Anda di halaman 1dari 9

BERGURU PADA SEMUT

Dobby adalah semut kecil yang cerdas. Dobby seringkali bertanya-tanya tentang dunia disekitarnya. Ia selalu saja ingin tahu dan mencoba hal-hal baru yang belum pernah diketahuinya. Meskipun orang tua Dobby senang akan kecerdasan anaknya, namun tak urung tingkah Dobby cukup merepotkan. Dobby tinggal di negeri para semut yang bernama negeri Antes. Di sana terdapat kurang lebih seratus warga semut yang dipimpin oleh seorang Ratu. Yang Mulia Ratu Semut adalah pimpinan yang sabar dan bijak dalam memimpin warganya. Suatu hari di Negeri Antes, terlihat para semut sedang bergotong-royong. Mereka sedang bekerja sama membangun rumah salah satu warga pendatang baru. Hampir seluruh warga turut bergotong-royong agar pekerjaannya cepat selesai. Anakanak semut juga banyak yang ikut terlibat disana, meski mereka tidak cukup membantu banyak. Terik matahari siang itu tidak menyurutkan semangat warga semut dalam bergotong-royong. Begitu pula dengan Dobby. Ia selalu mencoba untuk melibatkan dirinya membantu apapun yang dapat ia lakukan. Meskipun dilarang oleh ayahnya dan warga lain, Dobby tetap saja tidak bergeming. Ia menghampiri salah satu warga yang bernama Paman Geno, ia bertanya pada Paman Geno, batu yang sudah dipecah ini akan dibawa kemana, akan tetapi Paman Geno tidak segera menjawab pertanyaan Dobby karena ia repot mengangkat batubatu besar. Peluh keringatnya bercucuran di sekitar badannya. Dobby masih menanti jawaban Paman Geno. Akhirnya ia oun putus asa untuk mendapatkan jawaban dari Paman Geno. Dobby beranjak sambil membawa batu kecil, menuju Pak Semot

yang sedang memecah batu menjadi bongkahan-bongkahan kecil. Ia bertanya pada pak Semot, batu yang ia pecah untuk apa, pak Semot masih memecah batu meskipun ia tahu bahwa Dobby sedang bertanya padanya. Dobby berkata lagi pada pak Semot bahwa batu yang ia bawa tadi berat dan akan diletakkan kemana, pak Semot menjawab kalau batu yang dibawa Dobby itu berat, mengapa tidak diletakkan. Kata Dobby ia ingin membantu. Pak Semot menolak tujuan baik Dobby, ia malah menyuruh Dobby bermain bersama teman-temannya, pekerjaan ini biar seperti itu biar para orang tua yang mengerjakannya. Dobby terdiam ditempatnya. Ia masih tetap membawa batu dan tetap berada di dekat Pak Semot yang mulai sibuk bekerja. Pak Semot tahu bahwa Dobby masih disampingnya, kemudian ia menyuruh lagi dobby untuk meletakkan batu itu dan bermain bersama teman-temannya. Dobby menolaknya kembali, karena ia ingin membantu. Pak Semot mengusir dobby karena ia menganggap kalau Dobby hanya mengganggunya. Pak Semot berfikir kalau ia berkata demikian pasti Dobby akan pergi dan bermain-main bersama teman-temannya. Tapi Dobby tidak pergi juga. Akhirnya Pak Semot menyuruh Dobby membawa tumpukan batu itu ke tumpukan batu, tapi Dobby masih bertanya untuk apa batu-batu tersebut, ia masih tetap berada disitu dan bertanya-tanya. Pak Semot malas untuk menjawab pertanyaan Dobby, karena Dobby pasti akn terus bertanya. Akhirnya karena kesal Pak Semot menyuruh Dobby membawa batu ke tumpukan.pak Semot marah karena Dobby hanya bisa mengganggu saja dan sekali lagi mengusir Dobby. Karena kemarahannya, ia melemparkan alat pemecah batu itu ke tanah. Tiba-tiba Pak Semot berteriak, teriakannya menarik perhatian seluruh warga smut. Mereka menghentikan

pekerjaannya dan menghampiri Pak Semot. Pk Dondo bertanya, ada apa dengan Pak Semot. Pak Semot mengeluhkan bahwa kakinya sakit. Ternyata kakinya berdarah karena kejatuhan alat pemecah batu. Pak Geno bertanya pada Pak Semot apa yang sebenarnya terjadi. Pak Semot mengatakan bahwa ini semua karena Dobby yang mengganggunya saat bekerja. Warga semut mendengar penuturan Pak Semot dengan seksama dan kemudian menatap Dobby. Begitulah, setiap Dobby ada selalu ada saja masalah yang terjadi. Itu semua karena rasa keingintahuan Dobby yang besar terhadap sesuatu hal yang baru. Ayah Dobby datang menerobos kerumunan warga semut dan bartanya apa yang terjadi. Ayah Dobby terlambat mengetahuai kabar ketika itu ia sedang berada atas pohon. Pak Dondo menerangkan pada ayah Dobby kejadian sebenarnnya. Setelah mendengar itu semua, ayah Dobby meminta maaf. Semua warga semut memaafkan dan memaklumi Dobby, karena mereka tahu bahwa Dobby masih kecil dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Kemudian Pak Semot diobati dan diminta istirahat. Ayah membawa Dobby pulang ke rumah dan meminta Dobby untuk bermain-main dengan teman-temannya sementara ayahnya bergotong-royong. Pagi harinya ada sebuah pengumuman tersebar di Negara Antes. Warga Negeri Antes untuk mempersiapkan segala sesuatunya karena Yang Mulia Ratu Semut hendak berkunjung esok hari. Sorak sorai warga semut mendengar pengumuman tersebut. Mereka bannga dan bahagia atas niatan kunjungan Ratu Semut. Oleh karena itu seluruh warga mempersiapkan acara untuk menyambut kedatangan Ratu mereka dengan meriah.

