Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KAJIAN FUNGSIONAL

Oleh: Muhamad Akbar Sidiq 0806324192

Modul Praktik Klinik Geriatri


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA November 2011

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa tugas kuliah ini saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Indonesia. Jika di kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan Plagiarisme, saya akan bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Universitas Indonesia kepada saya.

Jakarta, 15 November 2011

Muhamad Akbar Sidiq 0806324192

LAPORAN KAJIAN FUNGSIONAL Identitas Pasien No. Rekam Medik Nama (Inisial) Usia Jenis Kelamin Pendidikan terakhir Suku Alamat : : : : : : : 352.35.05 Tn. S 61 tahun Pria Akademi Sunda Jatiwaringin, Cipinang Melayu Jakarta Timur ASKES

Pembiayaan Kesehatan : PASIEN RAWAT INAP

Keluhan Utama Bengkak di tungkai dan wajah sejak 2 minggu SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluh bengkak di tungkai yang dirasakan sejak 2 minggu SMRS yang dirasakan terutama saat bangun tidur. Selain di tungkai, bengkak juga terdapat di wajah terutama di bagian bawah mata. Bengkak ini membaik dengan perubahan posisi duduk atau berdiri. Pasien juga sudah mulai merasakan BAKnya berkurang dan tidak lampias. Pasien juga sudah mulai mengeluhkan cepat lelah namun masih dapat menjalankan aktivitas sehari-harinya. Pasien mengeluhkan nafsu makan yang menurun sejak 3 bulan terakhir tetapi tidak ada perubahan berat badan. Riwayat demam, batuk, mual, dan muntah disangkal. Pasien didiagnosis DM 2 tahun SMRS dan sejak saat itu mengonsumsi obat diabetes metformin dan gibenklamid hingga pada awal 2011 pasien berobat dengan insulin. Sebelumnya pada tahun 1994 dan 1997 pasien sudah pernah melakukan medical check up dan ditemukan gula darah sewaktu lebih dari 200. Saat itu pasien ditatalaksana dengan konsultasi ahli gizi dan diberikan program diet. Pasien mengaku hanya kuat menjalani program diet ini selama 2 minggu. Pasien sebelumnya juga sudah mulai mengeluh sering haus dan minum banyak sejak pasien masih bekerja. Pasien juga sering mengeluhkan rasa kesemutan di ujung-ujung kaki. Pasien akhirakhir ini juga mengeluh nyeri dan kaku di sendi bahu kirinya.

Riwayat Penyakit Dahulu 3 bulan SMRS pasien menjalani operasi katarak. Gangguan penglihatan pasien sudah mulai dirasakan 2 tahun SMRS yaitu tahun 2009. Pasien lalu berobat ke poli mata RSCM dan didiagnosis gangguan retina. Pasien kemudian menjalani pengobatan dengan laser dan suntik hingga sembuh dan kemudian pada tahun 2011 didiagnosis katarak. 5 bulan SMRS, pasien mengeluh pusing berputar. Pasien merasakan lingkungannya berputar mengelilingi dirinya. Keluhan ini juga disertai mual muntah serta telinga kanan berdengung. Pasien pernah dioperasi karena hemorrhoid pada tahun 1977

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat DM, hipertensi, asma, jantung, alergi, keganasan disangkal. Riwayat Kebiasaan: Pasien tidak pernah merokok. Pasien mengaku pernah sempat suka minum kopi dan jamu ketika 40 tahun. Kebiasaan ini dilakukannya jarang dan hanya sesekali waktu Riwayat Obat-obatan: Pasien sudah meminum obat metformin, glibenklamid, amlodipin, dan valsartan sejak 2 tahun yang lalu. Namun, sudah digantikan terapi insulin untuk DM sejak 1 tahun yang lalu. Riwayat Sosial: Pasien sudah menjadi pensiunan dari Departemen Penerangan sejak 4 tahun yang lalu. Pasien lebih banyak di rumah karena merasa sering capek untuk beraktivitas. Riwayat Psikososial Pasien pensiunan PNS tinggal dengan seorang istri dan memiliki 3 orang anak perempuan. Tinggal dengan Siapa Pasien tinggal dengan istri, ketiga anak perempuannya dan satu menantu. Care giver Pasien dirawat oleh istri dan anak-anaknya. Analisis Finansial Pemasukan pasien didapat dari uang pensiunan PNS, perbulan sekitar 2,75 juta, semua anak pasien sudah bekerja dan satu sudah menikah, pasien sudah tidak menanggung biaya hidup 3 orang anaknya lagi, tetapi anak-anaknya masih tinggal di rumah pasien. Pasien mengaku pemasukannya cukup untuk biaya hidup sehari-hari.

