Anda di halaman 1dari 31

1. TUJUAN Memenuhi kebutuhan bahan praktek dan alat penunjang praktek di semua program keahlian SMK Muhammadiyah 01 Pekanbaru.

2. RUANG LINGKUP Prosedur ini berlaku di setiap program keahlian (Jurusan) SMK Muhammadiyah 01 Pekanbaru. 3. DEFINISI 3.1 Bahan Barang yang habis di pergunakan 3.2 Alat Barang yang digunakan berulang-ulang untuk menunjang praktek 3.3 Workshop / Bengkel Ruangan tempat praktek pererta diklat 3.4 Ruang Alat Tempat penyimpanan alat-alat yang digunakan untuk praktek. 4. DOKUMEN REFERENSI 5. ARSIP a. Usulan permintaan bahan/alat praktek b. Laporan pembelian bahan/alat praktek c. Faktur pembelian bahan/alat praktek. 6. RINCIAN PROSEDUR 6.1. Jurusan mengajukan usulan pembelian bahan/alat praktek ke Waka Sarana 6.2. Jurusan bersama dengan Waka Sarana membeli bahan/alat praktek 6.3. Setiap pembelian bahan/alat praktek pada faktur pembelian harus ada stempel took dimana bahan/alat itu di beli 6.4. Setelah bahan/alat praktek yang di beli sampai di jurusan di cek dan diinventarisasi oleh jurusan masing-masing 6.5. Jurusan membuat laporan pembelian bahan/alat praktek dan disampaikan ke Waka Sarana dengan melampirkan faktur pembelian bahan/alat praktek 6.6. Laporan yang dibuat harus ada pertinggalnya dijurusan masing-masing

1. TUJUAN Untuk memberikan penjelasan mengenai proses pemeliharaan dan perawatan sarana prasarana dalam rangka menunjang terlaksananya proses belajar mengajar. 2. RUANG LINGKUP Prosedur ini berlaku untuk semua sarana, prasarana dan barang inventaris yang digunakan dalam proses belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 01 Pekanbaru. 3. DEFINISI 3.1 Sarana 3.2 Prasarana : 3.3 Barang inventaris : adalah kelompok barang yang digunakan di masing-masing jurusan yang berupa meja siswa, meja guru, kursi guru, kursi siswa, alat praktek seperti : alat Bangunan, alat Eletronika, alat Listrik, alat Mesin Perkakas dan alat Mesin Otomotif. 4. DOKUMEN REFERENSI 4.1 Prosedur Pembelian 5. ARSIP 5.1 Program kerja Waka sarana dan prasarana 5.2 Kartu Inventaris 5.3 Jadwal pemeliharaan peralatan 6. RINCIAN PROSEDUR 6.1 Persiapan 6.1.1 Masing-masing kaprodi membuat jadwal pemeliharaan sarana prasarana yang ada pada masing-masing jurusannya untuk periode 1 (satu) tahun. Jadwal pemeliharaan ini meliputi semua peralatan seperti yang terdaftar dalam kartu inventaris. 6.1.2 Selanjutnya jadwal pemeliharaan masing-masing jurusan disusun oleh Waka sarana untuk dijadikan sebagai program waka sarana dan di serahkan kepada Kepala Sekolah. 6.2 Pelaksanaan 6.2.1 Berdasarkan jadwal yang telah dibuat masing-masing jurusan, maka waka sarana melakukan monitoring pelaksanaan dari jadwal tersebut. 6.2.2 Jika terdapat jadwal yang telah ditetapkan namun pelaksanaan pemeliharaannya belum dilakukan, maka waka sarana menanyakan permasalahan yang terjadi kepada Ketua Jurusan yang bersangkutan dan memastikan pelaksanaan pemeliharaan dilaksanakan. 6.2.3 Secara periode Waka sarana membuat laporan kepada Kepala Sekolah mengenai pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana yang telah di jalankan.

6.3 Evaluasi 6.3.1 Waka sarana melakukan evaluasi setiap pemeliharaan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing jurusan. 6.3.2 Bila terdapat sarana/peralatan yang tidak layak untuk digunakan lagi, maka ketua jurusan mengajukan penggantian sarana penggantinya kepada Waka Sarana. 6.3.3 Waka sarana dan Prasarana merevie permintaan dari Ketua Jurusan dan menjadikan usulan pembelian tersebut ke dalam program waka sarana.

1.

TUJUAN Untuk memberikan penjelasan mengenai proses pengadaan barang/jasa untuk mendukung kegiatan jasa pendidikan dan pelatihan serta memastikan rekanan yang digunakan perusahaan memiliki kemampuan dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. RUANG LINGKUP Prosedur ini berlaku untuk rekanan yang dipakai untuk pengadaan barang / jasa yang dananya berasal dari sekolah. DEFENISI 3.1 Rekanan = Badan/orang yang menyediakan produk atau jasa 3.2 Seleksi Rekanan = Kegiatan memilih dan menetapkan calon rekanan 3.3 Evaluasi Rekanan = Kegiatan penilaian terhadap kinerja rekanan. DOKUMEN REFERENSI 4.1 Prosedur Pembelian ARSIP 5.1 Daftar Rekanan Terseleksi 5.2 Formulir Seleksi Rekanan 5.3 Formulir Evaluasi Rekanan RINCIAN PROSEDUR 6.1 Seleksi Rekanan 6.1.1 Waka Sarana dan Prasarana memeriksa dan meneliti setiap calon rekanan yang akan menjadi rekanan sekolah dengan mengisi Formulir Seleksi Reanan (FM/SMK.1/SAR/01). 6.1.2 Bila data dari calon tidak lengkap, Waka Sarana dan Prasarana menghubungi calon rekanan untuk melengkapinya, dan meneruskan ke Kepala Sekolah untuk persetujuannya. 6.1.3 Kepala Sekolah mengkaji calon rekanan yang diajukan Waka Sarana da Prasarana, bila dinilai mampu. Kepala Sekolah menandatangani form seleksi rekanan dan mengembalikannya ke Waka Sarana dan Prasarana. 6.1.4 Waka Sarana dan Prasarana mendaftarkan rekanan baru tersebut ke dalam formulir Daftar Rekanan Terseleksi, dan memberitahuan ke rekanan tersebut bahwa yang bersangkutan sudah menjadi rekanan Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 01 Pekanbaru. 6.2. Evaluasi Rekanan 6.2.1 Setiap akhir tahun menilai kemampuan rekanan, Waka Sarana dan Prasarana melakukan evaluasi kinerja seluruh rekanan dengan mengisi formulir Evaluasi Rekanan (FM/SMK.1/SAR/02).

2.

3.

4.

5.

6.

