Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN TUTORIAL CHAPTER : NERVE SYSTEM CASE : STROKE

A. ORGANISASI SISTEM SARAF Sistem Saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Kemampuan khusus saraf, seperti iritabilitas atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama: 1. Input Sensorik 2. Aktivitas Integratif 3. Output Motorik Sistem saraf dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu : system saraf pusat dan system saraf perifer. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat (Central Nervous System [CNS]) terdiri dari otak dan spinal cord. CNS memproses berbagai macam informasi sensori yang berbeda. Ia juga merupakan sumber berfikir, emosi, dan memori. Sebagian impuls saraf yang menstimulasi otot untuk berkontraksi dan kelenjar untuk bersekresi berasal dari CNS. Sistem Saraf Perifer Sistem saraf perifer (Peripheral Nervous System [PNS]) mencakup semua jaringan saraf di luar CNS. Komponen dari PNS yaitu saraf-saraf cranial (cranial nerves) dan percabangannya, serta saraf-saraf spinal (spinal nerves) beserta percabangannya, ganglia, dan reseptor sensori. PNS dapat bidagi lagi menjadi Somatic Nervous System (SNS) dan Autonomic Nervous System (ANS). SNS terdiri dari (1) neuron sensori yang menyampaikan informasi dari reseptor somatic di kepala, kulit, alat gerak dan reseptor pada indra ke pada CNS dan (2) motor neuron yang menghubungkan impuls dari CNS ke ototNervous System | Case Report : Stroke| 1

otot skelet. Karena reseptor motor berespon dengan control kesadaran, maka aksi dari PNS ini disadari (voluntary) ANS terdiri dari (1) sensory neuron yang menyampaikan informasi dari reseptor sensori autonom, berlokasi utama di organ visceral seperti lambung dan paru-paru kepada CNS, dan (2) motor neuron yang menyampaikan impuls saraf dari CNS kepada otot polos, otot jantung, dan kelenjar. Karena respon motor secara normal tidak dalam control kesadaran, maka aksi dari ANS ini adalah tidak disadari (involuntary). Bagian motor pada ANS terdiri dari 2 cabang, divisi sympathetic dan divisi parasympathetic. Dengan beberapa pengecualian, efektor menerima saraf dari kedua percabangan dan biasanya keduanya memiliki aksi berlawanan. Secara umum, sympathetic membantu pada saat latihan atau aksi darurat, sedangkan parasympathetic membantu pada saat istirahat dan aktivitas pencernaan.

Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat (CNS) Ota k Spinal Cord Sistem Saraf Perifer (PNS)

Somatik

Otonom

Sympathe tic

Parasympat hetic

Bagan : Organisasi Sistem Saraf

B. SISTEM SARAF PUSAT Sistem saraf pusat (Central Nervous System [CNS]) terdiri dari otak dan spinal cord. CNS memproses berbagai macam informasi sensori yang berbeda. Ia juga merupakan sumber berfikir, emosi, dan memori. Sebagian impuls saraf yang menstimulasi otot untuk berkontraksi dan kelenjar untuk bersekresi berasal dari CNS.
Nervous System | Case Report : Stroke|

1. OTAK 1.1. CEREBRUM Cerebrum merupakan bagian otak yang terbesar. Dimana permukaan luar cerebrum merupakan gray matter yang disebut cerebral cortex dan permukaan dalamnya disebut white matter. Juga terdapat banyak lipatan yang disebut gyrus dan sulcus yang memisahkan lipatan-lipatan gyrus tersebut. Dalam cerebrum terdapat 4 buah lobus, yaitu: Lobus frontal Berfungsi untuk pusat gerak sadar, motivasi, agresi, dan sensasi bau. Lobus pariental Berfungsi untuk pusat ingaan, kecerdasan, nalar dan sikap. Lobus temporal Berfungsi untuk pusat pendengaran dan penyimpanan memory. Lobus occipital Berfungsi sebagai pusat penglihatan.

Nervous System | Case Report : Stroke|

Gambar : cerebrum dilihat dari superior Pada bagian cerebral white matte juga terdapat 3 nerve track : 1. Association fiber Menghubungkan area cerebral cortex didalam hemisphere 2. Commissural fiber Menghubungkan satu cerebral hemisphere ke hemisphere lainnya 3. Projection fuber Menghubungkan antara cerebrum dan bagian lain dari otak dan spinal cord

Nervous System | Case Report : Stroke|

Gambar : Potongan sagital otak dilihat dari medial

Histological structures of the cerebrum

Otak mengandung substansi abu-abu dan substansi putih.


1. Substansi abu-abu membentuk bagian luar otak (korteks). Substansi ini

mengandung

badan

sel

neuron,

serabut

tak

termielinasi,

astrosit

protoplasma, oligodendrosit, dan mikroglia.


2. Substansi putih membentuk bagian dalam otak. Kandungan pada

substansi ini didominasi oleh serabut termielinisasi, oligodendrosit, astrosit fibrosa, dan mikroglia. Substansia kelabu biasanya berada pada permukaan serebrum dan serebelum, membentuk korteks serebral dan serebelar. Kumpulan badan sel neuron yang membentuk pulau-pulau substansia kelabu yang dikelilingi oleh substansia putih disebut nuclei. Pada korteks serebri, substansia putih terdiri atas 6 lapis sel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Neuron-neuron pada beberapa tempat di korteks serebri mengatur impuls aferen (sensorik),
Nervous System | Case Report : Stroke| 1

sedangkan di tempat lain neuro eferen (motorik) mengaktifkan impuls motorik yang mengatur pergerakan volunteer. Sel-sel dari korteks serebri dihubungkan dengan informasi sensorik yang terintegrasi dan permulaan respons motorik volunteer. Korteks serebri memiliki 3 lapisan, yaitu lapisan molecular luar, lapisan tengah yang terdiri dari sel-sel Purkinye besar, dan lapisan granular dalam. Sel-sel Purkinye memiliki badan sel yang mencolok dengan dendritnya yang berkembang dengan sempurna sehingga menyerupai kipas. Dendrit ini menempati hamper seluruh lapisan molecular dan menjadi alasan untuk jarangnya nuclei pada lapisan itu. Lapisan granular disusun oleh sel-sel yang sangat kecil (sel terkecil di tubuh kita) yang cenderung merata, berbeda dengan lapisan molecular yang kurang padat sel. LIMBIC SYSTEM Terdapat juga limbic system dimana terletak tepidalam pada cerebrum dan merupakan dasar dari diencephalon. Limbic system ini memiliki struktur seperti cincin dan mengelilingi bagian atas dari brain stem dan carpus callosum. Komponen dari limbic system :

Lobus limbic terletak di tepi cerebral cortex pada permukaan medial setiap hemisphere. Lobus limbic terdiri dari beberapa bagian :

Cingulate gyrus terdapat diatas corpus callosum Parahippocampal gyrus terdapat di temporal lobus bagian bawah Hippocampus merupakan bagian parahippocampal gyrus yang

memanjang ke bagian lateral ventricle


Dentate gyrus terletak antara hippocampus dan parahippocampal gyrus Amygdala memiliki betuk seperti amandel
Nervous System | Case Report : Stroke|

Septai nuclei terletak dibawah corpus callosum dan cerebral gyrus Mammillary bodies of hippothalamus Anterior nucleus dan medial nucleus merupakan dua buah nuclei dari thalamus yang berperan dalam limbic circuits

Olfactory bulbs Fornix, stria terminalis, stria medullaris, medial forebrain bundle, dan mammillothalamic

Limbic system ini berperan dalam aktivitas emosional dan aktivitas perilaku tak sadar dan disebut juga emotional brain.

Gambar : potongan sagital otak memperlihatkan limbic system CEREBRAL CORTEX AREA

Nervous System | Case Report : Stroke|

Area fungsional korteks serebral meliputi area motorik primer, area sensorik primer, dan area asosiasi atau sekunder yang berdekatan dengan area primer dan berfungsi untuk integrasi dan interpretasi tingkat tinggi.

