Anda di halaman 1dari 12

MODUL

11

VERY SMALL APERTURE TERMINAL

Jaringan VSAT menyediakan akses yang sangat efisien. Metode ini cost effective untuk distribusi data ke banyak lokasi dengan tingkat pelayanan dan perawatan yang sama di tiap titik. VSAT mudah diatur dari satu tempat, dibanding dengan komunikasi terestrial yang menggunakan banyak jalur komunikasi dan peralatan dari penyedia jaringan dan vendor yang berbeda. Teknologi yang tersedia:

1. SCPC - Single Channel Per Carrier 2. TDM/TDMA - Time Division Multiplexing/Time Division Multiple Access 3. FDMA - Frequency Division Multiple Acces 4. DAMA - Demand Assigned Multiple Acces 5. DVB-IP (DVB RCS) - Digital Video Broadcasting-Internet Protocol.
VSAT adalah terminal pemancar dan penerima transmisi satelit yang tersebar di banyak lokasi dan terhubung ke hub sentral melalui satelit dengan menggunakan antena parabola diameter hingga 4 meter. Teknologi ini sesuai bagi pengguna yang membutuhkan komunikasi dan jaringan independen yang menghubungkan sejumlah tempat yang terpisah secara geografis. Jaringan VSAT adalah layanan tambahan dari penyedia jasa satelit untuk mendukung aplikasi Internet, data, LAN, suara dan faksimili seta VOIP. VSAT sesuai dengan kebutuhan jaringan komunikasi publik maupun private. Secara umum, sistem ini bekerja pada frekuensi Ku-band dan C-band. Ku-band digunakan di Eropa and Amerika Utara menggunakan antena VSAT ukuran kecil. Cband banyak digunakan di Asia, Afrika dan Amerika Latin, membutuhkan antena yang lebih besar. Ada beberapa bentuk dan ukuran VSAT seperti point-to-point, point-to-

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

multipoint dan on demand untuk sejumlah lokasi yang berbasis fasilitas dedicated di lokasi mereka sendiri. Sistem mesh secara umum lebih kecil ukurannya dibandingkan sistem star, sekitar 5 hingga 30 lokasi sehingga merupakan solusi yang bagus bagi kebutuhan private dan independen. Dewasa ini harga layanan VSAT makin murah, sehingga kini bisa menghubungkan ratusan bahkan ribuan lokasi. provider. Beberapa contoh aplikasi Aplikasi VSAT Receive Only Teknologi broadcast maupun multicast sesuai bagi kebutuhan content

1. Stock market & news broadcasting 2. Training dan distance learning 3. Distribusi financial trends & analisis 4. Memperkenalkan produk baru pada lokasi pasar yang terpisah secara geografis 5. Update data pasar, berita dan katalog (harga) 6. Distribusi video dan TV programs 7. Distribusi music ke toko & area publik 8. Relay iklan ke papan elektronik di toko retail
Aplikasi VSAT Transmit/Receive

1. Transaksi interaktif berbasis komputer 2. Aplikasi dan backbone Internet 3. Video Teleconferencing 4. Bank transactions, ATM 5. Reservation systems 6. Distributed remote process control dan telemetry 7. Komunikasi suara dan VOIP 8. Layanan darurat 9. Transfer elektronik pada Point-of-Sale 10. Medical data transfer 11. Sales monitoring & stock control
Perusahaan Pengguna VSAT

