Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR METODOLOGI TAFSIR THABARI

Oleh: Irfan Nul Hakim

TARJAMAH IBNU JARIR THABARI


Al-Alim, al-Mujtahid, al-Muhaddits, al-Faqih, alMuarrikh, al-Mufassir, Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib, Abu Jafar alThabari. Lahir di Thabrasan, nisbat namanya Thabari. Lahir akhir tahun 224 H/awal tahun 225 H. Hafal al-Quran pada usia 7 tahun. Shalat bersama jamaah yang lain pada usia 8 tahun. Mulai menulis hadits pada usia 9 tahun.

AKIDAH IMAM THABARI


Sekte Syiah Imamiyah Itsna Isyriyah menyebut Imam Thabari adalah Syiah. Namun, prasangka itu tidak benar, karena Thabari bagian dari ulama ahlu sunnah, bukan Syiah. Karena dari sumber yang dipakai Thabari sudah jelas merujuk kepada para sahabat, tidak hanya mengkultuskan Ali. Juga, tidak terdapat penghujatan terhadap sunnah salaf saleh.

RIHLAHNYA DALAM ILMU


Mulai rihlah ilmiahnya dari negara ke negara semenjak usia 20 tahun. Ia belajar fiqih syafii dari Rabi bin Sulaiman di Mesir, dan Hasan bin Muhammad al-Zafarani di Baghdad. Mengambil fiqih Malik dari Yunus bin Abdul Ala. Belajar fiqih Irak dari Abu Maqatil di Ray. Ia belajar dari negara Mesir, Syam, Irak, Kufah, Bashrah, dan Ray. Akhirnya, ia disebut seorang ahli dalam bidang ulumul quran, hadits, fiqih, nahw, syiir, bahasa, dan lainnya.

TSANA PARA ULAMA KEPADANYA


Luas ilmunya, tawadhu, kuat hafalannya, cerdas/pinter, zuhud, wara, selalu menjaga iffah/muruah. Ibnu Taimiyah mengomentari dalam kitab majmunya, bahwa tafsir jami al-Bayan yang ada di tangan pembaca adalah kitab paling baik, karena ia tengah menyebutkan manhaj salaf secara tsabit, baik dengan sanadnya, tidak ada perbidahan di dalamnya. (Majmuah al-Fatawa, jilid. XIII, hlm. 385) Imam Abu Hamid al-Hamid al-Isfirayaini berkata, jika seseorang pergi ke China untuk mencari tafsir serupa dengan Jami al-Bayan, tentu saja tidak akan ada di sana seperti tafsir Thabari tersebut. (Thabaqat alSyafiiyah, jilid.III, hlm. 123) Imam al-Dzahabi, Thabari seorang alim, faqih, banyak karyanya, tsiqah, jujur, hafizh, mufassir, faqih, muarrikh, qari, nuhat, dan lainnya. (Thabaqat al-Fuqaha,hlm. 93)

AKHLAK/SULUK IMAM THABARI


Afif al-Nafs Zuhud Wara Karim Tawadhu Husn al-Muasyirah Selalu ingin membalas kebaikan orang lain yang berbuat baik kepadanya.

GURU-GURU IMAM THABARI


Ibrahim bin Said al-Baghdadi al-Jauhari. Ibrahim bin Abdullah Abu Ishaq al-Abasi al-Kufi al-Qishar. Ibrahim bin Musa Abu Ishaq al-Razi al-Farra al-Maruf al-Shaghir Ahmad bin Badil bin Huraisy Abu Jafar al-Kufi Ahmad bin Hazim bin Muhammad Abu Amr al-Ghifari Ahmad bin Hasan al-Tirmidzi Ahmad bin Suraij al-Razi Ahmad bin Abdurrahman bin Wahab al-Mishri Abu Abdullah Ahmad bin Ubdah bin Musa al-Dhabi Abu Abdullah al-Bishri Ahmad bin Utsman al-Bishri Abul Jauza Saudara Abul Aliyah Ahmad bin al-Faraj al-Hamshi Abu Utbah al-Kindi Ahmad bin al-Miqdam bin Sulaiman bin Asyats bin Aslam bin Suwaid bin Aswad bin Rabiah Abul Asyats al-Bishri Guru-guru Imam Thabari yang disebutkan dalam muqadimah tafsirnya ada sekitar 62 orang guru. Di sini tidak disebutkan seluruhnya, jika ingin mengetahuinya, sila dilihat dalam kitabnya.

MURID-MURID IMAM THABARI


Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Nashr Abu Jafar alKatib Ahmad bin al-Qasim bin Ubaidillah bin Mahdi Abul Faraj al-Baghdadi Ahmad bin Kamil bin Khalaf Abu Bakar al-Baghdadi Ahmad bin Musa bin al-Abbas bin Mujahid al-Tamimi alHafizh Abu Bakar bin Mujahid al-Baghdadi Sulaiman bin Ahmad bin Ayub al-Lakhami Abul Qasim al-Thabrani Abdullah bin Ahmad bin Jafar bin Khudzyan al-Turki Abdullah bin Ahmad bin Rabiah bin Sulaiman bin Zubar Abu Muhammad al-RabI al-Baghdadi Abdullah bin al-Hasan Abu Syuaib al-Harazi Abdullah bin Adi bin Abdullah al-Jurjani Abu Ahmad, dll.

