Anda di halaman 1dari 2

Pengontrolan Otomatis Pada pengontrolan robot, terdapat suatu konsep dasar pengendalian menggunakan sistem kontrol tertutup (close

loop). Konsep dasar tersebut meliputi 3 komponen utama, yaitu: Input Proses Output

Feedback

Rangkaian kontrol merupakan otak utama (proses) yang menerima masukan dari modul input, kemudian mengolah data tersebut dan mengeluarkan suatu keputusan yang disalurkan ke bagian keluaran (modul output). Rangkaian kontrol yang sering digunakan adalah mikrokontroler.

Bagian input berupa sederetan sensor yang berfungsi sebagai pengukur parameter-parameter yang bermanfaat bagi robot tersebut. Parameter tersebut dapat berupa cahaya, suhu, tekanan, jarak, sentuhan, panas(api), gas, dan lain sebagainya, yang kemudian dikonversikan ke dalam bentuk tegangan analog, yang dapat dibaca dan diolah oleh mikrokontroler. Pada mikrokontroler, data tegangan tersebut diolah menjadi bilangan digital sehingga dapat dilakukan komputasi lebih lanjut. Semakin canggih bagian dari proses (mikrokontroler), maka semakin banyak sensor yang dapat digunakan.

Bagian output, dikeluarkan berupa sinyal-sinyal yang diteruskan ke modul aktuator (penggerak), speaker (bunyi), penguat sinyal (amplifier), dan sebagainya.

Bagian feedback, biasanya output dari suatu sistem diumpanbalikkan ke rangkaian kontrol guna untuk mengecek apakah kondisi output sesuai dengan yang diinginkan. Pada bagian ini dapat digunakan sensor-sensor seperti rotary encoder bila menggunakan aktuator berupa motor DC (AC), sensor suhu bila ingin mematikan mesin saat mencapai suhu yang dapat merusak mesin dan komponen sekitar, dan sebagainya. Untuk mempermudah dalam pemahaman bagian ini, anggap bahwa feedback ini berfungsi untuk mengambil data dari output dan kemudian oleh

mikrokontroler dibandingkan dengan input yang diolah sebelumnya. Berbagai macam konsep akan digunakan pada pengolahan ini sebagai contoh: PID.

Anda mungkin juga menyukai