Anda di halaman 1dari 39

RANGKAIAN LISTRIK

KODE : RF 1325
3 SKS
SEMESTER II
TUJUAN DAN KOMPETENSI
Tujuan :
Memahami konsep rangkaian listrik dan menggunakan
konsep tersebut untuk menyelesaikan problem dalam
rangkaian RLC.
Kompetensi :
Mahasiswa mampu :
Memahami konsep rangkaian
Menggunakan Hukum Ohm dan Kirchoff untuk
menyelesaikan problem dalam rangkaian
Menghitung daya dalam rangkaian.
Menganalisa rangkaian dengan analisa Mesh dan Node
serta mampu membangun rangkaian ekivalen Thevenin dan
Norton.
Menganalisa rangkaian tiga fasa.
Materi
Konsep Dasar Rangkaian : Sistem Satuan, Komponen RLC,
Sumber Arus, Sumber Tegangan ; Hukum Ohm, Hukum
Kirchoff I dan II ; Hubungan Seri, Paralel ; Pembagian
Tegangan dan Pembagian Arus.
Rangkaian RLC : Aljabar Fasor ; Impedansi ; Admitansi ;
Resonansi.
Daya Rangkaian RLC : Daya Rata-rata; Daya Efektif ;
Faktor Daya.
Analisa Rangkaian : Analisa Mesh ; Analisa Node; Teorema
Thevenin ; Theorema Norton
Rangkaian Tiga Fasa : Sistem Satu Fase ; Sistem Tiga Fasa Y-
Y ; Koneksi Delta ; Transformasi Y- ; Pengukuran Daya
PRASYARAT DAN PUSTAKA
Prasyarat : Fisika Dasar II
Pustaka Utama :
Johnson, David E, et all, Electric Circuit Analysis,
Prentice-Hall International Edition, 1989.
Pustaka Pendukung :
Hayt JR, Kemmerly, Engineering Circuit Analysis,
Mc Graw Hill, 1993
Donald E Scott, An Introduction to Circuit
Analysis, Mc Graw Hill, 1987.
PUSTAKA PENDUKUNG
1. Prof.K.A.Gangadhar, Circuit Theory, Khanna
Publisher, 1994.
2. Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik,
Penerbit ITB,2002
3. .. (Download dari internet), Electric Circuit, Chap 4:
Sinusoidal Steady State Analysis
4. Kithsiri M.Liyanage (Download dari internet), Electric
Circuits, Lecture Notes : QE 108 Electricity,
Departement of Electrical and Electronic Engineering
University of Peradeniya, December 2005.
BAB I :
DASAR-DASAR RANGKAIAN LISTRIK
1.1 Istilah, Definisi, dan Sifat-sifat
Konduktor (Conductor) : Suatu benda yang dapat
menghantarkan arus listrik
Rangkaian (Circuit) : Suatu rangkaian listrik adalah
jalan dari arus listrik atau bagian-bagian sistem
dimana arus dialirkan
Elemen Rangkaian (cirduit element) ; Setiap
komponen dari rangkaian dengan dua terminal
(ujung) yang dapat dihubungkan dengan komponen
lainnya. Contoh : resistor, kapasitor, induktor,
transformator, dioda, transistor, op-amp, baterry,
generator.
Cabang (Branch) : Suatu grup elemen, biasanya
dalam hubungan seri, yang mempunyai dua ujung
Titik Cabang (Node) : Suatu titik pertemuan
antara minimum tiga ujung elemen-elemen
rangkaian
Jaringan (Network) : Suatu interkoneksi (saling
hubung) dari elemen rangkaian atau cabang-
cabang
1.2 Sistem Satuan
Sistem Satuan Internasional (SI) : (MKS)
Panjang : Meter (M)
Massa : Kilogram (K)
Waktu : Sekon (S)
Sistem satuan Inggris
Panjang : Inchi, Feet,
Massa : Pound
Waktu : Sekon