KARYA-KARYA IMAM THABARI


Adabul Qudhat awil Hukkam Adabul Manasik Adabu al-Nufus Ahkam Syarai al-Islam Ikhtilaf al-Ulama au Ikhtilaf Ulama al-Amshar fi Ahkam Syarai al-Islam Basith al-Qaul fi Ahkam Syarai al-Islam Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Tarikh Thabari. Tarikh al-Rijal min al-Shahabah wa al-Tabiin Kitab al-Tabshir Tartib al-Ulama Tahdzib al-Atsar wa al-Tafshil al-Tsabit an Rasulillah min al-Akhbar Jami al-Bayan an Tawil Ay al-Quran Al-Jami fi al-Qiraat Hadits Ghadir Kham Hadits al-Yaman Al-Khafif fi al-Fiqh Dzail al-Mudzil Al-Radd ala Ibn Abdul Hakam Kitab al-Zakat Kitab al-Sirqah Dan banyak lagi karya-karya beliau, sekitar 43 karya yang ditulisnya

SOSIO KULTURAL IMAM THABARI


227 H/842 M adalah masa kepemimpinan Wasiq Ibn al-Mutashim dari badi Abasiyah. 295 H/908 M adalah kepemimpinan al-Muqtadir Ibn al-Mutadid masih dari bani Abasiyah. 320 H/932 M adalah masa al-Qahir Ibn alMutadid. Semasa hidup Imam Thabari, masa kepemimpinan bani Abasiyah dipegang oleh, Wasiq, Mutawakil, Muntasyir, Mustain, Mutazz, Muhtadi, Mutamid, Mutadid, Muktafi, Muqtadir, dan Qahir. Seluruh khalifah di bani Abasiyah ada 37 khalifah.

KEMAJUAN ILMIAH BANI ABASIYAH


Kebangkitan intelektual, perdagangan, industri, pertanian. Kemajuan ilmu pengetahuan : kedokteran, filsafat islam, astronomi, matematika, kimia, geografi, histiografi, teologi, hukum, fisika islam, sastra, dan kesenian. Perkembangan pendidikan dasar, menengah, perguruan tinggi, perpustakaan, toko buku, media tulis, seni, arsitektur. Perkembangan sekte-sekte : Rasionalis ortodoks, tasawuf, madzhab syiah. Beliau hidup pada masa ini, buku sejarahnya banyak dijadikan rujukan oleh Ibn Miskawaih, Ibn al-Atsir, dan Abul Fida.

WAFAT IMAM THABARI


Wafat pada tahun 310 H. Jika lahir beliau 224, maka usia beliau 86 tahun. Ia di ke bumikan di daerah Ruhbah Yaqub di Baghdad.

MANHAJ THABARI DALAM TAFSIRNYA


Di dalamnya terdapat tafsir al-Riwayah dan al-Dirayah. Thabari mengedepankan manhaj al-Matsur, yaitu menafsirkan ayat al-Quran dengan hadits nabi, sahabat, dan tabiin, dengan cara isnad yang dalam. Dalam menafsirkan sebuah ayat, ia mengatakan: al-Qaul fi Tawil Qauluhu Taala.. Menyebutkan riwayat dalam tawilnya setelah menuturkan makna ijmali ayat tersebut. Jika banyak qaul, ia menyertakan hujjah baik secara riwayah maupun dirayah, lalu mengambil qaul yang lebih kuat setelah ditarjih, baik dilihat dari periwayatan, bahasa, Irab, tarkib, syiir. Ia meninggalkan tawil rayi jika tidak didasari dengan dalil.

IKHTISHAR MANHAJ THABARI


Al-Tafsir bi al-Matsur Al-Tafsir bi al-Lughah Al-Ihtimam bi al-Nahw Al-Iktsar min al-Syawahid al-Syiriyah Al-Tarjih baina al-Qiraat Al-Idla bi Rayi Al-Ijtihad fi al-Masail al-Fiqhiyah Ijtinab al-Tawil bi al-Rayi Al-Intishar li Madzhab al-Salaf Al-Iktsar min al-Israiliyat

MASHADIR THABARI
Melalui periwayatan hadits Sahabat : Khalifah yang empat, Ibn Masud, Ibn Abbas, Ubay bin Kaab, Zaed bin Tsabit, Abu Musa al-Asyari, Abdullah bin Zubair. Tabiin : Mujahid, Ikrimah, Dhahak bin Muzahim, Abdurrahman bin Zaed bin Aslam, Ibn Juraij, Muqatil bin Hayan, dll. Kitab tawil bi al-Matsur (Bahasa) : Kitab Ali bin Hamzah al-Kasai, Kitab Maani al-Quran li Yahya bin Ziyad alFarra, Kitab Abul Hasan al-Akhfasy, Kitab Abu Ali Qithrab, Kitab Majaz al-Quran li Abi Ubaidah al-Katsir, dll. Merujuk kepada pendapat ahli fiqih jika diperlukan dalam menyelesaikan polemik hukum syara Merujuk kepara qiraat, untuk mentawilkan kebahasaan

SEPUTAR NAMA TAFSIR THABARI


Thabari menyebut kitab tafsirnya dengan kata-kata tawil. Lihat dalam mukadimah thabari, hlm. 6. Banyak para penerbit memberikan judul dengan tafsir, padahal thabari sendiri menggunakan tawil. Tafsir Thabari ditahqiq oleh 2 orang. 1). Dr. Abdullah bin Abdul Muhsin al-Turki, 2). Syaikh Mahmud Muhammad Syakir.

ALHAMDULILLAH Semoga Allah Senantian Menjaga Diri Kita Untuk Tetap dalam Agama-Nya. Amin

Anda mungkin juga menyukai