6.2.2 Waka Sarana dan Prasarana memberikan hasil penilaian rekanan dan meminta persetujuan dari Kepala Sekolah. 6.2.3 Kepala Sekolah mengkaji hasil penilaian rekanan yang disampaikan Waka Sarana dan Prasarana. Bila sesuai, Kepala Sekolah menandatangani formulir Evaluasi Rekanan dan bila tidak, dikembalikan kepada Waka Sarana dan Pasarana untuk dinilai ulang. 6.2.4 Untuk Rekanan yang masih mampu, tetap dicantumkan didalam Daftar Rekanan Terseleksi, sedangkan bagi rekanan yang dinilai tidak mampu, Waka Sarana dan Prasaran memberitahukan ke rekanan. 6.3 Re-Evaluasi Rekana 6.3.1 Setelah rekanan digunakan selama tiga tahun, maka untuk menilai kemampuan rekanan Waka Sarana dan Prasarana melakukan Re-Evaluasi kinerja seluruh rekanan dengan mengisi Formulir Evaluasi Rekanan (FM/SMKM.1/02). 6.3.2 Waka Sarana dan Prasarana memberikan hasil penilaian rekanan dan meminta persetujuan dari Kepala Sekolah 6.3.3 Kepala Sekolah mengkaji hasil penilaian rekanan yang disampaikan Waka Sarana dan Prasarana. Bila sesuai, Kepala Sekolah menandatangi Formulir Evaluasi Reanan dan bila tidak, dikembalikan ke Waka Sarana dan Prasarana untuk dinilai ulang. 6.3.4 Untuk rekanan yang dinilai masih mampu, tetap dicantumkan di dalam Daftar Reanan Terseleksi, sedangkan bagi rekanan yang dinilai tidak mampu, Waka Sarana dan Prasarana memberitahukan ke rekanan.

1.

Tujuan Memberikan bantuan kepada siswa yang tergolong tidak mampu dalam bentuk keringanan pembayaran kewajiban sekolah selama satu tahun pembelajaran. Ruang Lingkup Bantuan Bea siswa Dhuafa diberikan kepada siswa SMK Muhammadiyah 01 Pekanbaru yang memenuhi persyaratan.

2.

3.

Defenisi Bea siswa Dhuafa adalah bantuan berupa keringanan (50%) pembayaran kewajiban siswa (SPP) bulanan di SMK Muhammadiyah 01 Pekanbaru.

4.

Dokumen Referensi -

5. Arsip 5.1 Photo copy KK siswa Dhuafa 5.2 Surat keterangan miskin dari Kelurahan 5.3 Rekapitulasi Dhuafa 5.4 Laporan tahunan siswa penerima Bea siswa Dhuafa. 6. Rincian Prosedur 6.1 Waka Ismuba menyerahkan blangko isian data siswa Dhuafa kepada masingmasing wali kelas. 6.2 Wali kelas mendata sisa Dhuafa yang memasukkannya ke dalam blangko yang disediakan. 6.3 Wali kelas menyerahkan blangko yang sudah diisi kepada Waka Ismuba dengan melampirkan persyaratan yang sudah ditetapkan. 6.4 Waka Ismuba merekapitulasi data yang sudah diserahkan oleh wali kelas. 6.5 Waka Ismuba menseleksi siswa yang mendapat bantuan disesuaikan dengan kemampuan sekolah untuk tahun yang sedang berjalan. 6.6 Hasil seleksi dilaporkan kepada kepala sekolah untu mendapatkan pengesahan. 6.7 Data yang sudah disyahkan oleh kepala sekolah diberikan kepada masing-masing wali kelas untuk diinformasikan kepada siswa yang bersangkutan. 6.8 Data yang sudah disyahkan diberikan kepada bendahara sebagai pedoman pembayaran.

1. TUJUAN Untuk kelancaran PBM dan Administrasi 2. RUANG LINGKUP Berlaku di SMK Muhammadiyah 01 Pekanbaru 3. DEFENISI Pengadaan alat tulis kantor bagi yang membutuhkan 4. DOKUMEN REFERENSI Tidak ada 5. ARSIP 5.1 Faktur Pembelian 5.2 Kwitansi 5.3 Format Usulan ATK 5.4 Format tanda Terima Barang ATK

6. RINCIAN PROSEDUR 6.1 Jurusan mengisi formulir usulan ATK untuk satu semester dan menyerahkan ke Ka. TU 6.2 Ka. TU melaporkan ke Kepsek dan Waka Sarpras setelah diparaf oleh Kepsek atau Sarpras, Ka. TU menyerahkan usulan tadi ke Kaur Rumah Tangga. 6.3 Kaur Rumah Tangga mengesahkan usulan dari jurusan-jurusan ke rekanan. 6.4 Setelah barang ATK diterima di sekolah Kaur Rumah Tangga memeriksa sesuai dengan pesanan dan dibukukan ke buku Inventaris barang AtK. 6.5 Kemudian Kaur Rumah Tangga menyerahkan ke Jurusan dengan menggunakan format tanda terima barang ATK.

1.

TUJUAN Untuk memberikan penjelasan mengenai proses penataran/diklat sesuai dengan peraturan yang berlaku. RUANG LINGKUP Prosedur berlaku untuk semua guru dan pegawai yang ada dilingkup Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 01 Pekanbaru. DEFENISI DOKUMEN REFERENSI 4.1 Surat dari Dinas Pendidikan Menengah Kejuruan 4.2 Surat dari Dinas Pendidikan Propinsi 4.3 Surat dari Dipora Kota Pekanbaru 4.4 Surat dari intansi yang mengadakan diklat. ARSIP 5.1 Surat Pengantar 5.2 Surat Tugas 5.3 Surat Panggilan Penataran 5.4 Surat Keterangan dari Sekolah 5.5 Sertifikat Penataran/Diklat

2.

3.

4.

5.

6. RINCIAN PROSEDUR 6.1 Prosedur Kepegawaian 6.1.1 Kaur Kepegawaian mencatat guru/pegawai yang sudah dan belum mengikuti penataran atau diklat 6.1.2 Kaur Kepegawaian melaporkan data tersebut kepada Kepala Sekolah 6.1.3 Apabila ada surat panggilan atau diklat, kepsek menunjuk guru/pegawai untuk ikut serta. 6.1.4 Kaur Kepegawaian menyiapan surat tugas bagi orang yang berangkat dan diketahui oleh kepala sekolah untuk dikirim ke Dikpora Kota Pekanbaru. 6.1.5 Guru/Pegawai bersangkutan menyiapkan/melengkapi berkas/syarat yang diminta.