Area motorik primer pada korteks (piramidal) mengendalikan kontraksi volunter otot rangka. Aksonnya menjalar dalam traktus piramidal.

1. Area motorik primer terdapat dalam girus presental. Di sini, neuron

2. Area promotorik korteks terletak tepat di sisi anterior girus presentral. Neuron (ekstrapiramidal) mengendalikan aktivitas motorik yang terlatih dan berulang, seperti mengetik. 3. Area Broca terletak di sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya. Area ini mungkin hanya terdapat pada 1 hemisfer saja (biasanya sebelah kiri) dan dihubungkan dengan kemampuan wicara. Area sensorik korteks menerima informasi sensorik umum yang berkaitan dengan nyeri, tekanan, suhu, sentuhan, dan propriosepsi dari tubuh. 2. Area visual primer terletak dalam lobus oksipital dan menerima informasi dari retina mata.
Nervous System | Case Report : Stroke| 1

1. Area sensorik primer terdapat dalam girus postsentral. Di sini, neuron

3. Area auditori primer terletak pada tepi atas lobus temporal, menerima impuls saraf yang berkaitan dengan pendengaran. 4. Area olfaktori primer terletak pada permukaan medial lobus temporal, berkaitan dengan indera penciuman. 5. Area pengecap primer (gustatori) terletak dalam lobus parietal dekat bagian inferior girus postsentral, terlibat dalam persepsi rasa. Area asosiasi fungsi intelektual dan fisik yang lebih tinggi. 2. Area asosiasi somatic (somestetik), yang terletak dalam lobus parietal, berkaitan dengan interpretasi bentuk dan tekstur suatu objek dan keterkaitan bagian-bagian tubuh secara posisional. 3. Area asosiasi visual (yang terletak pada lobus oksipital) dan area asosiasi auditorik (yang terletak dalam lobus temporal) berperan untuk menginterpretasi pengalaman visual dan auditori. 4. Area wicara Wernicke, yang terletak dalam bagian superior lobus temporal, berkaitan dengan pengertian bahasa dan formulasi wicara. Bagian ini berhubungan dengan area wicara Broca. 1. Area asosiasi frontal, yang terletak pada lobus frontal, adalah sisi

Lateralisasi otak dan dominasi serebral:


a.

Hemisfer dominan (hemisfer kiri) berkaitan dengan bahasa, Hemisfer non-dominan (hemisfer kanan) bertanggung jawab

wicara, analisis, dan kalkulasi.


b.

untuk persepsi spasial, dan pemikiran non-verbal atau ide.

1.2. DIENCEPHALON Thalamus


1

Nervous System | Case Report : Stroke|

Thalamus berukuran 3 cm dan 80% dari diencephalon merupakan thalamus. Thalamus memiliki sepasang gray matter yang disebut intermediate mass (interthalamic adhesion) dan white matter yang disebut internal medulary lamina yang membagi gray matter menjadi bagian kanan dan kiri. Thalamus memiliki fungsi utama yaitu menyediakan hampir semua sensory input ke cerebral cortex dan berkontribusi pada fungsi motoris dengan mentransmit informasi dari cerebellum dan basal ganglia ke motor area utama pada cerebral cortex penting dalam pertahanan kesadaran. Berdasarkan fungsi dan posisinya terdapat 7 group utama pada sisi nuclei : 1. Anterior nuclei 2. Medial nuclei 3. Nuclei pada lateral group 4. Ventral group : Ventral anterior nuclei Ventral lateral nuclei Ventral posterior nuclei Lateral geniculate nuclei Medial geniculate nuclei juga memeran peran

5. Intralaminar nuclei 6. Middle nucleus 7. Reticular nucleus


1

Nervous System | Case Report : Stroke|

Hypothalamus Hypothalamus merupakan bagia kecil dari thalamus yang merupakan

bagian inferior pada thalamus yang memiliki fungsi mengontrol ANS, memproduksi hormone, sebagai pusat rasa lapar dan haus, mengontrol temperature, dan mengatur emosi dan kebiasaan. Hypothalamus memiliki 4 bagian utama yaitu : o o o o Mammillary region Tuberal region Supraoptic region Preoptic region

Epithalamus

Nervous System | Case Report : Stroke|

Epithalamus merupakan bagian terkecil dari posterior dan superior thalamus . epithalamus ini mengandung pineal gland yang dianggap bagian dari kelenjar endokrin karena mensekresi melatonin dan habernular nuclei yang berguna untuk respon emosional ke bau.

1.3.

BRAIN STEM

Mid brain Midbrain atau mesencephalon merupakan perpanjangan dari pons ke

diencephalon dan memiliki panjang 2.5 cm . mid brain memiliki fungsi menyampaikan motor output dari cerebral cortex ke pons dan sensory input sari spinal cord ke thalamus. Midbrain ini juga mengandung nuclei dan tracts. Bagian depan midbrain memiliki sepasang tracts yang disebut cerebral peduncles. Tracts ini mengandung axon-axon corticospinal, corticopontine, dan corticobulbar motor neurons, yang memimpin impuls-impuls saraf dari cerebrum ke spinal cord, pons, dan medulla . cerebral peduncle juga mengandung axon-axon saraf sensory yang memanjang dari medulla ke thalamus. Terdapat superior colliculi yang berfungsi untuk mengkoordinasi pergerakan dari bola mata pada respon visual dan stimulus lain, juga inferior colliculi yang berfungsi untuk mengkoordinasi pergerakan dari kepala dan rangsang auditory, substantia nigra dan red nucleus yang memiliki kontribusi untuk mengkontrol pergerakan otot. nuclei lainnya berhubungan dengan 2 pasang cranial nerve : occulomotor (III) nerves dan trochlear (VI) nerves.
1

Nervous System | Case Report : Stroke|

Pons Pons merupakan jembatan yang terletak superior dari medulla dan

anterior dari cerebellum yang panjangnya sekitar 2.5 cm. seperti medulla, pons juga terdiri dari nuclei, sensory tract, dan motory tract. Hubungan ini juga diperantarai oleh sekumpulan axon. Beberapa axon dari pons ini menghubungkan bagian kanan dan kiri dari cerebellum dan yang lainnya merupakan bagian dari sensory ascending tracs dan descending motor tract. Pons memiliki fungsi untuk menyampaikan impuls dari satu sisi di cerebellum menuju bagian lainnya dan antara medulla dengan midbrain. Terdapat pneumotaxic area dan apneustic area yang berfungsi untuk mengatur pernapasan bersama dengan medulla oblongata. Pons juga
Nervous System | Case Report : Stroke| 1

mengandung nuclei yang berhubungan dengan 4 pasang cranial nerve : trigeminal (V) nerves, abducen (VI) nerves, facial (VII) nerves, dan vestibulocochlear (VIII) nerves.

Medulla oblongata Medulla oblongata merupakan bagian dari brainstem yang

berhubungan dengan bagian superior dari spinal cord dimana dimulai dari foramen magnum yang meluas sepanjang inferior pons 3 cm. Bagian white matternya mengandung daerah sensorik (ascending) dan daerah motorik (descending). Beberapa white matter juga membentuk tonjolan pada sisi anterior dan tonjolan tersebut dinamakan pyramid yang dibentuk oleh corticospinal track dimana corticospinal tract berfungsi untuk mengendalikan gerak dasar dari limbs dan trunk. 90% dari axon pada pada pyramid bagian kiri menyilang menuju sisi kanan begitu pun sebaliknya. Penyilangan ini disebut pyramid decussation, yang menerangkan mengapa masing-masing sisi otak mengendalikan pergerakan volunteer yang berlawanan. Medulla oblongata ini memiliki beberapa nuclei dimana nuclei tersebut mengendalikan fungsi fital seperti mengatur kecepatan dan kekuatan denyut jantung, denyut pembuluh darah juga mengatur beberapa reflex seperti reflex muntah, menelan, bersin, batuk, dan tersedak. Medulla juga mengandung nuclei yang merupakan komponen dari jalur sensorik untuk gestation (rasa), audition (pendengaran), dan equilibrium (keseimbangan). medulla mengandung nuclei yang berhubungan dengan 5 pasang cranial nerve : vestibulocochlear (VIII) nerves, glossopharyngeal (XI) nerves, bagus (X) nerves, accessory (XI) nerves (cranial portion) dan hypoglossal (XII) nerves.
1

Nervous System | Case Report : Stroke|

1.4.

