Anda di halaman 1dari 28

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Banyak sekolah yang berlomba melengkapi dan memodernisasi fasilitas belajarmengajar. Bahkan dengan sarana yang memanfaatkan teknologi canggih, seperti kelas dengan perlengkapan multimedia, sarana olahraga yang sedang popular, laboratorium computer dan bahasa, absensi elektronik, laboratorium IPA dan Fisika, hingga amphitheatre, dan lain-lain. Bahkan mulai menjamur sekolah dengan sistem boarding school dengan berbagai konsep, seperti nuansa agama, internasional, dan sebagainya. Dengan dimilikinya fasilitas physical tersebut sekolah berharap akan terbentuk citra sebagai sekolah modern dan terdepan. Pada kenyataannya masyarakat pun akan menganggapnya demikian, namun dalam bahasa yang lebih sederhana semakin mewah gedung dan fasilitasnya, berarti semakin mahal biayanya, semakin mewah mobil yang mengantar anak ke sekolah dan selalu membuat kemacetan, kian dikenal eksklusif sekolahnya. Dilain pihak menurut pandangan atau persepsi orang tua calon siswa, sekolah mahal belum tentu sekolah terbaik. Persepsi masyarakat terhadap suatu sekolah, tidak selamanya sesuai dengan realita keunggulan yang dimiliki sekolah. Apalagi fenomena yang kini makin mengemuka, terjadi pergeseran sistem nilai (termasuk habit dan behavior) di masyarakat terhadap dunia pendidikan. Baik penilaian tentang sekolah bergengsi, sekolah favorit, dan sekolah alternative. Faktor makro environment (teknologi ekonomi, kebijakan pemerintah dan kultur) yang paling mempengaruhi adalah ekonomi. Terlebih pada saat situasi ekonomi saat ini yang tidak menentu dengan lonjakan harga minyak dunia dan kebutuhan bahan pokok. Makalah inovasi pendidikan dengan tema inovasi sarana prasarana yang tepat guna didalamnya membahas mengenai pentingnya saran dan prasarana yang tepat guna sampai pada cara mengimplementasikannya.

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


1

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

B. Rumusan Masalah 1. Bagaiman Konsep Sarana Dan Prasarana? 2. Mengapa Penyediaan Dan Penggunaan Sarana Dan Prasarana Harus Tepat Guna? 3. Seperti apa Analisa Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Bagi Lembaga Pendidikan? 4. Bagaimana Strategi Implementasi Inovasi Sarana Dan Prasrana Yang Tepat Guna?

C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui konsep sarana dan prasarana. 2. Mengetahui penyediaan dan penggunaan sarana dan prasarana harus tepat guna. 3. Mengetahui analisa dan strategi implementasi inovasi sarana dan prasarana yang tepat guna.

D. Metode Penelitian Metode yang dipakai dalam melakukan penulisan makalah ini adalah dengan cara observasi kesatu sekolah dasar dan melakukan wawancara serta studi perpus.

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


2

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Sarana Dan Prasarana 1. Pengertian Sarana dan prasarana sebagai bagian integral dari keseluruhan kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan mempunyai fungsi dan peran dalam pencapaian kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum satuan pendidikan. Agar pemenuhan sarana dan prasarana tepat guna dan berdaya guna (efektif dan efisien), diperlukan suatu analisis kebutuhan yang tepat di dalam perencanaan pemenuhannya. Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan, misalnya : lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya ; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dsb. Dengan demikian dapat di tarik suatau kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu : a) Bangunan dan perabot sekolah b) Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium. c) Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil. Sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Jika dilihat dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan murid untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran.

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


3

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

Prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru (dan murid) untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan. Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk memudahkan

penyampaian/mempelajari materi pelajaran, prasarana pendidikan untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan. Dalam makna inilah sebutan digunakan langsung dan digunakan tidak langsung dalam proses pendidikan seperti telah disinggung di muka dimaksudkan. Jelasnya, disebut langsung itu terkait dengan penyampaian materi (mengajarkan materi pelajaran), atau mempelajari pelajaran. Papan tulis, misalnya, digunakan langsung ketika guru mengajar (di papan tulis itu guru menuliskan pelajaran). Meja murid tentu tidak digunakan murid untuk menulis pelajaran, melainkan untuk alas murid menuliskan pelajaran (yang dituliskan di buku tulis; buku tulis itulah yang digunakan langsung).