Riwayat Kepribadian Pasien komunikatif dan kooperatif selama anamnesis. Afek luas dan serasi. Pasien ramah dan menjawab pertanyaan dengan senang hati. Karena terdapat gangguan pendengaran suara pewawancara harus dikeraskan.

Coping mechanism Pasien terlihat tenang dan tetap semangan menghadapi keadaannya saat ini. Pasien juga semangat dalam menjalani pengobatannya.

Pemeriksaan Jasmani Tanda Vital Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Kompos mentis Tekanan darah : Berbaring 126/80 mmHg, duduk 126/80 mmHg, berdiri 100/60 mmHg Frekuensi nadi : Berbaring 68 kali/menit, duduk 68 kali/menit, berdiri 78 kali/menit, denyut nadi kuat, reguler Frekuensi napas : 16 kali/menit Suhu : 36,9C Status Gizi Tinggi badan : 158 cm Berat badan : 63 kg IMT : 25,24 kg/m2 Status gizi : Pemeriksaan Fisik Sistem Kepala : Normocephal, deformitas (-), nyeri tekan (-) Rambut : Hitam bercampur abu, persebaran merata, tidak mudah dicabut, tidak mudah patah Wajah : Bulat, simetris, nyeri tekan sinus (-) Mata : Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-, mata kiri kornea tampak keruh Telinga : Liang telinga lapang, membran timpani tampak intak, refleks cahaya (+) Hidung : Tidak ada deformitas, tidak ada sekret, septum di tengah Gigi dan mulut : Higiene baik Tenggorokan : Faring, uvula tidak hiperemis Leher : KGB tak teraba, kelenjar tiroid tidak teraba, bising a. karotis (-/-) Paru Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis Palpasi : Ekspansi simetris, fremitus kiri = kanan

Perkusi : Sonor (+/+) Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki basah kasar (-/+) di bagian basal paru kiri, wheezing (-/-) Jantung Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat Palpasi : Iktus kordis sulit teraba Perkusi : Batas jantung kanan linea sternalis kanan sela iga 5, batas jantung kiri 2 jari medial linea midklavikularis kiri sela iga 6 Auskultasi : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-) Abdomen Inspeksi : Datar, lemas, tampak selang pemasangan hemodialisis dan CAPD di inguinal kanan dan sekitar umbilikus Palpasi : Nyeri tekan (+) di sekitar selang, hepar dan limpa tidak teraba Perkusi : Shifting dullness (-) Auskultasi : Bising usus normal Kulit : Warna kuning langsat, turgor baik, kulit tidak kering Ekstremitas : Akral hangat, edema tungkai (-/-) Nervus Kranialis CN I : Tidak dinilai CN II : Visus OD > 3/60, OS > 3/60, penglihatan warna baik CN III, IV, VI : Gerakan bola mata normal, refleks akomodasi dan konvergen normal, refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tak langsung (+/+) CN V : Sensorik dan motorik normal CN VII : Tidak ada paresis CN VIII : Tidak dinilai CN IX, X : Arkus faring dan uvula simetris CN XII : Tidak ada deviasi, atrofi (-), fasikulasi (-) Motorik Kekuatan otot : 5555 5555 Tonus Trofi Refleks Biseps Triseps Patela Achiles : : : : : : 5555 5555

Eutoni Tidak ada atrofi +2/+2 +2/+2 +2/+2 +2/+2

Muskuloskeletal Panggul Deformitas Nyeri tekan Gerak terbatas Lutut Prglgn & Bahu jari kaki Ya Siku Prglgn & jari tgn -

Benjolan/radang

Koordinasi Jari ke hidung : Normal Tumit ke lutut : Normal Romberg : Tidak diperiksa, karena pasien merasa badannya lemas dan mengantuk Analisis Pola Jalan dan Keseimbangan Pola jalan dilihat pada saat pasien hendak ke kamar mandi dan tidak ada kelainan dari gaya berjalan pasien. Tidak ada salah satu sisi yang tertinggal. Tes keseimbangan tidak dilakukan karena pasien tampak lelah dan selalu mengantuk saat dilakukan kunjungan pasien.

