Anda di halaman 1dari 26

Anuncia Getrudis Witin (C11108220) Muhammad Khaerisman (C11107159)

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny.N Umur : 32 trahun Alamat : Jl.Macan Pasien tiba di rumah sakit pada tanggal 22 Desember 2011

History taking
Seorang perempuan ,usia 32 tahun datang

kerumah sakit dengan keluhan merah dan bengkak pada kaki kanan,yang disertai rasa nyeri dan panas. Nyeri yang dialami penderita bersifat hilang-timbul. Keluhan ini dirasakan penderita sejak 6 hari yang lalu,setelah kakinya tertindis sepeda.

Status Presens
Keadaan Umum:
Sakit

sedang Pasien sadar(composmentis) Gizi cukup Higiene sedang


Tanda Vital: Tekanan Darah = 100/70 mmhg Nadi = 90 x/minutes Pernapasan = 22 x/minutes Suhu = 36,6oC

LABORATORIUM
SGOT : 26 mg/dl (N) SGPT : 35 mg/dl ( ) Ureum : 13,4 mg/dl ( ) Kreatinin : 0,47 mg/dl ( ) Asam urat : 2,47 mg/dl (N) Kolesterol : 212 mg/dl ( ) Trigleserida : 144 mg/dl (N) GDS : 69 mg/dl ( )

Dermatovenerology
Dermatology and Venerology Status :
Location

: Ekstremitas Inferior Kanan(kaki kanan) Size : miliar Effloressence : erythema,vesikel,dan pustul

Gambar

Gambar

Diagnosis:
Selulitis pada ekstremitas inferior kanan

Diagnosis banding: Erisipelas

Terapi
Gentamicin 0,1% cr p-s Kompres NaCl p-s1

Resume
Seorang perempuan ,usia 32 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan merah dan bengkak pada kaki

kanan,yang disertai rasa nyeri dan panas. Nyeri yang dialami penderita bersifat hilang-timbul. Keluhan ini dirasakan penderita sejak 6 hari yang lalu,setelah kakinya tertindis sepeda.
Keadaan umum dan tanda vitalnya dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik,ditemukan variasi lesi pada ekstremitas inferior kanan. Efloresensi pada kulit penderita berupa eritema,vesikel,dan pastul.

DEFINISI
selulitis adalah infeksi yang terjadi pada kulit lapisan dermis dan bisa menyebar ke jaringan subkutan yang disebabkan oleh bakteri dan ditandai dengan nyeri, eritema, dengan karakteristik hangat, edema dan batas tidak tegas.

ETIOLOGI
Penyebab selulitis antara lain Streptococcus grup B, Haemophylus

influenza, Pneumokokus, Staphylococcus aereus dan Streptococcus grup A. Meskipun ada beberapa bakteri yang dapat menyebabkab selulitis, penyebab yang paling sering dijumpai adalah Staphylococcus dan Streptococcus, (Medicastore, 2010). Selulitis terjadi karena bakteri tersebut masuk melalui kulit yang bercelah terutama celah antara selaput jari kaki, pergelangan kaki, dan tumit, kulit terbuka, bekas sayatan pembedahan (lymphadenectomy, mastectomy, postvenectomy). Walaupun selulitis dapat terjadi di kulit bagian manapun, lokasi paling sering terjadi adalah di kaki, khususnya di kulit daerah tulang kering dan punggung kaki. Pada anak-anak usia di bawah 6 tahun, bakteri Hemophilus influenzae dapat menyebabkan selulitis, khususnya di daerah wajah dan lengan

FAKTOR RESIKO
1) Usia

2) Melemahnya sistem immun (Immunodeficiency) 3) Diabetes mellitus 4) Cacar dan ruam saraf 5)Pembangkakan kronis pada lengan dan tungkai (lymphedema) 6) Infeksi jamur kronis pada telapak atau jari kaki 7) Penggunaan steroid kronik 8) Gigitan & sengat serangga, hewan, atau gigitan manusia 9) Penyalahgunaan obat dan alkohol 10) Malnutrisi

PATOFISIOLOGI
Adanya invasi bakteri dan menimbulkan

infeksi ke lapisan dermis atau subkutis biasanya terjadi setelah adanya suatu luka atu gigitan di kulit. Kondisi invasi kemudian berlanjut dengan lesi kemerahan yang membengkak di kulit serta terasa hangat dan nyeri bila di pegang.(Arif Muttaqin,2009:53)

TANDA DAN GEJALA


Selulitis Gambaran

kliniknya tergantung dan akut/tidaknya infeksi. umumnya pada semua bentuk ditandai dengan kemerahan yangbatasnya tidakjelas, nyeri tekan dan pembengkakan. Penyebaran an perluasan kemerahan ini dapat timbul secara cepat di sekitar luka/ulkus yang ada disertai demam, lesu.
(http://www.indonesiaindone sia.com/f/11462-selulitis/.

SELULITIS PADA EKSTREMITAS ATAS

Gejala awal berupa kemerahan dan nyeri tekan yang terasa di suatu daerah yang kecil di kulit. Kulit yang terinfeksi menjadi panas dan bengkak, dan tampak seperti kulit jeruk yang mengelupas (peau d'orange).