6.1.6 Setelah selesai diklat, guru/pegawai yang bersangkutan melaporkan atau membuat laporan mengenai diklat yang mereka ikuti dan melampirkan foto copy sertifikat. 6.2 Prosedur Waka Kurikulum 6.2.1 Waka Kurikulum bersama kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru mata diklat yang ingin mengikuti penataran/pendidikan dan pelatihan. 6.2.2 Ketua program keahlian membuat usulan nama-nama guru mata diklat yang ingin mengiuti penataran/pendidikan dan latihan 6.2.3 Ketua Program Keahlian mengusulkan nama guru mata diklat yang akan dikirim mengikuti penataran/pendidikan dan pelatihan kepada Waka Kurikulum. 6.2.4 Guru mata diklat yang diusulkan dilaporkan Waa Kurikulum kepada Kepala Sekolah. 6.2.5 Waka Kurikulum bersamam kepala sekolah menyeleksi guru mata diklat yang akan dikirim mengikuti penataran/pendidikan dan pelatihan. 6.2.6 Laporan nama guru yang ingin mengikuti penataran/pendidikan dan pelatihan dikirim ke P3GT Medan atau ke Sawangan dll. 6.2.7 Guru mata diklat yang mengikuti penataran/pendidikan dan pelatihan diberikan uang saku/jalan sesuai dengan kemampuan sekolah. 6.3 Evaluasi Keefektifn Penataran/Diklat 6.3.1 Setelah selesai Penataran/Diklat Penataran/Diklat kepada atasan. Guru/Pegawai melaporkan hasil

6.3.2 Guru/Pegawai yang telah mengikuti penataran/Diklat menyerahkan Foto copy sertifikat ke TU. 6.3.3 Atasan dan Guru/Pegawai melakukan evaluasi keefektifan Diklat dengan metode yang sesuai pada periode yang sesuai. 6.3.4 hasil Evaluasi ke Efektifan Dilat diserahkan kepada Kepala Sekolah.

1.

Tujuan Memastikan tindakan yang dilakukan atas siswa yang tidak lulus evaluasi telah diidentifikasi, di dokumentasi dan dipisahkan serta ditangani dengan cara yang efektif dan efisien. Ruang Lingkup Prosedur ini berlaku untuk tindakan yang dilakukan atas terjadinya siswa yang tidak lulus evaluasi. Definisi Siswa yang tidak lulus evaluasi adalah sisa yang tidak lulus evaluasi : - Sub Kompetensi -UAS - Kompetensi - UN Doumen Referensi 4.1 Prosedur Tindakan Perbaikan 4.2 Prosedur Tindakan Pencegahan Arsip 5.1 Laporan Tindakan Perbaikan 5.2 Laporan siswa yang tidak lulus US/UN 5.3 Nilai Remedial siswa Mata Diklat 5.4 Laporan kelulusan siswa SMK Muhammadiyah 01 Pekanbaru Rincian Prosedur 6.1 Guru mata diklat mendata siswa yang belum lulus evaluasi Sub Kompetensi/Kompetensi (Nilai <6,00 untuk mata pelajaran Normatif, dan Adaptif <7,00 untuk mata pelajaran Produktif) untuk diberikan remedial. 6.2 Guru mata diklat langsung memberikan remedial kepada siswa yang belum lulus setelah selesai evaluasi bulanan/setelah selesai Sub Kompetensi?Kompetensi yang diberikan setiap bulan 6.3 Guru mata diklat melaporkan hasil nilai siswa tang telah lulus remedial dengan ketentuan untuk nilai normatif dan adaptif harus minimal 6,00 sedangkan untuk produktif harus minimal 7,00. Jika hasil remedial siswa belum mencukupi, maka siswa tersebut harus remedial lagi sampai mencapai nilai yang sudah ditentukan. 6.4 Guru mata diklat mengisi blangko nilai remedial siswa dan diberikan kepada wali kelas untuk diisi pada rapor bulanan siswa, dan blangko nilai remedial siswa di kumpulkan wali kelas dan diserahkan kepada ketua program keahlian dan Waka Kurikulum. 6.5 Wali kelas memasukan nilai perbaikan siswa ke dalam rapor bulanan. 6.6 Siswa yang tidak lulus US/UN dilaporkan oleh Waka Kurikulum kepada siswa melalui Pengumuman kelulusannya. 6.7 Laporan ketidak lulusan siswa-siswa dari evaluasi US/UN disampaikan ke Dinas Dipora Pekanbaru dan Dinas Pendidikan Propinsi Riau. 6.8 Bagi siswa yang lulus US/UN diberikan kesempatan mengulang kembali untuk duduk di kelas III. 6.9 Siswa yang tidak lulus US/UN mendaftar ulang kebagian Tata Usaha. 6.10 Siswa yang sudah daftar ulang, dibagi menurut Program Keahlian dan dibagi menurut kelas yang ada.

2.

3.

4.

5.

6.

6.11 Siswa yang tidak lulus US/UN mengulang kembali bersama kelas III yang baru untuk satu tahun ke depan.

1.

Tujuan Untuk memberikan penjelasan mengenai proses kenaikan pangkat, guru dan pegawai di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 01 Pekanbaru. Ruang Lingkup Prosedur ini berlaku untuk kenaikan pangkat semua guru dan pegawai yang ada dilingkungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 01 Pekanbaru. Definisi Dokumen Referensi 4.1 Kepmen Nomor : 0433/P/1993 tanggal 24-12-1993 4.2 Kepmen Nomor : 25 tahun 1993 tanggal 24-12-1993 4.3 Kep. Dipora Kota Pekanbaru Nomor : 2063/000/KP/2004 Arsip 5.1 Surat pengantar dari pimpinan unit kerja 5.2 Foto Copy karpeg yang dilegalisir oleh pimpinan 5.3 Foto copy SK Jabatan yang dilegalisir 5.4 Foto Copy SK Pangkat terakhir yang dilegalisir 5.5 Foto Copy sertifikat diklat 5.6 Foto Copy Riwayat hidup 5.7 Foto Copy riwayat pekerjaan 5.8 L P 2 P 5.9 Foto copy kenaikan gaji berkala 5.10 Foto Copy DP3 dua tahun terakhir 5.11 Penetapan Akta Kridit (PAK) asli 5.12 Foto Copy PAK lama yang dilegalisir 5.13 Agenda surat keluar Rincian Prosedur 6.1 Guru yang baru naik pangkat melapor kepada Kaur Kepegawaian 6.2 Kaur kepegawaian melaporkan kepada Ka. TU dan Kepsek 6.3 Setelah mendapat persetujuan dari kepsek, kaur kepegawaian menberitahuan kepada guru yang akan naik pangkat untuk mengumpulkan dan menyerahkan berkas ke tim penghitung angka kredit 6.4 Setelah dihitung oleh tim penghitung angka kredit diserahkan e kaur kepegawaian untuk diketik dan disusun. 6.5 Setelah diketik kaur kepegawaian menyerahkan hasil ketikan, kepada Ka. TU untuk diperiksa. 6.6 Setelah mendapat persetujuan dari Ka. TU, kaur kepegawaian meminta kepada kaur Adm untuk memberikan nomor surat dan tanggal pengiriman dicatat pada surat keluar. 6.7 Kemudian kaur kepegawaian menyerahkan hasil ketikan kepada Kepsek untuk direvisi kembali. 6.8 Seandainya tidak ada revisi kaur kepegawaian siap mengirimkan berkas tersebut ke Dinas Dikpora Kota Pekanbaru.

2.

3.

4.

5.

6.