1. Pertambangan dan energi (minyak, emas dll.) yang berada di daerah terpencil

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

2. Toko obat (apotik), supermarkets, kesehatan (rumah sakit) 3. Perusahaan manufaktur, hubungan site plant ke head office 4. Kurir, hotel, travel agents, car rental, food manufacturers 5. Dealer kendaraan bermotor, bengkel dan pom bensin 6. Lembaga pemerintahan 7. NAP, ISP, Warnet dll.
Kelebihan VSAT Dibandingkan Kabel Dalam hal biaya, sulit dibandingkan antara VSAT dengan layanan terestrial. Terestrial selalu memperhitungkan jarak dan kapasitas, sementara VSAT hanya memperhitungkan kapasitas, jauh maupun dekat jarak yang ditempuh tidak masalah. Pada VSAT biaya investasi awal tinggi namun abonemen akan semakin turun setiap client bertambah. Berbeda dengan layanan terestrial yang memerlukan tambahan investasi dan biaya operasional setiap kali client bertambah. VSAT (Very Small Aperture Terminal) adalah pilihan bagi mereka yang berada di tempat terpencil dan membutuhkan koneksi Internet dimana tidak ada infrastruktur lain seperti leased line, ADSL, ISDN, bahkan tidak juga telepon. VSAT berbentuk seperti piringan yang berukuran besar dan menghadap ke langit. Dengan peralatan ini maka sinyal digital diterima dan dikirimkan ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner berarti satelit tersebut selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya. Satelit geostasioner mengorbit selalu pada titik yang sama di atas permukaan bumi, katakanlah di atas Monas, maka dia akan selalu berada di atas sana dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.

MENGIRIM DAN MENERIMA DATA Mendapatkan data Internet dari setelit sama saja dengan mendapatkan sinyal televisi dari satelit. Data dikirimkan oleh satelit dan diterima oleh decoder pada sisi pelanggan. Data yang diterima dan yang hendak dikirimkan melalui VSAT harus di-dekode oleh decoder terlebih dahulu. Satelit Telkom-1 menggunakan C-Band (4-6 GHz). Selain CBand ada juga Ku-Band. Namun C-Band lebih tahan terhadap cuaca dibandingkan dengan KU-Band. Satelit ini menggunakan frekuensi yang berbeda antara menerima

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

dan mengirim data. Intinya, frekuensi yang tinggi digunakan untuk uplink (5,925 sampai 6,425 GHz), frekuensi yang lebih rendah digunakan untuk downlink (3,7 sampai 4.2 GHz).

Sistem ini mengadopsi teknologi TDM dan TDMA. Umumnya konfigurasi VSAT adalah seperti bintang. Piringan yang ditengah disebut hub dan melayani banyak piringan lainnya yang berlokasi di tempat yang jauh. Hub berkomunikasi dengan piringan lainnya menggunakan kanal TDM dan diterima oleh semua piringan lainnya. Piringan lainnya mengirimkan data ke hub menggunakan kanal TDMA. Dengan cara ini diharapkan dapat memberikan koneksi yang baik untuk hubungan data, suara dan fax. Semua lalu lintas data harus melalui hub ini, bahkan jika suatu piringan lain hendak berhubungan dengan piringan lainnya. Hub ini mengatur semua rute data pada jaringan VSAT. Frame TDM selalu berukuran 5.760 byte. Setiap frame memiliki 240 sub-frame. Setiap sub-frame adalah 24 byte. Panjang waktu frame tergantung pada data rate outbound yang dipilih. TDMA selalu pada 180 ms. TDMA disinkronisasi untuk memastikan bahwa kiriman data yang berasal dari stasiun yang berbeda tidak bertabrakan satu dengan yang lainnya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Pendapat umum mengatakan bahwa koneksi dengan satelit adalah koneksi yang paling cepat. Kenyataanya adalah tidak. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond, sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi. PERANGKAT