Pemeriksaan Status Fungsional Skor Indeks ADL Barthel No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Fungsi Mengendalikan rangsang pembuangan tinja Mengendalikan rangsang berkemih Membersihkan diri Penggunaan jamban Makan Berubah posisi dari berbaring menjadi duduk Berpindah/berjalan Memakai baju Naik turun tangga Mandi Total Skor BAI 20 : Mandiri I 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1 20 II 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1 20 III 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1 20

12-19 : Ketergantungan ringan 9-11 : Ketergantungan sedang

5-8

: Ketergantungan berat

II

: Saat masuk RS

Keterangan: I 0-4 : Sebelum masuk RS : Ketergantungan total

III

: Seterusnya setelah dirawat di RS

Dari skor indeks ADL Barthel di atas disimpulkan bahwa status fungsional pasien baik ketika sebelum masuk RS, ketika masuk, dan ketika di rawat dalam keadaan yang baik. Pasien masih mampu menjalani aktivitas sehari-harinya dengan mandiri.

Instrumental Activities of Daily Living (IADL) Lawton Jenis Kegiatan Dapat menggunakan telepon Mampu pergi ke suatu tempat Dapat berbelanja Dapat menyiapkan makanan Dapat melakukan pekerjaan RT Dapat melakukan pekerjaan tangan Dapat mencuci pakaian Dapat mengatur obat-obatan Dapat mengatur keuangan Total Keterangan: 1 = mandiri Sebelum sakit 1 1 3 1 1 1 3 2 1 14 2 = butuh bantuan Selama sakit 1 1 3 3 3 1 3 2 2 19 Jumat, 11-112011 1 1 3 3 3 1 3 2 2 19 Senin, 14-112011 1 1 3 3 3 1 3 2 2 19

3 = ketergantungan

Pasien memiliki penurunan skor IADL pada beberapa kegiatan seperti menyiapkan makanan, pekerjaan rumah tangga, dan mengatur keuangan setelah sakit. Pemeriksaan Psikiatri (Status Mental dan Kognitif) Penapisan Depresi 1 2 Apakah Anda sebenarnya puas dengan kehidupan Anda ? Ya TIDAK Tidak

Apakah Anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat YA dan kesenangan Anda ?

3 4 5 6

Apakah Anda merasa kehidupan Anda kosong? Apakah Anda sering merasakan bosan ? Apakah Anda mempunyai semangat yang baik setiap saat?

YA YA Ya

Tidak Tidak TIDAK Tidak

Apakah Anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada YA Anda ?

Apakah Anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup Ya Anda?

TIDAK

8 9

Apakah Anda sering merasa tidak berdaya ?

YA

Tidak Tidak

Apakah Anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi di YA luar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru ?

10

Apakah Anda merasa mempunyai masalah dengan daya ingat YA Anda dibandingkan kebanyakan orang ?

Tidak

11

Apakah Anda pikir bahwa hidup menyenangkan ?

Anda sekarang ini Ya

TIDAK

12

Apakah Anda merasa tidak berharga seperti perasaan Anda saat YA ini?

Tidak

13 14 15

Apakah Anda merasa penuh semangat ? Apakah Anda merasa bahwa keadaan Anda tidak ada harapan?

Ya YA

TIDAK Tidak Tidak

Apakah Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya YA daripada Anda?

SKOR

2 (Tidak Depresi)

Pengkajian Status Mental Mini Nilai Maks Nilai ORIENTASI 5 5 5 5 Sekarang ini (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari) apa? Kita berada di mana? (Negara), (propinsi), (kota), (rumah sakit), (lantai/kamar) REGISTRASI 3 3 Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda : satu detik untuk setiap benda. Kemudian pasien diminta untuk mengulangi nama ketiga objek tadi. Berilah nilai 1untuk tiap nama objek yang disebutkan benar. Ulangi lagi sampai pasien menyebut dengan benar : (bola, kursi, buku).

Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah :.. kali ATENSI DAN KALKULASI 5 5 Pengurangan 100 dengan 7. Nilai 1 angka untuk setiap jawaban yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban, atau eja secara terbalik kata W A H Y U (Nilai diberi pada huruf yang benar sebelum kesalahan ; missal : UYAHW = 2 nilai) MENGENAL KEMBALI 3 0 Pasien disuruh menyebutkan nama 3 objek di atas tadi. Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar BAHASA 2 1 2 1 Apakah nama benda ini? Perlihatkan nama pensil dan arloji Pasien disuruh mengulangi kalimat berikut : JIKA TIDAK, DAN ATAU TAPI 3 3 Pasien disuruh melakukan perintah : Ambil kertas itu dengan tangan anda, Lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai

Pasien disuruh membaca, kemudian melakukan perintah kalimat pejamkan mata Anda

1 1 SKOR

1 1

Pasien disuruh menulis kalimat lengkap dengan spontan (tulis apa saja) Pasien disuruh menggambar bentuk gambar di bawah ini 27

Uji Mental Singkat A. Umur 61 tahun B. Waktu / jam sekarang (Sore) C. Alamat tempat tinggal () D. Tahun ini (2011) 0.Salah 0.Salah 0.Salah 0.Salah 1.Benar 1.Benar 1.Benar 1.Benar

E. Saat ini berada di mana(Rumah Sakit)

0.Salah

1.Benar 1.Benar

F. Mengenali orang lain di rumah sakit (dokter, perawat, dan 0.Salah lain-lain) G. Tahun kemerdekaan RI(1945) H. Nama presiden RI I. Tahun kelahiran pasien atau anak terakhir J. Menghitung terbalik 20 s/d 1 SKOR AMT 0-3 : Gangguan ingatan berat 4-7 : Gangguan ingatan sedang 8-10 : Normal 1. Perasaan hati (afeksi) 1. Baik 4. Gelisah 0.Salah 0.Salah 0.Salah 0.Salah 10 (Normal)

1.Benar 1.Benar 1.Benar 1.Benar

2. Labil

3. Depresi

5. Cemas

Pemeriksaan Penunjang Nilai Nilai Normal

Data

Darah Perifer Lengkap dan Hemostasis, 24-10-2011 Hb (g/dl) Ht (%) Eritrosit (juta/l) MCV (fl) MCH (pq) MCHC (g/dl) Leukosit (ribu/l) Trombosit (ribu/l) Masa perdarahan IVY (menit) PT (K 11,7) aPTT (K 31,9) 8,3 23,6 2,63 89,7 31,6 35,2 5,88 270 1,30 13,0 36,8 13-16 40-48 4,5-5,5 82-92 27-31 32-36 5-10 150-400 1,00-6,00 9,8-12,6 31,0-47,0

Darah Perifer Lengkap, 2-11-2011 Hb (g/dl) 7,3 13-16

Ht (%) Eritrosit (juta/l) MCV (fl) MCH (pq) MCHC (g/dl) Leukosit (ribu/l) Trombosit (ribu/l) Basofil (%) Eosinofil (%) Netrofil (%) Limfosit (%) Monosit (%) LED (mm) Fe (SI) dan TIBC, 2-11-2011 Serum iron (Fe) (pg/dL) TIBC (pg/dL) Saturasi transferin (%) Feritin (ng/mL) Kimia Klinik, 2-11-2011 Ureum (mg/dL) Kreatinin (mg/dL) HbA1c (%)

20,6 2,33 88,4 31,3 35,4 5,94 209 0,5 5,4 61,9 22,4 9,8 60

40-45 4,5-5,5 82-92 27-31 32-36 5-10 150-400 0-1 1-3 52-76 20-48 2-8 0-20

55 148 37 742

59-158 228-428 15-45 30-400

40 3,9 4,9

< 50 0,8-1,3 4,8-5,9

Analisis Gas Darah, 2-11-2011 pH pCO2 pO2 HCO3 Saturasi O2 (%) Elektrolit, 2-11-2011 Natrium (mEq/l) Kalium (mEq/l) 134 3,62 132-147 3,3-5,4 7,47 39,9 64,7 29 93,8 7,35-7,45 35-45 75-100 21-25 95-98

Klorida (mEq/l) Urinalisis, 8-11-2011 Warna Kejernihan Leukosit (/lpb) Eritrosit (/lpb) Silinder Epitel Kristal Bakteria Berat jenis pH Protein Glukosa Keton Hemoglobin Bilirubin Urobilinogen (mol/l) Nitrit Leukosit esterase Kimia Klinik, 8-11-2010 Albumin (g/dL) Ureum (mg/dL) Kreatinin (mg/dL)

102,1

94-111

Kuning Keruh 2-3 5-6 Hyaline (0-1) 1+ Negatif Negatif 1,010 7,5 2+ Negatif Negatif 1+ Negatif 3,2 Negatif Negatif