1 pound mass = 0,45359237 kg = 0,45 kg
1 inchi = 2,54 cm = 0,0254 m

Awalan Dalam satuan SI :
10
9
= Giga (G)
10
6
= Mega (M)
10
3
= Kilo (k)
10
-3
= Milli (m)
10
-6
= Micro ()
10
-9
= Nano (n)
10
-12
= Pico (p)
1.3 Elemen Pasif dan Elemen Aktif
Elemen-elemen Pasif, menyedot energi listrik
Resistor (Hambatan) : mempunyai nilai resistansi,
notasi R, simbol
Induktor : mempunyai nilai induktansi, notasi L,
simbol
Kapasitor : mempunyai nilai kapasitansi, notasi C,
simbol
Elemen-elemen Aktif, mentransfer energi
listrik
Batery, generator; mempunyai nilai tegangan
listrik, v, dan arus listrik, i
4 3 2 1
R
1
R
1
R
1
R
1
R
1
+ + + =
RANGKAIAN RESISTOR EKUIVALEN HUBUNGAN PARALEL
V = V
1
= V
2
= V
3
= V
4
R
R
1
R
2
R
3
R
4

V
V
RANGKAIAN RESISTOR SERI
R
`

R
4`
R
3`

R
2`
R
1`

4 3 2 1
V V V V V + + + =
4 3 2 1
R R R R R + + + =
V
V
V
1
V
2

V
3
V
4

Sumber Tegangan dan Sumber Arus
v V
i
Sumber tegangan :
a. Bervariasi thd waktu
b. searah
Sumber arus bebas
Sumber tegangan tak bebas :
Tegangan di kontrol tegangan
Sumber tegangan tak bebas :
Tegangan di kontrol arus
Sumber arus tak bebas :
Arus di kontrol tegangan
Sumber arus tak bebas :
Arus di kontrol arus
i
a b
ARUS LISTRIK
Arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik
yang melewati luasan penampang persatuan waktu
dt
dq
i =
3A
-3A
Arus listrik diberi nilai negatif bila mengalir pada arah
jalan (pada konduktor) yang berlawanan dengan arah
jalan arus yang telah ditetapkan lebih dulu
Ada beberapa tipe arus listrik dalam pemakaian umum :
Arus searah (direct current, dc) contohnya
pada flashlight dan power supply
Arus bolak balik (alternating current,
ac), contohnya pada bangunan (rumah)
Arus eksponensial (exponential current),
contohnya pada saat dilakukan on atau off
pada suatu rangkaian listrik
Arus gigi gergaji (sawtooth current), contoh
penggunaannya pada osciloscop untuk
menampilkan karakteristik kelistrikan pada
suatu layar
a
i
t
b
i
t
c
i
t
d
i
t
DAYA LISTRIK
5V
2A
a
5V
2A
c
5V
2A
b
5V
2A
d
Pada gambar a): elemen menyerap energi, arus positif masuk ke
ujung/terminal positif; demikian juga pada gambar b). Pada gambar
c) dan d), arus positip masuk ke ujung negatif, sehingga elemen
menstransfer energi.
Besarnya energi, w yang diserap atau ditransfer oleh elemen per
detik,t disebut daya, p
vi
dt
dw
p = =
Dengan v adalah tegangan antara ujung
dan I adalah arus yang mengalir pada
elemen
HUKUM OHM
V = iR
V
R
i
V
Beda potensial antara dua ujung elemen resistor
sama dengan besar nilai resistansinya dikalikan
dengan besar arus yang mengalir pada resistor
tersebut
Bila sumber tegangan dan arus searah
v = iZ
i = vG
Bila sumber tegangan dan arus bolak-balik.
dengan Z adalah impedansi
Dalam penulisan lain, kedua persamaan diatas adalah
Bila sumber tegangan dan arus searah
dengan G = 1/R adalah konduktansi
Bila sumber tegangan dan arus bolak-balik
dengan Y = 1/Z adalah admitansi
i = vY
v
C
i
v
Beda potensial antara dua ujung elemen
kapasitor sama dengan integral arus yang
melewatinya dibagi dengan besar nilai
kapasitansinya
}
=
2
1
t
t
dt ) t ( i
C
1
v
Bila sumber tegangan adalah konstan (bukan fungsi
waktu) atau tegangan searah, maka arus yang
mengalir = 0, ini berarti kapasitor berfungsi sebagai
skakelar yang terbuka (open circuit).
dt
dv
C ) t ( i =
atau
v v
v
L
i
v
Beda potensial antara dua ujung elemen induktor
sama dengan besar nilai induktansinya dikalikan
dengan diferensial arus yang mengalir pada
induktor tersebut terhadap waktu
dt
di
L v =
Bila arus yang mengalir pada rangkaian adalah
konstan, maka tegangan antara ujung-ujung
induktor = 0, ini berarti induktor berfungsi
sebagai penghubung pendek (short circuit)
v v
Pembagi Tegangan
2 1
2 1
2 2
1 1
2 1
R R
v
i
i R i R v
i R v
i R v
v v v
+
=
=
=
=
+ =
v
R
s

