Anda di halaman 1dari 3

Selasa, 1 November 2011 Bacaan Setahun : Lukas 12-14 Nats : Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah,

maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu (Lukas 11:20)

MUKJIZAT MASIH TERJADI


Bacaan : Lukas 11:14-23 Puncak gunung Sgurr Choinnich Mor di Skotlandia menjulang begitu tinggi dan terjal bahkan nyaris vertikal. Pada tanggal 30 Januari 2011, Adam Potter (36 tahun) berhasil menaklukkannya. Namun, Potter terjatuh di dinding terjal sisi timur, dari ketinggian sekitar 300 meter. Tim penyelamat berhasil menemukan Potter di kaki gunung, dan mendapati Potter tidak cedera sedikit pun, kecuali goresan kecil di dada. Dengan keheranan, Letnan Baker pimpinan tim penyelamat mengatakan: "Ia beruntung masih hidup. Sangat sukar dipercaya bahwa orang yang jatuh dari ketinggian itu ke tempat berbatubatu, masih bisa berdiri dan berbincang dengan kami!" Mukjizat masih terus terjadi hingga saat ini. Namun, dari dulu hingga sekarang, banyak orang yang sulit memercayai adanya mukjizat, dan selalu punya alasan untuk menyangkal. Lihatlah ketika Yesus mengadakan mukjizat: mengusir setan dan menyembuhkan si bisu (ayat 14). Orang Farisi yang tak mau mengakui keilahian Kristus, berdalih untuk tidak memercayai-Nya dan malah mengatakan bahwa Yesus melakukannya dengan kuasa penghulu setan. Bagaimana mungkin pimpinan setan mengusir setan yang menjadi anak buahnya? Bukankah seharusnya mereka mengakui bahwa Yesus melakukannya karena kuasa Roh Allah? Bukankah seharusnya mereka mengakui bahwa Kerajaan Allah hadir dalam diri Yesus? Dengan tegas Yesus berkata bahwa orang yang tak mempercayai Dia, berarti melawan Dia. Apakah Anda memercayai Dia? Dia masih terus mengadakan banyak mukjizat setiap hari. Bukankah hidup Anda sendiri adalah mukjizat Allah? Maukah Anda mengakuinya? --SST TUHAN MASIH TERUS BERKARYA DENGAN BANYAK CARA HINGGA KINI AGAR MANUSIA DIKUATKAN OLEH KEBESARAN-NYA DI HIDUP INI

Rabu, 2 November 2011 Bacaan Setahun : Lukas 15-18 Nats : ... jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa ... (Keluaran 19:5)

KUALITAS KESETIAAN
Bacaan : Keluaran 19:1-6 Ada sebuah ungkapan lama yang mengatakan bahwa janji adalah utang. Maksudnya, apabila seseorang sudah mengucapkan sebuah janji maka janji itu harus ditepati. Jika tidak, orang itu bisa

dianggap "pengobral janji palsu". Hari ini kita juga belajar tentang janji. Yakni janji antara Tuhan dan umat-Nya. Janji ini digagas oleh Allah dan bersifat mengikat antara Allah dengan umat Israel. Dalam janji ini Allah berinisiatif menjadikan bangsa Israel "harta kesayangan di antara segala bangsa" (ayat 5) dan "kerajaan imam dan bangsa yang kudus" (ayat 6). Tawaran semacam ini tentu sangat istimewa sebab Tuhan sendirilah yang berjanji. Janji yang disampaikan Allah sudah pasti mengandung "jaminan mutu"; tak perlu diragukan lagi. Permasalahannya, apakah umat Israel mampu memenuhi syarat untuk hidup sebagai umat perjanjian? Syaratnya satu saja: "sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku" (ayat 5). Dengan kata lain, umat perjanjian ini mesti berikrar setia dengan segenap hati untuk hidup sebagai umat kepunyaan Allah, yang hanya bersandar pada sabda-Nya! Kita adalah umat Allah. Kepada kita, Allah telah memberikan diri-Nya dan juga perjanjian kasih-Nya. Sebagai tanggapannya, bagaimanakah kualitas kesetiaan kita? Bagaimanakah sikap kita jika persoalan dan kesulitan hidup datang? Apakah kita menjadi kecewa dan marah kepada Allah, lalu lari meninggalkan-Nya? Setialah, setialah ... walaupun kadang kala hal itu terasa berat untuk dilakukan. Ingatlah, Allah kita yang setia selalu siap mendukung kita "di atas sayap rajawali"-Nya (ayat 4) --DKL ALLAH KITA ADALAH PRIBADI YANG SETIA KIRANYA HIDUP KITA JUGA MENUNJUKKAN SETIA KEPADA-NYA

Kamis, 3 November 2011 Bacaan Setahun : Lukas 19-21 Nats : Maka bersiaplah Yonatan, anak Saul, lalu pergi kepada Daud di Koresa. Ia menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah (1 Samuel 23:16)

