Anda di halaman 1dari 5

Berdasarkan ukuran partikelnya, debu dibagi atas : a. Debu total, yaitu debu dengan ukuran 5-10 mikron b.

Debu respirable, yaitu debu dengan ukuran kurang dari 5 mikton. Sebagian debu total akan mengendap pada saluran pernapasan dan akan menyebabkan gangguan saluran pernapasan seperti bronkitis, asama, dan lain lain. Hanya debu respirable yang dapat masuk ke dalam jaringan paru paru dan diserap oleh darah. Berdasarkan biologis terhadap jaringan paru dibagi menjadi 2 golongan, yaitu: a. Debu fibrogenetik, yaitu debu yang dapat menimbulkan fibrosis (pneumokoniasis) seperti silikosis, asbestosis daqn lain-lain. b. Debo non fibro genetik 3. Ambang batas debu Ukuran debu sangat berpengaruh terhadap terjadinya penyakit pada saluran pernapasan. Dari hasil penelitian ukuran tersebut dapat mencapai target organ sebagai berikut : 5-10 mikron akan tertahan oleh saluran pernapasan bagian atas 3-5 mikron akan tertahan oleh saluran pernapasan bagian tengah 1-5 mikron akan tertahan sampai permukaan alveoli 0,5-1 mikron hinggap di permukaan alveoli atau selaput lendir (sehingga menyebabkan fibrosis paru) 0,1-0,5 mikron melayang dipermukaan alveoli

Menurut WHO 1996, ukuran debu partikel yang membahayakan adalah berukuran 0,1 5 mikron. Depkes RI mengisyaratkan bahwa ukuran debu yang membahayakan berkisar 0,1-10 mikron.

B. BAHAN KIMIA BERBAHAYA Bahan-bahan bernahaya termasuk bahan bahan kimia adalah bahan yang pada suatu kondisi tertentu dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan yang bersumber dari kandungan bahaya tersebut. Kecelakaan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat terjadi pada setiap tingkat pekerjaan yang dilakukan (penyimpanan, pengangkutan, penggunaan, pembuatan, dan pembuangannya). Kecelakaan yang disebabkan oleh bahan bahan kimia sangat tergantung pada sifat-sifat kandungan bahayanya karena pemahaman sifat-sifat bahan kimia sehubungan dengan jenis bahaya yang ada sangat diperlukan.

Secara umum bahan-bahan kimia berbahaya dapatlah dikelompokkan sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. Bahan kimia mudah meledak Bahan kimia mudah terbakar Bahan kimia beracun Bahan kimia oksidator Bahan kimia reaktif Bahan kimia radio aktif

Suatu bahan kimia dikatakan memiliki sifat berbahaya apabila satu atu lebih dari sifat-sifat bahaya tersebut diatas menjadi miliknya. Untuk memudahkan dalam penangan bahan kimia secara aman dan tidak menimbulkan berbagai persoalan, maka pemahaman terntang sifat bahan kimia itu sendiri menjadi penting. Karena hanya dengan cara demikian bahan-bahan kimia khususnya yang berbahaya dapat diperlakukan secara baik.

TINJAUAN PUSTAKA KESELAMATAN KERJA Potensi bahaya dan bahan sarung tangan yang sesuai disajikan pada tabel berikut Potensi Bahaya Listrik Radiasi Mengion Benda-Benda tajam atau kasar Asam dan alkali yang korosif Pelarut organik (solvent) Benda-benda panas Jenis Bahan Sarung Tangan Karet Karet atau Kulit yang dilapisi dengan timbal (Pb) Kulit atau PVC, kulit yang dilapisi dengan kromium Karet Karet sintetis Kulit, atau asbes

5. Pelindung kaki (Safety Shoes) Berfungsi melindungi kaki dari : Tertimpa benda-benda berat Tertuang logam panas cair, bahan kimia korosif Penyakit kulit karena terpajan bahan-bahan kimia Kemungkinan tersandung, terpeleset, tergelincir

Menurut potensi bahaya, pelindung kaki dibedakan atas : Sepatu keselamatan digunakan untuk pekerjaan peleburan, pengecoran logam (Foundry legging) Sepatu keselamatan yang digunakan di tempat kerja yang mempunyai potensi bahaya peledakan Sepatu keselamatan yang digunakan ditempat kerja yang mempounyai potensi bahaya listrik Sepatu keselamatan untuk pekerja bangunan atau konstruksi Sepatu keselamatan untuk tempat-tempat kerja yang basah, licin Sepatu keselamatan untuk mencegah bahaya terinjak benda-benda runcing Sepatu keselamatan untuk mencegah kontak dengan bahan-bahan kimia

Spesifikasi keterangan dari uraian di atas : Pengecoran : terbuat dari bahan kulit dengan dilapisi dengan krom atau asbes, tinggi sepatu 35 cm Peledakan : terbuat dari bahan atau kulit sintetis, tidak boleh menggunakan paku pada sol maupun pada bagian lain

Listrik : terbuat dari bahan kulit atau kulit sintetis yang keseluruhan sepatu harus dijahit atau direkat, tidak boleh menggunakan paku. Harus tahan terhadsap tegangan listrik sebesat 10000 volt selama 3 menit Bangunan : terbuat dari kulit yang dilengkapi dengan baja atau campuran baja dan karbon pada ujung depannya Tempat yang basah : terbuat dari kulit atau kulit sintetis dengan sol anti selip dari karet alam atau sintetis yang bermotif timbul dan permukaannnya kasar Terinjak benda runcing : terbuat dari kulit atau kulit sintetis, dengan sol dilapisi dengan logam Bahan kimia : terbuat dari bahan karet sintetis, berbentuk boot

6. TALI SABUK PENGAMAN Digunakan untuk mengurangi resiko bahaya fisik apabila pemakai jatuh. Jenis sabuk dan tali pengaman umumnya adalah : a. b. Penggantung : Penggantung unifilar Penggantung berbentuk U Penggantung unifilar berbentuk U Pelana atau Harness Penunjang dada (chest harness) Penunjang dada dan punggung (chest waist harness) Penunjang seluruh tubuh (full body harness)

Spesifikasi : Tali atau sabuh harus dari bahan yang kuat, tahan terhadap perubahan cuaca, tahan suasana asam maupun alkalis. Biasanya terbuat dari bahan kulit, nilon atau kombinasi dari keduanya. Pengait, gesper, kancing, terbuat dari bahan yang anti karat dan tidak mudah patah tetapi tidak elastis. Biasanya terbuat dari baja atau stainless steel.

7. PAKAIAN PELINDUNG Berfungsi untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari bahaya percikan bahan-bahan kimia, radiasi, panas, bunga api maupun api. Menurut bentuknya terbagi menjadi :

a. Apron, yang hanya menutupi sebagian tubuh pemakai, mulai dari dada sampai lutut. b. Overalls, yang menutupi seluruh bagian tubuh Spesifikasi: Pakaian pelindung dari kulit, untuk tenaga kerja yang mengerjakan pengelasan. Pakaian pelindung untuk pemadam kebakaran Pakaian pelindung untuk pekerja yang terpajan radiasi tidak mengion Pakaian pelindung untuk pekerja yang terpajan radiasi mengion

Anda mungkin juga menyukai