2. Bagian-bagian sarana dan prasarana Sarana pendidikan itu berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi: a) Alat pelajaran Alat pelajaran adalah alat-alat yang digunakan untuk rekam-merekam bahan pelajaran atau alat pelaksanaan kegiatan belajar. Yang disebut dengan kegiatan merekam itu bisa berupa menulis, mencatat, melukis, menempel (di TK), dan sebagainya. Papan tulis, misalnya, termasuk alat pelajaran jika digunakan guru untuk menuliskan materi pelajaran. Termasuk juga kapur (untuk chalkboard) atau spidol (untuk whiteboard) dan penghapus papan tulis. Buku tulis, pinsil, pulpen atau bolpoin, dan penghapus (karet stip dan tipeks), juga termasuk alat pelajaran. Alat pelajaran yang bukan alat rekam-merekam pelajaran, melainkan alat kegiatan belajar, adalah alat-alat pelajaran olah raga (bola, lapangan, raket, dsb.), alat-alat praktikum, alat-alat pelajaran yang digunakan di TK (gunting, kertas lipat, perekat dsb), alat-alat kesenian dalam pelajaran

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


4

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

kesenian, alat-alat pertukangan (tukang pahat, tukang kayu, tukang anyam, tukang sunggi/tatah wayang, dsb.) dalam pelajaran kerajinan tangan. b) Alat peraga Alat peraga adalah segala macam alat yang digunakan untuk meragakan (mewujudkan, menjadikan terlihat) objek atau materi pelajaran (yang tidak tampak mata atau tak terindera, atau susah untuk diindera). Manusia punya raga (jasmani, fisik), karena itu manusia terlihat. Dengan kata lain, bagian raga dari makhluk manusia merupakan bagian yang tampak, bisa dilihat (bagian dalam tubuh manusia pun bisa dilihat, tentu saja jika dibedah). Itu intinya meragakan, yaitu menjadikan sesuatu yang tak terlihat menjadi terlihat. Dalam arti luas yang tak terindera (teraba untuk yang tunanetra). Tak terlihat itu termasuk seperti dalam kasus ini: Kambing yang ada jauh di luar sekolah, tentu tak terlihat. Agar terlihat, kambing itu didekati (murid dibawa ke tempat kambing), atau didekatkan (kambing dihadirkan ke sekolah). Bunga yang ada di luar kelas pun tak terlihat murid. Agar terlihat, bunga itu dibawa ke dalam kelas. Kabah, menara Eiffel, Gedung Putih, itu berada nun jauh di sana, tak terlihat murid. Agar murid tahu bentuk kabah, maka kabah itu dihadirkan sosok (raganya) ke dalam kelas (lewat tiruannya atau gambarnya). Berkaitan dengan ini harus hati-hati jangan sampai tertukar dengan metode demonstrasi (metode peragaan), yaitu guru meragakan sesuatu, misalnya guru meragakan cara rukuk dan sujud yang benar dalam solat. Juga jangan tertukar dengan metode pemberian contoh (yang mirip dengan metode demonstrasi), misalnya guru memberi contoh menyanyikan lagu baru, guru memberi contoh cara membaca Quran dengan tartil, dan guru memberi contoh membaca puisi. Perhatikan ini: Guru yang meragakan cara rukuk yang benar tidak berubah fungsi menjadi alat peraga, yaitu sebagai alat yang membantu guru (digunakan guru) meragakan cara rukuk. Guru kan tidak menggunakan dirinya sendiri sebagai alat bantu dirinya. Masa jeruk makan jeruk!

