakan ketajaman mata hati untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, berusaha melihat kesulitan orang lain. Bersikap empati, sederhananya memandang keluar melalui kerangka pikiran orang lain, atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain melalui kaca mata orang lain. Bagaimana caranya ?. Dengan menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa kita. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Memiliki kerendahan hati, kesediaan berbagi kebaikan dengan orang lain. Berbagai kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat mengalami kesulitan. Banyak Melepaskan Energi Positif Melepaskan energi positif artinya banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan positif. Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan pada saat menolong orang yang sedang benarbenar kesusahan, misalnya ? Itulah sesungguhnya kebahagiaan yang menyentuh aspek

spiritual. Menolong orang lain adalah pekerjaan positif dan melepaskan energi positif kepada orang lain.Melepaskan energi positif dapat dilakukan dengan berbagi semangat, berbagi ide dan solusi bagi orang lain, berbagi pemikiran positif, misalnya. Semakin banyak anda melakukan pekerjaan positif, semakin banyak melepaskan energi positif dan semakin banyak yang akan kembali Anda terima. Mungkin anda akan menerimanya dalam bentuk yang berbeda, misalnya kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa, ketenangan hidup bahkan bisa saja berbagai kemudahan rejeki, dll. Hadapkan Wajah Kepada Allah Hidup adalah pemberian dari Allah. Maka Dia-lah yang berkuasa juga untuk mengambilnya kembali. Dia pulalah yang berkuasa mengatur hidup kita, memberikan kemudahan, keberhasilan atau kesulitan bagi kita. Itu semua bermula dari bagaimana cara kita memilih jalan hidup kita. Berusahalah menjaga keseimbangan dalam hidup dengan selalu mengorbit dan beredar dalam lingkaran pusat gravitasi spiritual. Pusat makna tertinggi kehidupan yang di dalamnya sudah ada sifat-sifat mulia Allah Tuhan Yang Maha Esa. SYUKUR DAN SABAR SIKAP TERBAIK DALAM MENJALANI HIDUP Dalam mengarungi hidup, kita sering menghadapi persoalan, baik yang kecil maupun yang besar. Sesungguhnya, persoalan mendasar dari masalah hidup itu adalah cara kita memandang problematika hidup. Islam dengan segala ajarannya yang luhur sudah mengajarkan kita dua hal yaitu syukur dan sabar. Tentang hal ini rasulullah bersabda : Dari Abi yahya Shuhaib bin Sinan RA. Rasulullah bersabda, Sesungguhnya menakjubkan keadaan orang mumin, karena segala urusannya sangat baik baginya, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang mumin. Bila ia memperoleh kesenangan, ia bersyukur, yang demikian itu baik baginya. Dan bila ia tertimpa kesusahan ia juga bersabar, yang demikian itupun baik baginya. Syarah Hadits

Hadits diatas diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Zuhud Bab Urusan Orang Mumin Semuanya Baik. Sanad hadits ini disandarkan kepada Abu Yahya Shuhaib bin Sinan RA. Ia digelari Abu Yahya oleh Rasulullah SAW. Konon ia juga bergelar ArRumi, tentang ini ada yang mengatakan ia menjadi budak milik orang romawi sejak kecil, ia kemudian dibeli oleh Abdullah bin Jadan, lalu dimerdekakan. Ada juga yang mengatakan Shuhaib ini lari dari Romawi saat ia dewasa. Ia kemudian dating ke kota Mekkah, bertemu Abdullah bin Jadan dan mengikutinya. Ia masuk Islam ketika Rasulullah belum lama diangkat menjadi nabi dan Rasul, sehingga ia termasuk orang yang mula-mula masuk islam (as-shabiqunal awwalun). Shuhaib meriwayatkan 30 hadits dari Rasulullah. Ia wafat di madinah dalam usia 73 tahun pada tahun 38 atau 39 H dan dimakamkan di madinah. Hadits ini mengandung beberapa pelajaran. Pertama, setiap orang yang mengaku beriman harus menyakini bahwa iman sempurna yang dipegangteguh olehnya berdampak kebaikan pada setiap gerak dan langkahnya. Ketika mendapatkan kebaikan yang membuatnya senang, ia pandai mensyukurinya. Dengan mengucapkan Al-hamdulillah dan bersyukur dengan segenap hati, kemudian bersyukur dengan menggunakan seluruh anggota tubuh, berbagi dengan orang lain dan bersyukur dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul_Nya.

Barang siapa bersyukur, sesungguhnya syukurnya itu untuk dirinya sendiri (Q.S. AnNaml : 40). Begitu juga ketika ditimpa kesusahan, ia menyikapinya dengan sabar. Sabar yang terbaik adalah, saat kesusahan itu tiba dan menghenyakkan batin serta perasaannya, ia menyikapinya dengan sabar. Rasul pernah bersabda Sesungguhnya sabar itu adalah saat hentakan pertama. Suatu ketika sayyidina Ali bertempur dalam duel yang hebat, orag kafir yang dilawannya terdesak dan terjatuh, sayyidina Ali berkesempatan menghabisinya. Saat ia mengulurkan pedangnya kearah musuh, orang kafir itu meludahinya. Ternyata bukannya marah sayyidina Ali malah mengurungkan niatnya dan bersabar. Beliau khawatir jihadnya jadi tidak bermakna apa-apa, karena terdorong rasa kesal dan amarah.akibat diludahi. Itulah karakter orang mumin yang sempurna, ia mampu menunjukan sikap sabar meskipun menghadapi situasi yang sangat menyakitkan dirinya.