Pada kulit yang terinfeksi bisa ditemukan lepuhan kecil berisi cairan (vesikel) atau lepuhan besar berisi cairan (bula), yang bisa pecah. Karena infeksi menyebar ke daerah yang lebih luas, maka kelenjar getah bening di dekatnya bisa membengkak dan teraba lunak. Kelenjar getah bening di lipat paha membesar karena infeksi di tungkai, kelenjar getah bening di ketiak membesar karena infeksi di lengan.

Penderita bisa mengalami demam, menggigil, peningkatan denyut jantung, sakit kepala dan tekanan darah rendah. Kadang-kadang gejala-gejala ini timbul beberapa jam sebelum gejala lainnya muncul di kulit. Tetapi pada beberapa kasus gejala-gejala ini sama sekali tidak ada.
Kadang-kadang bisa timbul abses sebagai akibat dari selulitis. Meskipun jarang, bisa terjadi komplikasi serius berupa penyebaran infeksi d bawah kulit yang menyebabkan kematian jaringan (seperti pada gangren streptokokus dan fasitis nekrotisasi) dan penyebaran infeksi melalui aliran darah (bakteremia) ke bagian tubuh lainnya. Jika selulitis kembali menyerang sisi yang sama, maka pembuluh getah bening di dekatnya bisa mengalami kerusakan dan menyebabkan pembengkakan jaringan yang bersifat menetap

SELULITIS ORBITAL SELULITIS PERIORBITAL

SELULITIS PADA TUNGKAI BAWAH

(http://www.indonesiaindonesia.com/f/11462-selulitis/.

DIAGNOSTIK
Pada pemeriksaan klinis selulitis : adanya makula eritematous, tepi tidak meninggi, batas tidak jelas, edema, infiltrat dan teraba panas. Dapat disertai limfangitis dan limfadenitis. Penderita biasanya demam dan dapat menjadi septikemi. Selulitis yang disebabkan oleh H. influenza, lesi kulit berwarna merah keabu-abuan, merah kebiru-biruan atau merah ke-unguan. Lesi kebiru-biruan atau keunguan dapat juga ditemukan pada selulitis yang disebabkan oleh Streptokokus pneumonia. Anak dengan selulitis yang disebabkan oleh H. influenza tampak sakit berat dan toksik dan sering disertai gejala infeksi tnaktus respiratonius bagian atas, bakteriemi dan septikemi

b.Pada pemeriksaan darah tepi selulitis terdapat leukositosis (15.00040.000) dengan hitung jenis bergeser ke kiri. Seringkali tidak mungkin membuat kultur dan lesi terhadap Streptokokus karena hanya positif untuk Streptokokus saat gejala klinis erisipelas belum timbul; tetapi kuman tersebut dapat dijumpai pada tenggorokan, hidung atau mata. Titer ASTO meningkat pada minggu I
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/13ErisipelasdanSelulitis11
7.pdf/13ErisipelasdanSelulitis117.html.

PENATALAKSANAAN
Pada selulitis karena H. influenza diberikan ampisilin 200 mg/kgbb/hari selama 7-10 hari dan pada kasus berat dapat dikombinasi dengan kloramfenikol 100 mg/kgbb/hari. Selulitis karena streptokokus diberi penisilin prokain G. Padaorang dewasa 1,2juta/hari. Pada selulitis yang ternyata penyebabnya bukan Stafilokokus aureus penghasil penisilinase (non SAPP) dapat diberi penisilin. Pada yang alergi terhadap penisilin, sebagai alternatif digunakan eritromisin dewasa 1-2 gr/hari dan anak-anak 30-50 mg/kgbb/hari. atau klindamisin dewasa 4x150-300 mg/hari dan anak-anak 4x8-12 mg/kgbb/hari.

Pada yang penyebabnya SAPP selain eritromisin dan klindamisin, juga dapat diberikan dikloksasilin 12,5-25 mg/kgbb/hari secara oral selama 7-10 hari, atau sefalozelin IMIIV (dewasa 1 g/hari, kasus berat ditingkatkan 35 gram/hari; bayi dan anak-anak 20-40 mg/kgbb/ hari, kasus berat sampai 100 mg/kgbb/hari; neonati 10-20 mg/ kgbb/hari diberikan 2 kali sehari)

Pencegahan
Jika memiliki luka, Bersihkan luka setiap hari dengan sabun dan air Oleskan antibiotik Tutupi luka dengan perban Sering-sering mengganti perban tersebut Perhatikan jika ada tanda-tanda infeksi

Jika kulit masih normal,

Lembabkan kulit secara teratur Potong kuku jari tangan dan kaki secara hati-hati Lindungi tangan dan kaki Rawat secara tepat infeksi kulit pada bagian superfisial

PROGNOSIS
DUBIA ET BONAM

Perawatan biasanya berlangsung selama 7-10

hari. Selulitis dapat menjadi parah jika telah kronis dan memiliki potensi mudah terserang infeksi (immunosuppressed). Namun jika selulitisnya tidak memiliki komplikasi atau tidak begitu rumit maka prognosisnya baik. Dan antibiotik memiliki keefektifan lebih dari 90% pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai