Anda di halaman 1dari 16

BIRO PERJALANAN WISATA ( BPW )

|| || || || || || || ||

Oleh : M. Adlil Haq Disusun sebagai bahan kuliah AMATRANS Yogyakarta

DAFTAR ISI

BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII

PERJALANAN WISATA KLASIFIKASI PERJALANAN WISATA DASAR DASAR PENGETAHUAN BIRO PERJALANAN WISATA LANGKAH LANGKAH MENDIRIKAN USAHA BIRO PERJALANAN WISATA PIHAK PIHAK YANG TERKAIT DENGAN BIRO PERJALANAN WISATA MERANCANG DAN MEMASARKAN PAKET WISATA ITINERARY MENGHITUNG HARGA PAKET WISATA

BAB I PERJALANAN WISATA

A. PENGERTIAN PERJALANAN

Secara sederhana perjalanan dapat didefinisikan sebagai kegiatan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan berbagai tujuan, antara lain : Perang Bencana alam Eksplorasi Mencari nafkah Rasa ingin tahu Rekreasi Berpetualang, dll

B. PENGERTIAN WISATA Ada beberapa pengertian mengenai kata wisata : Kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Perjalanan dan persinggahan yang dilakukan oleh manusia diluar tempat tinggalnya untuk berbagai maksud dan tujuan, tetapi bukan untuk tinggal menetap atau melakukan pekerjaan di tempat tersebut untuk mendapatkan upah.

C. PENGERTIAN PERJALANAN WISATA Berdasarkan pengertian pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perjalanan wisata (tour) adalah suatu kegiatan mengunjungi suatu tempat untuk sementara dengan tujuan menikmati obyek dan daya tarik wisata.

D. CIRI CIRI PERJALANAN WISATA Perjalanan wisata memiliki ciri tertentu, yaitu : Perjalanan keliling yang kembali lagi ke tempat asal. Perjalanan tersebut telah direncanakan sebelumnya. Terdapat unsur unsur produk wisata. Dilakukan dengan santai. Terdapat tujuan tujuan yang ingin dicapai dari perjalanan tersebut.

E. FAKTOR PENDORONG PERJALANAN WISATA Pada umumnya seseorang terdorong untuk melakukan perjalanan wisata jika beberapa kondisi berikut terpenuhi : - Waktu luang tanpa halangan. - Tersedia biaya - Keinginan untuk melakukan perjalanan.

F. FAKTOR TERWUJUDNYA PERJALANAN WISATA Sebuah perjalan wisata dapat terwujud apabila terdapat beberapa faktor, antara lain : Sumber daya Manusia Daerah tujuan wisata Informasi yang berhubungan dengan perjalanan yang akan dilakukan Sarana dan prasarana Aksesibilitas

BAB II KLASIFIKASI PERJALANAN WISATA

Berdasarkan ruang lingkup kegiatan perjalanan, maka perjalanan wisata ( tour ) dapat dibagi dalam beberapa kelompok, diantaranya adalah : A. Domestik tour B. Inbound tour C. Outbound tour

A. Domestik tour Domestik tour dapat diartikan sebagai perjalanan wisata dengan ruang lingkup masih di dalam suatu negara yang sama (contoh : perjalanan wista yang dilakukan dari Balikpapan ke Bali ). Jika dievaluasi secara global maka bentuk perjalanan ini tidak banyak membawa dampak kepada Negara yang bersangkutan karena perjalanan tersebut bersifat lokal atau masih berada di dalam Negara itu sendiri.

B. Inbound tour Inbound tour adalah kegiatan perjalanan wisata dimana dilakukan oleh wisatawan asing yang datang mengunjungi Indonesia (contoh : perjalanan wisata yang dilakukan oleh seorang wisatawan asal Belanda ke Indonesia). Adapun dampak dari inbound tour adalah sebagai berikut : 1. Dampak positif : - Penerimaan devisa Negara - Pembukaan lapangan pekerjaan di Negara yang dikunjungi - Mendorong investor untuk berinvestasi - Meningkatkan popularitas dari keberadaan daerah tujuan wisata - Pertukaran budaya antar bangsa - Tumbuh kesadaran akan pentingnya memelihara budaya bangsa.

2. -

Dampak negatif : Terjadinya inflasi Menurunkan hasil produksi pertanian Menurunnya peran tempat ibadah karena dijadikan obyek kunjungan wisata Terjadinya degradasi moral Komersialisasi budaya maupun adat Pelanggaran keimigrasian

C. Outbound tour Outbound tour adalah suatu perjalanan wisata yang dilakukan wisatawan asal Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negri ( contoh : perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan Indonesia ke Singapura ). Adapun dampak yang ditimbulkan outbound tour adalah : 1. Dampak positif : Menciptakan lapakan kerja Meningkatkan wawasan tentang budaya dan adat bangsa bangsa di dunia Menumbuhkan toleransi Terjalinnya pertukaran budaya antar bangsa

2. -

Dampat negatif : Mengurangi devisa Negara Mengurangi rasa nasionalisme ( bagi kalangan tertentu ) Terjadinya degradasi moral Perubahan gaya hidup yang bertentangan dengan budaya lokal.

BAB III DASAR DASAR PENGETAHUAN BIRO PERJALAN WISATA

A. PENGERTIAN BIRO PERJALANAN WISATA (BPW) Beberapa definisi yang berkaitan dengan BPW adalah sebagai berikut : 1. Nyoman S. Pendit memberikan pengertian bahwa BPW adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk menyiapkan suatu perjalanan bagi seseorang yang merencanakan untuk mengadakannya. 2. R. S. Damardjati menjelaskan bahwa BPW adalah perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang orang termasuk kelengkapan perjalannannya, dari suatu tempat ke tempat lain, baik di dalam negri, dari dalam negri, ke luar negri atau dalam negri itu sendiri. 3. Menurut undang undang No. 9 Th. 1990 bagian kedua pasal 12, disebutkan bahwa BPW merupakan usaha penyedia jasa perencanaan dan / atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan wisata.

B. RUANG LINGKUP USAHA BPW Suatu BPW memiliki aktifitas usaha yang meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Membuat, menjual dan menyelenggarakan paket wisata. Mengurus kebutuhan jasa angkutan bagi kelompok maupun perorangan yang diurusnya Melayani pemesanan akomodasi penginapan, restoran, dan sarana wisata lainnya Mengurus dokumen perjalanan Menyelenggarakan pemanduan wisata Menjamin keamanan dan kenyamanan kelompok maupun perorangan yang diurusnya

TOUR DEPT. A. INBOUND TOUR B. OUTBOUND TOUR C. DOMESTIC TOUR

TRAVEL DEPT. A. B. C. D. E. TICKETING DEPT HOTEL DEPT DOCUMENT DEPT TRANSPORT DEPT M.I.C.E DEPT

BPW

SALES & MARKETING

ADM & FINANCE

Diagram 1.1, Pembagian divisi kerja dalam dalam sebuah BPW

BAB IV LANGKAH LANGKAH MENDIRIKAN SEBUAH BPW

Sebuah BPW dalam melaksanakan aktifitasnya haruslah memiliki ijin usaha terlebih dahulu yang dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dimana tahap tahap untuk memperoleh ijin tersebut adalah sebagai berikut : 1. Memiliki badan hukum (PT / Perusahaan Terbatas ) 2. Setelah memiliki badan hukum dilanjutkan dengan mengajukan ijin usaha ke Pemerintah setempat (Dinas Kebudayaan & Pariwisata) dengan melampiri : o Copy salinan akte notaries pendirian PT o Copy ijin gangguan lingkungan (HO) o Copy identitas (KTP) penanggung jawab perusahaan o Copy curriculum vitae penanggung jawab perusahaan o Surat permohonan ditujukan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata o Sketsa denah lokasi kantor / perusahaan o Sketsa denah ruangan kantor yang akan dipergunakan sebagai tempat usaha o Data sarana & prasarana kantor (telpon, fax, website, mobil, dll) o Proposal usaha serta pasar yang akan dicapai o Bank account o NPWPD 3. Setelah itu melakukan pengajuan untuk menjadi anggota ASITA ( Association of the Indonesian Travel Agencies ) dengan persyaratan sebagai berikut : o Surat permohonan menjadi anggota ASITA setempat o Melampirkan copy ijin dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata o Deposit anggota

BAB V PIHAK PIHAK YANG TERKAIT DENGAN BPW

Dalam menyelenggarakan sebuah paket perjalanan wisata, sebuah BPW harus berkoordinasi dengan beberapa pihak agar program yang dibuat dapat berjalan dengan lancar. Pihak pihak tersebut adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Airlines / maskapai penerbangan Penginapan / Hotel Penyedia jasa transportasi darat Rumah makan / Restaurant Guide / Pemandu wisata Dinas dinas / perusahaan perusahaan yang terkait dengan dokumen perjalanan Tour leader Porter Art shop

1. Airlines / maskapai penerbangan Airlines / maskapai penerbangan adalah penyedia jasa transportasi udara, dimana jasa mereka akan sangant kita butuhkan jika program yang ditangani oleh sebuah BPW jaraknya sangat jauh dan akan memakan banyak waktu jika ditempuh dengan transportasi darat maupun laut.