Dimulai dengan bergotong-royongmembersihkan jalanan hingga membersihkan rumah masing-masing. Sepanjang jalan dihiasi dengan pita dan bunga penyambutan. Tidak lupa, semutsemut betina juga mempersiapkan aneka makanan khusus yang akan dihidangkan oleh Ratu Semut. Dobby bingung dengan keramaian ini, ia pun bertanya pada ibunya mengapa sepanjang jalan dihiasi pita warna-warni, ibupun menjelaskan bahwa ini semua untuk menyambut Rtu Semut. Dobby bertanya siapa Ratu Semut itu, ibunya menjelaskan bahwa Ratu Semut adalah seorang pemimpin negeri Antes. Beliau merupakan Ratu yang bijaksana dan adil dalam memerintah rakyatnya. Seperti biasa, Dobby selalu bertanya dan terus bertanya. Masih banyak yang ingin ia tanyakan untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Ia bertanya lagi mengapa harus ada ratu. Ibunya menjelaskan lagi bahwa dalam sebuah negeri memang harus memiliki pemimpin. Pemimpin memiliki tugas untuk menyatukan perbedaan dari setiap orang. Dobby bertanya bagaimana caranya menjadi seorang pemimpin. Ibunya sudah lelah menjawab pertanyaan dari Dobby. Akan tetapi ia tetap menjawabnya, jika ingin menjadi pempimpin negeri, kamu harus adil, bijaksana, dan pandai dalam segala hal. Pandai menghadapi dan memecahkan masalah, pandai menyatukan rakyat, dan lain sebagainnya. Akhirnya ibu menyuruh Dobby bermain, karena ibu mau membersihkan rumah. Dobby berjalan sambil memperhatikan pernik hiasan sepanjang jalan. Tibalah Dobby pada kerumunan semut yang bekerja menghias jalan dengan aneka pita warna-warni tersebut. Dobby pun semakin penasaran untuk melihat bagaimana cara membuatnya.

Dobby melihat semut-semut dewasa memotong dan melipat pita kemudian ditempelkan pada batang pohon yang berjajar sepanjang jalan. Dobby melihat setiap tahapan untuk membuat hiasan pita tersebut. Tidak terlalu lama bagi Dobby untuk membuat hiasan pita, dan Dobby pun berniat untuk mencobanya. Dobby meminta kepada semut-semut dewasa agar diizinkan membantu mereka. Semut-semut dewasa itu saling berpandangan dan tanpa fikir panjang mereka mengijinkannya, karena mereka tahu jika tidak diijinkan, pasti Dobby pantang menyerah agar permintaannya dikabulkan. Dobby mulai memotong pita berwarna merah, melipat hingga membentuk bunga kecil. Dobby terlihat cekatan dan terampil dalam melakukannya. Semut-semut lain tidak heran melihat Dobby bisa melakukannya. Meskipun Dobby belum pernah melakukannya sebelumnya. Dobby memang mencoba sesuatu yang baru. Pekerjaan menghias barang telah selesai dan tidak ad keributan karena ulah Dobby. Aneka makanan yang rencananya akan dihidangkan untuk Ratu Semut pun telah siap dan disimpan di dalam tempat penyimpanan makanan. Malam pun menjelang dan warga negeri Antes tidur. Esok paginya ibu berkata pada Dobby kalau Ratu Semut akan datang, tapi ternyata Dobby sudah tahu itu, Dobby pun ingin menjadi pemimpin seperti Ratu Semut. Ibu tersenyum mendengar perkataan Dobby. Ayah, ibu, dan Dobby telah siap menyambut kedatangan Ratu Semut. Warga pun telah menunggu kedatangan Ratu Semut hari ini dengan harap cemas, semoga semua berjalan lancar.