CEREBELLUM Cerebellum terletak pada posterior dari medulla dan pons dan pada

inferior dan posterior lubang kranial. Memiliki ukuran kedua terbesar setelah cerebrum. Mengandung saraf dari otak. Pada bagian superior dan inferior berbentuk seperti kupu-kupu, bagian tengah yang mengkerut disebut vermis dan bagian lateralnya disebut cerebellar hemisphere. Kemudian, pada bagian superficial layer disebut cerebellar cortex dimana mengandung gray dan gray matter yang melipat disebut folia. Didalam gray matter terdapat white matter yang berbentuk seperti cabang pohon dan berguna untuk menghubungkan cerebellar nuclei dengan peduncles sementara gray matter berfungsi sebagai tempat axon yang mengangkut impuls dari cerebellum ke otak lainnya. Terdapat 3 pasang cerebral peduncles yang melekatkan cerebellum pada brainstem :
1

Nervous System | Case Report : Stroke|

1. 2. 3.

Superior cerebellar peduncles Inferior cerebellar peduncles Middle cerebellar peduncles

HISTOLOGY CEREBRUM dan CEREBERAL Bila diiris, serebrum, serebelum, dan medula spinalis memperlihatkan substansi alba (white matter) dan substansi grissea (gray matter). Unsur utama dari substansi alba adalah akson bermielin dan oligodendrosit penghasil mielin. Substansi alba tidak mengandung badan sel neuron. Substansi alba terletak pada lebih ke pusat serebrum dan serebelum. Sedangkan pada substansi grissea mengandung bada sel neuron, dendrit, bagian awal akson tak bermielin, dan sel glia. Substansi ini merupakan daerah terbentuknya sinaps. Substansi grissea terutama terdapat di permukaan serebrum dan serebelum yang membentuk korteks serebri dan korteks serebeli. Kumpulan badan-badan sel neuron yang membentuk pulaupulau substansi grissea yang terbenam dalam substansi alba disebut nukleus. Pada korteks serebri, substansi grissea memiliki 6 lapisan sel dengan beraneka bentuk dan ukuran. Neuron pada daerah korteks serebri tertentu mengatur impuls aferen (sensoris), sedankan di daerah lain, neuron eferen (motorik) membangkitkan impuls motorik yang mengendalikan gerak volunter. Pada korteks serebeli memiliki 3 lapisan, yaitu : 1. Lapisan molekular luar, sel-sel yang tidak begitu padat. 2. Lapisan tengah yang terdiri atas sel Purkinje besar, memilki badan sel yang mencolok, dengan dendritnya yang berkembang biak, yang menyerupai kipas. Dendrit ini menempati sebagian besar lapisan molekular dan karenanya, inti sel Purkinje jarang dijumpai. 3. Lapisan bergranula dalam, dibentuk oleh neuron yang sangat kecil, yang saling berhimpitan. VASKULARISASI OTAK Otak menerima suplai arteri dari dua pasang pembuluh darah, vertebral dan internal carotid arteries yang berhubungan di rongga cranial untuk membentuk arterial circle (of Willis).
1

Nervous System | Case Report : Stroke|

Dua vertebral arteri masuk ke rongga cranial melalui foramen magnum dan pada inferior Pons bergabung membentuk basilar arteri. Sedangkan dua internal carotid arteri masuk ke rongga cranial melalui carotid canal. Vertebral Artery Setiap vertebral artery muncul dari bagian pertama setiap subclavian artery di bagian bawah leher, dan masuk ke transverse foramina dari atas cervical vertebrae ke-6. Masuk ke rongga cranial melalui foramen magnum. Berlanjut seterusnya, vertebral artery memunculkan 3 cabang sebelum bergabung membentuk basilar artery.
1. Cabang pertama bergabung dengan sisi sebelahnya membentuk anterior

spinal artery.
2. Cabang

kedua adalah posterior spinal artery, yang melewati mengelilingi posterior medulla lalu kemudian ke permukaan posterior spinal cord. vertebral arteri bergabung, muncul cerebellar artery. posterior inferior

3. Sebelum

Basilar arteri berjalan sepanjang arah rostral di anterior pons. Cabangnya di audal ke rostral melipti : anterior inferior cerebellar arteries, beberapa pontine arteri, dan superior cerebellar arteri. Di ujung basilar arteri muncul posterior cerebral arteri. Internal Carotid Arteri Dua internal carotid arteri muncul sebagai satu dari dua terminal cabang dari common carotid arteri. Dia masuk superior ke dasar dari tengkorak setelah melewati carotid canal. Memasuki rongga cranial, setiap internal carotid arteri bercabang menjadi : ophthalamic artery, posterior communicating artery, middle cerebral artery, dan anterior cerebral artery. Arterial Circle Cerebral arterial circle (of Willis) dibentuk pada dasar dari otak dengan hubungan vertebrobasilar dan internal carotid system. Hubungan anastomotik ini dibentuk oleh :
1

Nervous System | Case Report : Stroke|

1. Anterior communicating artery yang menghubungkan anterior berebral arteri kanan dan kiri satu sama lain. 2. Dua posterior communicating artery, satu di setiap sisi mengubungkan internal carotid artery dengan posterior cerebral artery.

Nervous System | Case Report : Stroke|

2. SPINAL CORD 2.1. Anatomi Spinal Cord Medulla spinalis terletak di dalam canalis vertebralis. Medulla spinalis, pusat refleks, dan jalur konduksi utama antara tubuh dan otak membentuk berupa bangunan silindris yang di sebelah ventral dan sebelah dorsal agak gepeng. Medulla spinalis terlindung oleh vertebra, ligamentum serta ototnya, meninges spinalis, dan cairan cerebrospinal (CSS). Medulla spinalis berawal sebagai lanjutan medulla oblongata, bagian kaudal truncus encephali. Pada orang dewasa, medulla spinalis terbentang dari foramen magnum os occipitale sampai discus intervertebralis antara vertebra lumbalis I dan vertebra lumbalis II, tetapi dapat berakhir pada vertebra thoracica XII atau
Nervous System | Case Report : Stroke| 1

vertebra lumbalis III. Dengan demikian, medulla spinalis hanya menempati bagian kranial canalis vertebralis. Medulla spinalis menggembung pada 2 daerah untuk persyarafan ekstremitas, yaitu:

a.

Intumescentia

cervicalis

terdapat

antara

segmen

medulla
1

spinalis C4 dan T1. Cabang utama ventral dari segmen-segmen ini membentuk plexus brachialis yang mempersarafi ektremitas superior.

Nervous System | Case Report : Stroke|

b.

Intumescentia lumbosacralis terletak antara segmen medulla

spinalis L2 dan S3. Saraf dari segmen-segmen ini membentuk plexus lumbalis dan plexus sacralis yang mempersarafi ekstremitas inferior.