Pengguna VSAT menggunakan piringan yang lebih kecil daribada piringan hub. Bandwidth yang lebih besar menggunakan piringan yang lebih kecil, bandwidth yang lebih kecil menggunakan piringan yang lebih besar. Pada sisi pelanggan akan ada beberapa perangkat. Pertama adalah ODU (outdoor unit) dan piringan, dan kedua adalah IDU (indoor unit) yang berbentuk seperti router pada umumnya.
Peran Teknologi Komunikasi Satelit bagi Penyediaan Prasarana Informasi S atelit komunikasi telah menunjukkan kemampuannya sejak tiga dasa warsa yang lalu. Masih segar ingatan kita, bahwa misi satelit komunikasi dalam tahun 60-an adalah sebagai alternatif transmisi dari titik ke titik antar kontinen, karena kemampuannya melihat kira-kira sepertiga permukaan bumi dari tempat ketinggian orbit geostasioner tepat di atas katulistiwa. Komunikasi internasional menjadi ajang yang subur bagi sistem ini. Satu dasa warsa sesudah itu, ditunjang oleh kemajuan teknologi antena dan HPA, sistem ini mempunyai cakupan pensil yang lebih kecil, yang memungkinkan stasiun bumi dengan diameter sekitar 10 meter, berkomunikasi satu dengan lainnya. Bangsa kita wajib berbangga karena founding fathers kita dengan sangat bijaksana memutuskan Palapa A sebagai infrastruktur tulang punggung telekomunikasi, di samping sistem terestrial, pada Agustus 1976. Tradisi ini masih berlanjut sampai hari ini, dan terbukti bahwa sistem komsat (komunikasi satelit) domestik kita merupakan salah satu yang armada stasiun bumi ukuran sedangnya terbanyak dengan jumlah transponder 37 buah. Teknologi komsat terus berkembang, di mana pada tahun 80-an tumbuh VSAT, atau Very Small Aperture Terminal, stasiun bumi dengan diameter kurang dari 2,5 meter. Hal ini disebabkan karena kematangan teknologi antena dan semakin besarnya kemampuan daya satelit. Alur perkembangan ini semakin berlanjut: pada tahun-tahun 90-an ini akan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

segera muncul stasiun bumi sebesar terminal cordless atau sering disebut teknologi handheld atau telepon genggam. Kini, di akhir tahun 90-an ini perkembangan satelit komunikasi sangat fenomenal, tak terkecuali di daerah Asia Pacific. Bukan hanya negara-negara di kawasan ini seakan berlomba memiliki komsat, juga perusahaan-perusahaan swasta maupun konsorsium yang bersifat internasional merencanakan bisnis lewat komsat. Dari data yang dapat diperoleh, di kawasan ini, telah terdaftar komsat-komsat seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1 Name Satellites 1. Skysat 2. Dacom 3. Indostar 4. Superbird 6. Skynet 7. ACes 8. APMT 9. LAOSTAR 10. Measat 11. Singasat 12. Palapa C 13. Thaicom 14. PCG of Organization Skysat Hongkong Dacom Korea Japan PSN Singapora Laos Malaysia Singapore Indonesia Thailand Information Convey data and telephony dbs mobile mobile dbs FSS FSS to Other band S band X band X band X band S/L band S/L band Ku C, Ku, extended C C, Ku C, Ku, X, Ka

tv-b,c, telephony data band X

5. Gorizon-raduga Russia/India

Hongkong/Singapore FSS

15. Mabuhay Philippines band C and Ku Satelit yang terdaftar itu digunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk siaran TV, komunikasi suara, data dan gambar, serta untuk komunikasi bergerak. PCG, misalnya menawarkan suatu 0ne-stop VSAT network service bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang mempunyai kantor tersebar di beberapa negara di Asia. Namun dari pelbagai penggunaan satelit itu ada persamaannya, yaitu ada kecenderungan untuk menggunakan spektrum frekuensi yang bukan lagi di dominasi oleh pita C, tetapi di luarnya. Pita X, yang selama ini tidak pernah atau jarang diimplementasikan, tiba-tiba menjadi bermunculan. Demikian pula halnya daerah terusan C, sudah mulai diminati oleh