Bersabarlah dengan kesabaran yang baik (Q.S. Al-Maarij : 5)

C. MISI DAN FUNGSI HIDUP TUJUAN DAN FUNGSI HIDUP Bagaimanakah hakikat hidup seorang muslim? Seorang wajib memahami hakikat hidupnya di dunia: Dari mana ia berasal, untuk apa hidup dan bagaimana dia harus menjalani hidupnya, serta kemana setelah mati? Oleh

karena ini akan menentukan corak atau gaya hidup seseorang. Banyak pelajar muslim yang tidak memahami dan kehilangan makna hidup yang hakiki. Hanyut dengan gaya hidup sekuler, ada pula yang acuh tak acuh menjalani hidupnya. Allah SWT telah membekalkan potensi pada diri manusia, akal dan fitrah yang melekat sejak diciptakan oleh Allah. Allah telah memberikan panca-indera, sebagai unsur penting untuk proses berpikir.


Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.( QS. An Nahl 78 )

Menggunakan potensi kehidupan akan memahami hakikat hidup manusia. Kegagalan memahami hakikat hidup, karena kelalaian dan keengganan menggunakan kurnianNya, sehingga arah dan orientasi hidup menjadi tidak jelas atau menyimpang dari jalan yang semestinya. Akhirnya, hawa nafsu atau setanlah yang dijadikan tuhan, yakni menjadi sumber penentu sikap dan tujuan hidupnya. Akan dicap oleh Allah SWT bagaikan binatang ternak, bahkan lebih rendah lagi daripada itu.


Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayatayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.( QS. Al Araaf : 179 )

Pertanyaan Untuk apa manusia hidup? Pertanyaan ini berkaitan dengan fakta bahwa manusia telah lahir dan wujud di dalam kehidupan dunia ini. Sehingga wajar bila dalam hatinya muncul pertanyaan mengenai untuk apa dia hidup dan bagaimana dia harus menjalani hidup. Pertanyaaan Kemana manusia pergi setelah mati nanti? adalah wajar, karena setiap manusia pasti akan berjumpa dengan kematian. Dalam hatinya pasti terbit pertanyaan apakah setelah kematian berarti segala sesuatunya juga akan berakhir, ataukah kematian itu merupakan suatu pintu untuk memasuki fase kehidupan yang baru selanjutnya. Pertanyaan ini berkaitan dengan hakikat apa yang ada setelah kehidupan dunia.

Pertanyaan lain adalah Adakah hubungan antara apa yang ada sebelum kehidupan dunia dengan kehidupan dunia kini serta hubungan antara kehidupan dunia kini dengan apa yang ada sesudah kehidupan dunia. Jika ada, hubungan apakah itu? Menghadapi pertanyaan yang demikian, sikap manusia bervariasi. Ada yang lari atau tak acuh terhadap pertanyaan tersebut, sehingga akhirnya mereka menjalani hidup sambil lewat(tanpa makna, tanpa visi, tanpa misi, kosong). Jawaban pertanyaan Dari Mana Manusia Hidup? Terhadap pertanyaan Dari manakah manusia, hidup, dan alam semesta berasal ?, maka Islam memberikan jawaban bahwa ketiga hal tersebut diciptakan oleh Allah SWT. Jawaban ini diterangkan dalam banyak nash, di antaranya,


Hai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.(QS Al Baqarah : 21)

Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. (QS. Al Infithaar : 6-7)


Mengapa kalian kafir kepada Allah, padahal kalian tadinya mati lalu Allah menghidupkan kalian; kemudian Allah mematikan kalian dan menghidupkan kembali kalian, kemudian kepada-Nya-lah kalian dikembalikan? (QS Al Baqarah : 28) Ayat-ayat di atas menegaskan dengan jelas bahwa asal manusia adalah diciptakan oleh Allah, bukan ada dengan sendirinya, atau tercipta semata-mata karena proses-proses alam, atau tercipta melalui evolusi dari organism lain yang lebih sederhana. Allah lah yang telah menciptakan manusia dan membuatnya hidup di dunia sampai batas waktu tertentu untuk kemudian nanti dikembalikan lagi kepada-Nya. Jawaban pertanyaan Untuk Apa Manusia Hidup?Terhadap pertanyaan Untuk apa manusia hidup? Islam menjawab, bahwa manusia hidup di dunia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Yaitu untuk mentaati Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dalam segala aspek kehidupan. Misi hidup manusia ini dijelaskan Allah:

