www.salafytobat.wordpress.com
link : www.darulfatwa.org.au
Bismillah….
Sebelum membaca artikel ini, mari luruskan dahulu yaqin kita kepada Allah….
Bahwa Makhluq ini tidak kuasa, tapi Allah yang maha kuasa!
Belajar (menuntut ilmu) diwajibkan untuk semua muslimin dan muslimat (hadits).
Tapi Hakikatnya ilmu dtang dari Allah bukan dari Belajar. Begitu pula rezeki datang
bukan dari kerja kita.!
Jika Allah kehendaki, dengan belajar - tapi Allah tidak berikan ilmu
Laailaha illallah
+++++++++++++++++++++++++++++++++
“Dan kami telah ajarkan kepadanya (Nabi khidhir) dari sisi Kami suatu ilmu”. (Al
Kahfi: 65)
ilmu laduni /ilmu mauhub merupakan salah satu ilmu yang harus dimilki oleh orang yang
ingin menjadi ahli tafsir alqur’an. Disamping harus mengusai 14 cabang ilmu lainnya
seperti ilmu lughah, nahwu, saraf, balaghah, isytiqoqo, ilmu alma’ani, badi’, bayan, fiqh,
aqidah, asbabunuzul, nasikh mansukh, ilmu qiraat, ilmu hadits, usul fiqah ( hukum-
hukum furu’) dan ilmu mauhub ( fadhilah alqur’an, syaikh maulana zakariyya).
Perkara ini telah dijelaskan oleh sayyidina ‘ali ra. saat beliau menjawab pertanyaan orang
ramai, “apakah beliau telah mendapatkan ilmu khusus atau wasiat khusus dari Rasulullah
saw. yang hanya diberikan kepada beliau dan tidak kepada orang lain?”
Hazrat ‘ali ra. menjawab :” Demi Tuhan yang telah menciptakan surga dan jiwa-
jiwa, aku tidak pernah mendapat apa-apa selain daripada ilmu yang Allah berikan
kepada seseorang untuk memahami alqur’an!”
ibnu abi dunya rah. berkata bahwa pengetahuan daripada Al-quran dan apa-apa yang
didapati daripada alqu’an begitu luas daripada alqur’an. Seorang pentafsir harus
mengetahui 15 cabang ilmu yg disebutkan diatas. Tafsiran orang yang tidak mahir
dalam ilmu-ilmu ini adalah termasuk tafsiran bil-rakyi (tafsir menurut fikiran
sendiri) yang hal ini DILARANG OLEH SYARA’. Para sahabat ra. mendapat ilmu
bahasa arab secara tabii dan ilmu-ilmu lain mereka dapati langsung dari ilmu kenabian
(nabi SAW).
Nabi SAW bersabda :” Barang siapa yang berfatwa dalam masalah agama, tanpa
ada ilmu maka baginya laknat Allah, malaikat dan manusia seluruhnya ” (HR.
Imam suyuti).
Jadi Ilmu laduni = ilmu dari Allah asbab hasil amal...karena Allah telah tunjukan cara
mendapatkannya pada kita.
ilmu laduni dan cara/jalan untuk mendapatkannya didalam ALQU’AN DAN HADITS :
“wataqullaha wayu’alimukumullah”
Nabi saw bersbda : “man khofa minallahi khofahu kulla syai waman khofa ghoirallah
khofa min kulli syai”
artinya : “Barang siapa yang takutnya hanya kpd Allah maka Smua makhuq akan
takut/tunduk padanya. Barangsiapa takut/tunduknya kpd selain Allah maka semua
makhluq akan (menjadi asbab) ketakutan baginya “
Lihatlah kisah-kisah salafushalih kita, bagaimana pasukan dakwah sahabat berjalan diatas
air melintasi sungai tigris irak, pasukan dakwah sahabat yang berjalan melintasi laut
merah, mu’adz bin jabal ra shalat 2 rekaat maka gunung batu yang besar terbelah dua-
membuka jalan untuknya, para sahabat terkemuka boleh mendengarkan dzikir benda-
benda mati (roti dan mangkuk) .
Abu dzar alghifary ra. atas perintah khalifah umar ra., beliau ditugaskan utk memasukan
kembali lahar gunung berapi yang sudah keluar dari kawahnya. maka atas izin Allah,
lahar panas tsb masuk kembali ke kawah gunung tsb (hayatushabat).
Abdullah atthoyar ra. boleh terbang seprti malaikat yang punya sayap, maka ketika
ditanya oleh rasulullah, apa yang menjadi asbab Allah berikan karomah tersebut, maka
beliau menjawab ” saya pun tidak tahu, tapi mungkin karena aku dari sebelum saya
masuk islam sampai sekarng pun saya tidak pernah minum khamr, …dst”.
4. Berdoa
Semua itu datang bagi Allah, maka Rasulullah mencontohkan kepada kita agar senantiasa
berdoa agar diberikan ilmu dan hidayah dari Allah swt.
Untuk itu kita harus belajar dan dibimbing oleh guru-guru yang mursyid.