Kuning Jernih

Negatif 1,005-1,030 4,5-8,0 Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif 3,2-16,0 Negatif Negatif

3,76 72 5,3

3,4-4,8 < 50 0,8-1,3

Bersihan Kreatinin, 8-11-2011 Kreatinin urin 24 jam (g/24 jam) Volume urin (mL) Faktor CCT (mL/menit) Protein urin kuantitatif 0,8 1000 1,07 11,24 1530 61-120 40-150 0,98-2,20

(mg/24 jam) Elektrolit, 8-11-2011 Natrium (mEq/l) Kalium (mEq/l) Klorida (mEq/l) Kalsium (mg/dL) Fosfat inorganik (mg/dL) Magnesium (mg/dL) 136 3,7 96,6 8,1 3,1 1,97 132-147 3,3-5,4 94-111 8,8-10,2 2,7-4,5 1,70-2,55

Pemeriksaan penunjang lain: 1. Foto thorax: kalsifikasi aorta, cor dan pulmo dalam batas normal, terpasang CVC dengan ujung proyeksi atrium kiri, tak tampak tanda-tanda pneumomediastinum, pneumothoraks, dan emfisema subkutis. 2. Ekokardiografi: hipertrofi IVS, hipokinetik segmental di LV, disfungsi diastolik LV ringan. 3. USG ginjal: ginjal kanan sistem pelviokalises tidak melebar, tidak tampak batu maupun lesi fokal. Ginjal kiri sistem pelviokalises tidak melebar, tidak tampak batu maupun lesi fokal. Buli-buli dinding tidak menebal, tidak tampak batu, dan tidak tampak massa intravesika.

Diagnosis Aspek Medis 1. Penyakit ginjal kronik stadium V Atas dasar: Keluhan bengkak di kaki dan wajah yang mengarah pada adanya penumpukan cairan. BAK yang berkurang sejak tahun 2009. Selain itu terdapat pula keluhan mudah lelah saat beraktivitas. Bersihan kreatinin kurang dari 15 mL/menit dan proteinuria sehingga termasuk ke dalam kategori V. 2. Diabetes melitus tipe II Atas dasar: riwayat tingginya gula darah yang tidak terkontrol. Terapi obat hipoglikemik oral dan suntikan insulin. 3. Hipertensi Atas dasar: konsumsi obat antihipertensi yaitu amlodipin dan valsartan. 4. Health care associated pneumoniae (HCAP) Atas dasar: ditemukannya ronki basah kasar di basal paru kiri. Kemungkinan dari infeksi nosokomial karena saat sebelum masuk rumah sakit tidak ada keluhan yang mengarah ke pneumonia seperti batuk, demam, dan sesak napas. 5. Anemia normositik normokrom

Atas dasar: temuan pemeriksaan fisik terdapat konjungtiva tampak pucat dan terjadi penurunan Hb tanpa perubahan indeks eritrosit. 6. Gangguan pendengaran telinga kanan Atas dasar: pasien mengeluhkan pendengaran sebelah kanan menjadi menurun sejak didiagnosis vertigo 4 bulan SMRS. 7. Riwayat katarak post operasi katara mata kanan Atas dasar: riwayat operasi katarak pada mata kanan 3 bulan yang lalu 8. Riwayat retinopati diabetik Atas dasar: adanya terapi laser dan suntik yang pernah dialami pasien sekitar 2 tahun yang lalu untuk terapi retina akibat komplikasi DM. 9. Riwayat vertigo vestibuler tipe perifer Atas dasar: keluhan pasien yang tiba-tiba pusing berputar 4 bulan yang lalu. keluhan disertai mual muntah dan telinga berdenging di sebelah kanan. Keluhan muncul apabila ada pemicu posisi kepala yang mengarah ke kanan. 10.Nafsu makan menurun Atas dasar: Pasien merasakan adanya penurunan nafsu makan. Aspek Psikiatri Pada penilaian menggunakan Geriatric Depression Score (GDS), ditemukan adanya kemungkinan kecil depresi pada pasien. Pasien tampak tidak stress dan mensyukuri hidupnya sekarang. Selama anamnesis pasien komunikatif dan kooperatif, serta menjawab pertanyaan dengan semangat. Mood pasien eutimia dengan afek luas, proses pikir koheren dan tidak ada gangguan persepsi. Pemeriksaan AMT dan MMSE menunjukkan hasil yang baik dan pasien tidak mengalami gangguan fungsi kognitif. Nilai MMSE yang didapatkan adalah 27 dan belum menunjukkan adanya gangguan kognitif pada usia lanjut.