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


5

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

Alat peraga suka dibedakan menjadi dua macam, yaitu: (1) alat peraga sebenarnya, dan (2) alat peraga tiruan. Bunga dalam materi pelajaran tentang bunga dapat diragakan oleh bunga asli, bisa dengan gambar bunga. Otak manusia sangat sulit untuk diragakan oleh benda aslinya, jadi dibuat alat peraga tiruan berupa gambarnya atau bonekanya (torsobahasa Belanda; arti sebenarya badan atau tubuh patung). Murid (dan guru) tidak bisa melihat pulau-pulau yang terletak di Indonesia, maka lalu dibuatlah peta untuk meragakan bentuk dan letaknya. c) Media pendidikan Media pendidikan (media pengajaran) itu sesuatu yang agak lain sifatnya dari alat pelajaran dan alat peraga. Kadang orang menyebut semua alat bantu pendidikan itu media, padahal bukan. Alat pelajaran dan alat peraga memerlukan keberadaan guru. Alat pelajaran dan alat peraga membantu guru dalam mengajar. Guru mengajarkan materi pelajaran dibantu (agar murid dapat menangkap pelajaran lebih baik) oleh alat pelajaran dan alat peraga. Oleh media, di sisi lain, guru bisa dibantu digantikan keberadaannya. Dengan kata lain, guru bisa tidak ada di kelas, digantikan oleh media. Lalu, apa itu media? Secara bahasa (asal-usul bahasa atau etimologis) media (medium) itu merupakan perantara. Jadi, dalam konteks tertentu, bahasa ibu bisa disebut sebagai medium pengajaran yang digunakan di TK-TK di desa-desa. Bahasa Inggris merupakan medium pengajaran di sekolah-sekolah internasional. Itu sisi lain, bukan media sebagai sarana (alat bantu) pendidikan. Begitu pula dukun menjadi medium berkomunikasi dengan arwah-arwah leluhur (dalam kepercayaan tertentu). Istilah media digunakan pula dalam bercocok tanam. Arang kulit padi, misalnya, dapat dijadikan media tanam terbaik bagi tanaman hias tertentu. Air dapat menjadi media tanam tanaman tertentu (disebut cara bercocok tanam sistem hidroponik). Media (medium) dalam konteks pendidikan, mempunyai makna sama dengan media dalam komunikasi (karena pendidikan itu juga komunikasi; komuniksi antara pendidik dan pedidik atau yang dididik). Media komunikasi

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


6

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

merupakan perantara penyampaian pesan (messages) yang berupa informasi dan sebagainya, dari komunikator (pembicara) ke komunikan (yang diajak bicara). Surat kabar merupakan media komunikasi masa dari orang-orang surat kabar kepada masa (publik, masyarakat). Orang-orang surat kabar itu maksudnya semua yang berkomunikasi lewat surat kabar. Jadi, ada pemasang iklan yang berkomunikasi kepada masyarakat luas lewat media surat kabar. Ada Presiden yang berkomunikasi (dikomunikasikan oleh wartawan) lewat media surat kabar. Begitu halnya dengan radio dan televisi.

Prasarana pendidikan adalah segala macam alat, perlengkapan, atau benda-benda yang dapat digunakan untuk memudahkan (membuat nyaman) penyelenggaraan pendidikan. Ruang kelas itu termasuk prasarana pendidikan. Meja dan kursi itu termasuk prasarana pendidikan. Jelasnya, kegiatan belajar di ruang kelas (yang sejuk dan sehat) tentu lebih nyaman dibandingkan di luar ruangan yang panas berdebu. Belajar dengan duduk di kursi yang nyaman tentu lebih enak daripada duduk di bangku yang reyot atau lesehan (duduk-duduk bersila). Menulis beralaskan meja tentu lebih nyaman dibandingkan menulis beralaskan lantai. Nah, awas, diulang lagi: meja bukan alat untuk menuliskan pelajaran!

3. Standar Sarana Dan Prasarana a) Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut: ruang kelas, ruang perpustakaan, laboratorium IPA, ruang pimpinan, ruang guru, tempat beribadah, ruang UKS, jamban, gudang,

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


7

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

ruang sirkulasi, tempat bermain/berolahraga.

b. Sebuah SMP/MTs sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium IPA, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi, tempat bermain/berolahraga.

c. Sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium biologi, ruang laboratorium fisika, ruang laboratorium kimia, ruang laboratorium komputer, ruang laboratorium bahasa, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS,

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


8

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

ruang organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi, tempat bermain/berolahraga

B. Pentingnya Penyediaan Dan Penggunaan Sarana Dan Prasarana Harus Tepat Guna Sesuai dengan kriteria dalam kepmendikbud No. 025/O/1995, yang menyatakan bahwa penemuan yang berupa teknologi tepat guna dalam proses belajar mengajar atau bimbingan dan konseling serta teknologi yang bersifat lebih memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar atau bimbingan dan konseling dengan hasil yang lebih baik atau lebih optimal, maka dapat dipetakan proses belajar mengajar dan faktor-faktor pendukungnya. Yang perlu dipahami adalah bahwa yang dimaksud teknologi tepat guna di bidang pendidikan berbeda dengan alat peraga atau media pembelajaran. Alat peraga atau media pembelajaran adalah alat atau benda yang digunakan dalam proses pembelajaran yang gunanya memperjelas materi pembelajaran melalui gambar, tulisan, suara, barang, simulator atau bentuk bukaan dari suatu pesawat atau mesin sehingga memperjelas materi yang diajarkan. Sedangkan teknologi tepat guna dalam bidang pendidikan dapat berbentuk alat atau metode dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, di mana melalui penggunalan teknologi ini hasil pendidikan akan lebih baik. Alat yang masuk kategori ini misalnya alat praktis pengukur tingkat keasaman yang digunakan dalam praktikum kimia di sekolah, ruang kelas knockdown yang mudah dipasang dan dibuka kembali, software program komputer untuk memudahkan cara penilaian, dan lain sebagainya. Lingkup instrumental input yang seringkali menerapkan teknologi tepat guna diuraikan sebagai berikut : a) Bahan ajar/sumber belajar Bahan ajar yang paling dikenal adalah berupa buku, diktat, modul dan handout. Namun sebenarnya dalam pengertian bahan ajar sebagai sumber belajar maka bukan hanya berupa buku dan lainnya tadi, tetapi dapat berbentuk lain seperti VCD, program komputer interaktif dan pemanfaatan lingkungan

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


9

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

sekolah. Dalam hal-hal tadi teknologi tepat guna dapat diterapkan untuk lebih memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar atau bimbingan dan konseling dengan hasil yang lebih baik atau lebih optimal. b) Media pembelajaran Sebenarnya sub unsur media pembelajaran atau alat peraga ini sudah tercantum dalam keputusan menteri di atas, tetapi tidak menutup kemungkinan ditemukan dan diterapkan teknologi tepat guna pada bidang ini. Kalau alat peraga yang biasa hanya memperjelas materi, maka dengan penerapan teknologi tepat guna proses dan hasil belajar akan lebih baik lagi. c) Sarana praktek/praktikum Kemungkinan bidang ini yang akan banyak menggunakan teknologi tepat guna, karena umumnya pengertian teknologi tepat guna hanya berupa hardware. Bila dengan ditemukannya sarana praktek/praktikum yang baru, sederhana, efisien dan mampu meningkatkan hasil belajar maka hal ini merupakan suatu kemajuan yang sangat berati. Masalah sarana seringkali menjadi masalah di sekolah, untuk itu masih terbuka peluang untuk menerapkan teknologi tepat guna dalam bidang ini, seperti peralatan praktikum keteknikan, kimia, fisika, biologi, matematika bahkan ilmu sosial. d) Prasarana sekolah Prasarana sekolah seperti gedung, bangku/meja-kursi belajar dan sejenisnya juga sering mengalami masalah dalam hal penyediaan dan pemeliharaan. Penemuan teknologi tepat guna dapat berupa alat atau bahan yang murah dan mudah didapat untuk membuat bangunan dan bangku/meja-kursi belajar bisa sangat bermanfaat untuk mendukung proses pembelajaran. Selain itu dapat pula ditemukan teknologi pemeliharaan prasarana yang memungkinan prasarana menjadi lebih awet atau tahan lama bisa pula menjadi alternatif penemuan teknologi tepat guna ini. e) Sistem penilaian Masalah penilaian menjadi masalah tersendiri bagi guru, termasuk sistem penilaian yang baru diperkenalkan dalam rangka implementasi kurikulum berbasis kompetensi. Teknologi tepat guna dapat diterapkan dalam hal hardware maupun software untuk memudahkan sistem penilaian.

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


10

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

f)

Sistem pembelajaran Dalam hal sistem pembelajaran maka dapat ditemukan hardware maupun software untuk memudahkan dan meningkatkan hasil pembelajaran. Jadi kaitannya sangat erat dengan metode pembelajaran/mengajar yang diterapkan dalam kelas. Kemungkinan yang lain adalah ditemukannya teknologi tepat guna untuk mendukung sistem belajar jarak jauh, sistem belajar yang membuat siswa menjadi lebih aktif dan sejenisnya

C. Analisa Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Bagi Lembaga Pendidikan Analisa kebutuhan sarana dan prasarana bagi lembaga pendidikan merupakan suatu hal yang sangat berguna dan bemanfaat karena dengan melakukan analisis akan menghindari sarana dan prasarana yang tidak terpakai ada di lembaga pendidikan. Sarana dan prasarana yang tidak terpakai merupakan suatu kerugian bagi lembaga pendidikan sehingga harus dihindari. Analisa kebutuhan bisa disesuaikan dengan keuangan juga dengan kemampuan dari personel lembaga pendidikan tersebut.