v
s

v
v
1

R
2
v
2

i
R
1

i
2 1 s
2 1 s s
s s
s
R R R
i ) R R ( v i R v
i R v
v v
+ =
+ = = =
=
=
R
S
= Resistansi ekuivalen (pengganti)
Arah i
Melawan
Arah jarum
jam
2 1
2 1
2 2
1 1
2 1
R R
v
i
i R i R v
i R v
i R v
v v v
+
=
+ =
=
=
+ =
v
v
1

R
2
v
2

i
R
1

Kalau dipilih arah i searah jarum jam, maka
v
R R
R
v
dan
v
R R
R
i R v
2 1
2
2
2 1
1
1 1
+
=
+
= =
Tegangan v
1
atau v
2
sama dengan
tahanan yang bersangkutan dibagi
dengan tahanan total dikalikan
dengan tegangan total
6V
v
1

R
3
= 4 v
2

i
6
2
Contoh soal : Tentukan a) resistansi ekuivalen, b)
arus I, c) daya yang dikirim oleh sumber, d) v
1
, e) v
2
,
f) daya minimum untuk tahanan R
3
= 4
Penyelesaian :
a) Tahanan pengganti adalah R = 2 + 6 + 4 = 12
b) Arus i = v/R = 6/12 = 0,5 A
c) Daya yang dikirim sumber, P = v x I
= 6 x 0,5 = 3 Watt
d) v
1
= (6/12) x 6 = 3 V
e) v
2
= (4/12) x 6 = 2 V
f) Daya minimum untuk R
3
, P = v
2
x i
= 2 x 0,5 = 1 Watt
Pembagi Arus
2 1
i i i + =
v G i
1 1
=
i R
2
= 1/G
2
v
R

i
1

i
2

R
1
= 1/G
1

v G i
2 2
=
v G v G i
2 1
+ =
2
2
1
1
2 1
G
1
i
G
1
i
G G
i
v = =
+
=
i R
p
= 1/G
p
v
p

i
p

2 1
p
G G
i
v
Gp
i
v
+
= = =
2 1
2 1
p
p
R
1
R
1
G G
R
1
G + = + = =
2 1
2 1
p
R R
R R
R
+
=
R
p
= Resistansi ekuivalen (pengganti)
G = Konduktansi
i
G G
G
i dan i
G G
G
i
2 1
2
2
2 1
1
1
+
=
+
=
HUKUM KIRCHOFF
Hukum Arus Kirchoff (HAK):
Jumlah aljabar dari arus yang
melewati suatu titik cabang sama
dengan nol


Hukum Tegangan Kirchoff (HTK):
Jumlah aljabar dari sumber tegangan
pada suatu loop (mesh) sama dengan
nol
0 i
n
1 i
i
=

=
0 v
n
1 i
i
=

=
Contoh soal 1 :
12V
6A 1A
1A
i
a
b
4
5 2 3
Hitunglah i dan v
ab
pada cabang
rangkaian ini
x
y
z
12V
6A 1A
1A
i
a
b
4
5 2 3
i
1
i
2

i
3

Penyelesaian
Berilah titik titik cabang dengan nama
x, y, z, dan arus yang mengalir adalah
i
1,
i
2,
i
3

v
zb
= 12 V = i
3
4 atau i
3
= 12/4 = 3 A

MENGHITUNG ARUS i
Pada node z : menurut HAK : i
2
i
3
1 = 0 atau i
2
= i
3
+ 1 = 3 + 1 = 4 A