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

pelbagai proposant. Tentunya daerah yang empuk untuk teknologi handheld untuk sistem komunikasi bergerak, juga menjadi sasaran dari pelbagai perencana komsat. Akhir-akhir ini bahkan daerah pita Ka, yaitu antara 20-30 Ghz menjadi incaran perencana komsat yang secara spetakuler jumlahnya relatif banyak. Konsep NII, atau Prasarana Informasi Nasional, didefinisikan sebagai jaringan komunikasi gabungan dari berbagai media transmisi seperti satelit, serat optik, kabel tembaga, kabel koaksial, radio, untuk membawa berbagai macam informasi. Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, harus mempersiapkan juga jaringan NII dalam mempersiapkan era informasi tersebut, dengan cakupan yang menyeluruh dalam batas-batas yuridiksi suatu negara tersebut. Pada tahapan ini, peran satelit menjadi sangat efektif bagi pemecahan masalah prasarana telekomunikasi di negara berkembang. Di samping cakupan yang luas untuk melingkupi seluruh negeri, transponder satelit itu bisa bersifat transparan, untuk melewatkan berbagai protokol yang dilewatkannya. Bahkan perkembangan satelit semakin menuju kepada onboard processing dan/atau switching di satelit, dengan kemampuan total digital; hal tersebut semakin memungkinkan kombinasi jaringan yang mulus terhadap sistem jaringan terestrial yang ada. Teknologi VSAT tersebut telah membuktikan sebagai suatu sarana jaringan yang cepat penggelarannya bagi keperluan jaringan data, jaringan suara, untuk menghubungkan ribuan titik simpul yang tersebar di seluruh wilayah. Kini teknologi VSAT mengarah kepada terminal jaringan terpadu, dan jaringan multimedia. Dengan demikian, VSAT akan ditantang untuk melewatkan trafik yang bersifat hybrid, yang terdiri atas kombinasi berbagai macam trafik yang sifatnya amat berbeda satu dengan lain. VSAT kini sedang dikembangkan untuk dapat berfungsi sebagai terminal ATM, yang nampaknya akan tepat untuk aplikasi multimedia. Teknologi kunci yang memungkinkan VSAT untuk komunikasi terpadu ialah a.l. teknik kompressi, alokasi dinamis, alokasi kanal, dan pengaktifan suara. Multiplexing secara statistik nampak sebagai teknologi yang optimal diterapkan dalam keperluan akses ganda (multi access), dikaitkan dengan alokasi kanal dinamis. Studi simulasi menunjukkan bahwa Protokol SREJ Aloha tepat digunakan untuk mengatasi pesan-pesan singkat yang cukup sering, dikombinasikan dengan keperluan pengiriman file yang panjag secara

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

periodik. Namun, dalam menjawab keperluan sistem VSAT bagi trafik yang tinggi dinamikanya seperti multimedia, penelitian dan pengembangan masih diperlukan di antaranya untuk mencari protokol yang tepat yang memungkinkan jaringan VSAT dapat memberikan keterhubungan penuh dalam bidang multimedia. Dengan kata lain, dalam tahapan sekarang ini, VSAT telah dapat memberikan solusi jaringan terpadu dengan dinamika/kecepatan informasi relatif rendah, dan ini dapat merupakan suatu titik tolak bagi negara berkembang untuk mengembangkan NII-nya. Penggelaran jaringan NII dengan pita lebar melalui teknologi VSAT masih merupakan subyek riset di masa datang. Uraian tersebut di atas merupakan ulasan singkat bahwasanya komsat dapat memberikan alternatif prasarana komunikasi yang cepat, meyeluruh, dan mampu melewatkan berbagai kebutuhan penyaluran informasi, jauh lebih cepat dibandingkan penggelaran kabel atau sistem terestrial lainnya. Pertanyaannya bagi perancang sistem komsat, bagaimanakah kiranya arsitektur yang dapat dikembangkan secara sistematis, bagi sistem satelit yang tepat dalam harga terjangkau, yang memungkinkan negara-negara berkembang semakin dapat memanfaatkan sistem komsat dalam memenuhi kebutuhan NII-nya. Untuk hal tersebut, berikut ini kami sampaikan suatu telaah berdasarkan observasi perkembangan teknologi komsat, dan usulan untuk pengembangan selanjutnya. Biaya jaringan satelit agar terjangkau oleh para pengguna, mengandung makna dua hal. Pertama, ialah harga terminal/stasiun bumi. Kedua, ialah biaya sambungan per menit. Bila yang pertama tergantung kepada ukuran antena serta besarnya daya pancar stasiun bumi, maka elemen kedua ini sangat tergantung kepada kapasitas yang dapat diberikan oleh satelit. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara rekayasa sbb: 1. 2. Mengurangi biaya dan masa perangkat keras yang ada, dengan Memperbaiki efisiensi penggunaan sistem; hal yang biasa berlaku

