Pembahasan
Merkantilisme Teori Keunggulan Absolut Teori keunggulan komparatif Teori H O Teori PLC Leontif paradox Skala Ekonomi Teori Keunggulan Pionir (First Mover Advantage) Teori Keunggulan Komparatif- Porter Teori Permintaan tumpang tindih (overlapping demand) Penyebab terjadinya perdagangan internasional
A Sekarbumi 2
suatu falsafah ekonomi berdasarkan keyakinan bahwa kemakmuran suatu negara bergantung pada harta yang terakumulasi (emas) Untuk meningkatkan kemakmuran negara hendaknya meningkatkan ekspor dan mengurangi impor Campur tangan pemerintah dlm pembatasan import dgn tarif dan quota diperlukan.
A Sekarbumi 3
Pasar bebas (pasar yang tidak dibatasi oleh peraturan pemerintah atas quota,pajak-) akan menguntungkan kedua negara yang berdagang. Mendukung invisible hand yang mengatur mekanisme pasar Argumentasi:Kemampuan suatu bangsa untuk memproduksi suatu barang dengan jumlah input yang sama lebih banyak dari pada negara lain (suatu bangsa dapat membeli dari bangsa lain maupun menjual hasil yang berlebih)
A Sekarbumi 4
Ilustrasi Teori Keunggulan Absolut Dalam persaingan sempurna dan tdk ada biaya transportasi. Negara akan mengkhususkan diri dalam memproduksi barang2 yang dapat diproduksi dengan lebih efisien (dgn jumlah input sama dalam kurun waktu sama,menghasilkan lebih banyak)
Contoh 1 Input(modal,SDM,sumberdaya) yang diperlukan untuk memproduksi : Komoditas Bal Textil Kedelai/ton Negara Indonesia 30 20 Nigeria 10 40 ___________total________40_________ 60__________________ Spesialisasi Indonesia Nigeria
60 0 total 60
0 80 80
A Sekarbumi
Kedelai
20 I
N 10
I textil
30
A Sekarbumi 6
Term of trade: untuk mengkonsumsi,surplus hrs diperdagangkan Nigeria ingin mendapat lebih dari 10 bal textil dibanding dgn 40 ton kedelai sementara Indonesia ingin mendapat kedelai 1,5 x lebih sedikit dari biaya produksi.Dgn mengambil titik tengah : Textil Kedelai Indonesia 30 40 Nigeria 30 40 Total 60 80
Suatu negara yang memiliki kelemahan absolut dalam memproduksi dua barang dibanding negara lain namun memiliki suatu keunggulan komparatif atau relatif dalam memproduksi barang dimana kelemahan absolutnya berkurang,masih dapat berdagang dengan negara lain
A Sekarbumi 8
Walaupun suatu bangsa memegang keunggulan absolute dalam produksi dua barang,kedua Negara masih dapat berdagang, dengan catatan yang kurang efisien melakukan spesialisasi
Indonesia
Nigeria
total
30 40
60 50
90 90
Nigeria memiliki absolut advantage pd textil dan kedelai,namun Indonesia msh mempunyai relative advantage/cost dlm memproduksi kedelai.
SAP 3 Bis Int 08/09 A Sekarbumi 9
Jika msg2 spesialisasi: negara Ind Nigeria total komoditas textil 0 120 120 kedelai 80 0 80
Jika msg setuju dgn exchange rate1 bal textil ditukar dgn 1 ton kedelai,msg2 akan mendapat keuntungan dari pertukaran dan spesialisasi 40 80 40 40 Tetapi Nigeria akan tetap ada kelebihan textil dan I ton lebih sedikit kedelai dan Indonesia mendapat textil lebih serta kedelai dlm jumlah sama.maka,Nigeria menginginkan 2 bal surplus textil untuk 2 ton kedelai diperdagangkan dgn negara lain,shg menjadi 40 60 40 60
Ricardo :Keunggulan komparatif (lanjutan) Keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan Ind Nigeria Textil 10 Kedelai 10 50 40 Kedelai
30 textil
60
A Sekarbumi
11
Hanya membandingkan 2 negara Tidak menghitung biaya transportasi Tidak menghitung perbedaan harga sumber daya Barang dapat berpindah dengan bebas Sumber daya ada yang tidak dapat diperbaharui Efisiensi tidak berubah Efek dari distribusi pendapatan disuatu negara tidak dihitung.
A Sekarbumi
12
Sumber daya tidak mudah berganti/bergerak: contoh tanaman coklat diganti padi; buruh textil tidak bisa begitu saja menjadi tenaga di perusahaan pembuat jet. Diminishing return: jika pada keunggulan komparatif sumber daya dianggap konstan (constant return to specialization),pada kenyataannya tidak demikian,seringkali sumber daya menjadi langka/perlu input lebih. Krn kualitas beda,beda barang,beda pula proporsi sumber daya. Effek dinamis dan perkembangan ekonomi: perdagangan bebas dpt meningkatkan sumberdaya suatu negara(modal,tenaga kerja krn PMA) selain itu meningkatkan effisiensi.