Pada node y : menurut HAK : -i
2
+ i
1
+ 6 = 0 atau i
1
= i
2
6 = 4 6 = -2 A

Pada node x : menurut HAK : 1 i
1
i = 0 atau i = 1 i
1
= 1 (-2) = 3 A

Jadi arus i = 3 A




MENGHITUNG TEGANGAN v
ab
: Menurut pembagi tegangan :
v
ab
= v
ax
+ v
xy
+ v
yz
+ v
zb
= i.3 + i
1
.2 + i
2
.5 + 12
= (-3).3 + (-2).2 + 4.5 + 12 = 19 V
Jadi tegangan v
ab
= 19 V
x
i
a
3
v
ax
= -v
xa
x
y
z
12V
6A 1A
1A
i
a
b
4
5 2 3
i
1
i
2

i
3

Contoh Soal 2 : Hitung i, v
1
, v
ab
, dan daya yang
ditransfer oleh sumber tegangan
30 V
b
20 V
20 30
a
i
50
V
1

Penyelesaian
Menurut HTK :
-20 + 20 i + 30 i + 30 + 50 i = 0
100 i = - 10
i = - 0,1 A
V
1
= 30 i = 30 (-0,1) = -3 V
-20 + 20 i + V
ab
= 0
V
ab
= 20 20 (-0,1)
V
ab
= 22 V
Daya yang ditransfer oleh sumber tegangan :
p = v i = (-20 + 30)(-0,1) = 1 W
Contoh soal 3 : hitung i
1
, i
2
, dan v
2A
1 A
4
v
3
8 6
4 A
i
1
i
2

3A
2A
1 A
4
v
3
8 6
4 A
i
1
i
2

3A
c b a
Penyelesaian : beri tanda pada setiap node dengan huruf
a, b, c, d; serta misal arus mengalir
pada resistor 8 adalah i
3
ke kiri
i
3

2A
1 A
4
v
3
8 6
4 A
i
1
i
2

3A
c b a
i
3

Pada node c :
Menurut HAK
i
3
- 2 - 1 = 0
i
3
= 3 A
Pada node b :
Menurut HAK
- i
3
+ 4 - i
1
= 0
i
1
= - i
3
+ 4
i
1
= - 3 + 4 = 1 A
Pada node a :
Menurut HAK
i
2
+ i
1
- 3 = 0
i
2
= - 1 + 3
i
2
= 2 A
Jadi :
i
1
= 1 A mengalir ke kanan
i
2
= 2 A mengalir ke kiri
Selanjutnya di dalam
mesh pilih arah arus
berlawanan dengan
arah jarum jam
Menurut HTK
-v -3.4 - i
1
.6 + i
3
.8 +1.3 = 0
v = -3.4 - i
1
.6 + i
3
.8 +1.3
v = -3.4 - 1.6 + 3.8 +1.3
v = -12 - 6 + 24 + 3 = 9 V
2A
1 A
4
v
3
8 6
4 A
i
1

i
2

3A
c b a
i
3

Jadi tegangan v = 9 V
Contoh Soal 4 : Hitung tegangan antara X dan Y
X
4V
5
4
6
A Y
B
3
10 V
6V
Penyelesaian :
Batere 6V tidak mempunyai peran dalam perhitungan arus
pada loop kiri maupun kanan, tetapi berperan dalam
penghitungan tegangan antara X dan Y.
Misal arah arus searah dengan arah jarum jam pada kedua
loop
Pada loop sebelah kiri :
- 4 + 3I
1
+ 5I
1
= 0 diperoleh I
1
= 0,5 A
V
AX
= 5I
1
= 5.0,5 = 2,5 V V
A
> V
X

Pada loop sebelah kanan
-10 + 6I
2
+ 4I
2
= 0 diperoleh I
2
= 1 A
V
BY
= 4I
2
=4.1 = 4 V V
B
> V
Y

Dari batere 6 V, V
BA
= 6 V
X
4V
5
4
6
A Y
B
3
10 V
6V
I
1

I
2

B
4V
A
Y
X
6V
4,5V
2,5V
Dan dari gambar disamping, maka dapat diketahui
V
XY
= V
XA
+ V
AB
- V
YB
= - 2,5 - 6 + 4 V = - 4,5 V
Contoh Soal 5 : Hitung arus yang melewati Galvanometer
2V
5
G
10
10
8
10
Penyelesaian :
Pilih arah arus
seperti pada gambar
I
1