memanfaatkan kemajuan teknologi di bidang tersebut. adalah rekayasa penggunaan sumberdaya satelit berdasarkan beban trafik puncak, padahal ini berarti bahwa penggunaan sumberdaya sekitar 15%. Perbaikan penggunaan ini bisa diperbaiki dengan arsitektur yang fleksibel, misalnya dengan antena yang dapat diatur-atur kembali cakupannya, atau dengan menggunakan teknologi On Board Processing.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

3.

Meningkatkan

efisiensi

dengan

memperkecil

jumlah

bit-bit

tambahan (overhead). Hal ini sulit, karena tendensinya bahwa terminal dan jaringan akan semakin cerdas, jadi akan lebih banyak bit-bit kontrol dan signalling yang akan dimasukkan ke dalam trafik komunikasi. 4. Kapasitas transmisi dapat ditingkatkan untuk dapat mengurangi biaya komsat. Pengurangan biaya dapat secara dratis turun 90%, bila kapasitas satelit dapat dinaikkan 10 kali. 5. Peralatan pemakai (stasiun bumi) dapat dikurangi dengan penggunaan antena yang kecil atau omni directional. Caranya ialah dengan menggunakan daya pancar satelit (EIRP) yang besar, atau penggunaan satelit dengan orbit rendah atau menengah (LEO atau MEO), sehingga rugi lintasannya menjadi berkurang. Arsitektur sistem satelit yang baru seyogyanya menuju kepada pengguna antena satelit dengan pancaran pensil tajam yang dapat berubah arah dengan kecepatan data tinggi, atau antena pancaran pensil tajam dengan arah tetap dengan kecepatan data rendah atau medium. Penggunaan pita frekuensi Ka memungkinkan hal tersebut. Di samping itu, satelit harus memiliki G/T yang tinggi untuk memungkinkan daya pancar yang rendah dari stasiun bumi. Atas dasar prinsip rekayasa komsat tersebut di atas, berbagai kecenderungan penerapan sistem komsat moderen dapat kita amati sbb: 1. Penggunaan satelit GEO (geostasioner) lebih menarik untuk

daerah cakupan yang kontinu dan luas, dan hanya membutuhkan satelit dengan jumlah lebih sedikit. 2. Satelit harus ditingkatkan dayanya untuk meningkatkan kapasitas, yang juga dapat menekan biaya stasiun bumi; untuk ini satelit harus lebih besar untuk dapat menopang antena ukuran besar dan catu daya lebih tinggi. 3. 4. Konstelasi satelit-stelit yang lebih kecil sedang diajukan secara Porsi masa Payload semakin meningkat sehubungan dengan global dengan orbit rendah (LEO) atau menengah (MEO). kemajuan riset di bidang bahan-bahan serta rekayasa komponenkomponen.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

5.