Dan

Aku

tidak

menciptakan

jin

dan

manusia

melainkan

supaya

mereka

menyembah(beribadah)kepada-Ku.(QS.AdzDzariyaat:56)


Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.( QS. Al Bayyinah : 5 ) Ibadah menurut bahasa adalah taat (patuh, tunduk). Menurut istilah pula, memiliki dua arti: arti umum dan arti khusus. Secara umum adalah mentaati segala perintah dan menjauhi segala larangan-larangan Allah. Secara khusus adalah ketaatan kepada hukum syara yang mengatur hubungan antara manusia dengan tuhannya, seperti shalat, zakat, haji, doa, dan sebagainya.Melaksanakan ibadah dalam makna umum secara konkrit merupakan misi hidup manusia di dunia menurut Islam. Inilah hakikat hidup manusia di dunia. Realitas ibadah terwujud ketika seorang muslim mengikat dirinya dengan hukumhukum syara dalam hubungan dengan Tuhan, manusia lainnya dan dirinya sendiri.Ketika seorang pelajar melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, atau membaca Al Qur`an disebut melaksanakan ibadah khusus. Tatkala dia belajar secara profesional dengan etika yang tinggi didukung keikhlasan dan sikap amanah, belajar bersungguh-sungguh, menepati janji, mengkaji ajaran Islam, prihatin keadaan kaum muslimin dan saudaranya yang lain, terlibat dalam kegiatan keislaman, bersabar tatkala

mendapat musibah kegagalan, menjaga kesehatan dan kebersihan dan sebagainya disebut menjalani ibadah umum. Sebaliknya, tatkala seseorang melalaikan tugas sebagai pelajar, melakukan, berbohong, berzina, melanggar peraturan sekolah, suka menyakiti orang lain dan sebagainya, dikatakan ia melakukan maksiat kepada Allah. Artinya ia lupa terhadap hakikat keberadaannya di dunia. D. MENJALANI HIDUP Bahagia yaitu kata yang mencerminkan suatu keadaan seseorang yang hatinya sedang baik. Bahagia bisa membuat hidup kita menjadi lebih indah dan lebih bermakna. Tugas kita adalah menjaga kebahagiaan itu sendiri.Bahagia bisa kita dapatkan dengan berusaha yaitu dengan berbuat kebaikan kepada teman bahkan orang yang kita tidak suka,dengan berbuat baik kepada semua orang kebahagiaan tersendiri langsung muncul dan akan membuat hari-hari kita lebih baik.Jadi kalau ingin menjalani hidup lebih baik,hanya satu kuncinya yaitu BERBUAT BAIK,hanya itu yang bisa dilakukan agar kita dapat merasakan kebahagiaan dan membuat hari lebih indah. Dizaman sekarang adalah zaman dimana orang-orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Ada sebagian orang yang semakin kaya dan ada juga yang semakin miskin. Kehidupan pun semakin lama semakin susah, apa-apa serba mahal, untuk makan pun kalau tidak berusaha keras kita tidak bisa mendapatkan makanan, kesehatan yang mahal, pendukung belajar yang mahal,dan masih banyak lagi yang harus dituntaskan. Apabila kita tidak bisa menjalani hidup ini apa adanya kita bisa terlindas oleh waktu bahkan zaman. Semua yang kita telah lakukan hanya satu kuncinya dapat menerima hidup ini apa adanya. Jangan paksakan kita untuk melihat hidup orang lain, orang beli kendaraan baru, orang beli barang baru kita mencurigainya, kita juga dihadapkan dengan kondis ingin membelinya tanpa kita sadari kita tidak mampu untuk membelinya. Tampilah apa adanya diri kita. Jangan minder dengan apa yang kita terima dan bersyukurlah atas semua itu. Menerima hidup apa adanya mungkin terasa berat,

banyak godaan yang sebetulnya wajar dialami manusia tetapi disitulah ujian kita untuk dapat menghindari dari iri hati kepada orang lain. Semua itu memang sudah ditentukan oleh yang diatas sekarang tugas kita berusaha semaksimalnya dan raihlah apa yang kita impikan namun apabila impian kta belum dapat terlakasana dalam waktu-waktu dekat ini janganlah anda kecil hati,iri hati,minder kepada orang lain, anggaplah mungkin saat ini belum waktu yang pas untuk kita dapat menerimanya,dan tidak menutup kemungkinan suatu saat kita akan mendapatkan apa yang kita cita-citakan atau yang kita impikan.

DAFTAR PUSTAKA http://www.doktersahabatkita.com http://www.alvis26.co.cc/2010/02/pengertian-hidup-menurut-islam.html http://www.andriewongso.com/artikel/artikel_tetap/189/Menjalani_Hidup_Penuh_Makna http://assajjad.wordpress.com/2008/02/09/syukur-dan-sabar-sikap-terbaik-dalammenjalani-hidup http://pembelajaraninovatif.blogspot.com/2009/01/tujuan-dan-fungsi-hidup.html http://www.kulinet.com/baca/kunci-dalam-menjalani-hidup/1218

Anda mungkin juga menyukai