1. Tujuan Memastikan pelaksanaan audit internal dilaksanakan secara efetif guna memastikan kesesuaian terhadap persyaratan ISO 9001 : 2000. 2. Ruang Lingkup Pelaksanaan audit internal pada penerapan sistem manajemen mutu di SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MUHAMMADIYAH 01 PEKANBARU. 3. Defenisi 3.1 Audit : Proses yang sistematik, independen dan terdokumentasi untuk mendapatkan bukti dan mengevaluasinya untuk menentukan apakah kriteria yang telah ditetapkan terpenuhi atau tidak. 3.2 Auditor : Personal yang telah dilatih dalam pelaksanaan audit internal. 3.3 Auditee : Personal yang bertanggung jawab atas area yang di audit 3.4 Jadwal Audit : Kumpulan atau lebih audit yang direncanakan untuk suatu kerangka watu yang spesifik dan diarahkan kepada suatu tujuan yang spesifik. 3.5 Kriteria Audit : Kumpulan kebijakan, prosedur atau persyaratan yang digunakan sebagai rujukan. 3.6 Bukti Audit : Catatan, bukti atau informasi lainnya yang relevan terhadap kriteria audit. 3.7 Temuan Audit : Hasil-hasil evaluasi bukti audit yang dikumpulkan dibandingkan dengan kriteria audit. 4. Dokumen Referensi 4.1 Manual Mutu 4.2 Prosedur Tindakan Perbaikan 4.3 Prosedur Tindakan Pencegahan 5. Arsip 5.1 Jadwal audit Internal 5.2 Laporan audit internal 5.3 Laporan tindakan perbaikan dan pencegahan 5.4 Pemantauan tindakan perbaiakan dan pencegahan 5.5 Daftar pertanyaan audit internal 5.6 Daftar auditor 6. Rincian Prosedur 6.1 Jadual Audit 6.1.1 Wakil manajemen mutu setiap tahun harus membuat jadual audit internal. Jadual harus berdasarkan hasil temuan audit sebelumnya dan tingkat urgensi suatu area serta harus mencakup seluruh ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu. 6.1.2 Jadual audit tahunantersebut harus disahkan oleh Manajemen. Wakil Manajemen Mutu harus meninjau jadwal audit setiap bulannya dan harus

memperbaharuinya berdasarkan kinerja dari sistem Manajemen Mutu dan temuan audit sebelumnya. 6.2 Penunjukan Tim Audit Internal 6.2.1 Wakil Manajemen Mutu menetapkan auditor-auditor internal yang akan melakukan kegiatan audit sesuai dengan prosedur ini. Kualifikasi minimal yang harus dimiliki oleh auditor mutu internal adalah sebagai berikut : a. Telah mengikuti pelatihan audit internal dan terdaftar dalam formulir Auditor. b. Memiliki .4pengetahuan yang memadai mengenai sistem manajemen mutu ISO 990 : 2000. c. Memiliki pengalaman kerja di SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MUHAMMADIYAH 01 PEKANBARU minimal 5 tahun. 6.2.2 Wakil Manajemen Mutu menunjuan ketua tim audit untuk mengkoordinir kegiatan audit internal ketua tim audit internal dengan kualifikasi sebagai berikut : a. Telah mengikuti pelatihan audit mutu internal. b. Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000. c. Memiliki pengalaman kerja memadai, sehingga mempunyai wawasan mendalam mengenai sistem kerja dan produk SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MUHAMMADIYAH 01 PEKANBARU. 6.3 Perencanaan dan Persiapan Audit 6.3.1 Satu sampai dua minggu jadual pelaksanaan audit, Wakil Manajemen Mutu harus menunjuk tim audit dan menetapkan ketua tim audit. Tim audit dibentuk dengan surat penunjukan dari manajemen. Surat penunjukan meliputi : area yang akan di audit, jangka waktu pelaksanaan dan Ketua Tim Audit. Catatan : Audit harus independen dan tidak boleh mengaudit hasil kerjanya sendiri atau area tanggung jawabnya. 6.3.2 Ketua Tim harus menghubungi auditee dan merencanakan waktu yang tepat untuk pelaksanaan audit. Setelah konfirmasi mengenai waktu pelaksanaan audit, auditor harus menyiapkan daftar pertanyaan, untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan audit. Daftar pertanyaan harus disiapkan dengan menggunakan formulir Daftar Pertanyaan Audit. 6.4 Pelaksanaan Audit 6.4.1 Pelaksanaan audit dimulai dengan rapat pembukaan yang dipimpin oleh ketua tim audit. Setelah pembukaan, tim audit dengan para auditee harus memeriksa buti-buti obyektif yang dihasilkan dari pelaksanaan sistem manajemen mutu pada area tersebut. Auditor harus mencatat semua buktibukti obyektif dalam daftar pertanyaan. 6.4.2 Apabila diketemukan penyimpangan atau ketidak sesuaian, maka auditor harus mengkomfirmasikan pada auditee disertai buti-bukti obyektif yang ada. 6.4.3 Setelah pelaksanaan audit selesai, tim audit harus melakukan rapat penutupan untuk mempertasikan hasil-hasil temuan audit mutu internal kepada para auditee.

Temuan yang berupa ketidak sesuaian harus dicatat dalam formulir laporan Tindakan perbaikan dan pencegahan dan harus dipastikan auditee mengerti atas ketidak sesuaian yang terjadi, guna proses penyelesaiannya. 6.4.5 Auditee berkewajiban untuk menginvestigasi penyebab ketidak sesuaian, merencanakan tindakan perbaikan atas ketidak sesuaian yang ditemukan dan menentukan batas waktu penyelesaiannya. Setiap ketidak sesuaian harus ditindak lanjuti sesuai prosedur tindakan perbaikan. 6.4.6 Apabila tindakan investigasi belum ditindak lanjuti oleh auditee maka auditor membuat ketidak sesuaian yang baru dengan mengisi Formulir Laporan permintaan tindakan perbaikan dan pencegahan. 6.5 Pelaporan 6.5.1 Ketua tim harus membuat laporan audit sesuai area dan temuan audit dengan menggunakan formulir Laporan Audit Internal dan didistribusikan kepada auditee. 6.5.2 Salinan dari laporan audit beserta semua catatan-catatan audit yang digunakan, seperti daftar pertanyaan, laporan ketidak sesuaian dan catatancatatan lainnya yang relevan harus diserahkan kepada wail manajemen mutu paling lambat 3 hari kerja setelah audit selesai dilaksanakan. 6.6 Tindak Lanjut Audit 6.6.1 Wakil Manajemen Mutu meregister semua temuan ketidak sesuaian hasil audit mutu internal dalam formulir pemantauan tindakan perbaikan dan pencegahan. 6.6.2 Wakil Manajemen Mutu memastikan dilakukannya verifikasi atas temuan audit sesuai dengan batas waktu penyelesaian yang telah ditetapkan. 6.6.3 Auditor memverifikasi tindak lanjut atas temuan audit internal dan dapat memastikan sttus akhir dari temuan audit. 6.6.4 Wakil Manajemen Mutu membuat laporan yang komperenshif atas hasil audit mutu internal kepada manajemen untuk relevan pada Rapat Manajemen. Catatan : Laporan ini harus memuat antara lain, ringkasan pelaksanaan audit, temuan audit (yang positif dan perlu ditingkatkan), kecendrungan permasalahan yang terjadi atau mungkin terjadi, perbandingan dengan hasil audit yang lalu dan kesimpulan hasil audit.