Aspek Fungsional ADL skor sebelum masuk RS = 20 ADL skor setelah masuk RS = 20 ADL skor setelah dirawat 14 hari di RS = 20 Status fungsional pasien baik. Pasien saat ini masih mandiri dalam melakukan aktivitasnya. Saat ini pasien termasuk kategori mandiri. Impairment : Penyakit ginal kronik, resistensi insulin, gangguan regulasi tekanan darah, infeksi paru, penurunan Hb, Kornea keruh, gangguan telinga dalam Disability : Nafsu makan turun, mudah lelah,sulit mendengar Handicap : Kesulitan berkomunikasi

Resume Kajian status fungsional Pada pemeriksaan status fungsional didapatkan tidak terjadi perubahan ADL dari pasien sebelum masuk RS, saat, maupun setelah dirawat. Skor ADL pasien tetap 20. Hal ini karena pasien tidak mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitasnya dan masih dapat melakukannya secara mandiri. Skor IADL pasien menunjukkan terjadinya penurunan akibat kondisi yang dialami

pasien. Penurunan ini terkait kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan pasien di rumah. Pasien dalam kehidupan sehari-harinya memang biasanya dibantu istri tetapi sebenarnya memang masih mampu melakukan kegiatannya secara mandiri.

Kajian Impairment, Disability, dan Handicap Impairment merupakan gangguan di tingkat fungsi organ. Pasien ini terutama mengeluh akibat gangguan ginjalnya. Selain itu terdapat juga gangguan organ lain seperti endokrin terkait resistensi insulin, infeksi paru, penurunan jumlah hemoglobin, gangguan kornea, pendengaran, dan regulasi tekanan darah. Gangguan dari tingkat organ inilah yang mengakibat terjadi disability pada pasien Disability merupakan gangguan pada tingkat individu. Pada pasien ini, tidak ditemukan adanya penurunan status fungsional walaupun terdapat kesulitan membaca, kesulitan mendengar, nafsu makan menurun, dan mudah lelah. Handicap terjadi pada tingkat interaksi sosial dari pasien. Pada pasien ini, yang dapat ditemukan adalah gangguan komunikasi akibat terganggunya pendengaran pasien sehingga lawan bicara pasien harus menggunakan suara yang keras.

Geriatric giant (14i) :Impairment of vision and hearing, inanition, infection

Kerangka Konsep

Vertigo vestibular

DM tipe 2
Pendengaran

Retinopati diabetik Penglihatan Katarak

Hipertensi

Penyakit ginjal kronik

Jumlah kencing menurun dan proteinuria

Overload cairan Mudah lelah Bengkak tungkai dan wajah Rencana Tata Laksana Umum Neurodex 1 x 1 Captopril 3 x 25mg Amilodipin 1 x 10 mg Humulin subkutan Ciprofloxacin 2 x 500mg Omeprzole 2 x 20 mg Allopurinol 1 x 100 mg Paracetamol 3 x 500 mg

Rehab Medik Pada prinsipnya rehab medik bertujuan agar pasien dapat mencapai kemampuan fungsional yang optimal dan mencegah terjadinya impairment, disability dan handicap lebih lanjut sehingga dapat semaksimal mungkin memanfaatkan kemampuan yang tersisa. Pada pasien ini, kekuatan otot anggota gerak baik yaitu mampu melawan gravitasi dan melawan tahanan sehingga pasien masih mandiri dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Yang dikeluhkan pasien adalah rasa nyeri dan kaku di sendi bahu kiri yang dirasakan cukup mengganggu. Untuk itu dapat dilakukan latihan terkait ROM dan endurans.

Edukasi 1. Pasien diminta untuk mengontrol tekanan darah, gula darah, serta kandungan asam urat dan kolesterolnya secara rutin. 2. Pasien disarankan mengatur pola makannya agar tidak membebani ginjal yaitu tidak mengonsumsi makanan dengan kandungan protein yang terlalu tinggi.

Nama Mahasiswa : Muhamad Akbar Sidiq Penilai :

NPM

: 0806324192

Tanggal : 15 November 2011

Anda mungkin juga menyukai