I
2

I
3

Pada loop 1 : -2 +20I
1
10I
2
20I
3
=0
Atau 20 I
1
- 10 I
2
- 20 I
3
= 2
Pada loop 2 : -10 I
1
+ 25 I
2
+ 15 I
3
= 0
Pada loop 3 : -20 I
1
+ 15 I
2
+ 33 I
3
=0
Ketiga persamaan tsb dapat ditulis bentuk matrik :
(
(
(

=
(
(
(

(
(
(


0
0
2
I
I
I
33 15 20
15 25 10
20 10 20
3
2
1
Resistansi x arus = tegangan
Determinan Resistansi adalah :
A
R
= 20 (25x33 -15x15) + 10(-10x33 +20x15) -20(-10x15 + 20x25)
= 4700
arus I
2
dapat dicari dengan :
mA I 77 , 12
4700
60
) 300 330 ( 20 [
4700
1
33 0 20
15 0 10
20 2 20
4700
1
2
= = + =
(
(
(


=
Jadi arus yang melewati Galvanometer adalah 12,77 mA
i
1

i
2

i
3

5
10v
3
0.25
6
0.25
5
15v
Pada rangkaian ini , hitunglah arus
yang mengalir pada setiap resistor
Penyelesaian :
Pilih arus pada setiap loop seperti
pada ditunjukkan
Pada loop arus i
1
:
-10 + 8,25 i
1
3 i
2
+ 5 i
3
= 0
8,25 i
1
3 i
2
+ 5 i
3
= 10 .a)
Pada loop arus i
2
:
-3 i
1
+ 14 i
2
+ 6 i
3
= 0 .b)
-15 + 5 i
1
+ 6 i
2
+ 11,25 i
3
= 0
5i
1
+ 6i
2
+ 11,25 i
3
= 15 .c)
Pada loop arus i
2
:

(
(
(


15
0
10
i
i
i
25 , 11 6 5
6 14 3
5 3 25 , 8
3
2
1
Persamaan a), b), c) dapat ditulis
dalam bentuk matrik
tahanan arus tegangan
Contoh Soal 6 :
O =
+ =


371,125
) 14 x 5 6 x 3 ( 5 ) 6 x 5 25 , 11 x 3 )( 3 ( ) 6 x 6 25 , 11 x 14 ( 25 , 8
25 , 11 6 5
6 14 3
5 3 25 , 8
tahanan an min Deter
{ }
dipilih yang arah dengan berlawanan i arah Jadi
A 283 , 0 -105) ( x
125 , 371
1
) 14 x 5 6 x 3 ( 15 ) 6 x 6 25 , 11 x 14 ( 10 x
125 , 371
1
25 , 11 6 15
6 14 0
5 3 10
x
125 , 371
1
i
adalah i Arus
1
1
1
= =
+ =

=
{ }
dipilih yang arah dengan berlawanan i arah Jadi
A 0,889 -330) ( x
125 , 371
1
) 0 6 x 10 ( 5 ) 15 x 5 25 , 11 x 10 )( 3 ( ) 15 x 6 0 ( 25 , 8 x
125 , 371
1
25 , 11 15 5
6 0 3
5 10 25 , 8
x
125 , 371
1
i
adalah i Arus
2
2
2
= =
+ =
=
{ }
dipilih yang arah dengan sesuai i arah Jadi
A 1,933 717,5) ( x
125 , 371
1
) 14 x 10 0 ( 5 ) 6 x 10 15 x 3 )( 3 ( ) 0 15 x 14 ( 25 , 8 x
125 , 371
1
15 6 5
0 14 3
10 3 25 , 8
x
125 , 371
1
i
adalah i Arus
1
3
3
= =
+ =


=
5
10v
3
0.25
6
0.25
5
15v
Arus yang mengalir pada setiap elemen dapat dilihat pada gambar
0,889 A
0,283 A
1,933 A
0,889 A
0,606 A
1,044 A
1,933 A
1,65 A

Anda mungkin juga menyukai