6.4.4

1.

Tujuan Memastikan tindakan perbaikan atas ketidak lulusan Evaluasi yang terjadi pada siswa, proses dan sistem manajemen mutu direncanakan dan dilaksanakan dengan cara yang efektif dan efisien. Ruang Lingkup Prosedur ini berlaku untuk tindakan perbaikan atas ketidak lulusan Evaluasi yang terjadi di lingkungan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MUHAMMADIYAH 01 PEKANBARU yangberkaitan dengan pemelajaran siswa, proses dan sistem manajemen mutu. Definisi 3.1 Tindakan Perbaikan Suatu tindakan yang diambil karena terjadinya ketidak lulusan Evaluasi Sub Kompetensi?Kompetensi/UAS/UN atas siswa, proses dan sistem guna menghilangkan akar penyebab ketidak lulusan Evaluasi tersebut dan untuk mencegah terulangnya ketidak lulusan Evaluasi tersebut dimasa mendatang. 3.2 Auditee : Pihak yang menjadi obyek audit. Dokumen Referensi Tidak ada Arsip 5.1 Laporan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan 5.2 Pemantauan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan Rincian Prosedur 6.1 Identifikasi tidak lulus Evaluasi 6.1.1 Wakil Manajemen Mutu harus memastikan semua guru dan pegawai memahami cara penggunaan formulir Laporan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan. 6.1.2 Semua guru dan karyawan sebagai inisiator dapat mengusulkan dilaksanakannya suatu tindakan perbaikan atas ketidak lulusan yang terjadi. Catatan : ketidak lulusan dapat terjadi karena keluhan pelanggan, kehadiran siswa yang tidak sesuai dengan persyaratan, penyimpanan pelaksanaan suatu proses atau sistem yang telah ditetapkan dan sumber-sumber ketidk lulusan lainnya yang dapat menyebabkan menurunnya siswa tidak lulus. 6.1.3 Setiap ketidak lulusan Evaluasi harus ditulis sesuai dengan formulir Laporan tindakan Perbaikan dan Pencegahan dan diserahan kepada Wakil Manajemen. 6.1.4 Wakil Manajemen harus memastikan formulir permintaan tindakan perbaikan dicatat dalam formulir Pemantauan Tindakan perbaikan dan Pencegahan. 6.2 Tindakan atas tindakan pencegahan 6.2.1 Wakil Manajemen/auditee harus memastikan dilakukannya peninjauan atas ketidak lulusan yang dilaporkan dengan mengisi formulir Pemantauan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan, bila diperlukan dapat mengundang personal dari bagian terkait.

2.

3.

4.

5.

6.

6.2.2 Hasil peninjauan ini harus menentukan penyebab dari ketidak sesuaian yang terjadi. 6.2.3 Wakil Manajemen/auditee harus memastikan dilakukannya evaluasi untuk menetapkan kebutuhan dan jangkauan atas tindakan yang harus dilakukan untuk memastikan etidak lulusan Evaluasi tersebut tidak terulang lagi. 6.2.4 Wakil Manajemen/Auditee beserta dengan guru dan pegawai terkait harus memastikan tindakan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan ketidak lulusan yang terjadi dan memastikan penerapannya. 6.2.5 Wakil Manajemen/Auditee harus memastikan hasil atas tindakan yang dilakukan di catat guna proses peninjauan efektifitas tindakan yang dilakukan. 7. Lampiran Tidak ada.

1.

Tujuan Memastikan tindakan pencegahan atas ketidak lulusan Evaluasi yang mungkin akan terjadi pada produk, proses dan sistem manajemen mutu direncanakan dan dilaksanakan dengan cara yang efektif dan efisien. Ruang Lingkup Prosedur ini berlaku untuk tindakan pencegahan ketidak lulusan Evaluasi yang mungkin akan terjadi di lingkungan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MUHAMMADIYAH 01 PEKANBARU yang berkaitan dengan siswa, proses dan sistem manajemen mutu. Definisi 3.1 Tindakan Pencegahan Suatu tindakan yang diambil karena adanya indikasi kemungkinan terjadinya ketidak lulusan Evaluasi atas siswa, proses dan sistem. Tindakan ini dilakukan guna mencegah ketidak lulusan terjadi. 3.2 Siswa tidak lulus Evaluasi : Kondisi dimana parameter siswa tidak naik kelas atau tidak lulus. Dokumen Referensi 4.1 Prosedur Tindakan Perbaikan 4.2 Prosedur Audit Internal Arsip 5.1 Laporan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan 5.2 Pemantauan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

2.

3.

4.

5.

6 Rincian Prosedur 6.1 Identifikasi Ketidak sesuaian 6.1.1 Wakil Manajemen Mutu harus memastikan semua guru dan karyawan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MUHAMMADIYAH 01 PEKANBARU memahami cara penggunaan formulir Laporan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan. 6.1.2 Semua guru dan pegawai SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MUHAMMADIYAH 01 PEKANBARU dapat mengusulkan dilaksanakannya suatu tindakan pencegahan berdasarkan data atas produk, proses atau sistem yang ada. Catatan : Data yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya kemungkinan akan terjadinya potensi ketidak lulusan Evaluasi siswa dapat meliputi antara lain : komentar DUDI, analisa pasar, output tinjauan manajemen, umpan balik dari pelanggan, hasil audit dan data lainnya yang relevan. 6.1.3 Setiap kemungkinan terjadinya ketidak lulusan Evaluasi harus ditulis sesuai dengan formulir Laporan tindakan Perbaikan dan Pencegahan dan diserahan kepada Wakil Manajemen Mutu. 6.1.4 Wakil Manajemen Mutunharus memastikan formulir tindakan perbaikan dicatat dalam formulir Pemantauan Tindakan perbaikan dan Pencegahan.

6.2 Tindakan atas tindakan pencegahan 6.2.1 Wakil Manajemen/auditee harus memastikan dilakukannya peninjauan atas kemungkinan terjadinya ketidak lulusan Evaluasi yang dilaporkan, bila diperlukan dapat mengundang personil dari bagian lain terkait. 6.2.2 Hasil peninjauan ini harus dapat menentukan penyebab dari kemungkinan tidak lulus Evaluasi yang akan terjadi tersebut. 6.2.3 Wakil Manajemen harus memastikan dilakukannya evaluasi untuk menetapkan kebutuhan dan jangkauan atas tindakan yang harus dilakukan untuk memastikan tidak lulusan Evaluasi tersebut tidak terulang lagi. 6.2.4 Wakil Manajemen Mutu beserta dengan Kajur terkait harus memastikan tindakan apa yang harus dilakukan dan memastikan tindakan tersebut diterapkan. 6.2.5 Wakil Manajemen Mutu harus memastikan hasil atas tindakan yang dilakukan di catat guna proses peninjauan efektifitas tindakan yang dilakukan. 7 Lampiran Tidak ada.