A Sekarbumi 13
Paul Samuelson
Bertentangan dengan teori comparative advantage, pada kondisi tertentu,suatu negara maju malah menjadi buruk ekonominya bila berdagang dengan negara miskin.mis AS vs China Walau produk dari China lebih murah, tidak otomatis menutup kehilangan pekerjaan Memindahkan pekerjaan yang berupa jasa(software,callcentre,accounting jobs)mematikankelas menengah di AS.
A Sekarbumi 14
Jeffrey Sach dan Andrew Werner(1995): penelitian di 100 negara antara 1970-1990 terbukti semakin terbuka,semakin tinggi perkembangan ekonomi Wacziarg dan Welch akhir 90 an meneliti negara2 dari 1958-1998: Negara yang meliberalisasi perdagangan rata2 lebih meningkat ekonominya dibanding sebelum liberalisasi
A Sekarbumi 15
negara mengexpor produk yang menggunakan scr intensif factor produksi mereka yang berlimpah(karena biaya pasti lebih rendah) dan mengimpor produk yang memerlukan faktor produksi mereka yang langka Beda dengan Ricardo adalah penekanan perdagangan internasional berdasarkan faktor sumber daya yang dimiliki, bukan berdasarkan produktivitas.
A Sekarbumi 16
Mempersoalkan teori H-O : leontif menemukan AS ,sbg negara padat modal juga mengexpor produk yang padat tenaga kerja(less capital intensive). H-O mengabaikan biaya transportasi. Perbedaan selera juga tidak dibahas dalam teori perdagangan ini
A Sekarbumi 17
Berdasarkan observasi bahwa sebagian besar produk baru didunia diproduksi perusahaan AS dan dikonsumsi masyarakat AS. Karena tingginya konsumsi dalam negri AS,membutuhkan inovasi produk terus menerus.awalnya,hanya mrk yang berada pada kelas menengah dinegara lain mampu membeli dan diikuti negara berkembang Setelah kondisi ekonomi berubah,perusahaanmemindahkan produksi di negara yang lebih murah biayanya.negara2 lain membeli produk tersebut lebih banyak,sementara di pasar AS sendiri sdh jenuhmature.
A Sekarbumi 18
dollar
Psr domestik
Prod AS
ExporAS
SAP 3 Bis Int 08/09
Prod LN
time
A Sekarbumi
Semakin besarnya pabrik dan meningkatnya output, biaya produksi perunit akan menurun. Hal ini terjadi karena peralatan yang lebih canggih dan lebih efisien menurunkan biaya.Selain itu perusahaan dapat memperoleh potongan harga atas pembelian mereka dengan volume yang lebih besar dan biaya tetap spt R&D serta overhead dapat dialokasikan pada kuantitas pengeluaran yang lebih besar
A Sekarbumi 20
: Perusahaan yang pertama menerobos pasar , memiliki keuntungan ekonomis dan strategis.biasanya akan segera mendominasi pasar. Kemampuan perusahaan mencapai skala ekonomi lebih dahulu dibanding pesaing akan memberi keuntungan lebih banyak lagi.
A Sekarbumi
21
Demand condition
Related and Supporting industries
A Sekarbumi
22
Kondisi permintaan sifat dasar permintaan domestik. Jika ada permintaan dari pelanggan, maka produsen akan berusaha memproduksi sebaik mungkin (berkualitas tinggi dan inovatif) dan menjadi produk yang dapat keuntungan persaingan global dibanding negara yang permintaan domestiknya kecil. Industri terkait dan pendukung, cenderung membentuk kelompok di lokasi tertentu (walau perusahaan mereka telah mendominasi.
A Sekarbumi
23
Lanjutan Keterangan
Kondisi komposisi factor produksi; Porter membedakan factor dasar (spt buruh,sumber alam,geografi.dll-Teori HO) dan Faktor lanjutan (infrastruktur suatu negara).Juga faktor yang dibuat(krn investasi) dan faktor warisan(alam,lokasi) Kekurangan karunia alam akan membuat bangsa melakukan investasi dalam rangka penciptaan faktor lanjutan seperti pendidikan tenaga kerja, pelabuhan bebas dan memajukan sistim komunikasi untuk memungkin industri mereka maju secara global Strategi,struktur dan persaingan perusahaan-perluasan persaingan domestik,adanya hambatan masuk, serta organisasi dan gaya manajemen perusahaan.
A Sekarbumi 24
1.Perbedaan karunia Tuhan atas faktor produksi 2.Perbedaan dalam tingkat tekhnologi yang menentukan intensitas factor yang digunakan 3.Perbedaan dalam efisiensi pemanfaatan factor ini 4. Kurs valuta asing Kurs: harga sebuah mata uang yang dinyatakan dari segi mata uang lain
A Sekarbumi 26
Referensi
Ball,Donald et al.International Business:The Challenge of global competition.10ed 2006.bab 3 Hill,Charles. International Business:competing in the global market place.McGrawHill 7th ed.2008.bab 5
A Sekarbumi
27