Anda di halaman 1dari 6

Osteoporosis

Karya : duduk

Osteoporosis

adalah gangguan tulang yang ditandai dengan penurunan massa tulang dan

kemerosotan mikro-arsitektur yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Kemerosotan mikro-arsitektur tampak sebagai spikulum tulang yang makin sedikit dan tipis serta adanya topangan horizontal abnormal yang tidak menyatu untuk membentuk trabekular. (penjelasan ini ada di gambar bawah, kelihatan tiangnya makin tipis dan rongganya makin membesar)

Osteoporosis senilis adalah osteoporosis yang dialami oleh orang yang sudah tua baik laki-laki
maupun perempuan dan meningkat keparahannya seiring bertambahnya usia.

Osteoporosis disuse adalah osteoporosis yang disebabkan karena kurangnya aktivitas sehingga
rangsangan terhadap tulang kurang.

Osteoporosis pascamenopause adalah osteoporosis yang mengenai perempuan setelah


menopause.

Kategori osteoporosis :

Morfologi
Tanda utama osteoporosis adalah hilangnya tulang, yang cenderung paling jelas di bagian tulang yang mengandung banyak tulang trabekular. Trabekular menjadi lebih tipis dan terpisah lebih jauh daripada biasanya sehingga tulang rentan terhadap fraktur. Pada osteoporosis pascamenopause, pengurangan tulang menjadi paling parah di korpus vertebra, yang mungkin mengalami fraktur dan kolaps. Pengurangan tulang serupa sering terjadi di tulang lain yang menerima beban, misalnya kolumna femoris, yaitu bagian tulang lain yang sering patah. Perubahan mikroskopik utama adalah menipisnya trabekula dan melebarnya kanalis haversii. Pada potongan mikroskopik, aktivitas osteoklas ditemukan, tetapi tidak meningkat secara drastis. Kandungan mineral di tulang lainnya normal sehingga tidak terjadi perubahan dalam rasio mineral terhadap matriks protein.

PATOGENESIS Osteoporosis timbul jika keseimbangan dinamis antara pembentukan dan penyeparan tulang terganggu. Sel stroma dan osteoblas menyintesis dan mengekspreksikan pada membran selnya suatu anggota famili TNF yang disebut ligan RANK. Ligan RANK berikatan dengan suatu molekul reseptor , dikenal dengan singkatan RANK (receptor activator for nuclear factor kB). Reseptor RANK di ekspresikan oleh makrofag. Diferensiasi makrofag menjadi osteoklas mensyaratkan bahwa ligan RANK yang diekspresikan di permukaan sel stroma atau osteoblas berikatan dengan reseptor RANK di makrofag.

Menjelaskan penjelasan di bawah.

Menjelaskan penjelasan di atas.

Selain itu terdapat suatu sitokin yang disebut macrophage colony-stimulating factor (M-CSF) yang memiliki fungsi sama seperti ligan RANK yaitu mengubah makrofag menjadi sel osteoklas. Aktivitas osteoklastogenik (pembentukan osteoklas) di jalur ligan RANK-RANK diatur oleh suatu molekul yang disebut osteoprotegerin (OPG). OPG adalah suatu decoy receptor (reseptor pemikat) yang dapat mengikat ligan RANK sehingga tidak dapat berikatan dengan reseptor RANK pada makrofag (prekursor osteoklas). (LIHAT GAMBAR DI ATAS) Disregulasi RANK, ligan RANK, dan osteoprotegerin adalah faktor utama dalam patogenesis osteoporosis.

Tulang dan osteoporosis


Pada keadaan normal, massa tulang meningkat secara tetap pada masa bayi dan anak, mencapai puncaknya pada masa dewasa muda. Massa tulang puncak ini merupakan determinan penting untuk risiko osteoporosis di kemudian hari. Masa punca ini ditentukan oleh : faktor genetik aktivitas fisik diet status hormon

Laki-laki mencapai densitas tulang yang lebih tinggi daripada perempuan dan orang yang berkulit hitam memiliki masa tulang puncak yang lebih besar dibanding orang yang berkulit putih. Densitas tulang maksimum biasanya tercapai pada usia tiga puluhan. Setelah itu kepadatan mulai menurun. Kecepatan penurunan ini besarnya sekitar 0,7% per tahun (berlainan antar orang dan antar tulang). Penurunan terbesar terjadi pada daerah yang banyak mengandung tulang cancellous (trabekular).

Faktor hormon (estrogen) Penurunan kadar estrogen menyebabkan peningkatan interleukin (IL-1), interleukin 6(IL-6) dan tumor necrosis factor (TNF) oleh monosit dan elemen susum tulang lainnya. IL-1, IL-6 dan TNF meningkatkan penyerapan tulang dan meningkatkan prekursor osteoklas di sumsum tulang. Peningkatan kadar IL-1 dan TNF (ditemukan pada defisiensi estrogen) merangsang pembentukan ligan RANK dan M-CSF, keduanya meningkatkan pembentukan osteoklas. Estrogen mempengaruhi diferensiasi osteoklas melalui jalur RANK dengan merangsang pembentukan OPG (INGAT GAMBAR DI ATAS!!!).

Faktor genetik Berkaitan dengan reseptor vitamin D (VDR). Varian tertentu gen berkaitan dengan penurunan densitas tulang maksimum, mungkin karena terjadi gangguan pada efek vitamin D terhadap pembentukan tulang. (peran keseluruhan polimorfisme ini dalam patogenesis osteoporosis masih belum jelas) Faktor mekanis Terutama tulang yang memiliki pera sebagai penyangga beban. Faktor mekanis merupakan rangsangan penting bagi remodelling normal tulang, dan penurunan aktivitas fisik menyebabkan percepatan kehilangan tulang. Peran diet Densitas tulang maksimum seseorang sebagian ditentukan oleh asupan kalsium total dalam makanan, terutama sebelum pubertas.

Daftar pustaka
Kumar, Vinay, et al. 2007. Buku Ajar Patologi, Volume 2, Edisi 7. Jakarta:EGC. LANCE C. BRUNNER, M.D., and LIZA ESHILIAN-OATES, M.D. Hip Fractures in Adults. Southern California Permanente Medical Group, Santa Ana, California

Anda mungkin juga menyukai