D. Strategi Implementasi Inovasi Sarana Dan Prasrana Yang Tepat Guna Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manuasia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda) yang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha invention dan discovery). Inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah. Inovasi merupakan perubahan yang direncanakan oleh organisasi dengan kegiatan yang berorientasi pada pengembangan dan penerapan gagasan-gagasan baru agar menjadi kenyataan yang bermanfaat dan menguntungkan. Proses inovasi dapat dianalogikan sebagai proses pemecahan masalah yang di dalamnya

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


11

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

terkandung unsur kreativitas. Dalam hal inovasi pendidikan sebagai usaha perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus melibatkan semua unsur yang terkait di dalamnya, seperti inovator, penyelenggara inovasi seperti kepala sekolah, guru dan siswa. Keberhasilan inovasi pendidikan tidak saja ditentukan oleh satu faktor tertentu saja, tetapi juga oleh masyarakat serta kelengkapan fasilitas. Inovasi pendidikan yang berupa top-down model tidak selamanya berhasil dengan baik. Hal ini disebabkan oleh banyak hal, antara lain adalah penolakan para pelaksana seperti guru yang tidak dilibatkan secara penuh baik dalam perencananaan maupun pelaksanaannya. Sementara itu inovasi yang lebih berupa bottom-up model dianggap sebagai suatu inovasi yang langgeng dan tidak mudah berhenti, karena para pelaksana dan pencipta sama-sama terlibat mulai dari perencanaan sampai pada pelaksanaan. Oleh karena itu, mereka masing-masing bertanggung jawab terhadap keberhasilan suatu inovasi yang mereka ciptakan. Strategi yang dapat diterapkan dalam mengimplementasikan sarana dan prasarana tepat guna yaitu: a. Melakukan analisis mengenai kebutuhan akan sarana dan prasarana sehingga tidak terjadi pemborosan sarana dan tidak ada sarana yang tidak terpakai. b. Melakukan penyesuaian kebutuhan dengan sarana dan prasarana c. Memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana d. Melakukan pelatihan ketika ada sarana dan prasarana baru sehingga dapat digunakan secara cepat dan tepat. e. Melakukan penghapusan ketika ada barang yang sudah tidak terpakai.

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


12

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

BAB III PEMBAHASAN

A. Temuan Lapangan (Hasil Observasi Di SDPN Setiabudi Bandung) 1. Profil Sekolah SDPN Setiabudi beralamat di Jalan Sari Rasa blok 4, Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung Jawa Barat 40151. SDPN Setiabudi berdiri pada tahun 1986, awalnya SDPN Setiabudi berlokasi di Kompleks Universitas Pendidikan Indonesia, namun pada tahun 2008 dipindahkan ke Jalan Sari Rasa, yang merupakan bangunan SDN Sarijadi 6. Pada saat itulah SDN Sarijadi 6 di merger dengan SDPN Setiabudi hingga sekarang. Visi dari SDPN Setiabudi adalah Unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa serta memiliki keterampilan hidup yang dilandasi budi pekerti luhur, dengan indikator: 1. Unggul dalam pencapaian nilai UAS. 2. Persaingan ke SMP. 3. Unggul dalam lomba mata pelajaran. 4. Unggul dalam kesenian. 5. Unggul dalam lomba olahraga. Untuk mencapai Visi tersebut SDPN Setiabudi mempunyai Misi sebagai berikut: 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, efisien dan kondusif sesuai ketentuan masyarakat dan perkembangan IPTEK. 2. Mengembangkan dan melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan melalui pembelajaran. 3. Melaksanakan pengembangan moral keagamaan yang berkualitas yang dilandasi iman dan taqwa. 4. Meningkatkan prestasi dalam bidang ekstrakulikuler sesuai potensi yang dimiliki. 5. Meningkatkan kerjasama antar warga sekolah dengan masyarakat dalam mendukung pengembangan fasilitas pembelajaran. 6. Pengadaan sarana dan prasarana belajar.