Medulla spinalis dilindungi oleh kolumna vertebralis serta dibungkus membran jaringan ikat yang disebut meninges spinalis. Dimulai dari lapisan paling luar, berturut-turut terdapat dura mater, araknoid, dan pia mater. Araknoid dan pia mater saling melekat dan seringkali dipandang sebagai 1 membran yang disebut pia-araknoid.
a. Dura mater spinalis adalah meninges luar, terdiri atas jaringan ikat

padat. Dura mater yang membungkus medulla spinalis dipisahkan dari periosteum vertebra oleh ruang epidural, yang mengandung vena berdinding tipis, jaringan ikat longgar, dan jaringan lemak. Dura mater selalu dipisahkan dari araknoid oleh celah sempit, disebut ruang subdural. Permukaan dalam dan luar dura mater pada medulla spinalis dilapisi epitel selapis gepeng yang asalnya dari mesenkim.

Nervous System | Case Report : Stroke|

b. Arachnoidea

Mater

Spinalis

bentuknya seperti jaring laba-laba.

Memiliki 2 komponen, yaitu lapisan yang berkontak dengan dura mater dan sebuah sistem trabekel yang menghubungkan lapisan itu dengan pia mater. Rongga di antara trabekel membentuk ruang subaraknoid, yang terisi cairan serebrospinal (CSF) dan terpisah sempurna dari ruang subdural. Ruang ini membentuk bantalan hidrolik yang melindungi susunan saraf pusat dari trauma. Araknoid terdiri atas jaringan ikat tanpa pembuluh darah. Permukaannya dilapisi oleh epitel selapis gepeng,
Nervous System | Case Report : Stroke| 1

seperti yang melapisi dura mater. Karena dalam medulla spinalis araknoid itu lebih sedikit trabekelnya, maka lebih mudah dibedakan dari pia mater. Pada beberapa daerah, araknoid menerobos dura mater, membentuk juluran-juluran yang berakhir pada sinus venosus dalam dura mater. Juluran ini (yang dilapisi oleh sel-sel endotel dari vena) disebut vili araknoid, fungsinya ialah untuk menyerap cairan serebrospinal ke dalam darah dari sinus venosus.
c. Pia Mater Spinalis terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung

banyak pembuluh darah. Meskipun letaknya cukup dekat dengan jaringan saraf, ia tidak berkontak dengan sel atau serat saraf. Di antara pia mater dan elemen neural terdapat lapisan tipis cabang-cabang neuroglia, melekat erat pada pia mater dan membentuk barier fisik pada bagian tepi dari susunan saraf pusat dan memisahkan SSP dari cairan serebrospinal. Pia mater menyusuri seluruh lekuk permukaan SSP dan menyusup ke dalamnya untuk jarak tertentu bersama pembuluh darah. Pia mater dilapisi oleh sel-sel gepeng yang berasal dari mesenkim. Pembuluh darah menembus SSP melalui terowongan yang dilapisi oleh pia mater, disebut ruang perivaskular. Pia mater lenyap sebelum pembuluh darah ditransformasi menjadi kapiler. Dalam SSP, kapiler darah seluruhnya dibungkus oleh perluasan cabang sel neuroglia. 2.2. Histological internal structure of the spinal cord Pada potongan melintang dari medulla spinalis, tampak daerah-daerah yang berwarna putih (substansia putih) dan kelabu (substansia kelabu). Distribusi mielin yang berbeda dalam SSP menyebabkan perbedaan ini. Komponen utama dari substansia putih adalah akson yang bermielin dan oligodendrosit yang memproduksi mielin, namun ia tidak mengandung badan sel neuron. Substansia kelabu mengandung badan sel neuron, dendrit, dan bagian awal dari akson dan sel glia yang tidak bermielin. Ini adalah daerah dimana timbul sinaps.
1

Nervous System | Case Report : Stroke|

Pada potongan melintang dari medulla spinalis, substansia putih berada di tepi dan substansia kelabu berada di tengah berbentuk huruf H. Pada palang horizontal dari huruf H itu terdapat lubang yang disebut kanal sentral, yang merupakan sisa dari lumen tabung neural embrionik. Kanal itu dilapisi oleh sel ependim. Substansia kelabu pada bagian kaki dari huruf H itu membentuk kornu anterior. Kornu ini mengandung neuron motorik yang aksonnya membentuk akar (radix) ventral dari saraf spinal. Substansia kelabu juga membentuk kornu posterior (bagian lengan dari huruf H), yang menerima serat sensorik dari neuron di ganglion spinal (akar/radix dorsal). Neuron pada medulla spinalis berukuran besar dan multipolar, terutama pada kornu anterior dimana ditemukan neuron motorik yang besar. Terdapat beberapa traktus. Traktus adalah substansi putih pada korda yang terdiri dari akson - akson yang termielinisasi, yaitu: Traktus sensorik (asenden) 1. Fasikulus grasilis dan fasikulus kutaneus. Fungsinya untuk menyampaikan informasi mengenai, posisi tubuh, raba halus. 2. Traktus spino cerebral posterior dan traktus spino cerebral anterior. Fungsinya untuk informasi mengenai propriosepsi yaitu: kesadaran akan posisi tubuh, keseimbangan dan arah gerakan). 3. Traktus spinotalamik lateral & traktus spinotalamik anterior. Fungsinya untuk membawa informasi mengenai sentuhan kasar, rasa sakit, suhu dan nyeri. Traktus motorik (desenden) 1. Traktus kortiko spinal lateral dan traktus kortiko spinal dan

traktus kortiko spinal anterior. Berfungsi sebagai pembawa impuls untuk koordinasi dan ketepatan gerak volunterdan mengatur gerak volunter otot skelet 2. Traktus extrapiramidal. Berfungsi sebagai pengendalli pada otot - otot kepala dan leher.
Nervous System | Case Report : Stroke| 1

3.

Traktus rubrospinal. Berfungsi dalam gerak refleks yang

berhubungan dengan postur dan tonus otot.

C. CRANIAL NERVE

Terdiri dari duabelas pasang saraf kranial, yaitu:

Nervous System | Case Report : Stroke|

I. Saraf Olfaktori merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epitelium olfaktori mukosa nasal. Berkas serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus olfaktori sampai ke ujunglobus temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera penciuman berada.
II. Saraf Optik merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut

retina mata dibawa ke badan sel akson yang membentuk saraf optik. Setiap saraf optik keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk rongga kranial melalui foramen optik. Serabut dari bagian nasal pada setiap mata menyilang di bagian anterior hipothalamus untuk membentuk kiasma optik; serabut pada bagian temporal setap mata lewat tanpa bersilangan. Seluruh serabut memanjang saat traktus optik, bersinapsis pada sisi lateral nuklei genikulasi thalamus, dan menonjol ke atas sampai ke area visual lobus okspital untuk persepsi indera penglihatan . III. Saraf Okulomotorik merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terrdiri dari saraf motorik. Untuk neuron motorik, berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata, dan ke otot polos tertentu pada mata. Sedangkan serabut saraf sensorik membawa informasi indera otot (kesadaran proprioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak. IV. Saraf Troklear merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri saraf motorik dan saraf yang terkecil dari saraf kranial. Untuk neuron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan membawa impuls ke otot oblik superior bola mata. Sedangkan untuk serabut sensori, dari spindel otot oblik superior ke otak. V. Saraf Trigeminal (saraf kranial yg terbesar), merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah, rongga nasal, serta rongga oral. Untuk neuron motorik, berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi, kecuali otot buksinator. Dan untuk badan sel neuronm sensorik terletak dalam ganglia trigeminal (semilunar). Serabut bercabang ke arah distal menjadi tiga divisi: Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air mata, sisi hidung, rongga nasal, dan kulit dahi serta kepala.
Nervous System | Case Report : Stroke| 1

Cabang maksilar membawa infomasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi, dan bibir), dan langit-langit mulut(palatum). Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang, dan area temporal kulit kepala. Radiks motorik saraf trigeminal mernjalar bersama cabang mandibular. VI. Saraf Abdusen merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Untuk neuron motorik berasal dari sebuah nukleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral mata. Sedangkan serabut sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons. VII. Saraf Fasial merupakan saraf gabungan. Untuk neuron motoriknya terletak dalam nuklei pons. Neuron ini menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Sedangkan neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga bagian anterior lidah. VIII. Saraf Vestibulokoklear, hanya terdiri dari saraf sensorik dan memilik dua divisi, yaitu cabang koklear dan cabang vestibular. IX. Saraf Glosofaringeal merupakan saraf gabungan. Untuk neuron motoriknya berawal dari medula dan menginervasi otot untuk bicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Sedangkan neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring; neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu.