Bersama-sama mereka menuju lapangan tempat berkumpulnya warga menyambut Sang Ratu. Setelah menunggu beberapa saat nampak ratusan semut berpakaian seragam berjalan dari kejauhan. Dan di belakang ratusan semut yang berjalan serempak, nampak Ratu Semut yang digotong oleh tandu. Sorak sorai warga menyambut kedatangan Ratu Semut. Setelah tandu diturunkan, Ratu Semut menghampiri warga dan menyambut uluran tangan mereka. Semua pengiring Ratu kembali berjalan serempak dan membuat suatu barisan. Ternyata mereka telah terlatih untuk baris berbaris. Seluruh warga terkesan melihatnya. Begitu pula Dobby, dia nampak tertarik untuk mengetahui cara melakukannya. Dobby mulai mendekati ratusan pengiring semut, perlahan-lahan ia mulai menjajari jalan mereka. Warga melihat Dobby berada di dekat pengiring Ratu yang sedang baris berbaris. Mereka takut Dobby mengacau acara. Ibu Dobby gelisah melihat Dobby disana, warga lain pun juga ikut gelisah. Rasa penasaran dan keingintahuan Dobby membuat mereka cemas akan terjadi keributan. Dobby bertanya pada seorang pengiring Ratu apa dia bisa mengajari Dobby, pengiring itu berkata agar Dobby menunggu dan pergi saja dulu dan menjauh dari barisan. Bukan Dobby namanya jika menyerah begitu sajadobby terus saja menjajari jalannya pengiring. Kemudian bertannya pada pengiring lainnya, pengiring itu menjawab yang ia lakukan adalah berbaris, harus latihan yang cukup untuk melakukannya. Dobby bertanya lagi cara berlatihnya. Cara berlatihnya sama yang serti dilihat Dobby dan ia harus belajar dan belatih giat. Dobby mengikuti gerakan mereka lagi. Warga geram melihat Dobby berada di dekat pengiring. Mereka takut tingkah Dobby mengacaukan acara hari itu.

Pak Dondo menghampiri orang tua Dobby, ia menanyakan mengapa Dobby berada di barisan Ratu. Orang tua Dobby hanya bisa minta maaf karena mereka juga tidak tahu mengapa Dobby berada disana, karena dari tadi ia bersama orang tuanya. Tidak begitu lama Dobbymengikuti gerakan pengiring Ratu dengan benar. Bahkan gerakan Dobby terlihat serempak dan terlihat seperti pasukanpemgiring yang lain. Iring-iringan Ratu berhenti ditempat, Ratu hendak menyampaikan maksud kedatangannya. Ratu ingin mengetahui kehidupan rakyatnya. Seluruh warga semut terdiam sejenak, memikirkan hendak berkeluh apa. Karena hingga saat ini tidak ada masalah besar yang terjadi di negeri Antes. Pak Semot mewakili semua warga mengatakan bahwa kehidupan mereka baik. Sebelumnya Ratu mendapat laporan ada salah seorang yang membuat keributan. Ad salah satu warga yang selaluingin tahu apa yang belum ia tahu. Ia pantang menyerah sebelum rasa penasarannya terpenuhi. Karena rasa keingintahuannya yang besar , tidak sedikit masalah yang timbul. Ratu ingin tahu siapa warganya yang mempunyai rasa keingitahuan besar tersebut. Warga semut negeri Antes saling berpandangan. Mereka tahu siapa warga yang dimaksud Ratu Semut. Tidak lain dan tidak bukan adalah Dobby. Dobby telah dikenal oleh seluruh warga Negeri Antes sebagai semut kecil cerdas. Dobby seringkali bertanya-tanya tentang dunia disekitarnya. Ia selalu saja ingin tahu dan mencoba hal-hal baru yang belum ia ketahui. Ibu Dobby menangis tersedu-sedu dan sambil meminta maaf kepada Ratu Semut agar Dobby dimaafkan. Ratu bertanya apakah ia adalah anak dari ibu. Ibu menangis dan meminta agar Dobby tidak dihukum. Ternyata Ratu tidak menghukum Dobby

karena menurut Ratu Dobby tidak bersalah dan menanyakan dimana Dobby. Seluruh warga semut melihat Dobby di antara barisan pengiring Ratu. Ayah Dobby segera menghampiri Dobby dan meminta Dobby umtuk ikut bersamanya. Dobby tidak tahu apa yang terjadi, untuk itu ia bertanya pada ayahnya. Ayahnya mengatakan ia akan menghadap ratu. Dobby senang sekali. Dobby memperkenalkan diri pada ratu, ia berkata kalau ia bahagia bertemu ratu. Ratu tersenyum melihatnya. Ratu menanyakan mengapa Dobby dari barisan pengiring. Dobby mengatakan bahwa ia merasa aneh dengan gerakan pengiring lalu ia mengikutinya dan semut pengiring mengajarinya. Ternyata ratu bangga pada Dobby. Karena kecerdasan yang dimiliki Dobby. Beliau mengatakan agar warga bangga dengan Dobby dan jangan membuat ini sebagai sebuah masalah. Bergurulah pada semut kecil seperti Dobby.

SINOPSIS BAHASA INDONESIA BERGURU PADA SEMUT

AGUNG WICAKSONO VI / 8 SDN KELUN KOTA MADIUN

Anda mungkin juga menyukai