Ilustrasi (Ist.)
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=ad79472d&cb=INSERT_RANDOM_N UMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=45&cb=INSERT_RANDOM_NU MBER_HERE&n=ad79472d' border='0' alt='' /></a> Jakarta - Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar dalam industri seluler di dunia. Bahkan, negara kita masuk dalam 6 besar daftar negara dengan jumlah pelanggan seluler terbanyak. Demikian pemaparan GM Technology Planning Telkomsel Dedi Suherman yang diambil dari data Wireless Intelligent. Menurut data tersebut, jumlah pelanggan seluler di tanah air pada Quartal dua 2008 mencapai jumlah 116.144.392, dan berada di posisi ke-6 sebagai negara yang mempunyai pelanggan seluler paling banyak. Sementara negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, China, menempati posisi pertama dengan jumlah sekitar 585 juta. India dan Amerika Serikat selanjutnya menguntit di posisi kedua dan ketiga dengan 291 juta dan 259 juta pelanggan. Dedi mengatakan, dari jumlah tersebut kemungkinan besar konsumen seluler di Indonesia mempunyai lebih dari satu kartu. "Tapi paling tidak, kalau dikalkulasi jumlah orangnya masih di atas 100 jutaan," imbuhnya. Ia pun memprediksi tren industri seluler tanah air bakal terus berkembang. "Bahkan pada akhir tahun ini bisa jadi posisi Indonesia naik ke posisi lima dengan menggeser Brasil, soalnya disana (Brasil-red.) perkembangannya tak secepat di sini," tukasnya kepada detikINET, Rabu (17/9/2008). Berikut adalah 10 negara dengan jumlah pelanggan seluler terbesar di dunia pada Q2 2008 menurut perhitungan Wireless Intelligent:
1. China (585 juta) 2. India (291 juta) 3. Amerika Serikat (259 juta) 4. Rusia (172 juta) 5. Brasil (134 juta) 6. Indonesia (116 juta) 7. Jepang (103 juta) 8. Jerman (103 juta) 9. Italia (90 juta) 10. Pakistan (86 juta)
Sementara dalam hal pendapatan, layanan voice dan pesan singkat (SMS) juga masih memberi kontribusi besar bagi operator. Sebagai contoh, layanan suara di XL memberi kontribusi terbesar yakni sebesar 50%. Setelah itu di susul layanan SMS sebesar 20%, dan layanan data sebesar 10%. Hingga kuartal III-2010, jumlah pemakaian layanan suara XL sebanyak 59,1 miliar menit. Sedangkan jumlah penggunaan layanan SMS sebanyak 125 miliar SMS. Kondisi serupa juga dialami PT Natrindo Telepon seluler Menara Axis. Syakieb A. Sungkar, VP Sales & Distribution Axis mengaku, layanan suara masih menjadi andalan sumber pendapatan Axis dengan kontribusi sekitar 40%. Sedangkan SMS memberi kontribusi sekitar 30%-35%. Tapi persentase pertumbuhan layanan suara dan SMS tidak akan terlalu besar, ungkap Syakieb. Meski masih didominasi suara dan SMS, layanan data juga tumbuh tak kalah pesat. Di Axis, misalnya, kontribusi pendapatan layanan data tahun 2009 sekitar 10%, tahun 2010 menjadi sekitar 25% dan tahun depan diperkirakan bisa mencapai 30%. Pertumbuhan layanan data juga terlihat pada XL. Pada 2009, kontribusi layanan data terhadap total pendapatan XL hanya sekitar 4%. Tapi tahun ini kontribusinya naik menjadi 10%. Teguh memprediksi, pertumbuhan industri telekomunikasi pada 2011 masih bagus. Ia memperkirakan, jumlah pelanggan seluler tahun depan masih akan bertambah sekitar 30 juta pelanggan. Tapi akan terjadi penurunan di tahun 2012, kata Teguh. | kompas |