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


13

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

Program unggulan SDPN Setiabudi adalah dalam bidang IPA dan ekstrakulikuler yaitu Marching Band. Kurikulum SDPN Setiabudi adalah KTSP (Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan), kurikulum ini telah sesuai dengan sarana dan prasarana di sekolah tersebut, karena telah tersedia Laboratorium IPA. SDPN Setiabudi memiliki luas sekolah 4342 m2, dengan pemanfaatan lahan sebesar 2000 m2. Dengan status kepemilikan lahan adalah milik pemerintah. SDPN Setiabudi mempunyai bangunan bertingkat 2 lantai, dengan model desain modern kontemporer. SDPN Setiabudi memiliki 21 orang guru dan 8 orang staf tata usaha. Serta jumlah peserta didik sebanyak 577 orang terdiri dari 16 rombongan belajar (rombel), dengan rincian sebagai berikut. Kelas 1, 3 rombel L = 57 orang P = 62 orang

Kelas 2, 3 rombel L = 63 orang P = 50 orang

Kelas 3, 2 rombel L = 36 orang P = 37 orang Kelas 4, 3 rombel L = 46 orang P = 46 orang

Kelas 5, 3 rombel L = 52 orang P = 51 orang

Kelas 6, 2 rombel L = 39 orang P = 40 orang

2. Sarana dan Prasarana Sekolah No 1 2 3 4 Ruangan Ruang Belajar Ruang Guru Ruang Kepala Sekolah Ruang Tata Usaha Jml 16 1 1 1 Ukuran 7mx8m 7mx8m 4mx7m 4mx7m Luas 896m2 56m2 28m2 28m2

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


14

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Ruang Perpustakaan Ruang Mushola Ruang UKS Ruang Kantin Gudang Lab IPA Toilet Guru Toilet Siswa Ruang Kesenian Ruang Olahraga

1 1 1 2 1 1 1 7 1 1

7mx8m 4mx7m 4mx7m 2mx4m 2mx3m 5mx7m 2mx2m 1mx2m 4mx7m 4mx7m

56m2 28m2 28m2 8m2 6m2 35m2 4m2 14m2 28m2 28m2

SDPN Setiabudi memiliki prasarana sebagai berikut: 1) Ruang Kelas Dengan sarana yang ada di ruang kelas: a. Perabot Kursi siswa Meja siswa Kursi guru Meja guru Lemari Rak buku

b. Media Pendidikan Papan tulis

c. Perlengkapan lain Tempat sampah Tempat cuci tangan Jam dinding

2) Ruang Perpustakaan Dengan sarana yang ada di ruang perpustakaan: a. Perabot Rak buku tinggi Rak buku panjang Rak majalah Meja baca Kursi baca Meja kerja Kursi kerja Lemari

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


15

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

b. Media pendidikan Globe

c. Buku Buku teks pelajaran Buku pengayaan Buku referensi Buku bacaan

c. Perlengkapan lain Buku inventaris Jam dinding Tempat sampah

3) Laboratorium IPA Dengan sarana yang ada di laboratorium IPA: a. Perabot Lemari Bupet dinding

b. Peralatan pendidikan Mikroskop Per gerhana Torso organ tubuh Torso sapi Torso kambing Torso ayam Torso katak Torso ikan Torso telinga Torso kulit Torso mata Torso pencernaan Alat peraga IPBA KIT IPA

4) Ruang Kepala Sekolah Dengan sarana yang ada di dalamnya: a. Perabot Kursi peimpinan Meja pimpinan Kursi dan meja tamu Lemari Papan statistik

b. Perlengkapan lain

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


16

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

Simbol

kenegaraan

Komputer Filing Kabinet Brankas Jam dinding

(burung garuda, pigura presiden, wk.presiden) Tempat sampah

5) Ruang Guru Dengan sarana yang ada di dalamnya: a. Perabot Loker Meja bunder Meja guru Lemari buku panjang Kursi

b. Perlengkapan lain TV Radio Tape Salon (BOX) speaker Organ/elektone Jam dinding Tempat sampah

6) Ruang Tata Usaha Dengan sarana yang ada di dalamnya: a. Perabot Loker Meja kerja Lemari Kursi kerja Meja dan kursi tamu Lemari/rak piala

b. Perlengkapan lain TV Komputer

7) Ruang Kesenian dan Olahraga Dengan sarana yang ada di dalamnya: Perlengkapan lain

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


17

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

Angklung Drum band Gamelan Kacapi Calung Bola volley Bola basket Matras

8) Ruang UKS Dengan sarana yang ada di dalamnya: a. Perabot Lemari obat Tempat tidur pasien

b. Perlengkapan lain Timbangan Pengukur badan

9) Jamban/Kamar Mandi 10) Tempat Bermain/Berolahraga/Lapangan Upacara

3. Inovasi Sarana Prasarana Inovasi sarana prasarana di SDPN Setiabudi Bandung yaitu, Papan tulis elektronik SDPN Setiabudi tahun ini memiliki inovasi media pembelajaran yaitu papan tulis elektronik. Di Indonesia papan tulis elektronik ini baru digunakan oleh 13 sekolah dan di Kota Bandung sendiri baru 3 sekolah termasuk SDPN Setiabudi. Namun papan tulis elektronik tersebut belum digunakan secara efektif, karena guru-guru di SDPN belum bisa menggunakannya, dan belum diadakan pelatihan.

Jemputan sekolah Jemputan sekolah di SDPN Setiabudi bekerja sama dengan pihak luar. Sekolah memfasilitasi jemputan sekolah dikarenakan siswa-siswa SDPN Setiabudi banyak yang tinggal jauh dari sekolah.

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


18

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

B. Analisa Dan Strategi Analisa kebutuhan sarana dan prasarana di SDPN Setiabudi dilakukan untuk menghindari sarana dan prasarana yang tidak terpakai ada di sekolah. Sarana dan prasarana yang tidak terpakai merupakan suatu kerugian bagi sekolah sehingga harus dihindari. Analisa kebutuhan bisa disesuaikan dengan keuangan juga dengan kemamuan dari personel sekolah. Strategi yang dapat diterapkan dalam mengimplementasikan sarana dan prasarana tepat guna di SDPN Setiabudi, yaitu: a. Melakukan analisis mengenai kebutuhan akan sarana dan prasarana sehingga tidak terjadi pemborosan sarana dan tidak ada sarana yang tidak terpakai. b. Melakukan penyesuaian kebutuhan dengan sarana dan prasarana c. Memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana d. Melakukan pelatihan ketika ada sarana dan prasarana baru sehingga dapat digunakan secara cepat dan tepat. e. Melakukan penghapusan ketika ada barang yang sudah tidak terpakai.

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


19

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna


BAB IV ANALISA POTENSI DALAM INOVASI SARANA DAN PRASARANA Nama Sekolah : SDPN Setiabudi Bandung Team Penyusun : Kelompok 4 Mata Kuliah Inovasi Pendidikan Administrasi Pendidikan UPI 1. Analisa Potensi Kondisi Saat Ini Analisa Internal Kekuatan Ruangan sudah sesuai dengan rombel yang tersedia yaitu 16 rombel dengan 16 ruangan sehingga tidak ada pembagian waktu. Pembagian ruang kelas sesuai dengan tingkatan kelas, yaitu kelas 1-3 di lantai 1 dan kelas 3-4 di lantai 2. Sekolah telah Kelemahan Masih ada beberapa bangunan/ruang yang sedang direnovasi sehingga tidak terpakai secara maksimal sehingga tidak tepat guna. Diruang kelas belum terdapat media pembelajaran yang merupakan hasil belajar siswa Lapangan kadang dipakai sebagai lahan Analisa Eksternal Peluang Sudah mendapat kepercayaan dari pemerintah terbukti dengan didatangkannya beberapa alat-alat peraga dari pemerintah. Bekerja sama dengan orang tuasiswa dalam hal memberikan fasilitas antar jemput siswa Sekolah berada di Ancaman Banyaknya sekolah yang sudah memiliki sarpras yang lebih baik sehingga dapat menarik minat siswa di sekolah tersebut untuk pindah atau ketinggalan dari sekolah lain dalam hal sarpras. Terlalu berdekatan dengan SMP mengambil lahan sekolah, Kondisi Yang Diharapkan Sekolah dapat memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada sehingga proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien.

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna


memiliki 2 unit computer yang digunakan untuk tata usaha dan perpustakaan. Sekolah telah memiliki peralatan ekstrakurikuler berupa angklung, drumband, dan karawitan. Para guru telah memiliki alat-alat peraga murah berupa manic-manik untuk menghitung untuk pelajaran matematika. Sekolah sudah mempunyai papan tulis elektronik sebanyak 2 buah, kiriman dari pemerintah. parkir untuk kendaraan antar jemput sehingga menyulitkan siswa yang akan berolahraga. Komputer yang dimiliki sekolah kurang dapat digunakan secara maksimal contohnya belum adanya data base sekolah secara komputerisasi. Peralatan kesenian yang dimiliki disimpan diruang khusus teapi tidak ditata dengan baik sehingga terlihat seperti barang tidak dipakai. Sekolah belum mampu menggunakan papan tulis elektronik secara maksimal. lokasi yang aman dari limbah. Sekolah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa papan tulis elektronik mengganggu kelancaran pembelajaran.