TATA TERTIB PEMAKAIAN BENGKEL 1. KEWAJIBAN SISWA a. Siswa memasuki bengkel sesuai dengan jadwal praktek yang telah ditetapkan b. Selagi praktek, siswa diwajibkan memakai pakaian praktek dan alat keselamatan kerja. c. Sebelum dan sesudah praktek, siswa berbaris untuk absensi dan menerima pengumuman/pengarahan dari instruktur/guru praktek. d. Siswa meminjam alat dengan menggunakan koin atau kartu dan bertanggung jawab atas alat yang dipinjam. e. Siswa bekerja/praktek sesuai dengan daftar pembagian tugas praktek (DPTP). f. Setiap mengerjakan benda kerja siswa wajib mengisi bon bahan, kartu tugas dan daftar kemajuan. g. Siswa harus menghentikan kegiatan praktek sebelum jam praktek berakhir untu membersihkan mesin, alat dan lantai serta menutupnya kembali. h. Pengembalian alat harus dalam keadaan bersih. Penjaga alat (tool man) berhak menolak pengembalian alat yang kotor / rusak. i. Setiap selesai praktek guru yang bertugas harus mengisi buku serah terima Bengkel. j. Pada waktu istirahat semua siswa harus keluar bengkel. k. Bila terjadi kerusakan alat/mesin, siswa wajib lapor kepada instruktur dan mengisi buku kerusakan. II. LARANGAN UNTU SISWA a. Di larang memasuki bengkel diluar jam praktek yang telah terjadwal kecuali ada kepentingan seijin Kepala Bengkel. b. Dilarang memasuki ruang alat (tool room) dan ruang bahan. c. Dilarang merokok/makan didalam bengkel. d. Selama praktek, dilarang meninggalkan bengkel tanpa seijin instruktur atau kepala bengkel. e. Sebelum alat-alat/ruang kerja lengkap dan bersih, dilarang mencuci tangan. f. Dilarang menempatkan alat-alat kebersihan disembarang tempat. Harus dikembalikan kepada tempatnya. g. Untuk keamanan dalam bekerja di mesin di larang berambut gondrong atau harus pakai pengaman kepala. III. SANKSI a. Setiap siswa yang tidak mengindahkan tata tertib dan petunjuk instruktur akan diberhentikan kegiatannya. b. Setiap siswa yang menghilangkan alat diwajibkan mengganti dengan alat yang sesuai, selambat-lambatnya 1 bulan setelah kehilangan. c. Setiap siswa merusakkan alat akibat prosedur kerja yang salah diwajibkan mengganti bila alat tersebut tidak dapat dipergunakan lagi. d. Setiap siswa dengan sengaja mengambil alat benda kerja atau hak/milik orang lain demi keuntungan pribadi akan ditindak dengan hukuman paling tinggi dikeluarkan dari sekolah. IV. KEWAJIBAN GURU a. Hadir sebelum jam praktek dimulai.

b. Menyiapkan alat, bahan dan media pendidikan yang akan digunakan/diperluan untuk kegiatan praktek. c. Membimbing, Memonitor pelaksanaan kegiatan praktek. d. Mengevaluasi pelaksanaan dan hasil praktek siswa. e. Melaksanakan perawatan dan perbaikan bengkel. f. Jika bengkel dilaksanakan 2 shif, maka perlu dilakukan serah terima penanggung jawab bengkel. g. Melaksanakan tata tertib administrasi bengkel.

LAMPIRAN-LAMPIRAN 9.3 SASARAN MUTU 1. Tingkat kelulusan siswa pada Ujian Nasional tahun 2008/2009 98,5% dari yang mengikuti ujian. 2. Minimal 25% nilai ujian nasional siswa > 7 untuk pelajaran Bahasa Indonesia pada tahun 2008/2009. 3. Minimal 25% nilai ujian nasional siswa > 6.50 untuk pelajaran Matematika pada tahun 2008/2009. 4. Minimal 20% nilai ujian nasional > 7 untuk pelajaran Bahasa Inggris pada tahun 2008/2009. 5. Siswa tamatan yang diserap oleh Dunia Usaha Dunia Industri > 80% pada tahun 2008/2009. 6. Nilai TOEIC tamatan > 405 minimal 30% dari jumlah tamatan tahun 2008/2009. 9.3.1 Wakil Manajemen Mutu 1. Semua temuan Audit Internal termonitor statusnya. 2. Tidak ada dokumen kadaluarsa yang beredar di pemilik dokumen sistem Manajemen Mutu. 9.3.2 Waka Kurikulum 1. Pembuatan jadwal pelajaran akan selesai satu minggu sebelu semester berjalan diawal tahun pelajaran 2. Mengumpulan administrasi program pengajaran ( prog semester, Program tahunan, dan SAP ) untuk seluruh guru SMK M. 1 Pekanbaru selesai 1 bulan setelah semester berjalan pada tahun pelajaran 3. Guru produktif memiliki modul/job sheet 90% tahun 2008-2009 9.3.3 Waka Humas 1. Terserapnya tamatan /alumni SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru di dunia usaha/industri yang relevan dengan program keahlian tamatan 2. Menambah MOU dengan DU-DI minimal 2 buah/program keahlian tahun 2008 2009

3. Terbentuknya pengurus komite sekolah periode 2006-2008, selambat lambatnya pada semester Genap TP 2008-2009 9.3.4 Waka Kesiswaan 1. Menyusun nama nama Pembina /Osis dan Ekstrakulikuler periode 2008/2009 selama 6 minggu setelah tahun pelajaran baru dimulai tahun 2008 2. Melaksanakan seleksi penerimaan siswa baru tahun pelajaran 2008/2009 selama 3 minggu setelah pendaftaran dibuka pada bulan Juni s/d Juli 2008 3. Melaksanakan masa orientasi siswa baru selama 3 hari setelah PSB ke panitia setelah tahun pelajaran baru 4. Setelah MOS selesai dilanjutkan dengan Fortasi ( Forum Taaruf Siswa ) yang dilaksanakan oleh OSOS/IRM selama 2 hari 5. Melaksanakkan pemilihan pengurus IRM/OSIS baru periode 2008/2009 minggu setelah tahun pelajaran baru berlangsung 1 minggu 6. Membuat laporan kegiatan yang dilaksanakan waka kesiswaan setiap 3 bulan sebelum tanggal 10 setelah pelajaran 2008/2009 baru dimulai 7. Menekan angka DO sampai 8%tahun 2009 9.3.5 Waka Sarana Dan Prasarana 1. Pengadaan bahan peralatan untuk setiap program keahlian sudah 1 mingu setelah belajar efektif dimulai 2. Terinventarisasi peralatan/barang Muhammadiyah 1 Pekanbaru 100% tahun 2008 3. Rehabilitasi Ruang ruangan teori 201 dan 202 selesai juni 2008 9.3.6 Waka ISMUBA/Kemuhammadiyahan 1. Tertib kegiatan sholat Ashar berjamaah bagi siswa setiap hari 2. Meningkatnya penghayatan dan pengamalan Al Islam & KMD oleh guru dan karyawan SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru, dengan melihat tingkat kehadiran dan pegawai pada wirid bulanan 90% pada tahun 2008/2009 3. Tingkat kehadiran guru dan pegawai pada peringatan hari besar islam minimal 90% padatahun 2008/2009 4. Meningkatkan bantuan trhadap siswa Dhuafa minimal10% pada tahun 2008/2009 9.3.7 Kabag. Tata Usaha