2. Penginapan / Hotel Penginapan / Hotel adalah suatu tempat yang digunakan untuk transit (singgah) maupun untuk tinggal beberapa waktu yang bertujuan untuk memberi kenyamanan pada sebuah perjalanan wisata.

Penginapan dapat kita bedakan menjadi beberapa bagian menurut klasifikasi bintang, antara lain : Melati / Jasmine (Guest house, Losmen, Wisma ) One star hotel Two stars hotel Three stars hotel Four stars hotel Five stars hotel Five stars hotel plus Six stars hotel Seven stars hotel

3. Penyedia Jasa transportasi darat Penyedia jasa transportasi darat adalah perusahaan maupun perseorangan yang menyediakan fasilitas kendaraan darat yang dapat disewa dalam beberapa waktu. Beberapa contoh dari transportasi darat adalah : Sepeda motor maupun sepeda tidak bermotor Angutan umum ( Becak, Andong, Bajaj, Taksi, Bus trayek, dll ) Mobil & bus rental.

4. Rumah makan / Restarant Rumah makan / restaurant adalah penyedia jasa makan dan minum (meals) dan akan sangat kita butuhkan karena pada hakikatnya setiap peserta dalam perjalanan wisata harus terjamin kebutuhan makan dan minumnya. Beberapa jenis penyajian meals ada rumah makan adalah sebagai berikut : - Buffet / Prasmanan, adalah penyajian makanan dan minuman dengan aturan setiap peserta berhak menikmati sajian yang dihidangkan sepuasnya. - Set menu, adalah penyajian makanan dan minuman secara berkelompok dan setiap peserta hanya berhak menikmati menu yang telah ditentukan untuk kelompoknya masing masing. - Box / Take away, adalah penyajian makanan dan minuman secara box (bungkus), dimana alternative ini diambil jika waktu dari sebuah kunjungan wisata waktunya sangat

sedikit dan tidak memungkinkan untuk singgah untuk waktu yang lama pada sebuah rumah makan / restaurant untukmenikmati meals.

5. Guide / pemandu wisata Peranan guide sangat penting dalam sebuah perjalanan wisata karena memiliki tugas untuk menjelaskan setiap hal yang berkaitan dengan perjalanan wisata itu sendiri baik selama di perjalanan maupun setelah tiba di obyek wisata. Beberapa jenis guide menurut spesialisasi dan lisensi yang dimiliki : 1. Guide berbahasa asing 2. Guide berbahasa Indonesia 3. Lokal guide ( guide yang hanya memiliki lisensi padasebuah obyek wisata saja )

6. Dinas / perusahan yang terkait dengan dokumen perjalanan Adalah dinas / perusahaan yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan dokumen perjalanan yang dibutuhkan dalam sebuah perjalanan wisata, seperti : Tiket obyek wisata Paspor Fiskal Visa, dll

7. Tour leader Tour leader adalah pemimpin rombongan yang bertugas untuk mengatur setiap jadwal yang tercantum dalam itinerary agar perjalanan wisata berjalan lancar tanpa hambatan.

8. Porter

Porter bertugas untuk memindahkan luggage (barang) milik peserta dari satu tempat ke tempat lain. Biasanya porter dapat dijumpai di Airport, Pelabuhan, Stasiun, Obyek wista maupun di Terminal bus.

9. Art shop Art shop adalah penyedia barang oleh oleh atau cinderamata yang biasanya harus ada dalam sebuah paket perjalanan wisata. Hal tersebut dimaksudkan agar setiap peserta memiliki kenang kenangan yang dapat dibawa pulang kembali ke tempat asal masing masing setelah program perjalanan berakhir.

BAB VI MERANCANG DAN MEMASARKAN PAKET WISATA

BAB VII ITINERARY

BAB VIII MENGHITUNG HARGA PAKET WISATA

Anda mungkin juga menyukai