X. Saraf Vagus merupakan saraf gabungan. Untuk neuron motoriknya berasal dari dalam medula dan menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Sedangkan neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring, trakea, esofagus, jantung, dan visera abdominal ke medula dan pons.
XI. Saraf Aksesori Spinal merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian

besar terdiri dari serabut motorik. Untuk neuron motoriknya berasal dari dua area, yaitu: Bagian kranial berawal dari medula dan menginervasi otot volunter faring dan laring. Dan bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoid. Sedangkan untuk neuron sensoriknya membawa
Nervous System | Case Report : Stroke|

informasi dari otot yang sama yang terinervasi oleh saraf motorik; misalnya otot laring, faring.
XII. Saraf Hipoglosus merupakan cranial nerve motorik. Somatik motor

akson berasal dari nucleus hipoglosal di dalam medulla oblongata, melewati hipoglosal kanal, dan menyplai impuls saraf ke otot-otot lidah. Akson ini menyampaikan impuls saraf untuk berbicara dan mengunyah. Akson sensori yang berasal dari proprioceptors di otot lidah mengawali arahnya menuju otak di saraf hipoglosus. Dia meninggalkan saraf untuk bergabung dengan saraf spinal servical dan berakhir di medulla oblongata, masuk lagi ke system saraf pusat melalui posterior root cervical spinal nerves. Akson sensory tidak kembali ke otak pada hipoglosal nerve. Cranial nerve I. Olfactorius II. Opticus III. Oculomotorius Komponen saraf Sensorik Sensorik Motorik Fungsi Penciuman Penglihatan Mengangkat kelopak mata atas, konstriksi pupil, sebagian besar IV. Trochlear V. Trigeminus Motorik Motorik gerakan ekstraokular Gerakan mata ke bawah dan ke dalam Otot temporalis dan maseter (menutup rahang, mengunyah), Sensorik gerakan rahang ke lateral Kulit wajah dan depan kulit kepala; mukosa mata, hidung, rongga mulut, lidah, serta gigi. Refleks kornea atau refleks mengedip (komponen sensorik dibawa oleh saraf cranial V, respons motorik VI. Abducens VII. Facialis Motorik Motorik melalui saraf cranial VII). Deviasi mata ke lateral Otot-otot ekspresi wajah (termasuk otot dahi, sekeliling mata, dan mulut), lakrimasi, dan salivasi
Nervous System | Case Report : Stroke|

Sensorik VIII. Vestibulocochleari s Cabang vestibularis Cabang cochlearis IX. Glossopharyngeus Sensorik X. Vagus Motorik Sensorik XI. Accesorius Motorik Sensorik Sensorik Motorik

Pengecapan depan lidah

Keseimbangan Pendengaran Faring (menelan, refleks muntah), parotis (salivasi) Faring, lidah posterior (termasuk rasa pahit) Faring, laring (menelan, refleks muntah, fonasi), visera abdomen Faring, laring (refleks muntah), visera leher, thoraks, dan abdomen Otot sternokleidomastoideus dan bagian atas dari otot trapezius, pergerakan kepala dan bahu Gerakan lidah

XII. Hypoglossus

Motorik

Nervous System | Case Report : Stroke|

D. MENINGES Meninges adalah jaringan ikat yang berfungsi melapisi dan melindungi susunan saraf otak yaitu otak dan medula spinalis. Meninges terbagi menjadi tiga lapisan, antara lain :
1. Dura mater, yaitu jaringan ikat yang dilapisi oleh epitel pipih selapis

yang merupakan lapisan paling luar dari meninges. Pada otak, dura mater terdiri dari dua lapisan yang berfusi dan memisah di daerah sinus venosus dan langsung menempel pada periosteum tulang cranial. Sedangkan pada medula spinalis dura mater hanya terdiri dari satu lapisan, dan dura mater dipisahkan dari columna vetebrata oleh ruang epidural yang berisi vena berdinding tipis, jaringan ikat longgar dan jaringan lemak. Antara dura mater dan arachnoid terdapat ruang yang disebut ruang subdural. Tiga perpanjangan dura mater yaitu falx cerebri (menghubungkan dua hemisphere cerebrum), falx cerebelli (menghubungkan dua hemisphere cerebellum) dan tentorium cerebelli (menghubungkan cerebrum dan cerebellum).
2. Arachnoid, yaitu jaringan ikat tanpa pembuluh darah yang juga dilapisi

oleh sel epitel pipih selapis dan merupakan lapisan meninges bagian tengah. Arachnoid berbentuk seperti jaring laba-laba memiliki dua komponen, yakni yang berhubungan dengan dura mater dan sebuah sistem trabekel yang berhubungan dengan pia mater. Rongga di antara trabekel ini membentuk ruang subarachnoid, yang nantinya berisi cairan cerebrospinal (CSF). Beberapa bagian arachnoid ada yang menembus dura mater membentuk vili arachnoid.
3. Pia mater, yaitu jaringan ikat longgar yang mengandung banyak

pembuluh darah. Pia mater tidak langsung berhubungan dengan sel ataupun serat saraf karena dipisahkan ileh lapisan tipis cabang-cabang neuroglia yang menjadi barier fisik yang memisahkan susunan saraf pusat dengan cairan cerebrospinal (CSF). Pembuluh darah menembus susunan saraf pusat melalui ruang perivaskular yang dilapisi oleh pia mater.

Nervous System | Case Report : Stroke|

E. CEREBROSPINAL FLUID (CSF) Cairan cerebrospinal merupakan bantalan cairan dalam ruang subarachnoid yang berfungsi sebagai alat pelindung susunan saraf pusat. Substani penyusunnya antara lain adalah glukosa, protein, asam laktat, urea, kation dan anion. CSF diproduksi oleh coroid plexus. Coroid plexus adalah network dari kapiler darah yang terdapat pada dinding ventricle. Pembentukan CSF dimulai dari filtrasi dan sekresi darah oleh coroid plexus. CSF berkontribusi terhadap homeostatis dengan jalan :
1. Mechanical protection, yaitu sebagai shock-absorper dari trauma fisik. 2. Chemical protection, yaitu untuk sinyal saraf akurat, dimana CSF

mengandung lingkungan kimia optimal yang melindungi susunan saraf dari substansi kimia berbahaya. 3. Circulation, yaitu sebagai tempat pertukaran nutrisi antara darah dan jaringan saraf.
Nervous System | Case Report : Stroke|

Sirkulasi CSF CSF bersirkulasi dari darah bersih yang dipompakan jantung melalui arteri yaitu internal carotid dan vetebral arteri. Kemudian akan difiltrasi dan
Nervous System | Case Report : Stroke|

disekresi oleh coroid plexus yang terdapat pada ventricle-ventricle yang terdapat pada otak. Pertama CSF dihasilkan oleh coroid plexus pada kedua lateral ventricle setelah itu mengalir melalui interventrikular foramen menuju third ventricle. Pada third ventricle, CSF mengalami penambahan yang diproduksi oleh coroid plexus yang ada pada dinding third ventricle, kemudian CSF ini mengalir melalui cerebral aqueduct menuju fourth ventricle, di fourth ventricle pun CSF mengalami penambahan yang diproduksi oleh coroid plexus yang ada pada dinding fourth ventricle. Setelah melalui fourth ventricle, CSF dialirkan melalui lateral dan median aperture yang kemudian diserap ke ruang subarachnoid yang berujung pada vili arachnoid. CSF kembali masuk dalam darah setelah adanya reabsorpsi oleh vili arachnoid. CSF kemudian masuk kembali ke dalam darah yaitu melalui pembuluh balik atau vena menuju jantung yang nantinya akan disirkulasikan kembali. Lateral ventricles CSF Lateral Interventricular foramen