Satelit semakin tinggi dayanya; Satelit DBS kini mempunyai daya

8 kW, dan yang sedang direncanakan berdaya 15 kW; kombinasi antara daya tinggi dengan kompresi digital memungkinkan sebuah DBS memiliki kapasitas yang tinggi (sekitar 100 kanal) sehingga cukup ekonomis. 6. 7. Ukuran antena semakin besar, batasnya tinggal ukuran muatan Prosessor semakin tinggi kecepatan, dan semakin kecil dimensi maksimum dari kendaran peluncur. serta harganya. Ini mengakibatkan pengaturan otomatis dari stasiun bumi, pengaturan jaringan otomatis, dan pengolahan sinyal di satelit : penyandian, kompresi, pembetukan pensil, dan switching. Semua efek ini akan mengurangi biaya dan memungkinkan pelayanan-pelayanan baru. 8. Jaringan akan menggunakan kecepatan yang lebih tinggi switching di satelit, dalam rangka meningkatkan (ATM/BISDN). Karenanya satelit juga akan semakin menerapkan penggunaan keterhubungan dengan jaringan terestrial yang ada. Iridium sedang membangun MSS dengan switching di satelit, sedangkan Spaceway dan Cyberstar merencanakan OBP untuk sistem FSS. 9. Terminal semakin kecil dan murah (VSAT), bahkan menuju kepada handset untuk MSS kecepatan rendah (Contoh: Globalstar, Iridium, Odyssey, Inmarsat P, ECCO). Sementara itu kecenderungan teknologi komsat sangat diwarnai oleh penemuanpenemuan teknologi terestrial maupun antariksa. Dapat kita amati hal-hal sbb: 1. Fokus rekayasa antena kini terpusat kepada antena aktif, seperti

Direct Radiating Phased Array dengan komponen aktif seperti phase shifter, power divider, amplifieer dan LNA). Rekayasa semacam itu akan memudahkan integrasi dan test serta fleksibel dalam operasionalisasinya. 2. Penguat daya semakin meningkat kapasitas maupun efisiensinya, bahkan semakin dikembangkan untuk frekuensi-frekuensi semakin tinggi (dari pita C ke pita Ku dan ke pita Ka, bahkan pada pita 60 Ghz untuk ISL). Efisiensi HPA juga naik secara dramatik, contohnya TWTA kini melebihi 60%. Efisiensi MMIC juga membaik, tapi masih tetap 50% di bawah TWTA. Hal ini sangat menghambat perkembangan antena aktif.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

10

3.

Teknologi OBP untuk satelit agak terlambat perkembangannya,

disebabkan kebutuhan masa dan dayanya masih cukup besar. ACTS dan Milstar telah mengawali rekayasa semacam ini, disusul sistem-sistem komersial seperti Iridium, Spaceway dan Teledesic. Ke tiga sistem terakhir ini menggunakan teknologi OBP dalam demodulasi, switching digital dan re-demodulasi. 4. Terminal semakin kecil ukurannya, terutama karena EIRP dan G/T satelit semakin besar. Dengan semakin kuatnya dan murahnya prosesor, terminal semakin otomatis, sehingga biaya O&M nya semakin murah. 5. Rekayasa pemantapan desain (packaging) dan aspek manufakturabilitas menjadi hal yang semakin penting untuk menekan biaya sistem satelit konstelasi (seperti Iridium 66+11 satelit, Teledesic 840 satelit). Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam hal menekan biaya komsat maka ada beberapa area teknologi yang harus dikembangkan. Kita mulai dengan urgen, dan berangsur-angsur menuju ke yang kategori penting. Unsur-unsur teknologi yang harus dikembangkan di masa datang adalah sbb :

Standar dan protokol yang satellite friendly yang memungkinkan

keterhubungan secara mulus dengan jaringan terestrial baik yang dengan kawat atau nirkawat.

Sistem arsitektur jaringan hybrid antara terestrial dan satelit. Teknologi antena aktif untuk satelit, stasiun gerbang, serta Terminal yang kompak, transportabel. Penggunaan EIRP dan G/T yang lebih tinggi, untuk mengurangi

terminal.

ukuran terminal. Ini bisa dicapai dengan penggunaan antena yang lebih besar, pita frekuensi yang lebih tinggi, serta penguat daya yang lebih tinggi.

Sistem catu daya yang efisien. Kendaraan peluncur dengan bisa lebih rendah dan keandalan

yang tinggi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

11

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

DUDI NUGROHO

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

12

Anda mungkin juga menyukai