1. Memberikan pelayanan prima terhadap pelanggan baik tamu interen dan eksteren yang berhubungan dengan sekolah 2. Mengkoordinir kelancaran proses surat menyurat dan laporan laporan kedinasan kepada instansi terkait tepat pada waktunya 3. Peningkatan pelayan Administrasi secara terus menerus tentang kepegawaian ( guru/karyawan), penetapan kenaikan pangkat, gaji berkala atau kesejahtraan lainnya 9.3.8 Bagian Tata Usaha Kaur Kepegawaian 1. Memperbaiki data kepegawaian yang ada di sekolah menengah kejuruan SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru paling lama 3 hari setelah perubahan 2. Memproses dokumen kenaikan pangkat 3 hari setelah angka kredit dihitung 3. Membuat surat surat keperluan guru/pegawai 1 hari sebelum pelaksanaan 4. Merekap kehadiran guru dan pegawai paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya Kaur keuangan 1. Memproses pembayarn tagihan paling lambat3 hari setelah surat tagihan diterima 2.Laporan triwulan dibuat paling lama 1 minggu setelah tutup buku Kaur Sarna/Prasarana 1.Membukukan barang masuk dan penghapusan ke buku induk paling lambat 1 hari setelah acara ditandatangani 2.Membuat laporan pertriwulan paling lambat tanggal 9 setiap triwulan Kaur Kesiswaan 1. Memproses administrasi kesiswaan, menyiapkan data, daftar ulang, absensi, mutasi dan administrasi magang paling lambat 1 minggu setelah pengajuan 2.Membuat laporan kesiswaan paling lambat tanggal 15 setiap bulannya Kaur Kurikulum 1.Mendata nilai seluruh siswa (dari kelas I s/d kelas III) 2.Membantu Waka Kurikulum mengumpulkan daftar nilai, leger per semester dan dikelompokan berdasarkan program keahlian /perkelas

3.Membantu Waka Kurikulum membuat grafi keberhasilan siswa dalam ujian Nasional perprogram keahlian 4.Membantu siswa siswa berprestasi dalam belajar perkelas, persemester, perprogram keahlian 9.3.9 Bagian BP-BK 1. setiap siswa bermasalah yang dikirim oleh wali kelas ke BP, penyelesaiaanya tuntas 1 hari ( masalah dalam proses belajar mengajar ) 2. setiap siswa yang bermasalah yang dikirim oleh guru bidang studi ke BP, penyelesaiannya diperlukan panggilan orang tua paling lama 3 hari 3. laporan berhasil dari BP kepada kepala sekolah, dilaporkan minggu pertama setiap bulan 9.3.10 Bagian BKK 1. setiap lamaran yang mengurus kartu kuning pencari kerja selesai maksimal 2 hari 2. mencarikan peluang kerja untuk tamatan minimal 3 perusahaan setiap tahun 3. memastikan setiap tamatan yang mengurus kartu kuning pencari kerja melaporkan tempat mereka bekerja 9.3.11 Bagian Perpustakaan 1. buku yang dipinjam guru guru SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru didata dan ditagih sampai akhir juni 2008 minimal 80 % 2. pengunjung perpustakaan pada tahun 2008/2009 minimal Guru 10 % dari jumlah tenaga pengajar Siswa 20 % dari jumlah siswa Muhammadiyah 1 Pekanbaru Penambahan judul buku pada tahun 2008/2009 minimal 20 judul

3. Pada tahun ajaran 2008/2009 perpustakaan mamilih tenaga ahli perpustakaan (pustakawan/ti) 4. Mendata ulang buku referensi secara teratur menurut standar perpustakaan minimal sampai akhir juni 2009 9.3.12 Jurusan Bangunan 1. Kelulusan Uji kompetensi tahun 2008/2009 harus 100% 2. Menambah MOU dengan DU/DI minimal 2, pada tahun 2008/2009

3. Guru praktek membuat job sheet 100% tahun 2008/2009 4. Minimal mengirim satu orang siswa untuk mengikuti lomba lomba

keterampilan/promo siswa tingkat propinsi Riau 2008/2009 5. 100% guru Produktif telah mengikuti pelatuhan 6. Alat sudah mncapai 90% pada tahun 2008/2009 7. Terinventarisnya perkakas bengkel/labor gambar pada jurusan teknik bangunan 9.3.13 jurusan Elektronika dan T. Informatika 1. Tingkat lulusan Uji Kompetensi tahun 2008/2009 98% 2. Guru produktif elektronikadan teknik informatika mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi,minimal 2 orang pada tahun 2008/2009 3. Jurusan elektronika dan teknik informatika mengadakan pelatihan komputer untuk guru SD minimal 5 orang, SLTP atau sederajat minimal 5 orang pada tahun 2008/2009 4. Mengenal jurusan elektronika dan teknik informatika SMKN 1 ke SLTP atau sederajat, 10 sekolah dalam kota, 2 sekolah luar kota pada tahun 2008/2009 5. 4 siswa jurusan elektronika dan teknik informatika mengikuti lomba LKS tingkat propinsi pada tahun 2008/2009 9.3.14 Jurusan Listrik 1. Tingkat kelulusan siswa pada Ujian Nasional 2008/2009 90% dari jumlah siswa yang mengikuti ujian 2. Nilai siswa untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia minimal 13% 7,00 untuk tahun 2008/2009 3. Nilai siswa untuk mata pelajaran Matematika minimal 57% 6,00 untuk tahun 2008/2009 4. Nilai siswa untuk mata pelajaran Bahasa Inggris minimal 29 7,00 untuk tahun 2008/2009 5. Guru produktif Listrik 10% terdaftar sertifikasi guru profesional 6. Siswa jurusan listrik 100% lulus ujian Kompetensi tahun 2008/2009 9.3.15 Jurusan Teknik Pemesinan 1. Kelulusan uji komptensi tahun 2008/2009 dari jumlah yang mengikuti ujian 2. Menambah MOU dengan DU/DI minimal 3 buah tahun 2008/2009