3 3rd ventricles 4th coroid ventricles coroid CSF

rd

4th ventricle cerebral aqueduct

CSF

Lateral dan median aperture Subarachnoid space


Arachnoid

Nervous System | Case Report : Stroke|

Jantung dan paruparu

Vena blood

Artery blood

F. AUTONOMIC NERVOUS SYSTEM (ANS)

Sesuai dengan namanya, ANS bersifat autonomis tanpa control dari CNS. Pusatnya terdapat di hypothalamus dan brain stem. Secara struktural, ANS meliputi autonomic sensory neuron, integrating center di CNS dan autonomic motor neuron. Input yang diterima oleh autonomic sensory neuron berhubungan dengan interoceptor, yaitu reseptor yang terdapat di pembuluh darah, organ viseral, otot dan nervous sistem yang memonitor kondisi di lingkungan internal. Aktivasi yang intens dari interoceptor akan menyebabkan sensasi yang disadari. Neuron pada autonomic motor pathway ada dua. Neuron pertama badan selnya terdapat di CNS, bermyelin dan disebut white ramus dan berhenti di autonomic ganglion. Sedangkan neuron kedua, badan selnya di autonomic ganglion tidak bermyelin yang disebut gray ramus menuju efektor. Berikut adalah tabel perbedaan antara somatic nerve sistem (SNS) dan autonomic nerve sistem (ANS) :

Sensory input Motor neuron pathway Control motor output

SNS Special dan sensory neuron 1 neuron Volunter oleh cerebral cortex, dengan kontribusi dari basal ganglia, cerebelum, brain stem dan spinal

ANS Interoceptor 2 neuron Involunter oleh limbic sistem, brain stem, spinal cord dan kontrol terbatas dari cerebral cortex

Nervous System | Case Report : Stroke|

efektor respon

cord Otot rangka Kontraksi otot rangka

Otot polos, otot jantung, kelenjar Kontraksi atau relaksasi dari otot halus dan otot jantung dan sekresi atau inhibisi kelenjar

Secara garis besar, ANS terbagi menjadi 2 divisi, yaitu : 1. Divisi simpatetik 2. Divisi parasimpatetik Selain itu, kebanyakan organ mempunyai dua inervasi yaitu dari simpatetik dan parasimpatetik. Autonomic Motor Pathway Preganglionoc neron Simpatetic, berasal dari divisi T1-L2 atau L3 yang disebut thoracolumbar division. Parasimpatetik, berasal dari cranial nerve (CN III, CN VII, CN IX, dan CN X) dan divisi sacral (S2-S4) yang disebut craniosacral division.

Autonomic ganglia Simpatetik terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Simpatetik trunk ganglia (di atas diafragma), yang terdiri dari : a. Superior cervical ganglia b. Middle cervical ganglia c. Inferior cervical ganglia 2. Prevetebral (collateral) ganglia yang terdiri dari : a. Celiac ganglia b. Superior mesenteric ganglia c. Inferior mesenteric ganglia Parasimpatetik yaitu terminal atau intramural ganglia, yang terbagi menjadi : 1. Ciliary ganglia 2. Pterigopalatine ganglia 3. Submandibular ganglia 4. Otic ganglia

Nervous System | Case Report : Stroke|

Postganglionic neuron Simpatetik, dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu : 1. Akson bersinaps dengan postganglionic neuron di ganglion pertama. 2. Akson naik atau turun pada ganglion yang lebih tinggi atau lebih rendah sebelum bersinaps dengan postganglionic neuron. 3. Akson bersambung tanpa bersinaps, melewati simpatetik trunk ganglion dan bersinaps di postganglion di prevetebral ganglion.

Parasimpatetik, postganglion berawal dari terminal ganglion kebanyakan akan berakhir langsung pada dinding organ viseral.

yang

Autonomic plexus Adalah akson dari simpatetik dan parasimpatetik neuron berbentuk jaringan kusut yang terdapat pada torax, abdomen dan pelvic. Torax : cardiac dan pulmonary plexus
Nervous System | Case Report : Stroke| 1

Abdomen dan pelvic

: Celiac plexus Superior mesentric plexus Inferior mesentric plexus Hipogastric plexus Renal plexus

Struktur Pada divisi simpatetik, di antara simpatetik trunk yang membentang dan berakhir di prevetebral ganglia membentuk splanchnic ganglia. Beberapa splanchnic nerve, antara lain : 1. Toracic area, berhenti di celiac ganglion 2. Greater splanchnic, preganglionic T5-T9 atau T10 3. Lesser splanchnic nerve, preganglionic T10-T11 4. Lowest splanchnic nerve, preganglionic T12 5. Lumbar splanchnic nerve, preganglionic L1-L3 Sedangkan pada divisi parasimpatetik terdapat pelvic splanchnic nerve. Neurotransmitter dan Reseptor Tidak seperti SNS yang kebanyakan menggunakan asetilkolon sebagai neurotransmitter, pada ANS neurotransmitter dapat berupa asetilkolin (Ach) dan norepinephrin (NE). Reseptor asetilkolin pada preganglionic neuron adalah nicotinin, sedangkan reseptor asetilkolin pada postganglionic neuron adalah muscarinic. Sedangkan untuk norepinephrin, reseptornya adalah adrenergic dan biasanya terdapat pada postganglionic neuron.

Nervous System | Case Report : Stroke|

Efek Fisiologis Keseimbangan antara simpatetik dan parasimpatetik disebut autonomic tone, yang diregulasi oleh hypothalamus. Aktivasi divisi simpatetik dan pengeluaran hormon oleh adrenal medulla membentuk suatu respon fisiologi secara kolektif yang disebut fight and flight response, meliputi : Pelebaran pupil Percepatan denyut jantung Peningkatan kontraksi jantung Peningkatan blood pressure Glukogenolisis di liver Lipolosis di jaringan adiposa Pelebaran jalan napas Peningkatan gula darah Penurunan aktivitas urinasi Penurunan aktivitas pencernaan
Nervous System | Case Report : Stroke|

Peningkatan arus aliran darah Biasanya dikenal dengan E condition yaitu exercise, emergency, ecitement dan embarrassment. Kegiatan ini membutuhkan ATP.

Nervous System | Case Report : Stroke|

Nervous System | Case Report : Stroke|

Sedangkan pada divisi parasimpatetik yang bekerja secara antagonis dengan divisi simpatetik, dikenal dengan istilah rest and digest, meliputi aktivitas yang sering disingkat dengan SLUDD yaitu salivation, lacrimation, urination, digestion dan defecation. Dan dicirikan juga dengan 3 penurunan, yaitu penurunan denyut jantung, penurunan diameter jalan napas (bronchoconstriction) dan penurunan diameter pupil. Aktivitas ini biasanya menyimpan energi.