5. Berdakwah
Jika kita berdakwah (amr bil ma’ruf wa nahya ‘anil munkar) atau mengajak kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran maka Allah akan berikan kepada kita ‘ilm wa hilm
(’ilmu dan kelembutan hati) langsung dari qudrat Allah swt.
maka Nabi isa as. bertanya : “Bagaimana mereka akan berdakwah padahal mereka tidak
punya ‘ilm dan hilm(kelembutan hati)?
Maka Allah firmankan :”Aku sendiri yang akan memberikan kepada mereka ilm
dan hilm” (Muntakhob ahadits)
ilmu laduniadalah karunia khusus/khas bagi hambanya, terlebih bagi mereka yang telah
ma’rifat. Orang yang telah ma’rifat akan mendapatkan segala-galanya karena tidak ada
keinginan dunia dalam hatinya.
Nabi SAW bersabda : “man wajadallah wajada kulla syai, man faqadallah faqada kulla
syai”
artinya : Barang siapa kenal kepada Allah maka ia akan mendapatkan segala-
galanya
Barang siapa yang kehilangan Allah (tidak kenal Allah) maka ia kehilangan segala-
galanya.”
Dalam kitab kimiyai saadat, bahwa ada tiga jenis manusia yang tiadak akan bisa
memahami alqur’an :
-Kedua : Orang yang berkekalan dengan dosa-dosa besar dan bid’ah. Ini karena dosa dan
amalan bid’ah itu akan menghitamkan hatinya yg menyebabkan dia tidak mampu
memahami alqur’an.
_ketiga : Orang yang yakin hanya terhadap makna-makna dhahir saja dalam hal-
hal aqidah (mengambil makna dhohir dari ayat/hadits mutasyabihat, aqidahnya
bermasalah: mu’tazillah, mujasimmah dsb). Perasaanya tidak dapat menerima apabila
dia membaca ayat alqu’an yang bertentangan dengan keyakinannya itu. Orang yang
demikian tidak akan bisa memahami alqur’an.
Rujukan :
Fadhilah alqu’an penjelasan hadith ke 18, hal 25-27, Syaikh Maulana Zakariyya, era ilmu
kuala lumpur.
Kumpulan Khutbah Jum’at romo kyai, ponpes alfatah -temboro, magetan jawa timur.
“Dahulu ada beberapa orang dari umat-umat sebelum kamu yang diberi ilham. Kalaulah
ada satu orang dari umatku yang diberi ilham pastilah orang itu Umar.” (Muttafaqun
‘alaihi)
2. Hadits At Tirmidzi :
“Ini bukan bisikan-bisikan syaithan, tapi ilmu laduni ini merubah firasat seorang
mukmin, bukankah firasat seorang mukmin itu benar? Sebagaimana sabda Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wassalam: “Hati-hati terhadap firasat seorang mukmin. Karena
dengannya ia melihat cahaya Allah”. (H.R At Tirmidzi).
“Ilmu batin merupakan salah satu rahasia Allah ‘Azza wa Jalla, dan salah satu dari
hukum-hukum-Nya yang Allah masukkan kedalam hati hamba-hamba-Nya yang
dikehendaki-Nya”.
Artinya :
ÝÞíåÇ æ ÕæÝíÇ Ýßä áíÓ æÇÍÏÇ * ÝÅäí æ ÍÜÜÜÞ Çááå ÅíÜÜÜÇß ÃäÜÜÜÜÕÍ
ÝÐÇáß ÞÇÓ áã íÜÜÜÐÞ ÞÜáÜÜÈå ÊÞì * æåÐÇ Ìåæá ßíÝ ÐæÇáÌåá íÕáÍ
Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih dan juga menjalani
tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya.
Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang
yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mahu menjalani tasawuf, maka hatinya
tidak dapat merasakan kelazatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf
tapi tidak mahu mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik?
sayang bait dari diwan ini telah dihilangkan oleh wahaby laknatullah dalam kitab diwan
safei yg dicetak oleh percetakan wahaby…..
“ dia yang sedang Tasawwuf tanpa mempelajari fikih rusak keimanannya , sementara dia
yang belajar fikih tanpa mengamalkan Tasawwuf rusaklah dia . hanya dia siapa
memadukan keduannya terjamin benar .
Hassan Basri rah. berkata dengan niat hendak menunjukkan keramatnya kepada
orang lain yang ia dapat menguasai air (seperti Nabi Isa a.s. boleh berjalan di
atas air). Rabi’atul-Adawiyyah berkata, “Hassan, buangkanlah perkara yang sia-
sia itu. Jika kamu hendak benar memisahkan diri dari perhimpunan Aulia’ Allah,
maka kenapa kita tidak terbang sahaja dan berbincang di udara?” Rabi’atul-
adawiyyah berkata bergini kerana beliau ada kuasa berbuat demikian tetapi
Hassan tidak ada berkuasa seperti itu. Hassan meminta maaf. Rabi’atul-
Adawiyyah berkata, “Ketahuilah bahawa apa yang kamu boleh buat, ikan
pun boleh buat dan jika aku boleh terbang, lalat pun boleh terbang. Buatlah
suatu yang lebih dari perkara yang luarbiasa itu. Carilah ianya dalam
ketaatan dan sopan-santun terhadap Allah.”