Anda di halaman 1dari 4

Ketika membaca Al Quran kita sering menjumpai tanda-tanda khusus yang dicetak lebih kecil di sela-sela ayat-ayat Al Quran.

Tahukan anda bahwa tanda-tanda tersebut adalah tanda waqof dan memiliki maksud tertentu?

Berhenti

sesaat

tanpa

bernafas

dengan

niat

melanjutkan bacaan Mengeluarkan bunyi antara dan Mengeluarkan suara antara bunyi fathah dan bunyi

kasroh atau antara bunyi dan sehingga berbunyi [e] Tanda-tanda tersebut merupakan rambu-rambu dalam membaca Al Quran, berikut pengertian dari beberapa tanda-tanda waqof yang terdapat dalam AlQuran. Harus berhenti Dilarang berhenti Disambung lebih baik Berhenti lebih baik Boleh berhenti Boleh berhenti pada salah satunya namun dilarang Demikianlah pengertian dari tanda waqof yang sering kita jumpai ketika membaca Al Quranul Kariim. JENIS WAQAF Terdapat empat jenis waqaf yaitu: ( taamm) : waqaf sempurna - yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau Memindahkan harakat dari huruf yang hidup

kepada huruf yang mati Membaca kata : la tamanna pada surat Yusuf

dengan cara didengungkan sambil menutup bibir. Tanda nun kecil adalah nun penghubung Tanda satu Ain

berhenti pada kedua-duanya Tidak boleh dibaca panjang baik ketika disambung atau berhenti O Dibaca panjang ketika berhenti dan dibaca pendek ketika disambung

bacaan, dan tidak memengaruhi arti dan makna dari bacaan karena tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun yang sesudahnya;

ini harus dihindari karena bacaan yang diwaqafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya dengan bacaan yang lain.

Tanda-tanda waqaf ( kaaf): waqaf memadai - yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, namun ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya; 1. Tanda mim ( ) disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( ,) memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, namun sangat jauh ( Hasan) - waqaf baik - yaitu mewaqafkan bacaan atau ayat tanpa memengaruhi makna atau arti, namun bacaan tersebut masih berkaitan dengan bacaan sesudahnya; berbeda dengan fungsi dan maksudnya; 2. tanda tho ( ) adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti. 3. tanda jim ( ) adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini walaupun diperbolehkan juga untuk tidak ( Qabiih) - waqaf buruk - yaitu mewaqafkan atau memberhentikan bacaan secara tidak sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf berhenti. 4. tanda zha ( ) bermaksud lebih baik tidak berhenti; 5. tanda sad ( ) disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak berhenti

namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad;

: Tanda Waqaf Jaiz (boleh) yang berhenti atau terus sama hukumnya, seperti:

: Tanda Waqaf Jaiz yaitu: Boleh berhenti, tapi lebih baik diteruskan, seperti: WAQAF Tanda-tanda waqaf (berhenti): Tanda-tanda yang diletakkan di Mushaf agar pembaca mengetahui letak waqaf dan washl (terus). Tanda-tanda ini berjumlah enam, seperti berikut ini:

: Tanda Waqaf Jaiz, yaitu: Boleh berhenti, dan itu lebih : Tanda Waqaf Lazim; harus berhenti, seperti: baik. Seperti:

: Tanda Waqaf Mamnuu: dilarang berhenti, seperti:

: Tanda waqaf muanaqah: hukumnya boleh memilih, jika berhenti pada yang pertama, pada yang ke dua harus terus atau sebaliknya, seperti:

Anda mungkin juga menyukai