Nervous System | Case Report : Stroke|

Nervous System | Case Report : Stroke|

G. REFLEKS Definisi Aksi otomatis, cepat, dan tidak direncanakan yang terjadi sebagai respon terhadap stimulus.Refleks terbagi 4 berdasarkan tempat integrasinya : 1.Spinal refleks Integrating centernya di bagian gray matter spinal cord. 2.Cranial refleks Integrating centernya di brain stem.Contoh : pergerakan mata ketika kita membaca 3.Somatic refleks Melibatkan kontraksi otot skeletal 4.Autonomic refleks Melibatkan respon dari otot polos, otot jantung, dan kelenjar

Refleks arc dan komponennya

Refleks arc adalah pathway impuls saraf yang menyebabkan terjadinya refleks.Refleks arc terdiri dari 5 komponen : 1.Sensory receptor

Nervous System | Case Report : Stroke|

Adalah bagian ujung distal dari dendrit.Ia merespon stimulus spesifik dengan menciptakan generator potensial yang menyebabkan terjadinya satu / lebih impuls saraf di dalam sensory neuron. 2.Sensory neuron Pada sensory neuron, impuls yang dihasilkan sensory receptor akan menyebar sepanjang axon sensory neuron menuju axon terminal yang terletak di gray matter spinal cord / brain stem. 3.Integrating center Merupakan satu/lebih region gray matter pada CNS.Pada tipe refleks sederhana, integrating center adalah single sinaps diantara sensory neuron dan motor neuron. 4.Motor neuron Menyebarkan impuls dari integrating center ke bagian tubuh yang merespon 5.Effector Adalah bagian tubuh yang merespon impuls dari motor neuron.Contoh effector yaitu otot / kelenjar.Aksi yang ditimbulkan effector disebut refleks. Contoh-contoh spinal refleks 1.Stretch reflex

Nervous System | Case Report : Stroke|

Menyebabkan kontraksi otot skeletal sebagai respon terhadap peregangan otot.Refleks ini berfungsi untuk mencegah over stretching.Stretch refleks dapat terjadi dengan mengetuk tendon yang menempel pada otot siku, pergelangan tangan & kaki, dan lutut.Proses terjadinya stretch refleks : -Peregangan pada otot menstimulasi muscle spindle (muscle spindle merupakan sensory receptor pada otot) -Muscle spindle menciptakan nerve impuls yang menyebar sepanjang sensory neuron menuju spinal cord -Pada integrating center di spinal cord,sensory neuron bersinaps dan menciptakan nerve impuls di motor neuron yang menyebar sepanjang axon motor neuron menuju effector -Terjadi neuromuscular junction dan kontraksi otot yang menyebabkan terbebasnya otot dari peregangan

2.Golgi tendon refleks


1

Nervous System | Case Report : Stroke|

Berfungsi mengontrol tegangan otot dengan cara membuat otot relaksasi.Refleks ini berfungsi untuk mencegah rusaknya tendon karena tegangan otot yang berlebihan.Golgi tendon refleks terjadi misalnya ketika kita mengangkat beban yang terlalu berat maka secara refleks kita akan melepaskan beban tersebut.Proses terjadinya golgi tendon refleks: -Meningkatnya tegangan terhadap tendon menstimulasi tendon organ (tendon organ merupakan sensory receptor) -Nerve impuls muncul dan menyebar sepanjang sensory neuron ke spinal cord -Pada integrating center di spinal cord, sensory neuron mengaktifkan inhibitory interneuron yang bersinaps dengan motor neuron -Inhibitory interneuron tersebut kemudian menghambat motor neuron menyebabkan otot relaksasi dan membebaskan otot dari tegangan berlebih

3.Flexor (withdrawal) refleks


1

Nervous System | Case Report : Stroke|

Terjadi sebagai respon untuk menghindari painful stimulus.Refleks ini terjadi misalnya ketika kita menginjak paku, maka dengan segera kita akan menarik tungkai kita.Refleks ini melibatkan lebih dari satu segmen spinal cord karena diperlukan lebih dari satu otot untuk melakukan flexi tungkai.Proses terjadinya flexor (withdrawal) refleks: -Ketika menginjak paku, dendrit (sensory receptor) akan tersimulasi -Nerve impuls akan menyebar sepanjang sensory neuron menuju spinal cord -Pada integrating center di spinal cord, sensory neuron mengaktifkan interneuron yang mencapai beberapa segmen spinal cord -Interneuron kemudian mengaktifkan motor neuron di beberapa segmen spinal cord tersebut.Setelah itu, motor neuron menciptakan nerve impuls yang menyebar menuju effector -Terjadi neuromuscular junction menyebabkan otot flexor paha berkontraksi menarik tungkai

4.Crossed extensor refleks


1

Nervous System | Case Report : Stroke|

Bertujuan untuk menjaga keseimbangan.Refleks ini terjadi misalnya setelah kita menarik tungkai untuk menghindari paku, maka kita akan kehilangan keseimbangan.Saat itulah terjadi crossed extensor refleks yang membantu menjaga keseimbangan.Proses terjadinya : -Ketika kaki kanan menginjak paku, sensory receptor pada kaki kanan terstimulasi -Sensory neuron kemudian menghantarkan nerve impuls ke spinal cord -Pada integrating center di spinal cord, sensory neuron mengaktifkan beberapa interneuron yang bersinaps dengan motor neuron pada sisi kiri spinal cord di beberapa segmen spinal cord.Pain signal yang datang menyilang ke sisi lain melewati interneuron -Interneuron mengaktifkan motor neuron di beberapa segmen spinal cord yang berhubungan ke otot extensor.Motor neuron tersebut kemudian menciptakan nerve impuls yang menyebar menuju effector -Terjadi neuromuscular junction menyebabkan otot extensor paha pada tungkai kiri berkontraksi menghasilkan extensi tungkai kiri
1

H. SOMATIC SENSORY PATHWAY (ASCENDING TRACT)

Nervous System | Case Report : Stroke|

Somatic Sensory Pathway menyampaikan informasi dari somatic sensory reseptor ke primary somatosensory di cerebral cortex. Pathway ini melibatkan 3 macam jenis neuro, yaitu : 1. First-order-neuron Untuk mengatur impuls dari somatic reseptor ke brainstem atau ke spinal cord. 2. Second-order-neuron Untuk mengatur impuls dari brainstem dan spinal cord ke thalamus. 3. Third-order-neuron Untuk mengatur impuls dari thalamus ke primary somatosensory area of the cortex.

Pada somatic sensory pathway terdapat 3 pathway utama, yaitu : 1. Posterior column-medial lemniscus pathway Pathway ini untuk impuls saraf berupa sentuhan, tekanan, vibrasi dan kesadaran dari limbs, trunk, neck dan posterior head. Jalurnya : First-order-neuron naik ke medulla oblongata Terminal axon sinaps dengan second oreder neuron yang terletak di gracile nucleus dan cuneata nucleus pada medulla. Yang melalui gracile nucleus : Impuls saraf untuk sentuhan, tekanan, vibrasi dan kesadaran dari upper limb, upper trunk, neck dan posterior head. Yang melalui cuneata nucleus : Impuls saraf untuk sentuhan, tekanan, vibrasi dan stereogenesis di lower limb dan lower trunk. Axon dari second-order-neuron menyilang di medulla kemudian naik ke medial lemniscus kemudian ke ventral posterior nucleus of thalamus. Di thalamus, terminal axon dari second-order-neuron sinaps dengan thirdorder-neuron, yang memproyeksikan axon ke primary somatosensory of the cerebraral cortex.

Nervous System | Case Report : Stroke|

1 _posterior column-medial lemniscus pathway_ Nervous System | Case Report : Stroke|

2. Anterolateral Pathway of the cortex Pathway ini untuk rasa sakit, temperature, dan rasa gatal dari limbs, trunk, neck, dan posterior head menuju cerebral cortex. Jalurnya : First-order-neuron berkoneksi denagan reseptor dari limbs, trunk, neck dan posterior head melalui posterior root ganglion. Terminal axon dari first-order-neuron sinaps dengan second-order-neuron di posterior gray horn. Axon dari second-order-neron menyilang pada sisi yang berlawanan di spinal cord. Kemudian naik ke brainstem sebagai spinothalamic tract. Axon dari second-order-neuron sinaps dengan third-order-neuron di ventral posterior nuleus of thalamus. Axon dari third-order-neuron memproyeksikan ke primary somatosensory area.