SEBELAS SAHABAT KECIL


Bacaan : 1 Samuel 23:14-18 Saya punya sebelas sahabat kecil dari Lembah Baliem, Wamena, di Pegunungan Tengah Papua. Awalnya, seorang guru di sana meminta saya dan beberapa teman menjadi sahabat pena muridmuridnya. Persahabatan lewat surat ini dimaksudkan untuk menolong anak-anak agar suka menulis dan melatih mereka mengekspresikan pikirannya. Mereka bercerita tentang alam Wamena yang indah, guru, teman-teman, keluarga, pelajaran yang tidak disukai, juga cita-cita mereka. Hal yang paling membahagiakan buat saya adalah di setiap surat selalu ada tiga kalimat wajib; yaitu "I love you, Kak", "Saya akan selalu mendoakan Kakak", dan "Tuhan memberkati Kakak". Persahabatan ini tidak hanya berarti bagi sebelas sahabat kecil saya, tetapi juga buat saya. Kasih mereka yang polos dan doa-doa mereka membuat saya mengucap syukur kepada Allah. Ini mengingatkan saya pada persahabatan Daud dan Yonatan. Yonatan mengasihi Daud seperti mengasihi dirinya sendiri. Saat Saul, ayahnya, berencana buruk kepada Daud, Yonatan tetap berbuat baik. Di Koresa, Daud dalam keadaan was-was karena nyawanya terancam. Akan tetapi Yonatan menemui Daud, menunjukkan kepada Daud bahwa Tuhan selalu menyertai, dan yang terpenting, menguatkan

kepercayaan Daud kepada Allah. Saya tak meminta sahabat-sahabat saya mendoakan saya, tetapi mereka melakukannya dengan tulus. Dan, saya merasakan kasih Allah yang luar biasa. Daud juga pasti mengucap syukur kepada Allah atas penguatan Yonatan, atas sahabat seperti dia. Anda pun dapat bersyukur atas kehadiran sahabat Anda, yang dalam susah maupun senang, menguatkan kepercayaan Anda kepada Allah --SL SAHABAT SEJATI TIDAK MEMAKSA ANDA MEMERCAYAINYA TETAPI IA MEMASTIKAN ANDA MEMERCAYAI ALLAH

Jumat, 4 November 2011 Bacaan Setahun : Lukas 22-24 Nats : Hitunglah jumlah segenap umat Israel, yang berumur dua puluh tahun ke atas menurut suku mereka, semua orang yang sanggup berperang di antara orang Israel (Bilangan 26:2)

KESEMPATAN KEDUA
Bacaan : Bilangan 26:1-4, 51-56 Hung Ba Le baru berumur 5 tahun saat ia keluar dari Vietnam sebagai "manusia perahu". Ia tak tahu masa depan seperti apa yang akan ia temui di Amerika, di mana ia terdampar. Orangtuanya hanya berharap ia mendapat kehidupan yang lebih baik. Ternyata, Amerika membuka kesempatan besar bagi Hung Ba Le. Ketika 34 tahun kemudian ia kembali ke Vietnam, ia telah menjadi Komandan kapal perusak AS, USS Lassen. Ia adalah warga Amerika berdarah Vietnam pertama yang menjadi komandan kapal perang. Kepada bangsa Israel, Tuhan pernah juga memberi kesempatan kedua. Generasi yang pertama keluar dari Mesir dihukum Tuhan tak dapat masuk ke Tanah Perjanjian, karena pemberontakan mereka. Kini, generasi yang kedua mendapat kesempatan untuk masuk ke sana. Sensus yang dilakukan bertujuan menghitung jumlah pasukan Israel yang sanggup berperang untuk masuk ke Kanaan yang ternyata tidak jauh berbeda dengan jumlah generasi orangtua mereka. Dulu, generasi pertama itu ketakutan dan tidak berani menyerang Kanaan. Namun, kini Tuhan mengingatkan mereka bahwa bukan jumlah, melainkan penyertaan Tuhanlah yang memampukan mereka menaklukkan Tanah Perjanjian. Dan, mereka berhasil. Tuhan selalu serius menggenapi janji-Nya. Hingga kini, Dia tidak berubah. Setiap kita dulu adalah manusia berdosa, yang hidup dalam dosa. Namun, kita diberi kesempatan kedua: diampuni, dipulihkan secara rohani, dan diberi hidup baru. Maka, yang penting sekarang adalah respons kita untuk setia menjalani hidup sesuai firman-Nya setiap hari. Agar dari situ, kita meraih hidup yang berarti dan penuh kemenangan bersama Kristus -ENO ADA KEHIDUPAN KEDUA SETELAH KEHIDUPAN DI DUNIA INI MAKA RAIH KESEMPATAN KEDUA-HIDUP BARU DALAM KRISTUS

Anda mungkin juga menyukai