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna


b. Penguatan Kelembagaan Komponen Pendukung Visi dan Misi Level 1 Dimana Lembaga Sekarang Dalam misi sekolah telah mencantumkan pengadaan sarana dan prasarana untuk pembelajaran. Level 2 Level Menengah Dalam misi diharapkan mencantumkan pengadaan sarana dan prasarana bukan hanya dalam pembelajaran tetapi juga dalam mendukung manajemen sekolah secara keseluruhan. Semua sarana danprasarana yang ada disekolah dapat dioptimalkan dalam penggunaan, semua guru membuata alat peraga murah untuk menunjang KBM, sudah ada penambahan computer. Level 3 Tinggi Sekolah dapat merealisasikan semua yang tertuang dalam visi dan misis sekolah secara maksimal.

Sarana dan Prasarana

Dalam hal sarana prasarana sekolah masih berada dalam tahap berkembang, sekolah sudah memiliki banyak fasilitas yang mendukug seperti computer, papan tulis elektronik, berbagai alat peraga, tetapi masih belum dapat berjalan secara optimal.

Sekolah telah berjalan maju dnegan menggunakan semua sarana dan prasarana dengan tepat guna, sudah banyak karya siswa yag ditempel di dinding semua kelas, adanya pojok-pojok karya siswa disetiap sudut kelas, adanya kelas computer dan jaringan internet di sekolah.

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna


2. Action Plan Program Kegiatan Indicator Ketercapaian Adanya kiriman computer minimal sebanyak 20 unit Banyaknya APMyang dihasilkan dan digunakan di kelas Guru-guru mampu mengoperasikan papan tulis elektronik Penanggung Jawab Waktu Mulai Selesai Keterangan

Pengadaan komputer

Membuat proposal pengajuan ke dinas untuk pengadaan computer

Sekolah

Pelatihan pembuatan Alat Peraga Murah

Pelatihan yang dikhususkan untuk guru-guru dalam membuat alat-alat peraga murah untuk menunjang KBM

Sekolah

Pelatihan yang dikhususkan untuk guru-guru dalam Pelatihan pengoperasian mengoperasikan papan tulis papan tulis elektronik elektronik untuk menunjang KBM

Sekolah

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Sarana prasarana merupakan penunjang pembelajaran dan merupakan salah satu penentu keberhasilan pendidikan. Sekolah yang memiliki sarana prasarana dan fasilitas yang mewah dianggap modern dan unggul tetapi jika dalam penggunaannya fasilitas tidak tepat guna, ini akan merugikan lembaga pendidikan tersebut. Untuk menghindari fasilitas yang ada tetapi tidak terpakai perlu dilakukan analisis kebutuhan sarana dan prasarana yang disesuaikan dengan keuangan dan kemampuan personil tenaga kependidikan. Inovasi dalam sarana dan prasarana akan berjalan bila ditunjang dengan lengkapnya fasilitas dan dukungan dari warga sekolah dan masyarakat. B. Saran Dalam menunjang proses pembelajaran tidak selalu dibutuhkan fasilitas yang mewah melainkan yang tepat guna. Untuk menghindari sarana dan prasarana yang tersedia tetapi tidak terpakai maka perlu dilakukan analisis kebutuhan sarana dan prasarana yang disesuaikan dengan keuangan dan kemampuan personil tenaga kependidikan lembaga tersebut.

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


24

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

DAFTAR PUSTAKA Amirin, Tatang M. (2011). "Pengertian sarana dan prasarana pendidikan." [online]. Tersedia di: http://tatangmanguny.wordpress.com (16 Oktober 2011) Subair. (2009). Inovasi Pendidikan. [online]. Tersedia (16 di: Oktober

http://subair3.wordpress.com/2009/05/29/inovasi-pendidikan/ 2011)

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


25

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

LAMPIRAN Dokumentasi

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


26

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


27

Inovasi Sarana Prasarana Yang Tepat Guna

Inovasi Pendidikan | Kelompok 4


28

Anda mungkin juga menyukai