Nervous System | Case Report : Stroke|

_anterolateral pathway_ 3. Trigeminothalamic to the cortex Pathway ini adalah jalan impuls saraf untuk sensasi somatic ( rasa, suhu, dan rasa sakit ) dari bagian wajah, nasal cavity, oral cavity dan gigi menuju cerebral cortex. Jalurnya : First-order-neuron memanjang dari resptor trigeminal ( V ) nerve. sensori somatic sepanjang 1

Terminal axon dari first-order-neuron sinaps dengan second-order-neuron di pons dan ada pula yang di medulla. Kemudian second order neuron menyilang ke sisi yang berlawanan. Nervous System | Case Report : Stroke|

Kemudian naik sebagai trigeminothalamic tract ke ventral posterior nucleus of thalamus. Di thalamus, terminal axon dari second-order-neuron sinaps dengan thirdorder-neuron, yang memproyeksikan axon ke primary somatosensory area.

_trigeminothalamic pathway_

I. SOMATIC MOTOR PATHWAY ( DESCENDING TRACT )

Nervous System | Case Report : Stroke|

Somatic motor pathway meyampaikan informasi dari primary motor area ke efektor. Pada somatic motor pathway melibatkan 2 neuron yaitu upper motor neuron dan lower motor neuron. Ada 2 tipe somatic motor pathway yaitu : 1. Direct Motor Pathway Direct motor pathway menyampaikan input ke lower motor nuron melalui axon yang memanjang secara langsung dari cerebral cortex. Direct motor pathway terdiri dari : a. Corticospinal Pathway Mengkonduksi impuls untuk mengontrol otot-otot limbs dan trunk. Axon dari upper motor neuron pada cerebral cortex membentuk corticospinal tract yang turun ke interbal capsule of cerebrum dan ke cerebral peduncle of mid brain. Sekitar 90 % dari axon corticospinal menyilang ke contralateral ( opposite ) side di medulla oblongata yaitu di bagian pyramid. Kemudian axon turun ke spinal cord dan bersinaps denagn lower motor neuron. 10 % sisanya tidak meyilang atau ipsilateral ( same ) side.

Ada 2 tipe corticospinal pathway : 1) Lateral corticospinal tract Dibentuk dari corticospinal axon yang menyilang di medula menuju lateral white column. Lalu axon sinaps dengan lower motor neuron. Axon dari lower motor neuron keluar dari cord pada anterior root of spinal nerve dan terminasi di skeletal muscle untuk mengontrol pergerakan distal parts of limbs.

2) Anterior corticospinal tract Dibentuk dari corticospinal axon yang tidak menyilang di medulla menuju anterior white column. Beberapa axon kemudian menyilang melalui anterior white commisure. 1

Nervous System | Case Report : Stroke|

Kemudian axon sinaps dengan lower motor neuron di anterior gray horn. Axon dari lower motor neuron keluar ke anterior roots of spinal nerve dan terminasi di skeletal muscle untuk mengontrol pergerakan trunk dan proximal parts of the limbs.

1 _corticospinal pathway_

Nervous System | Case Report : Stroke|

b. Corticobulbar Pathway Mengkonduksi impuls untuk mengontrol skeletal muscle di kepala. Axon upper motor neuron dari cerebral cortex membentuk corticobulbar tract, kemudian turun ke internal capsule of the cerebrum dank e cerebral peduncle of the midbrain. Beberapa axon pada corticobulbar tract ada yang menyilang dan ada yang tidak. Terminal axon motor nuclei ada 9 pasang cranial nerve yang terletak di brainstem yaitu : oculomotor ( III ), trochear ( IV ), trigeminal ( V ), abducens ( VI ), facial ( VII ), glosssopharyngeal ( IX ), accessory ( XI ), dan hypoglossal ( XII ). Lower motor neuron dari cranial nerve ini membawa impuls yang mengontrol ketelitian, pergerakan volunter mata, lidah dan leher, mengunyah, facial expression, dan speech.

Nervous System | Case Report : Stroke|

Nervous System | Case Report : Stroke|

_corticobulbar pathway_

2. Indirect Motor Pathway Indirect motor pathway menyampaikan input ke lower motor neuron dari motor center di brainstem.Axon dari upper motor neuron yang timbul ke indirect motor pathway turun dari various nuclei of the brainstem ke 5 tract terbesar di spinal cord. Kemudian terminasi di lower motor neuron. Indirect motor pathway terdiri dari : a. Rubrospinal tract b. Tectospinal tract c. Vestibulospinal tract d. Medial reticulospinal tract e. Lateral reticulospinal tract

J. STROKE Stroke merupakan kehilangan secara tiba-tiba fungsi otak yang disebabkan oleh terhalangnya atau pecahnya pembuluh darah ke otak. Stroke
Nervous System | Case Report : Stroke|

disebabkan oleh thrombosis, bekuan-bekuan darah di dalam aliran darah; embolism, halangan di dalam pembuluh darah; atau hemorrhage, pecahnya pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak. Pada keadaan dengan fungsi yang normal, cel saraf di dalam otak harus menerima suplai terus menerus suplai darah, oksigen, dan glukosa (gula darah). Jika suplai tersebut terganggu, bagian otak akan berhenti berfungsi sementara. Apabila gangguan tersebut sangat parah, atau cukup lama, selsel otak mati dan kerusakan permanen akan terjadi. Karena pergerakan dan fungsi beberapa bagian tubuh dikontrol oleh sel-sel ini, itu semua akan terganggu juga. Gejala yang dialami pasien akan tergantung pada bagian mana yang terkena di otak. 2 tipe stroke : 1. Ischemic stroke; terjadi ketika pembuluh darah menyempit atau tersumbat mengakibatkan tidak cukupnya darah yang bias lewat untuk membuat sel otak tetap hidup. 2. Hemorragic stroke; terjadi ketika dinding dari pembuluh darah menjadi lemah dan darah bocor keluar dan menyebar di otak, mengakibatkan tingginya tekanan dan tertekannya fungsi otak sendiri. Faktor resiko Faktor resiko yang tidak bias diubah

1. Umur resiko mengalami stroke kira-kira dua kali lebih tinggi untuk penambahan setiap 10 tahun setelah umur ke 55, walaupun stroke pada beberapa kasus dating lebih awal. 2. Heredity dan Ras resiko stroke akan lebih besar apabila ada anggota keluarga yang mengalaminya. Bangsa kulit hitam lebih rentan terhadap stroke karena pada umumnya memiliki tekanan darah yang tinggi, diabetes dan obesitas. 3. Jenis kelamin stroke lebih sering mengenai pria daripada wanita. 4. Stroke sebelumnya, TIA atau serangan jantung resiko stroke untuk seseorang yang pernah mengalami stroke beberapa kali lipat dari orang yang tidak pernah. Transitient Ischemic Attacks (TIAs) merupakan peringatan stroke yang menunjukan gejala-gejala stroke yang merupakan prediksi kuat stroke. Seseorang yang memiliki satu atau lebih TIAs memiliki resiko stroke hampir 10 kali lipat disbanding seseorang
Nervous System | Case Report : Stroke|

yang tidak memiliki dengan umur dan jenis kelamin sama. Serangan jantung merupakan resiko tinggi terhadap stroke. Faktor resiko yang dapat diubah, diobati ataupun dikontrol

1. Tinggi tekanan darah 2. Merokok 3. Diabetes mellitus 4. Kolestrol darah tinggi 5. Obesitas 6. Kurangnya diet makanan

PATOMEKANISME

Nervous System | Case Report : Stroke|

Pria, 67 tahun Kolestrol darah arteriosclerosis

ischemia Infarction of region brain on left side Deficit neurologi secara fokal Lesi pada cranial nerve

Gangguan tractus Lesi Upper Motor Neuron Penyilangan di decusatio pyramidalis Spinal cord Sensory neuron Kurangnya sensasi

CN VII Face asimetr y

CN XII Trouble speaking

Motor neuron Hemiparali se Hypereflex clonus

Nervous System | Case Report : Stroke|

Anda mungkin juga menyukai