3. Membuat ruang praktikum alat ukur pada jurusan teknik pemesinan tahun 2008/2009 4. Minimal mengirim 1 orang siswa untuk mengikuti lomba Keterampilan Siswa (LKS) untuk tingkat provinsi tahun 2008/2009 5. Minimal mengirim 1 atau 2 orang yang belum mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi guru (penataran tahun 2008/2009 6. Meningkatkan promosi jurusan Teknik Pemesinan minimal ke 10 SLTP untuk menjaring siswa baru pada PSB tahun 2009/2010 9.3.16 Jurusan Teknik Otomotif 1. Kelulusan Uji kompetensi tahun 2008/2009, 90%dari jumlah yang mengikuti ujian 2. Menambah MOU dengan DU/DI 3 minimal 3 buah tahun 2008/2009 3. Guru praktek membuat Job sheet 100% tahun 2008/2009 4. Terinventarisnya peralatan dibengkel Mekanik Otomotif 100% tahun 2008 5. Minimal mengirim satu orang siswa untuk mengikuti lomba ketrampilan/promosi siswa tingkat propinsi Riau tahun 2008 6. Minimal 77% guru produktif telah mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi guru tahun 2008 (penataran) 9.3.17 Wali Kelas( Secara Umum) 1. Membuat laporan kedahiran sisiwa (ABSEN) kepada waka kesiswaan paling lambat tanggal 2 setiapbulannya 2. Mnekan tingkat kelpaan siswa menjadi 2 hari dalm 1 bulan 3. Tingkat kehadiran siswa minimal 90% 9.3.18 Guru ( Secara Umum ) 1. Tingkat kehadiran mengajar minimal 90% pada semester berjalan pada tahun ajaran 2008/2009 2. Tingat kehadiran pada kegiatan : upacara, wirid,olah raga dan rapat dinas minimal 80 % pada tahun ajaran 2008/2009 3. Tingkat kedisiplinan berpakaian seragam guru dan pegawai 60% pada tahun 2008/2009 4. Nilai rata rat bidang study;

5. TUJUAN Untuk menjelaskan tentang Rencana kerja sekolah selama 1 tahun agar dapat mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi semua kegiatan yang ada disekolah 6. RUANG LINGKUP\ Prosedur ini berlaku untuk semua kegiatan sekolah yang ada disekolah Menengah Kejuaruan Muhammadiyah 1 Pekanbaru

7. DEFINISI 8. DOKUMEN REFERENSI 4.1 UU NO. 2 Tahun 1999 BAB II pasal 3 dan 4 4.2 Kurikulum 4.3 Standar prosedur Operasional Depdiknas

9.

ARSIP 5.1 Program Kerja ekolah 5.2 Monitoring Evaluasi 5.3 Supervisi 5.4 Absensi 5.5 Memo 5.6 Buku piket

10. RINCIAN PROSEDUR 6.1 kepala sekolah mengadakan rapat dengan mengundang Wakasek, Ka, TU, Ka Program studi dan Komite Sekolah pada awal tahuna ajaran untuk membicarakan a. Persiapan b. pelaksanaan 6.2 masing masing bidang ( kepala sekolah,Wakasek, Ka, TU, Ka Program Keahlian) membuat program berdasarkan hasil rapat dikelompoknya 6.3 Draf program sekolah dibahas dalam rapat kerja sekolah yang dibagi dalam berapa kelompok pembahasn

6.4 Hasil pembahasan kelompok diperlukan dan disatukan sehingga menjadi program sekolah dan sekaligus pengesahannya 6.5 Sesuai program sekolah, bidang masing-masing melaksanakan program yang sudah dibuat/disyahkan 6.6 Penanggung jawab masing masng bdang melaporkan program yang sudah dilaksanakan kepada kepala sekolah 6.7 Kepalas sekolah bersama bidang yang terkait melakukan Evaluasi atas laporan kegiatan masing masing 6.8 Apabila kegiatan yang telah ditetapkan dalam program tidak tercapai pada tahun berjalan maka program tahun selanjutnya harus diprogramkan 6.9 Untuk merealisasikan program sekolah yang sudah disahkan dalam bentuk pinansial harus dibuatkan Rencana Anggaran Pembelanjaan Biaya Sekolah (RAPBS) yang di syahkan pihak Perserikatan ( Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah & Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekanbaru

1. TUJUAN Untuk menetapkan Rencana Anggaran Pembelanjaan Biaya Sekolah ( RAPBS) selama setahun (1 tahun) disekolah menengah Kejuruan Muhammadiyah 1 Pekanbaru

2.

RUANG LINGKUP Rencana Anggaran Pembelanjaan Biaya Sekolah (RAPBS) hanya berlaku untuk sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 1 Pekanbatu

3.

DEFINISI RAPBS adalah Anggaran Pembelanjaan biaya sekolah yang dibutuhkan selama setahun (1 tahun ) anggaran sekolah yang disahkan oleh Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekanbaru

4.

DOKUMEN REFERENSI Qaidah pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah (SK-PPM. Nomor : 65/SKPP/III-A/1.b/1997) Pasal 36

5. ARSIP - Buku rencana anggaran pembelanjaan biaya sekolah tahunan SMKMuhammadiyah 1 Pekanbaru - Laporan Pembelanjaan sekolah SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru selama setahun (1 tahun) 6. RINCIAN PROSEDUR 6.1 kepala sekolah mengadkan rapat dengan mengundang Wakasek, Ka. TU,Ka. Program keahlian, dan bendahara sekolah pada awal tahun ajaran untuk membicarakan a. persiapan b. pelaksanaan 6.2 Tim pembuatan Rncana Anggaran Pembelanjaan Biaya Sekolah RAPBS menghitung biaya yang dibutuhkan sesuai dengan program yang sudah dibuat

6.3 Kepala sekolah dengan tim membuat Rencana Anggran Pembelanjaan Biaya Sekolah RAPBS mempresentasikan Rencana anggaran Pembelanjaan Biaya sekolah (RAPBS) dihadapkan Majelis Dikdasmen dan PDM kota Pekanbaru 6.4 Majelis Dikdasmen dan pipinan Daerah Muhammadiyah kota Pekanbaru mengesahkan Rencana Anggaran Pembelanjaan Biaya Sekolah RAPBS tahunan SMK Muhammadiyah 1 Pekanbaru 6.5 Masing masing bidang melaksanakan program sesuai dengan anggaran biaya yang sudah dibuat 6.6 Bendahara mengeluarkan biaya berdasarkan bajet yang sudah disyahkan yang diketahui oleh kepala sekolah 6.7 Masing masing bidang mempertanggung jawabkan keuangan yang sudah dibelanjakan 6.8 Kepala sekolah mengevaluasi pengeluaran biaya sesuai program yang sudah dilaksanakan bidang masing masing setiap bulan, Triwulan, Semester & Tahuna 6.9 Kepala sekolah mempertanggungjawabkan pembelanjaan keuangan sekolah pada akhir tahun pelajaran bersama bendahara sekolah kepada persyarikatan (Majelis Dikdasmen dan Pimpinan daerah Muhammadiyah kota Pekanbaru)

Anda mungkin juga menyukai